EVALUASI KOORDINASI KEBIJAKAN
PROGRAM
BP-PAUD DIKMAS JAWA TIMUR
TAHUN 2017
BIDANG INFORMASI DAN
KEMITRAAN
PEMETAAN MUTU SATUAN PAUD-DIKMAS
Pemetaan mutu PAUD-Dikmas merupakan pemetaan mutu satuan
dan program PAUD-Dikmas berdasarkan standar nasional
pendidikan (8 standar). Tugas ini merupakan salah satu tugas
pokok UPT sebagai lembaga penjamin mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.
Jumlah satuan PAUD-Dikmas di Provinsi Jawa Timur sangat banyak
(40.065 satuan) sehingga membutuhkan pendekatan khusus agar pemetaan mutu berjalan lebih cepat.
Untuk tahun 2017, bekerjasama dengan 18 Kabupaten/Kota dapat
SIMULASI
PERANGKAT
PEMETAAN MUTU
(ORTEK)
INPUT DATA
VERIFIKASI DATA
ANALISI DATA &
LAPORAN
PENGELO
LA
PENILIK
DATA DAN INFORMASI PAUD-DIKMAS
Publikasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
kepada publik atas pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah, disamping merupakan kegiatan strategis untuk memperkenalkan keberadaan sebuah institusi layanan publik. Penyediaan data dan informasi sebagai bagian
dalam kegiatan publikasi harus dilaksanakan oleh BP-PAUD Dikmas Jawa Timur.
Kegiatan ini mencakup kegiatan penyediaan publikasi internal,
layanan publikasi media massa dan layanan informasi publik. Untuk dapat menyediaan data dan informasi yang baik, kegiatan ini harus dimulai dari kegiatan pengumpulan data dan informasi, seperti
liputan, pendataan dan pemetaan, serta pendokumentasian informasi.
Untuk pendataan diperlukan adanya kemitraan dengan Pemerintah
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENDIDIKAN KAB/KOTA
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
PENDIDIKAN DASAR
PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
PENDIDIKAN NON
FORMAL
PENGELOLAAN
KURIKULUM MUATAN
LOKAL
PENDIDIKAN DASAR
PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI
PENDIDIKAN NON
FORMAL
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PAUD & DIKMAS
PERLUASAN
PERCEPATAN
AKREDITASI
PELATIHAN
KEMITRAAN DAN KERJASAMA PAUD-DIKMAS
Model atau pun program yang dikembangkan BP-PAUD Dikmas
yang diterapkan dalam skala lebih luas (Kabupaten/Kota sampai dengan Nasional) sangatlah sedikit. Hal ini salah satu penyebabnya adalah tidak tersosialisasikannya hasil-hasil pengembangan
dengan baik, disamping faktor lainnya.
Agar tersosialisasi dengan baik dan dapat diterapkan dalam skala
yang lebih luas diperlukan adanya kemitraan dan kerjasama
melalui kegiatan konsolidasi dan kesepahaman (MoU) dengan calon pengguna dan pengambil kebijakan pelaksanaan program di semua tingkatan, minimal pada tingkatan Kabupaten/Kota. Konsolidasi
yang diteruskan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) merupakan pendekatan yang efektif agar model/program yang dikembangkan UPT dapat diterapkan dalam skala lebih luas.
Dengan adanya kemitraan yang bersifat menetap dapat