• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1503124450BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR ( pembaruan ) ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1503124450BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR ( pembaruan ) ok"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

6.1 Pengembangan Permukiman

6.1.1 Profil Pembangunan Permukiman

Sistem pengembangan lingkungan perumahan di Kota Baturaja

dipengaruhi oleh arah kecenderungan perkembangan ruang fisik serta

konsentrasi penduduk yang ada jumlah serta jenis fasi litas yang melayani

lingkungan tersebut. Jenjang atau hirarki yang paling tinggi dimulai dari

lingkungan yang diikat dengan fasilitas skala pelayanan kota (sebagai pusat

pelayanan). Jenjang yang di bawahnya adalah Bagian Wilayah Kota (BWK)

dengan kelengka pan fasilitas sebatas Bagian Wilayah Kota. Selanjutnya di

bawah jenjang BWK adalah unit lingkungan yang dilengkapi berbagai jenis

fasilitas skala unit lingkungan atau masing-masing unit lingkungan diikat oleh

fasilitas lingkungan/ruang terbuka untuk kebutu han sehari-hari dan skala

pelayanannya berjenjang menurut hirarki permukimannya.

Kecenderungan perkembangan kawasan perumahan/permukiman di

Kota Baturaja berorientasi ke arah utara Pusat Kota Baturaja. Arah

kecenderungan perkembangan ruang terbangun Kota Baturaja tersebut

didasarkan atas pertimbangan hasil Rencana fisik dasar serta

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diturunkan dari hasil rencana sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisa, pengembangan perumahan mengacu pada

pembagian struktur wilayah kot a dimana pada wilayah Kota Baturaja dibagi

menjadi 7 bagian yaitu BWK A, BWK B, BWK C, BWK D, BWK E, BWK F dan

BWK G. Pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2028, arah penyebaran

perumahan diharapkan pada wilayah BWK C, D, E dan G dimana kawasan

tersebut masih tersedia lahan yang cukup untuk pengembangan perumahan.

Mengenai rencana pengembangan lahan perumahan pada tahun

perencanaan pada setiap BWK dapat dilihat pada Tabel 6.1

BAB VI

(2)

Tabel 6.1

Rencana Pengembangan Perumahan di Tiap BWK Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Tahun 2008-2028

Sumber : Hasil Analisis.

No Bagian Wilayah Kota Luas (M)

JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS

A BWK A

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440

3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680

Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320

B BWK B

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220

3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840

Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660

C BWK C

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 3,773 943,290 3,962 990,510 3,996 999030 4,137 1034130 4,615 1153800

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,887 660,303 1,981 693,357 1,998 699321 2,068 723891 2,308 807660

3 Rumah Tipe Besar 600.00 629 377,316 660 396,204 666 399612 689 413652 769 461520

1

Jumlah 6,289 1,980,909 6,603 2,080,071 6,660 2,097,963 6,894 2,171,673 7,692 2,422,980

1

BWK D

0

Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220

3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840

Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660

E BWK E

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440

3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680

2028 JUMLAH UNIT DAN LUAS (M2)

(3)

Kondisi permukiman saat ini adalah penataan kawasan perumahan

pegawai negeri sipil pada kawasan pusat pemerintahan sebagaimana tabel

berikut ini.

Tabel. 6.2

Data Kawasan Perumahan PNS/TNI/Polri (RSH)

NO. NAMA

PERUMAHAN

LOKASI

KELURAHAN/DESA/KE

CAMATAN

LUAS KAWASAN

(HA)

JUMLAH UNIT

TERBANGUN

JUMLAH

UNIT

TERHUNI

INFRASTRUK

TUR YANG

DIBUTUHKAN

1 2 3 4 5 6 7

1. Perumahan

PNS/RSH

*) *) *) *) *)

*) Proses Pendataan

Secara umum penyebaran penduduk tidak mer ata, jumlah penduduk

terbesar pada Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 93.652 orang yang luasnya

(4)

Tabel 6.3

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci

per Kecamatan Tahun 2009

(5)

6.1.2 Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman

Prasarana dan sarana dasar permukiman yang telah dilaksanakan saat

ini telah dilaksanakan di 16 desa sampai dengan tahun 2008, hal ini

sebagaimana terurai pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.4

Pengembangan Sarana dan Prasarana

No. Pengembangan Pemukiman Lokasi Bentuk Dukungan

Kegiatan

Tahun

Pelaksanaan

1. Pengembangan Insfrastruktur

Pedesaan (BPIP) 16 Desa

APBN

Dan Dana

pendamping APBD

Kabupaten

2008

Sumber : Bappeda Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2009

Aspek Pendanaan 6.1.3

Bentuk Kegiatan BPIP pendanaanya dari anggaran APBN dan APBD

sedangka pengembangan pemukiman juga ada yang dilaksanakan oleh pihak

swasta misalnya perumnas beserta fasilitasnya yang bera da di Ibu Kota

Kabupaten Ogan Komering Ulu beralokasi di Kota Baturaja.

Aspek Kelembagaan 6.1.4

Untuk Pengembangan Infrastruktur Pedesaan dilaksanakan oleh

Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

(6)

Sasaran Pengembangan Pemukiman diutamakan pada desa tertinggal

baik untuk perbaikan sarana prasarana pedesaan itu sendiri terutama

kelancaran transportasi pedesaan misalnya meningkatkan jalan penghubung

antara dusun, desa dan ibu kota kecamatan.

Permasalahan Pembangunan Permukiman 6.1.6

Permasalahan yang muncul saat ini untuk pebangunan pemukiman di

Kabupaten Ogan Komering Ulu antara lain;

Wilayah yang sangat luas.

1.

Kesadaran Dari Masyarakat masih sangat kurang.

2.

Pendanaan belum memadai

3.

6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

6.2.1. Profil Rinci Penataan Bangunan dan Lingkungan

Kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu

terkonsentrasi pada Kecamatan Baturaja Timur yang berjumlah 8449 rumah

tangga miskin dengan mendiami kawasan yang luasnya 148,87 Km pers egi.

Dengan lingkungan jalan tanah setapak yang menghubungkan antar desa

dengan desa yanng lain. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 6.5

Data Rumah Tangga Miskin

Pendataan Sosial Ekonomi

KECAMATAN Penduduk

(jiawa)

Luas

Daerah

(Km2)

Rumah

Tangga

Miskin

Rata-Rata Penduduk

Per desa Per Km²

(7)

7. Peninjauan

8. Lubuk Batang

9. Sinar Peninjauan

10. Baturaja Timur

11. Lubuk Raja

12. Baturaja Barat

40.625

Jumlah 333.562 3617,60 2 194 92,21

* Dalam Proses Pendataan

6.2.2. Analisis Kebutuhan dan Rekomendasi

Kebutuhan untuk pengembangan pemukiman terutama dipedesaan

antara lain :

1. membent uk desa mandiri terpadu baik sarana maupun prasarana

insfrastruktur perdesaan tersebut .

2. meningkatan sarana transportasi berupa jalan penghubung antar desa

maupun kecamatan.

6. 3. Sistem Penyediaan Air Minum

6.3.1. Gambaran umum

Rencana Kebutuh an air bersih, terutama dari produksi instalasi

pengolahan air bersih PDAM, untuk Kota Baturaja di masa yang akan datang

didasarkan oleh beberapa hal berikut :

▪ Rencana jumlah penduduk

▪ Rencana presentase penduduk yang menggunakan air PDAM dan

▪ Kebutuhan rasional penduduk akan air bersih

Sesuai dengan kebijaksanaan nasional tentang pengadaan air bersih

di kota-kota kecil dan menengah, target yang ingin dicapai pada akhir 2008

adalah 90 % dari penduduk kota harus terlayani air bersih. Didasarkan

pertimbangan ini maka untuk Kota Baturaja, ditetapkan bahwa tahun 2028

diharapkan 100 % penduduk kota sudah terlayani air bersih PDAM dengan

(8)

Dan 100 % pada akhir tahun 2028. Menurut Kriteria BNA ( Basic Need

Approach ), Kota Baturaja yang dikategorikan sebagai Ibu kota Kabupaten,

rata-rata konsumsi air bersih perorang adalah 60 liter per orang per hari. Akan tetapi

hasil penelitian tim penyusun PJM-P3KT beberapa Kota menunjukan bahwa

rata-rata pemakaian air PDAM adalah 90 liter per orang per hari.

Dengan mempertimbangkan peningkatan pemakaian air PDAM di masa

mendatang seiring dengan peningkatan kesejahteraan penduduk, maka

diasumsikan kebutuhan air PDAM di Kota Baturaja di masa mendatang se basar

120 liter perorang perhari. Selain itu, diasumsikan pula bahwa 85 % total

pemakaian air bersih berasal dari pemakaian domestic dan selebihnya dari

pemakaian non domestic , total kebocoran air pada saat pendistribusian air

diperkirakan dapat ditekan sampai 20 %.

Gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Kabupaten

Ogan Komering Ulu pada kondisi pertengahan Tahun 2008 adalah 13 SPAM IKK

dengan penjelasan sebagai berikut :

6.3.2. Daerah Pelayanan dan Target Penyerapan

Gambaran daera h pelayanan dan target penyerapan Sambungan Rumah

disajikan pada unit SPAM IKK yang beroperasi meliputi desa-desa di sekitar

lokasi Instalasi dengan gambaran sebagai berikut :

6.3.3. Prediksi Kebutuhan Air Minum

Dengan beberapa pertimbangan di atas, ma ka sesuai dengan hasil rencana

penduduk Kota Baturaja hingga Tahun 2028, ditentukan rencana kebutuhan air

(9)

Tabel 6.6

Rencana Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

Tahun 2008-2028

((jjiiwwaa)) 22001111 22001122 22001133 22001144 22001155

11 IIKKKK.. BBaattuurraajjaa TTiimmuurr 99,563 81,530 IIKKKK.. BBaattuurraajjaa BBaarraatt 33,606 25,680

a. Baturaja 70

b. Tanjung Baru 40

c. Tanjung Agung 50

d. Bakung 50

22 IIKKKK.. SSoossoohh BBuuaayy RRaayyaapp 12,250 3,283

a. Penyandingan 5 425 164 261 25 59 59 59 59

33 IIKKKK.. LLeennggkkiittii 26,776 3,815

a. Tanjung Lengkayap 10 850 173 677 69 152 152 152 152

44 IIKKKK.. LLuubbuukk BBaattaanngg 30,639 11,840

a. Lubuk Batang 10 850 365 485 49 109 109 109 109

55 IIKKKK.. PPaannggaannddoonnaann 16,231 7,151

a. Pangandonan 2.5 212.5

66 IIKKKK.. PPeenniinnjjaauuaann 50,642 20,256

a. Peninjauan 5 425

226699,,770077 115533,,555555 224422..55 2200,,661122..55 1100,,221100..00 99,,776655 997777 22,,119977 22,,119977 22,,119977 22,,119977 N

NOO LLookkaassii IIKKKK

8,342 P

Peenndduudduukk KKaappaassiittaass T Teerrppaassaanngg

((lltt//ddeett))

JJuummllaahh IIddllee ((SSRR)) K

Keemmaammppuuaann P Saaaatt IInnii ((SSRR))

9,508

17,850 834 1,877 1,877 1,877 1,877

R

Reennccaannaa PPeennyyeerraappaann SSaammbbuunnggaann RRuummaahh ((SSRR))

K Keetteerraannggaann

Sumber : Satker Air Minum Prov. Sumsel, 2009

Seiring dengan perkembangan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang

makin pesat, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka

saat ini makin banyak dibukanya kawasan permukiman baru. Hal i ni tentunya

sangat berpengaruh pada tingkat kebutuhan dan layanan pemerintah kepada

masyarakat baik dalam lingkup kabupaten Ogan Komeing Ulu maupun kota

Baturaja. Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri

dari 12 Kecamatan , yang man a belum semua ibu kota kecamatan tersebut

mumpunyai unit pengelola air bersih.

Dengan pertambahan jumlah penduduk yang makin besar, tentunya

makin tinggi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Namun hal ini belum dapat

dilayani secara keseluruhan karena t erbatasnya unit pengolahan air bersih dan

(10)

wilayah Kabupaten Ogan Komering baru mempunyai 4 (empat) wilayah kerja

dengan 7 (tujuh) pusat layanan sebagai mana data tabel 6.4.

Prasarana air bersih, kapasitas terbangun oleh Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010 saat ini adalah

sebesar 242,5 liter/detik. Jumlah pelanggan yang dilayani oleh PDAM Kebupaten

(11)

Tabel 6.7

Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum

Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010

P

Peennggeelloollaa :: PPDDAAMM OOKKUU K

Kaatteeggoorrii KKoottaa :: SSEEDDAANNGG

A Addmm.. ((jjiiwwaa))

P Peerrkkoottaaaann

((jjiiwwaa)) 22001111 22001122 22001133 22001144 22001155

11 IIKKKK.. BBaattuurraajjaa TTiimmuurr 99,563 81,530 IIKKKK.. BBaattuurraajjaa BBaarraatt 33,606 25,680

a. Baturaja 70

b. Tanjung Baru 40

c. Tanjung Agung 50

d. Bakung 50

22 IIKKKK.. SSoossoohh BBuuaayy RRaayyaapp 12,250 3,283

a. Penyandingan 5 425 164 261 25 59 59 59 59

33 IIKKKK.. LLeennggkkiittii 26,776 3,815

a. Tanjung Lengkayap 10 850 173 677 69 152 152 152 152

44 IIKKKK.. LLuubbuukk BBaattaanngg 30,639 11,840

a. Lubuk Batang 10 850 365 485 49 109 109 109 109

55 IIKKKK.. PPaannggaannddoonnaann 16,231 7,151

a. Pangandonan 2.5 212.5

66 IIKKKK.. PPeenniinnjjaauuaann 50,642 20,256

a. Peninjauan 5 425

226699,,770077 115533,,555555 224422..55 2200,,661122..55 1100,,221100..00 99,,776655 997777 22,,119977 22,,119977 22,,119977 22,,119977 N

NOO LLookkaassii IIKKKK

8,342 P

Peenndduudduukk KKaappaassiittaass T Teerrppaassaanngg

((lltt//ddeett))

JJuummllaahh IIddllee ((SSRR)) K

Keemmaammppuuaann P Saaaatt IInnii ((SSRR))

9,508

17,850 834 1,877 1,877 1,877 1,877

R

Reennccaannaa PPeennyyeerraappaann SSaammbbuunnggaann RRuummaahh ((SSRR))

(12)

Berdasarkan penggunaan air terbesar PDAM yaitu pelanggan rumah tangga

sebesar 20.612,5 SR. Permasalahan air bersih saat ini adalah masih rendahnya tingkat

layanan dan rendahnya kualitas air sehingga menyediaan air bersih dan pengelolaan

jaringan air bersih menjadi tantangan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sampai dengan

tahun 2010 rasio pelanggan PDAM terhadap pelayanan rumah tangga masih sangat

rendah sekali yaitu 29,63%.

6.4. Penyehatan Lingkungan Permukiman

6.4.1. Air Limbah

Sistem pembuangan air limbah yang saat ini umum diterapkan di Kota Ogan

Komering Ulu adalah sistem pembuangan setempat ( on-site sanitation). Sebagian besar

masyarakat di Kota Ogan Komering Ulu telah menggunakan jamban pribadi dengan sub

sistem berupa cubluk atau tangki septik, sedangkan sebagian kecil masyarakat (terutama

yang tinggal dibantaran sungai) masih menggunakan sungai yang ada sebagai tempat

membuang limbahnya. Selain di daerah perumahan, sistem on-site dengan sub sistem

tangki septik digunakan juga ditempat-tempat fasilitas umum seperti perkantoran,

pertokoan, terminal, pendidikan dan lain-lain Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki

wilayah yang sangat luas , dalam pengelolaan air limbah masyarakat pada umumnya

memiliki aliran drainase yang dibuat secara swakelola masing-masing kepala rumah

tangga.

Program yang akan diusulkan terutama bagi Kecamatan yang sudah padat

penduduknya yaitu Kecamatan Tugumulyo :

1. Penyuluhan kepada masyarakat

(13)

Tabel 6.8

Framework Pengelolaan Air Limbah

No

Isu/Permasalah-an Per KawasIsu/Permasalah-an

Tujuan/

Sasaran

Pendekatan/

Strategi

Pembangunan

Kebijakan Program Kegiatan Output/

Outcome

1. Saluran limbah

terbatas

Meningkatnya

cakupan

layanan air

limbah

Peningkatan

pelayanan dan

kualitas sistem

air limbah untuk

mencapai

standard

pelayanan

minimal di

perkotaan

Mengoptimalkan

manfaat kondisi

topografi yang

menguntungkan

di waktu

Jumlah jiwa

terlayani

2. Instalasi

Pengelolaan

Lumpur Tinja

(IPLT) belum

tersedia

Peningkatan

pengelolaan

lumpur tinja

dari tangki

septik di

perkotaan

Pengelolaan

lumpur tinja

dalam rangka

perlindungan

terhadap

lingkungan dan

sumber daya air

Peningkatan

cakupan layanan

air limbah

Jumlah IPLT

terbangun 1

unit

Outcome

Jumlah jiwa

terlayani

1758

Sumber : Hasil Analisis

Kondisi sistem pengelolaan air limbah terutama di Kabupaten Ogan Komering

Ulu saat ini masyarakat menyalurkan air limbah tersebut melalui siring masing-masing

yang berada disamping rumah mereka.

Permasalahan yang pengelolaan air limbah pada Kabupaten Ogan Komering

Ulu saat ini adalah sebagai berikut ini:

Septic Tank tidak memenuhi syarat

Ketidakteraturan penyedotan tinja

Instalasi pengelolaan lumur tinja (IPLT) belum tersedia

Kesadaran masyarakat rendah dalam mengelola limbah.

Saluran limbah terbatas

Keterbatasan inovasi teknologi tepat untuk penanganan limbah (bau)

(14)

Pembangunan saluran Drainase air limbah yang sesuai dengan standar 1.

kesehatan.

Pengadaan peralatan operasional penyedot tinja berupa Mobil Tinja 2.

6.4.2. Persampahan

Penanganan persampahan di Kota Baturaja, dimana pengumpulan sampah di

pemukiman menggunakan gerobak dikumpulkan dan dibawa ke lokasi TPS , dan dari TPS

lalu diangk ut oleh truk menuju ke lokasi TPA yang terletak di Desa Batu Putih dengan

jarak tempuh ± 10 KM dari Pusat Kota.

Sistim Pembuangan di TPA Desa Batu Putih yaitu penumpukan secara liar ( Open

Dumping), sampah dibuang diatas tanah ± 3 Ha.

Proses akhir di TP A Batu Putih berupa penumpukan akhir, pembakaran dan sebagian di

daur ulang untuk di buat pupuk (Composting)

Secara umum sistim pelayanan pembuangan sampah di Kota Baturaja sebagai berikut ;

Sistim Pengumpulan (Collecting) : Sampah dikumpul oleh petugas p emungut

sampah yang dikelola oleh Kades, RT dan Lingkungan setempat.

Sistim Pemindahan (Transfering) : Sampah dipindahkan/diangkut dari sumber

sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Sistim Penumpukan (Dumping) : Sampah ditumpuk dipinggir-pinggir jala n,

dihalaman toko, lalu di kumpul oleh petugas pemungut sampah dari Dinas Pasar,

Kebersihan dan Keindahan Kab upaten Ogan Komering Ulu , dinaikkan ke atas truk

untuk selanjutnya diangkut menuju lokasi TPA.

Tabel 6.9

Data Umum Sampah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009

NO U R A I A N JUMLAH KET

(15)

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Jumlah TPA

- Lokasi TPA di Desa Batu Putih

- Luas TPA

- Status Lahan TPA Sertifikat

- Akses Jalan kurang baik

- Masuk dari jalan 1,5 km

Jumlah Pemulung

Pendataan sampah yang masuk TPA berjalan dengan baik

Prasarana di TPA

- Luas lebih kurang 3 ha

- Rumah Jaga

- Garasi Buldozer

- Mushollah

- Alat Berat / Buldozer

- Pemantauan berjalan baik mengingat sekarang sudah

ada pejabat structural yang menangani langsung TPA

Daur ulang sampah sudah ada

- Realisasi Retribusi Sampah TA. 2008 s/d bulan

November 2008

- Perda Retribusi Sampah No. 37 Tahun 2006 (terlampir)

Partisipasi masyarakat sampai saat ini terhadap

pengelolahan sampah sangat kurang

Alat Transportasi / pengangkutan Sampah sampai saat ini

Dump truk

-Arm Roll truk

-Kontainer

-1 Lokasi

± 3 Ha

15 Orang

2 Unit

1 Unit

1 Unit

2 Unit

Rp.

153.571.500,-4 unit

4 unit

(16)

12.

hanya mesin yang sangat sederhana untuk alat pembuatan

pupuk kompos

Perda tentang Persampahan belum ada yang ada Perda

tentang Retribusi Sampah

Sumber : Bappeda Kab. Ogan Komering Ulu,2009

Petugas Regu Kebersihan

Terdiri dari 153 orang dengan rincian sebagi berikut :

Sopir Truk Sampah = 12 orang

Kenek Mobil Sampah = 45 orang

Petugas Penyapu Jalan = 65 orang

Petugas TPA = 6 orang

Petugas Mesin Rumput = 5 orang

Petugas Taman = 10 orang

Petugas Retribusi & Pembukuan = 6 orang

Koordinator Taman = 1 orang

Koordinator Penyapu Jalan = 2 orang

Koordinator Mesin Rumput = 1 orang

Sumber sampah di Kota Baturaja berasal dari :

AREA PERMUKIMAN a)

Rumah Kabupaten

Perumahan Pemda, Kemelak

Perumahan Pemda, Jl. Dewi Sartika

Perumahan Dinas OKU (Wakil Bupati, Sekda, Asisten)

Perumahan /Asrama Polisi

Perumahan Pengadilan

Perumahan dokter, Jl. Darmo Sugondo

(17)

Perumahan Kodim, Benglap

AREA PERDAGANGAN (Ruko dan Rumah Makan) b)

Sepanjang jalan Protokol

Kawasan Pasar

AREA PASAR TRADISIONAL c)

Pasar Baru

Pasar Lama dan Pasar Inpres

Pasar Tempel

SAPUAN JALAN DAN SELOKAN d)

Petugas Regu Kebersihan

TAMAN KOTA e)

Petugas Regu Kebersihan

FASILITAS KESEHATAN f)

Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sutowo (Container)

Rumah Sakit Dr. Noesmir/RS. DKT (TPS)

Rumah Sakit Charitas Antonio (TPS)

FASILITAS PENDIDIKAN g)

Sekolah Dasar, yang berada di pinggir jalan (Kotak Sampah)

Sekolah Menengah Pertama, yang berada di pinggir jalan (TPS)

Sekolah Menengah Atas, yang berada di pinggir jalan (TPS)

Perguruan Tinggi, yang berada di pinggir jalan (TPS)

AREA INDUSTRI h)

AREA PERKANTORAN i)

Perkantoran DPRD Kab. OKU (TPS)

Perkantoran lainnya (Kotak Sampah)

FASILITAS UMUM LAINNYA j)

Masalah sampah merupakan masalah utama yang dihadapi oleh kot a-kota

yang tumbuh dan berkembang saat ini yaitu menyangkut masalah pola kehidupan

masyarakat belum mempunyai kesadaran yang tinggi mengenai cara – cara penanganan

sampah baik sampah berasal dari lingkungan perumahan maupun fasitas umum serta

pelayanan kota lainnya. Masyarakat membuang sampah sembarang pada tempat-tempat

umum dan begitu juga pada fasilitas umum belum tersedia bak penampung sampah baik

(18)

laku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, di dalam kehidupan

beragama telah dijelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Kewajiban

dalam meningkatkan kebersiha n lingkungan ini tidak hanya oleh pemerintah setempat

akan tetapi peran masyarakat dan dunia usaha sangat diharapkan sehingga terdapat

keterpaduan dalam meningkatkan kebersihan lingkungan.

Pada saat ini sistem penanggulangan atau penanganan dalam pembuan gan

sampah di Kota Baturaja adalah dengan cara mengumpulkan sampah pada tiap-tiap

rumah kemudian diangkut dengan gerobak ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara

(TPS) lalu diangkut dengan Truk Sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Adapun lokasi se mentara pembuangan sampah di Kota Baturaja sekarang ini adalah di

Desa Batu Putih dekat bantaran Sungai Lengkayap yang berbatasan langsung dengan

Kecamatan Sosoh Buay Rayap, jaraknya kurang lebih 8,5 Km dari Kota Baturaja.

Rencana pengembangan pembuangan s ampah untuk Kota Baturaja ke depan diarahkan

ke lokasi TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) yang terletak di areal Gunung

Meraksa, Kurup Kecamatan Lubuk Batang, diluar batas kawasan perkotaan Kota

Baturaja.

Sedangkan Rencana pengembangan dari persampaha n di Kota Baturaja,

antara lain adalah :

1. Peningkatan pengelolaan sampah dengan cara melakukan pemisahan antara

sampah organik dengan sampah an-organik mulai dari rumah penduduk sampai

TPS dan TPA sedangkan rencana pengembangan relokasi pembuangan TPA

harus jauh dari lingkungan rumah penduduk, sekolah, tempat kerja dan lain

sebagainya,

2. Penambahan sarana dan prasarana persampahan.

3. Pembangunan dan penyediaan tempat-tempat sampah, seperti ; bak sampah,

tong sampah, gerobak sampah dan lain-lain,

(19)

dengan Dump Truk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Atau dapat juga dilakukan dari

sistem pewadahan langsung diangkut dengan compactor truk ke TPA. Sketsanya dapat

dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1. Skema Sistem Pembuangan Sampah

Paradigma lama menempatkan sampah sebagai sumber pencemar lingkungan

yang apabila tidak dikelola dengan baik akan meng akibatkan pengotoran lingkungan,

pencemaran air, tanah, dan tempat menjamurnya bibit penyakit. Inilah pemaknaan

sampah pada posisi sebagai limbah. Paradigma ini jelas tepat, akan tetapi

permasalahannya kita hanya berhenti pada titik pemahaman sampah sebaga i limbah

tersebut, sehingga (seperti dikemukakan di awal) berbagai tindakan penanganan yang

diambil pun terasa kurang tepat.

Saat ini dalam pengangkutan sampah dengan menggunakan Jalan utama

(permanen) yang telah sejak awal operasi dan tetap menggunakan jalan yang sudah ada

(eksisting), untuk jalan masuk ke TPA direncanakan pembuatan jalan baru dengan

(20)

Untuk kawasan non-perumahan seperti pasar, kantor, pertokoan, penginapan

(hotel) dan fasilitas umum lainnya maka Sistem pengolahan sampah ada 2 macam

alternatif sebagaimana terlihat pada sketsa gambar di atas

Alternatif I, seperti daerah pemukiman, pewadahan dilakukan dengan tong-tong

sampah dan kantong-kantong plastik, pengumpulan d engan gerobak sampah ke tempat

pengumpulan-pengumpulan sementara (TPS), kemudian diangkut dengan dump truck ke

TPA.

Alternatif II , setelah sampah-sampah ditampung dalam tong-tong sampah,

kemudian dibawa dengan gerobak ke container dan diangkut dengan ‘arm roll truck ’ ke

TPA.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan penentuan

lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini yaitu :

Jauh dari permukiman penduduk 

Pada lokasi yang kosong dan tidak subur 

Tidak menggannggu ekosistem disekitarnya 

Topografi rendah 

(21)

Tabel 6.10

Pelaku Pengolah Sampah

PEMULUNG/ TUKANG

RONGSOK KELILING

LAPAK BANDAR PABRIK PENGRAJIN

Istilah Mengumpulkan barang

baik dengan cara

memungut tanpa harus

membeli, cara membeli

atau menukar

Mengumpulkan melalui

membeli dari pemulung

atau tukang rongsok

keliling

mengumpulkan

barang berdasarkan

jenis tertentu saja

misal bandar Logam,

bandar kertas,

bandar plastik

mengumpulkan

barang dari

bandar yang

dijadikan

bahan baku

produksinya

nilai suatu

barang

Lokasi TPA/TPS, Perumahan,

jalan, sungai atau

fasilitas umum lainnya

Menetap di suatu tempat Menetap di suatu

tempat yang

diperkirakan

potensial

mengumpulkan jenis

yang bandar itu

tekuni

Menetap Selalu

mendekati

lapak atau

bandar

Kegiatan Setelah dikumpulkan

barang tersebut disortir

dan dipilah

berdasarkan jenis dan

kualitasnya kemudian

dijual ke lapak

Mengkoordinir pemulung

dan tukang rongsok

keliling

Optimalisasi penyortiran

dan pengkelasan

Pennyiapan barang

untuk dijual ke bandar

maupun pengrajin

Membina dan meng

koordinir lapak

Optimalisasi

penyortiran dan

pengkelasan

Penyiapan barang

untuk dijual ke pabrik

maupun pengrajin

Koordinasi

dengan bandar

agar bisa terus

produksi

Menambah

nilai barang

contoh dari

kertas

semen

menjadi

kantong dll

Keuntungan Diperoleh dari hasil

penjualan barang

kelapak atau selisih

dari pembelian barang

dengan penjualan

Diperoleh dari selisih

pembelian dengan

penjualan atau dari

optimalisasi penyortiran

dan pengkelasan

Optimalisasi

penyortiran dan

pengkelasan

Pennyiapan barang

untuk dijual ke

bandar maupun

pengrajin

Dari

banyaknya

jenis produksi

dan volume

produksi

Perolehan dari

penambahan

nilai barang

Dilihat dari

hasil

5.000 - 100.000/hari Semakin banyak

pemulung yang dapat

dikordinir lapak tersebut

semakin banyak

Semakin banyak

lapak yang dapat

dikordinir bandar

tersebut semakin

5.000 -

(22)

perolehan keuntungan banyak perolehan

keuntungan

Aturan main Pemulung atau tukang

rongsok keliling

biasanya dimodali oleh

lapak. Dengan

pemberian modal

harian yaitu tidak ada

barang kembali uang

Lapak diberikan

pinjaman lunak oleh

bandar besar berupa

bentuk pengikatan agar

barang tidak dijual

kepada bandar lain

pemberian pinjaman itu

dengan syarat tertentu

bandar diberikan

pinjaman lunak oleh

pabrik (husus untuik

jenis kertas, logam,

plastik baru sebagian

)

Pengrajin

biasanya titip

dulu uang

dengan

jaminan dia

memperoleh

barang yang

ia inginkan

Sumber : Hasil Analisis

Timbunan sampah yang terus meningkat dari 12 Kecamatan yang terbesar

pada kecamatan Sinar Peninjauan sebesar 12 m3 perhari dengan tingkat pelayanan

hanya 20% . Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel. 6.11

Produksi Persampahan

KECAMATAN Penduduk

(Jiwa)

Produksi

Sampah

(M3)

% terlayani Beroperasi

Jml. Alat

Pengumpul

Jml. Alat

Pengangkut

1. Lengkiti

2. Sosoh Buay Rayap

3. Pengandonan

4. Semidang Aji

5. Ulu Ogan

6. Muara Jaya

7. Peninjauan

8. Lubuk Batang

9. Sinar Peninjauan

10. Baturaja Timur

11. Lubuk Raja

12. Baturaja Barat

26.450

(23)

Adapun permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pengelolaan persampahan meliputi :

1. Luasnya wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

3. Masih kurangnya biaya operasianal. 1

4. Masih kurangnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan persampahan (alat angkut, alat berat dan lainnya)

(24)

Tabel 6.12

Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi

No. Aspek Pengelolaan Persampahan

Permasalah

Yang Dihadapi TINDAKAN

Penanggung

Rencana utk

dilaksanakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A. Kelembagaan:

Bentuk institusi

Dasar hukum

pembentukan institusi

SDM; dll

 Kapasitas SDM

rendah Pelatihan staf

Dinas PU Cipta

Karya. Pengairan

dan Tata Ruang

Kab OKU

B. Teknis Operasional:

1

Perencanaan :

Ketersediaan dokumen

perencanaan (master

plan, FS, DED

Belum ada

Master Plan

Persampahan

Rencana

pembuatan Master

Plan

Dinas PU Cipta

Karya. Pengairan

dan Tata Ruang

Kab OKU

2 Prasarana dan Sarana Belum memadai

Pembangunan

Kantor, lubang

sampah

Pembangunan

gedung workshop,

penambahan

lubang sampah

Dinas PU Cipta

Karya. Pengairan

dan Tata Ruang

Kab OKU

Pewadahan

Bin/Tong Sampah; dll

Belum ada tong

sampah dan

belum ada

pemilahan

Pengadaan Tong

sampah

Dinas PU Cipta

Karya. Pengairan

dan Tata Ruang

Kab OKU

Pengumpulan

Gerobak sampah a.

Becak sampah b.

Street sweeper; dll c.

Belum ada

gerobak sampah

Penyediaan

gerobak sampah

Dinas PU Cipta

Karya. Pengairan

dan Tata Ruang

(25)

Sistem Pengelolaan Sampah

Kebijakan Program Kegiatan Output/

Outcome

1 Sampah

bertambah

kapasitas TPA

berkurang

Pengurang

an Volume

Sampah

Penyediaan

Prasarana dan

Sarana

pengelolaan &

pemeliharaan

sektor industri

persampahan

yang terbatas

guna

peningkatan

taraf hidup

masyarakat

Pengelolaan dan

pemeliharaan PS

persampahan

mencapai 85

%

yang lebih

efisien dan

efektif

volume timbulan

sampah

Tetap

menyediakan

lahan sebagai

area

Sumber : Hasil Analisis

Prediksi produksi sampah dan kebutuhan prasarananya angkutan persampahan kawasan

perkotaan Kota Baturaja berdasarkan BWK yang ada hingga tahun 2028 dapat dilihat

(26)

Tabel 6.14.

Rencana Produksi dan Volume Sampah Terlayani

Di Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Hingga Tahun 2028

NO

URAIAN

BWK A

BWK B

BWK C

BWK D

BWK E

BWK F

BWK G

BWK A

BWK B

BWK C

BWK D

BWK E

BWK F

BWK

1Jumlah Penduduk

55,550

10,481

18,866

5,242

5,240

-

9,959

67,946

12,820

23,076

6,410

6,410

-

11,53

2Jumlah Penduduk Terlayani

38,885

7,337

13,206

3,669

3,668

-

6,971

67,946

12,820

23,076

6,410

6,410

-

11,53

3Prosentasi Penduduk Terlayani (%)

75

75

75

75

75

-

75

100

100

100

100

100

-

100

4Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr)

16,665

3,144

5,660

1,573

1,572

-

2,988

20,384

3,846

6,923

1,923

1,923

-

3,46

5Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr)

9,999

1,887

3,396

944

943

-

1,793

12,230

2,308

4,154

1,154

1,154

-

2,07

6Produksi Sampah Total26,664

5,031

9,056

2,516

2,515

-

4,780

32,614

6,154

11,076

3,077

3,077

-

5,53

7Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari)

22,664

4,276

7,697

2,139

2,138

-

4,063

32,288

6,092

10,966

3,046

3,046

-

5,48

8Volume Sampah Terlayani (M3/Hari)

23,998

4,528

8,150

2,265

2,264

-

4,302

31,962

6,031

10,855

3,015

3,015

-

5,42

(27)

6.4.3. Drainase

Sejalan dengan perkembangan otonomi daerah dan pemekaran Kabupaten

Ogan Komering Ulu menjadi 3 (tiga) kabupaten, di Kabupaten OKU Induk masih ada perlu

pengembangan Sistim Drainase yang berskala besar.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya,

Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu harus mengemb angkan dan

meningkatkan sitim drainase perkotaan yang ada dilingkungan Permukiman.

Pada tahun 200 6 telah di lakukan pembangunan drainase perkotaan, daerah

permukiman Kelurahan Baturaja Permai dan Sekar Jaya sepanjang ± 2.500 Meter, namun

karena keterbatasan Dana Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu

sehingga pelaksanaan pengembangan drainase tersebut belum bisa dilanjutkan, sisa

yang masih sangat dan akan segara dibangunan drainase dilingkungan tersebut

sepanjang ± 3.000 Meter.

Dilingkungan Permukiman tersebut yaitu daerah Kelurahan Batuaja Permai dan

Sekar Jaya, yang mana wilayah tersebut sangat pesat pembangunan atau

pengembangan perumahan sehingga tempat resapan air atau rawa-rawa sebahagian

telah tertimbun oleh bangunan-bangunan yang ad a, sehingga diwaktu hujan daerah

permukiman tersebut terjadi genangan air dikarenakan kurangnya drainase.

Dari akibat tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu perlu

menata dan mengembangkan sistim drainse perkotaan untuk mencari solusi menan gani

(28)

Tabel 6.15

Pembagian Wilayah Perencanaan

Berdasarkan Wilayah Pengaliran

No. Wilayah Pengaliran Luas

(Ha) (%)

1. WP. I 183,00 21,85

2. WP. II 536,00 64,00

3. WP. III 118,50 14,15

Total 837,50 100,00

Sumber : Analisis Peta Topografi

Pada umumnya sistem pengeringan atau pembuangan air hujan di Kota

Baturaja belum dapat dikatakan baik, sebab pada beberapa tempat saluran yang ada

masih bersifat alami yaitu terbuat dari tanah dimana aliran air cenderung bergerak dari

daerah dataran tinggi ke daerah dataran yang lebih rendah. Selain itu ada beberapa

saluran yang masih bersatu antara saluran pengeringan air hujan dengan saluran

pembuangan air limbah sehingga menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya

(polusi visual dan polusi air, tanah dan udara).

Rencana pengembangan saluran pembuangan air hujan dan air kotor

(drainase) di Kota Baturaja adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana teknis pengembangan drainase kecamatan dan optimalisasi

fungsi saluran primer serta pembuatan riol di sepanjang jalan arteri primer,

2. Merencanakan pemisah saluran limbah cair domestik (mandi, cuci dan kakus)

dengan saluran air hujan (drainase),

3. Dilarang atau menghentikan pembuangan limbah langsung ke sungai atau saluran

terbuka,

4. Mengembangkan sistem komunal septik-tank untuk pembuangan limbah pada

daerah-daerah yang tidak terlayani sanitasi kota,

5. Pembangunan dan peningkatan saluran drainase tersier ke kiri kanan ruas jalan

(29)

Tabel. 6.16.

Data Genangan Banjir

KECAMATAN

Primer yang

dibutuhkan

1. Lengkiti

2. Sosoh Buay Rayap

3. Pengandonan

4. Semidang Aji

5. Ulu Ogan

6. Muara Jaya

7. Peninjauan

8. Lubuk Batang

9. Sinar Peninjauan

10. Baturaja Timur

11. Lubuk Raja

12. Baturaja Barat

*)

*) proses pendataan

Jaringan drainase yang digunakan saat ini diwilayah Kabupaten Ogan Komering

Ulu adalah masih banyak menggunakan pembuangan setempat maupun siring

masing-masing rumah tangga.

Kondisi ekonomi sosial masyarakat dalam turut serta membuat saluran drainase

masih sangat rendah dan selalu mengandalkan biaya Pemerintah Kabupaten .

Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan :

“Membangun sistem drainase di kawasan pedesaan/perkotaan Kabupaten. Terutama bagi

(30)

Tabel. 6.17 Kebutuhan Produksi Air Rata-rata

Sumber : Hasil Analisis

NO

URAIAN

BWK A

BWK B

BWK C

BWK D

BWK E

BWK F

BWK G

BWK A

BWK B

BWK C

BWK D

BWK E

BWK F

BWK G

1Jumlah Penduduk

55,550

10,481

18,866

5,242

5,240

-

9,959

67,946

12,820

23,076

6,410

6,410

-

11,53

2Jumlah Penduduk Terlayani

47,218

8,909

16,036

4,456

4,454

-

8,465

6,795

1,282

2,308

641

641

-

1,154

3Prosentasi Penduduk Terlayani (%)

85

85

85

85

85

-

100

100

100

100

100

100

-

100

4Pemakaian Rata-Rata (l/org/hari)

120

120

120

120

120

-

120

120

120

120

120

120

-

120

5Pemakaian Air Domestik (l/org/hari)

6,666,000

1,257,720

2,263,920

629,040

628,800

1,195,080

-

8,153,520

1,538,400

2,769,120

769,200

769,200

-

1,384,5

6Pemakaian Air Non Domestik (l/org/hari)

1,333,200

251,544

452,784

125,808

125,760

-

239,016

1,630,704

307,680

553,824

153,840

153,840

-

276,91

7Total Pemakaian Air 7,999,200

1,509,264

2,716,704

754,848

754,560

1,434,096

-

9,784,224

1,846,080

3,322,944

923,040

923,040

-

1,661,4

8Kebocoran Air

1,599,840

301,853

543,341

150,970

150,912

-

286,819

1,956,845

369,216

664,589

184,608

184,608

-

332,29

(31)

Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh SPAM IKK di Kabupaten Ogan

Komering Ulu adalah :

Besarnya Biaya Operasional dan Perawatan disbanding dengan a.

pendapatan yang diperoleh, sehingga mengakibatkan Operasional kurang

berjalan dengan baik.

Besarnya Biaya Pembeliaan BBM(Solar) karena sebagian besar Unit b.

SPAM yang beroperasi menggunakan Genset.

Tidak adanya /kecilnya anggaran biaya perawatan sehingga bila terjadi c.

kerusakan peralatan maupun meteran rusak sulit untuk memperbaiki atau

menggantinya.

Sulitnya mendapatkan spare parts ataupun suku cadang untuk genset d.

maupun pompa karena harus melalui proses pemesanan lebih dahulu dan

harganya yang mahal sehingga bila ada kerusakan akan lambat dalam

perbaikannya.

Rendahnya tariff jasa air minum yang diterapkan saat ini Rp. 830,-/m3 e.

sementara untuk memproduksi 1 m3 air di perlukan biaya sebesar + Rp.

Gambar

Tabel 6.1
Tabel. 6.2
Tabel 6.3
Tabel 6.4Pengembangan Sarana dan Prasarana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sikap positif itu adalah pengendalian diri agar senantiasa berfikir dengan melihat sisi positif disetiap obyek yang terlihat, terdengar, atau bahkan dalam bentuk afirmasi

Seperti pada UU Nomer 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mengatakan bahwa “Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan

Hasil pra survey yang sudah dilakukan oleh peneliti adalah saat peneliti datang ke Bank Syariah Mandiri PP UIN Raden Intan Lampung, Nasabah yang datang biasanya

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk membuat aplikasi pengolahan data keberatan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan

Sistem yang dibuat penulis adalah Self Service peminjaman dan Pengembalian buku.Alat ini bekerja dengan membaca label barcode jenis 128 oleh barcode reader

Maramis, dr., SpKJ(K) Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

A simple RC filter with low corner frequency is needed during testing in order to filter the noise present on the voltage source driving the tuning line.

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Brog and Gall yang telah di modifikasi oleh Sugiyono. Ada 7