RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara139 6.1 Pengembangan Pemukiman
Pengembangan permukiman di Kabupaten Luwu Utara diarahkan
pada peningkatan kualitas lingkungan permukiman dan
pengembangan kawasan permukiman baru dalam rangka mendorong
pertumbuhan pusat-pusat pelayanan dalam sistem pengembangan
wilayah Kabupaten Luwu Utara dan sekitarnya.
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
perdesaan.
6.1.1 Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan
1. Arahan Kebijakan
- Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
- Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
- Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara140 2. Lingkup Kegiatan
Pengembangan Permukiman dilaksanakan dengan upaya
peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa
Nelayan. Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana
(infrasruktur) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa
terpencil / Desa tertinggal melalui program pemberdayaan
masyarakat.
6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan Dan Tantangan
1. Isu Strategis Pengembangan Pemukiman
Isu strategis yang terkait dengan Pengembangan Pemukiman di
Kab. Luwu Utara antara lain :
Tabel 6.1
Isu Strategis Sektor Pengembangan Pemukiman Skala Kabupaten Luwu Utara
No Isu Strategis Keterangan
1, - Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumah tangga kumuh perkotaan. -
2. Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
3. Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara141
permukiman.
5. Masih Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut berperan serta dalam pengembangan permukiman
6. Penerapan Standar Pelayanan Minimum bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
2. Kondisi Eksisting Pengembangan Pemukiman
Tabel 6.2
Perda Kab. Luwu Utara terkait Pengembangan Permukiman
No No. Peraturan Perihal Tahun Keterangan
1.
Tabel 6.3
Data Kawasan Kumuh di Kab, Luwu Utara
No. Lokasi Kawasan
Kumuh
Luas Kawasan
(Ha)
Jumlah Rumah Permanen
Jumlah Rumah Semi
Permanen
Jumlah Panduduk
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
Kec. Sabbang Kec. Baebunta Kec. Malangke Kec. Malangke barat
Kec. Masamba Kec. Sukamaju Kec. Bone-Bone
9,4 327,5
32 0,2
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara142 Tabel 6.4
Data Program Perdesaan di Kab. Luwu Utara Tahun 2014
No Program/Kegiatan Lokasi Satuan Status
1 PPIP Tersebar di 11 kecamatan
42 Desa
Tabel 6.5
Data Kondisi Infrastruktur Perdesaan di Kab. Luwu Utara Tahun 2012
No Infrastruktur Terbangun
Lokasi Satuan Kondisi
1
3. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Pemukiman
Tabel 6.6
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kab. Luwu Utara
No Aspek pengembangan
Permukiman
Permasalahan yang dihadapi
Tantangan Pengembangan
Alternatif Solusi
1. Aspek
Masih kurangnya kemampuan SDM sebagai pelaku kunci utama dalam kegiatan pengembangan permukiman
Kebutuhan mendesak akan
SDM yang berkwalitas
Perlu dilakukan reorganisasi kelembagaan yang menangani Bidang Kecipta Karyaan
khusunya pengembangan permukiman yang didukung dengan uraian tugas dan fungsi (tupoksi) yang jelas, serta penempatan tenaga
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara143
pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki.
2. Aspek pembiayaan
Terbatasnya dana dari berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana
permukiman dari APBD
Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, swasta sehingga usulan kebutuhan
pemetaan dalam hal
penganggaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara bertahap dan dapat dirasakan secara merata
3. Aspek peran serta masyarakat
Masih kurangnya kesadaran permukiman baik secara individual maupun
organisasi
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara144 6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pemukiman
Tabel 6.7
Perkiraan kebutuhan Prog. Pengembangan Permukiman Di Perkotaan untuk 5 tahun
No Uraian Unit Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
Ket
Masamba
1. Jml penduduk Kepadatan penduduk Proyeksi persebaran penduduk Proyeksi persebaran penduduk miskin 2. Sasaran
penurunan kawasan kumuh 3. Kebutuhan
rusunawa 4. Kebutuhan
RSH 5. Kebutuhan
pengembang an
permukiman baru
6.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Pemukiman
1. Pengembangan Kawasan Pemukiman Perkotaan
Pengembangan permukiman kawasan perkotaan di Kab. Luwu
Utara terdiri dari:
- Infrastruktur kawasan permukiman kumuh
- Penyusunan SPPIP dan RPKPP
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara145 2. Pengembangan Kawasan Pemukiman Perdesaan
Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan di Kab.
Luwu Utara terdiri dari :
- Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial
(Agropolitan/Minapolitan)
- Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana
- Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial
(PISEW)
- Infrastruktur perdesaan PPIP
6.1.5 Usulan Program Dan Kegiatan
Usulan program dan kegiatan Pembangunan Permukiman di Kab.
Luwu Utara adalah :
Tabel 6.8
Format usulan dan prioritas program infrastruktur permukiman Kab. Luwu Utara
No Kegiatan Volume Satuan Biaya (Rp) Lokasi
6.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
1. Arahan kebijakan
- UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
- UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- PP 36/2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
- Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara146 - Permen PU No.14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Lingkup kegiatan
a. Kegiatan penataan lingkungan permukiman
- Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL);
- Bantuan Teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
- Pembangunan Prasarana dan Sarana peningkatan
lingkungan pemukiman kumuh dan nelayan;
- Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan
pemukiman tradisional.
b. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung
- Diseminasi peraturan dan perundangan tentang penataan
bangunan dan lingkungan;
- Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan
gedung;
- Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan
arsitektur;
- Pelatihan teknis.
c. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan
- Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan;
- Paket dan Replikasi.
6.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan Dan Tantangan
1. Isu Strategis Bidang PBL
Isu strategis yang terkait dengan Penataan Bangunan dan
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara147 Tabel 6.9
Isu Strategis Sektor Pengembangan Pemukiman Skala Kabupaten Luwu Utara
No Isu Strategis Keterangan
1, - Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL 2. Pengendalian proteksi terhadap bahaya kebakaran
3. Kebutuhan RTH
4. Penataan bangunan gedung dengan perda bangunan gedung
5. Keberlanjutan program dalam pemberdayaan masyarakat
6. Standar pelayanan minimum bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Kondisi Eksisting Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
Tabel 6.10
Perda Kab. Luwu Utara terkait PBL
No No. Peraturan Perihal Tahun Keterangan
1.
Tabel 6.11
Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Kab. Luwu Utara
No Kawasan Jml Bangunan Gedung Berdasarkan
Fungsi
Status Kepemilikan
Kondisi Bangunan
Ketersediaan Utilitas Bangunan
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara148
Fungsi keagamaan: Fungsi Usaha: Fungsi Sosial Budaya: Fungsi khusus:
3. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Penataan
Bangunan dan Lingkungan
Tabel 6.12
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Kab. Luwu Utara
No Aspek Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Permasalahan yang dihadapi
Tantangan Pengembangan
Alternatif Solusi
I Kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman
1. Aspek teknis Masih belum tersedianya sarana system proteksi bahaya kebakaran
Tersedianya peraturan
bangunan dan lingkungan yg memenuhi standar proteksi kebakaran
Penyusunan perda bangunan
2. Aspek kelembagaan
Belum maksimalnya dukungan pemda dalam hal SDM untuk peningkatan kwalitas
lingkungan
Tersedianya SDM yang handal dalam hal penanganan peningkatan kwalitas lingkungan
Pelatihan aparat pemerintah
Alokasi anggaran yang minim terkait keterbatasan anggran 4.
1.
Aspek peran serta masyarakat 5. Aspek lingkungan
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara149
fungsi kawasan sesuai
peruntukannya
kawasan sesuai fungsi
perda bangunan gedung dan perizinan bangunan sesuai fungsi ruang
II Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara
1 Aspek teknis Masih
kurangnya perda menyangkut bangunan gedung
masih
kurangnya asset negara yang teradministrasik an dengan baik
Terciptanya penyelenggaraan bangunan sesuai perda yang ada
Pembentukan
Kurang efektifnya kelembagaan pengelola
bangunan gedung 3. Aspek masyarakat dalam hal persyaratan bangunan
terutama pada daerah bencana
Usaha meminimalisir bahaya bencana
Sosialisasi pada masyarakat
5. Aspek lingkungan pemukiman
III Kegiatan pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara150
masyarakat 5. Aspek lingkungan
pemukiman
6.2.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan PBL
1. Kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman
- Usaha pengendalian fungsi kawasan
- Penyusunan Rencana Induk Sistem Penanggulangan
Kebakaran (RISPK)
- Peningkatan kwalitas penataan lingkungan kawasan bersejarah dan pemukiman tradisional
2. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah
Negara
- Pembinaan teknis bagi tenaga pendata HSBGN - Identifikasi secara administratif terhadap asset negara
6.3 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
6.3.1 Arahan kebijakan dan Lingkup Kegiatan
1. Arahan kebijakan
- Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air - Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum
dan Tata Ruang
2. Lingkup kegiatan
Lingkup kegiatan dalam bidang Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) adalah upaya meningkatkan pelayanan air
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara151 masyarakat miskin dikawasan rawan air. Selain itu
meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam
pembangunan sarana air minum diperkotaan.
6.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
1. Isu strategis
- Peningkatan jumlah masyarakat Luwu Utara yang mengakses air minum
- Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum di wilayah Kab. Luwu Utara terutama pada kawasan pesisir
- Peningkatan peran serta masyarakat dan badan usaha dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum
- Peningkatan SPAM yang sesuai dengan kondisi alam Kab. Luwu Utara
- Usaha peningkatan kesadaran masyarakat dalam hal pemeliharaan sumber air baku
2. Kondisi eksisting pengembangan SPAM
a. Aspek teknis
Tabel 6.13
Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM di Kab. Luwu utara
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara152
Allo Kec. Limbon g
- Perpipaan pegunun gan
b. Pendanaan
Untuk SPAM dalam ibukota kecamatan di Kab. Luwu Utara
dikelola oleh PDAM dan pembiayaannya bersumber dari
APBN, APBD provinsi dan APBD. Sedangkan system
perpipaan di wilayah pedesaan menggunakan pendanaan dari
DAK dan pengelolaan dalam operasionalnya diserahkan
kepada OMS atau Organisasi Masyarakat Setempat.
6.3.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM di Kab. Luwu
Utara
1. Permasalahan pengembangan SPAM
- Kondisi air baku untuk SPAM dalam Kota Masamba masih terpengaruh dengan kondisi cuaca, hal ini dikarenakan sumber
air baku yang memanfaatkan air sungai
- Biaya operasional yang masih tinggi dengan menggunakan system pompanisasi
- Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber air baku
- Adanya ketidak seimbangan antara tingkat pelayanan air minum dengan tingkat pertumbuhan penduduk.
2. Tantangan pengembangan SPAM
- Komitmen terhadap pencapaina target MDGs 2015
- Tuntutan peningkatan ekonomi dan pemberdayaan potensi local
- Pembangunan yang berkelanjutan
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara153 1. Analisis kebutuhan pengembangan SPAM Kab/Kota
Tabel 6.14 Analisis Kebutuhan
N o
Uraian Kondisi Kondisi Eksisti
air (lt/org/hr) 2. Sist. Bukan
air (lt/org/hr) 3. Sist Perpipaan
air (lt/org/hr) 4. Kebocoran total
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara154
c. Jml
sambungan langsung d. Jml
sambungan umum 6. Unit konsumsi
a. Sambungan langsung (SL)
b. Sambungan umum (SU) c. Non domestic
7. Kebutuhan air a. Kebutuhan air domestik b. Kebutuhan
air non domestik c. Sub total
kebutuhan air 8. Kebutuhan air
rata-rata (Qr)
9. Kebutuhan air maximum (Qmax)
10 .
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara155 2. Kebutuhan pengembangan SPAM daerah
Tabel 6.15
Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM
No. Output Satuan
Kebutuhan
Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun IV
Tahun V
6.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman
6.4.1 Air Limbah
1. Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan Pengolahan Air
Limbah
2. Arahan kebijakan pengolahan air limbah
- Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
- Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air.
- Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang.
- Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/I/1998 tentang Pedoman Penetapan Baku
Mutu Lingkungan
3. Lingkup pengolahan air limbah
Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara156 - air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air
sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan
permukiman serta.
- air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat
menimbulkan pengaruh yang
merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu
dilakukan pengolahan.
Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani
melalui dua sistem yaitu :
- sistem setempat (onsite).
adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah
berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan
fasilitas sanitasi individual
- sistem terpusat (offsite).
adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah
dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah
dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
6.4.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
Air Limbah Permukiman
1. Isu strategis pengembangan air limbah permukiman
- Upaya peningkatan akses masyarakat Kab. Luwu Utara
terhadap pelayanan pengelolaan air limbah dalam
rangka peningkatan kwalitas kesehatan masyarakat.
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan
lingkungan terkait dengan pengelolaan air limbah
- Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan air
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara157 - Perbaikan system pengelolaan air limbah komunal
2. Kondisi eksisting pengembangan air limbah permukiman
Tabel 4.16
Kapasitas Pelayanan Eksisting
Prasarana dan sarana
Jml Kapasitas Sistem Pengolahan
Lembaga Pengelola
Keterangan Kondisi
Tabel 4.17
Cakupan pelayanan sistim onsite
No. Kecamatan
Jml pelayanan sanitasi sist onsite
pengumpulan pengolahan
Jamban keluarga
MCK lainnya Septik tank
cubluk lainnya
Tabel 4.18
Cakupan pelayanan air limbah komunitas berbasis masyarakat
No Lokasi tempat
Sistem Dibangun tahun
Cakupan
pelayanan Kondisi MCK ++ IPAL
komunal
RPI2JM
Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara158 3. Permasalahan dan tantangan pengembangan air limbah
Permaslahan pembangunan sector air limbah di Kab. Luwu
Utara antara lain :
- Masih belum optimalnya penanganan air limbah di Luwu
Utara
- Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai
perlunya menjaga sanitasi lingkungan dilihat dengan
masih adanya di beberapa wilayah yang masyarakatnya
belum memiliki jamban.
- Kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga
kwalitas air baku.
- Kurangnya koordinasi instansi terkait dalam penanganan