• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

139 6.1 Pengembangan Pemukiman

Pengembangan permukiman di Kabupaten Luwu Utara diarahkan

pada peningkatan kualitas lingkungan permukiman dan

pengembangan kawasan permukiman baru dalam rangka mendorong

pertumbuhan pusat-pusat pelayanan dalam sistem pengembangan

wilayah Kabupaten Luwu Utara dan sekitarnya.

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari

lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan

yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai

penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau

perdesaan.

6.1.1 Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan

1. Arahan Kebijakan

- Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

- Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman.

- Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan.

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum

(2)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

140 2. Lingkup Kegiatan

Pengembangan Permukiman dilaksanakan dengan upaya

peningkatan kualitas permukiman kumuh, perkotaan, dan desa

Nelayan. Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana

(infrasruktur) Permukiman di kawasan Terpilih Pusat

Pengembangan Desa / Desa Pusat Pertumbuhan dan pada Desa

terpencil / Desa tertinggal melalui program pemberdayaan

masyarakat.

6.1.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan Dan Tantangan

1. Isu Strategis Pengembangan Pemukiman

Isu strategis yang terkait dengan Pengembangan Pemukiman di

Kab. Luwu Utara antara lain :

Tabel 6.1

Isu Strategis Sektor Pengembangan Pemukiman Skala Kabupaten Luwu Utara

No Isu Strategis Keterangan

1, - Percepatan pencapaian target MDGs 2020 yaitu penurunan proporsi rumah tangga kumuh perkotaan. -

2. Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.

3. Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.

(3)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

141

permukiman.

5. Masih Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut berperan serta dalam pengembangan permukiman

6. Penerapan Standar Pelayanan Minimum bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

2. Kondisi Eksisting Pengembangan Pemukiman

Tabel 6.2

Perda Kab. Luwu Utara terkait Pengembangan Permukiman

No No. Peraturan Perihal Tahun Keterangan

1.

Tabel 6.3

Data Kawasan Kumuh di Kab, Luwu Utara

No. Lokasi Kawasan

Kumuh

Luas Kawasan

(Ha)

Jumlah Rumah Permanen

Jumlah Rumah Semi

Permanen

Jumlah Panduduk

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Kec. Sabbang Kec. Baebunta Kec. Malangke Kec. Malangke barat

Kec. Masamba Kec. Sukamaju Kec. Bone-Bone

9,4 327,5

32 0,2

(4)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

142 Tabel 6.4

Data Program Perdesaan di Kab. Luwu Utara Tahun 2014

No Program/Kegiatan Lokasi Satuan Status

1 PPIP Tersebar di 11 kecamatan

42 Desa

Tabel 6.5

Data Kondisi Infrastruktur Perdesaan di Kab. Luwu Utara Tahun 2012

No Infrastruktur Terbangun

Lokasi Satuan Kondisi

1

3. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Pemukiman

Tabel 6.6

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kab. Luwu Utara

No Aspek pengembangan

Permukiman

Permasalahan yang dihadapi

Tantangan Pengembangan

Alternatif Solusi

1. Aspek

Masih kurangnya kemampuan SDM sebagai pelaku kunci utama dalam kegiatan pengembangan permukiman

Kebutuhan mendesak akan

SDM yang berkwalitas

Perlu dilakukan reorganisasi kelembagaan yang menangani Bidang Kecipta Karyaan

khusunya pengembangan permukiman yang didukung dengan uraian tugas dan fungsi (tupoksi) yang jelas, serta penempatan tenaga

(5)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

143

pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki.

2. Aspek pembiayaan

Terbatasnya dana dari berbagai sumber dana yang dapat digunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana

permukiman dari APBD

Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, swasta sehingga usulan kebutuhan

pemetaan dalam hal

penganggaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara bertahap dan dapat dirasakan secara merata

3. Aspek peran serta masyarakat

Masih kurangnya kesadaran permukiman baik secara individual maupun

organisasi

(6)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

144 6.1.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pemukiman

Tabel 6.7

Perkiraan kebutuhan Prog. Pengembangan Permukiman Di Perkotaan untuk 5 tahun

No Uraian Unit Tahun I

Tahun II

Tahun III

Tahun IV

Tahun V

Ket

Masamba

1. Jml penduduk Kepadatan penduduk Proyeksi persebaran penduduk Proyeksi persebaran penduduk miskin 2. Sasaran

penurunan kawasan kumuh 3. Kebutuhan

rusunawa 4. Kebutuhan

RSH 5. Kebutuhan

pengembang an

permukiman baru

6.1.4 Program-Program Sektor Pengembangan Pemukiman

1. Pengembangan Kawasan Pemukiman Perkotaan

Pengembangan permukiman kawasan perkotaan di Kab. Luwu

Utara terdiri dari:

- Infrastruktur kawasan permukiman kumuh

- Penyusunan SPPIP dan RPKPP

(7)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

145 2. Pengembangan Kawasan Pemukiman Perdesaan

Sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan di Kab.

Luwu Utara terdiri dari :

- Infrastruktur kawasan permukiman perdesaan potensial

(Agropolitan/Minapolitan)

- Infrastruktur kawasan permukiman rawan bencana

- Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial

(PISEW)

- Infrastruktur perdesaan PPIP

6.1.5 Usulan Program Dan Kegiatan

Usulan program dan kegiatan Pembangunan Permukiman di Kab.

Luwu Utara adalah :

Tabel 6.8

Format usulan dan prioritas program infrastruktur permukiman Kab. Luwu Utara

No Kegiatan Volume Satuan Biaya (Rp) Lokasi

6.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan

6.2.1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

1. Arahan kebijakan

- UU No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

- UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

- PP 36/2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28

Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

- Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum

(8)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

146 - Permen PU No.14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

2. Lingkup kegiatan

a. Kegiatan penataan lingkungan permukiman

- Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL);

- Bantuan Teknis pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

- Pembangunan Prasarana dan Sarana peningkatan

lingkungan pemukiman kumuh dan nelayan;

- Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan

pemukiman tradisional.

b. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung

- Diseminasi peraturan dan perundangan tentang penataan

bangunan dan lingkungan;

- Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan

gedung;

- Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan

arsitektur;

- Pelatihan teknis.

c. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan

- Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan di perkotaan;

- Paket dan Replikasi.

6.2.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan Dan Tantangan

1. Isu Strategis Bidang PBL

Isu strategis yang terkait dengan Penataan Bangunan dan

(9)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

147 Tabel 6.9

Isu Strategis Sektor Pengembangan Pemukiman Skala Kabupaten Luwu Utara

No Isu Strategis Keterangan

1, - Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RTBL 2. Pengendalian proteksi terhadap bahaya kebakaran

3. Kebutuhan RTH

4. Penataan bangunan gedung dengan perda bangunan gedung

5. Keberlanjutan program dalam pemberdayaan masyarakat

6. Standar pelayanan minimum bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

2. Kondisi Eksisting Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

Tabel 6.10

Perda Kab. Luwu Utara terkait PBL

No No. Peraturan Perihal Tahun Keterangan

1.

Tabel 6.11

Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Kab. Luwu Utara

No Kawasan Jml Bangunan Gedung Berdasarkan

Fungsi

Status Kepemilikan

Kondisi Bangunan

Ketersediaan Utilitas Bangunan

(10)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

148

Fungsi keagamaan: Fungsi Usaha: Fungsi Sosial Budaya: Fungsi khusus:

3. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Penataan

Bangunan dan Lingkungan

Tabel 6.12

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Kab. Luwu Utara

No Aspek Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Permasalahan yang dihadapi

Tantangan Pengembangan

Alternatif Solusi

I Kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman

1. Aspek teknis Masih belum tersedianya sarana system proteksi bahaya kebakaran

Tersedianya peraturan

bangunan dan lingkungan yg memenuhi standar proteksi kebakaran

Penyusunan perda bangunan

2. Aspek kelembagaan

Belum maksimalnya dukungan pemda dalam hal SDM untuk peningkatan kwalitas

lingkungan

Tersedianya SDM yang handal dalam hal penanganan peningkatan kwalitas lingkungan

Pelatihan aparat pemerintah

Alokasi anggaran yang minim terkait keterbatasan anggran 4.

1.

Aspek peran serta masyarakat 5. Aspek lingkungan

(11)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

149

fungsi kawasan sesuai

peruntukannya

kawasan sesuai fungsi

perda bangunan gedung dan perizinan bangunan sesuai fungsi ruang

II Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

1 Aspek teknis  Masih

kurangnya perda menyangkut bangunan gedung

 masih

kurangnya asset negara yang teradministrasik an dengan baik

Terciptanya penyelenggaraan bangunan sesuai perda yang ada

Pembentukan

Kurang efektifnya kelembagaan pengelola

bangunan gedung 3. Aspek masyarakat dalam hal persyaratan bangunan

terutama pada daerah bencana

Usaha meminimalisir bahaya bencana

Sosialisasi pada masyarakat

5. Aspek lingkungan pemukiman

III Kegiatan pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan

(12)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

150

masyarakat 5. Aspek lingkungan

pemukiman

6.2.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan PBL

1. Kegiatan Penataan Lingkungan Pemukiman

- Usaha pengendalian fungsi kawasan

- Penyusunan Rencana Induk Sistem Penanggulangan

Kebakaran (RISPK)

- Peningkatan kwalitas penataan lingkungan kawasan bersejarah dan pemukiman tradisional

2. Kegiatan Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah

Negara

- Pembinaan teknis bagi tenaga pendata HSBGN - Identifikasi secara administratif terhadap asset negara

6.3 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

6.3.1 Arahan kebijakan dan Lingkup Kegiatan

1. Arahan kebijakan

- Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air - Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum

dan Tata Ruang

2. Lingkup kegiatan

Lingkup kegiatan dalam bidang Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) adalah upaya meningkatkan pelayanan air

(13)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

151 masyarakat miskin dikawasan rawan air. Selain itu

meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam

pembangunan sarana air minum diperkotaan.

6.3.2 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

1. Isu strategis

- Peningkatan jumlah masyarakat Luwu Utara yang mengakses air minum

- Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum di wilayah Kab. Luwu Utara terutama pada kawasan pesisir

- Peningkatan peran serta masyarakat dan badan usaha dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum

- Peningkatan SPAM yang sesuai dengan kondisi alam Kab. Luwu Utara

- Usaha peningkatan kesadaran masyarakat dalam hal pemeliharaan sumber air baku

2. Kondisi eksisting pengembangan SPAM

a. Aspek teknis

Tabel 6.13

Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM di Kab. Luwu utara

(14)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

152

Allo Kec. Limbon g

- Perpipaan pegunun gan

b. Pendanaan

Untuk SPAM dalam ibukota kecamatan di Kab. Luwu Utara

dikelola oleh PDAM dan pembiayaannya bersumber dari

APBN, APBD provinsi dan APBD. Sedangkan system

perpipaan di wilayah pedesaan menggunakan pendanaan dari

DAK dan pengelolaan dalam operasionalnya diserahkan

kepada OMS atau Organisasi Masyarakat Setempat.

6.3.3 Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM di Kab. Luwu

Utara

1. Permasalahan pengembangan SPAM

- Kondisi air baku untuk SPAM dalam Kota Masamba masih terpengaruh dengan kondisi cuaca, hal ini dikarenakan sumber

air baku yang memanfaatkan air sungai

- Biaya operasional yang masih tinggi dengan menggunakan system pompanisasi

- Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber air baku

- Adanya ketidak seimbangan antara tingkat pelayanan air minum dengan tingkat pertumbuhan penduduk.

2. Tantangan pengembangan SPAM

- Komitmen terhadap pencapaina target MDGs 2015

- Tuntutan peningkatan ekonomi dan pemberdayaan potensi local

- Pembangunan yang berkelanjutan

(15)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

153 1. Analisis kebutuhan pengembangan SPAM Kab/Kota

Tabel 6.14 Analisis Kebutuhan

N o

Uraian Kondisi Kondisi Eksisti

air (lt/org/hr) 2. Sist. Bukan

air (lt/org/hr) 3. Sist Perpipaan

air (lt/org/hr) 4. Kebocoran total

(16)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

154

c. Jml

sambungan langsung d. Jml

sambungan umum 6. Unit konsumsi

a. Sambungan langsung (SL)

b. Sambungan umum (SU) c. Non domestic

7. Kebutuhan air a. Kebutuhan air domestik b. Kebutuhan

air non domestik c. Sub total

kebutuhan air 8. Kebutuhan air

rata-rata (Qr)

9. Kebutuhan air maximum (Qmax)

10 .

(17)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

155 2. Kebutuhan pengembangan SPAM daerah

Tabel 6.15

Analisis Kebutuhan Pengembangan SPAM

No. Output Satuan

Kebutuhan

Tahun I

Tahun II

Tahun III

Tahun IV

Tahun V

6.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

6.4.1 Air Limbah

1. Arahan Kebijakan Dan Lingkup Kegiatan Pengolahan Air

Limbah

2. Arahan kebijakan pengolahan air limbah

- Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

- Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air.

- Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan

Umum dan Tata Ruang.

- Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.

02/MENKLH/I/1998 tentang Pedoman Penetapan Baku

Mutu Lingkungan

3. Lingkup pengolahan air limbah

Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah

(18)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

156 - air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air

sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan

permukiman serta.

- air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung

Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat

menimbulkan pengaruh yang

merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu

dilakukan pengolahan.

Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani

melalui dua sistem yaitu :

- sistem setempat (onsite).

adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah

berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan

fasilitas sanitasi individual

- sistem terpusat (offsite).

adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah

dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah

dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

6.4.1.1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

Air Limbah Permukiman

1. Isu strategis pengembangan air limbah permukiman

- Upaya peningkatan akses masyarakat Kab. Luwu Utara

terhadap pelayanan pengelolaan air limbah dalam

rangka peningkatan kwalitas kesehatan masyarakat.

- Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan

lingkungan terkait dengan pengelolaan air limbah

- Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan air

(19)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

157 - Perbaikan system pengelolaan air limbah komunal

2. Kondisi eksisting pengembangan air limbah permukiman

Tabel 4.16

Kapasitas Pelayanan Eksisting

Prasarana dan sarana

Jml Kapasitas Sistem Pengolahan

Lembaga Pengelola

Keterangan Kondisi

Tabel 4.17

Cakupan pelayanan sistim onsite

No. Kecamatan

Jml pelayanan sanitasi sist onsite

pengumpulan pengolahan

Jamban keluarga

MCK lainnya Septik tank

cubluk lainnya

Tabel 4.18

Cakupan pelayanan air limbah komunitas berbasis masyarakat

No Lokasi tempat

Sistem Dibangun tahun

Cakupan

pelayanan Kondisi MCK ++ IPAL

komunal

(20)

RPI2JM

Rencana Pembangunan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Luwu Utara

158 3. Permasalahan dan tantangan pengembangan air limbah

Permaslahan pembangunan sector air limbah di Kab. Luwu

Utara antara lain :

- Masih belum optimalnya penanganan air limbah di Luwu

Utara

- Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai

perlunya menjaga sanitasi lingkungan dilihat dengan

masih adanya di beberapa wilayah yang masyarakatnya

belum memiliki jamban.

- Kurangnya kepedulian masyarakat untuk menjaga

kwalitas air baku.

- Kurangnya koordinasi instansi terkait dalam penanganan

Gambar

Tabel 6.1 Isu Strategis Sektor Pengembangan Pemukiman
Tabel 6.2 Perda Kab. Luwu Utara terkait Pengembangan Permukiman
Tabel 6.4 Data Program Perdesaan di Kab. Luwu Utara
Tabel 6.7 Perkiraan kebutuhan Prog. Pengembangan Permukiman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota koperasi lainnya, dan atau

Motor bakar adalah salah satu pesawat kalor yang mengubah energi panas hasil pembakaran bahan bakar dalam selinder menjadi energi mekanik yang keluar pada poros

Dalam pembelajaran, macromedia flash merupakan gabungan konsep pembelajaran dengan teknologi audio-visual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat

Rencana Kerja Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu tahun. Sebagai suatu dokumen resmi rencana

Dalam login juga terdapat button pilihan login yang akan langsung menampilkan form menu utama dan terdapat button keluar ingin keluar dari aplikasi login program

Menurut Tave (1986), dan Rusfidra (2006), nilai heritabilitas termasuk dalam kategori tinggi serta menunjukan bahwa seleksi individu yang dilakukan cukup efektif. Data

Variasi Geotextil (Tanah Terganggu Wopt = 32.5%) Pemodelan 1 Perbaikan Tanah Dengan Geotextil Dari hasil hubungan pembebanan, faktor keamanan dan penurunan maka di ambil

Untuk membuat permainan semakin menarik dan seru, aplikasi permainan kartu King and Slave Capsa ini akan memiliki 3 mode permainan, yaitu mode Normal, mode King &