• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1503133789BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN LAHAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1503133789BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN LAHAT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019

BAB X

ASPEK KELEMBAGAAN

10.1. Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

Dengan telah ditetapkannya Undang-undang No. 32 tahun 2004, tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Propinsi sebagai daerah otonom, maka untuk menunjang kelancaran dan efektifitas kerja

pemerintahan di Kabupaten Lahat, dibentuk perangkat pemerin tahan kabupaten sebagai

berikut:

BUPATI DAN WAKIL BUPATI A.

Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalan tugas pemerintahan dibantu oleh jajaran

dibawahnya yaitu;

A.1. Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh dua orang Asisten, yaitu;

A.1.1. Asisten Tata Pemerintahan dan Administrasi , membawahi 4 orang Kepala Bagian, yaitu;

A.1.1.1. Bagian Tata Pemerintahan

A.1.1.2. Bagian Hukum dan Ortala

A.1.1.3. Bagian Umum

A.1.1.4. Bagian Perlengkapan

A.1.2. Asisten Ekobang, Keuangan Kesra dan Pemberdayaan Perempuan , membawahi 4 orang Kepala bagian, yaitu;

A.1.2.1. Bagian Perekonomian

A.1.2.2. Bagian Administrasi Pembangunan

A.1.2.3. Bagian Keuangan

A.1.2.4. Bagian Kesradan Pemberdayaan Perempuan

A.1.3. Dinas-Dinas, sebanyak 12 dinas yang dipimpin oleh seorang kepala dinas, yaitu; A.1.3.1. Dinas Pekerjaan Umum

A.1.3.2. Dinas Kesehatan

A.1.3.3. Dinas Perhubungan

A.1.3.4. Dinas Naker dan Transduk

A.1.3.5. Dinas Pendapatan Daerah

A.1.3.6. Dinas Pertambangan & Energi

A.1.3.7. Dinas Kehutanan dan Perkebunan

(2)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 A.1.3.8. Dinas Pendidikan Nasional

A.1.3.9. Dinas Pertanian, Peter-nakan, Perikanan dan Pangan

A.1.3.10. Dinas Koperasi, Per-industrian, Perdagangan, UKM dan PM

A.1.3.11. Dinas Kesos dan PMD

A.1.3.12. Dinas Pasar, Kebersihan dan Ketertiban

A.1.4. Badan-Badan, sebanyak 3 badan, yang dipimpin oleh seorang kepala badan, yaitu :

A.1.4.1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

A.1.4.2. Badan Kepegawaian dan Diklat

A.1.4.3 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda)

A.1.5. Kantor, sebanyak dua kantor, dipimpin seorang kepala kantor, yaitu: A.1.5.1. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

A.1.5.2. Kantor Kesbang Linmas

A.1.6.Inspektorat, sebanyak satu inspektorat daerah, dipimpin oleh seorang inspektur, yaitu; A.1.6.1. Inspektorat Daerah

10.2. Kondisi Kelembagaan Bidang PU. CiptaKarya

(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Daerah di

bidang Pekerjaan Umum serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh

Pemerintah dan/ atau Pemerintah Provinsi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas

Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :

Perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan di bidang pekerjaan umum a.

cipta karya dan tataruang.

Pengelolaan dan fasilitasi di bidang pekerjaan umum keciptakaryaan dan tata b.

ruang.

Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang c.

pekerjaan umum kecipta karyaan dan tata ruang

Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pekerjaan umum d.

keciptakaryaan dan tata ruang.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas pokok dan e.

fungsinya.

(3) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

Unsur Pimpinan yaitu Kepala Dinas 

Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretaris, terdiri dari : 

Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan 1.

(3)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 Sub. Bagian Kepegawaian

2.

Sub. Bagian Keuangan 3.

Unsur Pelaksana terdiri dari 4 (empat) Bidang yaitu : 

Bidang Bina Program terdiri dari : 1.

Seksi Data dan Statistik a.

Seksi Penyusunan Program b.

Seksi Evaluasi dan Pelaporan c.

Bidang Bangunan Perumahan dan Pemukiman terdiri dari : 2.

Seksi Perencanaan Bangunan Perumahan Pemukiman dan Tata Kota a.

Seksi Bangunan Perumahan dan Pemukiman b.

Seksi Tata Kota c.

Bidang Penyehatan Lingkungan terdiri dari : 3.

Seksi Perencanaan Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih a.

Seksi Penyehatan Lingkungan b.

Seksi Air Bersih c.

Bidang Tata Ruang terdiri dari : 4.

Seksi Perencanaan Tata Ruang a.

Seksi Survey, Pemetaan dan Amdal b.

c. Seksi Pemantauan dan Evaluasi Tata Ruang

(4) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaa n Umum sebagaimana dimaksud adalah

sebagai berikut :

(4)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM

CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN LAHAT

X- 4 SEKRETARIS

MIRZA AZHARI, ST NIP. 196904131996031002

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

YUSNANI NIP.1961311985092001

SUB. BAGIAN KEUANGAN

KHAIRUL NIP.195703071985031009 SUB. BAGIAN UMUM DAN

PERLENGKAPAN

YARAP, SE NIP. 196412121986031009 Ir. HERMAN OEMAR, MM

NIP. 196009051996031001 KEPALA DINAS

SEKSI PERENC. BANG.PERUM PERKIM DAN TATA KOTA

ALI INDRA NIP.195806151990031003

SEKSI BANGUNAN PERUM& PERMUKIMAN

PURNAMA BAKTY SANTOSO NIP.195605241978101001

SEKSI TATA KOTA

BASTOMI NIP.195803051979031003

SEKSI PERENC. PENYEHATAN LINKUNGAN

DAN AIR BERSIH M. HELMAN SAIMAH, ST

NIP.196104101992031004

SEKSI

PENYEHATAN LINKUNGAN

HAFEZ ANWAR WIJAYA, ST NIP.197308252006041011 SEKSI SURVEY PEMETAAN

PENGUJIAN & AMDAL AMIR SIDI NIP.195610221979031002

SEKSI PEMANTAUAN & EVALUASI TATA RUANG

DARMA SALADIN NIP.196006021983031014 SEKSI

DATA DAN STATISTIK MARFIN EFFENDI NIP.196004141982111001

EVALUASI & PELAPORAN MELIZAR

NIP.196005251986031011

UPTD

KELOMPOK FUNGSIONAL PENGAWAS

CABANG DINAS BIDANG

TATA RUANG Ir. AL KODRA HUZAIN, SE. MT

NIP. 196604101993031006 BIDANG

BINA PROGRAM

BURHANUDIN NIP. 195909091980031000

BIDANG BANGUNAN PERUM & PERMUKIMAN

JHONI RIDUAN GUMAY NIP.195712171985031005

BIDANG

PENYEHATAN LINGKUNGAN

Ir. NURLAILI NIP. 195911121993112001

SEKSI

PERENCANAAN TATA RUANG

(5)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 10.2.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan

Program Reformasi Birokrasi Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah

struktural, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang CiptaKarya.

Untuk mengetahui kondisi dari keorganisasian bidang ciptakarya, informasi yang perlu disaji

kan antara lain adalah sebagai berikut :

Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktural Organisasi Pemerintah 1.

Kabupaten/Kota.

Gambaran struktural organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini. 2.

Gambaran struktural organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya saat 3.

ini.

Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam Struktural 4.

Organisasi Pemerintah kabupaten/Kota.

10.2.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana merupakan

salah satu prioritas program untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan. Tata laksana

organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat

daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam

melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu

mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang /seksi. Selanjutnya

juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam

keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang

dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara

substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan

Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota, khusunya menyangkut tupoksi

dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel

berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masing-masing instansi dalam pembangunan

bidang Cipta Karya.

(6)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 10.2.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM

aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu

ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan

kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya , yang dapat

dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang

Cipta Karya

Tabel 10.1

Komposisi Pegawai dalam unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang

Pendidikan

Jabatan

Fungsional

Dinas PU Gol I : … orang Gol II : … orang Gol III : … orang Gol IV: ... orang

Pria : … Orang Wanita : … Orang

< SMA : … orang SMA : … orang D3 : … orang S1 : … orang S2 : … orang S3 : … orang

Jafung TBP : … orang

Jafung TPL : … Orang

Bappeda Dinas ……….

Dinas ……….

Dst.

Dapat dilampirkan juga tambahan informasi data kepegawaian lainnya bila tersedia.

10.3. Masalah dan Analisis Kelembagaan

Masalah yang Dihadapi 1.

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat

pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang

(7)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019

menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lahat Peningkatan pendidikan

formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dll masih sangat dibutuhkan dalam

pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang

Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga

masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan

operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

Analisis Permasalahan 2.

Pengembangan dan peningkatan kapasitas ( capacity building) Bidang Cipta Karya

di Kabupaten Lahat sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu,

informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus

singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam

meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu

kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang

Cipta Karya di Kabupaten Lahat sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus

singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan

pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan

Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas ( capacity building) Bidang Cipta

Karya di Kabupaten Lahat masih sangat dibutuhkan.

10.3.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan

keorganisasian bidang ciptakarya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun

keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada

pertanyaan di bawah ini :

Apakah struktural organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan 1.

perundangan yang berlaku?

Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas 2.

dan fungsi masing-masing instansi?

Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi? 3.

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam keorganisasian perangkat kerja daerah 4.

khususnya yang terkait dengan bidang Cipta Karya?

Salah satu cara yang dapat di pergunakan untuk melakukan analisis ini adalah

(8)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 dengan melakukan diskusi antara anggota Tim RPI2-JM.

10.3.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang Cipta Karya

adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi

maupun keluaran produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Dalam proses analisis ini beberapa

pertanyaan kunci yang perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut :

Apakah Perda penetapan organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota telah menguraikan 1.

tupoksi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada?

Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta 2.

karya yang terjadi selama ini?

Apakah keorganisasian bidang cipta karya yang ada sudah mengikuti ketentuan dalam PP 3.

41 Tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah semua sektor bidang cipta karya yaitu

bidang air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan

penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang

dibentuk?

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah 4.

khususnya yang terkait dengan bidang Cipta Karya?

Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja 5.

daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

10.3.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan

SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran

produk RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat di jawab adalah sebagai

berikut :

Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun 1.

kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya?

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah 2.

khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas 3.

SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Tabel 10.2

(9)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia

No. Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai yang ada Jumlah Pegawai yang Diperlukan

1. Bappeda SMA/sederajat Diploma

2. Dinas PU SMA/sederajat Diploma

10.3.4 Analisis SWOT Kelembagaan

(10)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Analisis

peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT

dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi

keempat faktornya, kemudian menerapkan dalam matriks SWOT.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari

peluang yang ada ( strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah

keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi

ancaman yang ada (S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang

mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi

W-T).

Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang

keorganisasian, tatalaksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub- bab sebelumnya,

selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan startegi

bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam

rencana pengembangan kelembagaan.

Tabel10.3

Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

Faktor

External

Faktor

Internal

PELUANG (O)

a.

b.

c.

ANCAMAN (T)

a.

b.

c.

KEKUATAN (S) a.

b. c.

Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)

KELEMAHAN (W) a.

b. c.

Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)

Berdasarkan tabel SWOT di atas, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan

(11)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 adalah sebagai berikut :

a. Mengiventarisasi faktor-faktor dari metode SWOT yaitu kekuatan (internal), kelemahan

(internal), peluang (eksternal) dan ancaman (eksternal) kelembagaan organisasi

perangkat kerja daerah, khususnya terkait dengan bidang Cipta Karya.

b. Melakukan perumusan strategi berdasarkan kolaborasi dari faktor-faktor analisis SWOT,

yaitu sebagai berikut.

- Mengembangkan strategi SO (kuadran I), yaitu strategi agar kekuatan yang dimiliki

organisasi mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada dari pengaruh

eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.

- Mengembangkan strategi ST (kuadran II), yaitu dengan kekuatan yang dimiliki

organisasi, dapat dirumuskan strategi untuk mengurangi dampak dari pengaruh

eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.

- Mengembangkan strategi WO (kuadran III), yaitu memperbaiki kelemahan-kelemahan

organisasi yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada.

- Mengembangkan strategi WT (kuadran IV), Untuk strategi ini maka diperlukan upaya

yang sangat besar karena selain memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, juga

harus melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir ancaman-ancamanyang

berpotensi untuk melemahkan kinerja dari organisasi.

10.4. Rencana Pengembangan Kelembagaan

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas ( capacity

building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lahat ditekankan pada pelatihan dan kursus

singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll yang diharapkan

selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM. Diharapkan dari peningkatan

kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan

pelayanan ke masyarakat.

10.4.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu

pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efesiensi yang akan tercipta dari

penataan struktur organisasi dan tupoksinya.

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis

dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan

jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan

(12)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019

beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan

satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya

bidang Cipta Karya.

10.4.2 Rencana Pengembangan Tata Laksana

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada

analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan

standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit

dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang

Cipta Karya.

10.4.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya manusia, dengan

mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai

sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan

pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis

jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan

jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan.Sesuai

dengan lingkup kegiatan bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM

terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian

PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada table 8.6

Tabel 10.4

(13)

Rencana program Investasi Infrastuktur Jangka Menengah 2015-2019 Pelatihan Bidang Cipta Karya

No JenisPelatihan

1. Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan timur serta sertifikasi PengelolaTeknis

2. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara 3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III

4. Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangungan dan Lingkungan 5. Training of Trainers (TOT) SosialisasiPeraturanPerundang-undangan Bangunan Gedung dan

Lingkungan

6. Pelatihan Pengadaan barang dan jasa Dit. PBL

7. Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

8. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan 9. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan

10. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Kecipta karyaan

11. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana 12. Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara

13. Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN 14. Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai

15. Pembinaan Teknis Pengembangan Pemetaan Kompetensi Pegawai 16. Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)

17. Diklat jabatan Fungsional

Gambar

Tabel 10.1

Referensi

Dokumen terkait

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi´ar- syi´ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang

melakukan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan dalam beberapa stasiun kerja pada setiap langkah penekanan menghasilkan beberapa jenis pengerjaan dan setiap stasiun kerja

Ada perbedaan yang sangat signifikan intensitas penggunaan SMS untuk berbincang-bincang (p = 0.000) dan perbedaan yang signifikan intensitas penggunaan SMS untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan komunikasi matematis antara peserta didik yang memperoleh model pembelajaran Process

Menetapkan kegiatan pembelajaran yang tepat yang mampu mengaktualisasikan potensi dan kreativitas peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

Prinsip kerja dinamometer yang akan dipergunakan pada penelitian ini adalah, putaran roda belakang motor bakar disambungkan langsung terhadap belt , belt ini berfungsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini melalui metode karyawisata di Taman kanak-kanak Al-Irsyad

Langkah kedua proses dari proses keperawatan adalah rencana dimana perawat akan menyusun rencana yang akan dilakukan pada klien untuk mengatasi masalahnya