• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET DIKALNGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET DIKALNGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN

GADGET DIKALNGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA

BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH)

JURNAL SKRIPSI

Oleh

AHMAD ZIKRILLAH E1BO14003

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Strata

Satu (S1) Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

JURUSAN PENDIDIKAN IPS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)
(3)

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN GADGET DIKALANGAN REMAJA (STUDI KASUS DI DESA BERAIM KECAMATAN PRAYA TENGAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH)

Ahmad Zikrillah1, Muh. Zubair2, Muh. Mabrur Haslan3 Mahasiswa Prodi PPKn, Dosen Jurusan P.IPS

Progran Studi PPKn FKIP Universitas Mataram Jl. Majapahit Mataram 83125 ahmadzikrillah07@gmail.com

ABSTRAK

(4)

Penggunaan Gadget, yang terbagi dalam (a) Memberikan penjelasan mengenai aturan penggunaan Gadget (b) Memberikan batasan waktu kepada anaknya dalam penggunaan Gadget).

(5)

PERCEPTION OF PARENTS ON USE OF ADOLESCENT GADGETS (CASE STUDY IN BERAIM VILLAGE CENTRAL PRAYA DISTRICT

CENTRAL LOMBOK REGENCY)

Ahmad Zikrillah1, Muh. Zubair2, Muh. Mabrur Haslan3 PPKn Study Program Students, Lecturers of P.IPS Department

PPKn Study Program FKIP Mataram University Jl. Majapahit Mataram 83125 ahmadzikrillah07@gmail.com

ABSTRACT

Abstract : The purpose of this study was to answer the problems (1) understanding of parents regarding the use of gadgets among adolescents (2) Parents 'perceptions of the impact of the use of gadgets among adolescents in Beraim Village, Central Praya District, Central Lombok Regency, (3) Parents' efforts to control Gadget among teenagers in Beraim Village, Central Praya District, Central Lombok Regency. This research approach uses a qualitative approach with a case study method. Informants in this study were determined using Purposive techniques. The collected data are analyzed in a qualitative manner through data reduction steps, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the understanding of parents on the use of gadgets among adolescents in the village of Beraim in Central Praya Subdistrict Central Lombok Regency, namely the use of gadgets can be good and can be bad, depending on the teenager himself. and parents' perceptions of the impact of using the Gadget among teenagers in Beraim, Central Praya District, Central Lombok Regency, namely the use of gadgets had a positive impact and had a negative impact on adolescents. The efforts of parents in using the Gadgets in Beraim Village, Central Praya District, Central Lombok Regency are by (1) Including Critical Thinking Teens in the Use of Gadgets, which are divided into (a) Providing an explanation of the effects of using Gadgets (b) Providing supervision to adolescents when use the gadget); (2) Giving Time Limits in Using Gadgets, which are divided into (a) Providing an explanation of the rules for using the Gadget (b) Giving a time limit to the child in using the Gadget).

(6)

PENDAHULUAN

Manusia adalah mahluk sosial yang tak pernah lepas dari interaksi dan komunikasi dengan manusia lain, berkembangnya zaman dan teknologi manusia menciptakan sistem dan alat yang dapat mempermudah manusia saat berkomunikasi antar sesama mulai dari telegraf pada tahun 1837, telepon pada tahun 1876, dan telpon genggam pada tahun 1973, berkembangnya zaman seperti saat ini (2018) alat komunikasi sudah semakin canggih dan semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan berbagai informasi dengan cepat serta hiburan seperti music, video, permainan dan lain-lain.

Pada saat ini kemajuan komunikasi dan teknologi sudah sangat pesat, termasuk telepon seluler yang di sebut Gadget. Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari Bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Pengertian Gadget menurut Kamus Website New Explorer Encyclopedia Dictionary, gadget adalah suatu mesin kecil atau alat elektronik yang sering digunakan dengan praktis dan memiliki fitur yang lebih banyak dari telepon seluler pada umumnya. Kemajuan teknologi memberikan dampak positif yang besar bagi para penggunanya dengan adanya Gadget manusia dapat dengan sangat mudah mencari informasi yang mereka butuhkan juga dapat mempermudah dalam hal pekerjaan dengan adanya aplikasi-aplikasi yang canggih di dalam Gadget seperti internet, sms, jejaring sosial, game dan lain-lain namun semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi terdapat dampak negatif dalam penggunaan Gadget bila di gunakan dengan cara yang salah ataupun berlebihan (Antonius, 2016:2-2).

Indonesia sebagai salah satu negara maju yang mengikuti perkembangan zaman, dan telah menjadi korban dari munculnya produk komunikasi berupa Gadget. Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan cepat pada era globalisasi (Sulistyaningsih, 2011). Masyarakat Indonesia banyak yang menggemari Gadget karena terpengaruh dengan trend yang ada di dunia. Memasuki era modernisasi seperti sekarang ini, masyarakat banyak yang menggunakan Gadget sebagai salah satu media atau sarana berkomunikasi. Menurut Soekanto (2012), modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang terarah dan berdasarkan perencanaan.

Meningkatnya penggunaan Gadget di Indonesia dikarnakan banyaknya Gadget yang dijual dengan harga yang relatif murah yang sudah berbasis android ataupunios. Namun semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi terdapat dampak negatif dalam penggunaan Gadget bila di gunakan dengan cara yang salah ataupun berlebihan khususnya bagi anak-anak usia sekolah. Hampir setiap anak-anak-anak-anak usia sekolah saat ini sudah menggunakan Gadget, sebaiknya anak usia sekolah yang menggunakan

Gadget harus mendapatkan pengawasan dari orangtua karna dengan

penggunaan Gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak tersebut.

(7)

banyak lewat sosial media. Hubungan jarak jauh tidak lagi menjadi masalah dan menjadi halangan untuk berkomunikasi. Selain itu, Gadget juga mempermudah seseorang dalam mengonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas yang belum dimengerti. Hal tersebut biasa dilakukan seseorang dengan short messenger service (sms) atau blackberry messenger (bbm) kepada guru mata pelajaran. Selain itu dampak negatif dari penggunaan Gadget adalah seseorang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkomunikasi di sosial media dibandingkan belajar.

Seperti yang terjadi pada masyarakat di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah hampir setiap remaja sudah menggunakan Gadget dalam bentuk handphone. Remaja meminta di belikan Gadget jenis HP dengan alasan untuk mencari pelajaran-pelajaran di sekolah, karna banyak pelajaran yang harus di cari di internet. Namun nyatanya banyak remaja yang lebih terlena dengan membuka konten-konten lain daripada pelajaran mereka. Para orang tua memberikan Gadget kepada anaknya untuk dapat mempermudah komunikasi, dan tentunya untuk mencari pelajaran-pelajaran di sekolah.

Orang tua anak juga mengakui bahwa Gadget memiliki dampak buruk pada remaja seperti remaja lebih sering sendiri dan asik dengan Gadgetnya. Kadang-kadang mereka sulit untuk dipaggil saat sedang menggunakan gadgetinya, Mereka kadang-kadang telat makan, mandi, bahkan shalat karena Gedgetnya, mereka terlalu keasyikan dengan gadget mereka. Remaja di Desa Beraim kebanyakan mereka sudah terbiasa dengan Gadget. Mereka mengaku sangat terikat dengan Gadget di sela-sela waktu luang mereka banyak menggunakan waktunya untuk bermain Gadget Bahkan mereka nekad untuk membawa Gadgetnya kesekolah, walaupun hal tersebut mereka tahu melanggar aturan sekolah.

Selain hal tersebut warga di Desa Beraim mempunyai pemahaman tentang penggunaan Gadget dikalangan remaja. Banyak orang tua remaja yang memberikan Gadget kepada anaknya tanpa mengetahui aturan dan dampak dari penggunaan Gadget itu sendiri. Oleh karena itu, sangat diperlukan sosialisasi kepada semua warga desa khususnya kepada orang tua tentang penggunaan Gadget dikalangan remaja.

(8)

Maka berdasarkan latar belakang, diuraikan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana Pemahaman Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (2) Bagaimana Persepsi Orang Tua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (3) Bagaimana Upaya Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Kemudia dari rumusan masalah tersebut maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui Pemahaman Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (2) Mengetahui Persepsi Orang Tua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah; (3) Mengetahui Upaya Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunanakan pendekatan kualitatif, Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Moleong. 2014:3) yang menyatakan

”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian bersifat ilmiah, objektif dan kualitas objetivitasnya di tunjukkan melalui cara-cara penyajian yang dilakukan, seperti apa adanya sesuai dengan hakikat objek (Kutha, 2010:190). Studi kasus dalam penelitian ini menyangkut fakta-fakta sosial tentang persepsi orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi penelitian ini dipilih, karena banyak orang tua di Desa Beraim yang anaknya sebagai remaja yang menggunakan Gadget. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September tahun 2018.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012;124). Dengan pertimbangan tertentu maka akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah orang tua remaja di Desa Beraim, yang dimana remaja tersebut menggunakan Gadged. Alasan peneliti menjadikan orang tua sebagai subyek penelitian karena orang tua yang paling tahu tentang remaja.

(9)

observasi atau pengamatan adalah kegiatan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian perilaku tidak sadar kebiasaan dan sebagainya. Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis observasi langsung (Direct Observtion). Dalam observasi ini, peneliti langsung terjun kelapangan sebagai sarana peneliti untuk melihat keadaan dan penomena yang terjadi. Dengan begitu, peneliti dapat leih mengenal karakteristik lokasi, fenomena, dan subyek penelitian. Dan yang terakhir Dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumen yang dimaksud disini ialah berupa catatan-catatan, majalah, transkrip, surat kabar, agenda dan lain-lain yang dimaksud untuk melengkapi informasi dan catatan yang sudah ada (Arikunto, 2006). Dokumentasi dalam penelitian ini berbentuk foto-foto selama melangsungkan penelitian dan data-data tentang lokasi penelitaian.

Adapun langkah-langkah dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (1992: 12-13) yaitu: Reduksi data (data reduction) merupakan tahap merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicarai tema dan polanya, bertujuan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah penelti untuk melakukan pengumpulan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data (data display) melalaui uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart sehingga akan semakin mudah dipahami. Langkah yang terakhir penarikan kesimpulan (conlusion drawing) dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

HASIL PENELITIAN

a. Pemahaman Orang Tua Terhadap Penggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)

Pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget dikalangan Remaja bisa positif dan bisa negatif. Tergantug kearah mana remaja akan menggunakan Gadget tersebut.

b. Persepsi Orang Tua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)

(10)

memudahkan remaja untuk belajar dan menegerjakan tugas-tugas sekolahnya. Adapun contoh dampak negatif dari pengguaan Gadget oleh remaja meliputi 1) menjadikan remaja menjadi pribadi yang tertutup, jarang bergaul dengan warga masyarakat, dan banyak menghabiskan waktu dirumah dengan bermain Gadget saja; 2) remaja menjadikan Gadget sebagai sarana untuk berpacaran.

c. Upaya Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Gadget dikalangan Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah

Upaya orang tua dalam pengendalian pengunaan Gadget dikalangan remaja di Desa beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi : 1) Mengikutsertakan remaja berfikir kritis dalam penggunaan Gadget, yang meliputi : orang tua memberikan penjelasan mengenai dampak penggunaan Gadget dan orang tua memberikan pengawasan kepada remaja saat menggunakan Gadget; 2) Memberikan Batasan Waktu dalam Penggunaan Gadget, yang meliputi : orang tua memberikan penjelasan mengenai aturan penggunaan Gadget dan memberikan batasan waktu dalam penggunaan Gadget.

PEMBAHASAN

a. Pemahaman Orang Tua Terhadap Peggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)

pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget bisa positif atau bisa negatif, tergantung kearah mana penggunaan Gadget oleh remaja itu sendiri. Apakah remaja menggunakan Gadget untuk hal yang positif atau apakah remaja menggunakan Gadget untuk hal yang negatif.

Penggunaan Gadget dikalangan remaja di desa beraim positif jika digunakan untuk hal yang positif pula seperti untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman ataupun orang lain. Jadi dengan Gadget komunikasi remaja dengan orang lain akan lebih mudah. Selain hal tersebut penggunaan Gadget juga akan positif jika digunakan untuk mencari pelajaran-pelajaran sekolah bagi remaja. Penggunaan Gadget dikalangan remaja di desa beraim negatif jika digunakan untuk hal yang negatif pula seperti penggunaan Gadget untuk berpacaran, untuk mencari konten-konten fornografi, dan untuk bermain game saja. Tentu hal-hal tersebut akan membahayakan remaj itu sendiri.

(11)

b. Persepsi Orang Tua Terhadap Peggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)

Persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi dampak positif dan dampak negatif.Jadi baik atau tidaknya dampak penggunaan Gadget bagi remaja tergantung dari remaja itu sendiri yang menggunakan Gadget. Apakah remaja menggunakan Gadget untuk hal yang positif/bermamfaat atau menggunakan Gadget untuk hal yang negatif/tidak bermamfaat. Selanjutnya dampak yang ditimbulakn dari Gadget itu sendiri juga bisa positif atau negatif tergantung kearah mana remaja tersebut menggunakan Gadget. Adapun dampak penggunaan Gadget yang peneliti dapatkan berdasarkan data hasil penelitian sebagai berikut :

1. Dampak Positif Penggunaan Gadget

a. Gadget Memudahkan Remaja untuk Berkomunikasi

Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti, remaja Di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah remaja menggunakan Gadget untuk berkomunikasi dengan orang lain Seperti contohnya berkomunikasi dengan teman-teman dan keluarga melalui sosial media yang mereka miliki. Dengan adanya Gadget komunikasi remaja menjadi lebih cepat dan lancar walaupun terpisah dengan jarak yang jauh. Hanya dengan bermodalkan kuota internet remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah bisa berkomunikasi melalui berbagai aplikasi sosial media miliknya.

Dengan adanya Gadget juga memberikan kemudahan bagi remaja di Desa Beraim dalam menerima informasi-informasi, baik dari organisasi di sekolahnya, maupun dari grup-grup yang mereka miliki.

b. Sebagai Sarana Belajar Bagi Remaja

Remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah menjadikan Gadget sebagai sarana untuk belajar, sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan, seperti contoh remaja menggunakan Gadget untuk mencari pelajaran-pelajran sekolah, mengerjakan tugas, mencari informasi-informasi, membaca berita-berita dan lain sebagainya dengan memamfaatkan browsing di internet. Jadi tugas-tugas yang diberikan disekolah bisa dicari lewat Gaget yang remaja miliki.

(12)

SA prestasi anaknya menjadi meningkat semenjak mempunyai Gadget.

2. Dampak Negatif Penggunaan Gadget

a. Penggunaan Gadget Menjadikan Remaja Pribadi yang Tertutup Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti, penggunaan Gadget secara berlebihan oleh remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah menjadikan remaja menjadi peribadi yang tertutup, kurang bergaul dengan orang-rang dilingkungan sekitarnya. Sebagai penguuna aktif

Gadget¸ remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah

Kabupaten Lombok Tengah jarang keluar rumah, jarang bergaul dengan masyarakat disekitarnya, karena kebanyakan waktu dihabiskan untuk bermain Gadget saja.

Perbedaan yang terlihat pada remaja di Desa Beraim sebelum dan sesudah menggunakan Gadget terlihat jelas. Dulunya remaja jarang berada dirumah, sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain dengan temannya. Akan tetapi sekarang, faktanya remaja di Desa Beraim sudah bisa dikatakan sebagai pecandu Gadget. Remaja hanya berdiam diri dirumah asyik bermain Gadget. Mereka tidak bisa lepas dari Gadgetnya. Terkadang mereka lupa makan, enggan membantu pekerjaan orang tua, dan telat melaksanakan solat karena sibuk dengan Gadgetnya.

b. Menjadikan Gadget Sebagai Sarana untuk Berpacaran

Berdasarkan data peneltian yang diperoleh peneliti, remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah menjadikan Gadget sebagai sarana untuk berpacaran. Gadget telah memfasilitasi remaja untuk mengenal percintaan. Padahal pada usianya yang baru berajak dari anak-anak belum saatnya untuk mengenal cinta.

Jadi cukup dengan Gadget remaja bisa berkomunikasi dengan pacarnya walaupun jarak mereka jauh. Yang dimana hal tersebut tidaklah baik bagi remaja, karena hal tersebut juga akan merugikan remaja itu sendiri, seperti akan membuat konsentrasi belajar remaja menjadi terganggu, remaja akan banyak menghabiskan waktu untuk telponan dan chatting dengan pacarnya. Tidak jarang juga remaja di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah banyak yang menikah diusia remaja (sekolah) karena pengaruh dari Gadget itu sendiri.

c. Upaya Orang Tua Untuk Meminimalisir Dampak Negatif Penggunaan Gadget dikalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah)

(13)

1. Mengikutsertakan Remaja Berfikir Kritis dalam Penggunaan Gadget Peran orang tua di Desa Beraim dalam mengikutsertakan remaja dalam berfikir kritis yaitu dengan memberikan penjelasan mengenai dampak penggunaan Gadget kepada remaja. Langkah awal yang orang tua lakukan guna meminimalisir dampak negatif penggunaan Gadget yaitu dengan memberikan penjelasan kepada remaja terkait dampak dari penggunaan Gadget. Orang tua harus menjelaskan dampak positif dari Gadget itu apa saja, dan dampak negatif dari Gadget ituapa saja. Dengan memberikan penjelasan kepada remaja terkait dampak penggunaan Gadget maka remaja di Desa Beraim akan tahu dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dari Gadget itu sendiri.

Selain itu, peran orang tua di Desa Beraim juga harus memberikan pengawasan kepada remaja saat menggunakan Gadget, karena tidak cukup hanya dengan memberikan penjelasan kepada remaja terkait dampak penggunaan Gadget. Pengawasan dari orang tua sangatlah diperlukan remaja guna meminimalisir dampak negatif penggunaan Gadget. Dengan pengawasan orang tua, remaja tidak akan mudah terpancing dengan konten-konten negatif dan berbahaya dari Gadget. Apalagi pada era saat ini sangat mudah bagi remaja untuk mendapatkan dan mengakses konten-konten negatif dan berbahaya. Maka dari itu, sangat dibutuhkan pengawasan yang ketat dari orang tua dalam penggunaan Gadget oleh remaja.

Dengan memberikan penjelasan mengenai dampak penggunaan

Gadget dan memberikan pengawasan kepada remaja yang

menggunakan Gadget maka remaja yang labil diharapkan bisa terkontrol dalam menggunakan Gadget, dan tentunya peluang remaja untuk menyalahgunakan Gadget dapat di minimalisir.

2. Memberikan Batasan Waktu dalam Penggunaan Gadget

Untuk meminimalisir dampak penguunaan Gadget, memberikan penjelasana mengenai aturan penggunaan Gadget, seperti contohnya remaja di Desa Beraim dilarang menggunakan Gadget secara berlebihan, tetapi menggunakan Gadget untuk keperluan saja seperti komunikasi dan untuk mencari tugas-tugas sekolah. Jangan sampai remaja menjadi pecandu Gadget, karena hal tersebut jika dibiarkan maka akan membahayakan remaja itu sendiri, Jika remaja sudah menjadi pecandu Gadget maka remaja akan menganggap Gadget sebagai suatu keharusan dan bagian dari hidupnya. Dan jika hal tersebut terjadi, maka remaja akan lupa dengan dunia sekitarnya yang sebebrnya.

(14)

menggunakan Gadget dalam waktu yang lama dan secara berlebihan, apalagi konten-konten yang ditawarkan oleh Gadget sangatlah menarik dan menyenagkan bagi remaja.

Jika remaja menggunakan Gadget sampai larut malam, tentu hal itu sangat mengurangi waktu tidurnya remaja. Hal tersebut akan berefek ke aktifitas ke esokan hari remaja, yaitu saat bersekolah. Remaja tidak fokus karena mengantuk saat menerima pelajaran di sekolah. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pembatasan waktu dalam penggunaan Gadget oleh orang tua terhadap remaja, terutama pada malam hari.

Dengan adanya pemberian batasan waktu bagi remaja di Desa Beraim Beraim Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah dalam penggunaan Gadget, maka remaja di Desa Beraim tidak lagi menghabiskan waktu untuk bermain Gadget saja. Tentunya remaja mempunyai kesibukan-kesibukan lain dan remaja lebih mudah membagi waktunya untuk mengerjakan aktifitas-aktifitas lain seperti untuk belajar, mengerjakan tugas, membantu orang tua, bermain dengan teman, olahraga, dan aktifitas-aktifitas lain yang bermamfaat bagi remaja.

PENUTUP Simpulan

Pemahaman orang tua terhadap penggunaan Gadget dikalangan remaja di Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget bisa baik dan bisa buruk, tergantung dari remaja itu sendiri, apakah penggunaan Gadget untuk hal yang positif ataukah penggunaan Gadget untuk hal yang negatif. Selanjunya, persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan Gadget dikalangan remaja di Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu penggunaan Gadget berdampak positif dan berdampak negatif bagi remaja. Dampak positif penggunaan Gadget oleh remaja di Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi : 1) Gadget Memudahkan Remaja untuk Berkomunikasi; 2) Gadget Sebagai Sarana Belajar Bagi Remaja. Sedangkan dampak negatif penggunaan Gadget oleh remaja di Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah meliputi : 1) Penggunaan Gadget Menjadikan Remaja Pribadi yang Tertutup; 2) Menjadikan Gadget Sebagai Sarana untuk Berpacaran. Dan yang terakhir upaya orang tua untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan Gadget di Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah yaitu dengan cara 1) Mengikutsertakan Remaja Berfikir Kritis dalam Penggunaan

Gadget. Yang terbagi dalam (Memberikan penjelasan mengenai dampak

penggunaan Gadget dan memberikan pengawasan kepada remaja saat menggunakan Gadget); 2) Memberikan Batasan Waktu dalam Penggunaan

Gadget. Yang terbagi dalam (Memberikan penjelasan mengenai aturan

(15)

Saran

Bagi orang tua di Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah agar tetap memberikan perhatian dan pengawasan kepada anak-anaknya terutama remaja dalam menggunakan Gadget, agar anak-anaknya tidak terjerumus kearah yang negatif dalam menggunakan Gadget. Selanjutnya bagi remaja di Desa Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah agar tetap mengendalikan diri dalam penggunaan Gadget, agar penggunaan Gadget tidak membahayakan remaja, dan agar dapat tercipta komunikasi yang baik antar sesama remaja, dengan keluarga, maupun dengan orang lain. Dan yang terakhir bagi peneliti lain agar melakukan penelitian lanjutan karena penelitian ini hanya membahas tentang persepsi orang tua terhadap dampak penggunaan dan pengendalian Gadget dikalangan remaja di Desa Beraim Desa Beraim Kecamtan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah, karena ada hal-hal lain yang belum diteliti secara mendalam.

Daftar Pustaka

Ameliola, S. Nugraha, D H. 2013. Perkembangan Media Informasi dan

Teknologi Terhadap Anak dalam Era Globalisasi. Malang:

Universitas Brawijaya.

Antonius SM S. 2016. Persepsi Orangtua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Pendidikan Dasar Di Perumahan Bukit

Kemiling Permai Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Jurnal.

Bandar Lampung. Universitas Lampung.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Eva Fahriantini, Peranan Orang Tua Dalam Pengawasan Anak Pada Penggunaan Blackberrymessenger di Al Azharsyifa Samarind, eJornal ilmu komunikasi, Vol.4 No. 4, (Samarinda,2016), 44-45

Fadilah, R. 2015. Perilaku Konsumtif Mahasiswa UGM dalam Penggunaan

Gadget. Yogyakarta: UGM

Hurlock, E. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Irawan, J. 2013. Pengaruh Kegunaan Gadget terhadap Kemampuan Bersosialisasi pada Remaja. Fakultas Psikologi. Universitas Islam

Riau. Diakses tanggal 18 Mei 2018 dari

(16)

Iswidharmanjaya, D. 2014. Bila Si Kecil Bermain Gadget Panduan bagi orang tua untuk memahami factor. Bogor: Bisa Kimia.

Jalaludin, R. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kartono, K. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : CV Mandar Maju.

Kotler, P. 2000. Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen. Jakarta: Prenhalindo

Kotler, P dkk. 2007. Dasar-Dasar Pemasaran edisi 9. Jakarta: PT. Indeks

Maleong, L J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ratna Kutha, Nyoman. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan

Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Robbins, S P. 2003. Perilaku organisasi. Jakarta: Index

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Soekanto, S. 2012. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjiono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Grafindo Persada

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D . Bandung: Alfabeta

Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab gagal sinkronnya genset 1 dengan genset 2 ialah dari terjadinya RPM dan Frequensi yang tidak stabil yang menyebabkan relay pada genset 1 dan auto charger baterai

Sedangkan untuk hasil penentuan ketiga yang dilakukan oleh pengurus Masjid Baitur Rohim, arah kiblatnya 57° 10´ 17,25´´ dari titik Utara ke Barat. Demikian fakta arah

Terdapat tiga sistem pemeliharaan da- lam usaha ternak ayam buras, yakni : (1) Sistem pemeliharaan ekstensif (tradisional) yang umum dilakukan rumah tangga di pede- saan

23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, disebutkan bahwa tugas Bank Indonesia (BI) sebagai pengawas perbankan hanya sampai pada tahun 2002, yang kemudia tugas

Ekspo- sur pantai (EK), waktu tinggal minyak (ORI), tipe pantai (TP) dan sumberdaya hayati (SH) merupakan elemen dari faktor utama yang dapat merepresentasi-

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan keterampilan passing bawah atlet bolavoli mini

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh dari pH dan konsentrasi larutan prekursor koloid silika pada proses pengeringan menggunakan flame spray combustor

menghasilkan barang dan jasa agar dapat mengimbangi keinginan yang terbatas B. Manusia harus mampu menggunakan sumber daya yang tidak terbatas untuk.. menghasilkan barang dan jasa