• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Katalog : 1101002.1901090

Statistik Daerah

Kecamatan

Sungailiat

2016

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANGKA

(2)
(3)

STATISTIK KECAMATAN SUNGAILIAT 2016

ISBN : 978-602-1023-32-7

Nomor Publikasi : 19010.1614 Nomor Katalog : 1101002.1901090 Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman : vi + 14 halaman

Naskah:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka

Gambar Kulit:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Keterangan Gambar Kulit:

Buah Kemunting atau Kerak Duduk (Ochthocharis bornensis BI) merupakan tanaman khas Bangka yang hidup di daerah berpasir atau lahan terbuka.

Diterbitkan oleh:

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka

Dicetak oleh: CV. Arka Media

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersil tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka

(4)

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya publikasiSTATISTIK KECAMATAN SUNGAILIAT 2016ini dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan buku ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi kepada seluruhstackholdersdi Kecamatan Sungailiat sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS Kabupaten Bangka sebagai “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua“.

Publikasi Statistik Kecamatan Sungailiat 2016 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Sungailiat yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Sungailiat. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam buku ini memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Sungailiat. Publikasi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya buku ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.

Sungailiat, 26 September 2016 KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANGKA

(5)
(6)

Daftar Isi

1. Geografis... 1 2. Pemerintahan ... 2 3. Penduduk ... 3 4. Ketenagakerjaan ... 4 5. Pendidikan ... 5 6. Kesehatan ... 6 7. Sosial ... 7 8. Pertanian ... 8 9. Pertambangan ... 9 10. Industri Pengolahan ... 10 11. Pariwisata ... 11

12. Transportasi dan Komunikasi ... 12

13. Perbankan dan Perdagangan ... 13

(7)
(8)

BAB 1. GEOGRAFIS

Kecamatan Sungailiat

merupakan kecamatan

terkecil kedua di Kabupaten Bangka dengan luas kurang lebih 147,99 km2.

Secara administratif, wilayah Kecamatan Sungailiat memilik batas-batas sebagai berikut:

1. Utara berbatasan dengan Kecamatan Riau Silip.

2. Selatan berbatasan

dengan Kecamatan

Merawang.

3. Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

4. Barat berbatasan dengan Kecamatan Pemali.

Wilayah Kecamatan

Sungailiat meliputi 4,28 persen wilayah Kabupaten Bangka dengan wilayah terluas dimiliki oleh

Kelurahan Kenanga.

Sedangkan wilayah terkecil dimiliki oleh kelurahan Sri Menanti. Sebagaimana daerah lain di Pulau Bangka,

tanah di Kecamatan

Sungailiat mengandung mineral bijih timah dan bahan galian lain seperti kaolin, pasir kuarsa, tanah liat, dan batu gunung.

Peta Kecamatan Sungailiat, 2015

Desa/Kelurahan dan Luas Wilayah Kecamatan Sungailiat, 2015

Sumber : BPS Kabupaten Bangka

Kelurahan Kenanga merupakan wilayah terluas

setelah terjadi pemekaran wilayah di Kecamatan

Sungailiat.

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

No. Kelurahan/Desa Luas Daerah(Km²)

(1) (2) (3) 1 Kenanga 26.00 2 Rebo 19.00 3 Parit Padang 5.09 4 Srimenanti 3.40 5 Sungailiat 5.65 6 Kuday 5.75 7 Sinar Baru 11.78 8 Lubuk Kelik 8.29 9 Surya Timur 6.77 10 Jelitik 22.85 11 Bukit Betung 5.07

12 Sinar Jaya Jelutung 13.39

13 Matras 12.25

147.99 Total

(9)

BAB 2. PEMERINTAHAN

Kecamatan Sungailiat terdiri dari 13 Desa dan Kelurahan dimana

terdapat 6 Kelurahan

pemekaran dari 7

Desa/kelurahan yang telah ada. Terdapat tiga kelurahan yang mengalami pemekaran yaitu kelurahan Parit Padang yang mekar menjadi Parit Padang, Lubuk Kelik, Bukit Betung Surya Timur dan sebagian Jelitik; Sinar Baru pecah menjadi Sinar Baru, Matras dan Sinar jaya Jelutung; dan Kelurahan Sungailiat pecah menjadi sebagian Jelitik.

Desa Rebo sebagai satu-satunya wilayah yang berstatus desa

yang menerima dana

pembangunan desa bersumber

dari bantuan Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) II dan Alokasi Dana Desa (ADD). Berdasarkan grafik di samping diketahui bahwa selama tiga tahun terakhir, bantuan pembangunan desa terbesar masih bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Pada

tahun 2015 Kecamatan

Sungailiat tidak menerima dana

bantuan APBD II namun

menerima bantuan dari

pemerintah pusat (APBN) sebesar 297,08 juta rupiah.

Jumlah Dusun, Rukun Tetangga dan Blok Sensus Kecamatan Sungailiat, 2015

Kecamatan Sungailiat merupakan pusat

pemerintahan Kabupaten Bangka

Bantuan Dana Pembangunan Desa Kecamatan Sungailiat (Juta Rupiah), 2013- 2015

2

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Sumber : Sungailiat Dalam Angka, 2014-2016

(10)

BAB 3. PENDUDUK

Menurut proyeksi Sensus

Penduduk 2010 (SP2010),

Penduduk Kecamatan Sungailiat di tahun 2015 sebanyak 94 044 orang dengan penduduk laki-laki sebanyak 48 683 orang dan perempuan sebanyak 45 361 orang. Dilihat dari piramida penduduknya, penduduk laki-laki dan perempuan memiliki jumlah yang seimbang di setiap kelompok umur.

Piramida penduduk

menggambarkan komposisi

jumlah penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Bentuk piramida di samping disebut juga

piramida muda dimana

kebanyakan penduduk berada di usia muda yang menjadi ciri piramida penduduk di negara berkembang seperti Indonesia. Pada kelompok usia lanjut (70 ke atas).

Pada tahun 2015 kepadatan

penduduk di Kecamatan

Sungailiat mencapai 645 jiwa per km2 yang berarti setiap 1 km2

wilayah Kecamatan Sungailiat rata-rata dihuni oleh 645 orang penduduk. Namun kepadatan penduduk ini tidak tersebar merata di semua kelurahan.

Sebagian besar penduduk

berada di Kelurahan Srimenanti, Sungailiat dan Parit Padang yang membuat kepadatan penduduk wilayah ini mencapai dua ribu sampai tiga ribu penduduk setiap satu kilometer persegi.

4 463 4 176 4 025 4 035 4 278 4 587 4 370 4 103 3 598 2 970 2 596 2 250 1 387 751 1 094 4 220 3 984 3 838 3 690 3 944 4 391 4 000 3 292 2 770 2 620 2 218 1 891 1 100 712 553 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+

Piramida Penduduk Kecamatan Sungailiat, 2015

Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sungailiat, 2015

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016, Proyeksi BPS

Di Kecamatan Sungailiat jumlah penduduk laki – laki

lebih banyak dari penduduk Perempuan .

No. Kelurahan/Desa pendudukJumlah WilayahLuas (Km²) Kepadatan Penduduk (1) (2) (3) (4) (5) 1. Kenanga 5 564 26,6 209,4 2. Rebo 4 768 19,0 250,9 3. Parit Padang 10 712 5,1 2 104,5 4. Srimenanti 13 232 3,4 3 891,8 5. Sungailiat 22 295 5,7 3 946,0 6. Kuday 5 552 5,8 965,6 7. Sinar Baru 2 659 11,8 225,7 8. Lubuk Kelik 2 692 8,3 324,7 9. Surya Timur 2 648 6,8 391,1 10. Jelitik 4 184 22,9 183,1 11. Bukit Betung 8 967 5,1 1 768,6 12. Sinar Jaya Jelutung 6 859 13,4 512,2 13. Matras 3 912 12,3 319,3

94 044 145,9 644,7

(11)

BAB 4. KETENAGAKERJAAN

Jumlah Penduduk menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Sungailiat, 2015

Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator penting yang selalu menjadi perhatian banyak

pihak terutama

pemerintah. Pertumbuhan penduduk yang diikuti

dengan peningkatan

angkatan kerja yang tidak

terserap dapat

menimbulkan masalah sosial yang dikenal dengan istilah pengangguran. Menurut data kantor Kecamatan Sungailiat terdapat 11 471 penduduk yang memiliki mata pencaharian di bidang industri di tahun 2015. Industri di Kecamatan Sungailiat memang cukup banyak baik industri

besar/sedang yang

bergerak di pengolahan timah ataupun industri

rumah tangga yang

mengolah makanan

olahan seperti kerupuk maupun kemplang.

Jenis pekerjaan terbanyak

kedua yaitu buruh

bangunan, tercatat 8 233 orang dan juga pedagang sebanyak 7 943 penduduk.

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Selain itu Industri dan buruh bangunan, banyak juga penduduk yang memiliki mata pencaharian nelayan sebesar 6 334 orang. Hal ini disebabkan wilayah Sungailiat yang berbatasan langsung dengan laut membuat nelayan menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak salah jika Kecamatan Sungailiat juga menjadi kecamatan yang memiliki potensi perikanan.

Penduduk di Kecamatan Sungailiat didominasi usia

angkatan kerja.

4

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

No.

Jenis Pekerjaan

Jumlah

(1) (2) (3)

1. Petani

1 880

2. Industri

11 471

3. Konstruksi

4 619

4. Pedagang

7 943

5. Transportasi

1 623

6. P N S / PT TIMAH

4 688

7. T N I/POLRI

728

8. Pensiunan PNS/TNI

135

9. Buruh Bangunan

8 233

10. Peternak Sapi

265

11. Peternak Itiik

119

12 Nelayan

6 334

(12)

BAB 5. PENDIDIKAN

Jumlah Sekolah, Guru, Murid, dan Rasio Guru Murid menurut Jenjang Pendidikan, 2015

Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki suatu daerah tidak terlepas dari rata-rata tingkat pendidikan penduduk daerah tersebut. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka kualitas SDM pun diharapkan

akan semakin baik.

Ketersediaan sarana pendidikan yang memadai seperti gedung

sekolah, perlengkapan

pendidikan serta jumlah tenaga guru yang mengajar menjadi faktor pendukung kegiatan pendidikan.

Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Sungailiat memiliki sarana pendidikan yang lebih

lengkap dibandingkan

kecamatan lain, mulai dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi. Pada tahun 2015 jumlah sarana pendidikan

nonformal di Kecamatan

Sungailiat sedikit mengalami

perubahan dari tahun

sebelumnya. Jenjang

pendidikan yang lain tidak mengalami perubahan, yaitu SD/sederajat berjumlah 40

sekolah, SMP/sederajat

berjumlah 12 sekolah dan SMU/SMK 12 sekolah. Selain itu ada beberapa perguruan tinggi seperti POLMAN, STISIPOL maupun AKBID.

Sumber : mmmmmmmmmmmmm

Di Kecamatan Sungailiat terdapat satu perguruan

tinggi negeri yaitu POLMAN Negeri BABEL.

Dilihat dari rasio guru dan murid Kecamatan Sungailiat masih memiliki rasio yang baik, berkisar antara 9-23 dimana idelanya rasio guru dan murid itu antara 15-20 siswa per satu orang guru. Rasio guru-murid terendah berada di tingkat pendidikan RA (setingkat TK) yakni sebesar 9,65 yang berarti satu orang guru bertanggung jawab terhadap 9 sampai 10 murid. Sedangkan rasio terbesar dimiliki oleh jenjang pendidikan sekolah dasar swasta dengan rasio sebesar 23,25 yang berarti terdapat 23 sampai 24 murid yang harus dibimbing oleh satu

Jumlah

Sekolah

Jumlah

Guru

Jumlah

Murid

Rasio Guru

dan Murid

(2) (3) (4) (5)

Taman Kanak-kanak (TK)

Negeri

1

5

108

21,60

Swasta

22

162

1931

11,92

4

26

251

9,65

Sekolah Dasar (SD)

Negeri

32

454

8684

19,13

Swasta

8

96

2232

23,25

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Negeri

2

35

580

16,57

Swasta

-

-

-

-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

6

172

3598

20,92

Swasta

6

85

1217

14,32

Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Negeri

-

-

-

-Swasta

1

28

432

15,43

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri

1

47

890

18,94

Swasta

5

87

1050

12,07

Madrasah Aliyah (MA)

Negeri

-

-

-

-Swasta

-

-

-

-6

246

3647

14,83

Jenjang Pendidikan

(1)

Raudlatul Athfal (RA)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

(13)

BAB 6. KESEHATAN

Jumlah Kasus Gangguan Kesehatan, 2015

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

IS PA Pe ny ak it Gi gi Pe ny ak it Si st em O to t & Ja r.… Pe ny ak it In fe ks i Ku lit Di ar e Pe ny ak it La in Pe rn af as an Da ra h Ti ng gi 7 496 2 028 2 592 3 092 1 448 190 1 818

6

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

Sebagai ibukota

Kabupaten Bangka, sarana kesehatan di Kecamatan Sungailiat memang lebih

lengkap dibandingkan

dengan kecamatan lain.

Grafik di samping

menggambarkan jumlah

tenaga kesehatan dan sarana kesehatan di Kecamatan Sungailiat. Pada tahun 2015, terdapat 4 rumah sakit di wilayah Kabupaten Bangka baik swasta maupun negeri. Selain itu juga terdapat 3 puskesmas induk, 6 puskesmas pembantu dan 3 puskesmas keliling untuk melayani

masyarakat yang

membutuhkan pelayanan

kesehatan. Untuk praktek dokter terdapat 48 tempat dan 29 praktek bidan.

Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan, kasus gangguan kesehatan yang

terjadi di Kecamatan

Sungailiat selama tahun 2015 adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) sebanyak 7 496 kasus. Tercatat juga keluhan penyakit infeksi kulit sebanyak 3 092 kasus.

Jumlah Fasilitas dan Sarana Kesehatan Kecamatan Sungailiat, 2015

Kecamatan Sungailiat memiliki 3 puskesmas induk

dan 6 puskesmas pembantu.

(14)

BAB 7. SOSIAL

Kondisi sosial ekonomi penduduk desa/ kelurahan dibedakan atas lima kelompok yaitu kelompok keluarga prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, dan sejahtera III plus. Keluarga miskin

umumnya berada pada

kelompok keluarga prasejahtera dan sejahtera I. Sehingga semakin sedikit jumlah keluarga pada dua kelompok ini, maka suatu daerah diharapkan semakin baik kondisi sosial

ekonomi masyarakatnya.

Jumlah keluarga prasejahtera

Kecamatan Sungailiat

meningkat dari 173 keluarga pada tahun 2014 menjadi 1 117 keluarga di tahun 2015.

Menurut data dari Kecamatan Sungailiat, sebagian besar masyarakat Sungailiat sudah memiliki tempat tinggal yang permanen yakni sebanyak 86 persen, sedangkan 13 persen memiliki tempat tinggal semi permanen, sisanya 1 persen dari total perumahan, memiliki tempat tinggal non-permanen. Ini juga menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang baik.

Persentase Bangunan Tempat Tinggal menurut Jenis Perumahan di Kecamatan Sungailiat, 2015 Jumlah Keluarga menurut Kelompok Kesejahteraan

di Kecamatan Sungailiat, 2014-2015

Sumber: Bangka Dalam Angka 2015-2016

Sebagian besar bangunan di Kecamatan

Sungailiat adalah bangunan permanen.

(15)

BAB 8. PERTANIAN

Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Sungailiat (ton), 2015

Produksi tanaman pangan

terbesar di Kecamatan

Sungailiat adalah ketela pohon dengan produksi sebanyak 357 ton selama tahun 2015. Kecamatan memiliki cukup potensi di sektor hortikultura

yang masih bisa

dikembangkan. Selain itu sektor perikanan dan peternakan juga tidak kalah dengan kecamatan lainnya.

Di subsektor perkebunan, komoditi karet menjadi komoditi unggulan disamping kelapa sawit dan lada.

Dibandingkan dengan

kecamatan lain, produksi kelapa sawit di Kecamatan Sungaliat termasuk yang terendah. Keterbatasan lahan untuk perkebunan menjadikan daerah ini kurang berpotensi dalam subsektor perkebunan. Usaha pertanian di sub sektor peternakan meliputi ternak ayam, itik, sapi dan babi.

Produksi ayam pedaging

Kecamatan Sungailiat

merupakan yang terbesar di Kabupaten Bangka.

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Kecamatan Sungailiat memiliki potensi untuk

tanaman hortikultura, peternakan dan perikanan

pada sektor pertanian

Sumber : Bangka Dalam Angka 2016

8

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kecamatan Sungailiat (ton), 2015

(16)

BAB 9. PERTAMBANGAN

Jumlah Produksi Bijih Timah dan Logam Timah di Kecamatan Sungailiat, 2013-2015

Pulau Bangka

merupakan salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Bahan

galian ini banyak

dieksploitasi dan diusahakan secara besar-besaran yang pengelolaannya selain oleh pemerintah juga dilakukan oleh penduduk setempat dan swasta dengan jumlah terbatas. Begitu pula yang

terjadi di wilayah

Kecamatan Sungailiat. Produksi timah tergolong fluktuatif, karena kandungan timah di setiap lahan tidaklah sama. Pengolahan timah dimulai dari eksplorasi pasir timah yang nantinya akan dipilah menjadi bijih timah. Bijih-bijih timah ini akan dilebur bersama bahan-bahan kimia lain

untuk memisahkan

kandungan timah di

dalamnya agar menjadi lebih murni. Setelah itu, akan terbentuk logam timah yang dicetak sesuai ukuran dan siap untuk dipasarkan.

Sumber : Bangka Dalam Angka 2016

Timah telah menjadi komoditas yang banyak digunakan di dunia, misalnya untuk indukstri elektronik seperti bahan komponen smartphone

yang banyak dipakai saat ini, industri kimia dan obat-obatan, industri logam seperti pembuatan alumunium, peralatan masak,

Menurut data PT. TIMAH, Produksi Timah di Kecamatan Sungailiat dari tahun 2013 sampai tahun 2015 cenderung mengalami peningkatan. Meskipun begitu produksi bijih timah sendiri mengalami penurunan dari tahun 2014 sebesar 1 156 Ton Sn menjadi 1 063 Ton Sn di tahun 2015. Meskipun begitu produksi logam timahnya tetap meningkat dari 967,28 di tahun 2014 menjadi 1 111,26 di tahun 2015. Kecamatan Sungailiat termasuk penghasil timah yang cukup potensial. Selain itu, kebanyakan industri yang melakukan pengolahan logam timah juga berada di

Kecamatan Sungailiat memiliki kawasan industri

pertambangan yang terdapat di Kelurahan Jelitik.

(17)

BAB 10. INDUSTRI PENGOLAHAN

Kegiatan industri yang berkembang di Kecamatan Sungailiat lebih bervariasi

dibandingkan dengan

daerah lain yang ada di Kabupaten Bangka, yaitu industri besar, industri sedang dan industri kecil. Industri besar adalah industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Industri Sedang adalah industri dengan jumlah tenaga kerja 20 sampai 99 orang dan Industri kecil adalah industri dengan jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang.

Industri kecil dan industri rumah tangga merupakan industri yang paling banyak di Kecamatan Sungailiat, jumlahnya mencapai 269 untuk industri kecil dan 170 usaha untuk industri rumah tangga.

Kegiatan industri tidak hanya meliputi industri kecil yang umumnya mengolah hasil laut menjadi makanan jadi seperti kerupuk, kemplang, rusip, dan terasi tetapi juga beberapa industri

besar/sedang yang

mengolah timah dan

pengolahan lainnya.

Jumlah Industri menurut Klasifikasi Industri di Kecamatan Sungailiat, 2015

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Di Kecamatan Sungailiat bahkan terdapat PT. DAK (PT. Dok Air Kantung) yang sebagian kegiatan produksinya bergerak di industri pembuatan kapal laut. Selain itu juga terdapat beberapa industri besar ,yang mengolah bijih timah menjadi logam timah, atau industri sedang dan kecil yang mencakup kegiatan industri kecap, batako, pengolahan kayu, roti dan lain-lain. Kegiatan industri logam timah (smelter) di Kecamatan Sungailiat terpusat di kawasan industri Jelitik Kelurahan Sungailiat.

Industri menjadi salah satu penopang perekonomian di Kabupaten Bangka. NIlai tambah sektor industri yang besar dengan ,mengolah bahan mentah lokal seperti timah, karet dan kelapa sawit menjadi barang jadi ataupun setengah jadi yang siap dipasarkan baik dalam negeri maupun ke luar negeri.

10

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

Kegiatan industri pengolahan timah di Kabupaten

Bangka terpusat di Kecamatan Sungailiat.

(18)

BAB 11. PARIWISATA

Kabupaten Bangka memiliki banyak wisata alam yang cukup terkenal dan biasa dikunjungi oleh wisatawan. Sebagian wisata alam itu berada di Kecamatan Sungailiat. Kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan laut, menjadikan Kecamatan Sungailiat terkenal akan keindahan wisata pantai. Pantai Tanjung Pesona, Pantai Matras dan Pantai Parai Tenggiri merupakan obyek wisata yang paling terkenal dan banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan yang berasal dari luar Pulau Bangka. Ada juga wisata religi seperti Puri Tri Agung, Bukit Fathin San, dan berbagai tujuan wisata lainnya.

Kecamatan Sungailiat seperti daerah lain di Kabupaten Bangka pada umumnya, daerah ini juga masih melestarikan wisata budaya seperti acara sepintu sedulang dan sembahyang kubur (chengbeng) dan Pe Chun. Selain itu juga terdapat acara Nganggung pada acara hari besar dan Tahun Baru Hijriyah yang diadakan secara besar-besaran di Kelurahan Kenanga.

Terdapat beberapa pariwisata baru di Kecamatan

Sungailiat yaitu Pantai Tongachi dan Pantai Tikus

Emas.

(19)

BAB 12. TRANSPORTASI DAN

KOMUNIKASI

Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya untuk transportasi darat. Kondisi jalan yang baik mampu mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di suatu daerah. Sarana transportasi penduduk Kecamatan Sungailiat sehari-harinya menggunakan transportasi darat melalui jalan raya. Jenis permukaan jalan di Kecamatan Sungailiat sebagian besar telah diaspal dengan kondisi jalan yang masih baik.

Untuk melakukan mobilitas,

masyarakat Kecamatan

Sungailiat sebagian besar menggunakan sepeda motor karena terbatasnya angkutan umum. Angkutan umum hanya beroperasi pada pagi sampai siang hari sedangkan pada malam hari, masyarakat harus mengandalkan alat transportasi pribadi.

Kecamatan Sungailiat, sebagai ibukota kabupaten

memiliki terminal yang

menghubungkan Kabupaten

Bangka dengan Kabupaten

Bangka Barat (Mentok),

Pangkalpinang maupun antar kecamatan seperti Belinyu dan Pemali. Kecamatan Sungailiat juga memiliki satu kantor pos untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Jumlah Armada Angkutan Darat di Kecamatan Sungailiat, 2015

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Kecamatan Sungailiat memiliki terminal yang

menghubungkan Kabupaten Bangka dengan

kabupaten/kota lainnya

12

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

(1) (2) (3)

1. Bis Umum 2 2. Bis Tak Umum -3. Mobil Penumpang Umum 20 4. Mobil Penumpang Tak Umum 1 5. Sedan Taksi -6. Sedan Taksi Umum -7. Truk 70 8. Pick Up Umum -9. Pick Up Tak Umum 68 10. Ambulance 2 11. Tangki 12 12. Mobil Gandengan -13. Jeef 2 14. Sepeda Motor 6 985 15. Sepeda 216 7 378

Jenis Angkutan Jumlah

Jumlah

Kondisi Jalan Jalan (Km)Panjang

( 1) ( 2 ) 1. Jenis Permukaan 1.1. Diaspal 68 1.2. Kerikil 1.3. Tanah 16,862 2. Kondisi Jalan 2.1. Baik 39,779 2.2. Sedang 94,537 2.3. Rusak 13,438 2.4. Rusak Berat 20,128

Panjang Jalan menurut Jenis dan Kondisi di Kecamatan Sungailiat, 2015

(20)

BAB 13. PERBANKAN

DAN PERDAGANGAN

Perbankan dan

perdagangan merupakan bagian

erat dalam masyarakat.

Masyarakat menggunakan

sarana perdagangan untuk

mendapatkan kebutuhan

hidupnya sedangkan untuk perbankan merupakan fasilitas yang tersedia bagi masyarakat untuk membantu masyarakat

melakukan pengelolaan

keuangan baik untuk menyimpan maupun melakukan peminjaman uang.

Menurut catatan kantor Kecamatan Sungailiat. Terdapat 17 lembaga perbankan yang berada di Kecamatan Sungailiat. Selain itu, terdapat 3 perusahaan asuransi yang bisa dijadikan pilihan. Terdapat satu usaha pegadaian yang merupakan perpanjangan kantor dari pegadaian di Pangkalpinang.

Sebagian besar Usaha

perdagangan tergolong dalam

perdagangan non-makanan

yakni sebesar 79 persen. Sedangkan sisanya sebesar 21

persen merupakan usaha

perdagangan makanan,

termasuk perdagangan makanan olahan khas seperti empek-empek dan kerupuk ikan

Sumber : Sungailiat Dalam Angka 2016

Jumlah Lembaga Keuagnan Kecamatan Sungailiat, 2015

Kecamatan Sungailiat memiliki jumlah Lembaga

Keuangan Bank lebih banyak dibandingkan

kecamatan lain

Makanan 21% Non-makanan 79%

Persentase Usaha Perdagangan Makanan dan Non-makanan Kecamatan Sungailiat, 2015

(21)

BAB 14. PERBANDINGAN

REGIONAL

R

Kecamatan Sungailiat,

sebagai ibukota kabupaten memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi dibandingkan kecamatan lain. Pada tahun

2015 kepadatan penduduk

Kecamatan Sungailiat mencapai 641,37 yang berarti terdapat 641 sampai 644 penduduk setiap 1 km2 di Kecamatan Sungailiat.

Kepadatan penduduk ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang lain. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sungailiat memiliki laju pertumbuhan 2,44 persen di tahun 2015. Laju pertumbuhan ini

juga termasuk tinggi

dibandingkan kecamatan

lainnya.

Kabupaten Bangka memiliki potensi perkebunan yang besar terutama untuk komoditas lada, karet dan kelapa sawit. Kecamatan Sungailiat sendiri memiliki produksi komoditas ini meskipun tidak begitu besar. Pada tahun 2015, produksi lada sebesar 54,15 ton; karet sebanyak 1,02 ribu ton dan kelapa sawit sebanyak 756,0 ton. Kecilnya produksi ini disebabkan lahan di kecamatan Sungailiat lebih

banyak digunakan untuk

permukiman. Disisi lain, Sungailiat memiliki potensi perikanan yang besar.

Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan , 2015

Sumber : Bangka Dalam Angka 2016

Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan

Sungailiat tertinggi se- Kabupaten Bangka.

14

Statistik Daerah Kecamatan Sungailiat 2016

Kecamatan PendudukJumlah

(Orang) Laju Pertumbuhan (%) Kepadatan Penduduk (Orang/Km²) (1) (2) (3) (4) Mendo Barat 47 146 2.04 68.96 Merawang 28 823 1.78 133.90 Puding Besar 17 740 1.48 65.38 Sungailiat 94 044 2.44 641.37 Pemali 28 971 2.8 206.85 Bakam 18 234 1.67 42.90 Belinyu 49 224 1.93 95.65 Riau Silip 26 903 2.43 43.11

Produksi Tanaman Perkebunan Unggulan menurut menurut Kecamatan (ton), 2015

54.15

1 025.94 755.99

Lada Karet Kelapa Sawit

Mendo Barat Merawang

Puding Besar Sungailiat

Pemali Bakam

Belinyu Riau Silip

(22)

Gambar

Grafik  di samping menggambarkan  jumlah tenaga kesehatan dan sarana kesehatan  di  Kecamatan Sungailiat

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa Terdakwa RETNO DWIGYANTORO, pada hari Jum’at tanggal 08 April 2016 sekira pukul 18.00 WIB atau pada suatu waktu lain dalam bulan April 2016 bertempat di Jalan Adi

Variabel-variabel independen yang dimasukkan adalah PDRB perkapita, yakni nilai produksi dari pendapatan setiap jumlah penduduk yang diperoleh dari jumlah PDRB

Sehing- ga, corporate governance dengan intellectual capital memiliki hubungan, dimana atribut dari corporate governance seperti independent directors dapat meningkatkan

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan penambahan genjer pada bakso ikan gabus tidak berpengaruh nyata ( p <0,05) terhadap nilai kekenyalan bakso

Museum Kereta Api dan Hotel ini merupakan sebuah fasilitas yang menggunakan pendekatan simbolik sehingga menghasilkan sebuah desain yang sesuai dengan tujuan dengan

Dalam penelitian ini dapat di rumuskan mencakup pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen, pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen

Demikian juga halnya dalam tradisi ertutur tersebut pemahaman akan suatu hal yang mengarah pada meningkatkan prediktabilitas (kepastian) pada pertemuan awal dengan berkomunikasi

Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan, yaitu