• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

55 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan Properti dan Real Estate yang bersangkutan dengan menggunakan akses internet ke website resmi perusahaan yang bersangkutan serta link-link yang dianggap relevan yang dimulai dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Debt To Total Asset dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian variabel independen terhadap variabel dependen. C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(2)

H3 : Debt to total asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. D. Variabel dan Skala Pengukurannya

Berdasarkan perumusan masalah maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variabel yang tidak tergantung dan tidak berpengaruh oleh faktor-faktor lain, dimana dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan yaitu Proporsi Komisaris Independen (X1), Kepemilikan Manajerial(X2), Debt To Total Asset (X3), dan Ukuran Perusahaan(X4)

2. Variabel tidak bebas (Dependent variable)

Variabel yang dipengaruhi atau tergantung faktor-faktor lain, dimana dalam penelitian ini variabel tidak bebas yang digunakan yaitu Nilai Perusahaan (Y).

Tabel 3.1

Variabel dan Skala pengukuran

No Variabel Indikator Skala Sumber

Data 1. Nilai Perusahaan Astriani (2014) Tobin s Q =(EMV + D) (EBV + D) Rasio Laporan keuangan

(3)

No Variabel Indikator Skala Sumber Data 2. Komisaris Independen (Hikmah dan Rahmawati, 2013) Komisaris Independen =

Jumlah anggota dewan komisaris dari luar perusahaan

Seluruh anggota dewan komisaris perusahaan Rasio Laporan Keuangan 3. Kepemilikan Manajerial Wahidahwati (2001) dalam Dewi Puspitasari (2012) Kepemilikan Manajerial = Jumlah Saham Manajerial x100% Jumlah Saham yang Beredar

Rasio Laporan

Keuangan

4. Budi Rahardjo (2009:140)

Debt To Total Aset = Total Kewajiban Total Aset Rasio Laporan Keuangan 5. Ukuran Perusahaan (Widowati, 2013)

Ukuran Perusahaan = Log (total asset)

Rasio Laporan

Keuangan

(4)

E. Metode Pengumpulan Data

Data adalah suatu yang digunakan atau dibutuhkan dalam penelitian dengan menggunakan parameter tertentu yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2013:223) berdasarkan sumber pengambilannya, data dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai peneliti ini, penulis melakukan beberapa kegiatan, diantaranya:

1. Riset Perpustakaan (Library Research)

Merupakan penelitian untuk mendapatkan landasan yanng kuat tentang teori, baik berupa rumus-rumus teknik perhitungan maupun teori-teori yang mendukung objek penelitian.Sumber-sumber riset yang dilakukan yaitu melalui buku-buku text book, jurnal-jurnal hasil penelitian, internet serta sumber-sumber lainnya yang relevan dengan objek permasalahan yang diteliti.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder untuk keperluan analisis. Adapun data sekunder yang dikumpulkan oleh penulis berupa laporan keuangan perusahaan termasuk dalam perusahaan Property danReal Estate

yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2013, dan dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia.

F. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat documenter, data tersebut berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi komprehensif dan laporan perubahan ekuitas pada perusahaan Property dan

(5)

Real Estate di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id Dan website www.sahamok.com .

G. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling secara tidak acak yang diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang artinya anggota populasi yang akan dijadikan sampel penelitian ini sesuai dengan kriteria tertentu dengan yang dikehendaki oleh peneliti untuk mencapia tujuan atau masalah penelitian antara lain, yaitu:

1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2013.

2. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami keuntungan selama tahun 2011-2013. 3. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan keuangan dengan lengkap selama tahun 2011-2013.

4. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki harga saham.

5. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan kepemilikan manajerial.

(6)

Tabel 3.2

Kriteria Pengambilan Sampel

No. Kriteria Sampel Jumlah

1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2013

45

2. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami kerugian selama tahun 2011-2013

(10)

3. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan keuangan tidak lengkap selama tahun 2011-2013

(5)

4. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tidak memiliki harga saham

(4)

5. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tidak menerbitkan kepemilikan manajerial.

(2)

Jumlah perusahaan yang tersedia untuk disajikan sampel 24 Sumber:IDX Statistik yang telah diolah penulis

Berikut ini dipaparkan daftar perusahaan yang masuk dalam sampel penelitian berdasarkan kriteria diatas:

(7)

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Yang Dijadikan Sampel

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 PT Alam Sutera Realty Tbk dan Entitas Anak ASRI

2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk dan Entitas Anak BAPA

3 PT Bumi Citra Permai Tbk dan Entitas Anak BCIP

4 PT Sentul City Tbk dan Entitas Anak BKSL

5 PT Bumi Serpong Damai Tbk dan Entitas Anak BSDE

6 PT Cowell Development Tbk dan Entitas Anak COWL

7 PT Ciputra Development Tbk dan Entitas Anak CTRA

8 PT Ciputra Property Tbk dan Entitas Anak CTRP

9 PT Ciputra Surya Tbk dan Entitas Anak CTRS

10 PT Duta Anggada Realty Tbk dan Entitas Anak DART

11 PT Intiland Development Tbk dan Entitas Anak DILD

12 PT Duta Pertiwi Tbk dan Entitas Anak DUTI

13 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk dan Entitas Anak

GMTD

14 PT Perdana Gapuraprima Tbk dan Entitas Anak GPRA

(8)

No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan

16 PT Lamicitra Nusantara Tbk dan Entitas Anak LAMI

17 PT Lippo Cikarang Tbk dan Entitas Anak LPCK

18 PT Lippo Karawaci Tbk dan Entitas LPKR

19 PT Moderland Realty Tbk dan Entitas Anak MDLN

20 PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan Entitas Anak PLIN

21 PT Pudjiadi Prestige Tbk dan Entitas Anak PUDP

22 PT Pakuwon Jati Tbk dan Entitas Anak PWON

23 PT Roda Vivatex Tbk dan Entitas Anak RDTX

24 PT Summarecon Agung Tbk dan Entitas Anak SMRA

Sumber:IDX Statistik yang telah diolah penulis H. Metode Analisi Data

Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh antara Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Debt To Total Asset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan, untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penulis menggunakan analisis statistik. Adapun analisa statistik yang akan digunakan adalah sebagi berikut :

1. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Untuk dapat mendapatkan ketepatan model yang akan dianalisis, perlu dilakukan pengujian atas beberapa persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi.

(9)

Menurut Priyatno (2012:143) model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik.Untuk regresi linier sederhana tidak adanya asumsi klasik multikolinearitass karena ada variabel independen.Harus terpenuhi asumsi klasik ditujukan untuk memperoleh model regresi dengan estimasi yang tidak biasa dan pengujian dapat dipercaya.Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier yaitu residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya autokorelasi pada model regresi.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2013).

Untuk mengetahui normalitas populasi data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis grafik.Pada analisis regresi ini, metode yang digunakan adalah grafik histogram dan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2005). Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik dengan melihat histogram dari residualnya (Ghozali, 2005). Dasar untuk mengambil keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

(10)

Selain menggunakan uji normalitas, untuk menguji normalitas data dapat juga menggunakan uji asumsi statistik Kolmogorov Smirnov (K-S) yang dilakukan dengan membuat hipotesis non (Ho) untuk data berdistribusi normal, dan hipotesis alternatif (Ha) untuk data tidak berdistribusi normal.Cara yang ketiga adalah melakukan analisis statistik Kurtosis dan Skewness dengan melihat nilai Kurtosis dan Skewnessnya. Nilai z statistik untuk Kurtosis dan Skewness dapat dihitung dengan rumus:

Skewness Kurtosis Zskewness = Zkurtosis =

√6/N √24/N

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Priyatno (2013:59) uji multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinieritas. Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikolinieritas antara lain yaitu:

a. Nilaistandard error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah.

b. Standartd error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen.

(11)

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai

tolerance dan varian inflation factor (VIF). Semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Dari tabel coefisients dapat diketahui bahwa nilai tolerancedari keempat variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2013:60) Uji Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi tidak efisien dan nilai koefisien detreminasi akan menjadi sangat tinggi.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melhat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Jika titik-titik-titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Penelitian ini menggunakan Uji Glejser.Uji Glejser meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas.

Persamaan dalam Uji Park Glejser di regresi dengan metode OLS untuk menghasilkan nilai t yang akan diuji signifikansinya.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas dengan Uji Glejser adalah sebagai berikut:

(12)

• Jika variabel independen secara statistik signifikan terhadap variabel dependen nilai absolut, maka terjadi heteroskedasitas.

• Jika variabel independen secara statistik tidak signifikan terhadap variabel dependen nilai absolut, maka terjadi homoskedastisitas.

Hipotesis yang akan diuji dinyatakan sebagai berikut: Ho : Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Ha : Terjadi Heteroskedastisitas 5. Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno (2013:61) Uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.

Menurut Singgih Santoso (2012:243), untuk mendeteksi autokorelasi bias dilihat pada table D-W, yang bias dilihat pada buku statistik yang relevan. Namun demikian, secara umum untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan dilakukan uji Durbin Watson dengan prosedur sebagai berikut :

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen

(13)

(bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terkait) Priyanto (2013:47). Analisis Regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh hubungan secara kuantitatif perubahan X terhadap perubahan Y mengalami kenaikan atau penurunan, sedangkan korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.

Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu variabel independen dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, dimana Nilai Perusahaan sebagai variabel dependent sedangkan Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Debt To Total Asset, dan Ukuran Perusahaansebagai Variabel Independen.

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Sumber: Diolah oleh penulis Keterangan:

Y : Nilai Perusahaan

α : Konstanta

X1,X2,X3,X4 : Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial,

Debt To Total Asset, dan Ukuran Perusahaan.

β : Koefisien Regresi

ε : Standard error

(14)

Nilai koefisien regresi disini sangat membutuhkan sebagai dasar analisis, hal ini berarti jika koefisien β bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai varibael independen akan mengabkibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien nilai β bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif dimana kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan penurunan nilai varibel dependen.

7. Analisis Koefisien Determinasi

Pengujian Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh seluruh variabel bebas (X) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Menurut Priyatno (2013:73) analisis determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen, atau variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel independen. Nilai koefisien adalah antara 0 sampai dengan 1 dan ditunjukkan dengan nilai R dimana 0 < R<1. Apabila nilai R semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya apabila nilai R semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah.

Untuk mengetahui beberapa persen semua variabel independen (X) mempengaruhi variabel dependen (Y) dapat melihat nilai Adjusted R2. Angka

AdjustedR2 biasanya untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi meggunakan lebih dari dua variabel independen. Kemudiam angka ini akan di ubah ke bentuk persen, yang artinya prosentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(15)

8. Uji Koefisien Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi antara variabel-variabel tersebut.

Tingkat koefisien menurut Sugiyono (2013:287) adalah: Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.0 - 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat

Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antara variabel, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya, korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel 1 besar, maka variabel 2 menjadi kecil.Signifikan hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika signifikan < 0.05 maka hubungan kedua variabel signifikan. 2. Jika signifikan > 0.05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. 9. Uji Hipotesis

(16)

Menurut Priyatno (2013:50) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

Tahap-tahap pengujian sebagai berikut:

a). Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Ho : b1 = 0

Artinya : secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : b1 = 0

Artinya : secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b). Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05. c). Kriteria penerimaan sebagai berikut:

t hitung ≤ t tabel jadi Ho diterima. t hitung> t tabel jadi Ho ditolak.

b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Menurut Priyatno (2013:48) Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

Tahap-tahap pengujian sebagai berikut:

(17)

Ho : b1= b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel bebas (Xi) tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠b3 ≠b4 ≠ 0, artinya variabel bebas (Xi) mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) atau paling sedikit ada satu variabel yang berpengaruh.

b). Menentukan nilai Fhitung pada df2 =n-k-1 K= Jumlah variabel bebas dalam penelitian n= Jumlah sampel dalam penelitian

c). Kriteria penerimaan sebagai berikut: Fhitung ≤ F tabel jadi Ho diterima. Fhitung > F tabel jadi Ho ditolak.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan proses isihan dijalankan adalah untuk memudahkan proses carian data-data yang telah disusunkan (N. Terdapat beberapa teknik isihan dan setiap teknik

Si pensamos que las matemáticas no tienen ninguna relación con las culturas, más allá de enten- dernos en clase cuando hablamos, esta sencilla prueba debe- ría servir, por qué no,

Peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dengan model PJBL mampu mengembangkan rancangan teks anekdot menjadi sebuah teks anekdot yang utuh dengan

pencegahan dan pengendalian baik secara kualitas maupun kuantitas. Bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan

Validasi ahli digunakan untuk Pengujian atau penilaian multimedia pembelajaran matematika berbasis Macromedia flash yang dikembangkan dilakukan oleh enam ahli, tiga

Dari hasil rancangan program aplikasi dan evaluasi, dapat ditarik simpulan bahwa program aplikasi pengujian ring dan field yang dirancang berjalan dengan baik dan dengan hasil

- Program ruang diusulkan masing-masing oleh peserta, panita/ KAK tidak mebatasi kreativitas peserta termasuk program ruang, yang diarahkan hanyalah pembagian