• Tidak ada hasil yang ditemukan

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 0368/Pdt.G/2015/PA.Sit

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara:

PENGGUGAT, umur 30 Tahun , agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, yang memberi kuasa kepada : DWI DASA SURYANTORO, SH. dan HARI SOEBAGIO, SH. advokat yang berkantor di Perum Panji Permai Blok DD 10, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Februari 2015, register nomor 23/Kuasa/II/2015/PA.SIT. selanjutnya disebut sebagai Penggugat ;

melawan

TERGUGATumur 34 Tahun , agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo, selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara;

Setelah mendengar keterangan Penggugat Tergugat dan para saksi di persidangan ;

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya tertanggal 24 Februari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo Nomor 0368/Pdt.G/2015/PA.Sit telah mengajukan gugatan cerai melawan Tergugat dengan alasan alasan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat telah menikah dengan Tergugat pada tanggal 09 Nopember 2002, di hadapan Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo berdasarkan Duplikat Akta

(2)

Nikah Nomor Kk.15.7.16/PW.01/01/I/2014 tanggal 23 Januari 2014 dengan status Penggugat perawan dan Tergugat jejaka;

2. Bahwa setelah menikah tersebut Penggugat dan Tergugat hidup bersama dalam rumah tangga sebagai suami istri selama sekitar 13 tahun dan terakhir bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat , telah melakukan hubungan layaknya suami istri (ba'dad dukhul) telah mempunyai 2 (dua) orang anak yaitu:

a. Anak pertama yag bernama ANAK KANDUNG, jenis kelamin perempuan, umur 12 tahun, (pada saat ini dalam penguasaan Tergugat);

b. Anak kedua yang bernama ANAK KANDUNG, jenis kelamin perempuan, umur 4 (empat) tahun, (pada saat ini dalam penguasaan Tergugat);

3. Bahwa sejak 11 tahun rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan percekcokan disebabkan:

a. Penggugat dan Tergugat sering bertengkar dan berselisih karena permasalahan Tergugat sering mabuk-mabukan, minuman keras, dan Tergugat sering berjudi;

b. Bahwa Penggugat dan Tergugat jika bertengkar terkadang Tergugat melakukan kekerasan fisik terhadap Penggugat, bahkan Tergugat pernah mengancam untuk membunuh Penggugat;

c. Bahwa selama pernikahan Tergugat tidak pernah memberikan uang nafkah, padahal Tergugat bekerja sebagai Pegawai Negeri (POLRI) yang mempunyai gaji setiap bulan dan Tergugat mempunyai usaha rental mobil sehingga Tergugat mempunyai penghasilan lebih, namun Tergugat sebagai suami tidak pernah menjalankan kewajiban sebagai suami dan tidak pernah memberikan uang nafkah baik kepada istri maupun kepada anaknya, semua keperluan istri dan anak-anak, Penggugatlah yang mananggung semua kebutuhan kehidupannya;

4. Bahwa akibat peristiwa tersebut kemudian Penggugat dan Tergugat yang hingga sekarang telah pisah rumah selama 3 (tiga) bulan dan selama itu

(3)

kedua belah pihak telah putus hubungan lahir batin dan telah saling meninggalkan hak dan kewajiban masing masing;

5. Bahwa percekcokan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pernah diusahakan damai akan tetapi tidak berhasil dan kini Penggugat sudah tidak mempunyai harapan untuk dapat hidup rukun lagi membina rumah tangga bersama Tergugat;

6. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut Penggugat telah menderita lahir dan bathin dan Penggugat tidak sanggup lagi meneruskan berumah tangga dengan Tergugat, dan oleh karenanya Penggugat memilih jalan terbaik yaitu dengan perceraian ini;

7. Untuk menjaga perkembangan jiwa dan psikologis anak Penggugat dan Tergugat yaitu ANAK KANDUNG yang belum mumayyiz/masih dibawah umur, maka berdasarkan Pasal 105 huruf a Kompilasi Hukum Islam, Penggugatlah yang berhak mengasuhnya sebagai ibu kandungnya. Oleh karenanya Penggugat mohon hak asuh anak tersebut ditetapkan untuk ikut bersama Penggugat;

8. Bahwa gugatan mengenai hak asuh anak ini diajukan karena Penggugat ingin mendidik dan mengasuh anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat, dalam hal ini Penggugat merasa khawatir tentang perkembangan psikologis jika anak tersebut dipisahkan dari Penggugat selaku ibu kandungnya;

9. Bahwa untuk melindungi hak-hak Penggugat selaku ibu kandungnya maka layak apabila Tergugat dihukum untuk segera menyerahkan anak yang bernama ANAK KANDUNG, jenis kelamin perempuan, umur 4 tahun, yang pada saat ini dalam penguasan Tergugat kepada Penggugat dalam keadaan aman bila perlu dengan bantuan aparat yang berwenaang;

10. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Berdasarkan alasan dan dalil dalil diatas, Penggugat mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Situbondo segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

(4)

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat (TERGUGAT) kepada

Penggugat (PENGGUGAT) ;

3. Menetapkan bahwa Penggugat sebagaai pemegang hak hadlonah /pengasuh terhadap anak kedua bernama ANAK KANDUNG binti jenis kelamin perempuan, umur tahun sampai anak tersebut dapat menentukan pilihannya;

4. Menghukum Tergugat untuk segera menyerahkan anak kedua yang bernama ANAK KANDUNG, jenis kelamin peempuan, umur 4 tahun;

3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;

SUBSIDER :

Mohon pengadilan menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan pihak Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri di dalam persidangan, Majelis Hakim berusaha mendamaikan kedua belah pihak agar rukun kembali layaknya suami istri, akan tetapi tidak berhasil, kemudian Majelis Hakim memerintahkan kedua belah pihak untuk melakukan perdamaian melalui mediasi dan ditunjuklah Drs. RAMLI, MH. sebagai mediator. Akan tetapi sampai saat yang telah ditentukan, mediasi itupun tetap tidak berhasil sebagaimana laporan mediator tertanggal laporan mediasi ;

Bahwa kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat menjawab secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut:

 Bahwa benar Penggugat telah menikah dengan Tergugat pada tanggal 09

Nopember 2002, di hadapan Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo;

 Bahwa di saat menikah itu status Penggugat jejaka dan Tergugat perawan;

 Bahwa benar setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama

dalam rumah tangga dan tinggal di rumah orang tua Tergugat dan selama 3 tahun terakhir bertempat tinggal di rumah sendiri (rumah Penggugat dan Tergugat);

(5)

 Bahwa selama perkawinan telah mempunyai dua orang anak dan sekarang ikut dengan Tergugat;

 Bahwa benar sejak 11 tahun yang lalu rumah tangga Penggugat Tergugat

telah terjadi perselisihan dan percekcokan;

 Bahwa tidak tidak benar penyebab pertengkaran karena Tergugat judi dan

mabuk-mabukan, dan jugab tidak benar kalau bertengkar Tergugat memukul Penggugat apalagi sampai mengancam akan membunuh;

 Bahwa tidak benar selama menikah Tergugat tidak memberi nafkah kepada

Penggugat dan anak-anak, yang benar Tergugat memberi nafkah dan Tergugat mempunyai pekerjaan bengkel dan bekerja sebagai karyawan Koperasi Raung dengan penghasilan Rp. 1.200.000,0;

 Bahwa tidak benar Tergugat tidak memberi nafkah selama 8 tahun, tetapi

yang benar Tergugat memberi nafkah kepada Penggugat selama 2 (dua) bulan sebab Penggugat pergi tidak pamit kepada Tergugat, dan Tergugat pergi dari rumah dengan membawa mobil, TV beserta salon, dan Tape/VCD;

 Bahwa Penggugat pergi sejak tanggal 19 Februari 2015, dan ketika

Tergugat pulang kerja sekitar pukul 15.00 WIB. Penggugat sudah pergi dari rumah dengan membawa anak yang nomor 2 dan membawa mobil Atos tahun 2004;

 Bahwa Tergugat tidak tahu apa penyebab Penggugat pergi dari rumah

tanpa pamit Tergugat, sebab pada malam harinya antara Penggugat dan Tergugat masih rukun dan satu minggu sebelumnya orang tua Penggugat dating ke rumah penggugat dan Tergugat dan menasehati agar supaya antara Penggugat dan Tergugat jangan bertengkar;

 Bahwa Tergugat keberatan anak diasuh oleh Penggugat, sebab anak oleh

Penggugat sering dititipkan kepada paman Tergugat;

 Bahwa Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat, karena tergugat

masih cinta kepada Penggugat;

Bahwa atas jawaban dari Tergugat tersebut, Penggugat telah menyampaikan repliknya secara tertulis tertanggal 23 April 2015 sebagai berikut:

(6)

DALAM POKOK PERKARA:

1. Bahwa pada pokoknya kami tetap pada gugatan kami semula, dan menolak jawaban Tergugat.

2. Bahwa kami tidak sependapat dengan dalil Tergugat yang menyatakan bahwa Tergugat menolak dalil-dalil Penggugat seluruhnya kecuali pada point 3 huruf c tentang pekerjaan Tergugat yang tertulis bekerja sehagai Pegawai negeri (POLRI) yang seharusnya pekerjaan swasta.

3. Bahwa pada prinsipnya Tergugat telah mengakui dalil-dalil gugatan

Penggugat, khususnya tentang adanya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat pada tanggal 9 Nopember 2002 dihadapan Pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo berdasarkan Duptikat Kutipan Akta Nikah No. KK. 15.7.161PW.01/01/I/2014 tanggal 23 Januari 2014;

4. Bahwa perlu kami tegaskan kembali bahwa Penggugat sering meniumpai Tergugat pulang dalam keadaan mahuk dan beriudi , sehingga dalil Tergugat bahwa ia tidak mahuk dan heriudi itu ielas-ielas salah.

5. Bahwa apa yang didalilkan Tergugat tidak pernah bertengkar dan hanya Pertengkaran biasa, tidak pernah melakukan kekerasan fisik dan tidak pernah mengancam akan memhunuh Penggugat namun pernah dinasehati oleh orang tua Penggugat agar tidak bertengkar terus adalah suatu bukti bahwa pernah terjadi pertengkaran antara Tergugat dengan Penggugat sangat serius, oleh karena itu, dalil tersebut haruslah ditolak atau

setidak-tidaknya haruslah dikesampingkan

6. Bahwa dalil Tergugat yang menyatakan hahwa Tergugat memberikan hasil kerjanya kepada Penggugat dan anaknya tidaklah tepat, karena Penggugat yang menanggung kebutuhan hidup Tergugat dan anak dengan berusaha berdagang ;

7. Bahwa yang didalilkan oleh Tergugat adalah Penggugat pergi begitu saja dengan alasan yang tidak jelas adalah tidak benar, Penggugat pergi dari rumah adalah akibat dari perhuatan Tergugat yang terpendam bertahun-

tahun karena harapan bersama untuk kebaikan namun ternyata tidak ada yang dapat diharapkan dari Tergugat. Demikian pula bahwa Penggugat pergi

(7)

dari rumah dengan membawa mobil jenis : Daihatsu AT0Z dan barang-barang TV, Salon karena barang-barang tersebut adalah milik atau pembelian Penggugat sendiri dan anak bernama : ANAK KANDUNG, umur 4 tahun karena kasih sayang ibu terhadap anak ;

8. Bahwa hak pengasuhan anak akan lebih baik diberikan kepada seorang ibu mengingat secara alamiah seorang ibu lebih memiliki kasih sayang serta

tahu cara mendidik anak yang benar. Tidak tepat diberikan kepada Tergugat yang adalah seorang pemabuk.

Berdasarkan hal-hal tersebut

di

atas, maka dengan ini kami mohon kepada

Yang Terhormat, Bapak Majelis Hakim agar memberikan putusan sebagai

berikut:

PRIMER ;

1. Menerima dan mengahulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menolak dalil-dalil Tergugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dalil Tergugat dinyatakan tidak dapat diterima.

3. Menetapkan bahwa Pengadilan Agama Situbondo berwenang megadili, memeriksa, dan memutus perkara ini.

4. Menyatakan perkawinan Penggugat dan Tergugat putus karena cerai dengan segala akibat hukumnya.

5. Menetapkan hak asuh anak kepada Penggugat

6. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat.

SUBSIDAIR:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Bahwa atas replik dasri Penggugat tersebut, Tergugat menyampaikan dupliknya secara lisan sebagai berikut:

 Bahwa Tergugat tidak pernah mabuk dan tidak pernah melakukan

kekerasan fisik bahkan sampai mengancam akan membunuh;

 Bahwa tidak benar penyebab peertengkaraan masalah ekonomi, sebab

selama ini Tergugat yang memberi nafkah kepada Penggugat dan memang benar Penggugat dagang online dan setiap bulan penghasilannya sebesar Rp. 300.000,- dan kadang juga tidak ada yang belanja;

(8)

 Bahwa tidak benar Penggugat pergi karena sudah ada masalah sebelumnya;

 Bahwa tidak benar mobil itu milik Tergugat sendiri, sebab mobil itu dibeli

pada saat masih rukun dan sampai sekarang kreditnya masih tersisa 10 bulan;

 Masalah anak Tergugat masih keberatan diasuh oleh Penggugat;

Bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti berupa :

A. Surat:

a. Fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Nomor

KK.15.7.16/PW.01/01/I/2014, tanggal 23 Januari 2014, bukti tersebut telah bermeterai cukup dan kemudian diberi tanda dengan P.1 ;

B. Saksi saksi:

1. SAKSI, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, hubungan saksi dengan Penggugat sebagai bibi Penggugat.

Saksi memberikan keterangan dibawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut;

− Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi

sebagai bibi Penggugat;

− Bahwa saksi dihadirkan ke persidangan ini untuk dimintai keterangan

sehubungan dengan perceraian Penggugat dengan Tergugat;

− Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami isteri

sah dan telah dikarunia dua orang anak;

− Bahwa saksi tahu setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul

bersama sebagai suami istri dan terakhir bertempat tinggal di Penggugat dan Tergugat sendiri;

− Bahwa sejak 3 bulan yang lalu rumah tangga Penggugat dan Tergugat

sudah tidak harmonis dan sering bertengkar dan apabila tengkar Tergugat pernah memukul Penggugat sebanyak satu kali dan itupun kejadiannya 3 tahun lalu;

(9)

− Bahwa saksi pernah melihat Penggugat danTergugat bertengkar dan Tergugat memukul Penggugat setahun yang lalu ketika Tergugat dalam keadaan mabuk;

− Bahwa saksi tahu Penggugat pergi tanpa pamit Tergugat sebab

Penggugat pergi ketika Tergugat masih kerja dan sampai sekarang tidak pernah kumpul lagi;

− Bahwa dulu yang mengasuh anak Tergugat adalah saksi;

− Bahwa dari pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan kedua belah

pihak, akan tetapi tidak berhasil;

2. SAKSI, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan penyelam, tempat kediaman di Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, hubungan saksi dengan Penggugat sebagai paman Penggugat;

Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut :

− Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat;

− Bahwa saksi dihadirkan ke persidangan ini untuk dimintai keterangan

sehubungan dengan perceraian Penggugat dengan Tergugat;

− Bahwa saksi tahu Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami isteri

sah dan telah dikarunia dua orang anak;

− Bahwa saksi tahu setelah menikah tersebut Penggugat dan Tergugat

kumpul bersama sebagai suami istri dan terakhir bertempat tinggal di Penggugat dan Tergugat sendiri;

− Bahwa setahu saksi sejak 3 (tiga) bulan terakhir antara Penggugat dan

Tergugat telah terjadi pertengkaran, dan pernah terjadi pertengkaran di rumah saksi pada bulan Desember 2014, penyebabnya Penggugat mendapat SMS kemudian ditegur oleh Tergugat;

− Bahwa saksi pernah melihat Penggugat danTergugat bertengkar dan

Tergugat memukul Penggugat setahun yang lalu ketika Tergugat dalam keadaan mabuk;

− Bahwa setahu saksi antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah,

Penggugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan pergi ke Banyuwangi;

(10)

− Bahwa pada saat masih rukun yang mengasuh anak adalah bibi Penggugat dan sekarang anak-anak ikut Tergugat;

− Bahwa dari pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan kedua belah

pihak, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa atas bukti-bukti tersebut telah dibenarkan oleh Penggugat dan Tergugat;

Bahwa setelah diberi kesempatan yang cukup, Tergugat tidak hendak menghadirkan saksi di persidangan dan mencukupkan atas bukti-bukti Penggugat ;

Bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatan dan jawaban masing-masing, serta kedua mohon putusan ;

Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat telah memenuhi persyaratan formil mengajukan gugatgan perkara dan sesuai kompetensi relatif maka perkara ini dapat diterima untuk diperiksa dan diputuskan;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan di hadapan Pengawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Situbbondo, Kabupaten Situbondo, dengan Duplikat Kutipan Akta Nikah nomor Kk.15/7.16/PW.01/01/I/2014, tanggal 23 Januari 2014, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, oleh karena itu Penggugat memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan perceraian sebagaimana diatur Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 73 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi yang kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

(11)

Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan perkawinan mereka dilangsungkan berdasarkan hukum islam oleh karena itu berdasarkan Pasal 40 dan Pasal 63 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jis. Pasal 14 dan Pasal 1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undnag-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo;

Menimbang, bahwa sebelum memasuki proses pemeriksaan pokok perkara sesuai Pasal 130 HIR. dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, maka Majelis Hakim telah menempuh proses mediasi melalui surat Penetapan Ketua Majelis tanggal 19 Maret 2015 Nomor: 0368/Pdt.G/2015/PA.Sit. telah menunjuk seorang Mediator dari Pengadilan Agama Situbondo bernama Drs. Ramli, M.H.;

Menimbang, bahwa dari proses mediasi tersebut telah diperoleh kesimpulan bahwa setelah mediator melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu yang diberikan, ternyata mediasi terhadap perkara aquo tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka sebelum maupun selama pemeriksaan perkara ini Majelis telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun dan berbaikan kembali dalam membina rumah tangganya, akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan dalil gugatannya yang menyatakan, Bahwa sejak 11 tahun rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan percekcokan disebabkan: Tergugat sering mabuk-mabukan, minum-minuman keras, sering berjudi, kalau bertengkar Tergugat melakukan kekerasan fisik, memukul Penggugat dan bahwa mengancam mau membunuh Penggugat, Tergugat tidak memberikan nafkah untuk Penggugat

(12)

dan anak-anaknya, semua keperluan anak dan isteri Penggugatlah yang menanggung semuanya;

Menimbang, bahwa atas dalil gugatan Penggugat tersebut di atas, di dalam jawabannya, Tergugat membenarkan sebagaian dan membantah dalil gugatan Penggugat tentang penyebab pertengkaran, Tergugat mengakui kalau sudah pisah rumah sejak tanggal 19 Februari 2015, tetapi Tergugat masih keberatan untuk bercerai;

Menimbang, bahwa pengakuan Tergugat tentang keadaan rumah tangganya tersebut, adalah bukti yang lengkap terhadap Tergugat secara pribadi (vide Pasal 174 HIR), maka dengan pengakuan itu, Majelis menilai bahwa dalil gugatan Penggugat tentang keadaan rumah tangganya dengan Tergugat dapat dianggap terbukti dan menjadi fakta hukum yang tetap dalam perkara ini;

Menimbang, bahw sekalipun demikian, karena perkawinan memiliki nilai-nilai sacral dan luhur, ditambah dengan sikap keberatan Tergugat untuk bercerai dengan Penggugat, untuk itu Majelis Hakim tetap membebankan pihak-pihak untuk menghadirkan keluarganya dan/atau teman dekatnya untuk didengar keterangannya di muka sidang baik sebagai saksi maupun sebagai keluarga;

Menimbang, bahwa terhadap bukti yang diajukan Penggugat, Majelis Hakim menilainya sebagai berikut di bawah ini ;

Menimnbang, bahwa alat bukti (P-1) berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : Kk.15.7.16/PW.01/01/I/204, tanggal 23 Januari 2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo telah dicocokan dengan aslinya dan telah dinezegelen pos bermeterai cukup dan isinya tidak dibantah oleh Termohon, oleh karena itu akta tersebut memiliki nilai pembuktian yang penuh dan mengikat;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat, pengakuan Tergugat serta alat bukti tertulis berupa Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: Kk.15.7.16/PW.01/01/I/204, tanggal 23 Januari 2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Situbondo, Kabupaten

(13)

Situbondo (P-1) harus dinyatakan terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 9 November 2002 sebagaimana maksud Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jo. Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam, serta antara keduanya belum pernah bercerai;

Menimbang, bahwa terhadap bukti saksi yang diajukan Penggugat,

Majelis Hakim mempertimbangkan saksi – saksi tersebut adalah orang yang

menurut aturan perundang – undangan tidak dilarang memberikan kesaksian

dalam perkara ini, dan semuanya telah memberikan kesaksian di depan persidangan di bawah sumpahnya, sehingga bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai bukti saksi ;

Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan masing – masing saksi di

persidangan adalah mengenai peristiwa yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi tentang keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, yang hal itu diperoleh karena para saksi tersebut merupakan bibi Penggugat dan paman dari Penggugat;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga menilai keterangan para saksi

tersebut, bersesuaian serta berkaitan, yakni kedua saksi Penggugat tahu sekitar 2 (dua) bulan terakhir ini, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi dan antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama kurang lebih 2 (dua) bulan;

Menimbang, bahwa oleh karena bukti saksi yang diajukan Penggugat telah memenuhi syarat formil dan matriil, maka bukti saksi tersebut dapatlah dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, dengan nilai pembuktiannya adalah bebas. Kebenaran dari keterangan para saksi tersebut, Majelis Hakim pertimbangkan dalam kaitannya dengan bukti yang lain dan tertuang dalam fakta – fakta hukum dalam persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menemukan fakta hukum di persidangan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri, yang secara sah telah menikah pada tanggal 9 November 2002 dan telah dikaruniai dua orang anak;

(14)

2. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaran dan percekcokan disebabkan Tergugat mabuk-mabukan, judi dan kekerasan dalam rumah tangga yang puncaknya telah pisah rumah sejak tanggal 19 Februari 2015;

3. Bahwa selama pisah tempat tinggal tersebut Penggugat dan Tergugat tidak pernah rukun kembali sebagai suami isteri ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam persidangan sebagaimana tersebut di atas, naka Majelis akan mempertimbangkan satu persatu dari petitum gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap petitum yang pertama, pihak Penggugat meminta agar Majelis Hakim menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa petitum tersebut adalah sangat erat dengan petitum yang lain, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan setelah terlebih dahulu mempertimbangkan petitum yang lain;

Menimbang, bahwa terhadap petitum yang kedua Penggugat memohon agar Majekis hakim menjatuhkan talak satu bain shughraTergugat terhadap Penggugat;

Menimbang bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut dengan diajukannya gugatan tersebut oleh Penggugat telah merupakan bukti bahwa rumah tangga Penggugat danTergugat sudah tidak harmonis lagi, sebab Tergugat suka minum-minuman keras, Tergugat suka judi dan kekerasan dalam rumah tangga. sehingga berdampak pada rumah tangga atau hubungan suami isteri antara Penggugat dan Tergugat telah pecah, dan sendi-sendi rumah tangga telah rapuh dan sulit untuk ditegakkan kembali, sehingga telah terdapat alasan untuk bercerai sebagaimana dimaksud Pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa bila salah satu pihak sudah kehilangan rasa cinta dan kasih sayangnya, maka cita ideal bagi suatu kehidupan rumah tangga tersebut tidak pernah menjadi kenyataan, bahkan kehidupan rumah tangga itu akan menjadi belenggu bagi kedua belah pihak. Keadaan itu pula menunjukkan

(15)

ikatan batin mereka telah terkoyak, dan tidak ada harapan untuk rukun kembali sebagai suami istri ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat, mempertahankan keadaan rumah tangga yang seperti itu adalah kesia–siaan, dan justru akan mendatangkan kemudharatan bagi Penggugat dan Tergugat. Tujuan perkawinan sebagaimana yang digariskan dalam Al-qur’an surat Ar-Ruum ayat 21 dan Pasal 1 Undang–Undang Nomor 1 Tahun 1974, junto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia, kekal, sakinah mawaddah dan rahmah, tidaklah dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat ;

Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat terbukti telah dilanda perpecahan yang berkepanjangan, dan terlepas dari siapa yang menjadi penyebabnya, alasan Penggugat untuk mengajukan gugatan

cerai telah sesuai dengan alasan – alasan perceraian sebagaimana yang

tercantum dalam Pasal 39 ayat ( 2 ) Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974,

Jis. Pasal 19 huruf ( f ) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 116 huruf ( f ) Kompilasi Hukum Islam ;

Menimbang bahwa Majelis Hakim sependapat dan mengambil alih pendapat Ulama yang terdapat dalam Kitab Ghoyatul Marom yang berbunyi :

Artinya: “Diwaktu istri telah memuncak kebenciannya terhadap suaminya, maka

disitulah Hakim diperkenankan menjatuhkan talaknya laki laki kepada istrinya dengan talak satu”;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka posita gugatan Penggugat tersebut telah terbukti, serta keberatan untuk bercerai yang diajukan oleh Tergugat tidak berdasarkan hukum oleh karenanya harus ditolak dan gugatan cerai Penggugat tersebut harus dinyatakan dapat diterima dan dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa pada petitum ketiga Penggugat mohon agar anak yang bernama: ANAK KANDUNG, umur 4 tahun, mohon ditetapkan agar berada dalam asuhan dan pemeliharaan Penggugat selaku ibunya, karena pada saat ini dalam penguasaan Tergugat;

(16)

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 105 KHI, “Dalam hal

terjadi perceraian, pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum

berumur 12 tahun adalah hak ibunya”, kecuali ibu tidak bisa memberikan

jaminan atau dipandang tidak cakap untuk menjadi hadinah (vide Pasal 156

huruf c KHI) dan terhadap anak yang telah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan adanya kehawatiran tentang perkembangan fisik dan psikologis jika anak tersebut dipisahkan dari Penggugat selaku ibu kandungnya, akan tetapi selama persidangan Penggugat tidak ada membuktikan atas dalil-dalilnya tersebut;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya selama masih dalam keadaan rukun antara Penggugat dan Tergugat anak yang masih dibawah umur dititipkan sama dengan bibi Penggugat, dan saksi Penggugat menyatakan bahwa selama Penggugat dan Tergugat masih rukun anak dititipkan dengan bibi Penggugat dan sekarang anak tersebut ikut bersama dengan Tergugat dalam keadaan sehat dan happy-happy saja;

Menimbang, bahwa dalam memegang hak hadhanah bukan didasarkan atas kepentingan orang tua, akan tetapi didasarkan atas kepentingan si anak itu

sendiri, bahwa hak hadhanah bukanlah hak kepemilikan, akan tetapi sekedar

hak pemeliharaan dan pengawasan terhadap anak yang belum mumayyiz;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim tidak melihat adanya halangan signifikan atas diri Tergugat untuk menjadi pengasuh atas anak yang bernama SIVARA REGINA ISNARIYA, umur 4 tahun, jenis kelamin perempuan, sedangkan Termohon sendiri di dalam dalil-dalilnya menyatakan Penggugat merasa khawatir tentang perkembangan fisik dan psikologi anak tersebut dipisahkan dari Penggugat selaku ibu kandungnya, hal tersebut Penggugat tidak dapat membuktikaan dalil gugatannya dan bahkan Penggugat pergi dari rumah tanpa izin Tergugat, dan juga selama ini Penggugat tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap. Oleh karenanya gugatan Penggugat untuk menjadi pengasuh anak tersebut

(17)

dinyatakan ditolak dan selanjutnya Majeli Hakim menunjuk Tergugat untuk menjadi pengasuh dari anak tersebut;

Menimbang, bahwa oleh karena petitum nomor 3 ditolak, maka petitum nomor 4 haruslah ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena petitum kedua telah dikabulkan sebagaimana pertimbangan tersebut di atas, dan petitum nomor tiga dan

empat ditolak, maka terhadap Petitum Pertama haruslah dinyatakan

mengabulkan gugatan Penggugat sebagain;

Menimbang bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989, meskipun Penggugat tidak minta perceraiannnya dicatatatkan, akan tetapi demi tertib administrasi, Majelis Hakim karena jabatan dapat memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Situbondo diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama (KUA) Panji yang

mewilayahi tempat kediaman kedua belah pihak atau tempat

dilangsungkan/didaftarkannya perkawinan mereka di Kantor Urusan Agama Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo guna dicatat dalam register yang tersedia untuk itu ;

Menimbang bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, yang kemudian dirubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat ( PENGGUGAT);

3. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Situbondo untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan

(18)

Agama Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;

5. Membebankan biaya perkara sebesar Rp. 426.000,- ( empat ratus dua puluh

enam ribu rupiah ) kepada Penggugat;

Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Sya’ban 1436 Hijriyah, oleh kami Drs. Sayuti, MH. sebagai Hakim Ketua, Hirmawan Susilo, SH. serta Drs. Amar Hujantoro, M.H. masing masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu Djunaidi Ichwantoro, SH. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat diluar hadirnya Tergugat;

Hakim Anggota I Hakim Ketua

Hakim Ketua

HIRMAWAN SUSILO, S.H DRS. SAYUTI, MH.

Hakim Anggota II

DRS. AMAR HUJANTORO, M.H.

Panitera Pengganti,

DJUNAIDI ICHWANTOTO,S.H, Perincian Biaya Perkara :

(19)

1. Biaya Pendaftaran : Rp 30.000,-

2. Biaya ATK Perkara : Rp 50.000,-

3. Biaya Panggilan : Rp. 355.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Meterai : Rp. 6.000 +

Rp. 426.000,- (empat ratus dua puluh enam ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

'0*%enkes*#er*++*1-, sanitasi kapal adalah segala usaha yang ditujukan terhadap faktor lingkungan di kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit guna memelihara

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT.. TOTAL LABA (RUGI)

(1) Maksud dibentuknya Peraturan Walikota ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pembukaan, pengoperasian dan penutupan rekening serta

Konsep kawasan dan tapak merupakan tahapan dari pengolahan data perancangan yang menjadi rencana dari suatu objek rancangan dengan melakukan pemilihan dan

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan alat ukur kapasitansi meter dengan beragam desain, harga yang relatif murah, memiliki rentang pengukuran yang besar

Oleh karena itu menurut penulis apabila hal tersebut di atas dihubungkan dengan kapan suatu korporasi dikatakan melakukan tindak pidana korupsi yang

Puji syukur kepada Allah SWT, dengan kemudahan, kesempatan dan kesehatan yang di anugerahkan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir

Sedangkan perbandingan dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian [14] yang menggunakan dataset yang sama namun menggunakan algoritma yang berbeda yaitu algoritma C4.5