• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DALAM SEKTOR INFORMAL DI PASAR PAINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DALAM SEKTOR INFORMAL DI PASAR PAINAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DALAM SEKTOR

INFORMAL DI PASAR PAINAN

Reiza Patria Yudha1, Antoni1, Firdaus Sy1

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

E-mail :

areiza_patria@yahoo.com antoni_yoga@yahoo.com firdaus@bunghatta.ac.id

ABSTRACT

The involvement of women in the field of employment in Indonesia is mostly not as a result of the influence of biological factors or technological advances . According to some experts , working women because they took the initiative to work because of the demands of family to meet the needs of this study aims to examine the influence of family dependents , the influence of age , working hours , training women to income women in the informal sector in the market Painan . Testing is done by using the classical assumption that normality test, multicollinearity , heteroscedasticity autocorrelation test and test and test the statistics are the coefficient of determination ( R2 ) , regression coefficient test ( t - test ) and testing of the F ( F - test) .

The results showed that the number of dependents and a significant negative effect , and the positive effect of age was not significant , the working hours of a positive and significant effect , the education of women and a significant positive effect on the earnings of women in the informal sector in the market Painan.

Keywords: Income Women , Family Dependents , Age , Hours of Work , Women's Education

PENDAHULUAN

Wanita merupakan potensi sumber

daya yang harus dimanfaatkan untuk

pembangunan. Indonesia menetapkan bahwa proses pembangunan dan kemajuan yang kita

capai hendaklah berwawasan gender,

sehingga dalam hal ini wanita bukanlah beban pembangunan, namun merupakan

mitra sejajar pria dalam mengisi

pembangunan. Meskipun perbedaan biologis antara pria dan wanita tetap diakui, namun sebagai sumber daya insani, wanita memiliki hak dan kesempatan yang sama, dengan pria untuk mengejar kemajuan di segala bidang. Alasan utama yang mendasari kebijakan ini

adalah kesadaran, bahwa wanita

sesungguhnya memegang sejumlah fungsi sentral dalam keluarga. Keberadaan wanita dalam suatu rumah tangga bukan sekedar pelengkap fungsi reproduksi saja, namun lebih dari itu berbagai bukti empiris menunjukan bahwa perempuan sering kali memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga, serta masyarakat (Suyatno dan Henarso, 1996). Dengan kata lain wanita sekaligus merupakan sumber daya manusia yang tak kalah pentingnya dibandingkan pria.

Konsep sektor informal oleh Afrida (2003) dikemukan sebagai status hubungan

(2)

2

kerja yang terdiri atas pekerja mandiri dengan bantuan tenaga lepas, dan pekerja keluarga tanpa bayaran. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sektor informal biasanya para ahli digunakan untuk menunjukkan sejumlah kegiatan yang berskala kecil, dengan alasan bahwa dalam hal ini di anggap sebagai

manifestasi atau pernyataan dari

pertumbuhan tenaga kerja di negara

berkembang, di mana mereka yang memasuki kegiatan yang berskala kecil di kota-kota

terutama bertujuan untuk mencari

kesempatan kerja dan pendapaatn daripada memperoleh keuntungan.

Peran sektor informal terhadap

pembangunan ekonomi umumnya dan

masalahnya ketenagakerjaan khususnya

sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat perkembangan sektor informal itu sendiri dari

masa ke masa. Semakin meningkat

pertumbuhan sektor informal maka akan

berdampak pada penciptaan lapangan

pekerjaan yang lebih luas dan pada gilirannya

akan mengurangi jumlah angka

pengangguran. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya ikut mendorong dan menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan sektor informal itu sendiri, akan tetapi tidak menghambat hanya karena kepentingan individu semata.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas maka sektor informal mempunyai peran yang sangat penting untuk menghasilkan

pendapatan bagi setiap orang atau individu yang terjun di dalamnya. Dengan demikian sektor informal dapat menciptakan distribusi pendapatan bagi setiap pekerjanya dan dapat mencegah ketimpangan ekonomi antara golongan yang kaya dan yang miskin, dan pada akhirnya dapat menciptakan pemerataan ekonomi bagi setiap warga negara. (Dityasa Hanin Forddanta, 2012).

Adapun penelitian yang dilakukan terhadap wanita pedagang kaki lima ini bertujuan untuk :

1. Meneliti pengaruh tanggungan

keluarga terhadap pendapatan wanita dalam sektor informal.

2. Meneliti pengaruh usia terhadap

pendapatan wanita dalam sektor informal.

3. Meneliti pengaruh jam kerja terhadap

pendapatn wanita dalam sektor

informal.

4. Meneliti pengaruh pendidikan wanita

terhadap pendapatan wanita dalam sektor informal.

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh dari langsung dengan menebar kuisioner dan wawancara lansung kepada para pedagang kaki lima di pasar Painan dengan metode pengambilan sampel secara

(3)

3

adalah studi kasus dengan daerah penelitian pada Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. (Suliyanto, 2011).

B. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau

sempurna antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika dalam model regresi uang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung masalah multikolinearitas. (Suliyanto 2011)

Untuk mengetahui adanya masalah

multikolinearitas pada penelitian ini

digunakan dengan mengunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor ). Salah satu cara untuk menguji gejala multikolinearitas dalam model regresi adalah melihat nilai tolerance dan variance inflation factor dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat . jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan tidak mengandung multikolinearitas.

C. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti bahwa

variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Penelitian ini menggunakan uji

Park untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas. Uji park pada prinsipnya meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model .Jika statistik > tabel maka ada heterokedastisitas, jika

t-statistik < t-tabel maka tidak ada

heterokedastisitas. Atau jika nilai Prob > 0,05 maka tidak ada heterokedastisitas, jika nilai Prob < 0,05 maka ada heterokedastisitas.

Prosedur Pengujian Statistik A. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian R2 atau koefisien

detreminasi berguna untuk melihat seberapa besar proporsi sumbangan seluruh variable bebas terhadap naik turunnya variabel tidak bebas. (Suliyanto, 2011).

R2 = ∑

∑ ∑

Dimana:

R2 = Koefisien determinasi

Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1,

suatu R2 sebesar 1 berarti ada kecocokan

sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti

tidak ada hubungan antara variabel

independen dan dependen.

B. Uji Koefisien Regresi ( t-test)

Uji koefisien regresi (t statistik) melihat pengaruh antara variabel indipenden secara individual terhadap variabel dependen. (Suliyanto, 2011).

(4)

4

ti =

dimana:

t = Nilai t yang dihitung

bj = Koefisien regresi

sbj = Kesalahan baku koefisien

regresi

C. Pengujian F (F-test)

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh seluruh variable bebas terhadap variable terikat. (Suliyanto, 2011).

F test = ( )( )

Dimana ;

F test = Nilai F yang dihitung

R2 = Koefisien Determinasi

k = Jumlah variable

n = Jumlah tahun pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Estimasi Data

Hasil analisis regresi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Sektor Informal di Pasar Painan dapat dilihat : Y = -0,466 - 0,203 X1 + 0,239 X2 - 0,149 X3 + 0,347 X4 t-hitung = (-2,016) (2,026) (1,944) (2,670) t-tabel = 1,665 F-hitung = 3,539 F-tabel = 2,492 R2 = 0,170 D-W = 2,038

Uji Asumsi Klasik Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, normalitas diuji dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusannya, jika nilai

probabilitas lebih besar dari tingkat

kekeliruan 5% (0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa nilai residual dari model

regresi berdistribusi normal.

(Suliyanto,2011).

Tabel 5.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandar dized Residual

N 74

Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation ,14998000 Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,109 Negative -,091 Kolmogorov-Smirnov Z ,934

Asymp. Sig. (2-tailed) ,347

Sumber : data diolah dengan mengunakan SPSS 15

Berdasarkan hasil output diatas

terilhat bahwa sig.(2-tailed) sebesar

0,347>0,05. Oleh karena itu Ho diterima. Hal ini berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal.

(5)

5 Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk

menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Dari halaman uji multikolinearitas dapat dilihat tabel

Tabel 5.2 Uji Multikolinearitas M od el Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Log Jumlah tanggungan ,818 1,223 Log Usia ,568 1,760 Log Jam kerja ,941 1,063 Log

pendidikan ,627 1,595 Sumber : data diolah dengan mengunakan SPSS 15

Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai

toleransi semua variabel independen

(tanggungan keluarga, usia, jam kerja, pendidikan wanita) lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskesdastisitas

Gambar : 5.1 Uji Heteroskesdastisitas

Dari hasil analisis dengan

mengunakan SPSS 15 diatas dapat diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol, pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau kecenderungan tertentu pada diagram plot, sehingga dapat mengidentifikasikan tidak terjadi adanya heteroskedisitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi Partisipasi Wanita dalam Sektor Informal di Pasar Painan.

Pembahasan

Beberapa pengujian telah dilakukan sebelumya ternyata menunjukan bahwa model regresi yang digunakan sudah baik, terbebas dari penyakit asumsi klasik.

1. Koefisien dari jumlah tangunggan adalah -0,203 dan nilai tersebut negatif, maka peningkatan jumlah tangunggan berpengaruh negatif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Artinya setiap jumlah tangunggan sebesar 1 orang, maka partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar painan akan menurun sebesar Rp 0,203 persen.

Regression Standardized Residual 2 0 -2 -4 Regres sio n St uden tize d Resi dual 4 2 0 -2 -4 Scatterplot

(6)

6

2. Koefisien dari usia adalah 0,239 dan nilai tersebut adalah positif, maka pertambahan usia berpengaruh positif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Jika usia bertambah1 Tahun, maka partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan akan meningkat sebesar 0,239 Persen.

3. Koefisien dari jam kerja adalah -0,149 dan nilai tersebut negatif, maka pertambahan jam kerja berpengaruh negatif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Jika jam kerja bertambah sebesar 1 jam, maka partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar Painan akan menurun sebesar Rp.0,149 persen.

4. Koefisien dari pendidikan adalah 0,347 dan nilai tersebut Positif, maka peningkatan

tingkat pendidikan berpengaruh positif

terhadap partisipasi (pendapatan) Wanita di Pasar Painan. Jika pendidikan bertambah

sebesar 1 jenjang pendidikan, maka

partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar Painan akan meningkat sebesar Rp.0,347 persen.

Pengujian Statistik

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar proporsi

sumbangan seluruh variabel bebas/

independen terhadap naik turunya variabel bebas/dependen yang dilihat melalui R square.

Untuk mengetahui tingkat partisipasi wanita dalam sektor informal di pasar painan disebabkan beberapa faktor antara jumlah tanggungan, Usia, jam kerja dan pendidikan dapat dilihat melalui koefisien determinasi. Dari perhitungan Nilai R square adalah 0,170 Variansi naik turunya mengetahui tingkat partisipasi wanita dalam sektor informal di

pasar painan dapat dijelaskan oleh

tanggungan, Usia, jam kerja dan pendidikan sebesar 17,00 persen sedangkan 83,00 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.

Uji Parsial (Uji t-test)

Pada uji statistik secara parsial dengan

nilai kritis (critis Value) pada df =(n-k-1),

dimana n = jumlah sempel/ jumlah tahun penelitian dan k = Jumlah variabel. Untuk menguji koefisien regresi parsial secara individual dari masing-masing variabel bebas akan di uji sebagai berikut :

-Pengaruh Jumlah Tanggungan terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar Painan.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Jumlah Tangunggan sebesar -2,016 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat tabel lebih kecil dari

t-hitung, maka H0 ditolak, Ha diterima yang

berarti bahwa jumlah tangunggan

(7)

7

(pendapatan) wanita di pasar painan pada tingkat kepercayaan 95%.

-Pengaruh Usia Kerja terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar painan.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung usia sebesar 2,026 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh 1,665 Terlihat t-tabel lebih

kecil dari T-hitung, maka Ho ditolak, Ha

diterima yang berarti Usia berpengaruh signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita pada tingkat kepercayaan 95%.

-Pengaruh Tingkat Jam kerja terhadap Partisipasi (Pendapatan ) Wanita di Pasar Painan.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk jam kerjasebesar -1,944 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat t-

tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H0

ditolak, Ha diterima yang berarti bahwajam

kerja berpengaruh signifikan terhadap

partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.

-Pengaruh Pendidikan terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar Painan.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk jam kerja sebesar 2,670 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat t-

tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H0

ditolak, Ha diterima yang berarti pendidikan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.

Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji F-test)

Uji F-test ini digunakan untuk mengetahui apakah varabel independen/bebas

secara bersama-sama atau simultan

mempengaruhi variabel dependen/terikat. Uji F- hitung/statistik secara serempak

ditunjukan oleh perbandingan F-hitung

dengan F-tabel. F-tabel (F α k-1(n-k), dengan

derajat kepercayaan sebesar 95%. Adalah F(0,05) = 2,494. Sedangkan F-hitung sebesar

3,539.karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (3,539>2,494). Ini berarti bahwa jumlah tanggungan, usia, jam kerja, dan pendidikan berpengaruh signifikan dalam menjelaskan partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan.

Kesimpulan

1. Variabel jumlah tanggungan (X1) memiliki

pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap partisipasi (pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di Pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Variabel usia (X2) memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan ) wanita (Y) dalam sektor

(8)

8

informal di pasar Painan .pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Variabel jam kerja (X3) memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.

4.Variabel pendidikan (X4) memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.

5.Secara simultan, variabel jumlah

tanggungan (X1), umur (X2), jam kerja (X3),

pendidikan (X4) berpengaruh secara

signifikan (nyata) terhadap variabel

partisipasi (pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymus., 2012. Indikator Kesejahteraan

Rakyat Pesisir Selatan , Badan Pusat Stastik Sumatera Barat.

., 2003 Bappenas, Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.

Arfida., 2003. Ekonomi Sumber daya

Manusia. Penerbit : Ghalia Indonesia. Jakarta

Andriya., 2005. Partisipasi Wanita Dalam

Sektor Informal (Studi Kasus: Wanita Pekerja Sebagai Petani Sayur Di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.

Bakir Zainab dan Manning., 1985. Angkatan

Kerja di Indonesia : Partisipasi Kesempatan kerja, LP3ES, Jakarta

Barebo T, Syamsudin., 1992. Partisipasi

Wanita Pngendalian Keluarga, Indrajaya: FE-US

Belinda., 2000. Sektor Informal dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Eka Lestari, Yarshanti., 2001. Peranan

Wanita di Sektor Informal dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.

Skripsi Fakultas Ekonomi. Ekonomi. Universitas Bung Hatta, Padang, (tidak dipublikasikan)

Gujarati., D., 1995. Basic Econometrics, Mc

Graw-hill book Company, Tokyo.

Gunawan., Indrawati., 1992. Wanita di Sektor

Informal, Prisma 5, Jakarta : LP3ES

Handayani., Ni Wayan Putu Artini., 2009.

Kontribusi pendapatan ibu Rumah Tangga Pembuat makanan olahan Terhadap Pndapatan Keluarga vo;. V, No. 1 .

Hasyim H., 2006. Analisis hubungan

karakteristik petani kopi terhadap terhadap pendapatan ( studi kasus: desa dolok saribu kecamatan paguran tapanuli utara). Jurnal komunikasi penelitian,18.1.22-27.

Hanin Forddanta, Dityasa., 2012. Peranan

Wanita Dalam Menunjang Ekonomi Keluarga Miskin Diukur Dari Sisi Pendapatan (Studi Kasus Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)

Fakultas Ekonomi.Universitas

Diponegoro Semarang. Semarang.

Hidayat., 1983. Sektor Informal Dalam

Pembangunan No. 15 PSK UGM, Yogyakarta.

Ki Supiyoko., 2005. Kualitas Manusia

Indonesia. Media Indonesia 20 Juli 2000. Jakarta.

(9)

9

Putri, Dya., 2011. Partisipasi Wanita Dalam

Sektor Informal (Studi Kasus: Wanita Pedagang Kaki Lima Di Pasar Payakumbuh). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.

Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar

Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: BPFE UI

Sukirno, Sadono., 1981. Pengantar Teori

Mikro ekonomi (Edisi Kedua). Rajawali Pers, Jakarta.

Sumarsono, Sonny., 2009. Teori dan

Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Susanti Tasri, Evi., 2005. Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Di Kota Bukit Tinggi. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Koperasi Vol. 7 No. 1 Tahun 2005. Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta.

Suliyanto., 2011. Ekonometrika Terapan :

Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

Suratiyah., 1983. Peranan Wanita Dalam

Penghasilan Keluarga Petani. Fakultas Pasca Sarjana Pertanian UGM (Thesis).

Suyatno dan Hendarso., 1996, Peningkatan

Peranan Wanita Dalam Pembangunan : Teori Implikasi dan Kebijaksanaan, Populasi 1, Januari. Tumanggor., Sa’ir dan Sulaiman Effendi,

2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita Di Kota Medan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, Vol. 10, No. 1. FKIP, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Gambar

Tabel 5.1 One-Sample Kolmogorov- Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 5.2 Uji Multikolinearitas  M od el  Collinearity Statistics  Tolerance  VIF  1  (Constant)  Log Jumlah  tanggungan  ,818  1,223  Log Usia  ,568  1,760

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat persepsi responden diidentifikasi menurut Setiawan (2013) dengan menganalisa pertanyaan tertutup pada kuesioner. Jawaban responden dijumlahkan kemudian dibagi kedalam

Menurut hukum Islam terhadap pelaksanaan penerimaan dana zakat yang dibayarkan oleh muzakki kepada operator dengan pemotongan sejumlah pulsa yang kemudian diserahkan dalam

Subbagian Akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari, 2015.. dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (Qs. Al-Takatsur: 1-2) turun berekanaan dengan dua kabilah Anshor: Bani Haritsah dan Bani Harits yang saling menyombongkan

James Jeans dan Jeffrey , teorinya dianggap mendekati kebenaran karena susunan planet yang ada sekarang sesuai dengan bentuk cerutu, yaitu planet yang berada di

Bagian Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan evaluasi rencana pengembangan,

Pengujian dilakukan terhadap dua parameter nilai akhir yang diinginkan, yaitu persentase berdasarkan jumlah butir dan persentase berdasarkan massa (gram). Sampel

Ukuran molekul adsorbat Ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar proses adsorpsi dapat terjadi, karena molekul-molekul yang dapat diadsorpsi adalah