1
PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DALAM SEKTOR
INFORMAL DI PASAR PAINAN
Reiza Patria Yudha1, Antoni1, Firdaus Sy1
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta
E-mail :
areiza_patria@yahoo.com antoni_yoga@yahoo.com firdaus@bunghatta.ac.id
ABSTRACT
The involvement of women in the field of employment in Indonesia is mostly not as a result of the influence of biological factors or technological advances . According to some experts , working women because they took the initiative to work because of the demands of family to meet the needs of this study aims to examine the influence of family dependents , the influence of age , working hours , training women to income women in the informal sector in the market Painan . Testing is done by using the classical assumption that normality test, multicollinearity , heteroscedasticity autocorrelation test and test and test the statistics are the coefficient of determination ( R2 ) , regression coefficient test ( t - test ) and testing of the F ( F - test) .
The results showed that the number of dependents and a significant negative effect , and the positive effect of age was not significant , the working hours of a positive and significant effect , the education of women and a significant positive effect on the earnings of women in the informal sector in the market Painan.
Keywords: Income Women , Family Dependents , Age , Hours of Work , Women's Education
PENDAHULUAN
Wanita merupakan potensi sumber
daya yang harus dimanfaatkan untuk
pembangunan. Indonesia menetapkan bahwa proses pembangunan dan kemajuan yang kita
capai hendaklah berwawasan gender,
sehingga dalam hal ini wanita bukanlah beban pembangunan, namun merupakan
mitra sejajar pria dalam mengisi
pembangunan. Meskipun perbedaan biologis antara pria dan wanita tetap diakui, namun sebagai sumber daya insani, wanita memiliki hak dan kesempatan yang sama, dengan pria untuk mengejar kemajuan di segala bidang. Alasan utama yang mendasari kebijakan ini
adalah kesadaran, bahwa wanita
sesungguhnya memegang sejumlah fungsi sentral dalam keluarga. Keberadaan wanita dalam suatu rumah tangga bukan sekedar pelengkap fungsi reproduksi saja, namun lebih dari itu berbagai bukti empiris menunjukan bahwa perempuan sering kali memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga, serta masyarakat (Suyatno dan Henarso, 1996). Dengan kata lain wanita sekaligus merupakan sumber daya manusia yang tak kalah pentingnya dibandingkan pria.
Konsep sektor informal oleh Afrida (2003) dikemukan sebagai status hubungan
2
kerja yang terdiri atas pekerja mandiri dengan bantuan tenaga lepas, dan pekerja keluarga tanpa bayaran. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sektor informal biasanya para ahli digunakan untuk menunjukkan sejumlah kegiatan yang berskala kecil, dengan alasan bahwa dalam hal ini di anggap sebagai
manifestasi atau pernyataan dari
pertumbuhan tenaga kerja di negara
berkembang, di mana mereka yang memasuki kegiatan yang berskala kecil di kota-kota
terutama bertujuan untuk mencari
kesempatan kerja dan pendapaatn daripada memperoleh keuntungan.
Peran sektor informal terhadap
pembangunan ekonomi umumnya dan
masalahnya ketenagakerjaan khususnya
sangat ditentukan oleh sejauh mana tingkat perkembangan sektor informal itu sendiri dari
masa ke masa. Semakin meningkat
pertumbuhan sektor informal maka akan
berdampak pada penciptaan lapangan
pekerjaan yang lebih luas dan pada gilirannya
akan mengurangi jumlah angka
pengangguran. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya ikut mendorong dan menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan sektor informal itu sendiri, akan tetapi tidak menghambat hanya karena kepentingan individu semata.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas maka sektor informal mempunyai peran yang sangat penting untuk menghasilkan
pendapatan bagi setiap orang atau individu yang terjun di dalamnya. Dengan demikian sektor informal dapat menciptakan distribusi pendapatan bagi setiap pekerjanya dan dapat mencegah ketimpangan ekonomi antara golongan yang kaya dan yang miskin, dan pada akhirnya dapat menciptakan pemerataan ekonomi bagi setiap warga negara. (Dityasa Hanin Forddanta, 2012).
Adapun penelitian yang dilakukan terhadap wanita pedagang kaki lima ini bertujuan untuk :
1. Meneliti pengaruh tanggungan
keluarga terhadap pendapatan wanita dalam sektor informal.
2. Meneliti pengaruh usia terhadap
pendapatan wanita dalam sektor informal.
3. Meneliti pengaruh jam kerja terhadap
pendapatn wanita dalam sektor
informal.
4. Meneliti pengaruh pendidikan wanita
terhadap pendapatan wanita dalam sektor informal.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian
Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh dari langsung dengan menebar kuisioner dan wawancara lansung kepada para pedagang kaki lima di pasar Painan dengan metode pengambilan sampel secara
3
adalah studi kasus dengan daerah penelitian pada Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan.
Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. (Suliyanto, 2011).
B. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau
sempurna antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika dalam model regresi uang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung masalah multikolinearitas. (Suliyanto 2011)
Untuk mengetahui adanya masalah
multikolinearitas pada penelitian ini
digunakan dengan mengunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor ). Salah satu cara untuk menguji gejala multikolinearitas dalam model regresi adalah melihat nilai tolerance dan variance inflation factor dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat . jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model dinyatakan tidak mengandung multikolinearitas.
C. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti bahwa
variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Penelitian ini menggunakan uji
Park untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas. Uji park pada prinsipnya meregres residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model .Jika statistik > tabel maka ada heterokedastisitas, jika
t-statistik < t-tabel maka tidak ada
heterokedastisitas. Atau jika nilai Prob > 0,05 maka tidak ada heterokedastisitas, jika nilai Prob < 0,05 maka ada heterokedastisitas.
Prosedur Pengujian Statistik A. Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian R2 atau koefisien
detreminasi berguna untuk melihat seberapa besar proporsi sumbangan seluruh variable bebas terhadap naik turunnya variabel tidak bebas. (Suliyanto, 2011).
R2 = ∑
∑ ∑
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1,
suatu R2 sebesar 1 berarti ada kecocokan
sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti
tidak ada hubungan antara variabel
independen dan dependen.
B. Uji Koefisien Regresi ( t-test)
Uji koefisien regresi (t statistik) melihat pengaruh antara variabel indipenden secara individual terhadap variabel dependen. (Suliyanto, 2011).
4
ti =
dimana:
t = Nilai t yang dihitung
bj = Koefisien regresi
sbj = Kesalahan baku koefisien
regresi
C. Pengujian F (F-test)
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh seluruh variable bebas terhadap variable terikat. (Suliyanto, 2011).
F test = ( )( )
Dimana ;
F test = Nilai F yang dihitung
R2 = Koefisien Determinasi
k = Jumlah variable
n = Jumlah tahun pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Estimasi Data
Hasil analisis regresi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Sektor Informal di Pasar Painan dapat dilihat : Y = -0,466 - 0,203 X1 + 0,239 X2 - 0,149 X3 + 0,347 X4 t-hitung = (-2,016) (2,026) (1,944) (2,670) t-tabel = 1,665 F-hitung = 3,539 F-tabel = 2,492 R2 = 0,170 D-W = 2,038
Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, normalitas diuji dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusannya, jika nilai
probabilitas lebih besar dari tingkat
kekeliruan 5% (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa nilai residual dari model
regresi berdistribusi normal.
(Suliyanto,2011).
Tabel 5.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandar dized Residual
N 74
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,14998000 Most Extreme Differences Absolute ,109 Positive ,109 Negative -,091 Kolmogorov-Smirnov Z ,934
Asymp. Sig. (2-tailed) ,347
Sumber : data diolah dengan mengunakan SPSS 15
Berdasarkan hasil output diatas
terilhat bahwa sig.(2-tailed) sebesar
0,347>0,05. Oleh karena itu Ho diterima. Hal ini berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal.
5 Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk
menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Dari halaman uji multikolinearitas dapat dilihat tabel
Tabel 5.2 Uji Multikolinearitas M od el Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Log Jumlah tanggungan ,818 1,223 Log Usia ,568 1,760 Log Jam kerja ,941 1,063 Log
pendidikan ,627 1,595 Sumber : data diolah dengan mengunakan SPSS 15
Dari ketentuan yang ada bahwa jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas dan nilai yang didapat dari perhitungan adalah sesuai dengan ketetapan nilai VIF dan tolerance, dan dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai
toleransi semua variabel independen
(tanggungan keluarga, usia, jam kerja, pendidikan wanita) lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskesdastisitas
Gambar : 5.1 Uji Heteroskesdastisitas
Dari hasil analisis dengan
mengunakan SPSS 15 diatas dapat diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol, pada sumbu Y serta tidak membentuk pola atau kecenderungan tertentu pada diagram plot, sehingga dapat mengidentifikasikan tidak terjadi adanya heteroskedisitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi Partisipasi Wanita dalam Sektor Informal di Pasar Painan.
Pembahasan
Beberapa pengujian telah dilakukan sebelumya ternyata menunjukan bahwa model regresi yang digunakan sudah baik, terbebas dari penyakit asumsi klasik.
1. Koefisien dari jumlah tangunggan adalah -0,203 dan nilai tersebut negatif, maka peningkatan jumlah tangunggan berpengaruh negatif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Artinya setiap jumlah tangunggan sebesar 1 orang, maka partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar painan akan menurun sebesar Rp 0,203 persen.
Regression Standardized Residual 2 0 -2 -4 Regres sio n St uden tize d Resi dual 4 2 0 -2 -4 Scatterplot
6
2. Koefisien dari usia adalah 0,239 dan nilai tersebut adalah positif, maka pertambahan usia berpengaruh positif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Jika usia bertambah1 Tahun, maka partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan akan meningkat sebesar 0,239 Persen.
3. Koefisien dari jam kerja adalah -0,149 dan nilai tersebut negatif, maka pertambahan jam kerja berpengaruh negatif terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan. Jika jam kerja bertambah sebesar 1 jam, maka partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar Painan akan menurun sebesar Rp.0,149 persen.
4. Koefisien dari pendidikan adalah 0,347 dan nilai tersebut Positif, maka peningkatan
tingkat pendidikan berpengaruh positif
terhadap partisipasi (pendapatan) Wanita di Pasar Painan. Jika pendidikan bertambah
sebesar 1 jenjang pendidikan, maka
partisipasi ( pendapatan) wanita di pasar Painan akan meningkat sebesar Rp.0,347 persen.
Pengujian Statistik
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar proporsi
sumbangan seluruh variabel bebas/
independen terhadap naik turunya variabel bebas/dependen yang dilihat melalui R square.
Untuk mengetahui tingkat partisipasi wanita dalam sektor informal di pasar painan disebabkan beberapa faktor antara jumlah tanggungan, Usia, jam kerja dan pendidikan dapat dilihat melalui koefisien determinasi. Dari perhitungan Nilai R square adalah 0,170 Variansi naik turunya mengetahui tingkat partisipasi wanita dalam sektor informal di
pasar painan dapat dijelaskan oleh
tanggungan, Usia, jam kerja dan pendidikan sebesar 17,00 persen sedangkan 83,00 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.
Uji Parsial (Uji t-test)
Pada uji statistik secara parsial dengan
nilai kritis (critis Value) pada df =(n-k-1),
dimana n = jumlah sempel/ jumlah tahun penelitian dan k = Jumlah variabel. Untuk menguji koefisien regresi parsial secara individual dari masing-masing variabel bebas akan di uji sebagai berikut :
-Pengaruh Jumlah Tanggungan terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar Painan.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk Jumlah Tangunggan sebesar -2,016 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%), df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat tabel lebih kecil dari
t-hitung, maka H0 ditolak, Ha diterima yang
berarti bahwa jumlah tangunggan
7
(pendapatan) wanita di pasar painan pada tingkat kepercayaan 95%.
-Pengaruh Usia Kerja terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar painan.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung usia sebesar 2,026 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh 1,665 Terlihat t-tabel lebih
kecil dari T-hitung, maka Ho ditolak, Ha
diterima yang berarti Usia berpengaruh signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita pada tingkat kepercayaan 95%.
-Pengaruh Tingkat Jam kerja terhadap Partisipasi (Pendapatan ) Wanita di Pasar Painan.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk jam kerjasebesar -1,944 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat t-
tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H0
ditolak, Ha diterima yang berarti bahwajam
kerja berpengaruh signifikan terhadap
partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.
-Pengaruh Pendidikan terhadap Partisipasi (Pendapatan) Wanita di Pasar Painan.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk jam kerja sebesar 2,670 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 75 diperoleh -1,665. Terlihat t-
tabel lebih kecil dari t-hitung, maka H0
ditolak, Ha diterima yang berarti pendidikan berpengaruh signifikan terhadap partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.
Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji F-test)
Uji F-test ini digunakan untuk mengetahui apakah varabel independen/bebas
secara bersama-sama atau simultan
mempengaruhi variabel dependen/terikat. Uji F- hitung/statistik secara serempak
ditunjukan oleh perbandingan F-hitung
dengan F-tabel. F-tabel (F α k-1(n-k), dengan
derajat kepercayaan sebesar 95%. Adalah F(0,05) = 2,494. Sedangkan F-hitung sebesar
3,539.karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (3,539>2,494). Ini berarti bahwa jumlah tanggungan, usia, jam kerja, dan pendidikan berpengaruh signifikan dalam menjelaskan partisipasi (pendapatan) wanita di pasar Painan.
Kesimpulan
1. Variabel jumlah tanggungan (X1) memiliki
pengaruh yang negatif dan signifikan
terhadap partisipasi (pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di Pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.
2. Variabel usia (X2) memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan ) wanita (Y) dalam sektor
8
informal di pasar Painan .pada tingkat kepercayaan 95%.
3. Variabel jam kerja (X3) memiliki pengaruh
negatif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.
4.Variabel pendidikan (X4) memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap partisipasi ( pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan pada tingkat kepercayaan 95%.
5.Secara simultan, variabel jumlah
tanggungan (X1), umur (X2), jam kerja (X3),
pendidikan (X4) berpengaruh secara
signifikan (nyata) terhadap variabel
partisipasi (pendapatan) wanita (Y) dalam sektor informal di pasar Painan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus., 2012. Indikator Kesejahteraan
Rakyat Pesisir Selatan , Badan Pusat Stastik Sumatera Barat.
., 2003 Bappenas, Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.
Arfida., 2003. Ekonomi Sumber daya
Manusia. Penerbit : Ghalia Indonesia. Jakarta
Andriya., 2005. Partisipasi Wanita Dalam
Sektor Informal (Studi Kasus: Wanita Pekerja Sebagai Petani Sayur Di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.
Bakir Zainab dan Manning., 1985. Angkatan
Kerja di Indonesia : Partisipasi Kesempatan kerja, LP3ES, Jakarta
Barebo T, Syamsudin., 1992. Partisipasi
Wanita Pngendalian Keluarga, Indrajaya: FE-US
Belinda., 2000. Sektor Informal dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Eka Lestari, Yarshanti., 2001. Peranan
Wanita di Sektor Informal dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.
Skripsi Fakultas Ekonomi. Ekonomi. Universitas Bung Hatta, Padang, (tidak dipublikasikan)
Gujarati., D., 1995. Basic Econometrics, Mc
Graw-hill book Company, Tokyo.
Gunawan., Indrawati., 1992. Wanita di Sektor
Informal, Prisma 5, Jakarta : LP3ES
Handayani., Ni Wayan Putu Artini., 2009.
Kontribusi pendapatan ibu Rumah Tangga Pembuat makanan olahan Terhadap Pndapatan Keluarga vo;. V, No. 1 .
Hasyim H., 2006. Analisis hubungan
karakteristik petani kopi terhadap terhadap pendapatan ( studi kasus: desa dolok saribu kecamatan paguran tapanuli utara). Jurnal komunikasi penelitian,18.1.22-27.
Hanin Forddanta, Dityasa., 2012. Peranan
Wanita Dalam Menunjang Ekonomi Keluarga Miskin Diukur Dari Sisi Pendapatan (Studi Kasus Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal)
Fakultas Ekonomi.Universitas
Diponegoro Semarang. Semarang.
Hidayat., 1983. Sektor Informal Dalam
Pembangunan No. 15 PSK UGM, Yogyakarta.
Ki Supiyoko., 2005. Kualitas Manusia
Indonesia. Media Indonesia 20 Juli 2000. Jakarta.
9
Putri, Dya., 2011. Partisipasi Wanita Dalam
Sektor Informal (Studi Kasus: Wanita Pedagang Kaki Lima Di Pasar Payakumbuh). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.
Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar
Ekonomi Sumberdaya Manusia. Jakarta: BPFE UI
Sukirno, Sadono., 1981. Pengantar Teori
Mikro ekonomi (Edisi Kedua). Rajawali Pers, Jakarta.
Sumarsono, Sonny., 2009. Teori dan
Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Susanti Tasri, Evi., 2005. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Di Kota Bukit Tinggi. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Koperasi Vol. 7 No. 1 Tahun 2005. Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta.
Suliyanto., 2011. Ekonometrika Terapan :
Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.
Suratiyah., 1983. Peranan Wanita Dalam
Penghasilan Keluarga Petani. Fakultas Pasca Sarjana Pertanian UGM (Thesis).
Suyatno dan Hendarso., 1996, Peningkatan
Peranan Wanita Dalam Pembangunan : Teori Implikasi dan Kebijaksanaan, Populasi 1, Januari. Tumanggor., Sa’ir dan Sulaiman Effendi,
2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Wanita Di Kota Medan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, Vol. 10, No. 1. FKIP, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.