• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efisiensi - ANALISA BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA TYPE 36 Study Kasus Pada Perumahan Bukit Riscon Citra Pesona Desa Kerta Yasa Kecamatan Patik Raja Kabupaten Banyumas - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efisiensi - ANALISA BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA TYPE 36 Study Kasus Pada Perumahan Bukit Riscon Citra Pesona Desa Kerta Yasa Kecamatan Patik Raja Kabupaten Banyumas - repository perpustakaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efisiensi

Kata Efisien berasal dari bahasa latin efficere yang berarti menghasilkan,

mengadakan, menjadikan. Efisiensi dapat di rumuskan menurut suatu pengertian

tertentu yaitu memaksimalkan perbandingan antara hasil bersih yang nyata

(imbangan akibat-akibat yang di kehendaki terhadap yang tidak di kehendaki)

dengan pengorbanan yang di berikan. Suatu tindakan dapat di sebut efisien

apabila mencapai hasil yang maksimum dengan usaha tertentu yang di berikan.

Atau apabila mencapai suatu tingkat hasil tertentu dengan usaaha terkecil yang

mungkin di berikan.

Dalam pengertian yang umum, suatu perusahaan yang efisien adalah suatu

perusahaan yang dalam produksinya menghasilkanbarang atau jasa dengan cepat,

lancar dan dengan biaya yang minimum. Menurut Mulyadi (1998) Efisiensi

adalah pengendalian biaya atau pengorbanan sumber daya ekonomi yang di ukur

dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan yang telah di

tetapkan.

Dalam hubungannya dengan organisasi industri, istilah efisiensi berhubungan

dengan cara yang paling produktif untuk memanfaatkan sumber-sumber daya

yang langka. Dalam hal ini, secara umum dikenal dua jenis efisiensi, yaitu

efisiensi teknik dan efisiensi ekonomi. Efisiensi teknik menyangkut jumlah

(2)

dengan teknologi tertentu. Suatu perusahaan mungkin secarat eknologi lebih

efisien dari yang lain kalau perusahaantersebut memproduksi tingkat output yang

sama dengan satu atau lebih sedikit input fisik. Karena proses produksi yang

berbeda tidak semua perusahaan efisien secara teknologi. Efisiensi ekonomi

timbul bila input dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga suatu tingkat output

diproduksidengan biaya yang lebih rendah dari yang lainnya.

Peningkatan efisiensi terjadi bila output yang ada atau tingkat output

dihasilkan dengan biaya yang lebih rendah. Tidak seperti efisiensi teknik atau

teknologi, efisiensi ekonomi memungkinkan membandingkan proses produksi

yang berbeda. Menurut Muchdoro (1997) Efisiensi adalah tingkat kehematan

dalam menggunakan sumber daya yang ada dalam rangka menggunakan sumber

daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan yang di inginkan. Menurut Yamit

(2000) biaya dalam percepatan proyek dapat di bagi 2, yaitu Biaya Normal dan

Biaya Di Percepat. Biaya Normal merupakan biaya yang di keluarkan untuk

menyelesaikan proyek dengan menggunakan waktu normal. Sedangkan Biaya di

percepat yaitu biaya yang di keluarkan bila proyek di selesaikan dengan

menggunakan waktu yang di percepat. Miranda (2003) menyatakan bahwa

efisiensi adalah prediksi pengeluaran atau rasio antara kuantitas sumber yang di

gunakan dengan keluaran yang di kirim. Gie (1997) menjelaskan bahwa efisiensi

adalah satu pengertian tentang perhubungan optimal antara pendapatan dan

pengeluaran, bekerja keras dan hasil-hasilnya, modal dan keuntungan, biaya dan

kenikmatan, yang ada kalanya juga di samakan dengan ketepatan atau dapat juga

(3)

antara suatu usaha kerja dengan hasilnya. Perbandingan ini dapat di lihat dari dua

segi, yaitu :

1 Segi Hasil

Suatu pekerjaan dapat di sebut efisien jika dengan usaha tertentu

memberikan hasil yang maksimal. Hasil yang di maksud yaitu mengenai

kualitas dan kuantitas maksimal yang di peroleh.

3 Segi Usaha

Suatu pekerjaan dapat di katakana efisien jika suatu hasil tertentu tercapai

dengan usaha yang minimal. Usaha yang di maksud mengandung tiga

unsur, yaitu waktu, biaya, dan metode kerja

Dalam memperkirakan biaya yang dibutuhkan dalam suatu proyek perlu

adanya perhitungan yang matang. Hal ini karena biaya yang akan dikeluarkan

dalam proyek tersebut haruslah efisien namun tetap dapat berjalan dengan efektif.

Biaya yang diperkirakan haruslah seminimal mungkin namun harus dapat

memberikan output atau hasil yang semaksimal mungkin. Efesiensi pada intinya

adalah perbandingan terbalik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau

output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan waktu yang

dipergunakan atau input. Sedangkan efektifitas diukur dari jumlah hasil keluaran

(output) yang sesuai harapan/layak (output layak) dari seluruh hasil keluaran

(output). Ketika membicarakan efektifitas tidak perlu mempedulikan berapa

banyak sumber daya yang dibutuhkan. Tidak peduli berapa banyak input berupa

(4)

jumlah output layak dari sejumlah output yang dihasilkan. Makin banyak output

layak berarti makin efisien.

Efisiensi merupakan perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan

hasilnya. Efisiensi terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan

tersebut. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi

besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pada

prinsipnya, apapun yang terjadi pengelola selalu ingi menginginkan pengeluaran

biaya yang tetap minimum dengan tetap menjaga kualitas dari proyek. Hal ini bisa

di capai apabila rencana dan pengendalian biaya proyek di koordinasikan secara

teratur.

2.2Material Kontruksi

Material merupakan unsur yang penting dalam suatu bangunan konstruksi.

Pemakaian material atau bahan bangunan harus diatur agar penggunaan material

seoptimal mungkin, karena biaya yang dikeluarkan untuk material tersebut 40-60

persen adalah untuk material. Oleh karena itu penggandaan material erat

kaitannya dengan keuntungan yang akan didapat dari proyek tersebut (Brien,

1971) Besarnya jumlah material yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan

proyek. Jika jumlah material mengalami kekurangan maka kegiatan proyek akan

terhambat, menunggu sampai kedatangan material yang mencukupi. Hal ini dapat

dihindari dengan cara membeli material sebanyak mungkin sebelum permintaan

akan material ini datang. Namun penyelesaian dengan cara ini memiliki kerugian

(5)

semakin banyak pula modal yang tertanam dalam bentuk jumlah persediaan

sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lebih menguntungkan.

Material yang dipergunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua

bagian besar, yaitu:

1. Consumable material, dimana material pada akhinya akan menjadi bagian dari

struktur fisik dari sebuah bangunan, misalnya semen, kerikil, besi, tulangan, baja

dan lain-lain.

2. Non consumable material, adalah material yang mendukung proses konstruksi

saja, tetapi tidak menjadi bagian dari bangunan (secara fisik) saat bangunan

tersebut selesai, misalnya bekisting. Untuk campuran adukan beton, umumnya

bahan yang dipakai adalah semen, pasir, kerikil. Perbadingan campuran dapat

berupa 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, tergantung pada kebutuhan yang diinginkan.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pasangan bata adalah bata, pasir,

dan semen. Perbandingan antara semen dan pasir pada pasangan bata adalah 1 : 4.

Biasanya pada plesteran diberi acian untuk lebih memperhalus permukaan. Dalam

pembuatan bekisting , dapat dipakai material seperti : papan-papan kayu yang

digabung, tripleks (multipleks), pelat baja, plywood dan lain sebagainya. Biasanya

bahan yang dipakai adalah dari kayu karena murah dan mudah pengerjaannya.

(6)

2.3Penyusunan Anggaran Biaya

Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam

menyelenggarakan pembuatan bangunan itu. (Mukomoko, J,A. 2003). Membuat

anggaran biaya berarti menaksir atau mengirakan harga dari suatu barang,

bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan secermat mungkin.

2.4 Analisa Waktu

Supaya suatu proyek dapat berjalan dengan lancer serta efektif, maka di

perlukan pengaturan waktu dari kegiatan yang terlibat di dalamnya. Sehubungan

dengan itu maka pihak pelaksana dari suatu proyek biasanya membuat jadwal

waktu kegiatan (Time Schedule), mengingat jadwal waktu penting sekali artinya

bagi pimpinan proyek yang bersangkutaan dalam proses pembangunan.

Dengan adanya jadwal waktu ini pimpinan proyek dapat mengetahui dengan

jelas rencana kerja yang akan di laksanakan. Hal ini memudahkan pimpinan

proyek untuk mengkoordinasikan unit-unit pekerjaan sehingga di peroleh efisiensi

kerja yang tinggi.

Adapun tujuan dari pembuatan jadwal waktu ini antara lain :

• Sebagai pedoman bagi pelaksanaan guna memudahkan pekerjaan agar

dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran yang telah di gariskan.

(7)

Ada 2 penyajian teknik pengelolaan jadwal kegiatan yang ada dalam proyek,

yaitu:

1. Network Planning

Pada dasarnya Network Planning merupakan salah satu teknik pengelolaan

dalam manajemen proyek. Network Planning adalah sarana opersional dalam

proyek. Manajemen proyek secara umum dapat di katakana sebagai alat

perencana, pelaksanaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat pengawasan dan

pengendalian proyek. Pembangunan adalah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang

saling berhubungan dan saling berkaitan.

Perkembangan era teknologi informasi semakin memaksa para ahli untuk

memikirkan sistem optimal untuk mencapai tujuan yang maksimal dalam

pelaksanaan suatu proyek. Ini juga berhubungan dengan semakin besarnya

kegiatan-kegiatan proyek saat ini. Untuk itu di perlukan suatu metode khusus

untuk mengatur proyek tersebut. Hal itu jelas memerlukan teknik-teknik yang

mampu menjawab sekaligus memecahkan secara tepat dan cepat. Network

Planning banyak membantu memecahkan persoalan perencanaan, penjadwalan

dan pengendalian proyek yang besar dan kompleks.

Pada suatu proyek yang hanya menunjukan ketergantungan kegiatan satu

dengan kegiatan lainnya dan tidak menenukan waktu, tenaga kerja maupun

sumber daya lain (kegiatan nol). Kegiatan semua di gambarkan sebagai anak

panah dengan garis terputus-putus. Durasi proyek baik dalam kondisi normal,

(8)

Aspek ini yang perlu di timbangkan adalah menentukan hubungan antara

kegiatan yang terdapat dalam proyek. Hubungan ini di dasarkan atas

ketergatungan kegiatan satu sama lain. Hal ini perlu di perhatikan karena akan

menyangkut secara langung dalam pemakaian sumber daya seperti misalnya

alat-alat berat. Sebab apabila terdapat dua kegiatan yang beerjalan dalam waktu yang

sama, maka untuk menanggulangi kejadian seperti ini di perlukan biaya ekstra

sebagai biaya pembelian tambahan peralatan baru dan ini merupakan suatu

pemborosan. Utntuk itu perlu di adakan peniaian apakah suatu kegiatan

bersama-sama kegiatan lain atau satu kegiatan di lakukan setelah selesainya kegiatan

tertentu. Suatu kejadian merupakan titik pangkal dan titik ujung suatu kegiatan.

Manfaat Network Planning yaitu :

1. Memungkinkan perencanaan proyek secara terperinci dan logis. Proyek

tersebut dapat berjalan sesuai dengan waktu yang drencanakan.

2. Perencanaan, penjadwalan dan pengendalian dapat dilakukan dengan

mudah. Hal ini disebabkan karena pada network planning, sedah terdapat

manajemen kegiatan pelaksanaan dari proyek, sehingga apabila terdapat

penyimpangan dari pelaksanaan, misalny keterlambatan, hal ini cepat untuk

diatasi.

3. Merupakan alat dokumentasi yang dapat memberikan informasi lamanya

suatu kegiatan pekerjaan dan memungkinkan menunda suau pekerjaan.

4. Membantu memperkirakan kendala yang mungkin timbul selama

pelaksanaan proyek. Ini sangat perlu untuk menghindarkan adanya

(9)

5. Mengungkapkan kegiatan-kegiatan waktu kritis yang mengendalikan

seluruh proyek.

Kelemahan Network Planning yaitu :

1. Dalam penggunaan teknik Network Planning, keterlambatan pekerjaan fisik

tidak dapat di tunjukan, dalam hal beberapa lama atau satuan waktu

keterlambatan telah terjadi, berapa prosentase keterlambatan maupun

kemajuan yang telah dicapai.

2. Dengan penggunaan teknik Network Planning, tidak dapat di tunjukan

kapan pembayaran terjamin dapat di lakukan.

Contoh Network Planning

Kegiatan D baru bisa dimulai setelah kegiatan A, B dan C selesai.

Simbol:

(10)

2. Kurva s

Kurva S merupakan acuan dari pada kegiatan yang akan di laksanakan.

Diagram kurva S lebih menitik beratkan untuk pemantauan pelaksanaan proyek

dari segi biaya dan prestasi kerja. Kurva S dapat memonitor apakah terjadi

keterlambatan atau lebih cepat dari rencana semula. Sumbu X merupakan skala

waktu, sedang pada sumbu Y merupakan skala biaya atau prestasi. Diagram kurva

S merupakan represantasi dari sebuah proyek atau kumpulan kegiatan yang cara

membuatnya adalah selalu dikaitkan dengan jadwal aktifitasnya. Apabila kurva S

ini dikaitkan dengan diagram skala waktu, maka kedunya merupakan alat yang

paling efektif untuk memonitor besaran waktu yang telah di pakai, prestasi kerja

yang telah di capai dan yang telah di belanjakan.

Kurva S bisa di tampilkan dengan kurva SD (saat dini) dan dengan SL (saat

lambat). Kedua kurva S itu berfungsi membatasi kurva S yang sebenarnya, yang

berarti kurva S yang sebenarnya akan terletak di antara kurva SD dan kurva SL.

Bila aktifitas - aktifitas dalam proyek banyak floatnya (waktu untuk boleh

terlambat tanpa mengakibatkan terganggunya waktu penyelesaian proyek secara

keseluruhan), maka bentuk kedua kurva SD dan SL akan semakin berjauhan.

Sebaliknya bila floatnya semakin sedikit, maka bentuk kurva SD dan SL makin

mendekati dan bila semua aktifitas kritis (artinya tidak ada floatnya sama sekali =

semua kritis) maka kurva SD dan SL menjadi satu kurva S saja. Disini perilaku

perkembangan proyek dapat di lihat kecendrungannya secara dini, sehingga amat

(11)

a. Analisa kegiatan yang akan dilaksanakan dari gambar dan disusun

berdasarkan prioritas waktu pelaksanaan.

b. Rencanakan berapa lama waktu pelaksanaanya (dari tiap kegiatan) dan

tentukan kapan dimulai dan selesainya.

c. Bagi bobot prosentase terhadap waktu yang direncanakan (% perminggu

atau % perhari)

d. Hitung total bobot prosentase perminggu atau perhari dari seluruh

kegiatan.

Manfaat teknik kurva s :

1. Dalam penggunaan teknik kurva s dapat diketahui dengan cepat bila terjadi

keterlambatan pelaksanaan.

2. Dalam penggunaan teknik kurva s terlihat kapan suatu kegiatan dapat

dilaksanakan.

Oleh karenanya dalam hal ini Patikraja sebagai daerah yang terus berkembang dan

berbenah diri dalam meningkatkan segala aktifitas di setiap aspek kehidupan. Dan

guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan perumahan

dengan harga terjangkau dan berkualitas maka dibangunlah pembangunan rumah

di Patikraja, seperti pembangunan rumah Bukit Riscon Citra Pesona yang terletak

(12)

Gambar 2.2 contoh Kurva S

2.5 Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan ialah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja

berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dipasaran, di kumpulkan

dalam satu daftar yang di namakan daftar harga satuan. Upah tenaga kerja di

dapatkan dilokasi, di kumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang di namakan

daftar harga satuan upah. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja disetiap

daerah berbeda-beda, jadi dalam menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu

bangunan / proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga

Gambar

Gambar 2.1 Network Planning
Gambar 2.2 contoh Kurva S

Referensi

Dokumen terkait

Dari ketujuh mitos yang terdapat pada film Si Kabayan: Taruhan kita dapat menemukan empat mitos yang merupakan kepercayaan masyarakat yang hidup di kampung Limaratus

Tampilan Contoh Data Nilai Dari data nilai tersebut dilakukan proses penjurusan pada halaman penjurusan, seperti yang terlihat pada Gambar 4.15, dengan memilih nama siswa pada

1) Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem kriptografi menggunakan AES- 128 bit dapat berjalan dengan baik mulai dari plainteks dienkripsi dan menghasilkan teks yang

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Penciptaan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu tahun 2014 sebesar 5,49 persen dari sisi pengeluaran terlihatn bahwa komponen pengeluaran konsumsi rumahtangga

Panduan ini akan menolong Anda untuk mengajar, menyediakan aktivitas- aktivitas yang berpusat pada siswa dan menilai standar kompetensi yang sejalan dengan judul “Mengakses

Table matrik ini untuk !etiap pa!angan kriteria-kriteria, ukuran Table matrik ini untuk !etiap pa!angan kriteria-kriteria, ukuran kuantitati dan kualitati dari eek yang

dijelaskan secara lebih lanjut mengenai instansi yang berwenang dan tidak ada kriteria dan kualifikasi akuntan publik yang dapat ditunjuk untuk menghitung kerugian