• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Routing - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "9. Routing - Repository UNIKOM"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Routing

(2)

Satuan Acara Perkuliahan

Min ggu Ke Pokok Bahasan dan TIU

Sub Pokok Bahasan dan

Sasaran Belajar PengCara ajara

n

Media Tuga

s Refere nsi IX Routing TIU : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep hubungan network yang berbeda alamat network yang dikenal dengan konsep routing

1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pengertian routing.

2. Mahasiswa mengenal contoh dari Network yang di routing

3. Mahasiswa mengerti dan memahami spesifik protokol yang diperlukan dalam routing

4. Mahasiswa mengerti dan memahami perbandingan Bridging dan Routing 5. Mahasiswa mengetahui peralatan

Routers yang digunakan untuk melakukan routing

6. Mahasiswa mengerti tentang Routing Tables yang dipakai oleh router dalam meneruskan paket berdasarkan Static Routing, Distance Vector Routing dan Link State Routing

7. Mahasiswa mengerti dan memahami tentang Layer 3 Switching yang dipakai dalam Teknologi VLAN

8. Mahasiswa mengerti dan memahami konsep mendesign Network dengan

Kuliah

Mimbar Tulis dan Papan

MULTIMEDI A PROJECTOR

Latihan 1-6

(3)

Satuan Acara Perkuliahan

Min ggu Ke Pokok Bahasan dan TIU

Sub Pokok Bahasan dan

Sasaran Belajar PengCara ajara

n

Media Tuga

s Refere nsi X,XI Routing Protocol TIU : Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang implementasi berbagai network protocol dalam melakukan routing

1. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti Routing dengan IP

 Static Routing

 Dynamic Routing

 Distance Vector RIP, RIPv2

 Link State EGP, OSPF, BGP 2. Mahasiswa dapat memahami

dan mengerti Routing with Netbios

 NetBIOS over TCP/IP 3. Protocol Independent Routing

(4)

Pendahuluan

Fungsi utama dari layer network adalah

pengalamatan

dan

routing

Routing adalah proses pengiriman informasi/data

dari pengirim di suatu jaringan ke penerima yang

berada di jaringan yang lain (melalui internetwork).

Routing merupakan fungsi yang bertanggung

jawab membawa data melewati sekumpulan

jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk

dilewati data

Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang

(5)

Routing

Router mengetahui/belajar mengenai

jaringan yang jauh dari router

tetangganya (atau dimasukkan

secara manual oleh admin)

Router membangun tabel routing

(6)

Routing

Agar dapat me-route paket, Router minimal

harus mengetahui

Alamat (IP) Penerima

Router tetangganya, yang dengan itu ia

bisa mempelajari jaringan lebih luas

Route/lintasan yang bisa dilewati

Route terbaik ke setiap jaringan

(7)

Proses routing paket data diperlukan syarat

berikut:

Alamat tujuan yang jelas dan memilih jalur-jalur terbaik

dan tercepat

Mengindentifikasi informasi dan sumber yaitu router

mempelajari dan mana informasi berasal, jalur-jalur yang dipilih selanjutnya.

Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu

lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan

Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu

(8)

Routing Proses

ping 172.16.100.15 dari

172.16.20.15

172.16.20.15 A

172.16.100.15 B

E0:172.16.20.1

(9)

Routing Proses

Paket dibuat di A untuk dikirim ke B

A broadcast ARP ke jaringan untuk mengetahui MAC

address B

Karena B terletak di jaringan yang lain, Router yang

memberi response dengan memberikan fisik

address-nya, agar Paket itu oleh A dikirim ke Router (sebagai

default Router)

A kemudian mengirim paket tersebut ke Router lewat

port E0.

Hardware address sesuai dengan HA milik Router,

(10)

Routing Proses

Router menempatkan paket itu ke port E1.

Kemudian dari E1 dibuatkan frame untuk

kemudian dikirim ke B.

Paket diterima oleh B kemudian diproses

untuk dilihat isinya.

Karena paket tersebut adalah ping (ICMP),

(11)

Tipe-tipe Routing

Static Routing

, administrator secara manual

men-set tabel routing.

Default Routing

, mengirim paket ke

jaringan yang tidak ada di dalam tabel routing

ke Router selanjutnya. Hal ini terjadi jika

Router hanya mempunyai satu port keluar.

Dynamic Routing

, terjadi proses

pembelajaran oleh Router dan meng-update

tabel routing jika terjadi perubahan.

(12)

Routing dalam Jaringan

2621A 2501A 2501B 2501C F0/0 10.1 E0 10.2 S0 20.1 S0 20.2 30.1 E0 S1 40.1 S0 40.2 E0 50.1

Router NN Port HA 2621A 172.16.10.0 F0/0 172.16.10.1 2501A 172.16.10.0 E0 172.16.10.2 2501A 172.16.20.0 S0 172.16.20.1 2501B 172.16.20.0 S0 172.16.20.2

172.16.10.0

172.16.20.0

172.16.30.0

172.16.40.0 172.16.50.0

(13)

Static routing

Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel

routing yg dilakukan oleh admin secara manual pd

tiap2 router

Keuntungannya:

– Meringankan kerja prosesor yg ada pd router

Tdk ada BW yg digunakan utk pertukaran informasi isi

tabel routing antar router

– Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya

Kekurangannya:

Admin hrs mengetahui informasi tiap2 router yg

terhubung jaringan

Jika terdpt penambahan/perubahan topologi jaringan

(14)

Static Routing

Router 2621 hanya tersambung

langsung dengan 172.16.10.0.

Network-network yang lain harus dikonfigurasi

Tabel Routing untuk 2621A

C = connected, S = static]

Network Number Next Hope/Port Keterangan 172.16.50.0 172.16.10.2 S

(15)

Static Routing

Router 2501A tersambung langsung

dengan 172.16.10.0 dan 172.16.20.0.

Network-network yang lain harus

dikonfigurasi

Tabel Routing 2501A

Network Number Next Hope/Port Keterangan

172.16.50.0 172.16.20.2 S 172.16.40.0 172.16.20.2 S 172.16.30.0 172.16.20.2 S

172.16.20.0 S0 C

(16)

Static Routing

Dengan cara yang sama, 2501B dan

2501C dapat dikonfigurasi

2501B

NN NH/Port Ket 172.16.50.0 172.16.40.2 S 172.16.40.0 S1 C 172.16.30.0 E0 C 172.16.20.0 S0 C 172.16.10.0 172.16.20.1 S

2501C

(17)

Default Routing

Dalam tabel routing, Default Routing

adalah pada NN yang tersambung

langsung ke Router

Contoh

2501B

NN NH/Port Ket 172.16.50.0 172.16.40.2 S 172.16.40.0 S1 C 172.16.30.0 E0 C 172.16.20.0 S0 C 172.16.10.0 172.16.20.1 S

(18)

Dynamic Routing

Terjadi proses pembelajaran oleh Router dan

meng-update tabel routing jika terjadi perubahan.

Pembelajaran dilakukan dengan komunikasi antar

router-router dengan protokol-protokol tertentu

Ada beberapa type,

– RIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) menggunakan Algoritma Distance Vector

– OSPF (Open Shortest Path First) menggunakan algoritma Link State

– EIGRP (Enhanced IGRP) menggunakan algoritma

(19)

Administrative Distance

Angka tingkat informasi routing dapat

dipercaya

Bernilai antara 0 –255, 0 adalah angka

terpercaya, sementara 255 menunjukkan tidak

akan ada traffic lewat route tersebut

Tabel Administrative Distance menurut Cisco

Route

Source DistanceDefault Langsung 0

Static 1 EIGRP 90

IGRP 100

Route Source Default Distance OSPF 110

RIP 120

(20)

Routing Protocol

Distance Vector, menggunakan jarak

(Distance) untuk menentukan jalur

terbaik menuju jaringan yang jauh

Link state

(21)

Distance Vector

Setiap node (router) membuat vektor

(

Destination, cost, Next Hope

) ke semua

node, dan mendistribusikan vektornya

kepada tetangga terdekatnya.

Awal mula: Setiap node tahu

cost

ke

tetangga sebelahnya adalah 1. Tetangga

yang bukan sebelah

cost

bernilai

(tak

(22)

Distance Vector

Router mendapatkan informasi dari

router yang berhubungan dgn dia

secara langsung tentang keadaan

jaringan router tersebut.

Berdasarkan informasi tetangga

tersebut mengolah tabel routing

Informasi yang dihasilkan adalah

(23)

Cara Kerja Distance Vector

RTA RTB

10.1.1.0/24

Routing Table

Net. Hops Ex-Int

10.1.1.0/24 0 e0 10.1.2.0/24 0 s0

10.1.2.0/24 10.1.3.0/24

s0 s0

e0 e0

.1 .1

.1 .2

Routing Table

Net. Hops Ex-Int

10.1.2.0/24 0 s0 10.1.3.0/24 0 e0

Asumsi router keadaan baru menyala

Awal router hanya punya informasi ttg jaringan

(24)

Cara Kerja Distance Vector…

Router akan saling mengirimkan informasi yang dia

punya.

Router RTA mengirimkan data ttg jaringan yang

terhubung dia secara langsung

Router RTB juga mengirimkan data jaringan yang

(25)

Cara Kerja Distance Vector…

Setiap router melakukan pemeriksaan thd data

yang didapat, dibandingkan dengan tabel routing

masing-masing router

Bila belum ada dimasukkan, jika sudah

(26)

Distance Vector…

Bagaimana tabel routing yang convergen

(27)

Distance Vector

A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0

--D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0

--C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0

--B

Dest Cost Next

4.0 0 --5.0 0

--A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0 --3.0 1 C=2.2

D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0

--C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1

B

Dest Cost Next

4.0 0 --5.0 0 --3.0 1 D=5.1

(28)

Distance Vector

A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0 --3.0 1 C=2.2

D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0 --2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2

C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2

B

Dest Cost Next

4.0 0 --5.0 0 --3.0 1 D=5.1 6.0 1 D=5.1

A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0 --3.0 1 C=2.2 5.0 2 C=2.2 6.0 2 C=2.2

D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0 --2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2 1.0 2 C=3.1

C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2

B

Dest Cost Next

(29)

Distance Vector

A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0 --3.0 1 C=2.2 5.0 2 C=2.2 6.0 2 C=2.2

D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0 --2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2

C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2

B

Dest Cost Next

4.0 0 --5.0 0 --3.0 1 D=5.1 6.0 1 D=5.1 2.0 2 D=5.1

A

Dest Cost Next

1.0 0 --2.0 0 --3.0 1 C=2.2 5.0 2 C=2.2 6.0 2 C=2.2

D

Dest Cost Next

3.0 0 --5.0 0 --6.0 0 --2.0 1 C=3.1 4.0 1 B=5.2 1.0 2 C=3.1

C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2

B

Dest Cost Next

(30)

Distance Vector

Exchange updates directly connected neighbors

periodically (on the

order of several seconds, RIP:25-35 second)

other node is still

running

keep information

whenever table changes

(called triggered update)

C

Dest Cost Next

2.0 0 --3.0 0 --1.0 1 A=2.1 5.0 1 D=3.2 6.0 1 D=3.2 4.0 2 D=3.2

(31)

Update

• Example 1

– F detects that link to G has failed

– F sets distance to G to infinity and sends update t o A

– A sets distance to G to infinity since it uses F to reach G

– A receives periodic update from C with 2-hop path to G

– A sets distance to G to 3 and sends update to F

– F decides it can reach G in 4 hops via A

D G A F E B C Router F

Dest Cost Next

x.0 1 G

F

Dest Cost Next

x.0 OO

--A

Dest Cost Next

x.0 OO

--A

Dest Cost Next

x.0 2 D

A

Dest Cost Next

x.0 00 C

C

Dest Cost Next

x.0 1 D

F

(32)

Routing Loops

• Example 2

– link from A to E fails

– A advertises distance of infinity to E – B and C advertise a distance of 2 to E – B decides it can reach E in 3 hops;

advertises this to A

– A decides it can read E in 4 hops; advertises this to C

– C decides that it can reach E in 5 hops…

A

Dest Cost Next

e.0 1 E

A

Dest Cost Next

e.0 OO

--B

Dest Cost Next

e.0 00

--A

Dest Cost Next

e.0 4 B

B

Dest Cost Next

e.0 3 C

C

Dest Cost Next

e.0 2 A

C

Dest Cost Next

e.0 5 A

FAIL & UNSTABLE

B

Dest Cost Next

e.0 00

(33)

Loop-

Breaking

Heuristics

Pencegahan :

Set infinity to 16 (menjadi bermasalah jika jumlah

network membesar dan menjadi lebih dari 16 router)

Split horizon (misal: B mengirim routing update ke A,

B tidak mengirim tabel (e.0,2,A) ke A karena routing

itu berasal dari A)

Split horizon with poison reverse (tabel (e.0,2) tetap

dikirim oleh B ke A dengan tanda tertentu agar A

(34)

Routing Information Protocol

(RIP)

Menggunakan Prinsip Distance Vector

Beroperasi dengan UDP port 520

Destination adalah Network, bukan Router

B

D A

C

5.0 1.0

3.0

4.0

2.0

6.0

A

C

B

(35)

Routing Information Protocol

(RIP)

Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford

Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loopRouting Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira

untuk mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut

RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB – RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA

– Bisa terjadi antar 3 router

Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon

– Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur dimana dia mengirim data

– Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0

Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update

(36)

Routing Information Protocol

(RIP)

Proses kerja routing RIP garis besarnya adalah

sbb:

Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran

Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard

Default, Update data setiap 30 detik

Invalid timer: waktu sebuah jalur dinyatakan tak

berfungsi = 90 detik

Hold down timer: interval waktu yang berlaku untuk

antar muka router yang menyatakan bahwa suatu jalur

tidak dapat dicapai = 180 detik

(37)

Routing Loop

Network 1 putus

A akan update untuk

memutus ke network

1

B,D akan diupdate

oleh A, tapi C masih

punya info bahwa

untuk menuju ke 1

bisa melalui B

C mengupdate D,

D->A, A->B&E

(38)
(39)
(40)

Interior Gateway Routing

Protocol (IGRP)

Routing Protokol yang dikembangkan Cisco. Sehingga hanya

bisa digunakan oleh Router produksi Cisco

Didesain untuk routing dengan protokol TCP/IP, yaitu routing

yang memperbolehkan setiap router untuk membangun sendiri tabel routing dan saling bertukar informasi dengan router lain.

IGRP untuk memperbesar kemampuan RIP, tetapi kendala

terjadi saat topologi berubah.

IGRP harus mengatur besaran waktu dan varian yang

berhubungan dengan interval waktu, dengan default sbb:

– Update timer = 90 detik

– Invalid timer = (3x90) detik

– Hold down timer = (3x90+10)detik

(41)

EIGRP

Perluasan dari

distance vector routing protocol

.

Kombinasi dari kemampuan distance vector and

link-state .

Menggunakan Uses

Diffused Update Algorithm

(DUAL)

untuk menghitung jarak terpendek

Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika

(42)

Link State

Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua

router dalam satu autonomous sistem

(autonomous system adalah region dari internet

yang diatur (administered) oleh suatu entitas.

Contoh autonomous system: jaringan kampus,

ISP regional, dll.

Semua Router saling bertukar infomasi

Setiap router menghitung jarak terpendek untuk

mencapai setiap router

Type :

OSPF

(43)

Link State …

Setiap jalur

ada metric,

yang

menunjukkan

biaya

Semakin kecil

biaya semakin

bagus

Setiap router

akan membuat

tree router

tujuan

Router 1 Router 2 Router 3

Router 4 Router 5 Net 5(Cost 3)

Net 1(Cost 4) Net 2(Cost 6)

Net 3(Cost 4)

Net 6(Cost 3)

Net 4(Cost 6)

(44)

Tahap tahap Link-State

Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan

paket hallo

Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo

beserta biaya, dimasukkan database

Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya

dalam paket LSA (Link State Advertisement)

Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel.

tetangga sebelahnya

Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru

Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada update

data akan mengirimkan sampai convergen

Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke

router yang lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah tree

Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar

(45)

Tahap tahap Link-State

Proses Flooding

Router 1 Router 2 Router 3

(46)

OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF bersifat dinamik dan mendukung

perubahan teknologi dengan cepat,

umumnya menggunakan teknologi Djikstra.

Menggunakan

link-state

routing protocol.

Menggunakan

SPF algorithm

untuk

menghitung biaya terendah ke tujuan.

Jika terjadi perubahan topologi terjadi

(47)

• Kondiri jaringan yang tidak stabil sebaiknya tidak menggunakan

routing OSPF, untuk menghindari seringnya proses pembaruan

• Cara kerja OSPF dengan saling menukar informasi antara router

yang berdekatan, dan informasi harus tidak sama dengan

informasi router tetangganya. Router yang bertetangga tetapi

tidak berdekatan tidak akan berkomunikasi, maka dipilih router

(48)

Algoritma Dijkstra

Algoritma Dijkstra untuk pencarian jarak terpendek

untuk routing link state, dimana pencarian jalurnya

mementingkan kecepatan serta keakuratan data

bukan mencari jarak terpendek ke tujuan.

Algoritma dijkstra melaksanakan perhitungan

(49)

Penentuan Keandalan

Administrative distance

atau penentuan tingkat

keberhasilan routing

protokol berbeda-beda

dapat diartikan tingkat

kepercayaan. Semakin

kecil angka semakin besar

tingkat kepercayaan

protokol tersebut.

Routing Protocol Besar Connecting Interface 0

Static Routing 1

EIGRP Summary

Route 5

External BGP 20

Internal EIGRP 90

IGRP 100

OSPF 110

RIP 120

External EIGRP 170

(50)

Contoh Pembuatan Rute Terbaik

Dynamic Routing (OSPF)

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. The Distance Vector and Link State are algorithms commonly used by the router. The activities of the packet deliveries frequently

The Ad Hoc On-Demand Distance Vector routing protocol (AODV) is an enhancement of the Destination-Sequenced Distance Vector routing protocol (DSDV). DSDV has its

q Ad-Hoc on-demand Distance Vector Routing (AODV) q Dynamic Source Routing (DSR).. q Comparison of AODV

meneruskan paket2 ke alamat yang dituju dengan jalur yang paling baik maka router menggunakan peta / tabel routing.  Ada 2 macam tabel routing static

CPMK6 Mahasiswa mampu mengoperasikan routing protokol distance vector; Distance vector routing loop; elemeniasi routing loop CPMK7 Mahasiswa mampu mengkonfigurasi RIP

Static routing juga tidak dapat menangani perpindahan rute secara otomatis bila rute yang didefinisikan sebelumnya mengalami kegagalan jaringan (link

Paket OSPF yang berisi link state dan informasi routing yang akan dikirimkan kepada semua router OSPF dalam satu area.. Database link-state OSPF dibangun dari LSA-LSA yang

This work proposes testing the three most common ad hoc routing protocols Ad- hoc On-demand Distance Vector AODV, Dynamic Source Routing DSR and Optimized Link State Routing Protocol