• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar - BAB II PURWITA ERVIANA MATEMATIKA'14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar - BAB II PURWITA ERVIANA MATEMATIKA'14"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keberhasilan Belajar

1. Pengertian Keberhasilan Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri

adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

Sedangkan belajar itu sendiri memiliki beberapa pengertian oleh para ahli,

yaitu :

a. Menurut Sudjana (2002), belajar adalah proses yang aktif, belajar

adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses

berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat,

mengamati, memahami sesuatu. Belajar bukan menghafal dan bukan

pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri seseorang.

b. Menurut Slameto (2010), belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sehingga dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

(2)

mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu

tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan

pengetahuan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian

diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar

Menurut Aunurrahman (2010), faktor- faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar itu intinya ada di dalam faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar mahasiswa. Karena belajar mahasiswa adalah

faktor yang paling penting dalam memperoleh keberhasilan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar banyak

jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu :

a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar, yaitu faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.

1) Faktor Jasmaniah antara lain, faktor kesehatan, dan cacat tubuh.

2) Faktor Psikologis yaitu, intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motivasi, kematangan dan kesiapan.

3) Faktor Kelelahan, Faktor kelelahan sangat mempengaruhi hasil

belajar, agar mahasiswa dapat belajar dengan baik haruslah

menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

b. Faktor Ekstern, adalah faktor yang ada diluar diri individu yang sedang

(3)

1) Faktor Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor kampus, seperti metode mengajar, relasi dosen dengan

mahasiswa, relasi mahasiswa dengan mahasiswa, disiplin kampus,

alat pelajaran, waktu pelajaran, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

3) Faktor Masyarakat, seperti kegiatan mahasiswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

3. Indikator Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

a. Jenis kelamin

Pemilihan variabel jenis kelamin diambil dari faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar dalam hal ini pada faktor intern

yaitu faktor jasmaniah dan psikologis.

b. Asal sekolah

Pemilihan variabel asal sekolah diambil dari faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar dalam hal ini pada faktor intern

yaitu faktor psikologis mengenai kesiapan dan kematangan dalam

belajar.

c. Status tempat tinggal

Pemilihan variabel status tempat tinggal diambil dari faktor-faktor

(4)

ekstern yaitu faktor keluarga mengenai relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan pengertian orang tua.

d. Organisasi kampus

Pemilihan variabel organisasi kampus diambil dari faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar dalam hal ini pada faktor intern

yaitu faktor kelelahan dikarenakan bertambahnya aktivitas yang

dilakukan.

4. Kriteria Keberhasilan Belajar

Menurut Sudjana (2002), kriteria keberhasilan belajar di sini

dimaksudkan sebagai ukuran ataupun patokan dalam menentukan tingkat

keberhasilan belajar. Dengan adanya kriteria, maka keberhasilan belajar

dapat diukur dari kriteria yaitu, apakah telah sampai pada kriteria ataukah

masih jauh, bahkan menyimpang dari kriteria. Mengingat pembelajaran

merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai suatu tujuan yang

telah dirumuskan, maka kita dapat menentukan dua kriteria yang bersifat

umum, yaitu:

a. Kriteria keberhasilan belajar ditinjau dari sudut prosesnya (by process)

Disini dilihat bagaimana proses dari pembelajaran itu berlangsung,

bagaimana kondisi dosen dalam mengajar, kondisi mahasiswa dalam

belajar, dan kondisi dari suasana pembelajaran itu sendiri.

b. Kriteria keberhasilan belajar ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya

(5)

Di samping tinjauan dari segi proses, keberhasilan belajar dapat dilihat

dari segi hasil. Asumsi dasar ialah proses pengajaran yang optimal

memungkinkan hasil belajar yang optimal pula.

Dalam skripsi ini kriteria keberhasilan belajar yang digunakan yaitu

ditinjau dari hasil belajar yang dicapai. Keberhasilan belajar dapat dilihat

dari nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang didapat mahasiswa adalah

mahasiswa yang mendapatkan nilai IPK dimana nilainya memenuhi

kriteria batas kelulusan yang telah ditetapkan UMP yaitu ..

B. Regresi Logistik

Menurut Hosmer-Lemeshow (2000), regresi logistik adalah suatu

analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara variabel dependen

yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih variabel

independen berskala kategori atau interval. Pendekatan model persamaan

regresi logistik digunakan karena dapat menjelaskan hubungan antara dan

( ) yang bersifat tidak linear, ketidaknormalan sebaran dari , keragaman

respon yang tidak konstan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linear

biasa (Agresti, 2007).

Pada regresi logistik, variabel independen yang digunakan dapat

berupa variabel kategorik maupun numerik. Namun sebaiknya menggunakan

variabel kategorik agar lebih mudah dalam menginterpretasikan hasil

analisisnya. Bila salah satu atau beberapa variabel independen merupakan

(6)

dibuat dummy variable yang menggambarkan kategori dari variabel tersebut

dengan reference group-nya salah satu dari kategori tersebut.

Regresi logistik berbeda dengan regresi linear pada penggunaan jenis

variabel dependen numerik sedangkan pada regresi logistik menggunakan

variabel dependen kategorik yang bersifat dikotomus. Berdasarkan banyaknya

variabel independen, regresi logistik terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Regresi logistik sederhana

Digunakan bila ingin mempelajari hubungan antara satu variabel

independen dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus.

b) Regresi logistik ganda

Digunakan bila ingin mempelajari hubungan antara beberapa

variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat

dikotomus. Variabel yang bersifat dikotomus adalah variabel yang hanya

memiliki dua nilai, misalnya hidup/mati, sakit/sehat, berhasil/tidak

berhasil, dan sebagainya.

Berdasarkan variabel dependen, regresi logistik terbagi menjadi dua,

yaitu:

1) Regresi logistik ganda

Digunakan bila ingin mempelajari hubungan antara satu atau lebih

variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat

(7)

2) Regresi logistik multinomial

Digunakan bila ingin mempelajari hubungan antara beberapa

variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat

polytomous memiliki kategori lebih dari dua.

Tujuan dari analisis regresi logistik adalah untuk mendapatkan

model yang paling baik (fit) dan sederhana (parsimony) dapat

menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan variabel

independen.

1. Regresi Logistik Ganda

Regresi logistik ganda merupakan suatu metode analisis data yang

mendeskripsikan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel

independen. Regresi logistik ganda variabel dependennya yang bersifat

dikotomus, dimana biasanya dilambangkan dengan untuk berhasil dan

untuk tidak berhasil, dengan demikian kejadian ini mengikuti distribusi

Bernoulli.

Misalkan adalah nilai dari variabel dependen ke-i, maka

fungsi probabilitas adalah :

( ) ( ) ( ( )) untuk ,

Dimana: ( ) ( ) sebagai probabilitas berhasil

(8)

Analisis regresi logistik digunakan untuk melihat pengaruh

sejumlah variabel independen dengan k variabel terhadap

variabel dependen yang berupa variabel kategorik atau juga untuk

memprediksi nilai suatu variabel dependen (yang berupa variabel

kategorik) berdasarkan nilai variabel-variabel independen .

Bentuk umum regresi logistik ganda adalah:

( ) ( ) ( ( ( ) ))

Atau

( )

( ) ( )

Berdasarkan persamaan di atas diperoleh model logit regresi logistik ganda

sebagai berikut:

( ) ( ( ) )

Keterangan :

konstanta, koefisien, dan adalah variabel independen ke-k.

( ) adalah probabilitas kejadian sukses ke- i yang bergantung pada

(9)

2. Estimasi Parameter

Estimasi parameter yaitu menduga nilai parameter populasi

berdasarkan data/statistik. Berikut beberapa metode estimasi yang sering

digunakan dalam statistik untuk menduga atau mengestimasi parameter:

a) Klasik, mengasumsikan parameter populasi tetap (konstan) walaupun

nilainya tidak diketahui.

b) Bayes, mengasumsikan parameter populasi berasal dari suatu distribusi

sehingga nilainya tidaklah tunggal (merupakan variabel random).

c) OLS, estimasi parameter yang memiliki 5 asumsi yang harus dipenuhi

oleh penyimpangan atau errornya yaitu normalitas, linieritas,

homoskedastisitas, non-multikolinieritas dan non-autokorelasi.

d) GLS, hampir sama dengan metode estimasi OLS akan tetapi metode

GLS sudah memperhitungkan heterogenitas yang terdapat pada

variabel independen secara eksplisit

e) MME, prinsip: momen sampel sama dengan momen parameter.

f) MLE, prinsip kerjanya memaksimumkan fungsi likelihood dengan

syarat distribusi error diketahui atau diasumsikan mengikuti distribusi

tertentu.

Untuk mengestimasi atau menduga parameter dan pada

regresi logistik digunakan cara Maximum Likelihood karena diasumsikan

mengikuti distribusi Bernoulli dan dihasilkan nilai-nilai estimasi parameter

yang akan memaksimumkan probabilitas atau memaksimumkan fungsi

(10)

( ) ∏ ( )

( ( ))( )

Bentuk log-likelihood function dari fungsi likelihood di atas adalah :

(11)

Dan kemudian menyamakannya dengan nol, Maximum Likelihood

Estimate (MLE) untuk memenuhi persamaan:

∑(

( ))

Untuk parameter ke-j di mana . Di mana untuk

Persamaan di atas disebut persamaan likelihood. Persamaan

likelihood tersebut tidak linier dalam , maka untuk mencari

digunakan proses iterasi dengan metode numerik. Metode numerik yang

digunakan adalah metode Newton – Raphson.

Metode untuk mengestimasi nilai dari variansi dan kovariansi

dilakukan dengan menggunakan teori maksimum likelihood yaitu dengan

mencari turunan kedua dari log-likelihood function:

( )

∑ ( )( ( ))

( )

∑ ( )( ( ))

Dengan dan dimana .

Dari turunan kedua diatas, maka dapat dibentuk suatu matriks

bujur sangkar ukuran ( ) ( ). Matriks ini disebut matriks

informasi yang dinyatakan dengan ( ). Bentuk dari matriks informasi,

(12)

( )

untuk menyatakan kovariansi dari elemen diluar diagonal pada matriks

( ) dimana . Taksiran standar error dari dinyatakan

dengan ( ) [ ( ) ] ⁄ . Nilai ( ) akan digunakan dalam

pengujian signifikansi masing-masing parameter dalam model.

3. Signifikansi Parameter

Pengujian terhadap parameter model dilakukan untuk mengetahui

apakah parameter-parameter yang ada dalam model akan signifikan

terhadap model atau tidak.

Untuk membandingkan nilai-nilai prediksi tersebut dengan

menggunakan:

a) Uji G

Adalah uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test) yang

(13)

Adapun rumus untuk uji G berdasarkan hipotesis :

: terdapat paling tidak ada satu dimana

[ ] [ ( ( ) ) ( )

( ( ))( )]

Atau

{∑ [ ( ( )) ( ) ( ( ))]

( ) ( ) ( ) }

Dengan ∑ dan ∑ ( )

Dimana likelihood tanpa peubah penjelas dan likelihood dengan

peubah penjelas.

Statistik uji G mendekati distribusi Chi-kuadrat dengan derajat bebas k

atau ( ). Kriteria keputusan yang diambil yaitu menolak

jika ( ).

b) Uji Wald

Digunakan untuk menguji apakah masing-masing koefisien

regresi logistik signifikan atau menguji parameter secara parsial

atau individu. Yaitu dengan membandingkan dengan estimasi

standard error.

variabel independen ke-j tidak berpengaruh terhadap

(14)

: terdapat paling tidak ada satu , variabel independen ke-j

berpengaruh terhadap variabel dependen, dimana

( ( ))

Statistik uji W mendekati distribusi Chi kuadrat dengan derajat bebas 1

atau ( ). Kriteria keputusan adalah ditolak jika | |

( ) atau .

4. Interpretasi Parameter

Interpretasi pada regresi logistik yaitu menentukan seberapa besar

hubungan antara variabel dependen yang disebabkan oleh tiap unit

perubahan variabel independen menggunakan odds ratio atau

kemungkinan.

Odds adalah suatu kejadian yang didefinisikan sebagai

perbandingan dari suatu probabilitas kejadian sukses terhadap probabilitas

kejadian gagal yang dinyatakan sebagai berikut :

( ( ))

Odds ratio diperoleh dengan membandingkan nilai odds dari suatu

kategori terhadap nilai odds dari kategori acuan.

̂

( ) ( ( ))

( ) ( )

( )

( ) ( )

(15)

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan. Karena tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik maupun

Data-data hasil dari penilaian alumni terhadap dirinya sendiri tersebut akan disegmentasi menggunakan metode pengelompokan data ( clustering ) sehingga hasil

Tentu saja hal tersebut dapat memperkaya pengalaman siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis, dapat mengembangkan sikap berpikir ilmiah, dan yang

Jadi musik tidak hanya sebatas pengantar iringan tapi secara emosional itu membantu jemaat itu sendiri di dalam menyiapkan hatinya, menyiapkan jiwanya untuk masuk di

governance didukung kelembagaan yang efektif dan kinerja aparatur yang kompeten serta pemanfaatn teknologi informasi Mewujudkan pelaksanaan Pemerintahan Pelayanan Masyarakat

Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada urutan bilangan) Individu yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif kadang memilki pikiran intrusif tanpa

Kesimpulannya, penyakit Rubella ini merupakan penyakit yang berbahaya jika lagkah pencegahan, kawalan rehabilitasi tidak dilakukan dengan segera kerana sudah sedia

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, man- diri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangung