BAB I – PENDAHULUAN I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan
urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral
dari pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 258 Ayat
(2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal
ini memiliki makna bahwa pemerintahan daerah melaksanakan
pembangunan sebagai bentuk perwujudan dari pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan karakteristik dan
potensi yang dimiliki. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari kerangka pembangunan nasional. Dalam
pelaksanaannya, pembangunan daerah harus sinergi dan mendukung
pencapaian target pembangunan nasional, sehingga dapat diwujudkan tujuan
bernegara.
Pelaksanaan pembangunan daerah diawali dengan penyusunan
rencana sebagai permulaan dari siklus perencanaan pembangunan.
Berdasarkan Pasal 260 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,
daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional. Pemerintah daerah harus menyusun dan menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk pembangunan 20
tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk
pembangunan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) untuk pembangunan tahunan sesuai tahapan dan tatacara yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pada tanggal 27 Juni 2018 Provinsi Jawa Barat melaksanakan
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2018-2023. Berdasarkan
hasil pilkada, maka ditetapkan pasangan Mochamad Ridwan Kamil dan UU
Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat
Periode 2018-2023 serta telah dilantik pada tanggal 5 September 2018.
Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih berkewajiban menyusun RPJMD
BAB I – PENDAHULUAN I-2 setelah kepala daerah terpilih dilantik, sebagaimana diatur dalam Pasal 264
Ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Dokumen RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat
daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Dengan demikian,
visi dan misi serta program prioritas kepala daerah terpilih menjiwai
seluruh muatan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023 dan harus
dioperasionalkan oleh seluruh perangkat daerah sesuai kewenangannya.
Penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah Provinsi
Jawa Barat dilakukan dengan inovasi dan kolaborasi. Pelaksanaan
pembangunan diharapkan tidak hanya sebatas proses atau cara yang
selama ini telah dilakukan, namun disertai dengan berbagai bentuk
pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Demikian
juga diharapkan terjalin kolaborasi yang intens antara Pemerintah Povinsi
Jawa Barat dengan pemerintah pusat maupun dengan pemerintah
kabupaten/kota.
Dalam penyusunan RPJMD, pemerintah Provinsi Jawa Barat
menerapkan beberapa pendekatan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional maupun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Pendekatan
perencanaan pembangunan daerah yang dimaksud, meliputi:
1. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir
ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai
pemangku kepentingan.
3. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi
kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan
jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.
4. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan
yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan
mulai dari Desa, Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah provinsi,
BAB I – PENDAHULUAN I-3 Perumusan RPJMD Jawa Barat juga memperhatikan pemenuhan
pendekatan substansi penyusunan dokumen rencana, yaitu:
a. Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial.
1) Pendekatan Holistik-Tematik: dilaksanakan dengan
mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan
pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan,
hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu
dengan lainnya.
2) Pendekatan Integratif: dilaksanakan dengan menyatukan beberapa
kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam
upaya pencapaian tujuan pembangunan daerah.
3) Pendekatan Spasial: dilaksanakan dengan mempertimbangkan
dimensi keruangan dalam perencanaan.
BAB I – PENDAHULUAN I-4
Gambar 1.1
Proses Penyusunan, Pelaksanaan Serta Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah
BAB I – PENDAHULUAN I-5 Berdasarkan Gambar 1.1 diatas, maka proses penting dalam
penyusunan rancangan RPJMD setelah diperoleh rumusan isu-isu strategis
yaitu tahap merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Hal
ini merupakan perencanaan strategi yang membutuhkan proses
berulang-ulang untuk menghasilkan rumusan tujuan dan sasaran yang dilengkapi
dengan indikator kinerja sebagai tolok ukur. Selanjutnya, tujuan dan
sasaran yang telah dirumuskan, perlu dilaksanakaan dengan berbagai
upaya/cara yang dirumuskan dalam strategi dan arah kebijakan. Dengan
strategi dan arah kebijakan yang dipilih, maka dapat disusun indikasi
rencana program prioritas pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan.
Penyusunan RPJMD Jawa Barat merupakan rangkaian yang
berkesinambungan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan penetapan
Perda tentang RPJMD. Pada tahap persiapan telah dilakukan penyusunan
Rancangan teknokratik RPJMD, sesuai amanat dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017. Hasil dari Rancangan Teknokratik
RPJMD menjadi salah satu input bagi penyusunan Rancangan Awal
RPJMD. Selanjutnya, Rancangan Awal disusun dan disempurnakan
dengan hasil konsultasi publik, pembahasan dan kesepakatan dengan
DPRD Jawa Barat serta hasil konsultasi ke Menteri Dalam Negeri.
Rancangan Awal yang telah disempurnakan selanjutnya menjadi
dasar bagi perangkat daerah untuk menyempurnakan Rancangan Awal
Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Hasil dari penyempurnaan
Renstra PD menjadi rancangan Renstra menjadi masukan untuk
perumusan Rancangan RPJMD dan siap untuk dibahas dalam Musrenbang
RPJMD.
Hasil musrencang RPJMD menjadi masukan untuk penyempurnaan
menjadi rancangan Akhir RPJMD. Rancangan Akhir RPJMD selanjutnya
diajukan ke DPRD untuk dibahas dan disetujui menjadi Peraturan Daerah
tentang RPJMD. Setelah disetujui, maka Rancangan Peraturan Daerah
tentang RPJMD dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri. Hasil evaluasi
Menteri Dalam Negeri menjadi dasar penyempurnaan Rancangan Peraturan
Daerah tentang RPJMD, yang selanjutnya ditetapkan dengan Perda tentang
RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
BAB I – PENDAHULUAN I-6
1. Media untuk mengimplementasikan janji Gubernur dan Wakil Gubernur
terpilih yang telah disampaikan pada saat kampanye kepada seluruh
masyarakat.
2. Penjabaran pelaksanaan RPJPD Jawa Barat 2005-2025 periode/tahap
keempat.
3. Pedoman penyusunan perencanaan dan penganggaran tahunan Daerah.
4. Instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja Kepala Daerah dan
Kinerja Kepala Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun.
5. Instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan
Bappeda.
6. Pedoman penyusunan RPJMD kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Selanjutnya, RPJMD yang disusun akan menjadi dasar bagi seluruh
perangkat daerah dalam menyusun Renstra Perangkat Daerah Ttahun
2018-2023. Dengan demikian, tercipta keselarasan antara perencanaan
strategik di RPJMD dengan perencanaan operasional di perangkat daerah,
dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah,
sekaligus sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat berlandaskan pada
beberapa dasar hukum, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta
Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
BAB I – PENDAHULUAN I-7
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6042);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tatacara
Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara
BAB I – PENDAHULUAN I-8
10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);
12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 64);
13.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029
(Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 86); dan
14.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 87);
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.3.1. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat memperhatikan RPJMN
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Memperhatikan RPJMN 2015-2019 dilakukan melalui penyelarasan
pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program
pembangunan jangka menengah daerah provinsi dengan arah, kebijakan
BAB I – PENDAHULUAN I-9
prioritas untuk bidang-bidang pembangunan, dan pembangunan
kewilayahan sesuai dengan kewenangan, kondisi, dan karakteristik daerah.
1.3.2. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan RPJPD, RKPD,
Renstra-PD dan Renja-PD
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Barat 2005-2025 yang memuat visi, misi dan arah kebijakan
pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan merupakan pedoman bagi
penyusunan RPJMD. Penyusunan Rancangan RPJMD Provinsi Jawa Barat
2018-2023 berpedoman pada arah kebijakan pembangunan tahap III dan
IV RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi
pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah
(Renstra-PD). Renstra-PD merupakan rencana kerja 5 (lima) tahunan yang
menjabarkan perencanaan kerja dan kinerja tahunan perangkat daerah
untuk menunjang pencapaian visi, misi dan sasaran pembangunan jangka
menengah sebagaimana termuat dalam RPJMD serta penyelenggaraan
pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi. Penjabaran rencana
tahunan perangkat daerah termuat dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja PD) setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
Selanjutnya, RPJMD sebagai dokumen perencanaan pembangunan
lima tahunan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai perencanaan tahunan daerah. RKPD menjadi acuan bagi setiap
perangkat daerah dalam menyusun Renja PD. Dalam pelaksanaannya di
tahunan, RPJMD melalui RKPD menjadi dasar penyusunan Rancangan
APBD setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
1.3.3. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan RTRW Provinsi
Jawa Barat
Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat berpedoman pada Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat 2009-2029, yang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22
Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009-2029. Berpedoman pada RTRW dimaksudkan untuk
BAB I – PENDAHULUAN I-10 pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Jawa Barat dengan
struktur dan pola pemanfaatan ruang.
1.3.4. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Provinsi Jawa Barat
Salah satu dokumen yang ditelaah dalam penyusunan RPJMD yaitu
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program. KLHS adalah kajian yang memastikan bahwa
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan dengan
memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan
rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi dan/atau
kompensasi program dan kegiatan (dalam Renstra-PD).
1.4. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023
adalah memberikan rancangan arah pembangunan jangka menengah
Provinsi Jawa Barat 5 (lima) tahun kedepan yang holistik-tematik, integratif
dan berbasis spasial berdasarkan capaian pembangunan, permasalahan
dan isu strategis pembangunan, serta kemampuan keuangan daerah.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Provinsi Jawa
Barat 2018-2023, yaitu:
1. Menelaah kinerja pembangunan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat
2013-2018.
2. Menelaah kinerja keuangan masa lalu dan menganalisis kerangka
pendanaan daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan.
3. Merumuskan permasalahan pembangunan daerah berdasarkan capaian
kinerja pembangunan daerah provinsi beberapa tahun terakhir.
4. Merumuskan isu-isu strategis pembangunan lima tahun kedepan
dengan mempertimbangkan aspek internal dan eksternal Provinsi Jawa
Barat.
5. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
pembangunan Provinsi Jawa Barat 5 (lima) tahun kedepan.
BAB I – PENDAHULUAN I-11 pembangunan dan rencana program perangkat daerah untuk seluruh
perangkat daerah.
7. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci
(IKK) beserta target untuk Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023.
1.5. Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Barat disusun dalam 9 (sembilan) bab, sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum, hubungan antar dokumen,
maksud dan tujuan, serta sistematika penyusunan RPJMD.
Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab ini memuat gambaran umum kondisi daerah beberapa tahun terakhir
yang disajikan dalam 4 (empat) aspek yaitu aspek geograsi dan demografi,
aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya
saing daerah. Selain itu, bab ini memuat evaluasi hasil RPJMD periode lalu
yang dilengkapi dengan analisis faktor penghambat dan faktor pendukung
dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Bab III. Gambaran Keuangan Daerah
Bab ini memuat kondisi dan kinerja pengelolaan keuangan daerah 5 (lima)
tahun terakhir sebagai dasar untuk merancang kerangka pendanaan untuk
membiayai pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan.
Bab IV. Permasalahan dan Isu Strategis Daerah
Bab ini memuat permasalahan pembangunan dan isu strategis
pembangunan daerah kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Bab V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Bab ini memuat visi dan misi pembangunan jangka menengah. Selanjutnya
misi dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran serta indikator kinerja tujuan
BAB I – PENDAHULUAN I-12
Bab VI. Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah
Bab ini menyajikan strategi dan arah kebijakan pembangunan termasuk
intergrasinya dengan arahan pemanfaatan ruang untuk 5 (lima) tahun yang
akan datang. Selanjutnya, ditetapkan program pembangunan daerah yang
akan menunjang pencapaian sasaran pembangunan sesui dengan strategi
yang telah dipilih.
Bab VII. Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat
Daerah
Bab ini memuat program perangkat daerah yang akan dilaksanakan selama
5 (lima) tahun pembangunan Jawa Barat, disertai dengan pendanaannya
yang bersifat indikatif.
Bab VIII. Kinerja Penyelenggaran Pemerintahan Daerah
Bab ini memuat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
diwakili oleh Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci
(IKK) yang disajikan beserta target setiap tahun sampai dengan Tahun
2023.
Bab IX Penutup
Bab ini memuat kaidah pelaksanaan RPJMD dan pedoman transisi pada
saat RPJMD ini berakhir untuk menjamin keberlanjutan perencanaan