• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - 1. Ranwal RPJMD - Bab I Versi 12 November 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - 1. Ranwal RPJMD - Bab I Versi 12 November 2018"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I – PENDAHULUAN I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan

urusan pemerintahan yang telah diserahkan ke daerah sebagai bagian integral

dari pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 258 Ayat

(2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Hal

ini memiliki makna bahwa pemerintahan daerah melaksanakan

pembangunan sebagai bentuk perwujudan dari pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangannya sesuai dengan karakteristik dan

potensi yang dimiliki. Pelaksanaan pembangunan daerah merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari kerangka pembangunan nasional. Dalam

pelaksanaannya, pembangunan daerah harus sinergi dan mendukung

pencapaian target pembangunan nasional, sehingga dapat diwujudkan tujuan

bernegara.

Pelaksanaan pembangunan daerah diawali dengan penyusunan

rencana sebagai permulaan dari siklus perencanaan pembangunan.

Berdasarkan Pasal 260 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,

daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan

daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan

nasional. Pemerintah daerah harus menyusun dan menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk pembangunan 20

tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk

pembangunan 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) untuk pembangunan tahunan sesuai tahapan dan tatacara yang

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pada tanggal 27 Juni 2018 Provinsi Jawa Barat melaksanakan

pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2018-2023. Berdasarkan

hasil pilkada, maka ditetapkan pasangan Mochamad Ridwan Kamil dan UU

Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat

Periode 2018-2023 serta telah dilantik pada tanggal 5 September 2018.

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih berkewajiban menyusun RPJMD

(2)

BAB I – PENDAHULUAN I-2 setelah kepala daerah terpilih dilantik, sebagaimana diatur dalam Pasal 264

Ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.

Dokumen RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,

pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat

daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka

pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang

disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Dengan demikian,

visi dan misi serta program prioritas kepala daerah terpilih menjiwai

seluruh muatan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023 dan harus

dioperasionalkan oleh seluruh perangkat daerah sesuai kewenangannya.

Penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah Provinsi

Jawa Barat dilakukan dengan inovasi dan kolaborasi. Pelaksanaan

pembangunan diharapkan tidak hanya sebatas proses atau cara yang

selama ini telah dilakukan, namun disertai dengan berbagai bentuk

pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Demikian

juga diharapkan terjalin kolaborasi yang intens antara Pemerintah Povinsi

Jawa Barat dengan pemerintah pusat maupun dengan pemerintah

kabupaten/kota.

Dalam penyusunan RPJMD, pemerintah Provinsi Jawa Barat

menerapkan beberapa pendekatan sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional maupun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Pendekatan

perencanaan pembangunan daerah yang dimaksud, meliputi:

1. Pendekatan teknokratis menggunakan metode dan kerangka berpikir

ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

2. Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai

pemangku kepentingan.

3. Pendekatan politis dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi

kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan

jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.

4. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan

yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan

mulai dari Desa, Kecamatan, Daerah kabupaten/kota, Daerah provinsi,

(3)

BAB I – PENDAHULUAN I-3 Perumusan RPJMD Jawa Barat juga memperhatikan pemenuhan

pendekatan substansi penyusunan dokumen rencana, yaitu:

a. Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial.

1) Pendekatan Holistik-Tematik: dilaksanakan dengan

mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan

pembangunan sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan,

hambatan dan/atau permasalahan yang saling berkaitan satu

dengan lainnya.

2) Pendekatan Integratif: dilaksanakan dengan menyatukan beberapa

kewenangan kedalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas dalam

upaya pencapaian tujuan pembangunan daerah.

3) Pendekatan Spasial: dilaksanakan dengan mempertimbangkan

dimensi keruangan dalam perencanaan.

(4)

BAB I – PENDAHULUAN I-4

Gambar 1.1

Proses Penyusunan, Pelaksanaan Serta Pengendalian dan Evaluasi

Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah

(5)

BAB I – PENDAHULUAN I-5 Berdasarkan Gambar 1.1 diatas, maka proses penting dalam

penyusunan rancangan RPJMD setelah diperoleh rumusan isu-isu strategis

yaitu tahap merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan. Hal

ini merupakan perencanaan strategi yang membutuhkan proses

berulang-ulang untuk menghasilkan rumusan tujuan dan sasaran yang dilengkapi

dengan indikator kinerja sebagai tolok ukur. Selanjutnya, tujuan dan

sasaran yang telah dirumuskan, perlu dilaksanakaan dengan berbagai

upaya/cara yang dirumuskan dalam strategi dan arah kebijakan. Dengan

strategi dan arah kebijakan yang dipilih, maka dapat disusun indikasi

rencana program prioritas pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan.

Penyusunan RPJMD Jawa Barat merupakan rangkaian yang

berkesinambungan, mulai dari tahap persiapan sampai dengan penetapan

Perda tentang RPJMD. Pada tahap persiapan telah dilakukan penyusunan

Rancangan teknokratik RPJMD, sesuai amanat dari Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017. Hasil dari Rancangan Teknokratik

RPJMD menjadi salah satu input bagi penyusunan Rancangan Awal

RPJMD. Selanjutnya, Rancangan Awal disusun dan disempurnakan

dengan hasil konsultasi publik, pembahasan dan kesepakatan dengan

DPRD Jawa Barat serta hasil konsultasi ke Menteri Dalam Negeri.

Rancangan Awal yang telah disempurnakan selanjutnya menjadi

dasar bagi perangkat daerah untuk menyempurnakan Rancangan Awal

Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah. Hasil dari penyempurnaan

Renstra PD menjadi rancangan Renstra menjadi masukan untuk

perumusan Rancangan RPJMD dan siap untuk dibahas dalam Musrenbang

RPJMD.

Hasil musrencang RPJMD menjadi masukan untuk penyempurnaan

menjadi rancangan Akhir RPJMD. Rancangan Akhir RPJMD selanjutnya

diajukan ke DPRD untuk dibahas dan disetujui menjadi Peraturan Daerah

tentang RPJMD. Setelah disetujui, maka Rancangan Peraturan Daerah

tentang RPJMD dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri. Hasil evaluasi

Menteri Dalam Negeri menjadi dasar penyempurnaan Rancangan Peraturan

Daerah tentang RPJMD, yang selanjutnya ditetapkan dengan Perda tentang

RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

(6)

BAB I – PENDAHULUAN I-6

1. Media untuk mengimplementasikan janji Gubernur dan Wakil Gubernur

terpilih yang telah disampaikan pada saat kampanye kepada seluruh

masyarakat.

2. Penjabaran pelaksanaan RPJPD Jawa Barat 2005-2025 periode/tahap

keempat.

3. Pedoman penyusunan perencanaan dan penganggaran tahunan Daerah.

4. Instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja Kepala Daerah dan

Kinerja Kepala Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahun.

5. Instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan

Bappeda.

6. Pedoman penyusunan RPJMD kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Selanjutnya, RPJMD yang disusun akan menjadi dasar bagi seluruh

perangkat daerah dalam menyusun Renstra Perangkat Daerah Ttahun

2018-2023. Dengan demikian, tercipta keselarasan antara perencanaan

strategik di RPJMD dengan perencanaan operasional di perangkat daerah,

dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah,

sekaligus sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat berlandaskan pada

beberapa dasar hukum, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi

Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta

Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15)

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah

Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik

Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,

(7)

BAB I – PENDAHULUAN I-7

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4421);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

6042);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tatacara

Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5941);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan

Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

8. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara

(8)

BAB I – PENDAHULUAN I-8

10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang

Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 459);

12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

(Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 64);

13.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

(Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Nomor 86); dan

14.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Nomor 87);

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.3.1. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat memperhatikan RPJMN

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.

Memperhatikan RPJMN 2015-2019 dilakukan melalui penyelarasan

pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program

pembangunan jangka menengah daerah provinsi dengan arah, kebijakan

(9)

BAB I – PENDAHULUAN I-9

prioritas untuk bidang-bidang pembangunan, dan pembangunan

kewilayahan sesuai dengan kewenangan, kondisi, dan karakteristik daerah.

1.3.2. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan RPJPD, RKPD,

Renstra-PD dan Renja-PD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi

Jawa Barat 2005-2025 yang memuat visi, misi dan arah kebijakan

pembangunan daerah selama 20 tahun ke depan merupakan pedoman bagi

penyusunan RPJMD. Penyusunan Rancangan RPJMD Provinsi Jawa Barat

2018-2023 berpedoman pada arah kebijakan pembangunan tahap III dan

IV RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjadi

pedoman bagi penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah

(Renstra-PD). Renstra-PD merupakan rencana kerja 5 (lima) tahunan yang

menjabarkan perencanaan kerja dan kinerja tahunan perangkat daerah

untuk menunjang pencapaian visi, misi dan sasaran pembangunan jangka

menengah sebagaimana termuat dalam RPJMD serta penyelenggaraan

pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi. Penjabaran rencana

tahunan perangkat daerah termuat dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah

(Renja PD) setiap tahun selama 5 (lima) tahun.

Selanjutnya, RPJMD sebagai dokumen perencanaan pembangunan

lima tahunan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

sebagai perencanaan tahunan daerah. RKPD menjadi acuan bagi setiap

perangkat daerah dalam menyusun Renja PD. Dalam pelaksanaannya di

tahunan, RPJMD melalui RKPD menjadi dasar penyusunan Rancangan

APBD setiap tahun selama 5 (lima) tahun.

1.3.3. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan RTRW Provinsi

Jawa Barat

Penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat berpedoman pada Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat 2009-2029, yang

ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22

Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2009-2029. Berpedoman pada RTRW dimaksudkan untuk

(10)

BAB I – PENDAHULUAN I-10 pembangunan jangka menengah daerah Provinsi Jawa Barat dengan

struktur dan pola pemanfaatan ruang.

1.3.4. Hubungan RPJMD Provinsi Jawa Barat dengan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Provinsi Jawa Barat

Salah satu dokumen yang ditelaah dalam penyusunan RPJMD yaitu

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS adalah rangkaian analisis

yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa

prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi

dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,

dan/atau program. KLHS adalah kajian yang memastikan bahwa

pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan dengan

memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan

rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi dan/atau

kompensasi program dan kegiatan (dalam Renstra-PD).

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023

adalah memberikan rancangan arah pembangunan jangka menengah

Provinsi Jawa Barat 5 (lima) tahun kedepan yang holistik-tematik, integratif

dan berbasis spasial berdasarkan capaian pembangunan, permasalahan

dan isu strategis pembangunan, serta kemampuan keuangan daerah.

Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Provinsi Jawa

Barat 2018-2023, yaitu:

1. Menelaah kinerja pembangunan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat

2013-2018.

2. Menelaah kinerja keuangan masa lalu dan menganalisis kerangka

pendanaan daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan.

3. Merumuskan permasalahan pembangunan daerah berdasarkan capaian

kinerja pembangunan daerah provinsi beberapa tahun terakhir.

4. Merumuskan isu-isu strategis pembangunan lima tahun kedepan

dengan mempertimbangkan aspek internal dan eksternal Provinsi Jawa

Barat.

5. Merumuskan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan

pembangunan Provinsi Jawa Barat 5 (lima) tahun kedepan.

(11)

BAB I – PENDAHULUAN I-11 pembangunan dan rencana program perangkat daerah untuk seluruh

perangkat daerah.

7. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci

(IKK) beserta target untuk Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023.

1.5. Sistematika Penulisan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Jawa Barat disusun dalam 9 (sembilan) bab, sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum, hubungan antar dokumen,

maksud dan tujuan, serta sistematika penyusunan RPJMD.

Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab ini memuat gambaran umum kondisi daerah beberapa tahun terakhir

yang disajikan dalam 4 (empat) aspek yaitu aspek geograsi dan demografi,

aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya

saing daerah. Selain itu, bab ini memuat evaluasi hasil RPJMD periode lalu

yang dilengkapi dengan analisis faktor penghambat dan faktor pendukung

dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Bab III. Gambaran Keuangan Daerah

Bab ini memuat kondisi dan kinerja pengelolaan keuangan daerah 5 (lima)

tahun terakhir sebagai dasar untuk merancang kerangka pendanaan untuk

membiayai pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan.

Bab IV. Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Bab ini memuat permasalahan pembangunan dan isu strategis

pembangunan daerah kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

Bab V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bab ini memuat visi dan misi pembangunan jangka menengah. Selanjutnya

misi dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran serta indikator kinerja tujuan

(12)

BAB I – PENDAHULUAN I-12

Bab VI. Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah

Bab ini menyajikan strategi dan arah kebijakan pembangunan termasuk

intergrasinya dengan arahan pemanfaatan ruang untuk 5 (lima) tahun yang

akan datang. Selanjutnya, ditetapkan program pembangunan daerah yang

akan menunjang pencapaian sasaran pembangunan sesui dengan strategi

yang telah dipilih.

Bab VII. Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat

Daerah

Bab ini memuat program perangkat daerah yang akan dilaksanakan selama

5 (lima) tahun pembangunan Jawa Barat, disertai dengan pendanaannya

yang bersifat indikatif.

Bab VIII. Kinerja Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

Bab ini memuat kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

diwakili oleh Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci

(IKK) yang disajikan beserta target setiap tahun sampai dengan Tahun

2023.

Bab IX Penutup

Bab ini memuat kaidah pelaksanaan RPJMD dan pedoman transisi pada

saat RPJMD ini berakhir untuk menjamin keberlanjutan perencanaan

Gambar

Gambar 1.1 Proses Penyusunan, Pelaksanaan Serta Pengendalian dan Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

(1) The regional government shall submit a draft Perda of accountability in implementation of APBD to DPRD in the form of a financial report audited by the State Audit Body not

Dengan mengidentifikasi kata, siswa dapat menjelaskan makna yang ada pada kosakata yang berkaitan dengan keadaan cuaca secara tepat.. Dengan kegiatan menulis kesimpulan, siswa

tanah yang berbeda dengan harga pasar tanah.. b) Least cost Theories , yaitu kelompok teori lokasi yang berdasarkan analisa. pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada prinsip biaya

Dengan kegiatan pameran makanan khas daerah, siswa dapat memberi contoh sikap bersatu dalam keberagaman di kehidupan sehari-hari dengan baik.. Dengan kegiatan mengisi jurnal

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

Dalam penelitian terhadap tiga komponen yang harus diperhatikan yaitu: reduksi data, sajian data, dan kesimpulan atau verifikasi (Sutopo, 2002:27). Proses analisis interaktif

Tesis ini berjudul “Respon Polymeric Foam yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) akibat Beban Tekan Statik dan Impak (Simulasi Numerik) ”.. Tesis merupakan

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula