• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Lokasi dan Analisa Ekonomi Spasial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Teori Lokasi dan Analisa Ekonomi Spasial"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI LOKASI DAN ANALISA EKONOMI SPASIAL

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Regional 1

Dosen Pengampu: Ibu Umayatu Suiroh Suharto, SE., M.Si

Disusun Oleh:

Edwin Ronaldo NIM. 5553121723 Syintia Dwi Anggraeni NIM. 5553121735 Renia Puan Pausoan NIM. 5553121781 Ayi Ayatullah NIM. 5553121806

Kelas : IV F/ 4F

2014

JURUSAN ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

(2)

1. Sebutkan dan jelaskan faktor–faktor yang ditentukan dalam pemilihan lokasi

kegiatan ekonomi?

Jawab:

a. Ongkos Angkut, yaitu biaya atau beban yang dikeluarkan untuk mpemindahan bahan baku ke pabrik dan ongkos distribusi hasil produksi

dari pabrik ke pasar. Ongkos angkut merupakan faktor yang sangat

penting, dikarenaan bagian yang cukup penting dalam kalkulasi biaya

produksi.

b. Perbedaan Upah Antar Wilayah, yaitu perbedaan upah terjadi karena variasi dalam biaya hidup, tingkat inflasi daerah, dan komposisi kegiatan

ekonomi wilayah. Bagi negara sedang berkembang, diaman fasilitas

angkutan masih belum tersedia kepelosok daerah dan mobilitas barang

serta faktor produksi antar wilayah belum begitu lancar, maka perbedaan

upah antar wilayah akan menjadi lebih besar. Dalam hal ini bukanlah upah

nominal, tetapi upah riil setelah diperhitungkan produktivitas tenaga kerja.

c. Keuntungan Aglomerasi, yaitu keuntungan yang muncul bila kegiatan

ekonomi yang saling terkait satu sama lainnya terkonsentrasi pada suatu

tempat tertentu. Keterkaitan ini dapat berbentuk kaitan dengan bahan baku

(Backward Linckages) dana kaitan dengan pasar (Forward Linckages).

Contoh: Royal-Serang, dan Simpang Tiga/ Matahari Lama-Cilegon.

d. Konsentrasi Permintaan, yaitu wilayah pemusatan berkumpulnya para konsumen dalam suatu tempat lokasi yang strategis.

e. Kompetisi Antar Wilayah, yaitu persaingan sesame perusahaan dalam wilayah tertentu atau antar wilayah. Bila persaingan sangat tajam, seperti

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition), maka pemilihan lokasi

perusahaan akan cenderung terkonsentrasi dengan perusahaan lain yang

menjual produk yang sama (homogen). Hal ini dilakukan agar

masing-masing perusahaan akan mendapatkan posisi yang sama dalam

menghadapi persaingan sehingga tidak ada yang dirugikan karena

pemilihan lokasi perusahaan yang kurang tepat. Sebaliknya, bilaman

(3)

Monopoli, maka pemilihan lokasi perusahaan akan cenderung bebas,

karena pembeli akan tetap dating dimana saja perusahaan berlokasi.

f. Harga dan Sewa Tanah, yaitu dalam rangka memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan cenderung memiliki lokasi dimana harga

atau sewa tanah lebih rendah.

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

Baduose Media. Halaman 21 – 26)

2. Jelaskan teori lokasi memaksimumkan laba dari D.M. Smith!

Jawab:

Dalam mencari lokasi yang memberikan keuntungan maksimal setelah

memerhatikan lokasi yang memberikan ongkos terkecil dan lokasi yang

memberikan penerimaan terbesar, maka D.M. Smith memberikan solusi

dengan mengintrodusir konsep average cost (biaya rata-rata) dan average

avenue (penerimaan rata-rata) yang terkait dengan produksi. Dengan asumsi

jumlah produksi adalah sama maka dapat dibaut kurva average cost (biaya

rata-rata) yang bervariasi dengan lokasi. Di lain sisi dapat pula dibuat dengan

kurva average revenue (penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi.

Kemudian kedua kurva itu digabung dan di mana terdapat selisih average

revenue dikurangi average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi yang

memberikan keuntungan maksimal. Hal ini dapat dijelakan pada kurva

berikut ini:

(4)

Lokasi yang memberikan keuntungan adalah antara A dan B dan yang

optimal adalah pada titik 0. Lebih ke kiri dari titik A atau lebih ke kanan dari

titik B perusahaan akan menderita kerugian.

(Dikutip dari: Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 146 – 148).

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model gravitasi dan manfaatnya dalam

menjelaskan teori lokasi!

Jawab:

Model Gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk melihat

besarnya daya tarik dari sautu potensi yang berada pada suatu lokasi.

Rumus:

𝑰

𝒊𝒋

= 𝒌

𝑷

𝒅

𝒊

𝑷

𝒋 𝒊𝒋𝒃

Keterangan:

Iij = Jumlah trip Antara kota i dengan kota j.

Pi = Penduduk kota i.

Pj = Penduduk kota j.

dij = Jarak antara kota I dengan kota j.

b = Pangkat dari dij, menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun seiring dengan pertambahan jarak. Nilai b dapat dihitung tetapi apabila tidak maka yang sering digunakan b=2.

k = Sebuah bilangan konstanta berdasarkan pengalaman, juga dapat dihitung seperti b.

Manfaat Model Granvitasi, Antara lain:

a) Dapat digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya

wilayah pengaruh dari potensi tersebut.

b) Dalam perencanaan wilayah, model ini digunakan sebagai alat untuk

melihat apakah lokasi berbagai fasilitas kepentingan umum telah berada

(5)

c) Dalam membangun suatu fasilitas yang baru maka model ini dapat

digunakan untuk menentukan lokasi yang optimal. Artinya, fasilitas itu

akan digunakan sesuai dengan kapasitasnya.

(Dikutip dari: Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 148-150).

4. Jelaskan secara komprehensif langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan

dalam memilih lokasi?

Jawab:

Dalam era globalisasi saat ini, bagi para pengusaha bertaraf internasional,

pemilihan lokasi sekaligus berarti.

a) Pertama-tama memilih dinegara mana lokasi usaha tersebut yang paling

menguntungkan. Faktor yang dipertimbangkan, antara lain adalah

ketersediaan bahan baku, upah buruh, jaminan keamanan, fasilitas

penunjang, daya serap pasar lokal, dan aksesibilitas dari tempat produksi

ke wilayah pemasaran yang dituju (terutama aksesibilitas pemasaran ke

luar negeri). Belakangan ini faktor stabilitas politik negara merupakan

faktor penting bagi pertimbangan para investor. Mereka lebih memilih

kelangsungan usaha dalam jangka panjang ketimbang laba yang besar

tetapi tidak terdapat kepastian berusaha dalam jangka panjang.

b) Kemudian memilih diprovinsi mana, kemudian di kabupaten/ kota mana.

Dalam memilih daerah perlu diperhatikan perbedaan kebijakan Pemerintah

Daerah setempat terhadap kegiatan usaha. Setelah berlakungan otonomi

daerah, kebijakan pajak dan retribusi daerah bisa sangat berbeda antara

satu daerah dengan daerah lainnya. Begitupun mungkin terdapat perbedaan

kondisi keamanan dan sikap masyarakat yang berbeda terhadap investor

luar antara satu daerah dengan daerah lainnya.

c) Pada tingkat pemilihan lokasi, penetapan lokasi industri terkait dengan dua

sudut pandang, yaitu pengusaha dan pemerintah. Pengusaha melihat lokasi

dari sudut keuntungan maksimum jangka panjang yang dapat diraih, akan

(6)

memilih lokasi disitu juga memperhatikan efisiensi pemakaian ruang,

artinya untuk setiap lahan yang tersedia, dipilih kegiatan apa yang paling

cocok di situ yang menjamin keserasian pemakaian lahan yang secara

nasional akan memberikan nilai tambah yang optimal.

d) Untuk menetapkan lokasi industri, pengusaha perlu membuat kalkulasi

yang benar tentang besarnya investasi dan biaya produksi, perusahaan

harus memanfaatkan berbagai keahlian, mulai dari keahlian yang

menyangkut teknis seperti ahli di bidang teknis bangunan, ahli daya

dukung lahan, ahli permesinan, sampai kepada ahli dibidang riset pasar,

ahli manajemen, sosiologi, dan ahli dibidang peratruan pemerintah/ ahli

hukum.

e) Apabila hendak membangun atau mengembangkan sebuah usaha baru

pada lokasi tertentu, pengusaha harus melakukan studi kelayakan finansial.

Hal ini untuk melihat bahwa proyek itu tidak hanya memberi keuntungan

kepada pengusahanya tetapi juga memberi manfaat yang lebih besar

disbanding kerugian yang ditimbulkannya kepada ekonomi nasional dan

kepada lingkungan.

(Dikutip dari: Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional: Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 150 – 152).

5. Apa itu pengertian Pengelompokkan Teori Lokasi? Sebutkan dan jelaskan

Pengelompokkan Teori Lokasi!

Jawab: :

Pengelompokkan Teori Lokasi merupakan konsep ilmu dengan cakupan

analisa yang cukup luas meliputi beberapa sektor pertanian (kegiatan industri

pengolahan manufaktur dan jasa).

Teori Lokasi dikelompokkan atas tiga bagian besar yaitu :

a) Bid-Rent Theories, yaitu Teori kelompok lokasi yang berdasarkan analisa

pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada kemampuan membayar harga

(7)

b) Least cost Theories, yaitu kelompok teori lokasi yang berdasarkan analisa

pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada prinsip biaya minimum (Least

Cost ).

c) Market Area Theories, yaitu kelompok teori lokasi yang mendasarkan

analisa pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada prinsip luar pasar (Market

Area) terbesar yang dapat diakui perusahaan. Teori ini dipelopori oleh

August Losch (1957).

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

Baduose Media. Halaman 26 – 27).

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teori Lokasi Webber?

Jawab:

Alfred Webber mempelopori perumusan teori lokasi khusus untuk kegiatan

industri pengolahan (manufacturing). Teori ini muncul pada masa

berkembangnya revolusi industri di jerman untuk membantu pemerintah

dalam menentukan lokasi yang terbaik dan ekonomis bagi pembangunan

perusahaan pengolahan besi baja (steel manufacturing company) , sedangkan

bahan baku yang diperlukan perusahaan ini adalah biji besi dan batu bara

yang terdapat di dua tempat yang berbeda (localized materials) sehingga

untuk membawanya ke lokasi pabrik guna kegiatan produksi akan

memerlukan ongkos angkut yang cukup besar. Webber memberikan analisis

pemilihan lokasi paling ekonomis (optimal) yang dapat menghasilkan ongkos

minimum.

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

Baduose Media. Halaman 37)

7. Sebutkan dan jelaskan bentuk keuntungan aglomerasi yang dapat muncul

dalam Teori Lokasi?

Jawab:

Pertama, adalah keuntungan skala besar (scale economies) yang terjadi

(8)

terkait yang ada pada lokasi tersebut. Biasanya keuntungan diukur dalam

bentuk penurunan biaya produksi rata-rata bila berlokasi pada suatu

konsentrasi industry.

Kedua, adalah keuntungan lokalisasi (localization economies) yang diperoleh

dalam bentuk penurunan (penghematan)ongkos angkut baik untuk bahan

baku maupun hasil produksi bila memilih lokasi pada konsentrasi tertentu.

Ketiga, adalah keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama

(Urbanization Economies) seperti listrik, gudang, armada angkutan, air,dan

lainnya. Biasanya keuntungan ini diukur dalam bentuk pnurunn biaya yang

dikeluarkan untuk penggunaan fasilitas tersebut secara bersama.

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

Baduose Media. Halaman 23).

8. Sebutkan dan Jelaskan tiga fase produksi yang masing-masing menggunakan

teknologi yang berbeda?

Jawab:

a) Phase I (New Product) yaitu pada tahap awal kehidupan produk baru

dimana teknologi yang digunakan juga masih baru dan belum banyak

dikenal masyarakat. Lokasi optimal industry pada tahap ini adalah pada

Negara maju dimana jumlah tenaga ahli yang digunakan cukup tinggi.

b) Phase II (Growing Product) dimana pada tahap ini jumlah produksi

mulai meningkat pesat karena permintaan terhadap produksi

bersangkutan sudah mulai banyak sedangkan penggunaan teknologi

sudah tidak baru lagi dan mulai dikenali oleh masyarakat umum.

c) Phase III (Mature Product) dimana teknologi produksi yang digunakan

umumnya sudah diketahui secara umum oleh masyarakat sehingga

Negara berkembang juga sudah bisa melaksanakannya.

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

(9)

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isodapan kritis menurut Laundreth?

Jawab:

Menurut Laundreth seperti teori yang dikemukakan Weber di atas bahwa titik

lokasi optimum (T) dapat dipengaruhi oleh daerah konsentrasi tenaga murah

(L). Keadaan ini menyebabkan pengusaha untuk mempertimbangkan sejauh

mana akan lebih menguntungkan untuk pindah ke L.

Untuk membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan tentang lokasi

maka ditentukan dengan cara isodapan yaitu lingkaran yang berpusat pada T

yang menunjukkan biaya angkutan yang sama pada titik tersebut. Sistem

isodapan dipergunakan utuk menelaah pengaruh daerah konsentrasi tenaga

murah (L) terhadap titik lokasi biaya angkutan minimum (T). Kalau T

bergeser mendekati L maka biaya angkutan akan naik, tapi sebaliknya

pengusaha akaan makin mampu menggunakan tenaga murah dari L, karena

biaya tenaga akan turun. Pada suatu saat akan mengalami titik tertentu yang

menunjukkan penurunan biaya untuk tenaga sama dengan kenaikan biaya

angkutan yang disebut isodapan kritis (Marsudi, 1992 : 81).

Gambar 1.2 Isodapan Kritis

(Dikutip dari: Tarigan, Robinson. 2012. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 143 – 144)

A

T1 T2

(10)

10. Bagaimana bentuk pasar dalam kondisi equilibrium (Spatial Equilibrium)?

Jelaskan!

Jawab:

Menurut August Losch melalui analisa yang kemudian menghasilkan kesimpulam bahwa luas pasar dalam kondisi equilibrium akan berbentuk

hexagonal (persegi enam) dimana semua luas pasar sudah dapat dimanfaatkan

secara maksimal (lihat gambar A, B, C). Sedangkan dalam kenyataannya hal

ini sulit terjadi karena kondisi tersebut sangat sulit untuk dapat dicapai secara

sempurna, namun demikian analisis losch ini masih dapat dijadikan sebagai

logika teoritis tentang arah umum untuk mencapai keseimbangan luas pasar

(market area equilibrium).

Gambar A. Luas Pasar Tanpa Persaingan Spasial

Gambar B. Luas Pasar dengan Persangan Spasial

Gambar C. Luas Pasar dalam Keseimbangan Menurut August Losch

(Dikutip dari: Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Padang:

Gambar

Gambar 1.1 Kurva Lokasi Yang Memberikan  Keuntungan
Gambar 1.2 Isodapan Kritis
Gambar C. Luas Pasar dalam Keseimbangan Menurut August Losch

Referensi

Dokumen terkait

1) Penetapan Harga Dalam Tipe Pasar Berbeda ... Biaya, Harga dan Penawaran pesaing ... Metode Dalam Penentapan Harga Jual ... Penetapan Harga Berdasarkan Biaya ... Penetapan

Struktur Hirarki Analisis Multi Kriteria Penetapan Lokasi Terminal Angkutan Barang di Kota Kendari.. Latar belakang pemilihan lokasi yang didasari hasil wawancara

Kurva Biaya Fixed cost - Biaya tanah ( biaya pembelian lahan dan pengolahan) Estimasi Biaya Gambar, dan site plan (data Sekunder) - Biaya sertifikat tanah

Untuk dapat meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia pemerintah pusat seharusnya tidak hanya terbatas pada teori pusat pertumbuhan dengan melihat lokasi

Berbeda dengan analisa tanah, dalam analisa jaringan ekstraksi zat hara dari dalam tanah telah dikerjakan sendiri oleh tanaman yang kita analisa.. Maka masalah pemilihan

Konsep Rentang (range) dan Ambangbatas (threshold) dalam teori Tempat Sentral ... Teori Lokasi Retail dalam Skala Intra-Urban ... Beberapa Reaksi terhadap Teori Central Place ...

Bila biaya transport bahan baku dari lokasi bahan baku ke lokasi pabrik atau perusahaan lebih besar dari biaya transport barang jadi (lokasi pabrik ke lokasi

Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 16/11/2014 18 Cash flow • First cost – biaya pembelian atau pemasangan • Operations and maintenance O&M - berkala • Salvage values – nilai sisa