• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN POINT PELANGGARAN SISWA (Studi Kasus SMP Negeri 5 Semarang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN POINT PELANGGARAN SISWA (Studi Kasus SMP Negeri 5 Semarang)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN POINT PELANGGARAN SISWA

(Studi Kasus SMP Negeri 5 Semarang) Sutejo1), Abdul Rouf2)

1)Program Studi Teknik Informatika, Stmik Himsya 2)Program Studi Teknik Informatika, Stmik Himsya

Jalan Raya Karanganyar Tugu Km 12 No 8 Telp 024-8665420 Semarang E-mail : tejo_keina@yahoo.com , roufclass@gmail.com

Abstrak

Perhitungan point pelanggaran tata tertib siswa pada sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat ketidakdisiplinan para siswa dalam lingkungan sekolah, sehingga pihak sekolah akan dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan pembinaan-pembinaan dan tindakan/ sanksi terhadap para siswa yang melanggar dengan tujuan untuk menekan seminal mungkin tingkat pelanggaran siswa di sekolah. Informasi mengenai perhitungan point pelanggaran tata tertib siswa bisa disajikan secara optimal, maka perlu dibuatkan suatu sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi tersebut secara efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perlu dirumuskan bagaimana membuat rancang bangun sistem informasi perhitungan point pelanggaran siswa SMP yang dapat menghasilkan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi Perhitungan Point Pelangaran Siswa ini dapat mempercepat proses untuk mendapatkan informasi mengenai data siswa dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 efektif dan efisien. Sistem Informasi Perhitungan Point Pelangaran Siswa ini dapat mengisi data dengan cepat dan dapat melihat jumlah point dari masing-masing siswa serta jenis pelanggaran apa yang telah dilakukan dapat dilihat dan dilaporkan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian sistem informasi ini dapat menjadi pendukung keputusan bagi pihak berwenang yang memebri penilaian terhadap pelanggaran siswa di lingkungan sekolah.

Kata kunci: Rancang Bangun, Sistem Informasi, Pelangaran Siswa

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai bidang. Hampir semua instansi pemerintah dan perusahaan swasta memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Begitu juga dalam dunia pendidikan dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi yang sekarang ini sudah banyak yang memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti halnya pekerjaan untuk menghitung point pelanggaran tata tertib siswa di sekolah.

Perhitungan point pelanggaran tata tertib siswa pada sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat ketidakdisiplinan para siswa dalam lingkungan sekolah, sehingga pihak sekolah akan dapat melakukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan

(2)

pembinaan-pembinaan dan tindakan/ sanksi terhadap para siswa yang melanggar dengan tujuan untuk menekan seminal mungkin tingkat pelanggaran siswa di sekolah.

Informasi mengenai perhitungan point pelanggaran tata tertib siswa bisa disajikan secara optimal, maka perlu dibuatkan suatu sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi tersebut secara efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perlu dirumuskan bagaimana membuat rancang bangun sistem informasi perhitungan point pelanggaran siswa SMP yang dapat menghasilkan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sedangkan batasan masalah dari rumusan diatas menitikberatkan pada pengolahan data siswa dari kelas 7 sampai dengan kelas 9, dan perhitungan point pelanggarannya.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa, merancang dan membangun suatu sistem informasi perhitungan point pelanggaran siswa SMP, memperbaiki sistem lama yang masih manual.

1.3Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa SMP di lingkungan sekolah, Implementasi sistem informasi perhitungan point pelanggaran siswa SMP, membantu pekerjaan dalam melakukan perhitungan point pelanggaran siswa, dan sebagai pendukung keputusan pimpinan sekolah untuk menentukan kebijakan terkait.

II. TINJAUAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem

Perancangan merupakan sekumpulan prosedur yang dilakukan untuk mengubah spesifikasi logis menjadi desain yang dapat diimplementasikan ke sistem komputer organisasi (Setiawati, 2011). Sedangkan Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Puspitawati & Anggadini, 2011). Dalam mendefinisikan sistem terdapat model pendekatan sistem, yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya, sebagai urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Gerald. J., 1991) dalam Al-Bahra bin Ladjamudin, (2005).

2.2Sistem Informasi

Menurut Gordon. B. Davis (1985) dalam Al-Bahra bin Ladjamudin (2005) mendefinisikan mendefinisikan bahwa informasi sebagai data yang telah diolah menjadi

(3)

bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Pengertian ini sama dalam teori yang dikemukakan oleh Raymond McLeod (1995) dalam Al-Bahra bin Ladjamudin (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005) sistem informasi dapat didefinisikan dalam beberapa teori sebagai berikut:

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.

Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3Pengertian Perhitungan Point Pelanggaran a. Peraturan yang digunakan point pelanggaran

Tata tertib yang mengatur tingkah laku, sikap, ucapan, bertindak dalam kegiatan sehari-hari di SMP yang telah disetujui oleh pihak sekolah, wali murid dan wakil dari siswa, dan tata tertib kehidupan sosial sekolah SMP.

b. Penilaian point pelanggaran (angka kredit pelanggaran)

Penilaian point pelanggaran (angka kredit pelanggaran) adalah tim yang melakukan penilaian terhadap siswa melakukan pelanggaran tata tertib berdasarkan ketentuan point pelanggaran yang sudah disepakati bersama. tata tertib kehidupan sosial sekolah SMP.

c. Pengertian pelanggaran dan tata tertib

Menurut Sunarto (2005) yang dimaksud dengan pelanggaran adalah sesuatu hal yang merugikan, kelakuan yang menyimpang dari aspek yang sudah dibuat. Sedangkan Tata Tertib adalah sebuah aturan yang dibuat secara tersusun dan teratur, serta saling berurutan, dengan tujuan semua orang yang melaksanakan peraturan ini melakukannya sesuai dengan urutan-urutan yang telah dibuat (Sunarto, 2005). d. Tata cara pemberian point pelanggaran

a. Pencatatan point pelanggaran dilaksanakan setiap hari, untuk masing-masing jenis pelanggaran yang dilakukan pada hari itu.

b. Tim yang berwenang memberikan point pelanggaran adalah

 Kepala Sekolah - Guru Mata Pelajaran

(4)

 Guru Pembimbing (Bimbingan Konseling) - Guru Piket

 Wali Kelas - Karyawan

e. Daftar penilaian dan sanksi dari point pelanggaran Tabel 1 Nilai Akhir Sikap/ Budi Pekerti

No. Jumlah Point Nilai Keterangan

1. 0 A Amat Baik

2. 5 - 49 B Baik

3. 50 - 89 C Cukup

4. 90 – 100 D Buruk

5. Lebih Dari 100 E Buruk Sekali

Sumber : Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah SMP

Tabel 2 Sanksi Pelanggaran

No. Jumlah Point Jenis Tindakan

1. 1 - 25 Peringatan 1 Pemanggilan Siswa 2. 26 – 50 Peringatan 2 Pemanggilan Orang Tua 3. 51 - 75 Peringatan 3 Pemanggilan Orang Tua

dan Skorsing 1 hari

4. 76 - 100 Peringatan Terakhir

Pemanggilan Orang Tua, Skorsing 3 hari

dan wajib lapor 2 minggu 5. Lebih Dari

100 Dikembalikan Kepada orang Tua Sumber : Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah SMP

2.4Metode Pengembangan Sistem

Menurut Hoffer dkk (1998) dalam Abdul Kadir (2005) yang dimaksud dari Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standart yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi. Kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut dengan Metode Pengembangan Sistem atau Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle – SLC), merupakan salah satu penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan & penggunaan system. Tahapan metode pengembangan sistem dapat digambarkan sebagai berikut :

(5)

Gambar 1 System Life Cycle

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan tahap desain dan perancangan perlu dianalisis terlebih dahulu system yang hendak dibangun. Tujuan dari tahap Analysis adalah untuk mempelajari sistem yang sedang berjalan dan melakukan indentifikasi masalah. Menurut Octaviani HS, (2010) pada analisis sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut. b. Memahami cara kerja sistem.

c. Melakukan analisis.

d. Melaporkan hasil analisis sistem.

2.5Alat Bantu Analisis Sistem

Dalam mendesain model dari sistem informasi yang dibuat, dibutuhkan suatu media/tools yang merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan logika model dari suatu sistem.

a. Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram / DFD)

Data flow diagram/ DFD adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem komputerisasi, manual atau keduanya, yang disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan.

b. Kamus Data (System Data Dictionary)

Menurut pendapat Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005) kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses.

c. ERD (Entity Relationship Diagram /ERD)

Entity relationship diagram / DFD merupakan model data relational, hubungan antar file yang direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama

(6)

masing-masing file. Terdapat beberapa relasi dalam hubungan atribut yang ada didalam 1 atau 2 file, yaitu sebagai berikut : (Nugroho A., 2011).

d. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Ada beberapa macam kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan , penghapusan, yaitu: (Tata Sutabri, 2012)

e. Sistem Basis data

Sistem basis data menyediakan bahasa untuk mendefinisikan basis data DDL (Data Definition Language) serta bahasa untuk memenipulasi basis data DML (Data Manipulation Language) untuk melakukan operasi-operasi tertentu pada basis data.

III.METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

Menurut David Williams (1995) dalam Al-Bahra bin Ladjamudin, (2005). penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan menggunkan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Tahapan penelitian sebagai berikut:

1. Menentukan permasalahan. 2. Pengolahan data awal.

3. Pengolahan data yang diusulkan atau dikembangkan. 4. Metode pengembangan sistem.

5. Tinjauan umum perusahaan.

3.1 Pengolahan Data Awal

Data kualitatif yang diperoleh dari penelitian ini berupa data-data mengenai kelas siswa, nilai pelanggaran, jenis pelanggaran, sanksi, petugas yang berwenang menilai di sekolah SMP.

3.2 Sistem Pengolahan Data yang Diusulkan atau Dikembangkan

Untuk pengolahan data yang diusulkan atau dikembangkan adalah merubah dari pencatatan manual, menjadi sistem informasi dengan menggunakan program visual basic,

(7)

walaupun pada SMP sudah menggunakan komputer dalam pengolahan datanya, namun dalam menangani masalah perhitungan point pelanggaran siswa yang dilakukan belum otomatisasi. Dengan adanya sistem informasi perhitungan point pelanggaran siswa ini, maka memudahkan pihak-pihak yang berwenang memberikan penilaian.

3.3 Daftar Butir Point Pelanggaran

Tabel 3 Tabel Butir Nilai Point Pelanggaran

No Keterangan

Point (Angka Kredit) A Keterlambatan

1 Terlambat Masuk Jam 1 setelah 5 menit bel 5

2 Terlambat Mengikuti Upacara Bendera 5

3 Terlambat Masuk Setelah Istirahat 5

4 Izin Keluar Selama KBM berlangsung tidak kembali 5 B Kehadiran

1 Tidak mengikuti kegiatan ekskul tanpa keterangan 5

2 Tidak Masuk Tanpa Keterangan 5

3 Membawa/Naik Sepeda Motor Ke Sekolah 5

4 Tidak Masuk Dengan Membuat Keterangan Palsu 10 C Pakaian

1 Tidak Memakai Topi upacara saat upacara bendera 5 2 Memakai seragam osis pada saat bermain bola 5

3 Tidak Memakai Baju Seragam Sekolah 10

4 Memakai Pakaian Ketat 20

D Kepribadian

1 Mengeluarkan Kata-Kata Tidak Senonoh 5

2 Berbohong Pada Guru 20

3 Berpacaran/Berbuat Asusila 50

4 Melawan Guru 50

5 Mencuri 100

E Ketertiban

1 Membawa Tipe Ex 5

2 Berada Diluar Kelas Saat Pelajaran Efektif 10

(8)

4 Mengotori/Mencorat-coret fasilitas sekolah, guru,

karyawan, teman dan orang lain 50

5 Merusak benda milik sekolah, guru dan teman 50 F Merokok

1 Membawa rokok ke dalam sekolah 10

2 Menghisap rokok di dalam sekolah / di sekitar sekolah 30

G Pornografi

1 Membawa buku, majalah, stensil porno dll 50 2 Menjualbelikan buku, majalah, stensil porno 50

3 Melihat Foto, Kaset dan CD Porno 50

H Senjata Tajam

1 Membawa Senjata Tajam/Api Tanpa Ijin 100

2 Menjualbelikan Senjata Tajam/Api 100

3 Menggunakan Senjata Tajam/Api Untuk Melukai orang

lain 100

I Narkoba Dan Minuman Keras

1 Mabuk Di Sekolah 100

2 Membawa Narkoba/Minuman keras di sekolah 100 Sumber : Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah SMP

IV. PEMBAHASAN

Bagian Bimbingan Konseling SMP Negeri 5 Semarang untuk pencatatan data point pelanggaran yang dilakukan siswa masih dilakukan secara manual. Untuk pembuatan laporannya masih harus melihat di buku tata tertib yang dibawa siswa dan dilakukan rekap ulang sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Adapun proses pencatatan point pelanggaran dengan prosedur pencatatannya adalah sebagai berikut :

1. Petugas melihat pelanggaran yang dilakukan siswa, kemudian petugas meminta buku tata tertib dan mencatat point di buku tersebut di kembalikan ke siswa lagi. Dicatat di lembar pelanggaran siswa yang kemudian diberikan ke Bimbingan Konseling untuk di rekap

2. Guru Bimbingan Konseling melakukan pemasukkan data sesuai dengan lembar pelanggaran yang di berikan oleh petugas ke dalam sistem.

(9)

3. Bimbingan Konseling mencetak laporan jumlah point dan kondite siswa, kemudian laporan diberikan kepada kepala sekolah dan wali kelas untuk ditulis pada buku rapor siswa.

4.1Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 2 ERD

4.2Data Dictionary

Kamus data disebut juga istilah sistem data dictionary, yaitu katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Pada setiap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang laporan-laporan dan database.

1. Tabel Pelanggaran

TbPelanggaran = Kd_Pelg + Nm_Pelg + Point Kd_Pelg = 1 { character } 3

[ 0 – 9 ]

Nm_Pelg = 1 {character} 35 [ A- Z | a - z]

(10)

Point = 1 { number } 8 [ 0 – 9 ]

2. Tabel Siswa

TbSiswa = NIS + Nama + Jk + Agama + TmpLahit + TglLahir NIS = 1 { character }5 [ 0 – 9 ] Nama = 1 {character} 30 [ A- Z | a-z ] Jk = 1 {character} 12 [ A- Z | a-z ] Agama = 1 { character } 12 [ A- Z | a-z ] TmpLahir = 1 { character } 25 [ A- Z | a-z ] TglLahir = 8 { date } 8 Tanggal [ 1 – 31 ] Bulan [ 1 – 12 ] Tahun [1900 – 2012] 3. Tabel Petugas

TbPetugas = NIP + Nama + Jabatan + Mapel NIP = 1 { character } 9 [ 0 – 9 ] Nama = 1 {character} 35 [ A- Z] Jabatan = 1 {character} 25 [ A- Z | a-z ] Mapel = 1 {character} 25 [ A- Z | a-z ] 4. Tabel Kelas

TbKelas = NIS + ThAjaran + Kelas + JmlPoint NIS = 1 { character }5

[ 0 – 9 ]

ThAjaran = 1 { character }9 [ / | 0 – 9 ] Kelas = 1 { character } 6

(11)

[ A-Z ]

JmlPoint = 1 { Number } 8 [0 - 9 ]

5. Tabel Transaksi Pelanggaran

TbTranPelanggaran = NoTran + NIS + ThAjaran + Kd_Pelg + NIP + JmlAwal + Point + JmlAkhir + TglTran

NoTran = 1 { Number } 8 [ 0 – 9 ] NIS = 1 { character }5 [ 0 – 9 ] ThAjaran = 1 { character }9 [ / | 0 – 9 ] Kd_Pelg = 1 { character } 3 [ 0 – 9 ] NIK = 1 { character } 9 [0 – 9 ] JmlAwal = 1 { number } 8 [ 0 – 9 ] Point = 1 { number } 8 [ 0 – 9 ] JmlAkhir = 1 { number } 8 [ 0 – 9 ] TglTran = 8 { date } 8 Tanggal [ 1 – 31 ] Bulan [ 1 – 12 ] Tahun [1900 – 2012] V. KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Perhitungan Point Pelangaran Siswa ini dapat mempercepat proses untuk mendapatkan informasi mengenai data siswa dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 efektif dan efisien.

2. Sistem Informasi Perhitungan Point Pelangaran Siswa ini dapat mengisi data dengan cepat dan dapat melihat jumlah point dari masing-masing siswa serta jenis pelanggaran apa yang telah dilakukan dapat dilihat dan dilaporkan dengan efektif dan efisien.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra bin Ladjamudin, (2005), Analisa dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Andri Kristanto (2008), Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta : GavaMedia.

Frieyadi (2007), Belajar Sendiri Pemrograman Database Menggunakan Foxpro 9.0, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Hanif Al Fatta (2007), Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern, Yogyakarta : Penerbit Andi,. Jogiyanto H.M. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), Edisi Ke Tiga, Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Madcoms Madiun dan Andi Offset (2008), Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Pemula, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sunarto Hapsoyo (2005), Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya : Penerbit Mekar

Tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah SMP Negeri 5 Semarang (2009), Semarang: SMP Negeri 5 Semarang

Wahana Komputer dan Penerbit Andi (2007), Pengembangan Aplikasi Database, Yogyakarta: Penerbit Andi.

(13)

Gambar

Tabel 2 Sanksi Pelanggaran
Gambar 1 System Life Cycle
Tabel 3 Tabel Butir Nilai Point Pelanggaran
Gambar 2 ERD

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan disertasi ini, sehingga saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan

Dari kutipan di atas, bisa dilihat bahwa pengemudi memiliki keyakinan bahwa dengan berlaku jujur rezeki akan datang dengan sendirinya, setelah peneliti melakukan analisa lebih

Untuk menganalisis kemampuan struktur modal (diproksikan dengan Debt to Equity Ratio ) dalam memoderasi hubungan antara profitabilitas (diproksikan dengan Net Profit Margin )

Pemerintah Indonesia tidak memiliki program sejenis yang berskala nasional untuk mencegah atau mengurangi terjadinya perundungan di institusi pendidikan. Tidak ada tindakan

Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada salah satu aspek bahasa yaitu sarana retorika yang meliputi pemajasan, penyiasatan struktur kalimat, citraan yang digunakan

1) Prinsip-prinsip dalam Pemberian Kredit Pemberian kredit harus diatur bahwa pejabat yang menangani kredit lancar (performing loan) harus dipisahkan dengan pejabat

Pertanyaan yang kemudian muncul terkait dengan tema dalam artikel ini adalah apa dan bagaimana peran kaum perempuan dalam aktivitas agrikultur tradisional masyarakat Sahu,

Dan dari sini dapat disimpulkan oleh penulis dan lebih condong ke pendapat muhaimin, yaitu ciri dasar untuk mengetahui etos kerja yang tinggi dapat diketahui dari: menunjang