• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TOR

(Term of Reference)

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis

SOA Tahap II

Tahun Anggaran 2015

Divisi Manajemen Sistem Informasi

(2)

LAMPIRAN I PENGADAAN

NOMOR FUP- /SPPK300/2015/S7 TANGGAL

TERM OF REFERENCE (TOR)

SPESIFIKASI TEKNIS

NAMAPROYEK : Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SKK Migas sebagai Badan Pengawas dan Pengendali Usaha Hulu Minyak dan Gas di Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengawasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang menjalankan usahanya di Indonesia, dengan konsep Production Sharing Contract (PSC) dan mekanisme cost recovery. Saat ini SKK Migas terus melakukan pengembangan sistem/aplikasi dalam mendukung kegiatan pengawasan dan pengendalian tersebut.

Pengembangan sistem/aplikasi di SKK Migas membutuhkan pengelolaan dan penyelarasan baik proses bisnis antar fungsi, maupun antara proses bisnis dengan aplikasi dan sistem yang dikembangkan.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, rencana ke depan SKK Migas dirumuskan dengan pengembangan Enterprise Architecture (EA) dan Service Oriented Architecture (SOA) di lingkungan SKK Migas.

B. Tujuan dan Manfaat

Dengan penerapan EA dan SOA diharapkan:

 Dapat memperbaiki komunikasi antara organisasi dan bisnis.

 Fokus pada penggunaan Teknologi untuk Pengelolaan informasi, untuk meningkatkan konsistensi, akurasi, on-time, integritas, kualitas, ketersediaan, akses

 Mempercepat integrasi sistem

II. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi utama pelaksanaan pekerjaan ini adalah Kantor Pusat SKK Migas, Gedung Wisma Mulia lantai 38, Jl Gatot Subroto no 42 Jakarta.

(3)

III. RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU PEKERJAAN

A. Ruang Lingkup Pekerjaan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam pekerjaan ini antara lain:

1. Penggambaran Logical Process sebagai bagian Enterprise Architecture SKK Migas.

2. Penyediaan Jasa Pengembangan Service Oriented Architecture (SOA). a. Pendampingan dan Pengembangan

b. Analisa dan Design B. Jangka Waktu Pekerjaan

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 60 Hari dalam Kalender (dengan asumsi 1 Bulan 30 Hari). Pelaksana pekerjaan wajib

melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala.

IV. URAIAN PEKERJAAN

Dalam pekerjaan ini seluruh aktifitas analisa dan pendefinisian harus berdasarkan Metode Project Management dan Development yang formal dan terstruktur. Dan dalam tiap tahapan, Pelaksana Pekerjaan bersedia melakukan transfer knowledge kepada personil SKK Migas.

Rincian kegiatan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : a. Kick Off Meeting

Pelaksana pekerjaan harus melakukan kegiatan kick of meeting, dimana pada kegiatan ini akan disepakati terkait rencana penyelesaian pekerjaan, meliputi antara lain:

1. Struktur organisasi Proyek 2. Strategi pelaksanaan Proyek

3. Resiko-resiko utama yang mungkin terjadi dan batasan-batasan. 4. Metode Komunikasi dan Pelaporan.

b. Penggambaran Logical Process sebagai bagian Enterprise Architecture SKK Migas.

Berikut beberapa kondisi as-is terkait Business Process SKK Migas, antara lain:  Business Process telah digambarkan menggunakan ARIS, dengan model

type EPC (column display) menggunakan konvensi / metode penggambaran yang disesuaikan dengan kebutuhan Dinas Organisasi dan Sistem Manajemen SKK Migas.

(4)

Kegiatan dalam bagian ini antara lain namun tidak terbatas pada :

i. Menggambarkan logical process dengan format Business Process Model Notation (BPMN) dari sistem-sistem aplikasi yang sudah atau sedang dikembangkan di SKK Migas, yaitu:

o Sistem Informasi Penjualan dan Penerimaan Migas

o Sistem Informasi Pengelolaan Rantai Suplai

o Risk Profile Management System

Sistem aplikasi di atas tidak mengikat (fleksibel) dan dapat diganti. Penggambaran logical process dapat diganti dengan penggambaran

business process SKK Migas kurang lebih 700 slides power point (ppt). Personil perlu memahami bisnis proses atau flow sistem Aplikasi. Pemahaman dapat dilakukan antara lain dengan mempelajari dokumentasi (user manual, database, design, source code dll), interview/diskusi dengan user.

ii. Penggambaran BPMN harus sesuai best practices dan dapat digunakan oleh BPM webMethod.

iii. Dalam menggambarkan kebutuhan diatas mengacu kepada model yang sudah dibuat sebelumnya.

iv. Melakukan transfer-knowledge atas hasil yang telah dibuat.

v. Memberikan bantuan teknis terkait fungsionalitas ARIS tools. (apabila diperlukan)

Detil pekerjaan dan deliverable akan ditentukan sesuai kebutuhan yang dituangkan pada work order (wo).

c. Penyediaan Jasa Pengembangan Service Oriented Architecture (SOA).

i. Pendampingan dan Pengembangan sistem terkait SOA dengan menyediakan tenaga kerja dengan spesifikasi sebagai berikut:

a) 3 (tiga) SOA Developer pada jasa pendampingan dan pengembangan sistem, terkait SOA memiliki detail pekerjaan dan deliverbale yang akan ditemtukan sesuai kebutuhan yang dituangkan pada work order.

(5)

b) 2 (dua) Technical Writer yang tidak wajib on – site sebanyak 22 mandays.

Tugas yang perlu dilakukan Technical Writer antara lain :

Membuat dokumentasi terkait service yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan SKK Migas

ii. Analisa dan Design terkait SOA dengan menyediakan tenaga kerja 1 (satu) SOA Analyst & Design yang bertugas untuk membuat analisa dan design SOA, seperti:

 Mendukung pekerjaan SOT PM, SOT OPKUPS, SOT FQR, atau SOT-ALM.

 Menyusun framework SOA Design & Architecture SKK Migas.

Detil pekerjaan akan ditentukan sesuai kebutuhan yang dituangkan pada work order (wo).

V. KETENTUAN

A. Persyaratan Umum

Penyedia jasa konsultansi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan memenuhi spesifikasi sebagai berikut:

a. Baik Perusahaan maupun Personil Pelaksana Pekerjaan bersedia terikat oleh perjanjian kerahasiaan antara Pelaksana Pekerjaan dengan SKK Migas.

b. Memiliki pengalaman pekerjaan setara Modelling dengan EA tools atau Pengembangan SOA (yang saat ini dimiliki SKK Migas) sekurang-kurangnya 1 kali dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

B. Persyaratan Teknis

1. SOA Developer sebagai pelaksana pekerjaan harus lulus tahapan Proof Of Concept untuk dapat mengikuti tahapan selanjutnya (mis. Evaluasi, Pengumuman Harga dls).

2. Semua personil pelaksana, ketika melakukan pekerjaan, memungkinkan untuk bekerja di luar lokasi SKK Migas. Namun dalam beberapa tahapan pekerjaan, beberapa personil pelaksana diperlukan untuk berada di premises SKK Migas, sesuai dengan detail keterangan baik itu pekerjaan, deliverable maupun waktu pekerjaan yang dituangkan pada work order (WO)

3. Dalam melaksanakan seluruh aktivitas di SKK Migas, tenaga pelaksana pekerjaan diwajibkan menerapkan standar keamanan data dan informasi mengacu ISO 27001.

(6)

4. Tenaga pelaksana pekerjaan diwajibakan patuh dan melaksanakan ketentuan umum yang berlaku di SKK Migas

VI. SPESIFIKASI TEKNIS TENAGA PELAKSANA

Tenaga inti pelaksana pekerjaan sekurang-kurangnya terdiri atas :

No Posisi Spesifikasi Teknis / Tugas

1 1 (satu) Enterprise

Architect

Pengalaman Kerja 8 Tahun,

Berpengalaman di bidang teknologi informasi, proses bisnis, analisa & design. Memiliki keahlian dalam menggunakan BPM

Process Diagram.

2 2 (dua)Junior

Enterprise Architect

Pengalaman Kerja 4 Tahun,

Berpengalaman di bidang teknologi informasi dan proses

bisnis. Memiliki keahlian dalam menggunakan tools EA sebagai

perangkat dokumentasi.

3 1 (satu)

Analyst &Designer

Pengalaman Kerja 9 Tahun,

Mempunyai pengalaman implementasi SOA, Integration Server,

dan BPM webMethod yang sangat baik. Pengalaman ditampilkan pada CV.

4 3 (tiga) SOA

Developer

Pengalaman Kerja 9 Tahun (1 Orang) dan & 7 Tahun (2 Orang)

Mempunyai pengalaman implementasi SOA, Integration Server,

dan BPM webMethod yang sangat baik. Pengalaman ditampilkan

pada CV

5 2 (dua)

Technical Writer

Pengalaman Kerja 3 Tahun

Mempunyai pengalaman sebagai technical writer dalam Proyek

pengembangan aplikasi atau sistem

VII. CARA DAN SYARAT PEMBAYARAN

Pembayaran Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II kepada pelaksana pekerjaan dilakukan sesuai deliverable yang dicapai:

A. Pembayaran terkait penggambaran BPMN Diagram dilakukan setelah pencapaian

(7)

B. Pembayaran terkait pendampingan dan pengembangan sistem terkait SOA dilakukan setelah pencapaian absensi / kehadiran dan deliverable telah sesuai dengan work order

(WO).

C. Pekerjaan terkait Analisa dan Design dilakukan setelah pencapaian deliverable dan besarnya sesuai work order.

VIII. SANKSI DAN DENDA

A. Sanksi

1. Apabila nilai denda sebagaimana disebutkan dalam poin VIII.B telah mencapai 5% (lima persen) dari Nilai Perjanjian dan Pelaksana Pekerjaan belum/tidak dapat melaksanakan jasa- jasa / kegiatan pekerjaan secara baik dan benar menurut ketentuan dalam kontrak pekerjaan, maka pelaksana pekerjaan dapat diberikan sanksi berupa pemutusan kontrak secara sepihak tanpa pemberian ganti rugi untuk pelaksana pekerjaan.

2. Apabila pelaksana pekerjaan tidak dapat memperbaiki gangguan (tanpa ada alasan yang dapat diterima) dalam jangka waktu maksimal 1 x 24 jam sejak laporan gangguan diterima pelaksana pekerjaan, maka pelaksana pekerjaanakan diberikan peringatan melalui pemberitahuan tertulis dari SKK Migas

3. Apabila sampai batas akhir 12 (dua belas) hari sejak diterimanya pemberitahuan tertulis tersebut tidak direspon oleh pelaksana pekerjaan, maka SKK Migas berhak memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak secara sepihak tanpa memberi ganti rugi kepada pelaksana pekerjaan.

4. Apabila pelaksana pekerjaan tetap tidak mampu mengatasi Gangguan dengan batasan maksimal selama 1 (satu) bulan berturut-turut sejak laporan Gangguan diterima pelaksana pekerjaan, maka SKK Migas berhak memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak secara sepihak tanpa memberi ganti rugi kepada pelaksana pekerjaan.

B. Denda

Pelaksana pekerjaan akan dikenakan denda sebesar 1% (satu permil) dari nilai perjanjian apabila pelaksana pekerjaan melakukan keterlambatan didalam penyelesaian pekerjaan.

IX. LAIN-LAIN

A. Pelatihan Dan Pemberdayaan

Proses pelatihan dan pemberdayaan (training and enablement) merupakan proses pembagian pengetahuan (knowledge sharing) dari tim pelaksana pekerjaan kepada tim teknis dari SKK Migas mengenai pekerjaan yang telah diimplementasikan. Oleh karena

(8)

itu tim pelaksana pekerjaan wajib menyediakan program pelatihan dan pemberdayaan apabila dibutuhkan SKK Migas.

B. Laporan Akhir

Pelaksana pekerjaan harus menyerahkan laporan akhir yang merupakan gabungan setiap dokumentasi yang dihasilkan di setiap tahapan pekerjaan. Seluruh dokumen yang dihasilkan adalah milik SKK Migas sehingga tidak boleh disebarluaskan dan dibawa keluar dari lingkungan SKK Migas tanpa sepengetahuan dan persetujuan SKK Migas.

C. Garansi Keterbukaan

Pelaksana pekerjaan harus menyerahkan kepemilikan pekerjaan yang dikembangkan sepenuhnya kepada SKK Migas termasuk namun tidak terbatas pada kode sumber aplikasi serta konfigurasi. SKK Migas kemudian memiliki hak eksklusif untuk melakukan perubahan yang diperlukan dan perangkat tambahan ke sistem dengan bantuan dari Pelaksana Pekerjaan atau pihak lain yang ditunjuk oleh SKK Migas.

D. Fasilitas

Perangkat kerja yang akan disediakan oleh SKK Migas adalah sebagai berikut:

1. Account domain dan email SKK Migas untuk digunakan sebagai korespondensi dengan SKK Migas atau instansi terkait selama program berlangsung.

2. Ruang rapat untuk kegiatan diskusi yang melibatkan internal SKK Migas. Dilaksanakan di Kantor Pusat SKK Migas, Gedung Wisma Mulia, jalan Gatot Subroto no 42 Jakarta.

3. Pekerjaan dilakukan pada environment perangkat lunak SKK Migas.

E. Hal-hal yang belum dijelaskan dalam dokumen ini akan diberikan pada prebid / Aanwijzing.

X. ESTIMASI BIAYA

Estimasi pelaksanaan pekerjaan ini Rp590.799.000 dan sudah termauk PPN 10%. --:m:-

Referensi

Dokumen terkait

Adapun dari paparan hasil penelitian dan simpulan, maka peneliti memberikan masukan kepada gruru bahwa guru bisa menggunakan model pembelajaran problem based

Usaha pengendalian penyakit pada tanaman kedelai secara terpadu dapat dilakukan melalui integrasi beberapa komponen pengendalian secara kultur teknis (varietas tahan, rotasi

Kondisi tersebut juga terkonfirmasi dari hasil SKDU yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana sektor PHR dan Pertanian yang sebagian besar pelakunya memiliki status pekerjaan

Sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang baku, terbuka, dinamis seiring dengan dinamika perkembangan masyarakat

Pewarnaan hematoksilin menunjukkan kerusakan jaringan akar yang lebih berat dan warna biru lebih pekat pada varietas peka dibandingkan dengan varietas toleran.. UCAPAN

Selanjutnya beberapa karakteristik pesantren secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) pesantren tidak menggunakan batasan umur bagi santri-santri; (b)

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 85 mahasiswa yang merupakan mahasiswa aktif dan penelitian ini menggunakan metode analisis data Partial Least Square (PLS). Hasil uji

Dalam perkembangan selanjutnya bangsa Melayu semakin ramai di Negeri Buton, hal ini terutama dikaitkan dengan posisi Buton yang sangat strategis sebagai jalur