Muhammad Alirusman Lubis
V - 1
( 41107010016 )BAB V
METODE DAN PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS (KOLOM,BALOK,LANTAI & SHEAR WALL)
5.1 Kolom
5.1.1 Defenisi kolom
Kolom adalah batang vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok ( E.G nawy., 1998).kolom berfungsi meneruskan beban dari atas kemudian menyalurkan beban tersebut ke pondasi.kolom merupakan struktur tekan sehingga keruntuhan kolom tidak memberikan peringatan awal yang cukup jelas oleh karena itu perlu adanya perencanaan kekuatan yang lebih tinggi di bandingkan dengan elemen beton bertulang lainnya.
Berdasarkan bentuk dan susunan tulangan,kolom yang di rencanakan di proyek paragon square di bedakan menjadi:
1) Kolom segi empat dengan tulangan memanjang dan sengkang 2) Kolom bulat dengan tulangan lateral berbentuk spiral
3) Kolom komposit yang terdiri dari beton dan baja frofil di dalamnya Demikian pula berdasarkan posisi beban kolom di bedakan menjadi 2 yaitu kolom dengan beban sentris dan kolom dengan beban eksentris.
Kolom dengan beban sentris mengalami gaya aksial dan tidak mengalami momen lentur.keruntuhan kolom dapat terjadi pada beton hancurkarena tekan atau baja tulangan leleh karena tarik.
Muhammad Alirusman Lubis
V - 2
( 41107010016 )Kolom pendek adalah kolom yang runtuh karena materialnya,yaitu lelehnya baja tulangan atau hancurnya beton. Sedangkan kolom langsing adalah kolom yang runtuh karena tekuk yang besar.
5.1.2 Peralatan & bahan dalam pembuatan kolom bertulang
1) Besi ulir D22,D25 sebagai tulangan utama,dan tulangan ekstra 2) Besi D10,sebagai beugel,dan sepihak
3) Barcutter sebagai alat pemotong
4) Barbender sebagai alat pembengkokan cincin,dan pembengkokan 5) Kawat sebagai pengikat sengkang
6) Beton K500 sebagai bahan coran kolom bertulang
5.1.3 Tahap Pekerjaan kolom
Untuk metode pelaksanan pembuatan dan pemasangan kolom dapat di lihat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 5.1. Tahap Pekerjaan Kolom Persiapan / pabrikasi pembesian
Ikat besi kolom ke bekisting Install kolom besi dengan TC
Posisikan kolom di ujung Stek
Pemasangan bekisting
Pengecoran
Bongkar bekisting
Perbaikan pembesian
Muhammad Alirusman Lubis
V - 3
( 41107010016 )
Muhammad Alirusman Lubis
V - 4
( 41107010016 )5.1.4 Pelaksanaan
Adapun rencana pekerjaan kolom di paragon Square direncanakan dengan panjang asumsi per dua lantai,ini di rencanakan dengan tujuan untuk memperhemat waktu,biaya,serta mempermudah pemasangannya.
Adapun pekerjaan pembuatan kolom bertulang sebagai berikut: a. Pabrikasi besi untuk kolom
Proses fabrikasi adalah pekerjaan perakitan besi di tempat yang disediakan mulai dari pembengkokan, pemotongan, dan penyambungan. Pabrikasi besi untuk kolom di kerjakan harus sesuai dengan gambar detail untuk setiap kolom,baik berupa dimensi maupun besi yang digunakan
b. Pemasangan tulangan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembesian pada proyek Paragon Square,besi-besi tulangan yang telah datang di lokasi proyek, diletakkan di lokasi penyimpanan yang telah ditentukan sebagai lokasi fabrikasi besi. Transportasi besi ke tempat yang diinginkan baik secara vertikal maupun horizontal dapat dipermudah dengan bantuan tower crane yang telah tersedia di lokasi proyek. Setelah dilakukan proses fabrikasi maka selanjutnya proses pemasangan sesuai dengan daftar pembesian dan tidak boleh menyimpang dari gambar kerja yang sesuai dengan bar banding
schedule. Kemudian jika dalam proses penyambungan sudah selesai maka
akan dipasang tahu beton atau beton decking, berfungsi untuk menahan posisi tulangan sekaligus menjaga jarak antara tulangan dengan bekisting, c. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama maupun sengkang
Muhammad Alirusman Lubis
V - 5
( 41107010016 )d. Pasang besi kolom pada stek besi yang sudah ada dengan bantuan TC Proses pemasangan besi kolom pada stek besi,harus benar-benar di perhatikan,pertemuan ujung stek dengan ujung pangkal besi kolom harus tepat sesuai dengan gambar detail,hal ini bertujuan untuk menjaga panjang rencana kolom sesuai dengan elevasi pertemuan antara balok dan kolom yang berada diatasnya.dalam pemasangan besi kolom, pertama-tama sengkang yang ada pada stek harus dilonggarkan,hal ini bertujuan untuk mempermudah menyambung besi kolom ke stek kolom
e. Kencangkan besi kolom dan stek besi dengan mengunakan sengkang Setelah besi kolom dan stek tersambung,langkah sterusnya yaitu memasang kembali sengkang yang longgar untuk mengencangkan besi kolom dengan stek kolom,serta tetap memperhatikan kelurusan besi kolom.stelah lurus maka besi kolom di ikat pada suatu penopang besi untuk menghindari terjadinya kemiringan.
f. Atur kelurusan kolom
Mengatur kelurusan kolom ini bertujuan untuk menghindari kemiringan kolom,serta mendapatkan hasil kolom yang memenuhi syarat.
g. Pengecoran kolom Bahan terdiri dari :
a) Beton Redymix K500
b) Calbond ( Super Bonding Agen ) / cairan perekat antara beton lama dengan beton baru di sebut jugha Lem beton
Muhammad Alirusman Lubis
V - 6
( 41107010016 )c) Curing Compound / bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton basah Tenaga kerja
- Tukang Cor yang terampil yang mengerti lingkup pekerjaan pengecoran
- Mandor dan pelaksana yang dapat membaca Shop Drawing dengan baik.
Peralatan yang di butuhkan dalam pengecoran - Concrete Pump - Concrete Mixer - Concrete Vibrator - Waterpass - Batching Plan - Tower Crane 5.1.5 Pekerjaan Pemeriksaan
Sebelum proses pengecoran di laksanakan,maka perlu di lakukan hal-hal seperti berikut:
a. Pemeriksaan bekisting
Pekerjaan pemeriksaan meliputi: 1) Ukuran bekisting
Muhammad Alirusman Lubis
V - 7
( 41107010016 )Setelah pemasangan bekisting Shear wall dilaksanakan,kemudian dilakukan pengecekan elevasi dengan menggunakan alat bantu Theodelite.pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut:
- Pengecekan posisi/penempatan kolom pada titik yang di tentukan sesuai dengan Shop Drawing
- Apabila Penempatan bekisting kolom tidak memungkinkan tepat pada garis marka,hal ini di sebabkan karena posisi penempatan pembesian Shearwall tidak tepat pada titiknya. 3) Pemeriksaan sambungan pada bekisting
b. Pemeriksaan tulangan yang meliputi:
1) Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama 2) Pemeriksaan jumlah,jarak,dan posisi sengkang
3) Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan
4) Pemeriksaan decking ( tebal selimut beton)
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik,maka bekisting di bersihkan dengan menggunakan air compressor, kemudian pelaksanaan pengecoran kolom dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1) Beton redymix di tuang dari concrete mixer ke dalam bucket dan diangkut dengan menggunakan alat bantu Tower Crane ke lokasi yang akan di cor
Muhammad Alirusman Lubis
V - 8
( 41107010016 )2) Sebelumnya sambungan beton lama dengan yang baru di siram dengan calbond ( Super Bonding Agent )
3) Setelah bucket yang terisi dengan beton berada di lokasi,selanjutnya proses penuangan beton dari bucket dari ujung moncong Bucket yang di sambung dengan pipa.
4) Setelah beton tertuang dari bucket langkah selanjutnya adalah proses meratakan beton redymix dan di padatkan dengan alat vibrator.
5) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis di padatkan dengan vibrator agar terbentuk beton yang benar-benar padat. 6) Pengecoran di hentikan pada batas zona pengecoran
7) Selesai
c. Bongkar bekisting kolom
Pembongkaran bekisting kolom ini di lakukan maksimal umur kolom 8 jam setelah di cor.
5.2Balok dan plat lantai 5.2.1 Defenisi Balok
Fungsi utama balok adalah membentuk bidang kaku horisontal. Bidang ini memperkokoh dan bergabung dengan struktur bangunan vertikal sehingga memungkinkan bangunan untuk bertindak terhadap gaya-gaya sebagai suatu unit tertutup.
Pada Proyek paragon Square ini sistem struktur yang digunakan adalah struktur rangka kaku, maka terdapat suatu hubungan yang kaku antara balok
Muhammad Alirusman Lubis
V - 9
( 41107010016 )dengan kolom. Bahan yang digunakan untuk balok adalah beton bertulang (reinforced concrete)
Adapun defenisi lain dari balol adalah merupakan struktur elemen yang dimana memiliki dimensi b dan h yang berbeda, dimensi b lebih kecil dari dimensi h. Bagian ini akan membahas mengenai balok yang menerus di atas banyak tumpuan dan balok statis tak tentu seperti Balok menerus.
5.2.2 Lantai
a. Defenisi lantai
Lantai adalah bagian bangunan berupa luasan yang di batasi dinding-dinding sebagai tempat di lakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan.pada bangunan bertingkat lantai memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat di kategorikan sebagai elemen struktur maupun elemen non-struktural dari bangunan
b. Fungsi dari lantai
Adapun fungsi lantai antara lain:
1) Memisahkan ruangan secara mendatar 2) Melimpahkan beban kepada balok
3) Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke bawah 4) Meningkatkan kekakuan bangunan
c. Persyaratan lantai
Adapun persyaratan yang harus di penuhi dalam mendesain lantai sebagai berikut:
Muhammad Alirusman Lubis
V - 10
( 41107010016 )1) Lantai harus mempunyai kekuatan yang mencukupi untuk mendukung beban
2) Tumpuan pada dinding/balok harus mencukupi untuk menyalurkan beban sehingga sekaligus dapat memperkaku struktur bangunan.
3) Lantai harus mempunyai massa yang cukup untuk meredam getaran dan mencegah pemantulan suara
5.2.3 Tahap Pekerjaan balok & lantai
Untuk tahapan pekerjaan balok & lantai dapat di lihat seperti gambar di bawah ini:
Gambar 5.3. Tahapan Pekerjaan balok & lantai Pemasangan S SNI MS BJTS Pengukuran elevasi Pemasangan bekisting Pemasangan pembesian Pembersihan Pengecoran beton K350 Pembongkaran bekisting Perbaikan Pembesian
Muhammad Alirusman Lubis
V - 11
( 41107010016 )
Muhammad Alirusman Lubis
V - 12
( 41107010016 )5.2.4 Pelaksanaan
a. Persiapan
Langkah persiapan ini harus ada drawing maupun gambar detai dari item pekerjaan yang akan di kerjakan serta intruksi dari kalap untuk mengerjakan balok atau lantai dari titik yang di maksud.dalam pekerjaan ini mandor kayu dan mandor besi haruslah benar-benar kompak.kekompakan ini sangat bermanfaat bagy keduanya,dalam arti mandor kayu harus bekerja dengan baik dan cepat,sehingga tidak merugikan mandor besi dalam mengerjakan pembesian balok dan lantai,dimana di Proyek Paragon Square semua mandor dengan sistem borongan.intinya semua mandor menargetkan volume pekerjaan.
Adapun material/bahan yang di perlukan antara lain: - S SNI MS BJTS
- Balokan kayu
- Triplek yang dengan ketebalan 15 mm - Paku
- Besi ulir D22 sebagai tulangan Pokok pada balok - Besi D10 sebagai tulangan lantai
- Kawat sebagai pengikat sengkang b. Pemasangan S SNI MS BJTS
Dalam proses pemasangan BJTS ini haruslah benar-benar di perhatikan,baik berupa type maupun jaraknya,S SNI MS BJTS ini berfungsi sebagai penopang bekisting,dan sebagai penahan balokan dan plat lantai yang di cor sebelum umur
Muhammad Alirusman Lubis
V - 13
( 41107010016 )beton belum mencukupi. Pemasangan BJTS ini haruslah mengikuti ukuran elevasi lantai dan elevasi balokan,dalam hal ini untuk mengatur elevasi yang dimaksudkan dapat di bantu dengan alat ukur Theodelite.
c. Pengukuran
Setelah S SNI terpasang langkah selanjutnya adalah Proses pengukuran elevasi ketinggian dengan menggunakan alat Theodelite.Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur ketinggian elevasi serta mengukur kerataan balokan.
d. Pemasangan Bekisting
Langkah pemasangan bekisting ini di lakukan setelah pemasangan S SNI MS BJTS sudah terpasang Rapi.begitu halnya pemasangan bekisting ini harus mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku yaitu:
1) Harus ada Shoap Drawing sebelum pekrjaan bekisting dan balokan 2) Material panel-panel bekisting yang telahvdi pabrikasi di periksa
dan di pasang sesuai dengan kode-kode yang ada di dalam Shop Drawing.
3) Meterial dari bekisting balok/ plat lantai harus di lapisi oleh oli bekas ( non-expose).untuk bekisting bekas harus harus telah di treatmen ( di rawat secara memadai hingga layak di pakai kembali 4) Jarak Schapolding, jarak horibeam,stood-stood harus sesuai dengan
drawing
5) Periksa jarak formties dan bracing pada balok yang tinggi (tergantung dimensi)
Muhammad Alirusman Lubis
V - 14
( 41107010016 )6) Pastikan ukuran dimensi dengan meteran
7) Periksa elevasi pelat lantai dan balokan dengan alat ukur,apakah sudah susuai dengan gambar kerja dan apakh ada perbedaan elevasi antara pelat lantai satu dengan yang lainnya.
8) Pada balok dan plat lantai periksa kerapatan sambungan/pertemuan di tutup dengan busa atau sejenisnya.
e. Pemasangan pembesian pada balokan dan lantai
Setelah pekerjaan bekisting balokan dan plat lantai kerja sudah rapi,langkah selanjutnya adalah proses pembesian pada balok,dan plat lantai Adapun metode pemasangan pembesian ini harus :
1) Periksa barbending schedule ( BBS)
2) Diameter besi,jumlah besi dan jumlah besi dan jarak pembesian pada area yang akan di pabrikasi
3) Periksa selimut beton decking,ukur jarak bersih terhadap bekisting dengan meteran
4) Periksa kaki ayam,perhatikan jumlah dan jaraknya
5) Periksa pengikatan besi bandret tidak bergeser jika di ketok,di rekomendasikan agar pemotongan bendrat dilakukan di fabrikasi. 6) Penentuan pembenan tumpuan dan lapangan
7) Pengikatan sengkang dan beugel yang sesuai dengan gambar f. Pembersihan oleh K3
Muhammad Alirusman Lubis
V - 15
( 41107010016 )Setelah proses pembesian balokan dan plat lantai selesai langkah selanjutnya adalah proses pemberisihan oleh K3.proses pembersihan ini di lakukan dengan alat penyemprotan guna untuk membuang kotoran dari bekas potongan triplek maupun hasil dari bekas kawat ikatan,seta kotoran lainnya yang di anggap dapat mengganggu pengecoran
g. Proses perbaikan kembali
Setelah proses penyemprotan selesai,maka langkah selanjutnya yaitu proses perbaikan pembesian balokan maupun pembesian plat lantai,yang dianggap belum memenuhi sesuai dengan gambar detail.Proses perbaikan ini sangat kelihatan sekali hasil pemasangan besi balokan maupun lantai,dan plat lantai kerja,baik berupa pemasangan,kemiringan,serta kerataan.oleh sebab itulah dilakukannya pembersihan sebelum di cor.
h. Pengecoran balok dan Plat lantai dengan beton K350 1) Bahan terdiri dari :
- Beton Redymix K350
- Calbond ( Super Bonding Agen ) / cairan perekat antara beton lama dengan beton baru di sebut jugha Lem beton
- Curing Compound / bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton basah - Kawat ayam
Muhammad Alirusman Lubis
V - 16
( 41107010016 )- Tukang Cor yang terampil yang mengerti lingkup pekerjaan pengecoran
- Mandor dan pelaksana yang dapat membaca Shop Drawing dengan baik.
3) Peralatan yang di butuhkan dalam pengecoran - Concrete Pump - Concrete Mixer - Concrete Vibrator - Waterpass - Batching Plan - Tower Crane 5.2.5 Pekerjaan Pemeriksaan
Sebelum proses pengecoran di laksanakan,maka perlu di lakukan hal-hal seperti berikut:
a. Pemeriksaan bekisting meliputi: 1) Ukuran bekisting
2) Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting
Setelah pemasangan bekisting pelat lantai dan balok dilaksanakan,kemudian dilakukan pengecekan elevasi dengan menggunakan alat bantu Theodelite.pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut:
Muhammad Alirusman Lubis
V - 17
( 41107010016 )- Pengecekan elevasi balok di lakukan dengan menempatkan alat waterpass dimana tinggi alat adalah setinggi marking pada kolom(1,00m dari permukaan pelat lantai dibawahnya) - Apabila pembacaan alat waterpass belum menunjukkan
elevasi yang sesuai dengan gambar kerja,maka Screwjack di putar untuk menaikkan atau menurunkan posisi bottom balok. 3) Pemeriksaan sambungan pada bekisting
b. Pemeriksaan tulangan yang meliputi:
1) Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama 2) Pemeriksaan jumlah,jarak,dan posisi sengkang
3) Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan 4) Pemeriksaan decking ( tebal selimut beton)
5.2.6 Pembersihan
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik,maka bekisting di bersihkan dengan menggunakan air compressor.kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
a. Pasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam.pengecoran di hentikan pada jarak ¼ bentang dari tumpuan. b. Beton redymix di tuang dari concrete mixer ke dalam bucket dan
diangkut dengan menggunakan alat bantu Tower Crane ke lokasi yang akan di cor
Muhammad Alirusman Lubis
V - 18
( 41107010016 )c. Sebelumnya sambungan beton lama dengan beton baru di siram dengan calbond ( super bonding agent )
d. Setelah bucket yang terisi dengan beton berada di lokasi,selanjutnya proses penuangan beton dari bucket
e. Setelah beton tertuang dari bucket langkah selanjutnya adalah proses meratakan beton redymix dengan penggaruk dan di padatkan dengan menggunakan vibrator.
f. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis di padatkan dengan vibrator agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
g. Pengecoran di hentikan pada batas zona pengecoran
h. Setelah beton setengah kaku langkah selanjutnya proses penghalusan beton dengan menggunakan bahan ultracheam,untuk mendapatkan hasil coran yang bagus.
i. selesai
i. Bongkar bekisting
Setelah umur coran balok dan lantai sudah memenuhi,langkah selanjutnya adalah pembongkaran bekisting oleh para pekerja kayu,yang nantinya bekisting tersebut di manfaatkan dalam pengerjaan lainnya.pembongkaran bekisting ini dilakukan bertahap yaitu; setelah 14 hari dilakukan pengurangan perkuatan,dan setelah 14 hari berikutnya pembongkaran pch,dan setela 14 hari berikutnya baru di lakukan pembongkaran menyeluruh.
Muhammad Alirusman Lubis
V - 19
( 41107010016 )5.3Shearwall
5.3.1 Pengertian Shearwall
Shearwall pada bangunan tower berupa dinding core yang berfungsi sebagai penahan gaya geser yang terjadi.
Pada tiap lantai berbeda pada penulangannya menurut beban yang diterimanya, makin keatas beban semakin kecil sehingga jarak antara tulangan besi semakin renggang Penyaluran gaya pada shearwall Gaya - gaya dari pembebanan mati, berat balok sendiri dan plat lantai pada tiap lantai disalurkan ke shearwall yang terletak pada tengah bangunan
5.3.2Fungsi Shearwall
Fungsi Shearwall pada gedung bertingkat secara umum: 1) Memperkokoh gedung
Dengan struktur dinding beton bertulang,maka dinding bukan hanya sebagai penyekat ruangan tetapi berfungsi juga sebagai struktur bangunan yang ikut memikul gaya-gaya beban yang bekerja pada balok dan kolom sekitarnya.
Muhammad Alirusman Lubis
V - 20
( 41107010016 )5.3.3Tahap Pengerjaan Shearwall
Gambar 5.5. Tahap Pekerjaan Shearwall
Gambar 5.6. Ilustrasi Pekerjaan Shearwall Persiapan Penentuan titik as Pabrikasi pembesian Pemasangan bekisting Pengecoran K500 Pembongkaran bekisting Perbaikan
Muhammad Alirusman Lubis
V - 21
( 41107010016 )5.3.4 Pelaksanaan
1) Persiapan
Persiapan ini meliputi :
- Drawing serta gambar-gambar detai lainnya - Persiapan material/bahan yang di butuhkan 2) Penentuan titik-titik as
Penentuan titik-titik as Shearwall ini di peroleh dari hasil pekerjaan tim survay yang melakukan pengukuran dan pematokan ,yaitu berupa marking yang berupa titik-titik atau garis yang di gunakan sebagai dasar penentuan letak bekisting dan tulangan. Penentuan as kolom shearwall ini dilakukan dengan alat Theodelite
3) Pabrikasi pembesian
Pabrikasi pembesian shearwall di proyek Paragon Square ini dilakukan di tempat pabrikasi besi.kemudian diangkat menuju tempat shearwall yang akan di pasang.Dalam proses pengangkatan ini diangkat dengan menggunakan Tower Crain ( TC )
Adapun hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemasangan besi Shearwall ini yaitu:
- Ujung pangkal besi shearwall ini di tempatkan pada garis marking
- Setelah berada di tempatkan pada garis marking ,kemudian di ikat ke stek yang sudah ada
Muhammad Alirusman Lubis
V - 22
( 41107010016 )- Setelah sengkang sudah rapi,kemudian meluruskan posisi berdirinya besi Shearwall
- Setelah lurus ,kemudian besi shearwall tersebut di ikat dengan di topang batang besi ke kolom
- Pembersihan lokasi Shearwall sebelum di tutup dengan Bekisting 4) Proses pemasangan bekisting
Bekisting ini berfungsi untuk menutup Besi Shearwall yang sudah terpasang yang nantinya akan di cor.
Adapun langkah-langkah pemasangan bekisting sebagai berikut:
- Pengangkatan bekisting dari gudang kayu yang di bantu dengan TC menuju tempat yang akan di pasangnya bekisting shearwall - Bekisting ini di pasang tepat pada garis marka yang sudah di
buat
- Setelah terpasang kemudian di kunci menggunakan baut untuk memperkuat/merapatkan pertemuan tepi-tepi bekisting
5) Proses pengecoran Shearwall Bahan terdiri dari :
- Beton Redymix K500
- Calbond ( Super Bonding Agen ) / cairan perekat antara beton lama dengan beton baru di sebut jugha Lem beton
- Curing Compound / bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat proses penguapan air pada beton basah
Muhammad Alirusman Lubis
V - 23
( 41107010016 )Tenaga kerja
- Tukang Cor yang terampil yang mengerti lingkup pekerjaan pengecoran
- Mandor dan pelaksana yang dapat membaca Shop Drawing dengan baik.
Peralatan yang di butuhkan dalam pengecoran - Concrete Pump - Concrete Mixer - Concrete Vibrator - Waterpass - Batching Plan - Tower Crane
Metode kerja pengecoran Shearwall
Sebelum proses pengecoran di laksanakan,maka perlu di lakukan hal-hal seperti berikut:
1. Pemeriksaan bekisting meliputi: a) Ukuran bekisting
b) Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting
Setelah pemasangan bekisting Shear wall dilaksanakan,kemudian dilakukan pengecekan elevasi dengan menggunakan alat bantu
Theodelite.pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut:
Muhammad Alirusman Lubis
V - 24
( 41107010016 )- Pengecekan posisi/penempatan Shear wall pada titik yang di tentukan sesuai dengan Shop Drawing
- Apabila Penempatan bekisting Shearwall tidak memungkinkan tepat pada garis marka,hal ini di sebabkan karena posisi penempatan pembesian Shearwall tidak tepat pada titiknya. c) Pemeriksaan sambungan pada bekisting
2. Pemeriksaan tulangan yang meliputi:
- Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama - Pemeriksaan jumlah,jarak,dan posisi sengkang
- Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan - Pemeriksaan decking ( tebal selimut beton)
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik,maka bekisting di bersihkan dengan menggunakan air compressor,kemudian pelaksanaan pengecoran Shear wall dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
a) Beton redymix di tuang dari concrete mixer ke dalam bucket dan diangkut dengan menggunakan alat bantu Tower Crane ke lokasi yang akan di cor
b) Sebelumnya sambungan beton lama dengan beton baru di siram dengan calbond ( super bonding agent )
c) Setelah bucket yang terisi dengan beton berada di lokasi,selanjutnya proses penuangan beton dari bucket dari ujung moncong Bucket yang di sambung dengan pipa.
Muhammad Alirusman Lubis
V - 25
( 41107010016 )d) Setelah beton tertuang dari bucket langkah selanjutnya adalah proses meratakan beton redymix dan di padatkan dengan menggunakan vibrator.
e) Pengecoran di hentikan pada batas zona pengecoran f) Selesai
6) Bongkar bekisting
Setelah umur coran balok dan lantai sudah memenuhi,langkah selanjutnya adalah pembongkaran bekisting oleh para pekerja kayu,yang nantinya bekisting tersebut di manfaatkan dalam pengerjaan lainnya.pembongkaran bekisting ini dilakukan sama halnya dengan umur kolom.