• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FIBER DALAM CAMPURAN ADUKAN BETON Pemanfaatan Pecahan Tempurung Kelapa Sebagai Fiber Dalam Campuran Adukan Beton.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " PEMANFAATAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FIBER DALAM CAMPURAN ADUKAN BETON Pemanfaatan Pecahan Tempurung Kelapa Sebagai Fiber Dalam Campuran Adukan Beton."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA

SEBAGAI FIBER DALAM CAMPURAN ADUKAN BETON

Tugas Akhir

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil

diajukan oleh :

ANDI PRAYITNO NIM : D 100 080 037 NIRM : 08 6 106 03010 5 0037

kepada

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidakbenaran di dalam pernyataan saya

di atas maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 19 Februari 2013

(4)

iii PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat

Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun

Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Tugas akhir ini disusun guna melengkapi

persyaratan untuk menyelesaikan derajat sarjana S-1 pada Program Studi Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bersama ini

penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis mengucapkan terima kasih atas pengarahan, bimbingan, dan

bantuan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir ini kepada :

1). Bapak Ir. Agus Riyanto, SR., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2). Bapak Ir. H. Suhendro Trinugroho, M.T., selaku Ketua Program Studi

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3). Bapak Ir. H. Henry Hartono, M.T., selaku Pembimbing Utama.

4). Ibu Yenny Nurchasanah, S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping.

5). Bapak Basuki, S.T., M.T., selaku Dosen tamu.

6). Ibu Yenny Nurchasanah, S.T., M.T.,selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7). Bapak dan Ibu dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

8). Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, do’a dan

dorongan lahir dan batin.

9). Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penyusunan

(5)

iv

Penyusun menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu yang

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

penyusun harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini dan semoga Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 15 Februari 2013

(6)

v

C. Tujuan dan manfaat Penelitian ... 2

1. Tujuan Penelitian ... 2

1. Sifat Kelebihan Beton ... 5

2. Sifat Kekurangan Beton ... 5

D. Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton ... 6

1. Faktor Air Semen ... 6

2. Perbandingan Semen-Agregat ... 7

(7)

vi

B. Bahan Penyusun Beton ... 10

1. Semen Portland ... 10

2. Agregat ... 11

2a.) Agregat Halus (Pasir)….………...11

2b). Agregat Kasar (Batu Pecah)...11

3. Air ... 11

4. Bahan Tambah Pecahan Tempurung Kelapa ... 12

C. Rencana Campuran Beton ... 12

1. Penetapan Kuat Tekan Beton ... 12

2. Penetapan Deviasi Standar ... 12

3. Penetapan Nilai Tambah Margin (M) ... 12

4. Penetapan Kuat Tekan Rata-rata ... 12

5. Penetapan Jenis Semen Portland ... 12

6. Penetapan Jenis Agregat ... 13

7. Penetapan Faktor Air Semen ... 13

8. Penetapan faktor air semen Maksimum ... 13

9. Penetapan Nilai Slump ... 13

10.Penetapan butir Agregat Maksimum ... 14

11.Penetapan Jumlah Air ... 14

12.Perhitungan Berat Semen ... 15

13.Penetapan Berat Semen Minimum ... 15

14.Penyesuaian Kebutuhan Semen ... 15

15.Penyesuaian Jumlah Air fas ... 15

16.Penetapan Gradasi Agregat Halus ... 15

(8)

vii

18.Penentuan Berat Jenis Beton ... 15

19.Penentuan Berat Jenis Beton ... 15

20.Perhitungan Kebutuhan Agregat Campuran ... 16

D. Perawatan (curing) ... 16

1e). Pecahan Tempurung Kelapa ... 21

2. Peralatan Penelitian ... 21

2a). Ayakan Standar ... 21

2b). Penggetar Ayaakan (siver) ... 22

2c). Timbangan ... 22

2l). Bak Tempat Perendaman Benda Uji ... 26

(9)

viii

2n). Peralatan Penunjang ... 27

C. Tahapan Penelitian ... 27

D. Pelaksanaan Penelitian ... 30

1. Pemeriksaan Agregat Halus (pasir) ... 30

1a). Pemeriksaan Kadar Lumpur PadaPasir ... 30

1b). Pemeriksaan Berat Jenis Specific Gravity dan Absorbsi ... 30

1c). Pemeriksaan Gradasi Pasir ... 31

1d). Pengujian Zat Organik ... 31

2. Pemeriksaan Agregat Kasar (kerikil) ... 32

2a). Pemeriksaan Berat Jenis Specific Gravity dan Absorbsi ... 32

2b). Pemeriksaan Gradasi Batu Pecah ... 32

2c). Pemeriksaan Berat Satuan Volume batu Pecah ... 33

2d). pemeriksaan Keausan Agregat ... 33

3. Perhitungan Rencana Campuran Beton ... 33

4. Pembuatan Benda Uji ... 33

5. Pengujian Slump ... 34

6. Perawatan ... 35

7. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 35

8. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... 35

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAN A. Umum ... 37

B. Hasil Dan Analisis Pengujian Agregat Halus ... 37

C. Hasil Dan Analisis Pengujian Agregat Kasar ... 40

D. Pengujian Slump ... 42

E. Hasil Pengujian Berat Jenis ... 43

F. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... 45

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

(10)

ix DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Spesifikasi Macam-Macam Serat ... 9

Tabel III.1. Faktor Air Semen Maksimum ... 13

Tabel III.2. Penetapan Nilai Slump Berdasarkan Jenis Konstruksi Yang Ada .... 14

Tabel III.3. Perkiraan Kuat Tekan Maksimum Beton ... 14

Tabel III.4. Perkiraan Kebutuhan Agregat Kasar Per m3 Berdasarkan MHB ... 14

Tabel V.1. Hasil Pemeriksaan Terhadap Agregat Halus... 37

Table V.2. Hasil Pengamatan Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus ... 38

Tabel V.3. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir ... 39

Table V.4. Hasil Pemeriksaan Terhadap Agregat Kasar... 40

Tabel V.5. Pengamatan Pemeriksaan Gradasi Untuk Agregat Kasar ... 41

Tabel V.6. Hasil Pemeriksaan Gradasi Agregat Kasar (Batu Pecah) ... 41

Tabel V.7. Hasil Pengujian Nilai Slump ... 42

Table V.8. Hasil Pengujian Berat Jenis Beton Dengan fas 0,4 ... 43

Tabel V.9. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan fas 0,4 Umur 28 hari ... 45

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1. Pengaruh Fas Terhadap Kuat Tekan Beton ... 6

Gambar II.2. Pengaruh Umur Beton Terhadap Kuat Tekan Beton ... 7

Gambar II.3. Pengaruh Jenis Semen Terhadap Kuat Tekan Beton ... 8

Gambar III.1. Skema Pengujian Kuat Tekan Beton ... 17

Gambar III.2. Skema Pengujian Kuat Tarik Beton Tampak Samping ... 18

Gambar III.3. Skema Pengujian Kuat Tarik Beton Tampak Depan ... 18

Gambar IV.1. Semen Holcim ... 20

Gambar IV.2. Agregat Halus (Pasir) ... 20

Gambar IV.3. Agregat Kasar (Batu Pecah) ... 21

Gambar IV.4. Pecahan Tempurung Kelapa 3x4 cm ... 21

Gambar IV.5. Ayakan Saringan ... 22

Gambar IV.16. Bak Tempat Perendaman Benda Uji ... 26

Gambar IV.17. Mesin Uji Tekan Dan Tarik ... 27

Gambar IV.18. Peralatan Penunjang Lain ... 27

Gambar IV.19. Bagan Alir Tahapan Penelitian ... 30

Gambar IV.20. Pengujian Slump ... 35

(13)

xii

Gambar V.2. Grafik Hubungan Antara Ukuran Ayakan Dengan

Persentase Kumulatif Butir Lolos Pada Kerikil………..42

Gambar V.3. Grafik Hubungan Antara Penambahan Pecahan

Tempurung Kelapa Dengan Nilai Slump Pada Fas 0,4………...43

Gambar V.4. Grafik Hubungan Antara Penambahan Pecahan

Tempurung Kelapa Dengan Berat Jenis Beton………...45

Gambar V.5. Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan Beton Dengan

Penambahan Pecahan Tempurung Kelapa ………..……...47

Gambar V.6. Grafik Hubungan Antara Kuat Tarik Belah Beton Dengan

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran IV.1. Hasil Pemeriksaan Zat Organik Dalam Pasir ... L-1

Lampiran IV.2. Hasil Pemeriksaan SSd……… ... L-2

Lampiran IV.3. Pemeriksaan Specific Gravity Dan Absorption Pasir ... L-3

Lampiran IV.4. Hasil Pemeriksaan Kandungan Lumpur Pada Pasir …… ... L-4

Lampiran IV.5. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir …… ... L-5

Lampiran IV.5. Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir ……….. ... L-6

Lampiran IV.6. Pemeriksaan Specific Gravity Dan Absorption Kerikil ... L-7

Lampiran IV.7. Hasil Pengujian Berat Satuan Volume Batu Pecah ... L-8

Lampiran IV.8. Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar... L-9

Lampiran IV.9. Hasil pemeriksaan gradasi kerikil………. ... L-10

Lampiran IV.9. Hasil pemeriksaan gradasi kerikil…………. ... L-11

Lampiran IV.10. Hasil Perhitungan Rencana Campuran Beton ... L-12

Lampiran IV.10. Lanjutan Perhitungan Rencana Campuran Beton ... L-13

Lampiran IV.10. Lanjutan Perhitungan Rencana Campuran Beton ... L-14

Lampiran IV.10. Lanjutan Perhitungan Rencana Campuran Beton ... L-15

Lampiran IV.11. Hasil Pengujian Slumpfas 0,4…..…... ... L-16

Lampiran IV.12. Pemeriksaan Berat Jenis Beton Dengan fas 0,4 ... L-17

Lampiran IV.13. Hasil Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton dengan fas 0,4

Umur 28 Hari………. ... L-18

Lampiran IV.14. Hasil Pengujian Kuat Tarik Silinder Beton dengan fas 0,4

(15)

xiv

PEMANFAATAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI FIBER DALAM CAMPURAN ADUKAN BETON

ABSTRAKSI

Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar dan air sehingga membentuk massa padat. Beton memiliki sifat yang mudah dibentuk sesuai keinginan. Bahan dasar penyusunanya juga mudah didapat, selain semen, agregat dan air. Adapun bahan tambah yang digunakan dalam campuran adukan beton, di antaranya bahan kimia, bahan serat serta bahan non kimia. Dalam penelitian ini menggunakan metode SNI T-15-1990-03 dengan faktor air semen 0,4 dengan bahan tambah pecahan tempurung kelapa dengan ukuran maksimum 3 cm x 4 cm. Pengujiannya menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran tinggi 30 cm, diameter 15 cm. Bahan-bahan yang digunakan adalah pasir klaten, batu pecah Wonogiri, semen merk Holcim, air di ambil dari Laboratorium Bahan Bangunan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, bahan tambah pecahan tempurung kelapa, dengan variasi penambahan 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat agregat kasar yang digunakan. Jumlah sampel 5 silinder untuk setiap variasi penambahan, sehingga total benda uji adalah 50 silinder. Perencanaan campuran mengacu pada metode SNI-1990 dengan faktor air semen (fas) 0,4. Pengujian dilaksanakan pada umur 28 hari di Laboratorium Bahan Bangunan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kuat tekan dan tarik belah beton dari tiap-tiap persentase penambahan pecahan tempurung kelapa dalam campuran adukan beton dan mengetahui persentase optimum penambahan pecahan tempurung kelapa dalam campuran adukan beton, sehingga diperoleh kuat tekan dan tarik belah yang maksimum. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa campuran adukan beton dengan penambahan pecahan tempurung kelapa sebesar 5% pada fas 0,4 dari berat agregat kasar yang digunakan dapat menghasilkan nilai kuat tekan maksimum 32,482 MPa, sedang kuat tekan beton normal 30,094 MPa sehingga terjadi penambahan kuat tekan beton sebesar 7,94% dan diperoleh persentase kuat tekan optimum sebesar 3,2% dengan kuat tekan maksimum 33,120 MPa. Kuat tarik belah beton dengan penambahan pecahan tempurung kelapa sebesar 5% pada fas 0,4 dari berat agregat kasar yang digunakan dapat menghasilkan nilai kuat tarik belah beton maksimum 1,662 MPa, sedang kuat tarik belah beton normal 1,627 MPa sehingga terjadi penambahan kuat tarik belah beton sebesar 2,18% dan diperoleh persentase kuat tarik optimum sebesar 2,2% dengan kuat tekan maksimum 1,725 MPa. Jadi dengan penambahan pecahan tempurung kelapa ke dalam campuran beton dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan tarik belah beton dari kondisi normal sampai kondisi maksimum pada persentase 5%. Penambahan pecahan tempurung kelapa secara berlebihan (lebih dari 5%) menyebabkan nilai kuat tekan beton akan mengalami penurunan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

yang dikembangkan hanya membuat orang menyadari mengenai isu perceraian dan kelekatan yang bukan merupakan suatu urutan intervensi, (2) pada setiap bagian

Selain itu, pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 untuk masing-masing NRPSRQHQ MXJD PHQXQMXNNDQ SHQFDSDLDQ \DQJ WLQJJL UDWD UDWD GL DWDV IDNWRU SHQGXNXQJ

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Demi Allah Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul : TANGGUNGJAWAB

[r]

Pengertian preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan

Hasil Perbandingan tulangan Berdasarkan luas tulangan yang dianalisa berdasarkan SNI gempa 2019 maka jumlah tulangan longitudinal balok dengan dimensi 40 x80 cm

Dari hasil penelitian maka dapat dibuktikan bahwa porsi saham publik, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat