SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 899
Analisis Penentuan Tipe Bangunan Penghubung Yang Efektif
dan Efisien Dengan Metode Rekayasa Nilai Di Desa
Tirtomoyo Kabupaten Malang
Tiong Iskandar, Deviany Kartika, A. Agus Santosa
Program Studi Teknik Sipil S1, ITN Malang
e-mail: tiong_iskandar@yahoo.com ; devianykartika@ftsp.itn.ac.id ; agussantosa@ftsp.itn.ac.id ABSTRAK
Proyek infrastruktur merupakan proyek yang sangat bermanfaat bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat. Namun di sisi lain proyek infrastruktur membutuhkan anggaran besar sehingga perlu dilakukan perencanaan secara cermat. Seperti pada proyek bangunan penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang.Salah satu cara untuk memperoleh produk perencanaan yang efektif dan efisien dengan menggunakan metode Rekayasa Nilai/ Value Engineering yang merupakan sebuah pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk mengurangi/ menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan.
Penelitian ini diharapkan menghasilkan alternatif desain yang lebih ekonomis sehingga dapat menjadi rekomendasi bagi pemilik proyek, perencana, sekaligus pelaksana proyek, serta sebagai bahan pertimbangan bagi berbagai pihak yang bekerja dalam dunia konstruksi yaitu kontraktor dan perencana dalam perencanaan desain bangunan penghubung berikutnya agar diperoleh desain yang lebih efektif dan efisien.
Dengan menerapkan metode Rekayasa nilai pada Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang yang semula menggunakan Box Culvert dimensi 2.5 m x 1.5 m dengan alternatif pengganti berupa RCP (Reinforcement Concrete Pipe) dapat menghemat biaya sebesar Rp. 155,207,672.87 atau sebesar 25.577%. Sedangkan apabila menggunakanalternatif berupa Pelat Beton Bertulang dapat menghemat biaya sebesar Rp.72,101,608.36 atau sebesar 11.882%.
Kata kunci: Rekayasa Nilai, Efektif, Efisien, Bangunan Penghubung
ABSTRACT
Infrastructure development is a key point to distribute wealth amongs the society. Naturally infrastructure development project requires huge budget, thus it becomes critical to plan it in the most efficient way. As happened in bridge construction in Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang. Value Engineering is used to maximize efficiency and effectiveness of the project. Value Engineering is a creative and systemized method to eliminate unnecessary costs.
This research aimed to produce more economic design alternative that could be as a recommendation of effective and efficient design for any party involved in this particular project or in the construction industry in general.
By implementing Value Engineering for bridge construction in Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang, effieciency level could be risen up to 11.882% (Rp.72,101,608.36) by using Reinforcement Conncrete Plate instead of using Box Culvert (dimension 2.5x1.5m). Even 25.577%
(
Rp. 155,207,672.87) efficiency is possible if it uses RCP (Reinforcement Concrete Pipe) instead of Box Culvert neither Reinforcement Concrete Plate.Keywords:Value Engineering, Effective, Efficient, Bridge
Pendahuluan
Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan suatu proyek konstruksi. Menurut Soeharto (2001), suatu proyek konstruksi dapat dikatakan berhasil
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 900
apabila produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu, waktu pelaksanaan, dan batas anggaran yang telah direncanakan.
Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri. Hal ini dikuatkan dengan berbagai kejadian proyek konstruksi yang menyatakan bahwa perencanaan yang baik dapat menghemat ± 40% dari biaya proyek, sedangkan perencanaan yang kurang baik dapat menimbulkan kebocoran anggaran sampai ± 400% (Wulfram,2005)
Proyek infrastruktur merupakan proyek yang sangat bermanfaat bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat. Namun di sisi lain proyek infrastruktur memakan anggaran tinggi sehingga perlu dilakukan secara cermat. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan yang baik dan cermat sehingga meminimalisir pembengkakan biaya. Salah satu cara untuk memperoleh produk perencanaan yang efektif dan efisien dengan menggunakan metode Rekayasa Nilai/ Value Engineering yang merupakan sebuah pendekatan yang bersifat kreatif dan sistematis dengan tujuan untuk mengurangi/ menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan pada pembangunan bangunan penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua jalan yang terpisah oleh creek (saluran alam).
Untuk melaksanakan Value Engineering diperlukan pengumulan informasi sebanyak-banyaknya selanjutnya akan dilakukan pendekatan kreatif untuk memunculkan banyak ide mengenai alternatif-alternatif pilihan bangunan penghubung yang kemudian akan dipilih yang terbaik dengan beberapa analisa sehingga alternatif yang terpilih merupakan alternatif yang lebih efektif dan efisien.
Jika hal ini diterapkan untuk berbagai proyek serupa yang berhubungan dengan bangunan penghubung maka akan menjadi rekomendasi berbagai pihak, seperti konsultan, kontraktor dan pemilik proyek dalam merencanakan proyek infrastruktur sehingga dapat menghemat biaya secara signifikan.
Metode Penelitian
Obyek yang diambil dalam Penelitian ini adalah Pembangunan Jalan yang terletak di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang.Penerapan rekayasa nilai dikhususkan pada pekerjaan bangunan Penghubung (di atas creek).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
Tahap Persiapan
Tahap persiapan diantaranya mengumpulkan atau mencari data-data proyek. Proses pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber antara lain konsultan dan kontraktor. Selain itu juga dilakukan studi pustaka baik melalui buku-buku pustaka, internet, peraturan-peraturan dari Departemen Pekerjaan Umum / Direktorat Jenderal Bina Marga dan peraturan – peraturan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Metode Pengambilan Data Primer
Merupakan metode dengan cara melakukan survey langsung pada pemilik proyek yaitu Politeknik Negeri Malang selaku konsultan perencana dan PT. Lisa Concrete Indonesia sebagai salah satu calon rekanan yang rencananya akan menangani proyek tersebut. Selain itu peneliti juga melakukan observasi langsung ke lokasi proyek.
b. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu metode dengan cara melakukan survey langsung ada instansi atau perusahaan-perusahaan yang dianggap berkepentingan.meliputi perusahaan-perusahaan bahan/ material bangunan, konsultan, kontraktor, pemborong tenaga kerja, instansi yang menangani masalah jasa dan konstruksi bangunan dan perusahaan-perusahaan lainnya yang bisa dijadian bahan referensi.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisa data menggunakan metode Rekayasa Nilai (Value
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 901
Rekayasa Nilai (Value Engineering Job Plan) mengacu pada teori Dell’Isola (1975) yaitu rencana kerja Rekayasa Nilai terdiri dari 4 tahap, yaitu: tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, dan tahap rekomendasi.
Tahap Informasi
Adapun langkah-langkah tahap informasi antara lain:
1. Mengumpulkan data-data royek yaitu gambar desain dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). 2. Mempelajari RAB untuk mendapatkan masing-masing komponen dan biaya pekerjaan. 3. Menyusun informasi harga item pekerjaan dengan cost model proyek.
4. Melakukan analisa fungsi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan fungsi dasar item pekerjaan
b. Menentukan fungsi komponen item pekerjaan, mengklasifikasikan fungsi tersebut kedalam fungsi dasar untuk komponen-komponen yang berfungsi sama dengan fungsi dasar item pekerjaan
c. Menentukan rasio cost/ worth yang merupakan perbandingan indeks nilai biaya dengan nilai biaya
d. Menentukan sub item-sub item pekerjaan yang akan dianalisa
Tahap Kreatif
Dari beberapa penggalian ide kreatif dimunculkan beberapa alternatif desain untuk Pembangunan Jalan Penghubung bagian atas di Desa Tirtomoyo, yaitu:
1. Menggunakan pelat Beton (Struktur Beton Bertulang) 2. Menggunakan pelat komposit beton dan baja (bondex)
3. Menggunakan pelat beton dan wiremesh
4. Menggunakan RCP (Reinforcement Concrete Pipe)
5. Menggunakan Box culvert Tahap Analisa
Tahap analisa bertujuan memilih beberapa alternatif yang terbaik dengan seluruh alternatif-altenatif yang dihasilkan pada tahap kreatif melalui beberapa analisa/ tahapan dan menilai ide kreatif tersebut dari segi keuntungan dan kerugian dengan mencari potensi penghematan biaya untuk setiap ide yang di evaluasi.Dalam
mengevaluasi dapat menggunakan metode zero-one atau matrik evaluasi (Hutabarat,
1995).
1. Analisa keuntungan dan kerugian
Tabel 1. Analisa Keuntungan dan Kerugian Jalan Penghubung di Desa Tirtomoyo
No Ide yang dipilih Potensial Keuntungan Potensial Kerugian
1
Pelat Beton (Struktur beton bertulang)
- Mudah dibentuk/ dicetak - Material mudah didapat - Pemeliharaan mudah - Tahan terhadap panas - Awet dan tahan lama
- Dapat dibuat/ dicetak ditempat - Kuat tekan besar
- Volume besar - Berat sendiri besar - Waktu pelaksanaan lama
- Bila terjadi kesalahan sulit diperbaiki
2 Pelat komposit
beton dan baja (bondex)
- Berat sendiri lebih ringan - Kuat lentur besar - Kuat tarik besar - Awet dan tahan lama
- Waktu pelaksanaan relatif lebih cepat
- Biaya pelaksanaan mahal - Proses pelaksanaan sulit - Sulit mendapatkan bahan - Tidak tahan terhadap panas - Biaya pemeliharaan besar 3
Pelat beton dan wiremesh
- Mudah dibentuk/ dicetak - Material mudah didapat - Pemeliharaan mudah - Tahan terhadap panas - Awet dan tahan lama
- Dapat dibuat/ dicetak ditempat - Kuat tekan besar
- Volume besar - Berat sendiri besar
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 902 - Waktu relatif lebih cepat
4 RCP
(Reinforcement Concrete Pipe)
- Biaya pelaksanaan murah - Waktu pelaksanaan sangat cepat - Material mudah didapat/ dipesan - Pemeliharaan mudah
- Tahan terhadap panas - Awet dan tahan lama - Kuat tekan besar
- Tidak dapat dibuat/ dicetak ditempat - Schedule bergantung pada waktu supply material pabrik
- Pemasangan harus menggunakan alat berat dan metode khusus
- Pelaksanakan harus dilakukan secara detail dan presisi
5 Box Culvert
- Waktu pelaksanaan sangat cepat - Material mudah didapat/ dipesan - Pemeliharaan mudah
- Tahan terhadap panas - Awet dan tahan lama - Kuat tekan besar
- Tidak dapat dibuat/ dicetak ditempat - Schedule bergantung pada waktu supply material pabrik
- Pemasangan harus menggunakan alat berat dan metode khusus
- Pelaksanakan harus dilakukan secara detail dan presisi
- Biaya pelaksanaan relatif mahal
2. Menentukan peringkat alternatif
Aspek yang diperhitungkan untuk bangunan penghubung adalah sebagai berikut: A. Biaya, dengan kriteria angka penilaian:
4 = Sangat Murah, 3 = Murah, 2 = Mahal, 1 = Sangat Mahal B. Pelaksanaan di lapangan, dengan kriteria angka penilaian:
4 = Sangat Mudah, 3 = Mudah, 2 = Sulit, 1 = Sangat Sulit C. Teknologi, dengan kriteria angka penilaian:
4 = Sangat Sederhana, 3 = Sederhana, 2 = Rumit, 1 = Sangat rumit D. Pengawasan Mutu, dengan kriteria angka penilaian:
4 = Sangat Mudah, 3 = Mudah, 2 = Sulit, 1 = Sangat Sulit E. Ketahanan, dengan kriteria penilaian:
4 = Sangat Besar, 3 = Besar, 2 = Kecil, 1 = Sangat Kecil F. Keindahan/ Estetika, dengan kriteria angka penilaian:
4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Buruk, 3 = Sangat Buruk
Tabel 2. Analisa Kelayakan Jalan Penghubung di Desa Tirtomoyo
Dari 5 peringkat alternatif terpilih, selanjutnya dicari bobot dari masing-masing kriteria dengan
menggunakan metode zero-one seperti pada tabel 5.2
Tabel 3. Metode zero one menentukan bobot pada bangunan penghubung N No Alternatif N No Kriteria T Total Ranking A B C D E F 1 Biaya A X 1 1 1 1 1 5 1 2 Pelaksanaan dilapangan B 0 X 1 1 0 1 3 3 3 Teknologi C 0 0 X 0 0 1 1 5
No Alternatif Kriteria Total Ranking Pilihan
A B C D E F
1 Pelat Beton (Struktur beton
bertulang) 4 3 3 3 4 3 20 2 2
2
Pelat komposit beton dan baja
(bondex) 2 3 3 3 3 3 17 4
3 Pelat beton dan wiremesh 3 3 3 3 4 3 19 3
4
RCP (Reinforcement Concrete
Pipe) 4 4 3 4 4 3 22 1 1
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 903
4 Pengawasan Mutu D 0 0 1 X 0 1 2 4
5 Ketahanan E 0 1 1 1 X 1 4 2
6 Keindahan / Estetika F 0 0 0 0 0 X 0 6
Sumber : Hasil Perhitungan
Dengan : 1 = lebih penting, 0 = kurang penting, X = fungsi yang sama
Tabel 4. Pembobotan kriteria pada bangunan penghubung
No Alternatif Simbol Ranking Angka Ranking Bobot (%)
1 Biaya A 1 6 100.00 2 Ketahanan E 2 5 83.33 3 Pelaksanaan dilapangan B 3 4 66.66 4 Pengawasan Mutu D 4 3 50 5 Teknologi C 5 2 33.33 6 Keindahan / Estetika F 6 1 16.66
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 5. Pembobotan relatif pada bangunan penghubung
Sumber : Hasil Perhitungan
Hasil Dan Pembahasan
Data – Data Teknis Eksisting Jembatan:
a. Nama Proyek : Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang b. Jenis Bangunan : Box Culvert
c. Kelas Pembebanan : Kelas A BM 100 (Pembebanan 100%)
Tabel 3.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA (BOX CULVERT) Pengadaan Dan Pemasangan Box Culvert Di Sta 1250 Di Jalan Tembus Desa Tirtomoyo Kab. Malang
No Uraian Pekerjaan Vol Sat Harga Satuan (Rp.)
Jumlah Harga (Rp.)
I Pek. Pendahuluan
1
Pek. Penurunan Box culvert
top-bottom 1.00 Ls 2,250,000.00 2,250,000.00
Jumlah 2,250,000.00
II Pek. Tanah
1 Galian Tanah Dasar Saluran 349.32 M3 20,454.55 7,145,227.23
2 Urugan Sirtu Dipadatkan 6.40 M3 150,000.00 960,000.00
No Alternatif
Kriteria
Total Ranking Pilihan
A B C D E F
100 66.66 333.33 50 83.33 16.66
1 Pelat Beton (Struktur
beton bertulang) 4 400 3 199.9 3 99.9 3 150 4 333.3 3 49.9 1233.3 2 2 2 Pelat bondex 2 200 3 199.9 3 99.9 3 150 3 249.9 3 49.9 950 4 3
Pelat beton dan wiremesh 3 300 3 199.9 3 99.9 3 150 4 333.3 3 49.9 1133.3 3 4 RCP (Reinforcement Concrete Pipe) 4 400 4 266.6 3 99.9 4 200 4 333.3 3 49.9 1350 1 1 5 Box Culvert 2 200 2 133.3 2 66.6 2 100 4 333.3 4 66.6 833.3 5
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 904
Jumlah 8,105,227.23
III Pek. Pasangan
1
Pek. Pemasangan Box culvert
top-bottom 1.5 x 2.5 32.00 Pcs 1,300,000.00 41,600,000.00
Jumlah 41,600,000.00
IV Pek. Pengadaan
1
Pengadaan Box Culvert DUB
250.75.120.25 (Top) 32.00 Pcs 8,670,000 .00 277,440,000.00
2
Pengadaan Box Culvert DUB
250.75.120.25 (Buttom) 32.00 Pcs 8,670,000.00 277,440,000.00
Jumlah 554,880,000.00
Total 606,835,227.23
Sumber : Data yang diperoleh dari penawaran rekanan
Perhitungan Volume Pekerjaan dan Estimasi Biaya:
Tabel 6. Perhitungan Biaya Bangunan Penghubung menggunakan RCP (Alternatif 1)
No
Uraian / Jenis Pekerjaan Harga
Satuan Jumlah Volume Sat I PEKERJAAN SALURAN 1 Pengadaan RCP DD 150.184.250 69.00 pcs 4,948,200.00 341,425,800.00 2 Pemasangan RCP DD DD 150.184.250 172.50 m1 375,000.00 64,687,500.00 3 Urugan pasir 308.17 m3 107,500.00 33,128,275.00
4 Upah langsir tanah 458.87 m3 20,454.55 9,385,979.36
5 Biaya mob demobilisasi 1.00 ls 3,000,000.00 3,000,000.00
Jumlah 451,627,554.36
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 3.3 Perhitungan Biaya Pekerjaan Bangunan Penghubung menggunakan Pelat Beton Bertulang (Alternatif 2)
No Uraian / Jenis Pekerjaan Vol Sat Harga
Satuan Jumlah
Jumlah
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Uitzet/ Profil 1.00 ls 2,000,000.00 2,000,000.00
2 Direksi keet/ gudang 1.00 ls 2,500,000.00 2,500,000.00
3 Listrik dan air kerja 1.00 ls 3,500,000.00 3,500,000.00
Subtotal I 8,000,000.00
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah 340.00 m3 20,454.55 6,954,545.45
2 Urugan pasir bawah abutmen, t = 10 cm 6.40 m3 107,500.00 687,570.00
3 Urugan pasir bawah plat injak, t = 7 cm 4.22 m3 107,500.00 454,118.70
4 Mengurug kembali tanah + pemadatan 340.00 m3 20,454.55 6,954,545.45
Subtotal II 15,050,779.61
III Pekerjaan Lantai Jalan
1 Plat Beton 87,473,087.67
Beton K300 30.72 m3 815,900.00 25,064,448.00
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 905
Bekisting 133.584 m2 143,000.00 19,102,512.00
Curing beton 102.4 m2 18,000.00 1,843,200.00
2 Plat Injak 37,071,997.87
Beton K300 12.84 m3 815,900.00 10,476,156.00
Besi tulangan polos 1207.74 kg 10,700.00 12,922,795.51
Bekisting 81.32 m2 141,000.00 11,466,120.00
Lantai kerja bawah plat injak tebal 5 cm 3.02 m3 731,400.00 2,206,926.36
3 Balok dudukan 70,852,056.03
Beton K300 24.354 m3 815,900.00 19,870,428.60
Besi tulangan polos 2430.63 kg 10,700.00 26,007,707.43
Bekisting 177.12 m2 141,000.00 24,973,920.00
4 Gelagar Utama 37,779,726.10
Beton K300 8.946 m3 815,900.00 7,299,041.40
Besi tulangan ulir 1488.59 kg 11,300.00 16,821,140.98
Besi tulangan polos 254.91 kg 10,700.00 2,727,531.72
Bekisting 77.532 m2 141,000.00 10,932,012.00
SubtotalIII 233,176,867.68
IV PEKERJAAN ABUTMEN
1 Abutmen batu kali (1PC : 4PP) 498.21 m3 459,300.00 228,829,230.90
2 Pasangan batu kali dasar sungai (1PC : 4PP) 34.68 m3 459,300.00 15,928,524.00
3 Lantai kerja bawah abutmen tebal 10 cm 14.61 m3 731,400.00 10,687,216.80
4 Perletakan elastomer jenis 2 (350 x 400 x 39) 28.00 bh 450,000.00 12,600,000.00
SubtotalIV 268,044.972.70
V PEKERJAAN PASANGAN
1 Plesteran & Acian tebal ± 2 cm 174.66 m2 30.000,00 5,239,800.00
2 Benangan 295.20 m1 6.000,00 1,771,200.00
3 Pipa PVC Maspion AW Ø2" + ijuk 138.00 ttk 25.000,00 3,450,000.00
Subtotal V 10,461,000.00
Jumlah 534,733,618.99
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4. Perbandingan Harga Pekerjaan Bangunan Penghubung Sebelum dan Sesudah di VE
Proyek: Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang
No Uraian Biaya Eksisting
(Rp. ) Biaya Sesudah di VE (Rp.) Penghematan (Rp.) Prosentase 1 Bangunan Penghubung 606,835,227.23 Alternatif 1 451,627,554.36 Alternatif 2 534,733,618.99 155,207 ,672.87 72,101, 608.36 25. 577% 11. 882% Tahap Rekomendasi
Tahap rekomendasi merupakan tahap akhir dari proses Rekayasa Nilai yang terdiri dari persiapan dan penyajian kesimpulan hasil Rekayasa Nilai. Alternatif yang terpilih pada tahap analisa dilanjutkan pada tahap ini yang selanjutnya disampaikan secara tertulis kepada pemilik proyek. Keseluruhan aspek teknik dan biaya desain semula diperbandingkan dengan hasil Rekayasa Nilai..
Tabel 3.5. Usulan Pekerjaan Bangunan Penghubung Alternatif 1
USULAN PEKERJAAN
Proyek: Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang Rencana Awal :
Menggunakan Box Culvert dimensi 2,5 m x 1,5 m
Usulan : Alternatif 1
Menggunakan RCP (Reinforcement Concrete Pipe) Mutu Beton : K500
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 906 Mutu Beton : K225
Dimensi Tulangan Pokok : D25
Dimensi Tulangan Pokok : D13 Alasan :
-Penggunaan RCP lebih mudah dalam pemasangan dilapangan, sehingga waktu yang diperlukan
menjadi lebih cepat, serta bahan menggunakan struktur beton bertulang mudah dibentuk/ dicetak, bahan mudah didapat, pemeliharaan mudah, tahan terhadap panas, awet dan tahan lama, efektif dan efisien.
Biaya :
Rencana Awal : Rp.606,835,227.23 Setelah Usulan : Rp.451,627,554.36 Penghematan : Rp. 155,207,672.87
Prosentase Penghematan yang terjadi, yaitu: = (Penghematan / Biaya Awal) x 100%
= (Rp. 155,207,672.87 / Rp. 606,835,227.23) x 100% = 25.577%
Tabel 3.6. Usulan Pekerjaan Bangunan Penghubung Alternatif 2
USULAN PEKERJAAN
Proyek: Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang Rencana Awal :
Menggunakan Box Culvert dimensi 2.5 m x 1.5 m
Mutu Beton : K225
Dimensi Tulangan Pokok : D25
Usulan : Alternatif 1
Menggunakan Pelat Beton Bertulang Mutu Beton : K225
Dimensi Tulangan Pokok : D16 Alasan :
-Penggunaan pelat beton bertulang lebih mudah dalam pelaksanaan
dilapangan, , serta bahan menggunakan struktur beton bertulang mudah dibentuk/ dicetak, bahan mudah didapat, pemeliharaan mudah, tahan terhadap panas, awet dan tahan lama, dapat dibuat ditempat, efektif dan efisien.
Biaya :
Rencana Awal : Rp. 606,835,227.23 Setelah Usulan :Rp. 534,733,618.99 Penghematan :Rp.72,101,608.36
Prosentase Penghematan yang terjadi, yaitu: = (Penghematan / Biaya Awal) x 100%
= (Rp. 72,101,608.36 / Rp. 606,835,227.23) x 100% = 11.882%
Kesimpulan
Dengan menerapkan metode Rekayasa nilai pada Bangunan Penghubung di Desa Tirtomoyo Kabupaten Malang yang semula menggunakan Box Culvert dimensi 2.5 m x 1.5 m dengan alternatif pengganti berupa RCP (Reinforcement Concrete Pipe) dapat menghemat biaya sebesar Rp. 155,207,672.87 atau sebesar 25.577%. Sedangkan apabila menggunakan alternatif berupa Pelat Beton Bertulang dapat menghemat biaya sebesar Rp.72,101,608.36 atau sebesar 11.882%.
Daftar Pustaka
1. Chandra, S. 1986, Introduction and the Application of Value Engineering for Efficiency, Jakarta
2. Dell’Isola, Alphonse J, 1975. Value Engineering in the Construction Industry, Published by Van Norstrand Reinhold Company, New York
3. Indradewi, Diah. 2012. Aplikasi Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Gedung Graha Rektorat Universitas Negeri Malang, Malang.
4. Rumintang, Anna. 2008. Analisa Rekayasa Nilai Proyek Gedung Teknik Informatika UPN Veteran Jatim
SENATEK 2015| Malang, 17 Januari 2015 907
5. Saptono, Adi. 2007. Analisis Penentuan Bangunan Atas Jembatan dengan Metode Rekayasa Nilai pada Jembatan Kali Pekacangan Purbalingga, Purbalingga.
6. Soeharto, Imam. 2007. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Edisi ke II, Jilid II, Erlangga, Jakarta
7. Tjandra, Erik. 2011. Penerapan Value Engineering Pada Proyek Pembangunan Gedung RSU Dr Saiful Anwar Malang, Malang
8. Wulfram I. Ervianto., 2004, Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Erlangga : Jakarta.