• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dimaksudkan untuk mengetahui atau mencoba meneliti ada tidaknya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. yang dimaksudkan untuk mengetahui atau mencoba meneliti ada tidaknya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Arikunto (2009:207) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui atau mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan membandingkan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok pembanding yang tidak diberi perlakuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment (eksperimen semu) yaitu dalam rancangan ini melibatkan 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditentukan secara purposive random sampling. Kegiatan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh peneliti dari lapangan kemudian di analisis untuk menguji tingkat efektivitas penggunaan metode ODOA.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sebuah rancangan bagaimana penelitian yang akan dilaksanakan. Sukardi (2004: 183) memberikan definisi tentang desain penelitian sebagai berikut:

“Desain penelitian mempunyai dua macam yaitu secara luas dan sempit. Secara luas adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Komponen desain mencakup semua struktur penelitian, sejak menemukan ide, menentukan tujuan, merencanakan proses penelitian, mencakup perencanaan permasalahan, menentukan tujuan penelitian, mencari sumber informasi dan melakukan kajian pustaka, menentukan metode, analisis data dan menguji hipotesis untuk mendapatkan hasil penelitian.

(2)

28 Sedangkan arti sempitnya, penggambaran tentang hubungan antar variabel, pengumpulan data dan analisis data sehingga desain yang baik, peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian”.

Tabel 1: Desain Penelitian

Kelompok Pre-Test Treatment Post-Test

Eksperimen Q1 X1 Q2

Kontrol Q1 Q2

Keterangan:

O1 = Pretest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 = Posttest diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesudah diberikan perlakuan (treatment).

X1 = Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan metode ODOA.

Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment), pengaruh dari (treatment) diukur dari perbedaan antara pengukur awal dan pengukur akhir. Dalam metode ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol diberi perlakuan tanpa menggunakan media ODOA, sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode ODOA. Untuk desain penelitiannya, peneliti menggunakan Nonequivalent Control Group Design dimana terdapat dua kelompok yang dipilih secara tidak random. Dalam desain ini menggunakan dua kelas yang dipilih secara Sampling Purposive, kelas I-C program khusus sebagai kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan treatment penggunaan

(3)

29 metode ODOA, dan kelas III-C program khusus sebagai kelas kontrol merupakan kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan treatment metode ODOA.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1 Gading. Jalan Sarifudin, Dukuh Gading Santren, Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester kedua tahun ajaran 2016/2017 yaitu bulan Februari-April 2017.

Tabel 2: Waktu Penelitian

No Jenis

Kegiatan

Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1. Penyusunan proposal penelitian 2. Penyusunan instrumen penelitian 3. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol 4. Uji coba Instrumen 5. Pelaksanaan Pretest Pemberian Perlakuan 6. Pelaksanaan Posttest 7. Analisis Data

(4)

30 Adapun mengenai jadwal pelaksanaan tatap muka penelitian, dapatdilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3:

Jadwal Pelaksanaan Tatap Muka Penelitian

No Hari/Tanggal Kelas Jenis Kegiatan

1 20 Februari 2017 I-C Pretest surat Al-Fiil Kelas

eksperimen

2. 21 Februari 2017 III-C Pretest surat Al-Fiil kelas kontrol

3. 22 Maret 2017 I-C Pretest surat Al-Humazah Kelas

eksperimen

4. 23 Maret 2017 III-C Pretest surat Al-Humazah kelas

kontrol

5. 24 Maret 2017 I-C Pretest surat At-Takasur Kelas

eksperimen

6. 25 Maret 2017 III-C Pretest surat At-Takasur kelas

kontrol 7. 27 Februari 2017 – 3

Maret 2017 I-C

Pemberian perlakuan (treatment)

ODOA surat Al-Fiil kelas

eksperimen

8. 4 Maret 2017 - 14

Maret 2017 I-C

Pemberian perlakuan (treatment)

ODOA surat Al-Humazah kelas

eksperimen

9. 15 Maret 2017 – 23

Maret 2017 I-C

Pemberian perlakuan (treatment)

ODOA surat At-Takasur kelas

eksperimen

10. 24 Maret 2017 I-C Posttest surat Al-Fiil Kelas

eksperimen

11. 25 Maret 2017 III-C Posttest surat Al-Fiil kelas kontrol

12. 27 Maret 2017 I-C Posttest surat Al-Humazah Kelas

eksperimen

13. 28 Maret 2017 III-C Posttest surat Al-Humazah kelas

kontrol

14. 29 Maret 2017 I-C Posttest surat At-Takasur Kelas

eksperimen

15. 30 Maret 2017 III-C Posttest surat At-Takasur Kelas

Kontrol

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

(5)

31 Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku dalam populasi. (Arikunto, 2013:173). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MI Muhammadiyah Gading 1 Klaten Utara.

Tabel 4:

Jumlah siswa MI Muhammadiyah Gading 1 Siswa MI Muhmmadiyah Gading 1

Kelas Jenis Kelamin Jumlah L P I 64 41 105 II 59 54 113 III 56 61 118 IV 53 39 92 V 37 48 85 VI 42 42 84 Total 310 285 595 2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasikan hasil peneloitian (Arikunto, 2013:174). Sampel digunakan apabila akan meneliti sebagian dari populasi dan bertujuan untuk menggeneralisasikan hasil penelitian dari sampel tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara peneliti menggunakan Nonequivalent Control Group Design dimana terdapat dua kelompok yang dipilih secara tidak random (acak). Dalam desain ini menggunakan dua kelas yang dipilih secara Sampling Purposive karena kedudukan dan kemampuan siswa kelas I-III dianggap sama dalam pembelajaran metode

(6)

32 ODOA, kelas I-C program khusus sebagai kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan treatment penggunaan metode ODOA, dan kelas III-C program khusus sebagai kelas kontrol merupakan kelas yang pembelajarannya tanpa menggunakan treatment metode ODOA.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. Cara untuk memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara alamiah di dalam sebuah penelitian, diperlukan teknik yang mampu mengungkapkan data sesuai dengan pokok permasalahannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni berupa tes lisan, observasi, dan dokumentasi.

1. Tes Lisan

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode tes lisan. Tes lisan yang dilakukan yakni tes yang dapat mengukur sejauh mana hafalan siswa sebelum dan setelah menggunakan metode ODOA (Sudijono, 2015:75). Tes lisan diberikan setelah siswa yang dimaksud mempelajari surat-surat dalam Al-Qur’an yang akan diteskan. Seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2013:177). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest maupun posttest ini diujikan pada dua kelas yang berbeda, yaitu pada

(7)

33 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Tahap pemberian tes awal (Pretest)

Pada tahap ini kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi pretest berupa tes sebelum diberikan perlakuan (treatment). Pretest dilakukan untuk membuktikan bahwa kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an. Tes ini bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua kelompok tersebut. Apabila hasil dari pretest menunjukan hasil yang tidak signifikan, maka penelitian dapat dilanjutkan ke tahap selanjunya yaitu tahap pemberian perlakuan (treatment).

b. Tahap pemberian perlakuan (Treatment)

Pada tahap ini peneliti memeberi perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen berupa pemberian perlakuan menggunakan metode ODOA. Sedangkan kelas kontol tidak diberi perlakuan dengan penggunaan metode ODOA tetapi tetap menggunakan metode menghafal secara konvensional.

c. Tahap pemberian tes akhir (Posttest)

Pemberian posttest yang dilakukan peneliti kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak diberikan

(8)

34 treatment. Hasil dari tes ini akan dibandingkan dengan hasil dari tes awal yang telah diberikan sebelumnya kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi blangko pengamatan sebagai instrumen (Arikunto, 2013:272). Observasi digunakan untuk mengamati tentang pengaruh metode percobaan sederhana terhadap konsep pembelajaran yang dapat anak kuasai. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penguasaan konsep anak usia dini. Data hasil observasi dapat memberikan informasi mengenai penguasaan konsep sains yaitu dalam hal mengobservasi, mengklasifikasi, meramalkan, serta mengkomunikasikan berbagai informasi yang dapat diserap oleh siswa. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan berbagai indikator-indikator yang ingin diketahui oleh peneliti. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang efektivitas pelaksanaan metode ODOA dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an di MIM 1 Gading.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah mencari data mengenai hal-hal atau variabelyang berupa catatan, gambar, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya (Arikunto, 2013:274). Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua dokumen yang berhubungan

(9)

35 dengan efektivitas pelaksanaan metode ODOA dalam peningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian (Arikunto, 2013:169).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas metode ODOA.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas.Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hafalan Al-Qur’an siswa.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini antara lain:

(10)

36 a. Efektivitas

Efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran orang yang dituju dan bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional (Partanto, 1994:28).

Dalam dunia pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi efektivitas mengajar guru dan segi efektivitas belajar murid. Efektivitas mengajar guru terutama menyangkut jenis-jenis kegiatan belajar-mengajar yang dapat direncanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid terutama menyangkut tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah ditempuh.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas dalam Proses Peningkatan Hafalan Al-Qur’an adalah:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni kondisi atau keadaan jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

(11)

37 Menurut Syaiful B. Djamarah (2002:121), untuk mngetahui apakah tujuan metode telah tercapai secara efektif atau tidak, maka dapat diketahui dengan tingkat prestasi (hasil) yang telah dicapai. Tingkat keberhasilan dapat dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, yaitu:

1) Istimewa/maksimal: apabila seluruh (100%) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2) Baik sekali/ optimal: apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

3) Baik/ minimal: apabila hanya (60%-75%) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

4) Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan itu kurang dari 60% dapat dikuasai oleh siswa (Djamarah, 2002:121).

Menurut Nana Sudjana (1989), indikator-indikator efektivitas pembelajaran meliputi:

1) Keterlaksanaan program pembelajaran oleh guru. 2) Kesesuain proses pembelajaran dengan kurikulum. 3) Keterlaksanaan program pembelajaran oleh siswa. 4) Interaksi antara guru dan siswa.

5) Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. 6) Motivasi siswa meningkat.

7) Keterampilan dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi.

(12)

38 8) Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

b. Metode One Day One Ayat (ODOA)

Secara bahasa, One Day berarti satu hari. Sedangkan One Ayat berarti satu ayat. Sehingga secara istilah dapat dikatakan bahwa One Day One Ayat adalah suatu teknik menghafal Al-Qur’an dengan cara satu hari satu ayat. Metode ini dikembangkan berdasarkan multiple intelligences (kecerdasan majemuk) pada diri manusia, antara lain cerdas visual (cerdas rupa), cerdas auditori (cerdas pendengaran), kecerdasan verbal-linguistik (kecerdasan bahasa), kecerdasan kinestetik (cerdas memahami tubuh), cerdas interpersonal (cerdas sosial) dan cerdas logis-matematis. Teknik

mengajar yang terencana pada satu pertemuan dalam mengajar menghafal Al-Qur’an kepada anak-anak sangat dibutuhkan antara lain:

1) Ayat yang dihafalkan harus ditulis terlebih dahulu dipapan tulis (memakai hufuf arab atau huruf latin).

2) Ayat dibaca terlebih dahulu oleh guru sepenggal-sepenggal dengan suara yang lantang, jelas, dan fasih (makhroj dan tajwidnya) sambil diikuti oleh siswa.

3) Satu per satu siswa atau secara berkelompok diminta oleh guru untuk mengulang penggalan-penggalan ayat sambil melihat tulisan dipapan tulis.

4) Ayat tadi kemudian dihapus sebagian sehingga tinggal hanya huruf awal sebagai huruf kunci dari penggalan-penggalan ayat tadi.

(13)

39 5) Satu per satu siswa atau secara berkelompok diminta oleh guru untuk mengulang penggalan-penggalan ayat sambil melihat huruf-huruf kunci dipapan tulis.

6) Guru menghapus seluruh huruf-huruf kunci dan pastikan anak-anak sudah hafal.

7) Guru mencontohkan hafalan ayat tadi dengan memakai nada atau lirik yang sudah ditetapkan oleh sekolah.

8) Tunjuk satu per satu siswa untuk menghafal ayat tadi dengan memakai lirik.

9) Dengan teknik ini sebenarnya siswa telah membaca sebanyak jumlah teman-temannya yang ada di kelas karena masing-masing mereka menyimak ketika teman-temannya mengucapkan ayat tadi. (Tim PPPA Darul Qur’an, 2011: v-vi)

c. Kelebihan dan Kekurangan ODOA antara lain:

1) Kelebihan kelebihan dengan teknik ini yaitu, dengan melihat kemampuan dan kondisi siswa yang masih berusia anak-anak sekolah dasar akan dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Dengan penerapan menghafal satu hari satu ayat yang terkesan mudah dilakukan akan memberikan motivasi seseorang yang hendak menghafal Al-Qur’an, serta tidak akan membebani dalam aktivitas yang lainnya.

2) Beberapa kekurangan antara lain, apabila satu hari satu ayat maka perkiraan hafal Al-Qur’an seluruhnya dalam rentan waktu

(14)

40 17 tahun, 7 bulan, 9 hari. Jadi jika dengan menghafal dengan menggunakan teknik ini seseorang akan memakan waktu yang cukup lama.

d. Hafalan Al-Qur’an

Menghafal adalah aktivitas mencamkan dengan sengaja dan dikehendaki dengan sadar dan sungguh-sungguh (Suryabrata,1993:45). Menghafal Al-Qur’an pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk menambah kedekatan dengan Al-Qur’an karena antara tilawah dengan menghafal adalah dua hal yang berbeda. Dengan menghafal, jiwa dan otak kita akan terus menyerap lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diulang-ulang begitu banyak oleh lidah kita ( Rauf, 2008:7-8).

Jadi, Pengertian kemampuan menghafal Al-Qur’an adalah kapasitas kesanggupan individu untuk proses memasukkan ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam ingatan supaya dapat mengingat dan mengucapkannya di luar kepala, dan dinyatakan melalui pengukuran-pengukuran tertentu. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hakikat dari hafalan adalah bertumpu pada ingatan. Berapa lama waktu untuk menerima respon, menyimpan dan memproduksi kembali tergantung ingatan masing-masing pribadi. Karena kekuatan ingatan antara satu orang akan berbeda dengan orang lain. Seseorang dapat dikatakan berhasil dan dikategorikan dapat menghafal Al-Qur’an dengan baik, apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:

(15)

41 1) Dapat menghafal surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an dengan

lancar.

2) Dapat menghafal surat dan arti sesuai makhraj dan ḥarakat (tanda baca) dengan baik dan benar.

3) Dapat menghafal surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan makhrajnya.

4) Dapat menghafal surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

G. Instrumen Penelitian

1. Penetapan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti untukmengumpulkan data. Jenis-jenis instrumen penelitian antara lain: 1) tes; 2) angket atau kuesioner; 3) wawancara; 4) skala bertingkat atau rating; 5) dokumentasi (Arikunto, 2013: 262). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes adalah soal yang dibuat untuk mengukur perbedaan hafalan Al-Qur’an antara siswa yang diajar menggunakan metode ODOA dengan siswa yang diajar menggunakan metode menghafal secara konvensional.

2. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen pada populasi di luar sampel. Tujuannya adalah mengetahui kualitas instrumen seperti tingkat

(16)

42 validitas, reliabilitas, dan objektivitas . Uji coba instrumen dilakukan pada kelas I-D dengan jumlah 20 siswa.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam menganlisis data adalah: mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, mengecek macam isian data (Arikunto, 2013:278). Teknis analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan menggunakan SPSS 17.00. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang diperoleh apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini berkaitan dengan sampel yang akan diambil. Melalui uji normalitas peneliti dapat pula mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi ataukah tidak (Nurgiyantoro, dkk, 2004: 118). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus uji Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS versi 17.0.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel tersebut homogeny (sama) atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini adalah pengujian mengenai sama tidaknya variasi-variasi dari dua buah distribusi. Uji homogenitas

(17)

43 dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas dan data menunjukan distribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan pada uji homogenitas (Nurgiyantoro, dkk, 2004: 216-217). Menurut pendapat Rani (2011) untuk menentukan bahwa data tersebut telah dapat dianggap homogen dapat diketahui dengan:

a. Merumuskan hipotesis pengujian homogenitas data yaitu apabila data:

H0 : data berasal dari sampel populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen.

H1 : data berasal dari sampel populasi yang mempunyai varian yang tidak sama atau dikatakan tidak homogen.

b. Menghitung uji homogenitas dengan menggunakan rumus Levene test dengan menggunakan bantuan SPSS 17.

c. Melihat nilai signifikansi dari uji Levene test dengan taraf signifikansi α=0,05 (p>5%). Kriteria yang digunakan dalam uji homogenitas ini yaitu :

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

Jika nilai sig lebih besar dari 0,05 maka populasi dalam kelompok tersebut dapat dinyatakan bersifat homogen. Tetapi apabila nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka populasi dalam kelompok bersifat tidak homogen.

(18)

44 3. Uji Hipotesis dengan Uji -T

Menganalisis data pretest dan posttest secara statistik untuk mengetahui apakah peningkatan halafan Al-Qur’an tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal ini digunakan uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikasi ɑ = 0,05 . Setelah diketahui varian kedua kelompok normal dan homogen, maka pengolahan data dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Dengan tujuan untuk mengetahui signifikasi atau tidaknya hubungan dua variabel. Berdasarkan hipotesis , maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t (Arikunto, 2013:382).

Gambar

Tabel 1:  Desain Penelitian
Tabel 2:  Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam blog ini diberikan beberapa contoh perhitungan struktur jembatan beton prategang mulai dari struktur atas yang terdiri dari slab lantai jembatan dan girder

2. Pada contoh tanah yaitu Nematoda jenis Nematoda A, Nematoda C, Nematoda D, Nematoda E, Nematoda I, Nematoda K. Pada contoh akar dan tanah nematoda yang ditemukan yaitu Nematoda H,

Program studi responden memiliki varian yang berbeda dengan topik budgeting, tabungan, investasi, pajak, kartu kredit, asuransi, dan topik lain sebagai topik yang

Namun jika APN yang dimasukan tidak sesuai, maka terjadi kondisi dimana terjadi kegagalan pada proses aktivasi PDP dari RNC ke arah SGSN karena penggunaan APN

Adapun yang dimaksud dengan skenario adalah naskah televisi yang digunakan sebagai acuan utama.Suatu skenario sudah bisa disebut baik, jika memenuhi

This study aims at describing the violations of the politeness principles committed by the South Celebes governor candidates in 2013 and their factors. This is

WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan WSD merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah,pus) dari

Tesis ini berjudul Tinjaun Kritis Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial RI Pasca Amandemen UUD 1945 yang merupakan salah satu syarat yang harus dpenuhi untuk menyelesaikan