• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Geogebra bagi Guru-Guru SD/MI di Kecamatan Buleleng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Geogebra bagi Guru-Guru SD/MI di Kecamatan Buleleng"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Akhir

PENERAPAN IPTEKS

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media

Pembelajaran Matematika Berbantuan Geogebra bagi

Guru-Guru SD/MI di Kecamatan Buleleng

Oleh

Drs. I Putu Wisna Ariawan, M.Si.

NIP : 196805191993031001

Dr. I Nyoman Gita, M.Si.

NIP : 196208221989031001

Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.

NIP : 196012311986011003

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Genesha

dengan SPK Nomor : 20/UN48.16/PM/2016

Tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2016

(2)
(3)

ii

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-Nya maka kegiatan dan laporan kegiatan P2M ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan P2M ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk memajukan pendidikan secara umum disamping juga sebagai wujud kewajiban untuk melaksanakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada pihak-pihak berikut.

1. LP2M Undiksha yang telah memvasilitasi kami dalam menyediakan dana sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik.

2. Kepala UPP Kecamatan Buleleng yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.

3. Para Kepala SD yang telah memberikan izin kepada staf guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini.

4. Seluruh Guru SD di kecamatan Buleleng yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan ini.

5. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga telah mendukung kegiatan pengabdian ini.

Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa bermanfaat khususnya bagi Bapak/Ibu guru yang terlibat langsung dalam kegiatan ini sehingga harapan kita untuk meningkatkan mutu pendidikan bisa kita wujudkan.

Singaraja, Oktober 2016

(4)

iii

DAFTAR ISI

Halaman Muka ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv Daftar Tabel ... v Daftar Gambar ... vi Bab I Pendahuluan ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Analisis Situasi ... 2

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Kegiatan ... 5

1.5 Manfaat Kegiatan ... 5

Bab II Metode Pelaksanaan ... 6

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ... 6

2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan ... 7

2.3 Rancangan Evaluasi ... 9

Bab III Hasil dan Pembahasan ... 10

3.1 Hasil ... 10

3.2 Pembahasan ... 11

Bab IV Kesimpulan dan Saran ... 12

4.1 Kesimpulan ... 12

4.2 Saran ... 12

Daftar Pustaka 13

(5)

iv

DAFTAR TABEL

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Perancangan Pembuatan Media

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 menetapkan bahwa salah satu Kompetensi Pedagogik yang harus dimiliki guru SD/MI adalah mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Sementara untuk kompetensi Profesional, guru SD/MI harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Ini menunjukkan bahwa kemampuan memanfaatkan TIK bukanlah hanya menjadi monopoli bagi guru bidang TIK saja, tetapi guru SD/MI yang berstatus guru kelas juga wajib untuk mampu memanfaatkan TIK.

Perangkat lunak yang merupakan salah satu komponen pada TIK menawarkan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran. Kemajuan TIK yang begitu pesat telah membawa dampak besar dalam pembelajaran matematika. Pengaplikasian utama dari teknologi dalam pembelajaran matematika adalah adanya pengintegrasian perangkat lunak dalam pembelajaran matematika. Saat ini, penggunaan program aplikasi matematika telah memberi warna tersendiri dalam pembelajaran matematika karena telah banyak perangkat lunak yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Menurut Preiner (2008,31),

Computer algebra systems, dynamic geometry software, and spreadsheets are the main types of educational software currently used for mathematics teaching and learning. Each of the programs has its own advantages and is especially useful for treating a certain selection of mathematical topics or supports certain instructional approaches”.

Perangkat lunak Geogebra merupakan salah satu produk kemajuan teknologi yang saat ini banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya, saat ini Geogebra banyak dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mengkonstruksi, mendemonstrasikan atau

(8)

2

memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang ada pada matematika. Perangkat lunak Geogebra sangat mudah diperoleh karena dapat diunduh secara gratis. Di samping itu, perangkat lunak Geogebra juga sangat mudah dioperasikan karena menggunakan sintaks atau perintah yang sangat sederhana. Melihat kemudahan dalam memperoleh maupun dalam pengoperasiannya, sudah selayaknya guru kelas SD mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak Geogebra dalam mengajarkan materi-materi matematika yang memang dirasakan abstrak dan sulit bagi sebagian besar siswa di tingkat SD.

1.2 Analisis Situasi

Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng. Secara geografis, posisi kecamatan Buleleng yang letaknya sangat dekat dengan pusat pemerintahan sangatlah menguntungkan karena berbagai akses dan fasilitas lebih mudah diperoleh. Walaupun demikian, karena wilayah kecamatan ini sangat luas, ada beberapa desa/kelurahan yang lokasinya tersebar hingga ke daerah pelosok di pedesaan. Posisi wilayah kecamatan yang letaknya dekat dengan pusat pemerintahan semestinya merupakan keuntungan khususnya bagi para guru Sekolah Dasar (SD) untuk mengakses berbagai aspek yang terkait dengan peningkatan kompetensinya. Namun, kemungkinan kemudahan akses tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guru-guru tersebut terutama untuk menunjang proses pembelajaran.

Sebagai gambaran, saat ini ada sekitar 987 orang guru SD yang tersebar di 83 SD (77 Negeri dan 6 Swasta) yang dikelompokkan ke dalam 15 Gugus di kecamatan Buleleng. Sebagian besar dari mereka telah lulus sertifikasi dan telah mengantongi sertifikat pendidik. Namun ironisnya sebagian besar dari mereka belum termotivasi melakukan pembelajaran khususnya tentang materi matematika secara inovatif dengan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai.

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan pemanfaatan Geogebra bagi Guru-Guru SD di Gugus IV Kecamatan Buleleng yang dilaksanakan pada tanggal 5, 6, 12 dan 13 September 2015 terungkap beberapa hal sebagai berikut. Pertama, pemanfaatan Geogebra sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran ternyata tidak terlalu menuntut penguasaan TIK yang tinggi sehingga media tersebut sangat mudah

(9)

3

digunakan. Dengan adanya kemudahan tersebut, para peserta merasa sangat tertarik untuk menggunakannya karena dengan tidak rumitnya cara memanfaatkan Geogebra tersebut mereka merasa lebih tertarik dan tertantang untuk mencoba memanfaatkannya.

Kedua, beberapa peserta mengatakan bahwa kalaupun memanfaatkan TIK

dalam pembelajaran matematika mereka lebih banyak menggunakan MS Power Point sebagai media untuk menyajikan sajian materinya. Seperti biasanya, setelah guru menyajikan materi menggunakan media MS Power Point selanjutnya siswa diberi soal-soal latihan untuk dikerjakan di kelas. Walau sudah menggunakan media ini namun mereka merasakan bahwa siswa masih lebih belajar secara hafalan saja, belum bisa melibatkan aktivitas siswa secara optimal dalam proses pembelajaran.

Ketiga, seluruh peserta (20 orang guru) menginginkan agar diadakan

pelatihan kembali dengan lebih memfokuskan pada kegiatan membuat media pembelajaran berbantuan Geogebra dan juga cara memenfaatkan media tersebut dalam proses pembelajaran. Para peserta sangat antusias agar mereka dapat membuat media sendiri yang nantinya dapat mereka implementasikan pada saat dilaksanakannya proses pembelajaran matematika di kelas. Mereka meyakini, dengan digunakannya media pembelajaran berbasis Geogebra maka siswa akan bisa memahami konsep matematika dengan lebih baik karena sifat dinamis yang dimiliki oleh Geogebra memungkinkan siswa untuk bisa mengamati perubahan sifat dari objek-objek yang disajikan sehingga siswa akan memperoleh pengalaman belajar secara bermakna, tidak belajar secara mekanistik, tidak semata-mata menghafal konsep atau prosedur matematis tertentu. Para peserta menginginkan agar peserta kegiatan yang dilaksanakan bisa menyasar guru lebih banyak dan jika memungkinkan dari masing-masing sekolah pesertanya bisa lebih dari dua orang. Mereka beralasan, jika di masing-masing sekolah ada beberapa guru yang pernah mengikuti pelatihan pemanfaatan Geogebra maka akan ada rekan sejawat yang bisa diajak berdiskusi atau bertukar pendapat jika suatu saat ada kendala-kendala yang dihadapi pada saat merancang atau memanfaatkan media berbantuan Geogebra tersebut.

(10)

4

Keempat, di samping itu, seluruh peserta merasa kurang mendapatkan

kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang sejenis terlebih-lebih kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama ini sangat jarang mereka dapatkan.

Dengan adanya temuan-temuan seperti di atas sangatlah urgen untuk dilaksanakan suatu kegiatan pelatihan pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran Matematika berbantuan Geogebra yang diperuntukkan bagi guru-Guru SD/MI dengan menyasar subjek yang lebih luas yakni guru-guru di Kecamatan Buleleng.

1.3 Identiftkasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis situasi, teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapai oleh mitra, sebagai berikut.

1. Walaupun beberapa guru sudah berupaya memanfaatkan TIK MS Power Point dalam proses pembelajaran matematika namun masih dirasakan bahwa dalam belajar matematika siswa cenderung menghafal dan tanpa memahami terlebih dahulu konsep-konsepnya sehingga kalau diberikan soal lain dari contoh yang diberikan oleh gurunya, siswa kesulitan untuk menjawabnya. 2. Pemanfaatan MS Power Point dalam proses pembelajaran matematika belum

sepenuhnya mampu menjauhkan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang tidak dilakukan secara mekanistik karena objek-objek matematika yang ditampilkan melalui MS Power Point bersifat statis sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk berekplorasi. Hal ini cenderung menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik.

3. Adanya kebutuhan dan antusiasme guru untuk bisa membuat media pembelajaran matematika inovatif berbantuan TIK dan sekaligus bisa mengimplementasikannya dengan baik di kelas tanpa harus terbebani oleh prasyarat penguasaan TIK yang sangat tinggi.

Minimnya kesempatan yang diperoleh para guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan merancang dan memanfaatkan media pembelajaran matematika berbantuan TIK sebagai akibat dari kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama ini sangat jarang mereka dapatkan.

(11)

5

1.4 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini secara operasional diuraikan seperti berikut.

a) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran matematika berbantuan Geogebra.

b) Memberi kesempatan kepada guru SD di kecamatan Buleleng untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesionalnya.

1.5 Manfaat Kegiatan

Program kegiatan yang dilaksanakan ini nantinya diharapkan memberikan manfaat seperti berikut.

a) Bagi guru SD di kecamatan Buleleng yang ikut terlibat dalam pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk membuat dan memanfaatkan media pembelajaran matematika berbantuan Geogebra pada pembelajaran matematika dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya.

b) Bagi dosen pelaksana kegiatan, merupakan suatu wujud kepedulian dan kegiatan nyata dalam menunjang tugas pokok disamping juga untuk menyebarluaskan pemanfaatan TIK khususnya bagi guru SD di kecamatan Buleleng.

c) Bagi LPM Undiksha Singaraja, dapat memperkuat jaringan kerjasama dengan pihak terkait sebagai media promosi dan tanggung jawab kelembagaan dalam rangka menunjang program peningkatan mutu pendidikan.

d) Bagi UPP Kecamatan Buleleng program ini dapat dijadikan suatu program sinergis-kolaboratif untuk memberikan kesempatan kepada guru SD di kecamatan Buleleng untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dapat digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalisme guru.

(12)

6

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Tujuan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng dalam memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran materi matematika. Oleh karena itu, diusulkan kerangka pemecahan masalah secara operasional sebagai berikut.

a) Menetapkan jumlah peserta pelatihan dengan mengundang beberapa guru SD yang ada di kecamatan Buleleng,

b) Memberikan materi pelatihan berupa pengetahuan membuat dan memanfaatkan media Geogebra pada pembelajaran matematika,

c) Memberi kesempatan kepada guru untuk berlatih membuat dan memanfaatkan media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Geogebra.

Mekanisme perancangan media pembelajaran matematika berbasis open software geogebra dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Mekanisme Perancangan Pembuatan Media Pembelajaran Analisis Kebutuhan

Karakteristik Siswa

Materi Matematika yang Esensial Potensi Open Software Geogebra

Persiapan

Mengkonstruksi Ide-Ide

Produksi Media

Penuangan ide dalam software sesuai karakteristik siswa dan materi Output Media Media Pembelajaran Matematika berbasis open software Geogebra

(13)

7

2.2 Metoda Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra seperti telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat ditawarkan beberapa alternatif solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut sebagai berikut.

a) Melaksanakan kegiatan pelatihan untuk menambah pengetahuan para guru dalam memanfaatkan software Geogebra untuk merancang media pembelajaran materi matematika yang inovatif.

b) Menggunakan pertemuan rutin KKG sebagai wahana untuk mendiseminasikan media pembelajaran yang telah dirancang.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan, yaitu: 1. Metode Ceramah

Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat menerima penjelasan tentang memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika serta saat mempraktekkannya, Metode ini memungkinkan Guru-guru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika dan juga pengalaman setelah praktek memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika

3. Metode Simulasi

Metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan untuk memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh. Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya dalam memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika secara teknis dan kemudian mengidentifikasi kesulitan-kesulitan (jika masih ada) untuk kemudian dipecahkan.

Mekanisme pelaksanaan P2M ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari tahapan: perencanaan, tindakan, observasi

(14)

8

dan evaluasi, dan refleksi. Kegiatan pada masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:

(1) Sosialisasi Program P2M pada sekolah mitra

Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk koordinasi dengan Ka-UPP Kecamatan Buleleng terkait dengan program yang akan dilaksanakan serta penetapan guru yang akan menjadi peserta pelatihan. Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Tim Pelaksana.

(2) Penyusunan Program Pelatihan

Berdasarkan hasil identifikasi, hasil analisis permasalahan yang ada, hasil analisis kebutuhan termasuk karakter siswa dan karakter software selanjutnya disusun program-program pelatihan yang akan dilaksanakan.

b. Tindakan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terutama dalam implementasi program P2M meliputi: (a) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang pembuatan media pembelajaran materi matematika dengan menggunakan open software geogebra, (b) melaksanakan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan software geogebra dalam merancang pembuatan media pembelajaran materi matematika.

c. Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan terhadap proses pembuatan media pembelajaran materi matematika dengan menggunakan software geogebra yang dilakukan oleh para guru mitra. Instrumen yang digunakan berupa catatan lapangan. Beberapa hal yang diobservasi adalah kendala-kendala, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan yang muncul dalam proses pembuatan media. Evaluasi dilakukan terhadap kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dalam kegiatan pelatihan ini adalah media pembelajaran matematika inovatif berbasis open software geogebra. Kuantitasnya dilihat dari banyaknya media yang mampu dihasilkan oleh para guru. Sementara itu, kualitasnya dilihat dari kesesuaian konsep dengan media yang dirancang.

(15)

9

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk dapat memberikan rekomendasi terhadap kesinambungan kegiatan selanjutnya.

2.3. Rancangan Evaluasi

Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

a) Evaluasi program, dilakukan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah program kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang akan dilaksanakan.

b) Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek yang dievaluasi adalah kehadiran dan aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan. Keberhasilan dapat dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai lebih dari 85% dan aktivitasnya selama kegiatan tinggi.

c) Evaluasi hasil, dilaksanakan pada akhir kegiatan. Aspek yang dievaluasi adalah pengetahuan dan kemampuan peserta dalam memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika.

Secara spesifik aspek, teknik, instrumen serta kriteria evaluasi yang dilakukan dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

No Aspek Evaluasi Teknik Instrumen Kriteria

1 Program Kuisioner Angket/kuisioner Kesesuaian dengan tujuan 2 Proses

pelaksanaan

Observasi - Daftar presensi - Lembar observasi

- Kehadiran lebih dari 85%

- Aktivitas peserta dalam kegiatan tinggi 3 Hasil Pelaksanaan (pengetahuan dan kemampuan peserta) Penugasan membuat suatu proyek

Hasil proyek yang dibuat Peserta mampu menyelesaikan tugas/proyek yang diberikan dengan baik/benar

(16)

10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pada hari pertama kegiatan, narasumber (I Putu Wisna Ariawan yang dibantu oleh mahasiswi jurusan Pendidikan yang bernama Ni Putu Eka Sucipta Dewi) menyajikan materi pelatihan berupa pengetahuan memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika dalam sebuah makalah yang berjudul “Berbagai Potensi Pemanfaatan Perangkat Lunak Geogebra dalam Pembelajaran Matematika”. Dalam makalah ini disajikan berbagai contoh tentang pemanfaatan Geogebra dalam pembelajaran matematika. Peserta juga diberikan buku petunjuk penggunaan Geogebra untuk mempermudah peserta dalam menggunakan software Geogebra. Selanjutnya peserta diberi kesempatan berlatih memanfaatkan software Geogebra sekaligus merancang pembuatan proyek mengembangkan perangkat pembelajaran yang dapat diimplementasikan di kelas dengan memanfaatkan software Geogebra.

Pada hari kedua dan ketiga, peserta diberi tugas untuk membuat sebuah proyek rancangan media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Geogebra. Peran narasumber adalah memberi petunjuk jika peserta kesulitan dalam merancang media dengan memanfaatkan Geogebra.

Pada hari terakhir yakni hari keempat, setiap peserta masih diberi kesempatan untuk merampungkan proyek pembelajaran yang dikembangkannya. Selanjutnya, setiap peserta diberi kesempatan untuk menampilkan hasil karyanya.

Untuk menilai keberhasilan program yang dilaksanakan maka perlu dilakukan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Berdasarkan respon peserta yang tertuang dalam isian angket, diketahui bahwa seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin disasar yakni meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD tingkat kecamatan Buleleng dalam memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika.

(17)

11

2. Seluruh peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti program pelatihan. Hal ini bisa dilihat dari kehadiran seluruh peserta (20 orang) mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan.

3. Seluruh peserta mampu membuat sebuah proyek dengan benar berupa visualisasi suatu materi pembelajaran matematika berbasis software Geogebra yang dapat diimplementasikan di kelas.

4. Seluruh peserta mampu mengimplementasikan media pembelajaran matematika berbasis software Geogebra yang telah dihasilkannya dengan baik.

3.2 Pembahasan

Seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. Buku petunjuk pemanfaatan Geogebra yang diberikan kepada seluruh peserta sangat membantu peserta dalam membuat media pembelajaran materi matematika. Dengan diberikannya pendampingan secara intensif, seluruh peserta telah mampu membuat sebuah proyek sederhana yang bisa diimplementasikan di kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran matematika. Beberapa hasil karya guru dapat dikategorikan bagus dan diharapkan bisa membantu siswa untuk memahami konsep matematika yang akan diajarkan.

(18)

12

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Berdasarkan respon seluruh peserta pelatihan yang tertuang dalam angket, diketahui bahwa seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin disasar yakni meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng dalam memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika.

2. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti program pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kehadiran seluruh peserta mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan mencapai 100%.

3. Seluruh peserta mampu membuat sebuah proyek sederhana berupa visualisasi suatu materi pembelajaran berbasis software Geogebra yang dapat diimplementasikan di kelas.

4.2 Saran

Berdasarkan respon yang diberikan oleh peserta dan berdasarkan wawancara dengan beberapa orang peserta tampaknya perlu ada kegiatan sejenis dengan menyasar materi matematika yang lebih luas dengan waktu pelaksanaan yang lebih lama karena peserta merasakan manfaat yang besar terkait dengan pemanfaatan Geogebra pada pembelajaran matematika dan jika memungkinkan bisa menyasar guru-guru SD di Kabupaten Buleleng.

(19)

13

DAFTAR PUSTAKA

Antohe, V. 2009. Limits of Educational Soft “GeoGebra” in a Criticall Constructive Review. Annals. Computer Science Series. 7th Tome 1st Fasc 2009, pp. 47-54

Aksoy, Y., Bayazit, İ. & Soybaş, D. 2010. The Effects of GeoGebra in Conjectures and Proofs, First North American GeoGebra Conference, 27 - 28 July 2010, pp. 190-195, Ithaca, New York, USA.

Arranz, M. J., Losada, R., Mora, A. J., and Sada, M. 2009. Realities from GeoGebra. MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009, pp. 17-23.

CadwalladerOlsker, T. 2011. What Do We Mean by Mathematical Proof? Journal of Humanistic Mathematics Vol 1, No 1, January 2011, pp. 33-60.

Chrysanthou, I. 2008. The Use of ICT in Primary Mathematics in Cyprus: The Case of GeoGebra. Unpublished Doctoral Thesis. London: Universitat of Cambridge.

Duval, R. 1998. Geometry from a cognitive point of view, in C. Mammana & V., Villani (Eds.). Perspective on the Teaching of Geometry for the 21st Centuy (pp. 37-51). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publishers. Forsythe, S. 2010. A Study of The Effectiveness of a Dynamic Geometry Program to

Support the Learning of Geometrical Concepts of 2D Shapes. Journal of The British Society for Research into Learning Mathematics Vol. 30, Number 2, June 2010 pp. 12-17.

Godwin, S. and Sutherland, R. (2004) Whole class technology for learning mathematics: the case of functions and graphs, Education, Communication and Information, 4 (1), 131-152.

Herrera, M., Preiss, R. and Riera, G. 2008. Intellectual Amplification And Other Effects “With”, “Of” And “Through” Technology In Teaching And Learning Mathematics. In Proceedings of The 11th International Congress on Mathematical Education, DG 27, 13 - 16 July 2008, pp. 1-8. Monterrey, Mexico.

Hohenwarter, M. and Lavicza, Z. 2008. The strength of The Community: How GeoGebra Can Inspire Technology Integration in Mathematics Teaching. MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009, pp. 3 – 5.

Hohenwarter, J., Hohenwarter, M., and Lavicza, Z. 2008. Introducing Dynamic Mathematics Software to Secondary School Teachers: The Case of GeoGebra. Journal. of Computers in Mathematics and Science Teaching (2008) 28(2), 135-146.

(20)

14

Hohenwarter, J. and Hohenwarter, M. 2011. Introduction to GeoGebra 4. Online. http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/. Diakses tanggal 1 Desember 2011.

Iranzo, N. 2009. Influence of Dynamic Geometry Software on Plane Geometry Problem Solving Strategies, Unpublished Doctoral Thesis. Bellaterra Spain: Universitat Autònoma de Barcelona.

Karadag, Z. and McDougall, D. 2009. Dynamic Worksheets: Visual Learning with The Guidance of Polya. MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009 pp. 13-16

Manizade, A.G and Mason, M. 2011. Choosing Geogebra Applications Most Appropriate For Teacher’s Current Geometry Classroom: Pedagogical Perspective. International Journal of Educational Studies in Mathematics, 76(1), 214-218.

Pederson, J. 1983. Why We Still Need to Teach Geometry.‟ In Proceedings of the Fourth International Congress on Mathematical Education (Boston: Birkhauser Boston), pp. 158-159.

Preiner, J. 2008. Introducing Dynamic Mathematics Software to Mathematics Teachers: the Case of GeoGebra. Unpublished Doctoral dissertation in Mathematics Education. Faculty of Natural Sciences, Salzburg: University of Salzburg, Austria

Wisna Ariawan, I Putu. 2011. Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran Mata Kuliah Geometri Bidang Berbasis Open Software Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Laporan Penelitian. Singaraja: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha.

Wisna Ariawan, I Putu, I Nyoman Gita dan I Gusti Ngurah Pujawan. 2014. Pelatihan Pemanfaatan Software Geogebra untuk Menunjang Pencapaian Standar Kompetensi Guru Matematika SMP di Kabupaten Karangasem. Laporan P2M. Singaraja: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha.

(21)

Lampiran

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Gambar

Gambar 1.  Mekanisme Perancangan Pembuatan Media Pembelajaran
Tabel 1.   Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian kadar kalsium darah pada atlet panjat tebing laki-laki dan perempuan memiliki kadar kalsium normal, namun lebih tinggi dari yang bukan

Karya akhir yang berjudul: “Efektivitas Antibakterial Madu In Vitro Terhadap Pseudomonas Aeruginosa ATCC 27853”, ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak

Asesmen terhadap resiko bahaya harus dilakukan untuk menentukan, bagi setiap resiko bahaya terhadap keamanan pangan yang teridentifikasi (lihat 7.4.2), apakah dalam meng-eliminasi

Mahasiswa mampu menjelaskan manusia ditinjau dari aspek kesehatan baik secara fisik, mental dan sosial dengan memperhatikan etika dan hukum yang berlaku sebagai

Sistem yang dibuat, yaitu sistem penyimpanan data buku-buku cetak, dapat membantu manajemen sekolah untuk mencatat buku-buku apa saja sesuai kebutuhan kurikulum

bahwa sehubungan dengan adanya kebijakan Pemerintah tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), maka tarif angkutan perbatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bersama Bupati

diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi dan meminimalkan kesalahan). 7) Pada situasi emergensi, di mana

dihasilkan dari sampel serbuk rimpang kunyit (pellet kunyit) berbeda asal tanam dengan menggunakan masing – masing sumber sinar lampu LED yang memiliki panjang gelombang