• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL (Re-sertifikasi) Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian PHPL, sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL (Re-sertifikasi) Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian PHPL, sebagai berikut :"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No : 356/EQ.S/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL (Re-sertifikasi)

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian PHPL, sebagai berikut :

I. Nama LP-PHPL

Nomor Akreditasi

Alamat Domisili

:

:

:

PT. EQUALITY INDONESIA

LPPHPL-013-IDN

Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong

Bogor

Alamat Operasional

:

Jl.Raya Sukaraja 72 Ciater, Sukaraja Bogor 16710

Telp.

:

+62251 7550722, 7157103

Fax.

:

+62251 7550724

Email

:

eq@equalityindonesia.com

Website

:

http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian PHPL Terhadap:

II.

Nama IUPHHK-HT

:

PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI

No. SK IUPHHK-HT

:

SK.249/Kpts-II/1998 Tanggal 27 Februari 1998

Luas

:

± 50.725 Hektar

Lokasi

:

Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Alamat Kantor

:

Jl. Arifin Ahmad No. 01, Kelurahan Sidomulyo Timur,

Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru,

Provinsi Riau

III.

IV.

Waktu Pelaksanaan

Hasil Penilaian

:

:

06 – 14 November 2013.

NILAI AKHIR PENILAIAN PHPL PREDIKAT BAIK

SEHINGGA PT PERAWANG SUKSES PERKASA

INDUSTRI BERHAK DIBERIKAN SERTIFIKAT PHPL

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 5 Desember 2013

PT EQUALITY INDONESIA

Faisal Husnul Fuad, S.Hut

GM Divisi SSM dan SDA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 13

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat

: Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon

: 0251-7550722

Nomor Fax

: 0251-7550324

E-mail

: eq@equalityindonesia.com

e. Direktur

: Agustri Warsono

f. Tim Audit

: Amin Muchakim (L. Auditor/Auditor Prasyarat)

Hikmah Nur Isnaini (Auditor Produksi)

Dinda Thalita (Auditor Ekologi)

Slamet Mulyadi (Auditor Sosial)

Pajri Nurpazri (Auditor VLK)

Briliana Losdy (Auditor Magang Produksi)

Taryadi (Auditor Magang Sosial)

g. Tim Pengambilan Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Ketua merangkap anggota)

Ir. Muchlis Hidayat (Anggota)

Wiyono, S.Hut, M.Si (Anggota)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin

: PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI

b. Nomor & Tanggal SK

: 249/Kpts-II/1998 tanggal 27 Februari 1998

c. Luas dan Lokasi

: ± 50.725 Ha di Kabupaten Kampar Provinsi Riau

d. Alamat kantor

:

Kantor Pusat

: Jl. Arifin Ahmad No. 01 Sidomulyo Timur Marpoyan

Damai Pekanbaru Riau

Telp. (0761)-45942-23332,

Fax. (0761)-24071

Alamat Koresponden

: Sinarmas Land Tower lt.19

Jl. Thamrin Kav. 51 Jakarta

Telp.(021)-39834473

Fax. (021)-39834707

(8)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 13

f. Pengurus

:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama

: Muliadi Sutjitro

Komisaris

: Ronu Susanto

Dewan Direktur

Direktur Utama

: Fandi Marco

Direktur

: Suhandi Kosasih

(3) Ringkasan Tahapan Penilaian:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I 30-31 Oktober 2013 Masih banyak kekurangan data/dokumen dan akan diverifikasi pada Penilaian Tahap II

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan 6 November 2013  Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Provinsi Riau  Koordinasi BP2HP Wilayah III Pekanbaru

Konsultasi Publik 7 November 2013  Konsultasi publik dilaksanakan di Hotel Rauda Pekanbaru

 Konsultasi publik dihadiri oleh perwakilan Lingkungan Hidup Kab. Kampar, Camat Petapahan, Kepala Desa dan para pengurus, BPD, dan tokoh masyarakat desa sekitar areal kerja Auditee

 Konsultasi publik bertujuan untuk meminta masukan terkait dengan keberadaan dan kinerja dari Auditee

Pertemuan Pembukaan 7 November 2013 Pertemuan pembukaan dilaksanakan di Kantor Pusat Auditee di Jl. Arifin Ahmad No. 01 Sidomulyo Timur Marpoyan Damai Pekanbaru Riau

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan 8-13 November 2013 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012.

Pertemuan Penutupan 14 November 2013 Pertemuan pembukaan dilaksanakan di Kantor Pusat Auditee di Jl. Arifin Ahmad No. 01 Sidomulyo Timur Marpoyan Damai Pekanbaru Riau

Pengambilan Keputusan 28 November 2013 Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah hasil-hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.

(9)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 13

(4) Resume Hasil Verifikasi :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawa-san Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

BAIK  Auditee memiliki dokumen legal perusahaan berupa Akte Pendirian Perusahaan, dokumen legal lainnya, SK IUPHHK dari Kementerian Kehutanan Nomor : 249/ kpts-II/1998 tanggal 27 Pebruari 1998 dan administrasi tata batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilaksanakan

 Auditee belum merealisasikan tata batas luarnya namun ada bukti upaya dari pemegang ijin untuk merealisasikannya berupa surat-menyurat kepada Instansi terkait, pedoman tata batas, dan Instruksi Kerja Tata Batas dari BPKH Wilayah XII Tanjungpinang

 Di areal kerja PT PSPI baik di Distrik Petapahan maupun Lipat Kain terdapat konflik batas dengan masyarakat sekitar/perseroan tetapi ada upaya dari Auditee untuk menyelesaikan konflik tersebut

 Terdapat sebagain bukti upaya Auditee untuk mendata dan melaporkan penggunaan kawasan diluar sector kehutanan berupa kebun sawit/karet. 1.2. Komitmen

Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

BAIK  Auditee telah memiliki dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan sesuai dengan kerangka PHL sesuai SK Direksi No. 0674/PSPI/IX/2012 tanggal 27 September 2012.

 Auditee secara konsisten melakukan sosialisasi visi misi dan kebijakan perusahaan kepada karyawan dan mitra kerja namun sosialisasi kepada masyarakat belum optimal

 Implementasi Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) seluruhnya sesuai dengan visi misi dan kebijakan lingkungan

1.3. Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian, pendidikan dan Latihan

BAIK  Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di lapangan pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan sudah ada namun jumlahnya belum sesuai dengan Prdirjen BPK No.P.8/VI-SET/2009 dimana masih terdapat kekurangan Ganis pada Ganis PHPL TC, Canhut, PWH, dan Binhut. Namun berdasarkan SE Dirjen BUK Nomor : S.545/VI-BIKPHH/2013 tanggal 30 April 2013 pemenuhan GANISPHPL dapat dipertimbangkan sampai dengan 1 Januari 2016  Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT PSPI baik

Distrik Petapahan maupun Distrik Lipat Kain dalam 4 tahun terakhir mencapai > 70% dari rencana

 Dokumen ketenagakerjaan yang bersifat internal tersedia lengkap di masing-masing distrik sedangkan

(10)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

yang bersifat eksternal tersedia di Kantor Perawang/Pekanbaru 1.4. Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

BAIK  Auditee memiliki struktur organisasi sesuai dengan kerangka PHPL karena telah memperhatikan aspek pengelolaan hutan lestari yang meliputi aspek produksi, ekologi, dan aspek sosial

 Auditee telah memiliki perangkat SIM dengan tenaga pelaksana tersedia di masing-masing distrik

 Terdapat Organisasi SPI/Internal Auditor di Kantor Direksi dan fungsi-fungsi berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan

 Auditee telah melaksanakan tidakan koreksi berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi secara konsisten dan kontinyu

1.5. Persetujuan tanpa paksaan berdasarkan informasi yang lengkap

BAIK  Kegiatan RKT yang mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah sosialisasikan kepada sebagian masyarakat namun tata waktu sosialisasi tidak tepat dan bukti pendukung kegiatan sosialisasi kurang lengkap. Untuk RKT 2014 telah disusun jadwal sosialisasinya.

 Dokumen AMDAL telah mendapatkan persetujuan Direktur Jenderal PHPA/Ketua Komisi Pusat Amdal Departemen Kehutanan berdasarkan surat Nomor : 157/DJ-VI/1997 tanggal 25 Nopember 1997 tentang Persetujuan Andal, RKL dan RPL Kegiatan UPHHKHT an. PT PSPI di Provinsi Riau, hal ini menunjukan bahwa dalam proses penyusunan Dokumen AMDAL disetujui para pihak

 Tata batas belum dilaksanakan oleh Auditee namun dalam prosesnya sudah disetujui oleh para pihak dengan telah terbitnya Pedoman Tata batas, BA Tata Batas dari Panitia Tata Batas Daerah serta Instruksi Kerja Tata Batas dari BPKH Wilayah XII Tanjungpinang

 Belum terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan program CSR/SD kepada masyarakat namun telah disusun jadwal program CSR/CD tahun 2014

 Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari sebagian para pihak

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

SEDANG  Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HTI (Revisi) periode tahun 2011 - 2020telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.92/VI-BUHT/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Persetujuan RKUPHHK-HTI Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Periode Tahun 2011 – 2020 a.n. PT. Perawang Sukses Perkasa Industri di Provinsi Riau. RKUPHHK-HTI

(11)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

(Revisi) telahdisusun berdasarkan hasil IHMB dan mempertimbangkan hasil deliniasi mikro

Auditee telah melakukan penataan areal kerja di

lapangan (batas petak dan blok RKT) namun penataan areal kerja hanya sebagian yang sesuai dengan RKUPHHK karena terdapat luncuran (carry

over) pada beberapa tahun RKT

 Tanda batas blok RKT dan petak kerja hanya sebagian terlihat jelas di lapangan dan telah dilakukan pemeliharaan meskipun belum maksimal 2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

BAIK  Auditee telah memiliki data potensi tegakan pada tiap tipe ekosistem berdasarkan hasil IHMB dan Hasil Inventarisasi Tegakan RKTUPHHK-HTI/Pre Harvesting Inventory (PHI) 3 tahun terakhir (2011 – 2013), beserta kelengkapan peta pendukungnya (peta-peta IHMB, peta hasil inventarisasi dan peta design plot inventory)

Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan

dari hasil pengukuran Petak Ukur Permanen(PUP) untuk semua tipe ekosistem yang ada dan sudah dianalisis sehingga menghasilkan MAI

Auditee telah melakukan analisis data potensi dan riap tegakan namun belum memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri. Perhitungan JTT menggunakan Pre Harvesting Inventory (PHI) 2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

SEDANG  Auditee telah mengembangkan SOP pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur THPB meliputi kegiatan PAK, PWH, Inventarisasi, Penyiapan Lahan, Pengadaan Bibit, Penanaman, Pemeliharaan, dan Perlindungan Hutan namun isinya belum seluruhnya sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. Dan Auditee belum memiliki prosedur mengenai Perbanyakan Bibit Secara Generatif

Auditee telah melaksanakan seluruh tahapan

kegiatan sesuai dengan sistem silvikultur THPB namun belum sepenuhnya mengacu pada SOP yang telah disusun (kegiatan penebangan dan perbanyakan bibit)

 Potensi tegakan berdasarkan hasil PHI selama 5 tahun terakhir untuk Distrik Petapahan sebesar 93.14 m3/ha dan Distrik Lipat Kain 123.07 m3/ha, atau jika dirata-rata hasilnya 108.11 m3/ha. Artinya potensi tegakan dalam jumlah yang masih mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil (80 – 120 m3/ha)

 Persediaan permudaan tanaman umur 1 tahun di areal kerja auditee berdasarkan hasil Plantation

Assessment Team (PAT) di Distrik Lipat Kain sebesar

91,67 % sehingga dalam jumlah yangmampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan ( ≥ 90% dari jumlah tanaman per hektar), sedangkan pada

(12)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Distrik Petapahan sebesar 82,72 % (75 -89 % dari jumlah tanaman per hektar). Rata-rata potensi permudaan dari kedua Distrik tersebut mencapai 89.74% sehingga masih mampu menjamin kelestarian pemanenan hasil

2.4. Ketersediaan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan hutan

BAIK  Auditee telah mengembangkan Standar Operasional Prosedur pemafaatan hutan ramah lingkungan yang terangkum dalam SOP Harvesting Dry Land Tanaman nomor :SOP/PSPI/P-06 dan isinya telah sesuai dengan karakteristik kondisi setempat.

 Hasil observasi lapangan pada kedua Distrik menunjukan bahwa auditee telah menerapkan teknologi ramah lingkungan (RIL) dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan jalan, penebangan, dan ekstraksi kayu dari aspek perencanaan dan pelaksanaan lapangan. Namun sistem penebangan dengan menggunakan excavator belum tertuang dalam SOP.

 Sesuai dengan ijinnya sistem silvikultur yang diterapkan auditee adalah sistem silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB), dengan demikian tidak terdapat tegakan tinggal yang tersisa di petak penyiapan lahan sehingga verifier 2.4.3 tidak dapat diterapkan(NA)

 Auditee mengembangan tanaman pokok jenis

Eucalyptus sp. Dan Acacia sp. Pada Distrik

Petapahan belum dilakukan penelitian mengenai Fe, sehingga pendekatan untuk mencari Fe dilakukan dengan mengambil beberapa sampel petak pada RKT 2013 yang sudah di crusing dan telah di LHP kan. Adapun nilai Fe yang diperoleh sebesar 0.74. Sedangkan pada Distrik Lipat Kain telah dilakukan penelitian mengenai Fe yaitu sebesar 0.72.

2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

SEDANG  Auditee telah memiliki dokumen RKT yang disahkan baik oleh instani terkait (Kementerian Kehutanan) maupun secara self approval, tetapi hanya sebagian isinya yang mengacu pada RKU yang sah

 Terdapat peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung yang sesuai dengaan peta RKT. Namun tidak seluruhnya peta RKT sesuai dengan peta RKU yang telah disahkan

Auditee telah memiliki peta kerja yang memuat

penandaan pada sebagian batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung  Realisasi luasan tebangan dalam 5 tahun terkakhir

rata-rata mencapai adalah 58.8% dari rencana luas tebangan atau 45.34% dari rencana volume tebangannya untuk jenis tanaman Eucalyptus sp dan

(13)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Acaccia sp

2.6. Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia

SEDANG  Realisasi alokasi dana pembangunan HTI sebesar 106.04% (>80%) dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya

 Perbedaan alokasi dana untuk kegiatan pengelolaan hutan kurang proporsional, yaitu terdapat perbedaan sebesar 40.18% (perbedaan 20-50%)

 Auditee telah melakukan kegiatan penanaman sebesar 101.62% terhadap kegiatan penebangan (melebihi 80%). Namun kegiatan penanaman tanaman unggulan pada Distrik Petapahan belum dilakukan

 Realisasi penanaman tanaman pokok, tanaman kehidupan dan tanaman unggulan <50% dari yang seharusnya

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

BAIK  Auditee telah mengalokasikan kawasan dilindungi dengan luasan sesuai dengan dokumen perencanaan formal yang terbaru yakni Revisi RKUPHHK-HT Berbasis IHMB periode Tahun 2011-2020; dan telah sesuai dengan kondisi biofisiknya  Panjang batas kawasan lindung yang telah di tata

dilapangan sepanjang 313,15 km atau 89,3 % dari total panjang kawasan lindung 348,2 km

 Kondisi kawasan dilindungi di dalam areal kerja

Auditee yang masih berhutan mencakup 57,75 % dari

luas total kawasan lindung sebesar 9.133 Ha

 Tidak semua para pihak mengakui keberadaan kawasan dilindungi dalam areal kerja Auditee

 Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan dilindungi hasil tata ruang areal/Landscaping

3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan

BAIK  Auditee telah mengembangkan prosedur perlindungan dan pengamanan hutan, mencakup seluruh jenis gangguan yang ada

 Jenis dan jumlah sarana prasarana perlindungan hutan telah sesuai dengan ketentuan dapat difungsikan dengan baik

 Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan ketentuan

Auditee telah mengembangkan sistem perlindungan

hutan yang diimplementasikan melalui tindakan tertentu (preemptif/preventif/represif) dengan mempertimbangkan seluruh jenis gangguan hutan yang ada

3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air

BAIK  Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat

(14)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi akibat pemanfaatan

hutan

pemanfaatan hutan

Auditee telah memiliki sarana pengelolaan dan

pemantauan yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan (AMDAL, dll.) dan berfungsi dengan baik

Auditee telah memiliki personil pelaksana

pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air, dengan jumlah dan/atau kualifikasinya memadai

Auditee telah memiliki dokumen RKL yang memuat

perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air, serta telah diimplementasikan sesuai dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL persemester.

Auditee telah memiliki dokumen RPL dan RO yang

memuat perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air, serta telah diimplementasikan sesuai dengan ketentuan sebagaimana termuat dalam Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL persemester  Dalam berbagai kegiatan pengusahaan hutan yang

dilaksanakan oleh Auditee, tidak terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

BAIK  Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin

Auditee telah mengimplementasikan sistem

identifikasi untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan

terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemic

BAIK  Auditee telah mengembangkan prosedur pengelolaan flora yang dilindungi dan sudah spesifik mengatur pengelolaan pada masing-masing jenis secara lengkap

Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan

flora sesuai dengan rencana pengelolaan dan mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

 Terdapat gangguan pada sebagaian species yang dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

BAIK  Auditee telah mengembangkan prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

Auditee telah mengimplementasikan pengelolaan

fauna tetapi belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

(15)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi b. Perlindungan

terhadap species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

dan endemik yang terdapat di areal kerjanya

 Tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja Auditee 4. Sosial 4.1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

SEDANG  Auditee telah memiliki laporan tentang pola penguasaan dan pemanfatan SDA/SDH serta identifikasi hak-hak dasar masyarakat lokal dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin dengan lengkap

Auditee telah memiliki dokumen yang memuat

mekanisme penataan batas partisipatif dan mekanisme penyelesaian konflik batas kawasan, namun tidak terdapat bukti mekanisme tersebut di atas disepakati para pihak

Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan

hak-hak dasar masyarakat hukum adat/masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfaatan SDH namun belum lengkap dan sebagian kurang jelas  Terdapat bukti bukti tentang luas dan batas

kawasan areal kerja Auditee dengan sebagian masyarakat hukum adat/ setempat

Auditee telah memperoleh persetujuan oleh

sebagian para pihak mengenai batas areal kerjanya, dan masih ada konflik

4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

BAIK  Auditee memilki ketersediaan dokumen yang lengkap terkait tanggungjawab sosial sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan (RKU, RKT, Amdal, Diagnostik PMDH, RO PMDH)

Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap dan

legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat

 Auditee telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun hanya sebagian dan belum lengkap.

 Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat (Program CD-CSR, Program TK/HTPK).

 Auditee telah memiliki dokumen terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi, namun tidak lengkap dan kurang sesuai dengan RO.

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi

SEDANG  Auditee telah memiliki data dan informasi tentang keberadaan masyarakat setempat yang terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas

(16)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi manfaat yang adil antar

para Pihak

pengelolaan SDH namun belum lengkap dan belum jelas

 Terdapat mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan, namun belum lengkap

 Auditee telah memiliki dokumen mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat namun belum lengkap dan jelas.

 Terdapat bukti implementasi sebagian kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat oleh Auditee yang tepat sasaran.

 Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak, namun belum lengkap dan jelas.

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal

SEDANG  Auditee telah memiiki mekanisme resolusi konflik namun belum lengkap dan belum jelas.

 Auditee telah memiliki Peta Klaim Areal namun belum lengkap dan jelas.

 Auditee telah memiliki kelembagaan resolusi konflik namun belum sepenuhnya didukung para pihak.  Auditee telah memiliki dokumen/laporan

penanganan konflik, lengkap dan jelas. 4.5. Perlindungan,

pengembangan dan peningkatan

kesejahteraan tenaga kerja

SEDANG  Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

 Auditee telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi bagi karyawan.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang

karir dan baru sebagian diimplementasikan kepada karyawan

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan baru sebagian diimplementasikan kepada karyawan

B. Verifikasi Legalitas Kayu 1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi 1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

MEMENUHI  Auditee telah memiliki dokumen Pemegang Hak Pengelolaan secara lengkap dan absah.

2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki

(17)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi rencana penebangan

pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

MEMENUHI  Auditee memiliki RKUPHHK dan RKT beserta peta lampirannya yang sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang secara self approval.

 Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh ditebang dan terbukti keberadaannya di lapangan.  Peta blok/petak tebangan sudah disahkan (dicap)

oleh pejabat berwenang secara self approval, posisi blok tebangan benar dan terbukti dilapangan.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

MEMENUHI  Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHKtelah dipenuhi seluruhnya.

2.2.2. Seluruh peralatan yg dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan

 Peralatan berat yang menunjang kegiatan RKTUPHHK-HTI PT PSPI Tahun 2013 sebanyak 321 unit, dan pada penggunaannya tidak melebihi jumlah yang tercantum dalam RKT.

3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen

atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

MEMENUHI  LHP sudah dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang

 LHP dengan fisik kayu sudah sesuai

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

MEMENUHI  Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke tujuan pengiriman kayu sudah dilindungi dengan SKSHH sesuai ketentuan

(18)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi 3.1.3. Pembuktian asal

usul kayu bulat (KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan IUPHHKHA/ IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan

MEMENUHI  Tanda-tanda legalitas hasil hutan kayu telah sesuai dengan dokumen

 Ada sistem yang dapat ditelusuri dan identitas kayu diterapkan secara konsisten

3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

MEMENUHI  Dokumen FAKB lengkap dan disahkan oleh petugas yang berwenang

3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

MEMENUHI  Dokumen SPP sesuai dengan LHP yang disahkan.  PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan

dokumen SPP.

 Pembayaran PSDH sesuai dengan SPP yang telah diterbitkan sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif.

3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

NA  Diverifikasi tetapi tidak diterapkan atau tidak dinilai karena Auditee tidak mengirim kayu bulat antar pulau.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

NA  Diverifikasi tetapi tidak diterapkan atau tidak dinilai karena Auditee dalam pengangkutan kayu bulat tidak menggunakan kapal.

4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki

AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

(19)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 13

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi 4.1.1. Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

MEMENUHI  Tersedia dokumen AMDAL yang lengkap dan telah disahkan. 4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

MEMENUHI  Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen AMDAL yang telah disahkan.  Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan.

5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

MEMENUHI  Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan operasional lapangan.

 Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik.

 Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

5..2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

MEMENUHI  Terdapat serikat pekerja 5.2.2. Adanya

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

MEMENUHI  Tersedia dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan didalam tugas akhir ini adalah bagaimana koordinasi rele ground fault yang tepat pada sistem kelistrikan, dan penambahan rele diferensial untuk

[r]

Jadi dapat disimpulakan bahwa, harga saham adalah harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap

 Auditee telah memiliki bukti implementasi sebagian (&lt;50%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang

pada tahun 2016 di Kabupaten Lamongan memiliki rata-rata jarak tingkat pengeluaran per kapita per bulan penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Kabupaten Lamongan, semakin

Jika penanggulangan konservatif tidak lagi dapat mempertahankan fungsi ginjal maka dilakukan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis yang merupakan penggunan terapi

Bahan feromagnetik memiliki keunggulan pada nilai permeabilitasnya yang besar sehingga fluks magnet yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada penghantar dapat dikumpulkan

Bonus atau uang pembinaan yang diberikan oleh Dispora Provinsi Kepri kepada para atlet yang berprestasi sangat membantu para atlet tersebut, karna para atlet