• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Strategis Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Strategis

Jurusan Kedokteran

Fakultas Kedokteran

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama kami panjatkan syukur kehadirat Tuhan seru sekalian alam yang telah memberikan kemudahan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun Rencana Strategis Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Penyusunan Draft Rencana Strategis telah melibatkan stakeholder baik dari kalangan anggota senat, dosen, karyawan maupun mahasiswa. Dengan demikian hasil draft Rencana Strategis telah menampung aspirasi berdasarkan masukan dari seluruh komponen. Dengan disahkannya Rencana Strategis ini oleh Dekan Fakultas Kedokteran mempunyai arti penting sebagai pengarah pengembangan Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Unibraw kedepan dalam kurun 2010-2011.

Untuk dapat menyusun Rencana Strategis ini telah dipertimbangkan kebijakan dari supra struktural (top down) yaitu Renstra DIKNAS, Renstra DIKTI, Renstra Universitas, dan Renstra Fakultas. Sedangkan masukan dari infrastruktural (dosen, mahasiswa, karyawan dan Alumni), RSU. Dr. Saiful Anwar dan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Malang telah ditampung dalam bentuk Pra Raker Rencana Strategis dengan berhasil menyusun VISI, MISI dan Nilai-nilai Fakultas Kedokteran Unibraw.

Dengan proses yang demikian panjang dan melibatkan semua komponen Jurusan Kedokteran, diharapkan Renstra ini dapat menjiwai dan memberi arah tunggal menuju tujuan bersama akhir pada akhir Renstra yaitu tahun 2011. Dengan demikian pada saat Universitas Brawijaya dalam masa transisi menuju Badan Hukum Perguruan Tinggi, Fakultas kedokteran dapat berperan aktif dengan arah yang jelas dalam pengembangannya yang dirancang pada Renstra 2010-2011.

Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sampai terwujudnya Renstra ini kami atas nama Jurusan Kedokteran mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas jerih payah dan budi baik Saudara dengan pahala yang berlipat ganda.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 15 Juli 2010 Ketua Jurusan,

(4)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... iv

1. ARAHAN KEBIJAKAN ... iv

2. TUJUAN DAN MANFAAT ... iv

3. SASARAN ... iv

4. TONGGAK SEJARAH (MILESTONE) ... vi

BAB II LANDASAN DASAR RENSTRA UB ... vii

1. LANDASAN FILOSOFIS ... vii

2. LANDASAN INSTITUSIONAL ... vii

BAB III ANALISIS SITUASI ... 9

1. ISU STRATEGIS ... 9

2. SWOT/BALANCED SCORE CARD ... BAB IV KEBIJAKAN DASAR DAN RENCANA PROGRAM ... 1. KEBIJAKAN DASAR ... 16

2. RENCANA PROGRAM ... 17

(5)

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.

ARAHAN KEBIJAKAN

Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) sesuai dengan Misi dan Visi yang diemban selalu berusaha menjadi institusi pendidikan dokter yang terkemuka dan bertaraf internasional yang menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi. Hal tersebut ditunjang dengan arah kebijakan berupa pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang mulai dirintis sejak tahun 2007 pada saat dibentuknya Jurusan Kedokteran FKUB yang sebelumnya melebur dengan Fakultas Kedokteran. Komitmen menjadikan lulusan Jurusan Kedokteran menjadi tenaga kesehatan dengan kompetensi tinggi di bidangnya juga didukung oleh misi Jurusan dalam merintis pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran terkini dan bermutu yang diarahkan tidak hanya pada skala nasional tetapi juga tingkat internasional.

Perencanaan pengembangan kemudian dituangkan dalam bentuk RENSTRA (Rencana Strategis) yang dirancang secara periodis setiap 5 (lima) tahun yang mencakup semua aspek yang menjadi tanggungjawab dalam kapasitasnya sebagai Jurusan. Sebagai bagian dari institusi yang lebih besar, RENSTRA Jurusan Kedokteran tersebut mengacu pada RENSTRA Fakultas dan Universitas yang akan menjadi pedoman pengembangan Jurusan sesuai dengan otonomi Jurusan, sehingga tidak melenceng dari arah kebijakan institusi diatasnya. Tetapi kekhususan yang dimiliki Jurusan akan menjadi fokus dalam Perencanaan Strategi penyelenggaraan dan pengembangan Jurusan yang meliputi kinerja penyelenggaraan pendidikan dokter terutama dalam hal pengembangan kurikulum dan sumberdaya manusia yang berperan didalamnya.

2.

TUJUAN DAN MANFAAT

RENSTRA Jurusan Kedokteran FKUB 2007-2012 disusun untuk menegaskan arah pengembangan Jurusan dalam kurung waktu lima (5) tahun yang akan datang (2007-2012), sehingga persamaan persepsi dan gerak langkah dari semua sivitas akademika dapat dicapai. Bangunan jalinan kebersamaan pandangan dan tujuan akan terbentuk dari semua komponen Jurusan untuk menciptakan momentum untuk pencapaian sasaran sehingga langkah pengembangan Jurusan menjadi jelas dan terukur.

3. SASARAN

Sasaran Strategis merupakan penjabaran dari Tujuan Perencanaan Strategis sehingga Tujuan Strategis dapat diukur dan diamati dengan standard, parameter, dan indikator kinerja yang jelas. Untuk itu, Sasaran Strategis Jurusan dibagi dalam 2 kelompok utama : 1) Sasaran Bidang Akademik, 2) Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen, dan 3) Sasaran Bidang Kemahasiswaan.

(6)

v

3.1. Sasaran Bidang Akademik:

3.1.1. Pendidikan:

3.1.1.1. Meningkatnya Mutu Pendidikan di Jurusan Kedokteran dalam bentuk

terakreditasi tertinggi sesuai dengan standar nasional tertinggi dan standar minimal akreditasi internasional. Peningkatan mutu diukur berdasarkan tingkat akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional maupun standar World Federation of Medical Education (WFME).

3.1.1.2. Tersusun dan terselenggaranya kurikulum yang dinamis dan

memenuhi relevansi pendidikan kedokteran terkini. Kualitas kurikulum diukur berdasarkan outcome pendidikan berupa pengakuan kompetensi oleh Konsil Kedokteran Indonesia sebagai representasi masyarakat.

3.1.1.3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen pengelola Jurusan

Kedokteran baik dalam hal mutu akademik maupun dalam mutu kependidikannya. Peningkatan kuantitas dosen diukur dengan ratio dosen:mahasiswa yang proporsional. Peningkatan mutu dosen diukur melalui peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau professional, serta pengakuan atas keterampilan kependidikannya melalui sertifikasi dosen dan standar-standar internasional pengajar.

3.1.1.4. Meningkatnya Mutu Proses Belajar Mengajar di Jurusan Kedokteran menyangkut mutu perancangan, pembelajaran, dan evaluasi hasil belajarnya. Mutu Proses Belajar Mengajar diukur melalui kualitas

output lulusan seperti Indeks Prestasi, jumlah lulusan, dan lama studi.

3.1.2. Penelitian:

3.1.2.1. Menjadi sentra penelitian berstandar internasional, dan laboratorium rujukan biomedik.

3.1.2.2. Meningkatnya jumlah dan mutu penelitian yang ditandai dengan meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat, meningkatnya karya ilmiah dan publikasi ilmiah pada tingkat nasional maupun internasional, serta meningkatnya perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

3.1.3. Pengabdian kepada Masyarakat:

3.1.3.1. Meningkatnya jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik

dalam pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat di bidang kedokteran.

3.1.3.2. Meningkatkan pemberdayaan kader kesehatan di masyarakat dalam penanganan kedaruratan medik tingkat dasar.

3.2. Sasaran Bidang Kemahasiswaan

3.2.1. Meningkatnya mutu kegiatan kemahasiswaan dan kemampuan penalaran

mahasiswa berfikir alternatif, skeptik-analitis, kritis, dan self appraisal untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan yang diinginkan.

(7)

vi

3.2.2. Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat

mahasiswa untuk mendukung pengembangan diri.

3.2.3. Meningkatnya kesejahteraan spiritual, moral dan material mahasiswa.

3.2.4. Meningkatnya pemahaman dan toleransi keberagaman budaya di

lingkungan Mahasiswa.

3.3. Sasaran Bidang Organisasi dan Manajemen

3.3.1. Organisasi / Kelembagaan

3.3.1.1. Tersusunnya Struktur Organisasi yang lebih efektif, efisien, dan produktif, yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi jurusan dengan optimal, serta mampu mencapai standar mutu ISO.

3.3.1.2. Terselenggaranya fungsi-fungsi manajemen/ tata kelola yang sehat, terbuka, kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat, dan akuntabel.

3.3.2. Manajemen Sumberdaya Manusia

3.3.2.1. Meningkatnya Capacity Building dalam rangka penyehatan organisasi.

3.3.2.2. Mendukung terselenggaranya pola pengembangan Sumber Daya

Manusia yang mengacu pada Reward-Punishment yang terukur dengan jujur dan objektif berdasarkan standar standar kinerja yang baku.

3.3.3. Manajemen Infrastruktur

3.3.3.1. Turut serta dalam pelaksananakan Sistim Pengembangan

Infrastruktur yang terpadu di tingkat Fakultas.

3.3.3.2. Turut serta dalam peningkatan pencitraan publik dan

penyelenggaraan Sistim Informasi dan Manajemen berbasis Teknologi Informasi.

4.

TONGGAK SEJARAH (MILESTONE)

Pada awal berdirinya, Jurusan Kedokteran merupakan integrasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang ditetapkan melalui SK Dikti 001/O/1974 yang sebelum bergabung dengan Universitas Brawijaya bernama Sekolah Tinggi Kedokteran Malang. Jurusan yang ditetapkan adalah Jurusan Ilmu Kedokteran Dasar, Ilmu Kedokteran Klinik, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Pencegahan. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan organisasi berdasarkan SK Dekan No.034/SK/J10.1.17/KP/2007 ditetapkan perubahan jurusan menjadi Jurusan Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Spesialis, dan Pendidikan Ilmu Kesehatan. Lebih lanjut dengan berkembangnya FKUB dan adanya diversifikasi pendidikan, melalui SK Dekan No.036/SK/J10.1.17 bidang ilmu pendidikan dokter melebur menjadi Jurusan Kedokteran selain dari Jurusan

(8)

vii

BAB II

LANDASAN DASAR RENSTRA JURUSAN KEDOKTERAN

1. LANDASAN FILOSOFIS

Dalam menjalankan fungsinya sebagai bagian dari institusi pendidikan tinggi dan sebagai badan layanan umum, Jurusan Kedokteran berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 serta undang-udang/peraturan yang berlaku dan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan ideologi negera. Fungsi Jurusan Kedokteran sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 yaitu khususnya “memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

2. LANDASAN INSTITUSIONAL

Perencanaan program dalam Renstra Jurusan Kedokteran mengacu pada Pilar Pendidikan Nasional, dan didasarkan atas Visi, Misi, Nilai dan Sikap Dasar UB dengan arahan Tujuan dan Motto UB berikut:

Pilar Pendidikan Nasional

a. Pilar I: Pemerataan dan Perluasan Akses

b. Pilar II: Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

c. Pilar III: Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik

Pilar Pendidikan Nasional tersebut merupakan landasan institusional yang dituangkan dalam pada Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Jurusan Kedokteran FKUB sebagai berikut :

Visi

Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran Yang Terkemuka Dan Bertaraf Internasional

Misi

Merintis Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran terkini serta bermutu

Nilai

Seluruh civitas academica terlibat dalam penyelenggaraan Jurusan dengan memegang teguh nilai-nilai :

Responsif

Efektif dan Efisien Suportif

Inovatif Komitmen

(9)

viii

Tujuan

Visi/Misi Jurusan dijabarkan ke dalam sejumlah tujuan yang jelas, dapat diamati dan diukur. Tujuan yang dimaksud adalah (a) Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Pendidikan Tinggi berupa lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak terpuji, berwawasan Kedaruratan Medik, dan memiliki profesionalisme untuk mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional, (b)Tercapainya hasil penyelenggaraan Fakultas di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Riset dan Karya Ilmiah di bidang Ilmu-Ilmu Kedokteran dan Biomedik terkini untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat yang menjadi stakeholdersnya, dan (c) Tercapainya hasil pengembangan Organisasi dan Manajemen Jurusan berupa struktur organisasi yang sehat, berbasis Teknologi Informasi.

(10)

9

BAB III

ANALISIS SITUASI

1. SWOT/BALANCED SCORE CARD

Analisis situasi yang dilakukan secara internal oleh Jurusan Kedokteran FKUB merupakan evaluasi diri yang bertujuan menggambarkan keberadaan dan kualitas Jurusan saat ini (existing condition). Dalam konteks perencanaan strategis, hal tersebut sekaligus merupakan analisis kesenjangan antara keadaan saat ini dengan gambaran masa depan yang diinginkan yaitu Visi Jurusan. Hasil analisis situasi merupakan isu strategis yang akan diantisipasi melalui langkah-langkah strategis dalam mencapai Visi dan Misi Jurusan.

Model analisis yang dilakukan Jurusan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat) dengan prinsip analisis yaitu (1) mengidentifikasi kekuatan Jurusan sebagai faktor internal yang telah dimanfaatkan untuk menangkap peluang dan mengantisipasi ancaman dan tantangan sebagai faktor eksternal, dan (2) mengidentifikasi kelemahan Jurusan sebagai faktor internal yang dapat dieliminasi dengan memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman eksternal.

Parameter yang digunakan untuk menganalisis sesuai dengan parameter kualitas Jurusan Kedokteran, yaitu: Leadership/kepemimpinan, Relevansi, Atmosfir Akademik, Manajemen Internal, Keberlanjutan, Efisiensi dan Produktivitas. Sedangkan variable yang dianalisis meliputi (1) tata kelola dan (2) sumberdaya manusia

1.1. Tata Kelola

1.1.1. Kekuatan

Dalam konteks relevansi pendidikan kekuatan Jurusan terutama terletak pada adanya komitmen bersama yang telah dinyatakan dalam RENSTRA Jurusan Kedokteran FKUB, sedangkan keberlanjutan Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar didukung oleh (1) makin banyaknya dosen berkualifikasi pascasarjana dan Guru besar, (2) tingginya prior knowledge mahasiswa yang masuk Fakultas (NBL di atas 85), (3) luasnya Jejaring Wahana Belajar, (4) kesiapan prasarana peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas lulusan. Dalam konteks pengembangan atmosfer akademik Jurusan telah mengembangkan proses pembelajaran dengan kurikulum yang berbasis kompetensi yang menjadikan mahasiswa sebagai subyek pembelajaran sehingga memungkinkan akses pengetahuan yang lebih luas. Selain itu Jurusan telah mengikuti program Fakultas dalam menyelenggarakan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas dosen dalam hal kualitas akademik maupun kependidikan, kualitas belajar mahasiswa, perangkat pendukung proses belajar mengajar, Lab. Keterampilan, Lab. Biomedik, dan sarana penunjang visi penelitian dan pengabdian masyarakat. Kekuatan Jurusan tersebut juga ditunjang oleh pengalaman membina 2 Program Pendidikan Dokter, yaitu pada Universitas Negeri (Universitas Mulawarman, Samarinda) dan Swasta (Universitas Muhammadiyah Malang) selama 5 tahun.

(11)

10 Dalam konteks manajemen internal, Jurusan telah memperbaiki struktur organisasi dan sistim penyelenggaraan dengan menyusun Standard Operating Procedur (SOP) baik SOP Tata Kelola Umum untuk koordinasi lintas bidang, maupun SOP untuk Tata Kelola Infrastruktur, Sumberdaya Manusia, serta Sistim Komunikasi dan Informasi Manajemen.

Dalam konteks Efisiensi dan Produktivitas, kinerja staf ditingkatkan melalui pemanfaatan peluang berupa tawaran pelatihan dan kursus baik in-house training service maupun mengikut sertakan staf dalam pelatihan terkait bidangnya. Langkah efisiensi terlihat dari dibentuknya Medical Education Unit

yang membantu mengkoordinasikan perencanaan, penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi pendidikan khususnya Program Studi S1 Pendidikan Dokter, sehingga pimpinan Jurusan lebih efektif menggunakan waktunya untuk pengambilan keputusan lainnya.

Dalam konteks kepemimpinan untuk good governance, Jurusan telah mempunyai Unit Jaminan Mutu yang akan memantau dan mengevaluasi kinerja penyelenggaraan institusi.

1.1.2. Kelemahan

Struktur organisasi dan manajemen internal saat ini belum optimal memberikan daya dukung bagi penyelenggaraan Jurusan Kedokteran. Sebagai infrastruktur dan subsistim Fakultas, otonomi Jurusan belum jelas baik ruang lingkup maupun implementasinya, sehingga tata kelola dan SOP yang ada, serta mekanisme pendanaan belum cukup memiliki landasan hukum dan rujukan aturan yang sahih. Sedangkan Unit Jaminan Mutu yang telah terbentuk masih terbatas pada aspek penjaminan mutu akademik. Perencanaan, koordinasi penyelenggaraan institusi belum didukung Sistim Informasi Manajemen yang komprehensif.

1.1.3. Peluang / Tantangan

Untuk mengantisipasi kelemahan tersebut, maka beberapa peluang dan tantangan perlu dimanfaatkan dan diantisipasi dengan baik. Untuk meningkatkan keberlanjutan tata kelola ini, diperlukan antara lain (1) pemakaian bersama sumberdaya dalam pengelolaan proses belajar mengajar terdiri dari dosen, sumber dan lahan belajar secara internal dengan Jurusan/Program Studi lain di lingkungan FKUB. Termasuk juga mengikuti program Fakultas dengan memanfaatkan peluang mengirimkan staf/dosen dalam lokakarya Akuntabilitas Kinerja, Rancangan SP4, dan Kemampuan Penyusunan Proposal Hibah Kompetisi.

1.2. Sumberdaya Manusia

1.2.1. Dosen

1.2.1.1. Kekuatan

Dari aspek Relevansi Pendidikan, Jurusan memberikan usulan rekruitmen dosen baru yang disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang merupakan tantangan berupa minat masuk yang tinggi di bidang pendidikan dokter. Kualitas pendidikan juga ditunjukkan dengan mendukung program Fakultas dalam mengembangkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam mengelola program

(12)

11 unggulan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di bidang Biomedik dan Kedaruratan Medik.

Dari aspek Atmosfir Akademik, dengan jumlah 162 dosen tetap untuk Jurusan Kedokteran, pengembangan dosen telah mencapai rasio Gurubesar 13 orang, S3 (termasuk Guru besar) 28 orang (2 orang sedang mengambil program Sp1), S2 54 orang (4 orang sedang mengambil program S3, 6 orang sedang mengambil program Sp1), S1 sebanyak 15 orang (1 orang sedang mengambil program S3 di Jerman, 2 orang untuk program S2 di Australia, 4 orang untuk S2 dalam negeri, dan 1 orang untuk Sp1), Sp1 sebanyak 71 orang (4 orang sedang mengambil S3), dan Sp2 sebanyak 7 orang. Sebanyak 90 % tenaga tetap telah mengikuti pendidikan formal dan non formal kependidikan seperti PEKERTI dan Applied

Approach. Dengan peningkatan kualitas tersebut diharapkan membawa atmosfir

akademik yang lebih kondusif dalam proses belajar mengajar.

1.2.1.2. Kelemahan

Peningkatan jumlah mahasiswa yang dikelola tidak disertai penambahan jumlah dosen baru yang sesuai, sehingga rasio dosen:mahasiswa menjadi semakin tidak ideal. Selain itu peningkatan rekrutmen dosen baru di atas, tidak berimbang dengan jumlah dosen senior yang akan memasuki masa pensiun. Banyaknya mahasiswa yang dikelola merupakan penyebab menurunnya efisiensi dan produktivitas kinerja dosen. Konsentrasi pada proses belajar mengajar dengan jumlah mahasiswa yang besar dalam banyak hal secara tidak langsung mengurangi produktivitas meneliti dan pengabdian kepada masyarakat dosen yang seharusnya tetap terjaga mengingat kedua aspek ini merupakan unsur eksplisit dalam pencapaian Visi Fakultas dan Jurusan. Koordinasi tugas dosen antar laboratorium/bagian dalam hal efisiensi, efektivitas dan produktivitas belum optimal.

Analisis menunjukkan antisipasi kelemahan ini belum tampak baik dari rumusan kebijakan, program penanggulangan, maupun konsistensi implementasinya secara konkrit.

1.2.1.3. Peluang / Tantangan

Untuk mengantisipasi besarnya rasio dosen:mahasiswa diperlukan kebijakan yang lebih tinggi dari Fakultas dan Universitas. Usulan yang lebih matang dan terencana dari Jurusan diharapkan dapat mendapat respon yang positif dari pembuat kebijakan di tingkat yang lebih tinggi. Sementara itu secara internal dilakukan pemetaan dan koordinasi tugas dosen sesuai dengan kapasitas ilmu dan kebutuhan mahasiswa untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dosen sehingga tugas lain di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat tetap dapat dijalankan dengan baik.

1.2.2. Mahasiswa

1.2.2.1. Kekuatan

Setiap tahun daya tampung Jurusan Kedokteran selalu bertambah disesuaikan dengan besarnya minat masuk calon mahasiswa dan untuk mengantisipasi kebijakan Universitas/Fakultas dalam hal memperluas akses pendidikan

(13)

12 memenuhi kebutuhan masyarakat dan mensukseskan program perluasan kesempatan belajar dan pemerataan.

Dari aspek atmosfir akademik, penguatan kesiapan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dilakukan melalui berbagai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler antara lain : kepenasehatan akademik, bimbingan konseling, semester pendek untuk remedial, program kakak-adik, pelatihan life-skill dan

Learning How to Learn, pembelajaran metodologi, pelatihan memecahkan

masalah, seluruhnya dengan memanfaatkan kekuatan yang ada menyangkut prasarana/sarana belajar dan dosen-dosen tutor dan mentor.

Dari aspek efisiensi dan produktivitas, konsentrasi program kerja pada pelaksanaan proses belajar mengajar telah memperpendek lama studi khususnya Pendidikan S1 Kedokteran menjadi 4,2 tahun dan pendidikan profesi dokter menjadi 2,2 tahun.

Langkah-2 efisiensi yang dilakukan:

(a) Pembelajaran keterampilan klinik terpadu melalui Sistim Kepaniteraan

Umum (Panum) yang kelak bersama-sama dengan pembelajaran Life-Skill

dan Problem-Based Learning.

(b) Integrasi beberapa matakuliah, selain mengurangi jumlah matakuliah juga

memberi peluang besar bagi pembelajaran terintegrasi dalam konteks pencapaian kompetensi. Integrasi itu antara lain meliputi matakuliah: Anatomi dengan Histologi, Biokimia dengan Kimia, Biologi, dan Biologi Molekuler, Basic Emergency Medicine, Metodologi Riset dengan Filsafat Ilmu.

1.2.2.2. Kelemahan

Semakin besarnya jumlah mahasiswa yang dikelola tidak diikuti peningkatan jumlah dosen dan kualitas prasarana / sarana pendukungnya, bahkan dalam beberapa hal jumlahnya justru menurun karena rusak atau tidak dapat digunakan secara optimal. Hal tersebut juga belum didukung kemampuan staf dan sistim pengelolaan administrasi proses belajar mengajar yang benar-benar memadai. Selain itu, hal tersebut memberi dampak pada kurangnya pembinaan etika dan budi pekerti di kalangan mahasiswa.

1.2.2.3. Peluang / Tantangan

Usaha-usaha resource sharing antar bagian/laboratorium dalam Jurusan merupakan langkah efisiensi dan peluang untuk mengatasi kelemahan tersebut. Sedangkan untuk meningkatkan kinerja staf dapat diusulkan pelatihan staf dan penyusunan kembali Standar Operating Procedure dan Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan, serta Pengembangan Sistim Komunikasi dan Informasi dengan pemanfaatan optimal teknologi informasi. Kedepan, diperlukan pengembangan program pembelajaran metakognitif untuk mengatasinya.

1.2.3. Karyawan

1.2.3.1. Kekuatan

Mengikutsertakan karyawan Jurusan pada pola pembinaan yang diadakan untuk karyawan oleh Fakultas, antara lain dengan: in service training seperti pelayanan

(14)

13 SIAKAD, adminsitrasi pendidikan, serta memanfaatkan peluang pelatihan / kursus eksternal yang relevan.

1.2.3.2. Kelemahan

Berbagai upaya peningkatan kemampuan pengelolaan administrasi Jurusan dan administrasi pendidikan yang dilakukan belum cukup mampu mengimbangi intensitas pengembangan institusi dan pengembangan pendidikan yang harus didukung. Koordinasi di dalam struktur Jurusan juga masih belum optimal. Sedangkan Reward and Punishment belum berjalan sebagaimana mestinya karena tata kelola dan penjaminan mutu belum menjangkau bidang ini. Sistim Promosi (promotion) dan Penempatan (tenure) tidak berkembang karena penjenjangan bidang karir sangat terbatas.

1.2.3.3. Peluang / Tantangan

Perkembangan Jurusan yang semakin pesat dan beban kerja yang semakin besar menuntut adanya peningkatan kapasitas karyawan Jurusan dalam pengelolaan administrasi pendidikan. Hal tersebut dapat dikembangkan dan difasilitasi oleh Fakultas melalui sistem informasi manajemen yang optimal untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada.

Dari uraian analisis situasi tersebut, dapat dilakukan kuantifikasi posisi Jurusan Kedokteran pada tahun 2010 berdasarkan analisis IFAS dan EFAS (Internal and External Factors Analysis Summary) sebagai berikut:

FAKTOR-FAKTOR BOBOT RATING BOBOT

x RATING Strength

1. Institusi pendidikan milik pemerintah dengan status Badan Layanan Umum

0,3

4

1,2

2. Dukungan SDM dan sarana prasarana dari FKUB

0,3

3

0,9

3. Kerjasama dengan RS jejaring,Dinas Kesehatan, Pemerintah Propinsi Jawa Timur

0,15

2

0,3

4. Tingginya prior knowledge mahasiswa yang masuk Jurusan Kedokteran

0,05

4

0,2

5. Penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi

0,15

3

0,45

6. Pengalaman membina 2 program pendidikan dokter

0,05

3

0,15

TOTAL

1

3,2

Weakness

1. Organisasi dan tata kelola belum terlaksana dengan baik

0,1

2

0,2

2. Jumlah tenaga administrasi yang belum memadai

0,1

2

0,2

3. Jumlah lahan praktek mahasiswa dalam pelaksanaan praktik profesi yang belum optimal

0,2

3

0,6

4. Otonomi Jurusan yang masih terbatas pada bidang akademik

(15)

14 5. Rasio dosen:mahasiswa belum ideal

0,3

1

0,3

6. Sistim Informasi Manajemen yang tersedia di Fakultas belum berjalan optimal.

0,1

3

0,3

TOTAL

1

2,0

Opportunity

1. Peluang dosen untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut di dalam atau luar negeri

0,2

4

0,8

2. Peluang dosen dan mahasiswa mengikuti kegiatan pertukaran staf dan mahasiswa ke luar negeri melalui program Fakultas

0,2

4

0,8

3. Berdirinya Rumah Sakit Akademik Universitas Brawijaya

0,2

4

0,8

4. Adanya proyek HPEQ untuk memfasilitasi pengembangan institusi dan jalan menuju pengakuan Internasional

0,2

3

0,6

5. Peluang pengembangan kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri

0,2

3

0,6

TOTAL

1

3,6

Threats

1. Amanat Renstra Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Universitas Brawijaya, dan Fakultas Kedokteran UB khususnya menyangkut : good governance, pemerataan dan perluasan akses pendidikan, daya saing nasional, otonomi dan kesehatan organisasi, serta lulusan yang mampu melewati batas wilayah nasional

0,45

1

0,45

2. Minat masuk Jurusan Kedokteran yang tetap tinggi tidak sesuai dengan daya tampung yang ada

0,2

3

0,6

3. Ketersediaan layanan kesehatan di Indonesia masih kurang terutama dengan masih tingginya rasio dokter:pasien

0,35

2

0,7

TOTAL

1

1,75

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Jurusan Kedokteran memiliki skor:

Strength – Weakness : 3,2 – 2 = 1,2 Opportunity – Threats : 3,6 – 1,75 = 1,85

(16)

15

2. ISU STRATEGIS

Dari analisis SWOT dapat disimpulkan beberapa hal yang memberikan gambaran umum keadaan posisi Jurusan Kedokteran FKUB di awal tahun 2010. Jurusan Kedokteran berada pada Kuadran I yaitu kuadran Peluang-Kekuatan sehingga isu strategis yang sesuai dalam RENSTRA adalah hal-hal yang berkaitan dengan menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Memperhatikan bahwa pengembangan Jurusan tidak dapat terlepas dari kedudukannya sebagai Unit di bawah Departmen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran, maka pengembangan Jurusan harus dilandasi isu strategis yang berdasar dan berangkat dari hasil evaluasi diri sebagai kemampuan dasar pengembangan insitusi. Isu Strategis yang dimaksud adalah (1) Perlunya rekonstruksi, reorganisasi, refungsionalisasi, dan revitalisasi Struktur Organisasi dan Manajemen Jurusan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di Jurusan dan (2) Perlunya Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur yang jelas untuk memberi pedoman pada prosedur tata kelola yang menunjang kebutuhan Jurusan disesuaikan dengan kapasitas perkembangannya.

(17)

16

BAB IV

KEBIJAKAN DASAR DAN RENCANA PROGRAM 1. KEBIJAKAN DASAR

Penyusunan Rencana Program dalam RENSTRA 2010-2011 berlandaskan upaya menjadikan Jurusan Kedokteran menjadi institusi pendidikan dokter yang terkemuka baik nasional maupun internasional melalui peningkatan mutu pendidikan yaitu mengembangkan kurikulum sesuai standar internasional. Kebijakan dasar tersebut yang mendasari setiap strategi dalam melaksanakan kebijakan Jurusan melalui Program dan Kegiatannya di:

a. Bidang akademik

b. Bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat c. Bidang kemahasiswaan

d. Bidang organisasi dan manajemen

Kebijakan dasar dijabarkan kedalam sejumlah strategi yaitu:

1.1.Bidang akademik

1.1.1. Pengembangan Pendidikan

- Melakukan evaluasi, meta-evaluasi, dan pengembangan Kurikulum Pendidikan seluruh Jurusan secara terus menerus oleh unit khusus yang independen melibatkan unsur-unsur stakeholder.

- Mengupayakan kesinambungan untuk memelihara akuntabilitas Jurusan untuk meningkatkan dan mempertahankan akreditasi nasional dan mencapai akreditasi Internasional untuk mewujudkan Visi/Misi Jurusan.

1.1.2. Pengembangan Mutu dan Daya Saing

- Merumuskan standar penjaminan mutu akademik secara terprogram sebagai parameter dan indikator yang harus dicapai.

- Melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin oleh Unit Penjamin Mutu.

- Melakukan usaha intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan mempertahankan akreditasi Jurusan setinggi mungkin.

1.1.3. Peningkatan efektifitas proses Belajar Mengajar

- Menumbuhkan atmosfir akademik yang kondusif bagi proses belajar mengajar.

- Meningkatkan motivasi, ketrampilan belajar, dan pembekalan kecakapan hidup (life skill) untuk meningkatkan daya saing lulusan memasuki pasar kerja.

- Meningkatkan motivasi, kemampuan akademik, dan keterampilan kependidikan dosen dalam pembelajaran dan pembekalan kompetensi kepada lulusan.

1.2.Bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

(18)

17 - Mendorong dan memfasilitasi penelitian di Jurusan dengan

mengembangkan riset unggulan bidang biomedik sebagai bagian pengembangan diri untuk menjadi sentra penelitian dan laboratorium rujukan biomedik.

1.2.2. Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat

- Mendorong dan memfasilitasi ilkim pengabdian masyarakat di lingkungan Jurusan.

1.3.Bidang kemahasiswaan

- Meningkatkan Kemampuan penalaran dan kemampuan belajar mahasiswa dengan mengembangkan kegiatan kokurikuler untuk meningkatkan bimbingan cara belajar (Learning How to Learn), berbagai pelatihan keterampilan intelektual berbasis soft skill, dan kepenasehatan akademik.

- Meningkatkan peran bimbingan dan konseling untuk mengatasi permasalahan non akademik yang dapat mengganggu studi mahasiswa.

1.4.Bidang organisasi dan manajemen

1.4.1. Pengembangan organisasi

- Menyusun Struktur Organisasi yang lebih efektif, efisien, dan produktif, yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi jurusan dengan optimal, serta mampu mencapai standar mutu ISO.

1.4.2. Pengembangan manajemen

- Menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen/ tata kelola yang sehat, terbuka, kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat, dan akuntabel.

2. RENCANA PROGRAM

Masing-masing strategi memberi arah kepada rencana program, yaitu:

2.1.Program Bidang Akademik

2.1.1. Pengembangan Mutu Pendidikan

- Internasionalisasi kurikulum Jurusan sesuai dengan standar WFME - Mengembangkan system pembelajaran berstandar internasional - Menyusun, melaksanakan dan mengembangkan KBK yang bertaraf

nasional dan internasional.

- Mengembangkan Relevansi Pendidikan dalam kurikulum - Mengembangkan kemampuan akademik dosen.

- Mengembangkan kemampuan profesional dalam proses belajar mengajar (Sertifikasi Dosen).

- Mengembangkan sistem jenjang kepangkatan pada tingkat bagian/laboratorium.

- Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pembelajaran berbasis SCL (Student Center Learning).

- Mengembangkan Model Proses Belajar Mengajar yang mengacu pada SCL (termasuk pendekatan PBL).

(19)

18

2.2.Program Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

2.2.1. Pengembangan Mutu Penelitian

- Bekerjasama dengan UPP (Unit Pengembangan Penelitian) dalam rangka standarisasi metoda dengan standar internasional penelitian dan pengembangan kualitas dan kuantitas analysis expert.

- Mengarahkan dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian sesuai dengan pohon penelitian Fakultas.

- Memfasilitasi publikasi hasil penelitian dan karya ilmiah pada tingkat Jurusan dengan menerbitkan majalah ilmiah.

2.2.2. Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat

- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang dasar-dasar penanganan Bencana Alam (Basic Disaster

management).

2.3.Program Bidang Kemahasiswaan

- Mengembangkan kegiatan meningkatkan keterampilan belajar dan penalaran mahasiswa.

- Mengembangkan keterampilan entrepreneurship, life skill dan soft skill

untuk mempersiapkan lulusan memasuki pasar kerja.

- Mengembangkan lingkungan akademik yang kondusif untuk pencapaian kompetensi lulusan.

- Meningkatkan peran dan fungsi penasehat akademik, bimbingan dan konseliing dalam pencapaian prestasi akademik.

- Mengembangkan Kelompok-Kelompok Minat dan Bakat.

- Mengembangkan pencapaian prestasi minat dan bakat pada tingkat Universitas, Regional, Nasional.

- Mengembangkan fasilitas yang mampu menumbuhkan jiwa

entrepreneurship serta prestasi minat dan bakat.

- Membina dan mengembangkan peran dan fungsi kelembagaan kemahasiswaan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas kegiatan kemahasiswaan.

- Mengusulkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan atau mahasiswa berprestasi

- Mengembangkan sistem reward bagi mahasiswa berprestasi

- Meningkatkan motivasi dan peran serta mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan.

- Peningkatan pembinaan keagamaan untuk membentuk pribadi insan akademisi yang menjunjung etika dan moral.

- Pembinaan wawasan kebangsaan dan pemberian appresiasi terhadap keragaman budaya.

- Peningkatan kepekaan dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap problema kemasyarakatan.

- Membangun komunikasi intensip dengan mahasiswa tentang pengaruh budaya terhadap pengembangan ilmu

2.4.Program Bidang Organisasi dan Manajemen

(20)

19 - Mengaktifkan organisasi sesuai dengan keputusan Senat Fakultas dan

dalam kerangka otonomi dan penyehatan organisasi.

- Departementasi Laboratorium dan tata kelolanya dalam struktur Jurusan.

- MengembangkanPenjaminan Mutu Jurusan (Unit Jaminan Mutu) - Meningkatkan kapasitas berkembang (Institutional Capacity Building). - Mengaktifkan seluruh komponen organisasi menuju implementasi

fungsi-fungsi otonomis dan manajemen organisasi yang sehat serta akuntabel.

- Mengembangkan Standard Operating Procedure yang efektif dan efisien dan berkelanjutan antar satuan kerja organisasi.

2.4.2. Program Pengembangan Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM)

- Meningkatkan kapasitas berkembang dosen menyangkut kemampuan dan keterampilan profesional tenaga kependidikan.

- Meningkatkan kapasitas berkembang staf dan karyawan dalam manajemen pendidikan tinggi.

- Mengembangkan Standar Operating Procedure yang baku dalam manajemen sumberdaya manusia.

- Meningkatkan motivasi, spirit, komitmen, dan inovasi dalam bekerja dan berkarya.

- Mengusulkan penyusunan pola rekrutmen, promosi, dan demosi berbasis pada prestasi (merit), sistim insentif, dan reward-punishment yang terukur, jujur dan objektif.

- Menyusun Standart Operating Procedure yang baku menyangkut evaluasi dan pengawasan kinerja staf dan karyawan.

2.4.3. Program Pengembangan Infrastruktur

- Terlibat dalam mengembangkan Standar Operating Procedure

pengadaan, pemanfaatan terpadu, perawatan, dan pengembangan infrastruktur, khususnya infrastruktur pendidikan, penelitian, dan kegiatan akademik lainnya.

- Terlibat dalam mengembangkan Sistim Administrasi Akademik (SIAKAD) berbasis teknologi informasi untuk seluruh jenjang program studi.

- Terlibat di dalam penyelenggaraan Sistim Informasi dan Manajemen (SIM) untuk penampilan profil, bulletin, dan kegiatan institusi dalam rangka pencitraan publik terjangkau secara nasional dan internasional. - Turut mengembangkan Sistim Informasi dan Manajemen On Line dalam

(21)

20

BAB V

INDIKATOR KINERJA

Indikator kinerja dirancang dan dievaluasi setiap tahun berdasarkan capaian kinerja dengan indikator tertentu untuk masing-masing rencana program sebagaimana disajikan berikut ini:

A. BIDANG AKADEMIK

No OBYEK STANDAR PARAMETER INDIKATOR

1

PENDIDIKAN

Mutu Pendidikan

Akreditasi Program Studi

Akreditasi A oleh BAN-PT untuk Jurusan Kedokteran

Standar Internasional Program Studi

Undergraduate Minimal Requirement World Federation of Medical Education untuk Program Studi Pendidikan Dokter

Kurikulum

Kurikulum Nasional

Terlaksananya Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsil Kedokteran Indonesia untuk Program Pendidikan Dokter Kurikulum Internasional

Mencapai Standar World Federation Medical Education (WFME) Dosen Ratio Dosen : Mahasiswa 1 : 25 Kualifikasi Jenjang Pendidikan S1 : S2 : S3 = 10 : 50 : 40 Kualifikasi Kompetensi

Tiap dosen memiliki Sertifikat Dosen dari Institusi Sertifikasi yang diakui secara nasional

Mutu Proses Belajar Mengajar

Pedoman Akademik • Tersedia dan selalu ter” up dated “

Standar Proses Pembelajaran

• Ada “Scored Observation Sheet “

• Ada “Student Worksheet“ • Fasilitator : ≥ 4 / Modul • Ratio Tutor : Mahasiswa ≥

1 : 12

• 1 ruang diskusi / 12 mahasiswa

Perangkat Teknologi Informasi / ruang diskusi Ketersediaan Modul

(22)

21

• 2 Modul / Blok / Semester

Standar Pelatihan Keterampilan • 1 Unit Lengkap Laboratorium Skill • 1 Skills Trainer/ 12 mahasiswa Infrastruktur Minimal

• Hot spot untuk akses informasi/ departemen • Perpustakaan Mini /

Departemen Akses Digital Library

Lulusan

Lama Studi 90% tepat waktu

Indeks Prestasi Kumulatif

≥ 3,0

Kelulusan Mata Kuliah Disiplin Ilmu Lulus ≥80 % Kelulusan Matakuliah Kompetensi Lulus 100 % Sertifikat Kompetensi 100 % Kemampuan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan

Daya Tampung Prodi Pendidikan Dokter :

220

Pemerataan

Memberikan peluang kepada mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal

Kendali Mutu Akademik

Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)

Berfungsinya UJM dan MEU

Audit Eksternal Mutu

Akademik Berfungsinya BAN-PT

Audit Eksternal Kompetensi Lulusan Berfungsinya Kolegium Dokter Indonesia Kelulusan UKDI 100 % 2 PENELITIAN Kualitas Institusional Penelitian Sentra Penelitian Internasional Terbentuknya 6 pohon unggulan : metabolic degenratif, infeksi ( malaria, salmonella/TB,

(23)

22

teknologi kedokteran, herbal medicine, tumbuh kembang, auto-immune ) Tersedianya sistim standar internasional penelitian

Jumlah Penelitian

Penelitian oleh Calon Peneliti

50/ tahun

Penelitian

Pengembangan Ilmu

10 / tahun untuk staf S3 10 /tahun untuk S2

Penelitian Terapan 5 / tahun

Kualitas Penelitian

Hibah Kompetisi Penelitian

3 / tahun

Aplikasi Penelitian Tepat Guna

2 / tahun untuk staf S3 2/tahun untuk S2 Karya Ilmiah &

Publikasi Ilmiah

Publikasi Nasional 7 / tahun

Publikasi Internasional 4/ tahun Hak Atas

Kekayaan Intelektual

Perolehan Hak Paten 1/ tahun

3 PENGABDIAN MASYARAKAT Jumlah Kegiatan Pendidikan Kesehatan Masyarakat 4 Kegiatan/ tahun Pelayanan Kesehatan Masyarakat 2/ tahun Kualitas Institusional Pengabdian Masyarakat Pusat Pengabdian Masyarakat Berfungsinya Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dalam Penanganan Dasar Bencana Alam B. BIDANG KEMAHASISWAAN

No OBYEK STANDAR PARAMETER INDIKATOR

5 KEMAHASISWAA

N

Kelembagaan Manajemen Oranisasi

Berfungsinya Tata Kelola Organisasi Kemahasiswaan

Penalaran

Pendidikan & Pelatihan

Diklat Penalaran dan Soft Skill 2kali / tahun

Prestasi Penalaran Prestasi Tingkat

(24)

23

Prestasi Tingkat Nasional : 2 / tahun Prestasi Tingkat Internasional:1 / tahun Karya Tulis / Ilmiah: 40 / tahun

Minat & Bakat

Kelompok Minat

Berfungsinya Kelompok Minat

Prestasi Olahraga

Tingkat Regional : 2 cabang Olah Raga Tingkat Nasional : 1 cabang Olah Raga Tingkat Internasional : 1 cabang Olah Raga

Prestasi Seni Tingkat Regional : 2 cabang Seni Tingkat Nasional : 1 cabang Seni Tingkat Internasional : 1 cabang:Seni

Kesejahteraan Bimbingan Konseling

Ada dan berfungsinya Kelembagaan

Bimbingan & Konseling Mahasiswa

Konselor tetap di setiap program studi

SOP Bimbingan Konseling

Kepenasehatan Akademik

Ada dan berfungsinya Kepenasehatan Akademik Beasiswa Jalur Diknas/Dikti/Universitas Swasta / Lembaga Donasi / Usaha/Industri Asing SOP penjaringan Beasiswa Pembinaan Moral Keagamaan Berfungsinya Unit Pembinaan Keagamaan

C. BIDANG ORGANISASI & MANAJEMEN

(25)

24

4 ORGANISASI

MANAJEMEN

Kelembagaan Rencana Strategis

Ada dan di evaluasi setiap tahun

Tata Kelola ( Good Governance )

Standard Operating Procedure

Berfungsinya SOP Tata Kelola

Berfungsinya SOP Sumber Daya Manusia

Berfungsinya SOP Teknologi Informasi

Kualitas Pengelolaan Standar Mutu Pengelolaan

Tercapainya Standar Mutu ISO

Kendali Mutu Manajerial Berfungsinya Unit Penjaminan Mutu

Referensi

Dokumen terkait

Permukaan dorsal tubuh tampak dengan warna dasar putih dengan corak spot coklat tua pada garis longitudinal tubuh dan papila berwarna kuning.. Permukaan ventral warna

Yield monodigliserida terbaik dimana bila semakin besar mono digliserida (MDG) maka semakin besar yield surfaktan polyoxyethylen monodigliserid (POE-MDG), maka surfaktan untuk

Pelayanan publik Ditjen SDPPI mencakup 4 (empat) bidang penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu penyelenggaraan pelayanan publik Perizinan Spektrum Frekuensi Radio dan

Konsentrasi logam berat Cd pada air di pantai muara Sungai Tallo adalah 0,06 mg/l dan pantai Losari Makassar 0,054 mg/l jauh melebihi baku mutu air laut baik untuk

Ada beberapa cara yang bisa dipakai dalam membuat label baru, cara yang paling umum adalah dengan mengklik tombol More pada sebelah kiri bawah sidebar Gmail

Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja,

Dengan dilakukannya penelitian yang bertempatan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat ini diharapkan kebutuhan-kebutuhan sistem terkini dan masalah-masalah

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan berdasarkan tujuan yang ada menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan rokok yang