• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MENDO BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MENDO BARAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN MENDO BARAT

DINA AZIZAH

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG

Jl.Jend.Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

Email : dinaazizah92@yahoo.com

Abstrak

In Law. 1 of 1974 chapter one (1) stated that marriage is a bond between the inner and

outer man with one woman as husband and wife the intention of forming a family (household) are

happy and eternal by Belief in Gold Almight, Then to achieve the purpose of marriage to provide

legal certainly to the parties concerned, the formed the institution of marriage. For citizens of

Muslim marriage settlement executed by the office of Civil Registration, Marriage Date Processing

System so that it can actually be realized properly, it is necessary to design sofware based on a true

sofware enggineering. This practical work will describe the products produced at each stage of

design, Information System Design Processing marriages performed in a complete and detailed,

Evaluating the products carride in the final stages of sofware develoment, Expected result of this

practice can answer the difficulties ofien faced by andinistration so they can much more efficiently

and effectively.

Keywords : Marriage Data Processing, Information System.

a) Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Di Era Globalisasi sekarang ini banyak sekali perusahaan atau instansi baik itu pemerintahan atau swasta berlomba – lomba membuat sebuah Sistem Informasi yang baik guna menunjang proses bisnis yang ada pada perusahaan atau instansi tersebut agar dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali. Sistem Informasi yang baik dapat menyampaikan, mengolah dan menyajikan data menjadi sebuah informasi yang akurat, cepat, tepat serta lengkap. Penggunaan teknologi informasi melalui Sistem Informasi bukan saja akan meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, akan tetapi dengan Teknologi Informasi yang tepat sesuai, maka akan dapat menciptakan suatu bentuk kumpulan informasi yang mampu meningkatkan integrasi di bidang informasi dan operasional diantara berbagai pihak yang ada di suatu organisasi, baik organisasi lokal maupun organisasi global. Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai salah satu

lembaga pencatatan pernikahan yang bertugas

mendaftarkan dan mengurus kelengkapan adminstratif. Lembaga ini bernaung dibawah Kementrian Agama

Republik Indonesia dan melaksanakan tugas

berdasarkan pelaturan pemerintah, baik Undang-undang pernikahan maupun pelaturan mentri agama, KUA merupakan yang sangat ingin mengembangkan potensi para pegawai admistrasinya didalam bidang pengolahan data dan juga dalam pelayanan administrasi secara efektif dari segi keakuratan, ketepatan dan relevan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat yang terletak di Jl.Raya Mentok Desa Petaling Kabupaten Bangka Induk Provinsi Bangka Belitung ini membutuhkan sebuah sistem aplikasi yang berguna untuk mencatat data pernikahan dan pembuatan laporan-laporan yang mana sering terjadi kesalahan-kesalahan terdapat pegawai yang bertugas dalam mendata pencatatan pernikahan.

Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat proses pencatatan pernikahan masih

(2)

bersifat manual, sehingga dalam setiap proses pencatatan, pencarian data dan penyimpanan data menjadi kurang efektif dan efisien serta penyimpanan data yang msaih berupa dokumen-dokumen yang diarsipkan menjadi proses pencarian data menjadi lambat.

Hal yang dimaksudkan ini agar dapat mempermudah dalam proses pendaftran pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo barat. Dengan dilakukannya penelitian yang bertempatan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat ini diharapkan kebutuhan-kebutuhan sistem terkini dan masalah-masalah yang sering terjadi pada proses pengolahan data pernikahan bisa teratasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengolahan data pernikahan dan kinerja Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat. Berdarsakan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengambil bahasan tersebut dengan

judul“ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MENDO BARAT”

dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah yang ditimbul di intansi tersebut.

b) Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38), sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi telah ada. Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian dan penyidikan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Suatu organisasi terdiri atas sejumlah unsur, orang-orang yang mempunyai berbagai peran, kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan, tempat kerja, wewenang serat hubungan komunikasi yang meningkat organisasi tersebut. Sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat

manajemen. Telah diketahui bahwa informasi

merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.

2.1.2 Konsep Dasar Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:2), terdapat 2 (dua) kelompok pendekatan di dalam pendifinisian sistem, yaitu kelompok yang menekan pada elemen atau komponennya. Penekanan yang menenkan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Pembahasan tentang sistem sebenarnya bukanlah suatu hal baru. Dinilai baru karena baru ditemukan, baru diungkap atau baru diketahui oleh oran banyak. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai oleh orang banyak. Secara ssederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dr unsur, komponen atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Teori sistem secara umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem.Kecendrungan manusia yang mendapat tugas untuk memimpi organisasi adalah dia terlalu memusatkan perhatiannya pada salah satu komponen sistem organisasi.Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi itu penting dan harus mendapat perhatian bahwa setiap unsure pembentuk organisasi itu penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif. Yang dimaksud unsur atau komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual, seperti misi, pekerjaan,

kegiatan, kelompok informal dan lain sebagainya.

Unsur-unsur yang mewakili suatu system secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan

keluaran (output). Disamping itu suatu sistem

senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed-back) selain dapat berasal dari output, juga dapat berasal dari lingkungan system tersebut. Organisasi dipandang sebagai suatu system yang juga memiliki semua unsur ini.

Konsep lain yang terkandung di dalam definisi system adalah konsep sinergi. Konsep ini mengendalikan

bahwa didalam suatu system, output dari suatu

organisasi diharapkan lebih besar daripada output

individual atau outputmasing-masing bagian. Selain itu, cara pandang system mensyaratkan suatu pelaksanaan pekerjaan secara integrative tidak menyangkut manusia, perkakas, metode maupun sumber daya yang digunakan Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan.Model dasar bentuk sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan dan

keluaran.Meskipun demikian, sistem ini dapat

dikembangkan hingga menyertakan media

penyimpanan.Sebuah sistem dapat berupa system terbuka dan tertutup. System informasi biasanya adalah sistem yang digunakannya

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antaran lain

(3)

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Ruang linkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian linkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan linkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau

interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program”

adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah

signal inputyang akan diolah menjadi informasi. f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini

merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determistik. Apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasi menjadi seperti menjadi seperti berikut :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik, misalnya komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin yang

disebut dengan human-machine system. Misalnya sistem

informasi berbasis komputer, karena menyangkut pengunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem deterministik dan sistem

probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat doprediksi disebut sistem deterministik. Misalnya sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya ramalan cuaca.

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh linkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang behubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.4 Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:30), nilai informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannnya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak mungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

2.1.5 Konsep Dasar Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:21), informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kenyataan yang nyata dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Informasi dikelompokan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :

(4)

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan dan sebagainya.

b. Informasi Taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk

mengambil keputusan jangka menekah, seperti

informasi trenpenjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

c. Informasi Teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas harian.

Sedangkan menurut Tata Sutabri (2012:22), informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses penambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau menolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan kebutuhan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan tersebut dapat diperoleh dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.

2 Landasan Teori

2.1.6 Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:39), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem ke 6 (enam) blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Menurut Tata Sutabri (2012:39), komponen-komponen sistem informasi yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yang terdiri dari 6 (enam) blok, adalah sebagai berikut :

a. Blok masukan (input block)

Inputmewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi. Yang dimaksud dengan input disisni

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool boxdalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan

membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware).

e. Blok basisdata (database block)

Blok Basis data (database block)merupakan kumpulan dari data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basisdata untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat

lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database

Management System).

f. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahawa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat teratasi.

3.1 Project Execution Plan

Pelaksanaan Rencana Proyek (PEP) adalah dokumen operasional untuk proyek yang direncanakan.

Hal ini dimiliki, dipelihara dan dimanfaatkan

olehManajer Proyek dan Tim Proyek yang telah disepakati. PEP adalah tanggung jawab Manajer Proyek danmerupakan aliran atau jalur dimana memungkinkan efektif sehari-hari (operasional) pengelolaan dan pengendalian proyek. PEP ini memperluas Rencana Bisnis Proyek yang merupakan rencana yang telah disetujui dan menggambarkan“apa” yang akan terjadi dalam proyek tersebut. Rincian PEP “bagaimana” Tim Proyek akan melaksanakan suatu tugas / kegiatan mereka untuk memastikan bahwa “apa” yang akan terjadi. Dokumen ini menyediakan susunan anggota Tim Proyek baru, atau Manajer Proyek baru dengan kemampuan untuk memulai sebuah proyek tersebut selama proyek berjalan, dan terus melakukan

kegiatan-kegiatan proyek secara konsisten secara

berkesinambungan. Kemudian dokumen harus ditinjau ulang terlebih dahulu dan diubah untuk memenuhi kondisi perubahan selama masa hidup proyek.

Rencana proyek ini dikembangkan berdasarkan asumsi kunci tertentu seperti yang tercantum dalam Piagam Proyek. Setiap perubahan asumsi tersebut dapat mempengaruhi jadwal proyek, proyeksi biaya, ruang lingkup proyek dan kualitas proyek. Asumsi ini adalah:

a. Proyek yang akan dibuat penulis adalah proyek

(5)

pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kec.Mendo Barat. Tujuan dilakukannya proyek ini adalah adanya proyek ini penulis mengharapkan pihak KUA dan masyrakat yang ada dalam ruang lingkup Kecamatan Mendo Barat dapat mudah mengakses data-data pernikahan dan pengolahan

dokumen data pernikahan sehingga dapat

meningkatkan kinerja dan mewujudkan suatu sistem yang efektif serta efiien

b. Memudahkan Transmisi Data, dalam proyek

pengolahan data pernikahan dan data yang masuk

(input) dan data yang keluar (output) lebih mudah diakses dan menghemat waktu pengerjaanya.

c. Manajemen dan staf sesuai dengan spesifikasi

untuk semua tanggung jawab manajemen proyek sebagaimana tercantum adalah tanggung jawab ketua tim proyek.

d. Garis waktu adalah wajar dan bisa dilakukan

dengan bertahap peluncuran harus mendukung terhadap keberhasilan awal dan perbaikan yang berkelanjutan. Proyek ini meliputi implementasi

yang panjang seperti komponen yang

dikembangkan dan diimplementasikan, diikuti oleh kompetensi berkelanjutan dan perbaikan dalam bidang pelayanan.

e. Para pelaku proyek dilaksanakan untuk

mendukung banyak kelompok yang beragam

fungsional, proyek, dan satu kesatuan

stakeholders.

3.2 Identifikasi stakeholder

Stakeholders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas, atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Masyarakat dapat dikatakan stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.

Tabel 3.1 Identifikasi Stakeholder N o Nama Stakeholde Rincian r 1 Kantor Urusan Agama (KUA)

a. Kepala KUA (KUA)

a) Markus b. Tata Usaha a) Isnaini 2 CV. SARI KARYA a. Project Manager a) Rosidah aina b. Programmer a) Muhammad patih b) Andi c. System Analist a) Rina d. Designer a) Umi e. Keuangan a) Rita umami f. Instruktur a) Monika sari

c) Hasil dan Pembahasan

4.1 Pengertian Kantor Urusan Agama (KUA)

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan berdasarkan Keputusan Mentri Agaman (KMA) Nomor 477 tahun 2004 adalah instansi Departemen Agama yang mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas Kantor Depertemen Agama Kabupaten / Kota dibidang urusan agama islam dalam wilayah kecamatan. Salah satu bagian dari struktur dan ujung tembok Departemen Agama dalam pelayanan dan pembinaan keagamaan, KUA Kecamatan Mendo Barat memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Oleh karena itu, aparatnya dari waktu kewaktu dituntut memiliki

wawasan dan kemampuan yang tinggi dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menyadari betapa penting fungsi dan perannya, KUA Kecamatan Mendo Barat senantiasa berupaya meningkatkan

program-program pembangunan keagamaan dan

pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai ujung tembok Kementrian Agama, KUA mengembang tugas dan fungsi untuk melaksanakan sebagai tugas Kantor Kementrian Agama Kota/ Kabupaten dibidang urusan agama islam dan membantu pembangunan pemerintah secara umum dibidang keagamaan pada tingkat kecamatan. Fungsi yang dijalankan KUA meliputi admistratif, pelayanan, pembinaan dan penerangan serta penyuluhan. KUA juga berperan sebagai coordinator pelaksanaan kegiatan pengawasan madrash dan pendidikan agama islam diwilayah kecamatan (sesuai KMA No.517/2001). Sesuai dengan tuntutan reformasi dalam era keterbukaan profesionalisme kualitas pelayanaan terutama pejabat pelaksaan kebijakan yaitu Kepala KUA harus

(6)

ditingkatkan, hal ini sngat erat hubungan dengan SDM yang ada di KUA secara keseluruhan.

4.2 Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan

Mendo Barat

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan pusat pelayanan dibidang keagamaan diantarnya pelayanaan bagi masyarakat Kecamatan Mendo Barat yang akan menikah. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat terletak di Jl. Raya Mentok Desa Petaling 33172, Kantor Urusan Agama Kacamatan

Mendo Barat yang dipimpin oleh bapak

Markus,S.Sos.I.Kantot Urusan Agama Kecamatan Mendo Barat memiliki motto Senyum yaitu Semangat mengabdi, nyamankan lingkungan kerja, utamakan pencapaian, mengharapkan ridha ilahi.

4.3 Visi dan Misi Kantor Urusan Agama

Kecamatan Mendo Barat

Adapun Visi dan Misi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat yaitu :

a. Visi

“Terwujudnya Keluarga yang sakinah”

b. Misi

1) Meningkatkan kwalitas pelayanan yang handal

2) Meningkatkan intentas dan kwalitas panesahat pra-pernikahan dan bimbingan perkawinan.

3) Meningkatkan kwalitas pembinaan agama pada

keluarga dan masyarakat.

4) Mengadakan penyuluhan motivator gerakan

keluarga sakinah teladan.

5) Membentuk kader-kadar sakinah teladah

1.6.10 Entry Relationship Diagram (ERD)

Akta_Nikah dapat ada TTAN Saksi buat DPN Calon_Istri milik Calon_Suami buat Sertifikat_Suscatin buat Wali_Nikah isi No_Saksi Nm_SaksiSuami Tl_SaksiSuami Tgl_Lhr_SaksiSuami Wn_SaksiSuami Ag_SaksiSuami Pkrj_SaksiSuami Almt_SaksiSuami Nm_SaksiIstri Tl_SaksiIstri Tgl_Lhr_SaksiIstri Wn_SaksiIstri Ag_SaksiIstri Pkrj_SaksiIstri Almt_SaksiIstri No_AktaNikah Tgl_AktaNikah Nm_Pengadilan Tgl_Keputusan No_AktaNikah No_Saksi No_AktaNikah No_Ttkan No_Ttan Tgl_Ttan Nm_Penerima Almt_Penerima No_Identitas No_AktaNikah No_Daftar No_Csuami Nm_Csuami Tl_Csuami Tgl_Lhr_Csuami Wn_Csuami Ag_Csuami Pkrj_Csuami Almt_Csuami Pdkn_Csuami Nm_AyahSuami Umur_AyahSuami Ag_AyahSuami Pkrj_AyahSuami Wn_AyahSuami Almt_AyahSuami Nm_IbuSuami Umur_IbuSuami Ag_IbuSuami Pkrj_IbuSuami Wn_IbuSuami Almt_IbuSuami No_Cistri Nm_Cistri Tl_Cistri Tgl_Lhr_Cistri Wn_Cistri Ag_Cistri Pkrj_Cistri Almt_Cistri Pdkn_Cistri Nm_AyahIstri Umur_AyahIstri Ag_AyahIstri Pkrj_AyahIstri Wn_AyahIstri Almt_AyahIstri Nm_IbuIstri Umur_IbuIstri Ag_IbuIstri Pkrj_IbuIstri Wn_IbuIstri Almt_IbuIstri No_Csuami

No_Daftar No_DaftarNo_Cistri

No_Daftar Tgl_Daftar Jns_Maskawin Pembayaran_Maskawin Taklik_Nkh Tgl_Nkh Jam_Nkh No_Penghulu Nm_Penhulu Jabatan No_Nikah No_Daftar No_Daftar No_Sertifikat No_Wali Nm_Wali Tl_Wali Tgl_Lhr_Wali Bin Hub_Wali Status_Wali Ag_Wali Pkrj_Wali Wn_Wali Almt Wali No_Sertifikat Tgl_Sertifikat No_Daftar No_BP4 1 1 1 1 1 1 1 M 1 1 M M Gambar 4.11

ERD (Entity Relationship Diagram)

d) Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

a. Dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Surat

Menyurat ini maka sangat membantu dalam melakukan pelayanan surat menyurat pada istansi tersebut kepada warga yang membutuhkan.

b. Dengan disajikannya berbagai bentuk laporan yang sesuai dengan kebutuhan, maka akan di dapatkan informasi yang dibutuhkan oleh instansi.

c. Penyusunan dan penyajian laporan dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih teliti dan lebih rapi. d. Penyimpanan berkas - berkas yang menyita banyak

tempat pada sistem berjalan telah dapat dikurangi

dengan adanya sistem informasi yang

berkomputerisasi.

e. Preses pengumpulan data dan penghasilan informasi

pada sistem berjalan telah di perbaiki dengan sistem komputerisasi yang dapat menyajikan informasi dengan lebih cepat.

f. Dari segi kecepatan proses, ketepatan proses,

pengontrolan, pengarsipan maupun dari segi penghematan waktu dan tenaga pada sistem yang terkomputerisasi jauh lebih unggul dari sistem yang berjalan.

5.1 Kesimpulan

Dengan adanya pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Data Pernikahan Pada kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mendo Barat, maka kesimpulan yang dapat penulis ambil sebagai berikut:

a. Mampu memberikan pelayanan informasi yang

berkualitas kepada masyarakat.

b. Dengan penggunaan sistem, maka informasi

yang dihasilkan dapat diperoleh dengan mudah, dan tepat waktu. Karena pembuatan laporan lebih mudah.

c. Sistem baru ini memungkinkan sistem yang

lebih baik dari pada sistem sebelumnya karena

segala hal pencatatan data pernikahan

digantikan dengan memasukkan datanya pada program aplikasi.

5.2 Saran

a. Perancangan sistem informasi pengplahan data

pernikahan yang penulis ajukan pada laporan ini hendaknya dapat dipakai sebagai acuan untuk dikembangkan menjadi sistem yang baru yang lebih efektif dan efisien, serta mendukung informasi yang diperlukan instansi.

b. Instansi perlu memperhatikan pelatihan

personil pada karyawan yang akan langsung berhubungan dengan sistem baru.

c. Pemakai atau user harus memiliki penguasaan dan kemampuan dalam bidang komputer baik hardware maupun software yang baik untuk

dibutuhkan dalam sistem komputerisasi

(7)

Daftar Pustaka

[Ariesto Hadi Sutopo 2002] Sutopo, Ariesto

Hadi. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. Yogyakarta : J & j Learning.

[Sutanta Edhy. 2011] Sutanta, Edhy. 2011. Basis

data tinjauan konseptual. Yogyakarta : Andi.

[Hariman Gunadi 2006] Suhendra, A dan Hariman

Gunadi. 2006. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung : Informatika.

[Susanto Azhar 2007] Susanto, Azhar. 2007. Sistem

Informasi Manajemen Konsep dan

Pengembangannya, Edisi Ketiga. Bandung : Lingga Jaya.

[Munawar 2005] Munawar. 2005. Pemodelan

Visual dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[ Sahla Abu 2011] Sahla, Abu dan Nurul

Nazara. Buku Pintar Pernikahan.Jakarta : BELANOOR 2011

[ Sutabri, Tata 2012 ] Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi

[Supriyanto Aji 2005] Supriyanto, Aji.2005.

Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Selemba.

[Tim EMS 2013] Tim EMS. 2013. Intergrasi

Excel dan Access Untuk Mengoptimalkan Pekerjaan. Jakarta : PT Elex Media Komputer.

Gambar

Tabel 3.1 Identifikasi Stakeholder  N o  Nama  Stakeholde Rincian  r 1  Kantor  Urusan Agama (KUA)

Referensi

Dokumen terkait

Koordinasi Mata-Tangan, Power Lengan dan Kekuatan Genggaman Terhadap Kemampuan Groundstroke Forehand pada Mahasiswa Putra Pembinaan Prestasi Tenis Lapangan Prodi

Tindak Pidana Korupsi untuk memperkaya diri dari harta negara adalah perbuatan zhalim (aniaya), karena kekayaan negara adalah harta yang dipungut dari masyarakat

: (1) Ruang lingkup hukum agraria dan sejarah hukum agraria di Indonesia; (2) Konsepsi Hukum Agraria nasional dan asas-asas hukum Agraria; (3) Jenis-jenis hak-hak atas tanah di

cenderung stabil bahkan menurun.3-5 Prevalens asma yang didapatkan dalam berbagai penelitian cukup bervariasi, karena banyak faktor yang mempengaruhi untuk terjadinya asma serta

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan barokah serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan

97 Perencanaan Wilayah Nunukan Tengah, Nunukan Timur, Nunukan Selatan, Nunukan Barat, Nunukan Utara, Lumbis, Lumbis Ogong, Sebatik, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Barat,

Devito (2009), mengartikan keterbukaan diri sebagai salah satu tipe komunikasi dimana, informasi tentang diri yang biasa dirahasiakan diberitahu kepada orang lain dan

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ahli-ahli Yang Berhormat Senator yang telah membangkitkan isu-isu yang berkaitan dengan Jabatan Perdana Menteri semasa perbahasan