• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Mempawah, 15 Maret BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PONTIANAK Kepala, FIRMANSYAH, SE, MM NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Mempawah, 15 Maret BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PONTIANAK Kepala, FIRMANSYAH, SE, MM NIP"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

(3) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak ini dibuat berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut TAP MPR RI Nomor : XI/MPR/1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme dengan mengindahkan prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance. Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kemampuan dan pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan dan pekerjaan di bidang statistik. Laporan Kinerja BPS ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai : 1. Realisasi Pencapaian Program Kegiatan BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 2. Realisasi Pencapaian Sasaran Kegiatan BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 3. Realisasi Anggaran Belanja BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini kami ucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini dimasa datang sangat kami hargai.. Mempawah, 15 Maret 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PONTIANAK Kepala,. FIRMANSYAH, SE, MM NIP. 19670217 1992031 001. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. ii.

(4) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. DAFTAR ISI Kata Pengantar .………………………………………………………......…………… Daftar Isi ...………………………………………….……………………...……….… Daftar Tabel .…...…………….…………………………………………....……….…. Daftar Gambar .…...…………….…………………………………….…...……….…. Daftar Lampiran .…...…………….………………………………………..……….…. Ringkasan Eksekutif .…...…………….…………………………………...……….…. Bab I Pendahuluan ..…………..……………………..……………………...……… 1.1 Latar Belakang ..…………………..………………….………………… 1.2 Maksud dan Tujuan …………………..…..…………………..………… 1.3 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi BPS ….….….………………… 1.4 Sumber Daya Manusia …………………..…………………..………… 1.5 Potensi dan Permasalahan ……………………………………….……… 1.6 Sistematika Penyajian Laporan ...………..…..………………………… Bab II Perencanaan Kinerja ...………………………………….……………..…… 2.1 Rencana Strategis BPS 2015-2019..…………………………..…………. 2.2 Perjanjian Kinerja BPS 2015 …..……………………………………… Bab III Akuntabilitas Kinerja ….……………………………………..……………… 3.1 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pontianak ……….………………… Tahun 2015 3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS ….……………………… Kabupaten Tahun 2015 terhadap Tahun 2010-2014 3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pontianak ..….………………… Tahun 2015 Terhadap Target Renstra 2015-2019 3.4 Kegiatan Prioritas BPS 2015 ……….………………………………….. 3.5 Upaya Efisiensi di BPS ………….……...…………..………………….. 3.6 Realisasi Anggaran Tahun 2015 .……...……………………………..… Bab IV Penutup ...…………………………………………………….……………… 4.1 Tinjauan Umum ………………………………………….……..……… 4.2 Tindak Lanjut ……..………….…………………………..……..……… Lampiran .……….……….……….……….……….…….……….……….………... Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. ii iii iv v vi vii 1 1 3 3 5 7 12 13 13 26 30 30 37. 42 46 46 47 49 49 50 53. iii.

(5) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15. Tabel 16. Indikator Kinerja Utama BPS Kabupaten ...……………………………… Berdasarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 58 Tahun 2013 Pagu Anggaran Belanja BPS Kabupaten ...……………………………… Pontianak Tahun 2015 Tujuan BPS Kabupaten Pontianak Tahun ...……………………………… 2015 Sasaran Strategis BPS Kabupaten ...……………………………… Pontianak Tahun 2015 Tingkat Pencapaian Kinerja Tujuan BPS ...……………………………… Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Tingkat pencapaian meningkatkan kualitas ...……………………………… data statistik melalui kerangka penjamin kualitas BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Tingkat Pencapaian peningkatan pelayanan ...……………………………… prima hasil kegiatan statistik BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Tingkat Pencapaian peningkatan birokrasi ...……………………………… yang akuntabel BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Target, Realisasi, dan Capaian Kinerja ...……………………………… Tujuan Pertama BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2011-2014 Target, Realisasi, dan Capaian Kinerja ...……………………………… Tujuan Pertama BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2011-2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 terhadap ...……………………………… Target Renstra 2010-2014 Capaian Kinerja Tujuan 2015 terhadap ...……………………………… Target Akhir Renstra 2015-2019 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2015 ...……………………………… terhadap Target Akhir Renstra 2015-2019 Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran ...……………………………… BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Realisasi Penggunaan Anggaran BPS ...……………………………… Kabupaten Pontianak Dirinci Menurut Program Tahun 2015 Perbandingan Capaian Kinerja dengan ...……………………………… Realisasi Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 21. 26 26 27 31 32. 34. 35. 38. 39. 42 43 43 46 47. 48. iv.

(6) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pontianak Menurut Jenjang Pendidikan, 2015 Gambar 2 Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pontianak Menurut Golongan Umur, 2015 Gambar 3 Perkembangan Target, Realisasi, Capaian Kinerja Indikator Tujuan Kedua Gambar 4 Perkembangan Target, Realisasi, Capaian Kinerja Indikator Tujuan Keempat Gambar 5 Perkembangan Capaian Kinerja Tahun 2011-2014 Gambar 6 Perkembangan Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2011-2014. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. ...……………………………. 6. ...……………………………. 6. ...…………………………… 38 ...…………………………… 39 ...…………………………… 40 ...…………………………… 41. v.

(7) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1a Struktur Organisasi BPS Kabupaten ...……………………………… Pontianak Lampiran 1b Peta Wilayah Administrasi Kerja BPS ...……………………………… Kabupaten Pontianak Lampiran 2 Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019...……………………………… Lampiran 3 Rencana Kerja Tahunan 2015 ...……………………………… Lampiran 4 Perjanjian Kinerja 2015 ...……………………………… Lampiran 5 Pengukuran Capaian Kinerja BPS 2015...……………………………… Lampiran 6 Sumber Daya Manusia BPS Kabupaten...……………………………… Pontianak Lampiran 7 Barang Milik Negara BPS Kabupaten ...……………………………… Pontianak Lampiran 8 Publikasi Statistik BPS Kabupaten ...……………………………… Pontianak Tahun 2015. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 53 54 55 58 64 66 70 75 77. vi.

(8) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. RINGKASAN EKSEKUTIF. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas menyediakan data statistik dasar sesuai peraturan perundang-undangan. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peranan data statistik dalam pembangunan di berbagai bidang, membuat BPS menjadi sorotan berbagai pihak. Tuntutan akan kualitas data BPS sangat diharapkan oleh masyarakat. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, memberikan wewenang kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyelenggarakan kegiatan statistik dengan cara sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan. Adapun tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara visi BPS, yaitu “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” dapat dicapai dengan menerapkan misi BPS, yaitu : a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional mau-pun internasional; b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tahun 2015 merupakan tahun awal pelaksanaan Renstra BPS periode 2015-2019. Tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah: (i) Meningkatkan kualitas data statistik melalui kerangka penjamin kualitas, (ii) Meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, dan (iii) Peningkatan birokrasi yang akuntabel. Capaian kinerja tujuan terhadap target PK 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. vii.

(9) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Hasil Capaian Kinerja Tujuan BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015. (1) 1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. (2) Persen. (3) 80,00. (4) 96,86. Capaian Kinerja (%) (5) 121,08. 2. Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS. Persen. 80,00. 94,00. 117,50. 3. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat. Point. 60,00. 63,31. 105,52. Indikator Kinerja Tujuan. Satuan Target Realisasi. Rata-rata Capaiam Kinerja Tujuan. 114,70. Guna mencapai sasaran dari pembangunan perstatistikan yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2015 BPS melaksanakan 3 (tiga) program yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebagai berikut : 1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS). 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL BPS). 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA BPS). Pelaksanaan program-program tersebut dibiayai Pemerintah Republik Indonesia melalui APBN yang dituangkan kedalam Bagian Anggaran 54 DIPA Tahun 2015, dengan nilai sebesar : Rp 4.207.715.000 dan realisasi penggunaan mencapai Rp 3.822.424.876 atau sebesar 90,84 persen. Berbagai upaya yang telah dilakukan BPS untuk mengatasi kendala yang dihadapi yaitu dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat, memaksimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki, serta memberikan apresiasi kepada petugas yang telah berdedikasi.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. viii.

(10) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. BAB I PENDAHULUAN. 1.1.. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Inpres No. 7. tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Laporan kinerja merupakan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas menyediakan data statistik dasar sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam rangka melaksanakan tugasnya BPS menyelenggarakan kegiatan perstatistikan. Rencana kegiatan perstatistikan selama 5 tahun kedepan terangkum dalam Rencana Strategis (Renstra) BPS 2015-2019. Hal ini bertujuan agar kegiatan perstatistikan yang dilakukan BPS selaras dengan arah dan tujuan RPJMN 2015-2019. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peranan data statistik dalam pembangunan di berbagai bidang, membuat BPS menjadi sorotan berbagai pihak. Data yang dihasilkan BPS digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh para pemangku kepentingan. Untuk menghasilkan kebijakan yang tepat, maka data yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan juga harus berkualitas. Oleh karena itu tuntutan akan kualitas data BPS sangat diharapkan oleh masyarakat. Di sisi lain, semakin seringnya survei/pendataan yang dilakukan oleh BPS membuat beban responden menjadi jenuh. Kondisi ini membuat tingkat responsibilitas responden terhadap survei/pendataan berkurang. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa selama responden tidak melihat manfaat yang diperoleh dari survei, mereka cenderung kurang kooperatif merespon survei. Hal tersebut mengancam tingkat kualitas data yang dihasilkan. Peran responden sebagai sumber data sangat penting untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 1.

(11) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Dari sisi internal BPS terus berupaya memperbaiki konsep, definisi serta metodologi pengumpulan data untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas. Selama tahun 2010-2014 dan tahun 2015, BPS Kabupaten Pontianak melakukan penataan di berbagai aspek yang meliputi aspek sumber daya manusia (SDM), tata laksana, pelayanan publik, akuntabilitas dan mindset serta culture set pegawai BPS. Peningkatan kualitas data dengan dukungan TIK yang modern termasuk dalam penataan aspek tata laksana. Muara dari penataan ini adalah terwujudnya sistem pelayanan statistik terpadu (PST) yang handal. Sinergi dari setiap elemen diharapkan mampu mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua. Tahun 2015 merupakan tahun awal pelaksanaan Renstra BPS periode 2015-2019. Rencana kegiatan di tahun 2015 terangkum dalam Rencana Kinerja Tahun (RKT) 2015. Sedangkan target kinerja tahun 2015 tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2015. Beberapa survei dan pendataan yang dilaksanakan pada tahun 2015 diantaranya Susenas, Sakernas, Survei Prilaku Anti Korupsi, Survei Statistik Harga Perdesaan, Survei Statistik Harga Produsen, Survei Statistik Keuangan Pemerintah daerah, Survei Industri Besar/Sedang, Survei Konstruksi, Survei Bidang Jasa Pariwisata, Survei Perusahaan Kehutanan, Survei Pertanian Tanaman Pangan, dan sebagainya. Jadwal penerbitan publikasi dari keseluruhan survei tersebut terangkum dalam Advance Release Calender (ARC) 2015 yang tersaji di website BPS Kabupaten Pontianak. Laporan Kinerja BPS Kabupaten Pontianak 2015 merupakan wujud pertanggung jawaban dan akuntabilitas kinerja BPS sebagai Penyelenggara Negara. Laporan kinerja disusun sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini berguna untuk menciptakan transparansi kinerja BPS sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BPS. Di dalam laporan kinerja BPS Kabupaten Pontianak 2015 tertuang hasil capaian kinerja BPS tahun 2015. Hasil laporan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan untuk mencapai kinerja yang lebih optimal di tahun mendatang.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 2.

(12) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. 1.2.. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah (LKIP) Badan Pusat Statistik Tahun 2015. adalah perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik untuk mempertanggungjawabkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi yang dipaparkan akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja BPS Kabupaten Pontianak di masa yang akan datang. 1.3.. TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI BPS Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik merupakan landasan. konstitusional Badan Pusat Statistik yang menyatakan tentang kedudukan dan kewenangannya. Didalam undang-undang ini disebutkan bahwa BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berwenang menyelenggarakan statistik dasar. Tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah adalah sebagai berikut : 1.3.1. Tugas Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak melaksanakan tugas penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten Mempawah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 1.3.2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak menyelenggarakan fungsi : 1. Penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten Mempawah. 2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS Kabupaten Pontianak. 3. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik di Kabupaten Mempawah. 4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayananan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga BPS Kabupaten Pontianak. 1.3.3. Susunan Organisasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 3.

(13) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak, yaitu : 1. Kepala Kepala Badan Pusat Statistik mempunyai tugas memimpin Badan Pusat Statistik dalam menjalankan tugas dan fungsi Badan Pusat Statistik. 2. Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya dilingkungan Badan Pusat Statistik 3. Seksi Statistik Sosial Seksi Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik sosial 4. Seksi Statistik Produksi Seksi Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik produksi. 5. Seksi Statistik Distribusi Seksi Statistik Distribusi dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang statistik distribusi dan jasa 6. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Seksi Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang neraca dan analisis statistik. 7. Seksi Integrasi Pengolahan dan Desiminasi Statistik Seksi. Integrasi. Pengolahan. dan. Desiminasi. Statistik. mempunyai. tugas. melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang metodologi dan informasi statistik. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Secara rinci struktur organisasi BPS Kabupaten Pontianak terdapat pada Lampiran1a.. 1.3.4. Landasan Hukum. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 4.

(14) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan Pusat Statistik dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. 3. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik. 4. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik. 1.4.. SUMBER DAYA MANUSIA Kehandalan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting artinya dalam. penyelenggaraan suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi Pemerintahan. Dengan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi tinggi akan mampu memperoleh kinerja yang baik. Namun SDM yang baik tidak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal bila tidak didukung dengan sarana dan prasarana termasuk dalam hal volume (jumlahnya). Meningkatnya kebutuhan data statistik, baik dari sisi ragam maupun kualitas, maka volume kegiatan perstatistikan juga meningkat sehingga sangat membutuhkan staf yang berkualitas. Melihat kondisi yang ada sampai saat ini jumlah pegawai yang tersedia pada BPS Kabupaten Pontianak masih belum ideal. Idealnya tiap kecamatan memiliki KSK dan di BPS Kabupaten setiap Seksi/Sub Bagian memiliki 1 orang Kepala Seksi/Sub Bagian dan minimal 2 orang staf. Kendala lainnya jumlah pegawai yang masih minim tersebut juga harus bertugas di beberapa kecamatan. Dilihat dari sisi kuantitas, sumber daya manusia yang dimiliki oleh BPS Kabupaten Pontianak pada tahun 2015 (per 31 Desember 2015) sebanyak 18 orang dengan tingkat pendidikan/golongan yang cukup bervariasi, dimana sebagian besar (sebanyak 72,22 persen) adalah pegawai golongan III dan 16,67 persen pegawai golongan II. Sedangkan sisanya (11,11 persen) pegawai golongan IV.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 5.

(15) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Jenjang pendidikan merupakan salah satu indikator untuk menilai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jumlah pegawai BPS Kabupaten Pontianak menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 1. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pontianak Menurut Jenjang Pendidikan, 2015. 11.11%. SMA 33.33%. D III D IV/ S 1. 44.44%. 11.11%. S2. Berdasarkan gambar di atas, sebesar 33,33 persen pegawai memiliki pendidikan sampai dengan SMA, sebesar 11,11 persen pegawai memiliki pendidikan Diploma III, sebesar 44,44 persen pegawai memiliki pendidikan Diploma IV/Strata I, dan sebesar 11,11 persen pegawai memiliki pendidikan Strata II. Jadi sekitar 66,66 persen pegawai BPS memiliki pendidikan Strata I ke atas, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas SDM BPS Kabupaten Pontianak sudah cukup baik. Gambar 2. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pontianak Menurut Golongan Umur, 2015. < 35 27.78% 44.44%. 35-44 45-49. 16.67%. > 50. 11.11%. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 6.

(16) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Dilihat dari kelompok umur, maka sekitar 44,44 persen pegawai BPS Kabupaten Pontianak berusia 50 tahun keatas. Sekitar 27,78 persen berusia di bawah 35 tahun, 16,67 persen berusia antara 35 sd 44 tahun dan 11,11 persen berusia 45-49 tahun. 1.5.. POTENSI DAN PERMASALAHAN BPS merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan. bertanggung jawab kepada Presiden. BPS mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. Perpres tersebut menjelaskan mengenai organisasi dan tata kerja BPS sebagai badan penyelenggara kegiatan statistik, terutama data statistik dasar, untuk pemerintah dan masyarakat umum, baik secara nasional maupun regional. 1.5.1. Potensi Data dan informasi statistik berkualitas sangat dibutuhkan baik oleh Pemerintah pusat (kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian) maupun pemerintah daerah untuk pengambilan keputusan yang efektif dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Sektor swasta juga memerlukan data BPS untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang lingkungan makro guna perencanaan bisnis. Demikian pula dengan lembaga internasional yang menggunakan data BPS untuk memperoleh gambaran kondisi ekonomi dan sosial yang akurat di Indonesia. Uraian berikut menjabarkan potensi BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik berkualitas pada periode renstra 2015-2019. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik merupakan payung hukum bagi BPS untuk menyelenggarakan kegiatan statistik yang diatur lebih lanjut dalam PP No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaran Statistik. Sesuai dengan undang-undang tersebut, BPS menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar. BPS juga menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Secara kelembagaan, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota sebagai instansi vertikal merupakan bagian integral dari BPS Pusat, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. Perpres tersebut menjelaskan mengenai organisasi dan tata kerja BPS sebagai badan penyelenggara kegiatan statistik, terutama sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, baik pada tingkat nasional maupun regional. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 7.

(17) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusat maupun di daerah. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan sensus dan survei hingga ke daerah. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan. antara. Pemerintah. (Pusat),. Pemerintah. Provinsi. dan. Pemerintah. Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional (SSN). BPS menjadi lembaga (National Statistics Office/NSO) yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu, BPS mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK). Sementara itu, kepercayaan masyarakat terhadap data BPS masih sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya publikasi penelitian, kajian, dan penyusunan kebijakan yang dilakukan oleh pengguna data (khususnya K/L) yang menggunakan data BPS sebagai acuan. BPS diharapkan mampu memanfaatkan potensi ini untuk dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan pengguna data. Di dalam melakukan kegiatan statistik, sebagaimana halnya NSO di negara lain, BPS selalu berpedoman kepada Fundamental Principles of Official Statistics, yang ditetapkan oleh UNSTAT. Salah satu contoh penerapan prinsip ini adalah BPS senantiasa mengacu kepada standar internasional di dalam menerapkan klasifikasi, metode dan konsep statistik. Demikian pula, BPS telah melakukan banyak kerjasama internasional (international cooperations) baik bilateral maupun multilateral di bidang statistik dalam berkontribusi untuk perbaikan system official statistics di semua negara. Kemampuan BPS di dalam mengembangkan statistik sosial dan ekonomi serta penyusunan berbagai indikator lainnya telah diakui secara luas oleh kantor statistik negara lain maupun oleh lembagalembaga internasional. Dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, BPS mengelola Perguruan Tinggi yang menghasilkan tenaga statistik profesional, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). BPS juga memiliki Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Statistik, yang berfungsi mengembangkan kompetensi SDM aparatur baik di lingkungan internal BPS maupun instansi pemerintah lainnya. Kedua unit tersebut merupakan potensi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 8.

(18) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. yang harus dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan SDM. Di samping itu, BPS juga merupakan instansi pembina bagi jabatan fungsional statistisi dan jabatan fungsional pranata komputer. Potensi BPS dalam bidang teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan statistik, baik dari sisi pengumpulan, pengolahan maupun diseminasi. Penggunaan mobile applications akan menjadikan proses pengumpulan data survei berlangsung dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, dalam hal diseminasi data, penggunaan mobile applications akan memudahkan pengguna data untuk mengakses data BPS dari mana pun. Dengan penggunaan mobile application ini, penyajian data BPS menjadi lebih tepat waktu, dan mudah diakses. Teknologi cloud computing juga memberikan peluang bagi BPS untuk menampung hasil seluruh survei di dalam satu data warehouse. Perkembangan global yang semakin terhubung dan permintaan keterbukaan data serta transparansi yang semakin tinggi mendorong setiap NSO untuk berkolaborasi secara bilateral maupun multilateral. Bergulirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) pada tanggal 31 Desember 2015 akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi yang mengakibatkan aliran barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja berlangsung dengan tanpa hambatan. Konsekuensi dari diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN dan terdapatnya Asean-China Free Trade Area (ACFTA) mengharuskan Indonesia meningkatkan daya saingnya guna mendapatkan manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomi tersebut. Dalam upaya peningkatan daya saing perekonomian nasional dibutuhkan keterbandingan data statistik Indonesia dengan data statistik negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Tersedianya keterbandingan data statistik (statistical data benchmarking) menunjang Pemerintah untuk merumuskan kebijakan pembangunan nasional yang lebih baik. Peningkatan kebutuhan akan keterbandingan data statistik Indonesia dengan data statistik negara-negara berkembang lain, serta negara-negara yang tergabung dalam kelompok G20, mendorong BPS untuk dapat membangun kemitraan strategis dengan NSO/kantor statistik dari negara-negara tersebut. Sustainable Development Goals (SDG’s) menjadi pendorong bagi penyelenggara maupun pemerhati statistik untuk lebih meningkatkan peran sertanya dalam menilai pencapaian kinerja pembangunan di Indonesia. BPS memiliki peran yang sangat penting didalam mendukung pencapaian target sejumlah indikator kinerja yang merefleksikan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 9.

(19) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. SDG’s. BPS merupakan lembaga yang mendapat mandat untuk dapat menyediakan data statistik tentang pencapaian Indonesia di sejumlah area fokus SDG’s, seperti misalnya pengentasan kemiskinan (poverty eradication), pertanian ketahanan pangan dan nutrisi yang berkelanjutan (sustainable agriculture, food security and nutrition), kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi, energi, pertumbuhan ekonomi, lowongan kerja dan infrastruktur. Dengan demikian, dalam konteks perencanaan strategis periode 2015-2019, BPS harus dapat menjawab kebutuhan pemenuhan data dan informasi indikator SDG’s tersebut. Dengan memanfaatkan semua potensi yang ada, BPS dapat meningkatkan kemampuan. dan. kapasitas. statistik. yang. diperlukan. secara. konsisten. dan. berkesinambungan demi terwujudnya Sistem Statistik Nasional (SSN). 1.5.2. Permasalahan BPS telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan yang perlu diatasi dalam periode Renstra 2015-2019, baik itu permasalahan internal maupun eksternal sehingga citra BPS sebagai pelopor data terpercaya untuk semua dapat terus meningkat. Secara umum, beberapa permasalahan yang terjadi pada tahun 2015, diantaranya adalah permasalahan yang bersifat non teknis, seperti masalah koordinasi, kerjasama internal maupun eksternal, dan kondisi geografis. Selain itu juga terjadi permasalahan yang bersifat teknis yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia, seperti perekrutan petugas mitra yang belum baik, tingkat pendidikan mitra yang belum memenuhi standar yang ditetapkan. Masalah lain yaitu pemahaman yang terbatas tentang manfaat data statistik. Peningkatan kebutuhan pengguna terhadap peningkatan kualitas data dan informasi statistik semakin meningkat. Pengguna data menginginkan agar data dapat tersedia lebih cepat (faster), dapat diperoleh lebih mudah (easier), lebih berkualitas (better) dan lebih murah (cheaper). Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi untuk dapat menampung kebutuhan pengguna data yang semakin beragam. Saat ini, belum terbentuk suatu strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang koheren kepada pengguna data sangat dibutuhkan untuk mendiseminasikan data statistik yang lebih berkualitas. Respondent burden atau keengganan responden untuk berpartisipasi secara mendalam pada sensus/survei yang dilakukan oleh BPS merupakan suatu permasalahan yang perlu penanganan yang bersifat holistik, mengingat kegiatan statistik yang dilakukan BPS adalah statistik yang bersifat pengakuan, dan bukan pengukuran. Keakuratan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 10.

(20) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. pengakuan dari sumber data menjadi hal yang sangat penting untuk menjamin kualitas data statistik. BPS dapat mengatasi hal ini melalui upaya peningkatan hubungan dan komunikasi dengan para responden baik responden rumah tangga maupun pelaku usaha di sejumlah sektor industri agar informasi yang disampaikan responden dapat tersampaikan dengan akurat serta sesuai dengan fakta yang responden ketahui. Ketidakmampuan. responden. dalam. memberikan. informasi. yang. akurat. menyebabkan kualitas data yang dihasilkan BPS belum optimal. Di samping itu, target sampel yang tidak terpenuhi terutama disebabkan keengganan masyarakat menjadi responden, menyebabkan response rate yang rendah, khususnya terjadi pada pelaku ekonomi. Kebutuhan terhadap jenis data dan informasi statistik wilayah kecil (small area statistic) termasuk data mikro hingga saat ini belum dapat terpenuhi. Di samping itu, Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu, sehingga belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat. Selain itu, kondisi daerah yang sulit dijangkau mengakibatkan terhambatnya proses pengumpulan data. BPS telah memiliki sistem dan infrastruktur TI yang memadai untuk mendukung operasional BPS. Namun masih ditemui adanya aplikasi sistem pengolahan data yang dikembangkan secara stand alone (berdiri sendiri) oleh beberapa subject matter, sehingga sistem aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data hasil kegiatan lapangan belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Dalam pelaksanaan survei atau sensus yang dilakukan BPS faktor sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas data yang dihasilkan. Saat ini sejumlah kelemahan pada aspek sumber daya manusia di BPS telah teridentifikasi. Permasalahan yang ada antara lain, belum terciptanya perencanaan kebutuhan SDM berdasarkan pemetaan kompetensi. Kebutuhan SDM di BPS saat ini masih dilakukan dengan memperhatikan posisi lowong (vacant) pada struktur organisasi. Permasalahan lain dalam rumpun SDM adalah BPS masih belum memiliki sistem perencanaan karir, analisis jabatan, sistem mutasi, dan standar kompetensi yang dapat menunjang kegiatan dan pelaksanaan manajemen sumber daya manusia. Permasalahan lain dalam pengelolaan SDM adalah belum terciptanya sinergi antara unit kerja yang bertanggungjawab terhadap proses-proses dalam manajemen sumber daya manusia. Di dalam pelaksanaan pengelolaan SDM, masih terdapat tumpang tindih antara kegiatan yang dilakukan masing-masing seksi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 11.

(21) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. 1.6.. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN Adapun sistematika penulisan dari Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini merupakan bagian pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, tugas,fungsi dan susunan organisasi BPS Kabupaten Pontianak, Sumber daya manusia, potensi dan permasalahan, serta sistematika penyajian laporan. Bab II : Perencanaan Kinerja Bab ini berisi rencana strategis (Renstra) dan perjanjian kinerja (PK) BPS Kabupaten Pontianak tahun 2015. Bab III : Akuntabilitas Kinerja Bab ini berisikan dekripsi tentang capaian kinerja tahun 2015, perkembangan capaian kinerja tahun 2015 terhadap tahun 2010-2014, capaian kinerja tahun 2015 terhadap Renstra 2015-2019, kegiatan prioritas dan upaya efisiensi serta realisasi anggaran tahun 2015 di BPS Kabupaten Pontianak. Bab IV : Penutup Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang tinjauan umum dan tindak lanjut.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 12.

(22) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. BAB II PERENCANAAN KINERJA. Perencanaan Kinerja BPS tahun 2015 merujuk pada Renstra tahun 2015-2019. Dalam Renstra BPS tertuang visi dan misi yang akan diwujudkan dalam jangka waktu 5 tahun. Visi BPS adalah pelopor data statistik terpercaya untuk semua, sedangkan misi BPS adalah (i) menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional mau-pun internasional, (ii) memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik, dan (iii) membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 2.1.. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPS 2015-2019 Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas, serta sebagai pedoman dan. tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan statistik yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak dalam menetapkan rencana strategis Tahun 2015-2019 mengacu Renstra BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015-2019 dalam menjalankan tugasnya masing-masing guna mencapai tujuan jangka panjang BPS yang sekaligus mencapai tujuan pemerintah. Tuntutan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), merupakan hal mutlak bagi kepercayaan masyarakat yang harus diterapkan dalam kegiatan pemerintahan. Keterbukaan atau setidaknya transparansi instansi pemerintah di bidang informasi (termasuk informasi statistik) mengharuskan pemerintah menyajikan informasi yang obyektif, akurat, tepat waktu, terpercaya, dan lengkap. Untuk itu, BPS Kabupaten Pontianak perlu menyusun suatu perencanaan strategis (Renstra) pembangunan di bidang statistik yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya yang secara tidak langsung dapat mempercepat terwujudnya good governance dan clean goverment tersebut. Rencana Strategis Pembangunan Statistik BPS Kabupaten Pontianak adalah dokumen perencanaan pembangunan di bidang statistik yang berskala Kabupaten Mempawah yang berlaku selama kurun waktu 2015-2019.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 13.

(23) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. 2.1.1. Visi Badan Pusat Statistik Visi BPS Kabupaten Pontianak “Sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua”. BPS mempunyai tugas pokok menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup nasional maupun daerah. Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya”, yaitu statistik yang mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi tersebut, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. BPS bukan hanya bagian dari pemerintah, tapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek kehidupan. Di samping itu, visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi peran serta berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. BPS menyebarluaskan data dan informasi statistik melalui berbagai saluran agar pemanfaatannya dapat menjangkau secara luas, baik pengguna data di dalam negeri maupun di luar negeri. Visi Badan Pusat Statistik tahun 2015-2019 ini tidak terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu “Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur” dan melaksanakan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. 2.1.2. Misi Badan Pusat Statistik Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Kabupaten Pontianak yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan. Misi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional mau-pun internasional; 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik;. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 14.

(24) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Misi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak tahun 2015-2019 mengandung arti: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional Menyediakan data statistik ... “Badan Pusat Statistik merupakan penyelenggara statistik dasar, yaitu statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat” (Perpres No.86 tahun 2007)”. ... berkualitas ... “Berkualitas berarti data statistik yang dihasilkan BPS memenuhi dimensi kualitas yakni relevan, akurat, disajikan tepat waktu, koheren, dapat diakses, dan dapat diinterpretasikan ”. ... melalui kegiatan statistik yang terintegrasi ... “Kata terintegrasi bermakna bahwa penyelenggarakan kegiatan statistik perlu lebih mengedepankan pendekatan fungsional, serta mengurangi pelaksanaan yang tersekat (silo thinking). Pendekatan fungsional berarti alur proses dari pengumpulan data, pengolahan data hingga diseminasi data dilakukan secara terintegrasi antar subject matter. Terintegrasi juga berarti penyelenggaraan statistik yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat harus saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan statistik, serta menghindari terjadinya duplikasi kegiatan (UU no. 16 tahun 1997)”. ... dan berstandar nasional maupun internasional ... “Setiap penyelenggaraan kegiatan statistik, BPS akan selalu berpedoman kepada konsep, standar dan metode yang berlaku secara universal dan berstandar internasional, mengikuti kaidah yang digariskan dalam Fundamental Principle of Official Statistics”. 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan... “Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara. teratur. saling. berkaitan,. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. sehingga. membentuk. totalitas. dalam. 15.

(25) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. penyelenggaraan statistik. Sistem Statistik Nasional perlu diwujudkan secara terus menerus dan berkelanjutan. (UU no. 16 tahun 1997)”. ... melalui pembinaan dan koordinasi ... “Bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada umumnya, dan pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada khususnya, penyelenggaraan kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik (PP No.51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik). Koordinasi dan kerjasama penyelengaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan: a. Pelaksanaan kegiatan statistik; b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan. Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik dilakukan dalam rangka membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional. Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik”. “BPS memiliki mandat untuk melakukan pembinaan terhadap instansi lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan statistik sektoral. BPS juga memiliki mandat untuk melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran ukuran. (UU No. 16 tahun 1997). Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau unsur masyarakat lainnya.Upaya pembinaan statistik yang dilakukan BPS sesuai PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, meliputi: a. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. Pengembangan statistik sebagai ilmu; c. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. Perwujudan. kondisi. yang. mendukung. terbentuknya. pembakuan. dan. pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e. Pengembangan sistem informasi statistik; Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 16.

(26) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Membangun insan statistik.. “Pembangunan insan statistik dilakukan untuk mewujudkan pengejawantahan nilainilai organisasi Badan Pusat Statistik, yakni profesional, berintegritas dan amanah”. ... yang profesional... “Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, insan statistik yang harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas”. ... berintegritas ... “Insan statistik yang menyelenggarakan kegiatan statistik harus memiliki integritas yaitu memiliki sikap dan perilaku dalam melaksanakan profesi/tugasnya seperti dedikasi (pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban), disiplin (melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan), konsisten (satunya kata dengan perbuatan), terbuka (menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik-kritik dari berbagai pihak), dan akuntabel (bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur)”. ...amanah... “Amanah merujuk kepada sikap yang selalu mengedepankan kejujuran di dalam melaksanakan kegiatan statistik”. 2.1.3. Tujuan dan Sasaran Badan Pusat Statistik Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standardisasi dalam penyelenggaraan statistik. Tujuan dalam rencana strategis BPS adalah suatu keadaan yang akan dicapai atau dihasilkan dengan mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan yang ditetapkan juga akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misinya.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 17.

(27) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Sasaran merupakan target jangka pendek atau tahunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, BPS Kabupaten Pontianak mempunyai tiga tujuan yang dicanangkan dalam rencana stategis periode 2015-2019. Tujuan BPS selanjutnya dijabarkan dalam beberapa sasaran yang merupakan tahapan untuk memudahkan mengukur dan mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama dalam pembangunan nasional di bidang statistik lima tahun ke depan meliputi tigat tujuan yaitu: 1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas; 2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; 3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel. Adapun keterkaitan tujuan BPS terhadap misi BPS dalam rangka mencapai visi BPS adalah sebagai berikut. Tujuan 1: Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas, terkait dengan: 1.1. Misi ke-1: Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional, 1.2. Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan 2: Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan: 2.1. Misi ke-2: Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik, 2.2. Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan 3: Peningkatan birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: 3.1. Misi ke-3: Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. 2.1.4. Kebijakan Badan Pusat Statistik: Prioritas pembangunan jangka menengah di bidang statistik adalah meningkatkan kualitas statistik nasional yaitu data yang dihasilkan memenuhi berbagai kriteria, yaitu akurat, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren/coherence yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 18.

(28) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Arah kebijakan pembangunan nasional (RPJMN 2015-2019) yang terkait dengan pembangunan statistik, merupakan dasar pertimbangan BPS dalam menetapkan kerangka pikir dan arah kebijakan pembangunan statistik tahun 2015-2019. Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, serta mengacu pada Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019, maka BPS menetapkan arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran-sasaran strategisnya. 1. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan publikasi survei yang mencantumkan ukuran kualitas, b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik. 2. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)”, ditetapkan arah kebijakan ”Peningkatan response rate”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data, b. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS. 3. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat”,dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik, b. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik. 4. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM yang komprehensif dan terintegrasi berbasis kompetensi”, dengan strategi sebagai berikut: a. Mengoptimalkan pembangunan keseluruhan sistem Manajemen SDM aparatur yang terintegrasi dan komprehensif, b. Mengoptimalkan. pengembangan. kompetensi. SDM. aparatur,. termasuk. meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang teknis statistik dan TI.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 19.

(29) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. 5. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS”, ditetapkan arah kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan sistem pengelolaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan dan Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan sistem pengawasan aparatur dan akuntabilitas kinerja”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan, b. Meningkatkan perencanaan dan pengelolaan anggaran yang akuntabel. 2.1.5. Program-Program Kegiatan Badan Pusat Statistik Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Kabupaten Pontianak, maka dilaksanakan 3 (tiga) program kegiatan selama tahun 2015, meliputi satu Program Teknis dan dua Program Generik. Program Teknis BPS adalah Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS). Adapun Program Generik BPS meliputi (i) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL), dan (ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). (1). Program Penyediaan Dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS) bertujuan untuk menyediakan dan memberi pelayanan informasi statistik yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna data. Untuk menyediakan data dan informasi. statistik,. BPS. secara. berkesinambungan. menyempurnakan. dan. mengembangkan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengkajian dan analisis, serta diseminasi data dan informasi statistik. (2). Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya BPS bertujuan untuk memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Dasar kebijaksanaan dalam rencana anggaran program ini diarahkan untuk kegiatan-kegiatan operasional penyelenggaraan lembaga seperti perencanaan program dan kegiatan, pemantauan dan evaluasi kegiatan, penyediaan gaji pegawai, peningkatan kapasitas SDM, dan fungsi kehumasan.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 20.

(30) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. (3). Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur (PSPA) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS, antara lain kenyamanan dan kelangkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan rumah dinas dan sarana trasportasi untuk pusat dan daerah. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih memadai akan memberi suasana kerja yang nyaman sehingga akan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan mendorong terciptanya kondisi yang dapat memacu prestasi kerja para pelaksana dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan kondisi tersebut maka peningkatan sarana dan prasarana fisik yang sudah ada diharapkan mampu memberi kenyamanan, kemudahan dan keamanan pada pegawai serta dapat lebih memperlancar dan mempercepat proses kegiatan statistik. 2.1.6. Indikator Kinerja Utama BPS Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja, BPS Kabupaten Pontianak menetapkan indikator kinerja utama sesuai dengan. Peraturan. Menteri. Negara. Pendayagunaan. Aparatur. Negara. Nomor. PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Berdasarkan Perka BPS Nomor 148 tahun 2014 tentang perubahan keempat atas peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 21 tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama Badan Pusat Statitik, ditetapkan indikator kinerja utama untuk BPS Kabupaten/Kota sebagai berikut : Tabel 1.. Indikator Kinerja Utama BPS Kabupaten Berdasarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 58 Tahun 2013. Tujuan dan Sasaran Strategis (1) (2) 1 Meningkatkan kualitas .data statistik melalui kerangka penjamin kualitas. No. 1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS. Indikator Kinerja Utama. Penanggung Jawab. (3) Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. (4) Seksi IPDS. a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. Seksi IPDS. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 21.

(31) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Lanjutan Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Indikator Kinerja Utama Penanggung Jawab Strategis (1) (2) (3) (4) 1.1. Meningkatnya b. Persentase konsumen Seksi IPDS kepercayaan pengguna yang selalu menjadikan terhadap kualitas data data dan informasi BPS statistik BPS sebagai rujukan utama. No. 2. c. Persentase pemuktahiran data MFD dan MBS. Seksi IPDS. d. Jumlah publikasi/laporan statistik yang terbit tepat waktu. Seluruh Seksi. 1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (Respondent Engagement). a. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis rumah tangga b. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis perusahaan c. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis non rumah tangga dan non perusahaan. Seksi IPDS Seksi Statistik Produksi Seksi Sosial Seksi Statistik Distribusi Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik. Peningkatan pelayanan .prima hasil kegiatan statistik. Persentase konsumen yang Seksi Integrasi merasa puas dengan layanan Pengolahan dan data BPS Desiminasi Statistik. 2.1. Meningkatnya a. Persentase konsumen Seksi IPDS kualitas hubungan yang puas terhadap akses Subbag Tata Usaha dengan pengguna data data BPS (User Engagement) b. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS c. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 22.

(32) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Lanjutan Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Strategis (1) (2) 3 Peningkatan birokrasi yang akuntabel. No. Indikator Kinerja Utama (3) Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat. Penanggung Jawab (4) Sub Bagian Tata Usaha. 3.1. Meningkatnya a. Persentase Pegawai yang Sub Bagian Tata Usaha kualitas manajemen menduduki jabatan sumber daya manusia fungsional tertentu BPS b. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS. a. Skor Penilaian SAKIP oleh Inspektorat. Sub Bagian Tata Usaha. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan suatu ukuran yang dimaksudkan untuk lebih fokus dalam melihat kinerja BPS sebagai Lembaga, sehingga pengukuran bisa lebih mudah dan didukung fakta pencapaian yang terukur. Untuk memperoleh pengukuran target pencapaian didahului oleh data dan informasi yang sesuai kondisi lapangan, kelengkapan dan akurasi data serta informasi ini sebagai dasar penghitungan realisasi yang telah dicapai. Disamping sebagai alat untuk mengukur keberhasilan organisasi, IKU harus menjadi acuan untuk menyusun berbagai dokumen yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi yaitu digunakan dalam: 1) Menetapkan Rencana Kinerja Tahunan 2) Menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran 3) Menyusun dokumen Penetapan Kinerja 4) Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja 5) Melakukan evaluasi Pencapaian Kinerja 2.1.7. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 Mengacu pada Renstra Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019, pada tahun 2015 disusun Rencana Kinerja Tahunan Badan Pusat Statistik yang terdiri dari empat program dan beberapa kegiatan. Program utama di BPS adalah Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistk dan terdapat pula tiga program generik lainnya. Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut pada tahun lalu telah disusun perencanaan berbagai kegiatan yang. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 23.

(33) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. ditetapkan sebagai RKT Tahun 2015. Indikator Kinerja pada masing-masing kegiatan akan dijadikan dasar penghitungan pencapaian Sasaran Strategis. Untuk itu, BPS menyusun program kegiatan statistik untuk tahun 2015 ke dalam rencana kerja BPS 2015 dengan fokus pada 3 (tiga) program yaitu : 1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS); 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA); dan 3) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Adapun kegiatan yang ditetapkan pada BPS Kabupaten Pontianak pada tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut : 1. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS) a. Penyusunan Statistik Daerah b. Peningkatan Pelayanan Metadata Kegiatan Statistik Dasar, Sektoral dan Khusus c. Survei Kepuasan Konsumen d. Penyusunan Komponen Pengeluaran Triwulanan dan Tahunan e. Penyusunan Neraca Rumah Tangga dan Institusi Nirlaba f. Konsolidasi PDRB Triwulanan dan Tahunan Menurut Pengeluaran g. Penyusunan PDRB Tahunan dan Triwulanan Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010=100 (SKNP) h. Kompilasi Data Transportasi i. Pengadaan Data IKK 2015 Dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan 2016 j. Survei Harga Perdesaan k. Survei Industri Besar/Sedang Bulanan dan Tahunan l. Survei Konstruksi m. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semesteran dan Tahunan n. Survei Struktur Upah dan Survei Upah o. Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor dan Konsumsi p. Susenas Panel q. Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor dan Konsumsi dan MSBP r. Penyusunan Statistik Politik dan Keamanan s. Survei Perilaku Anti Korupsi t. Survei Statistik Badan Usaha dan Pasar Modal u. Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah v. Survei Bidang Jasa Pariwisata. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 24.

(34) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. w. Survei Perusahaan Peternakan dan RPH/TPH x. Survei Perusahaan Perikanan, TPI/PPI/PP y. Survei Perusahaan Kehutanan z. Survei Pertanian Tanaman Pangan dan Ubinan aa. Survei Hortikultura dan Indikator Pertanian bb. Pelaksanaan Supas 2015 cc. Pengolahan Supas 2015 dd. Penggambaran Peta BS Bermuatan Kegiatan Ekonomi ee. Pembentukan Master Frame Blok Sensus SE2016 ff. Persiapan Publisitas SE2016 gg. Updating Direktori Usaha/Perusahaan Tahap II hh. Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA), kegiatannya, yaitu : a. Pengadaan PC Unit 3. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, kegiatannya, yaitu : a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran c. Penyusunan Rentra BPS 2015-2019 2.1.8. Anggaran BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Pelaksanaan berbagai program kegiatan BPS Kabupaten Pontianak pada tahun 2015 dibiayai dengan APBN yang dituangkan kedalam Bagian Anggaran 54 DIPA Tahun 2015, dengan nilai pagu sebesar Rp. 4.207.715.000,- (empat milyar dua ratus tujuh juta tujug ratus lima belas ribu rupiah). Adapun jenis belanja dalam anggaran BPS dibedakan menjadi tiga pos pengeluaran yaitu belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Pengeluaran belanja pegawai dikhususkan untuk gaji dan tunjangan, pengeluaran belanja barang meliputi belanja untuk keperluan kantor sehari-hari, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai penunjang kegiatan, pengeluaran belanja modal yaitu meliputi pengadaan sarana dan prasarana yang merupakan aset tetap.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 25.

(35) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Pagu anggaran untuk program teknis BPS yaitu Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS) sebesar Rp 1.728.473.000,-. Sedangkan program lainnya merupakan program pendukung yang terdiri dari Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) sebesar Rp. 2.474.242.000,-, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) sebesar Rp. 5.000.000,-. Tabel 2. Pagu Anggaran Belanja BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 No. Uraian. (1). (2). 1.. Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS). 2.. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA). 3.. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya (DMPTTL) JUMLAH. 2.2.. Pagu Anggaran (Rp) (3) 1.728.473.000 5.000.000 2.474.242.000 4.207.715.000. PERJANJIAN KINERJA (PK) BPS 2015 Untuk mempermudah pencapaian visi dan misi BPS, maka BPS menyusun tujuan. dengan indikator yang terukur. Tujuan, indikator beserta target yang akan dicapai dituangkan dalam Penetapan Kinerja yang ditetapkan setiap awal tahun. Tujuan, indikator dan target yang tertuang dalam Penetapan Kinerja 2015 terangkum dalam tabel berikut. Tabel 3. Tujuan BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Tujuan (1) 1. Meningkatkan kualitas data statistik melalui kerangka penjamin kualitas. Indikator Kinerja Sat Target (2) (3) (4) Persentase konsumen yang merasa Persen 80,00 puas dengan kualitas Data BPS. 2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. Persentase konsumen yang merasa Persen puas dengan layanan data BPS. 3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. Point. 80,00 60. 26.

(36) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Untuk mempermudah pencapaian tujuan di atas, maka masing-masing tujuan dibentuk sasaran strategis dengan indikator yang terukur juga. Sasaran strategis dari masing-masing tujuan, indikator sasaran, dan target sasaran terangkum dalam tabel berikut. Tabel 4. Sasaran Strategis BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015 Sasaran Strategis (1) 1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS.. 1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (Respondent Engagement). 2.1. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (User Engagement). Indikator Kinerja (2) a. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS. Sat (3) Persen. Target (4) 80,00. b. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama. Persen. 70,00. c. Persentase pemuktahiran data MFD dan MBS. Persen. 100,00. d. Jumlah publikasi/laporan statistik yang terbit tepat waktu. Publ. 37. a. Persentase pemasukan dokumen Persen (response rate) survei berbasis rumah tangga. 100,00. b. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis perusahaan. Persen. 100,00. c. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei berbasis non rumah tangga dan non perusahaan. Persen. 100,00. a. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS. Persen. 75,00. b. Jumlah pengunjung eksternal yang Pengunjung mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS. 3.000. c. Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS. 65,00. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. Persen. 27.

(37) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. Lanjutan Tabel 4. Tujuan Indikator Kinerja Sat (1) (2) (3) 3.1. Meningkatnya kualitas a. Persentase Pegawai yang menduduki Persen manajemen sumber jabatan fungsional tertentu daya manusia BPS b. Persentase pegawai yang Persen berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I 3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS. Target (4) 50,00 50,00. a. Jumlah Laporan Dukungan Manajemen. Laporan. 15. b. Persentase rekomendasi inspektorat yang telah selesai ditindaklanjuti. Persen. c. Skor Penilaian SAKIP oleh Inspektorat. Point. d. Persentase pembayaran upah dan Gaji yang tepat waktu. Persen. 100,00. e. Persentase Sarana Prasaran Persen Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kondisi baik. 80,00. f. Persentase Sarana dan Prasarana Lainnya dalam kondisi Baik. Persen. 80,00. g. Persentase pengadaan perangkat Persen pengolah data dan komunikasi yang diselesaikan. 100,00. 100,00 60. Sebagai penyedia data dan informasi maka fokus BPS Kabupaten Pontianak adalah meyediakan data yang berkualitas, dengan kata lain kualitas data memegang peranan penting dalam penyediaan statistik resmi yang menjadi tugas dan wewenang BPS, Sehingga dalam membuat indikator kinerja semaksimal mungkin dapat memenuhi ukuran dari berbagai dimensi data berkualitas. Selain dimensi kualitas maka BPS Kabupaten Pontianak yang merupakan lembaga penyelenggara perstatistikan khususnya statistik dasar yang dibutuhkan pemerintah, harus mengacu pula pada prinsip dasar statistik resmi yang telah disepakati secara internasional. Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu: 1) Berikan Keterangan Lengkap Secukupnya Saja Statistik-resmi menyediakan unsur yang mutlak diperlukan dalam sistem informasi suatu masyarakat demokratis, serta melayani pemerintah, perekonomian dan umum dengan data mengenai keadaan ekonomi, demografi, sosial, dan lingkungan. Pada akhirnya statistik-resmi yang ternyata memiliki manfaat praktis harus dirangkum dan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 28.

(38) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. disediakan untuk umum oleh lembaga perstatistikan tanpa pilih kasih, untuk menghormati hak warganegara mendapatkan informasi tentang masyarakat. 2) Statistik Hanya Menyediakan Informasi yang Terpercaya Saja Untuk memperoleh kepercayaan dalam statistik-resmi, lembaga perstatistikan perlu menentukan atas dasar pertimbangan profesional, termasuk prinsip-prinsip ilmiah dan etika, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyajian data statistik. 3) Statistik Harus Dapat Dipahami Dengan Mudah Oleh Pengguna Agar data yang dikumpulkan dalam kegiatan perstatistikan dapat ditafsirkan oleh pengguna dengan benar, lembaga perstatistikan harus menyediakan informasi terkait standar ilmiah mengenai sumber data, metode dan prosedur yang digunakan. 4) Statistik Hanya Menyediakan Keterangan Yang Benar Saja Lembaga perstatistikan berhak menunjukkan terjadinya salah tafsir tentang statistikresmi serta penyalahgunaan statistik. 5) Statistik Ganda-Sumber, Ganda-Manfaat, dan Ganda-Pakai Data untuk keperluan kegiatan perstatistikan dapat dipetik dari berbagai jenis sumber, bisa berasal dari survei atau catatan administrasi. Lembaga perstatistikan bertugas memilih sumber itu dengan mempertimbangkan mutu, kemuktahiran, biaya serta beban yang ditanggung oleh responden survei. 6) Kerahasiaan Data Individu Data individu yang dikumpulkan oleh lembaga perstatistikan untuk kompilasi statistik, baik merupakan perseorangan atau badan legal, harus diperlakukan secara rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan perstatistikan. 7) Transparansi Tatacara Perstatistikan Undang-undang, peraturan dan proses pengolahan/penghitungan sesuai sistem statistik yang digunakan harus diumumkan. 8) Koordinasi Antar Lembaga Pengumpul Informasi Koordinasi antara berbagai badan dan lembaga yang mengumpulkan statistik di dalam suatu negara adalah persyaratan mutlak agar diperoleh konsisensi (ketaat-asasan) dan efisiensi dalam sistem perstatistikan.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 29.

(39) Badan Pusat Statistik Kabupaten Pontianak. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik memberi amanat kepada BPS untuk menyelenggarakan statistik dasar dan mengumumkan hasilnya secara teratur dan transparan kepada masyarakat. Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000, menetapkan BPS sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang menjalankan kewenangan di bidang statistik dasar baik di pusat maupun di daerahdaerah. Akuntabilitas kinerja BPS Kabupaten Pontianak merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BPS dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selama tahun anggaran 2015, akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. 3.1.. CAPAIAN KINERJA BPS KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2015 Capaian kinerja BPS tahun 2015 terbagi menjadi dua macam, yaitu capaian kinerja. tujuan dan capaian kinerja sasaran strategis. Masing-masing diuraikan sebagai berikut : 3.1.1. Capaian Kinerja Tujuan Ada 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai BPS Kabupaten Pontianak pada tahun 2015, yaitu: a. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas; b. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; c. Peningkatan birokrasi yang akuntabel Secara umum kinerja BPS tahun 2015 cukup berhasil, dengan rata-rata pencapaian tujuan sebesar 114,70 persen. Pencapaian tersebut diukur terhadap indikator tujuan stategis BPS yang merupakan keadaan atau kondisi yang ingin dicapai. Dari keempat tujuan yang mengarah pada pengembangan kegiatan statistik yang berkualitas dapat dilihat pada tabel berikut.. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015. 30.

Gambar

Gambar 2. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pontianak Menurut Golongan Umur, 2015
Tabel  1. Indikator Kinerja Utama BPS Kabupaten Berdasarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 58 Tahun 2013
Tabel 3. Tujuan BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015
Tabel 4. Sasaran Strategis BPS Kabupaten Pontianak Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan

membaginya menjadi tiga bagian, yakni kartu yang bertuliskan profesi yang mungkin dipilih, masih dipertanyakan (ragu-ragu), dan kartu yang benar-benar tidak

Aspek-aspek yang terdapat pada teori perencanaan strategis seperti pengetahuan (visi misi), motivasi dan tujuan yang ingin diraih dalam sebuah perencanaan

Usaha pengendalian biaya kualitas pada PT JES Gresik sudah cukup baik, karena setiap tahunnya biaya kualitas mengalami penurunan,dari sebelum menerapkan manajemen mutu

Dalam kegiatan pengendalian persediaan bahan baku penanganan secara tepat dapat dilakukan dengan metode Heuristik Silver Meal, dimana metode tersebut dapat diharapan untuk

Karena koefisien determinasi ( R-square ) merupakan nilai yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka terdapat 8,3 % prestasi

Adapun penulisan skripi yang berjudul “ANALISIS DAN DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADAPTIF BERBASIS WEB UNTUK MATA KULIAH COMPUTER VISION DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA SAMAR”

manajemen SDM-nya, sehingga secara signifikan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dengan menciptakan pengetahuan yang khusus, keterampilan, dan budaya yang ada di