• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN PRODUK AKHIR AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS CV. HIDUP BARU) - Repository utu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - OPTIMASI SISTEM PERSEDIAAN PRODUK AKHIR AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP LEAN MANUFACTURING (STUDI KASUS CV. HIDUP BARU) - Repository utu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Perusahaan yang dapat bertahan merupakan perusahaan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan koordinasi dan kolaborasi antara pihak-pihak dalam rantai supply. Sistem rantai supply yang baik memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan, karena dapat meningkatkan kemampuan dalam menyediakan produk yang tepat, pada waktu yang tepat, dan pada kondisi yang diinginkan. Strategi menjaga rantai supply merupakan kunci dalam menguasai ataupun mempertahankan pasar demi berlangsungnya suatu produksi (Pujawan, 2005).

Kelangsungan proses produksi suatu perusahaan tidak akan terganggu apabila perusahaan mampu mengendalikan persediaan produk akhir. Pengendalian pada persediaan produk akhir akan berpengaruh pada biaya persediaan dan keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan, sehingga jumlah produksi dan jumlah permintaan dapat dipenuhi pada waktunya, dan dilain pihak investasi persediaan produk akhir dapat ditekan secara optimal. Dilain pihak bisa juga untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya dan kerja atau pembuatan alat yang semurah dan se-efisien mungkin (optimal). Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah untuk memberikan hasil terbaik, cara untuk memberikan hasil terbaik ini disebut dengan optimasi (Baroto, 2002).

(2)

sistem teknik, insinyur harus mengambil beberapa teknologi dan keputusan manajerial dalam beberapa tahap. Tujuan akhir dari semua keputusan seperti itu adalah meminimalkan upaya yang diperlukan atau untuk memaksimalkan manfaat yang diinginkan. Optimasi dapat didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan keadaan yang memberikan nilai maksimum atau minimum dari sebuah persoalan sehingga memberikan hasil yang terbaik. Cara memberikan hasil yang terbaik untuk mengoptimalkan jumlah persediaan produk akhir didalam gudang dengan menggunakan konseplean manufacturing(Singiresu, 2009).

Lean Manufacturing adalah sekumpulan teknik yang ketika dikombinasikan dan diterapkan akan mengurangi dan mengeliminasi pemborosan. Sistem lean tidak hanya membuat perusahaan semakin ramping tetapi menjadi lebih fleksibel dengan mengurangi pemborosan. Lean adalah suatu proses produksi dapat berjalan dengan menggunakan lebih sedikit bahan, membutuhkan lebih sedikit investasi, menggunakan lebih sedikit persediaan, membutuhkan lebih sedikit ruang dan membutuhkan lebih sedikit pekerja (Wilson, 2010).

(3)

Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) yang terjadi di PT. Sarana Panen Perkasa.

Dari hasil penelitiannya bahwa Tools yang digunakan untuk mengindentifikasi pemborosan adalah Proses Activity Mapping (PAM), dan Quality Filter Mapping. Adapun faktor pemborosan (waste) yang terjadi dikarenakanwaiting time, defect(produk cacat), dancurrent state map didapatkan value added time 42 % dan non value added time sebesar 58 %. Berdasarkan future state map rancangan perbaikan yang perlu dilakukan adalah Implementasi 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Selain itu perbaikan juga dilakaukan pada Penyeimbangan Lintasan Produksi dan penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dari hasil tersebut dilakukan pengurangan production lead time adalah dari 186.23 menit menjadi 143.91 menit atau terjadi pengurangan sebesar 19.82 %. Dengan penggunaan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) didapatkan kegagalan yang paling dominan adalah Egrek patah dengan nilai RPN sebesar 180 dan penyebab kegagalannya adalah kadar karbon rendah yaitu C = 0.16.

(4)

akhir di dalam gudang mencapai 280% dari produk akhir yang dihasilkan setiap periodenya. Penumpukan persediaan yang cukup besar ini tentu saja akan menimbulkan biaya carrying cost yang tinggi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah persediaan didalam gudang dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing, dimana sistem ini menggunakan reorder point (jumlah safety stock) sebagai titik persediaan minimum yang sebaiknya ada didalam gudang, sehingga perusahaan dapat merencanakan jumlah produksi yang sebaiknya dihasilkan pada periode selanjutnya. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan sistem persediaan yang diusulkan tersebut diperoleh total penghematan biaya carrying cost mencapai Rp 722.795.625 dan nilai inventory turnover juga lebih besar 3,56 kali dari sistem persediaan saat ini.

CV. Hidup Baru adalah perusahaan yang bergerak dibidang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).Dalam kegiatan produksinya CV. Hidup Baru sesuai perkiraan jumlah permintaan konsumen pada periode sebelumnya. Hal ini seringkali mengakibatkan ketidaksesuaian antara jumlah produksi dengan permintaan pelanggan. Kesalahan perkiraan jumlah permintaan dapat berdampak negatif bagi perusahaan, karena jumlah produksi akan mengikuti perkiraan jumlah permintaan. Jika jumlah produksi jauh melebihi jumlah permintaan yang ada, maka akan mengakibatkan banyaknya penumpukan produk akhir dalam gudang persediaan. Dampak negatif ini tentu saja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

(5)

jumlah persediaan yang ada didalam gudang agar dapat mengetahui jumlah produksi yang seharusnya dilakukan perusahaan.

Melihat konsekuensi yang dilematis dari persediaan, maka CV. Hidup Baru harus merencanakan dan mengendalikan persediaannya pada tingkat yang optimal. Dalam mendukung kegiatan pengendalian persediaan ini, dibutuhkan suatu konsep manajemen yang dapat mengatur aliran barang dan informasi yang tepat dari rantai supply yaitu konsep Lean Manufacturing. Sasaran yang ingin dicapai dalam konsep Lean Manufacturing adalah mengupayakan peningkatan keuntungan dengan memperhatikan jumlah produksi.

(6)

yaitu 800 kardus. Pada Bulan Juni Tahun 2015 jumlah produksi mengalami penurunan yaitu 58.700 kardus dan jumlah permintaan 57.500 kardus sedangkan jumlah persediaan mengalami peningkatan yaitu sebesar 1.200 kardus. Pada Bulan Juli Tahun 2015 jumlah produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 58.900 kardus dan jumlah permintaan 57.250 kardus dengan jumlah persediaan yaitu sebesar 1.650 kardus. Pada Bulan Agustus Tahun 2015 jumlah produksi juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 59.800 kardus dan jumlah permintaan 59.000 kardus sedangkan jumlah persediaan mengalami penurunan yaitu 800 kardus. Pada Bulan September Tahun 2015 jumlah produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 60.000 kardus dan jumlah permintaan 59.500 kardus dengan jumlah persediaan yaitu sebesar 500 kardus. Pada Bulan Oktober Tahun 2015 jumlah produksi mengalami penurunan yaitu 59.200 kardus dan jumlah permintaan 58.200 kardus sedangkan jumlah persediaan mengalami peningkatan yaitu sebesar 1.000 kardus. Pada Bulan November Tahun 2015 jumlah produksi juga mengalami penurunan yaitu 58.800 kardus dan jumlah permintaan 58.100 kardus dengan jumlah persediaan yaitu 700 kardus. Dan pada Bulan Desember Tahun 2015 jumlah produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 59.000 kardus dan jumlah permintaan 58.400 kardus sedangkan jumlah persediaan mengalami penurunan yaitu 600 kardus.

(7)

persediaan dalam memproduksi produk akhir AMDK yaitu konsep Lean Manufacturing.

Lean manufacturing difokuskan pada perancangan operasi produksi yang kuat (robust) yang responsif, fleksibel, dapat diprediksi dan konsisten. Hal ini menciptakan sebuah operasi manufaktur yang difokuskan pada perbaikan terus menerus melalui tenaga kerja mandiri dan didorong dengan tindakan berbasis hasil selaras dengan kriteria kinerja pelanggan. Hal ini berkembang atas tenaga kerja dengan kemampuan untuk memanfaatkan alat dan teknik lean yang diperlukan untuk memenuhi harapan kelas dunia sekarang dan kemasa depan. Melihat lean manufacturing dari perspektif menyeluruh harus mampu memenuhi kebutuhan untuk memiliki kemampuan dan kemauan.

Berdasarkan latar belakang diatas dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian "Optimasi Sistem Persediaan Produk Akhir Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Dengan Menggunakan KonsepLean ManufacturingDi CV. Hidup Baru."

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

1. Belum optimalnya sistem persediaan produk akhir air minum dalam kemasan, hal ini terlihat dari jumlah produksi yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan pada CV. Hidup Baru?

(8)

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Menentukan persediaan optimal melalui konseplean manufacturing pada CV. Hidup Baru.

2. Menentukan perbandingan antara sistem persediaan usulan dengan kondisi aktual, sehingga dapat dilihat pemborosan yang terjadi untuk keadaan saat ini. 1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi perusahaan, mahasiswa dan perguruaan tinggi yang meliputi :

1. Bagi Perusahaan

Untuk mengevaluasi penumpukan persediaan yang ada didalam gudang. 2. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani perkuliahan di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai bahan referensi dalam upaya penyampaian khasanah lembaga pendidikan tinggi ilmu pengetahuan tentang produksi dengan menggunakan konsepLean Manufacturing.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

(9)

1.5.1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam penelitan ini, sehingga hasil yang diperoleh dapat benar-benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Hal-hal yang membatasi lingkup penelitian ini adalah :

1. Pengamatan dilakukan pada kegiatan produksi dan gudang persediaan.

2. Metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah konseplean manufacturing, dengan menentukansafety stock.

3. Produk yang diteliti dibatasi hanya satu jenis saja yaitu air dalam kemasan gelas.

1.5.2. Asumsi

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingkat persediaan produk akhir air minum dalam kemasan berjalan dengan

sesuai prosedur perusahaan.

2. Sistem produksi di CV. Hidup Baru tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

3. Semua data permitaan, produksi serta data dukung lainnya yang bersumber dari perusahaan dianggap sama.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB 1 PENDAHULUAN

(10)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mejelaskan tentang dasar-dasar teori dan sumber acuan yang mendukung untuk digunakan dalam analisis pemecahan masalah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tentang metode penelitian yang digunaka n sebagai kerangka dalam pengumpulan data, pengolahan data, maupun pemecahan masalah.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Menguraikan tentang data yang dikumpulkan dan pengolahannya untuk memecahkan masalah sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

Menguraikan tentang pembahasan-pembahasan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan mengevaluasi perbedaan-perbedaan yang terlihat antara hasil studi dengan fakta di lapangan, serta memberikan penjelasan secara ilmiah.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Peter A (Wiena RW, 1995: 7) menjelaskan bahwa stres merupakan gambaran keadaan yang dikenal selama ini selalu menggambarkan keadaan yang senantiasa dihindari dari

a. Ditinjau dari segi ekonomi, penelitian masa kini dapat mengidentifikasi jenis- jenis tumbuhan yang bar diketemukan dan memiliki potensi ekonomi. Selain itu sistem

Makna hidup bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga ( Bastaman, 1996).. Pengertian mengenai makna

Menentukan bobot latihan setiap jenis keterampilan berdasarkan hasil analisis terhadap respons yang muncul dan tingkat kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mempraktikkan

Implementasi untuk sistem pengukuran demikian dapat dilakukan cukup dengan mempergunakan dua mikrokontroler, yaitu satu master I2C yang melakukan pengukuran dosis radiasi

Motivasi belajar siswa sangat penting dalam pembelajaran, sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi harus siswa sendiri

Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan merancang suatu aplikasi (Engineering Software) untuk mempelajari cara kerja dari Planetary Gear Set yang terdiri dari 3 komponen

Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium