• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGAN PADA WEBSITE PERUSAHAAN BUMN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGAN PADA WEBSITE PERUSAHAAN BUMN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

“EVALUASI KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGAN PADA WEBSITE PERUSAHAAN BUMN”

Andrianzah Bramastyo

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta-Indonesia Email: nv23_andrianzah@yahoo.com

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi komunikasi sangat berkembang pesat di Indonesia. Dilihat dari peringkat e-government di dunia, Indonesia menduduki peringkat 97 kalah dengan negara tetangga maka untuk mengetahui keterbukaan informasi diadakan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mengevaluasi keterbukaan informasi publik dengan menggunakan undang-undang keterbukaan informasi publik pasal 14 pada perusahaan BUMN.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 38 perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan data per tanggal 27 dan 28 Mei 2012. Data yang digunakan adalah informasi keuangan berdasarkan undang-undang KIP pasal 14, melalui situs resmi perusahaan masing-masing. Adapun yang menjadi variabel yang digunakan bebas yaitu indeks keterbukaan informasi keuangan, kekayaan informasi, kekayaan dokumen dan popularitas situs web. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Software SPSS versi 17.

Hasil analisis menunjukan bahwa PT. Mandiri (tbk) berada diurutan pertama, paling terbuka informasinya kepada publik dengan nilai indeks keterbukaan informasi keuangan sebesar 0,9444 atau 94% serta adanya hubungan terbalik atau tidak saling ketergantungan antara popularitas situs web terhadap indeks keterbukaan informasi publik, kekayaan informasi, dan kekayaan dokumen terhadap. Dan adanya perbedaan status perusahaan yaitu perusahaan publik dan belum publik terhadap keterbukaan informasi keuangan.

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Tentunya dalam dunia yang sudah maju dan mendunia ini, kemajuan teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satu bidang yang terkena sentuhan teknologi informasi adalah pelayanan pemerintah kepada publik. Artinya dalam era teknologi informasi ini, informasi telah dihubungkan oleh dengan sebuah gerbang yang terintegrasi.

Transparansi berarti keterbukaan (opennsess) pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak – pihak yang membutuhkan informasi (Mardiasmo: 2004). Tidak dapat dihindari lagi bahwa masyarakat atau publik selalu ingin mengetahui informasi yang berkembang saat ini. Keterbukaan informasi dapat berupa saja misalnya laporan keuangan perusahaan, pengenalan tentang perusahaan, kegiatan yang dilakukan perusahaan bahkan kasus hukum yang pernah melibatkan perusahaan itu sendiri.

Hak warga negara untuk memperoleh informasi publik dijamin oleh undang-undang dasar, yaitu tercantum pada pasal 28F yang berbunyi: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi

(2)

yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

Di dunia, PBB mendefinisikan e-government sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan penerapannya oleh pemerintah untuk menyediakan informasi dan layanan publik ke masyarakat. Tujuan dari e-government adalah menyediakan pengelolaan informasi pemerintahan yang efisien kepada segenap warga negara, pemberian layanan kepada masyarakat yang lebih baik, serta memberdayakan masyarakat melalui akses informasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan publik. Berikut peringkat e-goverment Indonesia di ASEAN tahun2012:

Tabel 1.

Peringkat e-goverment Indonesia di ASEAN

No Negara 2012 2010 2008 2005 2004 2003 1 Singapore 10 11 23 7 8 12 2 Malaysia 40 32 34 43 42 43 3 Brunei Darussalam 54 68 87 73 63 55 4 Vietnam 83 90 91 105 112 97 5 Philippines 88 78 66 41 47 33 6 Thailand 92 76 64 46 50 56 7 Indonesia 97 109 106 96 85 70

8 Lao People's Dem. Rep 153 151 156 147 144 149

9 Cambodia 155 140 139 128 129 134

10 Myanmar 160 141 144 129 123 126

11 Timor-Leste 170 162 155 144 174 169

Sumber: www.UNPAN.org

Keterbukaan informasi publik dapat berupa informasi keuangan. Salah satu sumber atau penyedia informasi publik tersebut adalah badan atau sektor publik, dalam hal ini yakni BUMN. Saat ini ada 165 perusahaan BUMN di Indonesia. Badan usaha milik negara (BUMN) merupakan salah satunya yang menarik untuk diamati karena selalu memiliki kesan negatif di masyarakat mengenai kinerja BUMN yang bergerak diberbagai sektor perokonomian. Terlebih lagi BUMN merupakan perusahaan milik pemerintah yang seharusnya mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.

Disini lah, keterbukaan informasi keuangan kepada publik sangat lah penting untuk kemajuan Indonesia baik segi teknologi, informasi, dan ekonomi. Terutama keterbukaan dan transparansi informasi keuangan pada sektor atau badan publik diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Pada pasal 14 yaitu informasi publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan atau badan usaha lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Badan Usaha Milik Negara

BUMN sebagai salah satu tulang punggung perekonomian diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam bentuk deviden dan pajak. Pemerintah sangat berkepentingan atas kesehatan BUMN. Pada masa awal kemerdekaan, peran BUMN/ pemerintah dalam perekonomian nasional cukup penting. Di awal era pembangunan, BUMN/pemerintah masuk antara lain ke dalam sektor-sektor yang memerlukan pembiayaan cukup besar, tidak diminati swasta dan bersifat pioneering. Sektor korporasi yang andal dalam membangun perekonomian nasional diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja, menghasilkan barang dan jasa untuk dalam negeri maupun ekspor, dan memberi layanan yang optimal bagi konsumen.

(3)

Jumlah BUMN yang mencapai 165 dan tersebar hampir di semua sektor usaha tidak hanya membuat BUMN sangat berpotensi untuk berkontribusi yang signifikan kepada masyarakat dan negara secara umum, tetapi juga memiliki potensi yang besar untuk menjalin sinergi yang saling menguntungkan diantara sesama BUMN sehingga akan memberikan percepatan dalam pencapaian kinerja perusahaan. Namun, kenyataannya banyak BUMN yang mengalami kerugian karena pengelolaan yang tidak profesional, tidak berdasarkan prinsip ekonomi perusahaan, dan tidak transparan.

Jenis-jenis BUMN

Bentuk Badan Usaha Milik Negara menurut fungsi sosial ekonomi: 1. Perusahaan Umum (Perum)

Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):

a. Melayani kepentingan masyarakat umum. b. Dipimpin oleh seorang direksi atau direktur.

c. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.

d. Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara. e. Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.

f. Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara. Contohnya : Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA,Perum Peruri, Perum Perumnas, Perum Balai Pustaka.

g. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public.

h. Dapat menghimpun dana dari pihak. 2. Perusahaan Perseroan Terbuka (Persero)

Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut:

a. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden.

b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-undangan.

c. Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang. d. Modalnya berbentuk saham.

e. Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan

3. Perusahaan Jawatan (Perjan)

a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b. Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah.

c. Di pimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau dirjen departemen yang bersangkutan.

d. Status karyawannya adalan pegawai negeri. Transparansi dan Keterbukaan Informasi Publik

Menurut Mardiasmo (2004;30), transparansi berarti keterbukaan (opennsess) pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak – pihak yang membutuhkan informasi. Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan dan informasi lainya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak – pihak yang berkepentingan.

Ciri-ciri keterbukaan adalah:

a. Terbuka (transparan) dalam proses maupun pelaksanaan kebijakan publik. b. Menjadi dasar atau pedoman dalam dialog dan berkomunikasi.

c. Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan yang tidak di lakukannya maupun dilakukan orang lain.

(4)

d. Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak kecurigaan orang lain.

e. Bersikap hati-hati danselektif (check and recheck ) dalam menerima dan mengelola informasi darimanapun sumbernya.

f. Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain .

g. Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya atas segala yang dilakukan. h. Sangat menyadari keagamaan dalam berbagai bidang kehidupan.

i. Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.

j. Mau dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan badan publik yang juga harus mematuhi undang-undang keterbukaan informasi publik, dan diatur tersendiri pada Pasal 14. Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan atau badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negara dalam Undang-Undang ini adalah:

1. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangka waktu pendirian, dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar.

2. Nama lengkap pemegang saham, anggota direksi, dan anggota dewan komisaris perseroan; 3. Laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan tanggung jawab

sosial perusahaan yang telah diaudit: a. Neraca (balance sheet)

b. Laporan laba/rugi (statement of income) c. Laporan arus kas (statement of cash flow)

d. Catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement)

e. Laporan perubahan modal (statement of changes in stockholder equity)

4. Hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya.

5. Sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/ dewan pengawas dan direksi. 6. Mekanisme penetapan direksi dan komisaris/ dewan pengawas.

7. Kasus hukum yang berdasarkan UndangUndang terbuka sebagai Informasi Publik.

8. Pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.

9. Pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang. 10. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan. 11. Perubahan tahun fiskal perusahaan.

12. Kegiatan penugasan pemerintah dan/ atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi. 13. Mekanisme pengadaan barang dan jasa, dan

14. Informasi lain yang ditentukan oleh UndangUndang yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

E-Government

PBB mendefinisakan e-government sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan penerapannya oleh pemerintah untuk menyediakaan informasi dan layanan public ke masyarakat. Sejak tahun 2003 PBB mengembangkan indeks pengembangan e-government (e-government development index, disingkat EGDI) sebagai dasar pemeringkatan negara-negara yang menjadi anggota PBB. EGDI adalah indikator komposit yang mengukur kemauan dan kapasitas administrasi pemerintahan untuk menggunakan TIK untuk menyediakaan memberikan layanan publik. EGDI untuk edisi 2012 diukur berdasarkan tiga sub index yaitu online service index, telecommunictaion index, dan human capital index. Formula perhitungan EDGI adalah sebagai berikut:

(5)

EGDI = (⅓Online service index)+(⅓ Telecommunication index)+ (⅓Human capital index)

Ukuran, Popularitas Situs Web, dan Kekayaan Dokumen.

Internet adalah sebuah jaringan komunikasi elektronik yang sangat besar diantara bisnis, konsumen, agen pemerintah, sekolah dan organisasi-oganisasi lain, internet juga memberikan forum komunikasi yang benar-benar bebas dan menghasilkan informasi yang bebas pula, setiap orang dapat dengan bebas menuliskan pendapat melalui internet. Menurut Thomas (1997), internet adalah sebuah world wide, bentuk jaringan bebas menggunakan jaringan line telepon, terdiri dari jutaan pengguna diseluruh dunia yang membuat koneksi melalui modem dan dapat berkomunikasi satu sama lain.

1. Ukuran

Halaman web dapat terdiri dari dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, suara, dan video) yang menggunakan konsep hyperlink atau terhubung satu sama lain. Ukuran adalah kekayaan halaman web dari mesin pencari seperti google dan yahoo. Menurut Alex (2010) ada empat mesin pencari utama yang digunakan dalam peringkat, yang berarti mendapatkan nilai ukuran adalah dengan mengetikkan kata kunci "site: domain". Keempat mesin pencari adalah Google, Yahoo, Bing, dan Exalead. Untuk mengetahui jumlah ukuran dapat dilakukan dengan mengetik kata kunci "site: domain" di mesin pencari. 2. Popularitas Situs Web.

Ada berbagai cara untuk menentukan popularitas website di internet menurut Harry (2005) salah satunya adalah popularitas link. Popularitas link adalah kekayaan halaman web lain yang link ke website kami. Pengambilan informasi berkaitan dengan proses yang terlibat kebutuhan, penyimpanan, pencarian, dan mencari informasi yang diinginkan oleh manusia (Ingwersen: 2002).

Semua daftar semua situs di web diurutkan berdasarkan popularitas situs dengan situs web. Popularitas situs web dapat diukur dengan menggunakan Traffic Rank Alexa. Alexa Traffic Rank popularitas menghitung berdasarkan tingkat lalu lintas dengan menganalisa jutaan pengunjung website dari pengguna Alexa Toolbar dan sumber data yang diperoleh bentuk lain yang beragam. Informasi ini disortir, disaring, dihitung, dan komputerisasi, sampai akhirnya mendapatkan peringkat popularitasnya tersebut kemudian ditampilkan dalam layanan Alexa.

Untuk menentukan peringkat website dalam skala nasional dan internasional dengan menggunakan Traffic Rank Alexa dapat dilakukan dengan mengunjungi situs www.alexa.com dan mengetik kata kunci "domain" di mesin pencari lalu lintas peringkat Alexa.

3. Kekayaan Dokumen

Koleksi digital dapat terdiri atas beberapa jenis dokumen (file type) yaitu setiap program yang berbeda akan menghasilkan jenis dokumen yang berbeda pula sesuai dengan program yang digunakan, perbedaan itu dapat dilihat dari gambar icon dokumen atau yang lebih umum adalah tiga huruf yang tertera setelah tanda titik pada judul dokumen. Informasi yang dapat diperoleh melalui website atau situs web merupakan tolak ukur suatu perusahaan terbuka atau tertutup akan suatu informasi mengenai perusahaannya. Informasi sebenarnya dapat memberikan efek positif bagi perusahaan itu sendiri karena dengan begitu banyak masyarakat atau investor tertarik untuk melihat bahkan berminat untuk menanamkan sahamnya. Informasi dapat berupa dokumen agar orang yang membutuhkan informasi tersebut mudah mengaksesnya. Dokumen itu bisa berupa file berjenis doc, ppt, xls, dan pdf.

Pengertian Laporan Keuangan

(6)

kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.

Komponen Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Neraca, adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah dan sifat aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik usaha pada saat tertentu.

a. Aktiva, adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang.

b. Kewajiban, adalah utang yang harus dibayar perusahaan dengan uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang.

c. Modal, adalah hak pemilik perusahaan atas kekayaan perusahaan.

2. Laporan Laba-Rugi, adalah suatu daftar yang menggambarkan hasil operasi perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Di dalamnya terdiri dari pendapatan dan beban. Bila pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan akan mendapatkan laba dan bila pendapatan lebih kecil dari beban, maka perusahaan akan menderita kerugian.

a. Pendapatan, adalah aliran penerimaan kas/harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.

b. Beban, adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.

3. Laporan Perubahan Modal, adalah suatu daftar informasi yang menggambarkan tentang perubahan modal pemilik. Perubahan ini biasa disebabkan karena ada tambahan modal atau disebabkan adanya prive (pengambilan untuk kepentingan pribadi pemilik).

4. Laporan Arus Kas, adalah suatu daftar informasi yang melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu, serta dari mana kas datang dan bagaimana kas tersebut dibelanjakan. Di dalam laporan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Aktivitas Operasi, yang berhubungan dengan transaksi-transaksi yang menghasilkan laba bersih.

b. Aktivitas Investasi, yang berkaitan dengan akun-akun dalam aktiva tetap.

c. Aktivitas Pendanaan, yang berkaitan dengan akun kewajiban dan ekuitas pemilik.

5. Catatan atas laporan keuangan, adalah menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang berfungsi untuk memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian

Pada Penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah perusahaan BUMN yang sudah menjadi perusahaan publik dan yang belum menjadi perusahaan publik. Jumlah perusahaan BUMN di Indonesia saat ini sebanyak 165 perusahaan dan yang sudah menjadi perusahaan publik sebanyak 19 perusahaan serta 145 perusahaan belum publik. Sampel dalam penelitian ini adalah 38 perusahaan BUMN, seluruh perusahaan harus memenuhi kriteria yang diinginkan penulis. Sampel akan disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.

Perusahaan yang sudah publik

No. Sektor Nama Perusahaan

(7)

2 Perbankan PT. Bank Negara Indonesia 3 Perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia 4 Perbankan PT. Bank Tabungan Negara 5 Jasa Konstruksi PT. Adhi Karya

6 Jasa Konstruksi PT. Pembangunan Perumahan 7 Jasa Konstruksi PT. Wijaya Karya

8 Industri Farmasi PT. Indofarama 9 Industri Farmasi PT. Kimia Farma

10 Bidang Energi PT. Perusahaan Gas Negara

11 Bidang Energi PT. Tambang Batubara Bukit Asam 12 Pertambangan PT. Timah

13 Pertambangan PT. Aneka Tambang 14 Angkutan Darat PT. Jasa Marga 15 Baja & Konstruksi Baja PT. Krakatau Steel

16 Semen PT. Semen Gresik Group

17 Telekomunikasi PT. Indosat

18 Telekomunikasi PT. Telekomunikasi Indonesia 19 Penerbangan PT. Garuda Indonesia

Tabel 3.

Perusahaan yang belum publik

No. Sektor Nama Perusahaan

1 Perbankan PT. Bank Ekspor Indonesia 2 Jasa Konstruksi PT Waskita Karya

3 Jasa Konstruksi PT. Brantas Abipraya 4 Jasa Konstruksi PT Yodya Karya 5 Industri Farmasi PT Biofarma 6 Bidang Energi PT Geo Dipa Energi

7 Bidang Energi PT Perusahaan Listrik Negara 8 Pertambangan/ Energi PT Pertamina

9 Bidang Energi PT Pembangkitan Jawa Bali 10 Pertambangan PT. Freeport Indonesia 11 Baja & Konstruksi Baja PT. Barata Indonesia 12 Baja & Konstruksi Baja PT. Boma Bisma Indra

13 Semen PT. Semen Baturaja

14 Penerbangan PT. Merpati Nusantara Airlines

15 Perumahan/ Jasa Konstruksi Perum Pembangunan Perumahan Nasional 16 Angkutan Darat PT Kereta Api Indonesia

17 Angkutan Darat Perum DAMRI

18 Telekomunikasi Perum LKBN ANTARA 19 Telekomunikasi Perjan RRI

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) dan variabel independen (X).

a. Dependent variabel (Y).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah website popularitas (Y). Dalam popularitas situs penelitian diukur dengan menggunakan Traffic Rank Alexa.

(8)

b. Variabel independen (X).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Indeks keterbukaan informasi keuangan (X1).

Situs web dinilai dari segi empat fitur yang berbeda seperti informasi yang tersedia, pelayanan publik, keterbukaan, dan tanggapan dari warga atau pemerintah (Lollar: 2006). Keterbukaan informasi keuangan adalah indeks keterbukaan suatu website akan informasi yang dimiliki dan diadaptasi dari undang-undang keterbukaan informasi.

Rumus: 14

.xi i = 1 n. max Ketereangan:

.xi : Jumlah penilaian 14 butir

n. max : Jumlah nilai maksimum 14 butir 2. Variabel kekayaan informasi (X2).

Kekayaan informasi adalah informasi yang dimiliki dan dibagikan untuk dapat dilihat masyarakat luas dan dapat diakses melalui website. Kekayaan informasi menggunakan hasil pencarian di mesin pencari google, terlepas dari kedalaman, keaslian, dan informasi yang relevan pada setiap halaman situs web (Silfianti W & Ruddy J: 2011). Variabel ini dilihat dan dinilai melalui mesin pencari yaitu google.

3. Variabel kekayaan dokumen (X3).

Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistik elektronik, dan lain sebagainya (Tarto: 2008). Koleksi digital itu merupakan kekayaan dokumen dalam bentuk file microsoft word (Doc), microsoft powerpoint (PPT), dan

Portable Document Format (PDF) yang dilihat dengan menggunakan mesin pencari yaitu google yang dapat diunggah (download) oleh masyarakat luas diwebsite.

PEMBAHASAN

Keterbukaan informasi keuangan pada perusahaan BUMN dengan menggunakan undang-undang KIP pasal 14 digambarkan pada indeks keterbukaan informasi keuangan dibawah ini:

(9)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Indeks keterbukaan informasi keuangan Gambar 1.

Indeks Keterbukaan Informasi Keuangan

Dapat dilihat bahwa penilaian tertinggi urutan 1 yaitu PT. Bank Mandiri (tbk) memiliki total penilaian keterbukaan informasi publik dengan menggunakan undang-undang keterbukaan informasi publik pasal 14 adalah sebesar antara 90%-100% atau lebih tepatnya 94%. Untuk rata-rata penilaian keterbukaan informasi publik adalah antara 70-80%. Dengan begitu dapat terlihat, dari sampel 38 perusahaan BUMN sebanyak 24 perusahaan memiliki rata-rata penilaian diatas 60% bisa dikategorikan baik dan sangat baik. Sedangkan ada 5 perusahaan BUMN dari 38 sampel yang masih memiliki rata-rata dibawah 40% yaitu PT. Merpati Nusantara Airlines, Perjan RRI, PT. Freport Indonesia, PT. Barata Indonesia, dan PT. Boma Bisma Indra. Untuk melihat secara jelas dan terinci indeks keterbukaan informasi keuangan.

Untuk informasi keuangan lebih disajikan karena keuangan merupakan nyawa dari perusahaan itu sendiri dan dapat terlihat jelas kinerja serta kesehatan keuangan dari perusahaan itu sendiri. Dengan begitu, masyarakat dan investor bisa menilai dan tidak salah langkah untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Komponen keuangan dibahas pada butir 3. Butir 3a adalah informasi neraca keuangan perusahaan (balance sheet) yang telah diaudit sebanyak 23 perusahaan telah menyediakan informasi tersebut secara lengkap dan terinci atau dinilai dengan poin 4, salah satunya PT. Bank Mandiri (tbk) dan Perusahaan Listrik Negara untuk yang belum publik. Sedangkan 5 perusahaan mendapatkan poin 3 yaitu ada relatif rinci tetapi tidak disertai dengan dokumen lengkap, 4 perusahaan mendapatkan poin 2 yaitu ditemukan tetapi hanya beberapa informasi singkat, dan 6 perusahaan yang mendapatkan poin 1 yaitu tidak ada ditemukan kata kunci yang sesuai. Disini menggambarkan kekayaan (asset) dan kewajiban (liability) perusahaan serta terlihat sangat jelas kesehatan keuangan perusahaan dalam bentuk neraca. Hal ini merupakan pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya.

Butir 3b yaitu laporan laba/rugi (statement of income) yang telah diaudit sebanyak 24 perusahaan telah menyediakan informasi tersebut secara lengkap dan terinci atau dinilai dengan poin 4, salah satunya PT. Bank Mandiri (tbk) dan Perusahaan Listrik Negara untuk yang belum publik. Sedangkan 4 perusahaan mendapatkan poin 3 yaitu ada relatif rinci tetapi tidak disertai dengan dokumen lengkap, 4 perusahaan mendapatkan poin 2 yaitu ditemukan tetapi hanya beberapa informasi singkat, dan 6 perusahaan yang mendapatkan poin 1 yaitu tidak ada ditemukan kata kunci yang sesuai. Sama halnya dengan butir 3a, perusahaan BUMN yang sudah publik lebih terbuka dan menginformasikan keuangan dengan jelas dan

(10)

terbaru dibanding perusahaan belum publik. Butir ini menggambarkan laba/rugi yang dicapai perusahaan, yang merupakan pertimbangan utama investor untuk menanamkan sahamnya.

Butir 3c yaitu laporan arus kas (statement of cash flow) yang telah diaudit sebanyak 22 perusahaan telah menyediakan informasi tersebut secara lengkap dan terinci atau dinilai dengan poin 4, salah satunya PT. Bank Mandiri (tbk) dan Perusahaan Listrik Negara untuk yang belum publik. Sedangkan 3 perusahaan mendapatkan poin 3 yaitu ada relatif rinci tetapi tidak disertai dengan dokumen lengkap, 5 perusahaan mendapatkan poin 2 yaitu ditemukan tetapi hanya beberapa informasi singkat, dan 8 perusahaan yang mendapatkan poin 1 yaitu tidak ada ditemukan kata kunci yang sesuai. Sama halnya dengan butir 3a dan butir 3b, perusahaan BUMN yang sudah publik lebih terbuka dan menginformasikan keuangan dengan jelas dan terbaru dibanding perusahaan belum publik.

Butir 3d yaitu catatan laporan keuangan (notes of financial statement) yang telah diaudit sebanyak 24 perusahaan telah menyediakan informasi tersebut secara lengkap dan terinci atau dinilai dengan poin 4, salah satunya PT. Bank Mandiri (tbk) dan Perusahaan Listrik Negara untuk yang belum publik. Sedangkan 3 perusahaan mendapatkan poin 3 yaitu ada relatif rinci tetapi tidak disertai dengan dokumen lengkap, 6 perusahaan mendapatkan poin 2 yaitu ditemukan tetapi hanya beberapa informasi singkat, dan 5 perusahaan yang mendapatkan poin 1 yaitu tidak ada ditemukan kata kunci yang sesuai. Butir ini, hampir seluruh perusahaan menyediakan informasi ini karena semua investor dan masyarakat melihat terlebih dahulu informasi ini dan dapat melihat keuntungan atau kerugian perusahaan tersebut secara berkala.

Butir 3e yaitu laporan arus kas (statement of cash flow) yang telah diaudit sebanyak 23 perusahaan telah menyediakan informasi tersebut secara lengkap dan terinci atau dinilai dengan poin 4, salah satunya PT. Bank Mandiri (tbk) dan Perusahaan Listrik Negara untuk yang belum publik Sedangkan 2 perusahaan mendapatkan poin 3 yaitu ada relatif rinci tetapi tidak disertai dengan dokumen lengkap, 5 perusahaan mendapatkan poin 2 yaitu ditemukan tetapi hanya beberapa informasi singkat, dan 8 perusahaan yang mendapatkan poin 1 yaitu tidak ada ditemukan kata kunci yang sesuai. Butir ini dapat menggambarkan aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan yang dilakukan perusahaan.

Gambar 2.

Keterbukaan informasi butir 3 (keuangan) 23 5 4 6 Butir 3a nilai 4 nilai 3 nilai 2 nilai 1 4 24 4 6 Butir 3b nilai 4 nilai 3 nilai 2 nilai 1 22 3 5 8 Butir 3c nilai 4 nilai 3 nilai 2 nilai 1 3 24 6 5 Butir 3d nilai 4 nilai 3 nilai 2 nilai 1 2 23 5 8 Butir 3e nilai 4 nilai 3 nilai 2 nilai 1

(11)

Perbandingan Perusahaan Publik dan Belum Publik

Untuk perusahaan publik terbaik dan terbuka infomasinya adalah PT. Bank Mandiri (tbk) dengan nilai indeks 0,9444 dan untuk perusahaan belum publik yang terbaik serta terbuka informasinya adalah PT. Perusahaan Listrik Negara dengan nilai indeks 0,8472. Perbandingan terlihat jelas, perusahaan publik memperoleh nilai indeks total 15,3056 sedangkan perusahaan belum publik 9,8609. Artinya perusahaan publik lebih terbuka dibanding perusahaan belum publik. Berikut ini akan ditampilkan perbandingan perusahaan BUMN yang sudah publik dan belum publik berdasarkan indeks keterbukaan informasi dengan total sampel 38 dan total penilaian indeks keterbukaan informasi 25,1665:

15,3056 9,8609 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Perusahaan Publik Perusahaan Belum

Publik

Total Indeks Ketebukaan Informasi

Total seluruh indeks = 25,1665

Gambar 3.

Perbandingan keterbukaan informasi Peringkat Profil Keuangan

Tabel 4. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Total Harta (Asset) 38 0 466082771 52532062.74 1.2199998 Modal (Equity) 38 0 271170000 15453387.13 4.52997 Laba Setelah Pajak 38 0 15481000 1626315.74 3538758.874 Valid N (listwise) 38

Sumber: Data diproses dengan SPSS, 2012

Rata-rata total harta perusahaan BUMN adalah Rp 52.532.062,74 juta dengan total harta terbesar adalah Rp 466.082.771 juta yaitu PT. Bank Mandiri (tbk) yang artinya perusahaan tersebut memiliki total harta terbanyak. Kedua terbesar total hartanya adalah PT. Perusahaan Listrik Negara dengan Rp 426.519.000 juta dan menjadikan perusahaan belum publik peringkat pertama yang memiliki total harta terbesar. Dan yang memiliki total harta

(12)

terendah adalah PT. Yodya Karya sebesar Rp 50.787 juta serta yang tidak menyediakan informasi keuangan ada 8 perusahaan BUMN dan dianggap Rp 0.

Rata-rata modal perusahaan BUMN adalah Rp 15.453.387,13 juta dengan total harta terbesar adalah Rp 271.170.000 juta yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara. Kedua terbesar modalnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk) dengan Rp 60.981.000 juta. Dan yang memiliki modal terendah adalah PT. Yodya Karya sebesar Rp 12.432 juta serta yang tidak menyediakan informasi keuangan ada 8 perusahaan BUMN dan dianggap Rp 0.

Rata-rata laba setelah pajak perusahaan BUMN adalah Rp 1.626.315,74 juta dengan laba setelah pajak terbesar adalah Rp 15.481.000 juta yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk). Kedua terbesar laba setelah pajak adalah PT. Perusahaan Listrik Negara dengan Rp 14.621.000 juta. Dan yang memiliki laba setelah pajak terendah adalah PT. Yodya Karya sebesar Rp 2.956 juta serta yang tidak menyediakan informasi keuangan ada 8 perusahaan BUMN Peringkat Website Tabel 5. Peringkat Website No. Nama Perusahaan Global Rank Nama Perusahaan Index Nama Perusahaan Kekayaan Informasi Nama Perusahaan Kekayaan dokumen 1 PT. Bank Mandiri (tbk) 2104 PT. Bank Mandiri (tbk) 0,9444 PT. Indofarama (tbk) 657000 PT. Krakatau Steel (tbk) 7663 2 PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk) 5321 PT. Bank Negara Indonesia (tbk) 0,9306 PT. Indosat (tbk) 139000 PT. Indosat (tbk) 1486 3 PT. Bank Negara Indonesia (tbk) 6126 PT. Jasa Marga (tbk) 0,8889 PT. Perusahaan Listrik Negara 95800 PT. Perusahaan Listrik Negara 945 4 Perum LKBN ANTARA 8730 PT. Perusahaan Listrik Negara 0,8472 PT. Aneka Tambang (tbk) 88000 PT. Aneka Tambang (tbk) 896 5 PT. Garuda Indonesia (tbk) 15026 PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk) 0,8333 PT. Pertamina 53600 PT. Pertamina 891 6 PT. Bank Rakyat Indonesia (tbk) 15275 PT. Bank Rakyat Indonesia (tbk)

0,8333 Perjan RRI 52700 PT. Bank

Mandiri (tbk) 676 7 PT. Indosat (tbk) 23603 PT. Tambang Batubara Bukit Asam (tbk) 0,8333 PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk) 28500 PT. Telekomunikasi Indonesia (tbk) 661 8 PT. Kereta Api Indonesia 32856 PT. Bank Tabungan Negara (tbk) 0,8194 PT. Bank Mandiri (tbk) 18000 PT. Perusahaan Gas Negara (tbk) 365 9 PT. Perusahaan Listrik Negara 38869 PT. Kimia Farma (tbk) 0,8194 PT. Krakatau Steel (tbk) 12600 PT. Tambang Batubara Bukit Asam (tbk) 310 10 PT. Pertamina 52635 PT. Indosat (tbk) 0,8056 PT. Pembangkitan Jawa Bali 5620 PT. Wijaya Karya (tbk) 230

Dari tabel diatas, dapat dilihat peringkat-peringkat perusahaan BUMN berdasarkan popularitas web, indeks keterbukaan informasi keuangan, kekayaan informasi, dan kekayaan dokumen. Untuk peringkat 1 popularitas web adalah PT. Bank Mandiri (tbk) dengan peringkat dunia menurut traffic alexa yaitu peringkat 2104 dunia. Untuk peringkat 1 indeks keterbukaan informasi keuangan adalah PT. Bank Mandiri (tbk) dengan indeks sebesar

(13)

0,9444. Hal ini berarti berbanding lurus dengan tingkat popularitas web. Untuk peringkat 1 kekayaan informasi PT. Indofarma (tbk) dengan kekayaan informasi sebanyak 657000 halaman. Untuk peringkat 1 kekayaan dokumen adalah PT. Krakatau Steel (tbk) dengan kekayaan dokumen sebanyak 7663 dengan rincian 3 file doc, 7660 file PDF, dan 0 file ppt. Dari keseluruhan peringkat 1, didominasi oleh perusahaan BUMN yang berstatus publik. Untuk yang belum publik adalah PT. Perusahaan Listrik Negara merupakan perusahaan yang terbuka untuk informasinya dan selalu masuk peringkat 10 besar dalam pemeringkatan website diatas berdasarkan popularitas web, indeks keterbukaan informasi keuangan, kekayaan informasi, dan kekayaan dokumen.

UJI HIPOTESIS Uji Korelasi Spearman

Tabel 6.

Uji Korelasi Spearman Correlations Index Keterbukaan Informasi Publik Kekayaan Informasi Jumlah Dokumen Spearman's rho

Peringkat dunia Correlation Coefficient

-.471** -.603** -.608**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000

N 38 38 38

Sumber: Data diproses dengan SPSS, 2012

Setelah terlihat hasil pemrosesan dengan SPSS, nilai signifikan harus > 0,05 untuk hasil Ho diterima dan < 0,05 untuk hasil Ho ditolak. Sedangkan untuk mencari z hitung dapat melihat corerelation coefficient. Output uji korelasi spearman ini merupakan hasil untuk menguji dari hipotesis:

- Ho : Kedua variabel tidak ada hubungan satu dengan yang lain.

- Hi : Kedua variabel ada hubungan yang signifikan satu dengan yang lain.

Untuk uji korelasi spearman tentang hubungan popularitas situs web dengan indeks keterbukaan informasi, nilai signifikan sebesar 0,003 dengan demikian Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara popularitas situs web dengan indeks keterbukaan informasi keuangan. Lalu nilai koefisien korelasi spearman sebesar -0,471 atau bernilai negatif artinya adanya hubungan yang kuat tidak searah atau hubungan terbalik. Hubungan terbalik yang dimaksud adalah semakin tinggi popularitas situs web semakin rendah indeks keterbukaan informasi keuangan, begitu sebaliknya. Untuk kekayaan informasi dan kekayaan dokumen terhadap popularitas situs web. Hasilnya sama dengan indeks keterbukaan informasi keuangan yaitu ada hubungan kuat tidak searah namun hubungan terbalik.

Uji Mann-Whitney

Tabel 7. Uji Mann-Whitney

(14)

Indeks keterbukaan keuangan Mann-Whitney U 16.000 Wilcoxon W 206.000

Z -4.809

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a

Sumber: Data diproses dengan SPSS, 2012

Hasil uji Mann-Whitney ini merupakan hasil untuk menguji dari hipotesis:

- Ho : Status perusahaan publik terhadap keterbukaan informasi publik tidak berbeda dengan status perusahaan belum publik.

- Hi : Status perusahaan publik terhadap keterbukaan informasi publik berbeda dengan status perusahaan belum publik.

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: - Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.

- Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa signifikan yang didapat dari uji Mann-Whitney adalah 0,000, nilai signifikan atau probabilitas < 0,05 yang berarti Ho ditolak. Jadi perusahaan publik terhadap peringkat dunia berbeda dengan status perusahaan belum publik. Hal ini dikarenakan, perusahaan publik sahamnya dijual ke masyarakat yang mewajibkan perusahaan publik untuk terbuka khususnya informasi keuangannya dibanding perusahaan belum publik.

Hasil Perbandingan Penelitian Terdahulu

Penilaian keterbukaan informasi keuangan menurut undang-uandang keterbukaan informasi publik pasal 14 dengan menggunakan 14 butir sudah sangat terbuka untuk publik. Variabel popularitas situs web memiliki hubungan terbalik atau tidak bergantung dengan indeks keterbukaan informasi, kekayaan informasi, dan kekayaan dokumen. Menurut Welch, penggunaan internet menunjukkan positif hubungan dengan tingkat kepuasan transparansi, dan transparansi, bersama-sama dengan kepuasan interaktivitas secara positif terkait dengan kepercayaan publik dalam pemerintahan. Variabel indeks keterbukaan informasi publik, kekayaan informasi dan ukuran memiliki pengaruh secara parsial terhadap popularitas website dengan hubungan negatif arah. Hal ini menunjukkan disebabkan pengungkapan informasi keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh jasa keuangan pengguna atau investor (Clements dan Wolfe, 2000 di Kelton, 2006).

Penggunaan urutan internet dengan karakteristik perusahaan asosiasi dengan perilaku pengungkapan, indeks pengungkapan telah dibangun dan dianggap sebagai alat penelitian penting (Celik et al, 2006). Dengan penggunaan internet menunjukkan hubungan positif dengan tingkat kepuasan transparansi, dan transparansi, bersama-sama dengan kepuasan interaktivitas berhubungan positif dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Faktor-faktor seperti kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan volume perdagangan adalah tolak ukur kuat kualitas pengungkapan informasi sehingga hubungan investor diberikan kekuatan penjelas sedikit tambahan lain mungkin penjelasan untuk hubungan hasil antara kualitas pengungkapan dan asimetri informasi dan (Brown & Hillegeist, 2007). Pemegang Saham kepercayaan dalam pengelolaan perusahaan dapat meningkat jika informasi keuangan dan informasi penting lainnya transparan (Muntoro, 2006). Jika itu

(15)

membuat kepercayaan publik sehingga investor dan pengguna akan tertarik untuk menginvestasikan dana mereka di perusahaan.

Penelitian ini juga konsisten dengan Silfianti & Ruddy J (2011). Mereka memiliki gagasan bahwa popularitas situs tidak tergantung pada kekayaan informasi dan sejumlah fitur web. Tetapi popularitas situs tidak tergantung pada kekayaan informasi dan sejumlah fitur web. Jumlah informasi dan jumlah fitur layanan belum mampu meningkatkan popularitas website provinsi di Indonesia. Variabel indeks abadi, indeks teknologi dan pengguna Indeks dukungan belum mempengaruhi sebagian untuk popularitas situs. Ini adalah menyebabkan jumlah informasi, jumlah aplikasi tambahan dan jumlah fitur belum mampu meningkatkan website popularitas (Silfianti dan Suhadril, 2011). Penelitian ini konsisten dengan Silfianti dan Suhadril (2011). Mereka memiliki gagasan bahwa popularitas situs tidak tergantung pada informasi kekayaan, jumlah informasi dan sejumlah fitur web. Jumlah informasi dan jumlah fitur layanan belum mampu meningkatkan popularitas website provinsi di Indonesia. Penelitian ini tentang pengaruh internet indeks keuangan didukung oleh Lestari dan Chariri (2006), Altin (2007), dan Alimilia (2008).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan di bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Keterbukaan informasi keuangan dengan menggunakan undang-undang keterbukaan informasi publik tahun 2008 pasal 14 yang memiliki penilaian tertinggi yang dinilai berdasarkan indeks adalah PT. Bank Mandiri (tbk) dengan nilai indeks sebesar 0,9444 atau jika dinilai dengan poin, yaitu 68 poin dari jumlah keseluruhan 72 poin..

b. Berdasarkan hasil pengujian antara popularitas situs web terhadap indeks keterbukaan informasi keuangan, kekayaan informasi, dan kekayaan dokumen terdapat hubungan yang erat dan signifikan satu dengan yang lainnya dengan nilai signifikan 0,003, 0,000, dan 0,000 serta nilai koefisien korelasi negatif, itu artinya setiap variabel tidak memiliki ketergantungan.

c. Ada perbedaan dalam status perusahaan BUMN yaitu perusahaan publik dan perusahaan yang belum publik. Dilihat dari signifikan yang didapat dari uji Mann-Whitney adalah 0,000. Jadi perusahaan publik terhadap peringkat dunia berbeda dengan status perusahaan belum publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang harus dan wajib menyediakan informasi kepada publik mengingat perusahaan publik sahamnya dijual ke masyarakat dibanding perusahaan belum publik.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono dan Hendry M. Fakhruddin. (2008). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Edisi 2). Jakarta : Salemba Empat.

G,Sugiyarso dan F Winarni.2006. Manajeman keuangan: pemahaman laporan keuangan pengelolaan aktiva, kewajiban dan modal serta pengukuran kinerja perusahaan.Tangerang:Agromedia Pustaka.

Hermana, Budi and W. Silfianti. Evaluating E-government Implementation by Local Government: Digital Divide in Internet Based Public Services in Indonesia.

International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 3 [Special Issue - January 2011].

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1. “Standar Akuntansi Keuangan”. PT Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004.Standar Akuntansi Keuangan.Per 1 Oktober 2004.Jakarta: Salemba Empat.

(16)

Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik NonParametrik.Penerbit PT Elex Media Komputindo,Jakarta.

Sawir, Agnes. 2005.Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Silfianti, W & Ruddy, J, 2011, “Do Indonesian Province Website Rich and Popular?”, World

of Computer Science and Information Technology Journal (WCSIT). Vol.1, No. 6, 253-259.

Slamet, Munawir.2002. “Analisa Laporan Keuangan”. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Soemarso, S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku Dua, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan butir 1 (satu) di atas kami umumkan pemenang dalam pelelangan Pekerjaan Pengadaan Peralatan NDB di Bandara Kuala Batu Blang Pidie dengan

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya untuk paket pekerjaan Pengawasan Pembangunan Pendopo Bupati Aceh Barat Daya dengan ini kami

Sebagai kelanjutan proses pelelangan ini, kami mengundang saudara untuk menghadiri tahapan verifikasi dan pembuktian kualifikasi paket pekerjaan Pembangunan Pasar Modern Kab. Aceh

Sehubungan dengan evaluasi penawaran Paket Pekerjaan Paket Pekerjaan Pengadan MDI dengan Kode Lelang 3976041, maka bersama ini Pokja 03 Biro Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Rehab Berat Gedung Rawat Inap Puskesmas Sungai Mas, maka kami mengundang saudara untuk klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi

Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran dan Kualifikasi Nomor : 07/ Hub.A.15/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 dengan hasil sbb :.. No Nama Perusahaan Persyaratan

Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus evaluasi harga sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Nomor :

Sehubungan dengan pelaksanaan tahapan pelelangan Paket tersebut di atas, maka bersama ini kami mengundang saudara untuk hadir dalam Pembuktian Kualifikasi dan Klarifikasi yang akan