BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Dal
Dalam am dundunia ia perpertamtambanbangan gan ada ada banbanyayak k tekteknik nik dan dan cara yang cara yang dipdipakaakaii untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah. Salah satunya adalah mengenai untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah. Salah satunya adalah mengenai pembongkaran
pembongkaran batuan batuan yang yang sangat sangat keras, keras, dimana dimana batuan batuan tersebut tersebut tidak tidak dapatdapat di
dibobongngkakar r secsecara ara mamanunual al mamaupupun un memekakaninis. s. MaMaka ka didipipililih h pepeleledakdakan an dadalamlam men
mengatgatasi asi masamasalah lah tertersebsebut. ut. UntUntuk uk itu itu dipdiperluerlukan kan suasuatu tu penpengengenalan alan tekteknik nik peledakan pada tambang terbuka maupun tambang bawah tanah d
peledakan pada tambang terbuka maupun tambang bawah tanah dengan mengikutiengan mengikuti praktikum.
praktikum. Ses
Sesuai uai dendengan gan KurKurikuikulum lum PenPendiddidikaikan n JurJurusausan n TTekeknik nik PerPertamtambanbangangan Sekolah Tinggi Teknologi asional !STT"S# $ogyakarta, mahasiswa Jurusan Sekolah Tinggi Teknologi asional !STT"S# $ogyakarta, mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan diwa%ibkan untuk mengikuti mata kuliah Praktikum Teknik Teknik Pertambangan diwa%ibkan untuk mengikuti mata kuliah Praktikum Teknik Peledakan. Praktikum ini berbobot & SKS.
Peledakan. Praktikum ini berbobot & SKS.
Dalam praktikum ini, mahasiswa dia%arkan mengenai teknik peledakan Dalam praktikum ini, mahasiswa dia%arkan mengenai teknik peledakan sec
secarara a teteorori i mamaupupun un prpraktaktik ik peperagraga a pepeleledadakakan n memengnggugunanakakann benbench ch modmodel el ,, sehingga mahasiswa diharapkan bisa lebih mengenal tahap kegiatan peledakan sehingga mahasiswa diharapkan bisa lebih mengenal tahap kegiatan peledakan dil
dilapaapangangan n sepsepertierti priming, priming, charging charging ANFO, ANFO, tie tie upup dengan mempraktikannyadengan mempraktikannya secara langsung.
secara langsung.
1.2 Maksud dan Tujuan 1.2 Maksud dan Tujuan
&.
&. MahMahasisasiswa dapwa dapat menat mengertgertahuahui tu%uai tu%uan dari peln dari peledaedakankan '.
'. MahasiMahasiswa daswa dapat mpat mengetahengetahui kriui kriteria pteria penggenggalian dalian dan alan alat bor at bor (.
(. MahasiMahasiswa dapswa dapat menat mengetahugetahui bahan i bahan peledapeledak dan k dan kesetimkesetimbangabangan oksin oksigengen ).
). MahasiMahasiswa daswa dapat mpat mengetahengetahui perui peralatan alatan dan pdan perlengerlengkapan kapan peledpeledakanakan *.
*. MahMahasisasiswa dapwa dapat menat mengetagetahui tahui tahaphapan pelan peledaedakankan +.
+. MahasiMahasiswa dswa dapat apat mengetmengetahui ahui rancanrancangan dgan dan ean eek pek peledakeledakanan -.
-. MahasiMahasiswa dswa dapat apat mengetmengetahui ahui ragmeragmentasi ntasi hasil hasil peledpeledakanakan .
. MahasiMahasiswa dapaswa dapat mengt mengetahui petahui pengelengelompokompokan lubaan lubang ledng ledak pada taak pada tambangmbang bawah tanah
bawah tanah
& &
BAB II BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM 2.1 Aara I Tujuan Peledakan
2.1 Aara I Tujuan Peledakan 2.1.1 Penda!uluan
2.1.1 Penda!uluan
Teknik peledakan merupakan tindak lan%ut dari kegiatan pembora, dimana Teknik peledakan merupakan tindak lan%ut dari kegiatan pembora, dimana tu%uannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar men%adi tu%uannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar men%adi rag
ragmenmen/ra/ragmegmen n yanyang g berberukuukuran ran leblebih ih keckecil il sehnsehngga gga memmemudaudahkahkan n daldalamam pendorongan,
pendorongan, pemuatan, pemuatan, pengangkutan pengangkutan dan dan konsumsi konsumsi matrial matrial pada pada crusher crusher yangyang terpasang.
terpasang.
2.1.2 Latar Belakang Te"r# 2.1.2 Latar Belakang Te"r#
Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tu%uan, yaitu 0 Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tu%uan, yaitu 0 a.
a. MeMembmbonongkgkar ar atatau au memelelepapaskskan an babatutuan an !b!bahahan an gagalilianan# # dadari ri babatutuanan induknya
induknya b.
b. Memecah dan memindahkan batuanMemecah dan memindahkan batuan c.
c. MeMemmbubuat at rerekakahahann
1ahan peledak merupakan sarana yang eekti sebagai alat pembongkar 1ahan peledak merupakan sarana yang eekti sebagai alat pembongkar batuan dalam
batuan dalam industri pertaindustri pertambangan. 2leh mbangan. 2leh karena karena itu perlu itu perlu dimanaatkan sebagaidimanaatkan sebagai barang
barang yang yang berguna, disaberguna, disamping %mping %uga uga merupakan merupakan barang barang yang yang berbahaya. berbahaya. Untuk Untuk itu dalam pelaksanan peker%aan peledakan harus hati/hati sesuai dengan peraturan itu dalam pelaksanan peker%aan peledakan harus hati/hati sesuai dengan peraturan dan teknik/teknik yang diterapkan, sehingga pemanaatannya lebih eisien dan dan teknik/teknik yang diterapkan, sehingga pemanaatannya lebih eisien dan aman.
aman. T
Tekeknik nik pelpeledaedakan kan yanyang g dipdipakaakai i tertergangantuntung g dardari i tu%tu%uan uan pelepeledakdakan an dandan peker%aan
peker%aan atau atau proses proses lan%utan lan%utan setelah setelah peledakan. peledakan. Untuk Untuk mencapai mencapai peker%aanpeker%aan peledakan
peledakan yang yang optimum soptimum sesuai esuai dengan rdengan rencana, encana, perlu perlu diperhatikan diperhatikan aktor/aktor aktor/aktor sebagai berikut 0
sebagai berikut 0 a.
a. KarKaraktakterieristik stik batbatuan uan yanyang dg dilediledakaakann b.
b. Karakteristik bahan peledak yang digunakanKarakteristik bahan peledak yang digunakan c.
c. TTekeknik atnik atau metau metode peode peledledakaakan yann yang diteg diterparpakankan
Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang tembak
tembak yang diisi denyang diisi dengan se%umlagan se%umlah bahan peledah bahan peledak dengan penek dengan penerapan metodrapan metodee
' '
BAB II BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM 2.1 Aara I Tujuan Peledakan
2.1 Aara I Tujuan Peledakan 2.1.1 Penda!uluan
2.1.1 Penda!uluan
Teknik peledakan merupakan tindak lan%ut dari kegiatan pembora, dimana Teknik peledakan merupakan tindak lan%ut dari kegiatan pembora, dimana tu%uannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar men%adi tu%uannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya agar men%adi rag
ragmenmen/ra/ragmegmen n yanyang g berberukuukuran ran leblebih ih keckecil il sehnsehngga gga memmemudaudahkahkan n daldalamam pendorongan,
pendorongan, pemuatan, pemuatan, pengangkutan pengangkutan dan dan konsumsi konsumsi matrial matrial pada pada crusher crusher yangyang terpasang.
terpasang.
2.1.2 Latar Belakang Te"r# 2.1.2 Latar Belakang Te"r#
Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tu%uan, yaitu 0 Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tu%uan, yaitu 0 a.
a. MeMembmbonongkgkar ar atatau au memelelepapaskskan an babatutuan an !b!bahahan an gagalilianan# # dadari ri babatutuanan induknya
induknya b.
b. Memecah dan memindahkan batuanMemecah dan memindahkan batuan c.
c. MeMemmbubuat at rerekakahahann
1ahan peledak merupakan sarana yang eekti sebagai alat pembongkar 1ahan peledak merupakan sarana yang eekti sebagai alat pembongkar batuan dalam
batuan dalam industri pertaindustri pertambangan. 2leh mbangan. 2leh karena karena itu perlu itu perlu dimanaatkan sebagaidimanaatkan sebagai barang
barang yang yang berguna, disaberguna, disamping %mping %uga uga merupakan merupakan barang barang yang yang berbahaya. berbahaya. Untuk Untuk itu dalam pelaksanan peker%aan peledakan harus hati/hati sesuai dengan peraturan itu dalam pelaksanan peker%aan peledakan harus hati/hati sesuai dengan peraturan dan teknik/teknik yang diterapkan, sehingga pemanaatannya lebih eisien dan dan teknik/teknik yang diterapkan, sehingga pemanaatannya lebih eisien dan aman.
aman. T
Tekeknik nik pelpeledaedakan kan yanyang g dipdipakaakai i tertergangantuntung g dardari i tu%tu%uan uan pelepeledakdakan an dandan peker%aan
peker%aan atau atau proses proses lan%utan lan%utan setelah setelah peledakan. peledakan. Untuk Untuk mencapai mencapai peker%aanpeker%aan peledakan
peledakan yang yang optimum soptimum sesuai esuai dengan rdengan rencana, encana, perlu perlu diperhatikan diperhatikan aktor/aktor aktor/aktor sebagai berikut 0
sebagai berikut 0 a.
a. KarKaraktakterieristik stik batbatuan uan yanyang dg dilediledakaakann b.
b. Karakteristik bahan peledak yang digunakanKarakteristik bahan peledak yang digunakan c.
c. TTekeknik atnik atau metau metode peode peledledakaakan yann yang diteg diterparpakankan
Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang tembak
tembak yang diisi denyang diisi dengan se%umlagan se%umlah bahan peledah bahan peledak dengan penek dengan penerapan metodrapan metodee
' '
peledakan,
peledakan, geometri geometri peledakan peledakan dan dan %umlah %umlah bahan bahan peledak peledak yang yang sesuai sesuai untuk untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
mendapatkan hasil yang diinginkan. 2.1.$ Pe%&a!asan
2.1.$ Pe%&a!asan &.
&. 1uatla1uatlah skh skema ema alur alur kegiatkegiatan pan peledakeledakan dan disertai isertai gambagambar3r3 '.
'. MenuruMenurut anda mt anda mengapa engapa peledapeledakan pkan perlu dierlu dilakuklakukan dalaan dalam kegim kegiatanatan pertambangan4
pertambangan4 (.
(. 1erapak1erapakah %arak ah %arak aman uaman untuk antuk alat dan lat dan manusmanusia dalam ia dalam kegiatakegiatan pelen peledakandakan44
). ).
( (
2.1.' Kes#%(ulan 2.1.' Kes#%(ulan 1.
1. Peledakan di industri pertambangan ini berbeda dengan kegiatan peledakanPeledakan di industri pertambangan ini berbeda dengan kegiatan peledakan pada militer ataupun yang lainnya, terutama dari tu%uan peledakan.
pada militer ataupun yang lainnya, terutama dari tu%uan peledakan. '.
'. KegiataKegiatan peledn peledakan padakan pada massa baa massa batuan memtuan mempunypunyai beberaai beberapa tu%upa tu%uan, yan, yaitu 0aitu 0 a.
a. MemboMembongkar angkar atau meltau melepaskaepaskan batun batuan !bahan !bahan galian galian# daan# dari baturi batuan indan induknyuknyaa b.
b. Memecah dan memindahkan batuanMemecah dan memindahkan batuan c.
c. MeMemmbubuat at rerekakahahann
2.2 Aara II Kr#ter#a Penggal#an Dan Alat B"r 2.2 Aara II Kr#ter#a Penggal#an Dan Alat B"r 2.2.1 Penda!uluan
2.2.1 Penda!uluan
Dalam dunia pertambangan ada banyak cara dan teknik yang dipakai untuk Dalam dunia pertambangan ada banyak cara dan teknik yang dipakai untuk mendapatkan solusi terhadap suatu permasalahan. Salah satunya adalah mengenai mendapatkan solusi terhadap suatu permasalahan. Salah satunya adalah mengenai pembongkaran
pembongkaran batuan batuan !bahan !bahan galian# galian# yang yang sangat sangat keras, keras, dimana dimana batuan batuan tersebuttersebut tid
tidak ak dapdapat at dibdibongongkar kar secasecara ra manmanual ual maumaupun pun mekmekanianis. s. MakMaka a dipdipilih ilih tekteknik nik pemboran
pemboran dan dan peledakan. peledakan. Untuk Untuk itu itu diperlukan diperlukan suatu suatu pengenalan pengenalan dengandengan mengikuti praktikum pemboran dan peledakan ini.
mengikuti praktikum pemboran dan peledakan ini. 2.2.2
2.2.2 Latar Latar Belakang TBelakang Te"r#e"r#
5ara menentukan kriteria penggalian yaitu 0 5ara menentukan kriteria penggalian yaitu 0 a.
a. KritKriteria eria penpenggaggalialian n menmenuruurut 6t 6M6 M6
7ambar '.& hubungan antara 6M6 dan la%u penggalian roadheader kelas 8 *9 7ambar '.& hubungan antara 6M6 dan la%u penggalian roadheader kelas 8 *9
Mpa !:owell dan Jhonson, &;' dan &;;&# Mpa !:owell dan Jhonson, &;' dan &;;&#
) )
6M6 %uga pernah dipakai untuk menge<aluasi kiner%a 6oadheader Dosco S=/&'9 !Sandbak &;*, lihar 7ambar '.&#. penelitian ini dilaksanakan pada bi%ih tembaga Kalama>oo dan San Manuel, "ri>ona.
7ambar '.' ?ubungan la%u penggalian roadheader <s 6M6 !sandbak &;*# b. Kriteria Penggalian menurut 6M6 dan @/sistem
7ambar '.( Klasiikasi metoda penggalian menurut 6M6 dan @/sistem
c. Kriteria penggalian menurut kecepatan seismik
7ambar '.) Metoda kecepatan seismik untuk penentuan macam penggalian !"tkinson, &;-&#
7ambar '.* Kriteria penggaruan dengan D;6 d. Kriteria penggalian menurut indeks kekuatan batuan
7ambar '.+ Kriteria indeks kekuatan batu !:ranklin,dkk.,&;-&#
7ambar '.- 7raik kriteria kemampugaruan 6umus 0
-e. Kriteria penggalian menurut kuat tekan uniaksial !U5S#
7ambar '. Kriteria penggalian menurut Kolleth !&;;9#
5ara ker%a pemboran mata bor ada tiga %enis, tumbuk, putar, putar tumbuk. &. Metode pemboran perkusi !percussi<e drill#
Pada pemboran ini energi dari mesin bor !rock drill# diteruskan oleh batang bor dan mata bor untuk menemukan batuan. Komponen utama dari mesin bor ini ialah piston yang mendorong dan menarik tangkai !shank# batang bor. Anergi kinetik piston diteruskan ke batang bor dalam bentuk gelombang ke%ut !shock wa<e# yang bergerak sepan%ang batang bor dengan kecepatan B *999mCdetik !setara kecepatan suara pada ba%a#. '. Metode 6otari !6otary drill#
1erdasarkan sistem penetrasinya, metode rotary terbagi men%adi ' sistem yaitu tricone dan drag bit. Disebut tricone %ika penetrasinya berupa gerusan !crushing# dan drag bit %ika hasil penetrasinya berupa potongan. Sistem tricone digunakan untuk batuan sedang hingga lunak, system drag bit digunakan untuk batuan lunak. 5ontoh alat bor dengan sistem ini
adalah hydrolic rotary drill
(. Metode 6otary Perkusi !6otary/percussi<e drill#
Pada pemboran 6otary/perkusi, aksi penumbukan oleh mata bor dikombinasikan dengan aksi putaran, sehngga ter%adi proses peremukan dan pengerusan permukaan batuan. Metode ini dapat digunakan pada bermacam/macam %enis batuan.
Metode putar tumbuk terbagi men%adi dua, yaitu 0 a. Top ?ammer
Metode pemboran Top hammer adalah metode pemboran yang terdiri dari ' kegiatan dasar yaitu putaran dan tumbukan. Kegiatan ini dieroleh dari gerakan gigi dan piston, yang kemudian ditransormasikan melalui shank adaptor dan batang bor menu%u mata bor. 1erdasarkan %enis penggerak putaran dan tumbukannya, metode ini dibagi men%adi dua %enis yaitu 0 hydrolic top hammer dan pnemumatic top hammer.
b. Down the ?ole ?ammer ! DT? ?ammer#
Metode pemboran ini adalah metode pemboran tumbuk/putar yang sumber dasarnya menggunakan udara bertekanan. DT? ?ammer dipasang dibelakang mata bor, didalam lubang sehingga hanya sedikit energi tumbukan yang hilang akibat melewati batang bor dan sambungan/sambungannya. 5ontoh dari alat bor dengan menggunakan sistem tumbuk putar adalah %ack hammer.
2.2.$ Pe%&a!asan
&. Dik 0 Data Pengu%ian Point =oad & 0 +,*;
' 0 -,+& D 0 *, cm P 0 &9 kCcm
Data pengu%ian menggunakan S5MEDT ?"MMA6 )9 Mpa Spasi kekar rata/rata sebenarnya F &, 9)* m
:rekuensi Kekar F 9,;*) m
Dit 0 1uat kriteria penggalian menurut indeks kekuatan batuan Kriteria indeks batuan !:ranklin, dkk, &;-&#
Kriteria kemampugaruan !Pettier G :okes, &;;)# Kriteria Penggalian menurut Kolleth !&;;9#
'. Sebutkan macam/macam sistem pemboran, %elaskan 3
2.2.' Kes#%(ulan
&. "da bebrapa cara dalam menentukan kriteria penggalian, seperti 0 &. Kriteria Penggalian Menurut 6M6
'. ?ubungan antara 6M6 dan @/Sistem
(. Kriteria Penggalian Menurut Kecepatan Seismik ). Kriteria Penggalian Menurut Endeks Kekuatan 1atuan *. Kriteria Penggalian Menurut Kuat Tekan UniaHial !U5S# '. Metode Pemboran ada (, yaitu 0
&. Metode pemboran perkusi !percussi<e drill# '. Metode 6otari !6otary drill#
(. Metode 6otary Perkusi !6otary/percussi<e drill#
(. Dalam penentuan kriteria penggalian, kita terlebih dahulu menghitung kekuatan massa batuan, kemudian memasukkan ke dalam graik sehingga titik temu graik yang akan menentukan cara penggaliannya nanti.
2.$ Aara III Ba!an Peledak Dan Keset#%&angan Oks#gen 2.$.1 Penda!uluan
Secara umum 1P dapat dideinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair atau gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosir. 6eaksnya dapat dipicu secara mekanis ke%ut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi mencerminkan sensiti<itas bahan peledak.
2.$.2 Latar Belakang Te"r#
7ambar '.; Segitiga detonasi bahan peledak
1erdasarkan kategorinya dasar pembentukan proses ledakan, maka 1P dapat dibagi sebagai berikut 0
&. ukir, contoh 0 bom atom, uranium, plutonium
'. Mekanis, contoh 0 pemanasan air dalam wadah tertutup, kawah (. Kimia, contoh 0 ke%ut, dekomposisi hebat campuran kimia.
Menurut manon !&;-+#, bahan peledak dibagi men%adi 0 a. 1ahan peledak kimia
b. 1ahan peledak mekanis c. 1ahan peledak nuklir
Menurut Mike Smith !mining maga>ine, eb. &;# bahan peledak dibagi men%adi 0
a. 1ahan peledak kuat ! high eHplosi<es# b. 1lasting agents
c. Speciallity eHsplosi<es d. AHplosi<e substitutes
7ambar '.&9 Klasiikasi bahan peledak menurut JJ Manon, &;-+
7ambar '.&& Kalasiikasi bahan peledak menurut Mike Smith
Dalam suatu rekasi peledakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bahan peledak yang digunakan eekti dan dampak lingkungan yang ditimbulkan minimum. Salah stunya adalah keseimbangan oksigen dalam reaksi.
Keseimbangan oksigen dalam reaksi peledakan perlu diperhitungkan agar gas beracun yang ditimbulkan oleh reaksi peledakan tersebut sangat kecil dan agar bahan peledak yang digunakan itu eisien. Maksudnya, energi yang dihasilkan
maksimum dan dampak lingkungan atau gas beracun minimum.
Dalam prkatikum teknik peledakan yang membahas hal mengenai keseimbangan oksigen ini, praktikan dia%ak untuk membahas masalah keseimbangan oksigen dalam suatu rangkaian peledakan.
Karakteristik gas hasil peledakan dapat diklasiikasikan sebagai berikut0 a. ZOB ( zero oxygen balance )I ter%adi kesetimbangan rekasi kimiawi
sehingga semua gas bereaksi dan terbentuk smoke. 5ontoh 0
b. Deficient Oxygen Balance ( Negatie ! "inu# Oxygen Balance ) I tidak ter%adi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kekurangan 2ksigen, sehingga terbentuk gas umes.
5ontoh 0
c. $xce##ie Oxygen Balance ( %o#itie ! &urplu# Oxygen Balace ) I tidak ter%adi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kelebihan 2ksigen, sehingga terbentuk gas umes.
5ontoh 0
2.$.$ Pe%&a!asan
&. Sebutkan peraturan penyimpanan bahan peledak sesuai Kepmen ***kC'+CM.PAC&;;*.
'. 7ambarkan dan %elaskan segitiga detonasi bahan peledak3
(. Dalam kesetimbangan oksigen, apa yang ter%adi %ika kelebihan oksigen, kekurangan oksigen, dan oksigen setimbang.
). 5ari kelebihan dan kekurangan ":2, Amulsi, dan Dinamit *. Dik 0 " ;),* :2 *,*
" F & kg Dit 0 :2 F ...4 kg
2.$.' Kes#%(ulan
&. 1erdasarkan kategorinya dasar pembentukan proses ledakan, maka 1P dapat dibagi sebagai berikut 0
ukir, contoh 0 bom atom, uranium, plutonium
Mekanis, contoh 0 pemanasan air dalam wadah tertutup, kawah Kimia, contoh 0 ke%ut, dekomposisi hebat campuran kimia.
'. Karakteristik gas hasil peledakan dapat diklasiikasikan sebagai berikut0
a. ZOB ( zero oxygen balance )I ter%adi kesetimbangan rekasi kimiawi sehingga semua gas bereaksi dan terbentuk smoke.
b. Deficient Oxygen Balance ( Negatie ! "inu# Oxygen Balance ) I tidak ter%adi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kekurangan 2ksigen, sehingga terbentuk gas umes.
c. $xce##ie Oxygen Balance ( %o#itie ! &urplu# Oxygen Balace ) I tidak ter%adi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kelebihan 2ksigen, sehingga terbentuk gas umes.
2.' Aara I) Perlengka(an Dan Peralatan Peledakan 2.'.1 Penda!uluan
&. Peralatan Peledakan
"lat alat yang diperlukan untuk mengu%i dan menyalakan rangkaian peledakan.
'. Perlengkapan Peledakan
Material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian handak dapat dinyalakan.
2.'.2 Latar Belakang Te"r#
"da beberapa peralatan yang biasanya digunakan untuk operasi peledakan dengan listrik, yaitu 0
&. AHploder !1lasting Machine#, ada dua tipe yang diperdagangkan yaitu 0 a. 7enerator Type
b. 5ondenser Discharge !5D# Type
Kedua tipe alat tersebut dibuat untuk menghasilkan arus searah berteggangan tinggi. Kapasitas alat ini biasanya dinyatakan dalam %umlah
detonator listrik dengan pan%ang leg wire (9 t bila sambungan seri. Tipe yang pertama tidak pernah untuk digunakan sambungan parallel karena ada kemungkinan misire !konsleting#. Tipe yang kedua terutama digunakan untuk peledakan yang lebih besar. 1entuk blasting machine sangat beraneka ragam,
mulai dari bentuk kuno sampai yang bentuk remote control saat ini.
Tabel '.&
Peralatan dan pelengkapan dalam setiap metode peledakan MAT2DA
PA=AD"K"
PA6=A7K"P" PA6"="T"
SUM1U "PE !5"P G :USA#
&. Plain detonator '. Sumbu api (. Egneter cord
). Egneter cord conector
&. 5ap crimper
'. Penyulut !lighter# 0 korek api.
(. Tamper SUM1U =AD"K &. Sumbu ledak
'. Detonatring 6elay CDellay connector (. Enitator !detonator listrikCbiasa# Tergantung detonator yang dipakai
=EST6EK &. Detonator listrik '. 5onnecting wire
&. 1lasting machineC eHploder '. 1lasting machine tester 0 / 6heostat /1lasting L2M meter (. 5ircuit tester 0 / 7al<anometer / Loltmeter ). Tamper *. =eading wire 2 =EST6EK &.Detonator non listrik
!onel, ?ercudet#
&. AHploder
'. 7as supply unit !untuk
'. 5onnector
(. Sumbu ledak !untuk nonel#
hercudet#
(. 5ircuit tester
'. 1lasting Machine Tester
"dalah sangat penting bahwa eHploder hendaknya selalu dipelihara dan ditest secara teratur terhadap kapasitas penyalaan. Aektiitas eHploder type generatorn biasanya ditest dengan menggunakan 6heostat yang dihubungkan dengan detonator.
(. 5ircuit tester
Sebelum peledakan dilakukan, setelah semua sirkuit dipasang, maka harus ditest terlebih dahulu. 1eberapa alat yang digunakan untuk circuit tester adalah 0
a. Du Pont 6heostat
b. Du Pont 1lasting 7la<anometer c. Du Pont 1lasting Loltohmeter Tipe/tipe blasting machine yaitu 0 &. Tipe generator
Untuk mengumpulkan energi listrik menggunakan gerakan mekanis dengan cara memutar engkol !handle# yang telaah disediakan. Putaran engkol dihentikan setelah lampu indikator menyala yang menandakan arus sudah maksimum dan siap dilepaskan. Saat ini tipe generator sudah %arang digunakan.
'. Tipe baterai !listrik#
Pengumpulan energi listrik melalui baterai, yaitu dengan cara mengontakan kunci kearah starterN dan setelah lampu indikator menyala berarti kapasitor penuh dan arus sudah maksimal serta siap dileaskan. "lat pemicu peledakan nonel 0
Disebut dengan shot gun dan shot irer atau nonel starter
:ungsi 0 sebagai penyuplai gelombang ke%ut pada detonator nonel melalui sumbu nonel !nonel tube#
Tipe 0 didasarkan atas pemicunya, digerakan secara mekanis atau oleh baterai untuk membentuk gelombang ke%ut terhadap ?MO yang terdapatdidalam sumbu nonel.
5iri/ciri khusus 0 untuk tipe yang digerakan secara mekanis dilengkapi shot shell primer, sedangkan yang menggunakan baterai dapat menimbulkan percikan api bertekanan tinggi.5ramper 0
"lat khusus yang digunakan untuk men%epit atau mengikat kuat detonator biasa dengan sumbu api
Sumbu api dikategorikan %uga sebagai sumbu non/electric
5ara penggunaan 0• Masukan sumbu api ke dalam detonator biasa. Persyaratan
pemotongan sumbu api harus dippenuhi sebelum dimasukan kedalam detonator biasa.
• $akinkan bahwa sumbu api benar/benar telah menyentuh ramuan
pembakaran dalam detonator biasa.
• Posisikan cramper pada u%ung detonator biasa, kemudian %epit
detonatornya. Saudara bisa melakukan pen%epitan lebih dari satu kali untuk meyakinkan sambungan cukup kuat.
Kabel yang digunakan didalam peledakan listrik dibagi men%adi ( bagian yaitu 0
&. =eading wire peralatan '. =eg wire perlengkapan (. 5onnecting perlengkapan
Perlengkapan peledakan !blasting suppliesCblasting accessories# adalah material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian bahan peledak dapat dinyalakan. Perlengkapan peledakan hanya dapat dipakai
&-untuk satu kali penyalaan sa%a. ?al/hal yang harus kita perhatikan didalam memilih perlengkapan peledakan 0
&. 1ahan peledak komersial adalah dari kelas bahan peledak kimia. Dalam hal ini detonator, sumbu ledak, dan sumbu api harus diperlakukan sebagai bahan peledak
'. Pabrik bahan peledak selalu memberikan keterangan mengenai spesiikasi bahan peledak yang dihasilkan.
(. Untuk pedoman pelaksanannya beberapa siat bahan peledak yang harus diperhatikan adalah 0
a. Kekuatan !strenght#
b. KerapatanCberat %enis !densityCspeciic gra<ity# c. Kecepatan detonasi !detonation <elocity#
d. Kepekaan !sensiti<ity#
e. Ketahanan terhadap air !water resistensy# . 7as beracun !umes#
g. Kemasan !package#
). Perlengkapan bahan peledak terdiri dari detontor, sumbu api, sumbu ledak, dll.
2.'.$ Pe%&a!asan
&. Jelaskan perbedaan antara peralatan dan perlengakapan peledakan dan contohnya4
'. 7ambarkan dan %elaskan pola peledakan (. :ungsi Delay Time
). Kenapa En hole delay lebih lama waktunya dibandingkan surace delay4
2.'.' Kes#%(ulan
&. Peralatan Peledakan, "lat alat yang diperlukan untuk mengu%i dan
menyalakan rangkaian peledakan. Perlengkapan peledakan bisa dipakai dalam beberapa kali peledakan.
'. Perlengkapan Peledakan, Material yang diperlukan untuk membuat rangkaian peledakan sehingga isian handak dapat dinyalakan. Peralatan peledakan hanya bisa dipakai & kali peledakan
2.* Aara ) Ranangan Dan E+ek Peledakan 2.*.1 Penda!uluan
Untuk memperoleh hasil pembongkaran batuan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu suatu perencanan ledakan dengan memperhatikan besaran/ besaran geometri peledakan.
2.*.2 Latar Belakang Te"r# ". 6ancangan Peledakan
1erikut akan di%elaskan perhitungan geometri peledakan menurut 5.J. Konya !&;;9#. Seperti pada gambar '.&'
7ambar '.&' 7eometri peledakan menurut konya !&;;9#
7eometri peledakan menurut Konya !&;;9# adalah sebagai berikut 0 &. 1urden !1#
$aitu %arak tegak lurusterpendek antara muatan bahan peledak dengan bidang bebas yang terdekat atau kearah dimana batuan akan terlempar.
Secara sistematis besarnya burden dan hubungan dengan aktor/aktor tersebut dinyatakan sebagai berikut 0
1 F (,&* De ! SGe SGr # o,(( 1 F Q!' SGe SGr R &,* # De 1 F 9,+- De ! SGe SGr # 9,(( Dimana 0 1 F burden !t#
DeF Diameter bahan peledak !inchi#
S7e F S7 bahan peledak
St< F 6elati<e bulk strength !":2 F &99#
Setelah diketahui nilai burden dasarnya, maka menurut konya !&;;9# harus dikoreksi terhadap beberapa aktor penentu, yaitu aktor %umlah garis lubang ledak !Kr#, aktor bentuk lapisan batuan !Kd#, dan aktor kondisi dari struktur geologinya !Ks#. Dengan adanya aktor koreksi tersebut maka hasil nilai burden dapat dikoreksi dengan banyaknya baris yang akan diledakan serta kondisi geologi setempat dalam pelaksanan peledekan. "dapun besarnya aktor/aktor tersebut dapat dilihat pada tabel *.&, *.', *.(.
Tabel '.'
:aktor koreksi terhadap %umlah baris dalam satu lubang ledak
,ORRE,TION -OR NUMBER O- RO Kr
2ne or two rows o holes
Trird and subseuent rows or buer blast
&,99 9,;
Tabel '.(
Posisi lapisan batuan
,ORRE,TION -OR RO,K DEPO/ITION Kd
1edding steeply dipping into cut 1edding steeply dipping into ace 2ther cases o deposition
&,& 9,;* &,99 Tabel '.)
:aktor koreksi terhadap struktur geologi
,ORRE,TION -OR 0EOLO0 /TRU,TURE Ks
?ea<y cracked, reuent with %oint, weakly cemented =ayers
Thin well cemented layers with tight %oint Massi<e intact rock
&,(9 &,&9 9,;*
Secara matematis persamaan burden terkoreksi dapat ditulis 0 1c F Kr H Kd H Ks 1
Dimana 0
1 F burden hasil perhitungan dengan rumus dasar !inchi# 1c F burden terkoreksi !inchi#
Kd F aktor terhadap posisi lapisan batuan !tabel '.'# Kr F aktor terhadap baris lubang ledak !tabel '.(# Ks F aktor terhadap struktur geologi !tabel '.)# '. Spacing !S#
Spacing adalah %arak diantara lubang ledak dalam satu garis yang se%a%ar dengan bidang bebas !ree ace#.
Keterangan 0 S F spacing !m# = F tinggi %en%ang !m# '& s
=
(
L+
7B)
81 F burden !m#
Tabel '.*
Persamaan untuk menentukan %arak spacing T#(e Det"nat"r LB 3 ' LB 4 ' Enstantaneous S F
(
L+
2B)
3 S F '.1 Delay SF(
L+
2B)
8 S F &,).1 (. StemmingStemming adalah kolom material penutup lubang ledak diatas kolom isian bahan peledak. Persamaan yang digunakan untuk menghitung %arak stemming
adalah 0
Keterangan 0
De F Diameter lubang ledak, !inchi#
St< F 6elati<e 1ulk Strength !":2 F&99# ). Subdrilling
Subdrilling merupakan pan%ang lubang ledak yang berada dibawah garis lantai %en%ang, yang berungsi untuk membuat lantai %en%ang relati<e rata setelah peledakan. "dapun persamaan untuk mencari %arak subdrilling menurut Konya
adalah sebagai berikut 0
Keterangan 0
J F subdrilling !m# 1 F burden !m# *. aktu Tunda
Pemakaian detonator tunda dimaksudkan untuk mendapatkan perbedaan waktu peledakan antara dua lubang ledak sehingga diperoleh peledakan secara beruntun. Pengaturan waktu ini dapat diterapkan pada peledakan beruntun dalam
'' T F 9,)* H De H Q Stv
tiap/tiap baris. Detonator tunda digunakan untuk peledakan beruntun antar baris lubang ledak, maka persamaan yang digunakan untuk menentukan waktu tundanya adalah sebagai berikut 0
Keterangan 0
tr F waktu tunda antara baris lubang ledak !ms# Tr F konstanta waktu tunda
1 F burden !t#
Tabel '.+
Konstanta waktu tunda antar baris
Ak#&at 5ang d#!as#lkan K"nstanta Tr
Keras, "irblast berlebihan, back break, dll ' 6untuhan tinggi dekat %en%ang, airblast moderat '/( Tinggi runtuhan cukup, airblast dan back break cukup (/) 6untuhan berpencar dengan back break minimum )/+
5asting peledakan -/&)
+. Pemakaian bahan peledak
Untuk menentukan %umlah bahan peledak yang digunakan dalam setiap lubnah ledak maka terlebih dahulu ditentukan loading density. Untuk menentukan loading density digunakan rumus 0
Keterangan 0
de F loading density, lb handakCt kolom isisan S7e F berat %enis bahan peledak
De F diameter bahan peledak !inchi#
Untuk menentukan banyaknya bahan peledak pada setiap lubang digunakan
'( Tr F Tr H 1
de F 9,() H Sge H De'
Keterangan 0
A F %umlah bahan peledak Pc F tinggi kolom isisan de F loading density !kgCm# F %umlah lubang ledak
6=."S? !&;+-# membuat suatu pedoman perhitungan geometri peledakan %en%ang berdasarkan pengalaman empiric yang diperoleh diberbagai tempat
dengan %enis peker%aan dan batuan berbeda/beda. Sehingga 6=. "S? berhasil menga%ukan rumusan/rumusan empiric yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam racangan awal suatu peledakan batuan
Dalam pelakasanaannya nanti hasil perhitungan dengan cara 6=."sh ternyta selalu harus dicoba dilapangan untuk memperoleh gambaran dan perubahan kearah geometri yang lebih mendekati kondisi sesungguhnya. Percobaan dilapangan dilakukan dengan cara trial dan error sampai diperoleh geometri peledakan yang optimal.
omenklatur geometri peledakan %en%ang 6=. "sh
7ambar '.&( 7eometri peledakan menurut terori 6.= "sh !&;+-# otasi 0
1 F burden S F spacing ? F kedalaman lubang ledak = F tinggi %en%ang T F stemming P5 F pan%ang isian handak J F subdrilling
&. Penentuan 1urden !1#
Dimensi yang pertama kali ditentukan ialah burden !1#, yang diturunkan berdasarkan diameter lubang tembak atau diameter mata bor atau diameter dodol bahan peledak !handak#.
Untuk menentukan burden, 6.= "sh !&;+-# mendasarkan pada acuan yang dibuat secara empiric, yaitu adanya batuan standart dan bahan peledak standart. 1atuan standart memiliki bobot isi &+9 lbCcut, da bahan peledak standart memiliki berat %enis &,' dan kecepatan detonasi &'999 ps. "pabila batuan yang akan diletakan sama dengan batuan standart dan bahan peledak yang dipakai ialah bahan peledak standart, maka digunakan burden ratio !Kb# standart yaitu (9. Tetapi apabila batuan yang akan diledakan tidak sama dengan batuan standart dan bahan peledak yang dipakai bukan pula bahan peledak standart maka harga Kb/
standart itu harus dikoreksi menggunakan aktor penyesuai !ad%ustment actor#. Jika 0
De F diameter lubang ledak F diameter dodol handak 1 F burden
Kb F burden ratio
1obot isi batuan standart F &+9 lbCcut1ahan peledak 0 S7std F &,'9 I LestdFL2D std F &'999 ps
Kb standart F (9
:aktor penyesuai !ad%ustment actor#
• 1atuan yang akan diledakan !"&# • 1ahan peledaak yang dipakai ! "'#
Maka 0
'* 1 F Kb x De t atau 1 F
Kb koreksi F (9 H "& H "'
"& F ad%ustment actor untuk batuan yang diledakan "' F ad%ustment aktor untuk handak yang dipakai
Dengan 0
Keterangan 0
S7 F 1J handak yang dipakai Le F L2D handak yang dipakai
Jadi 0
'. Spacing !S# Ks F SC1
Ks F Spacing ratio !&,99/',99# S F Ks. 1 ! meter# Ukuran spacing dipengaruhi oleh 0
• 5ara peledakan yang digunakan 0 serentak atau beruntun • :ragmentasi yang diinginkan
• Delay inter<al
Spacing yang lebih kecil dari ketentuan akan menyebabkan ukuran batuan hasil peledakan terlalu hancur. Tetapi %ika spacing lebih besar dari hasil ketentuan, akan menyebabkan banyak ter%adi bongkah !bolder# dan ton%olan !stump# diantara dua lubang ledak setelah peledakan.
'+ "' F ! "& F
(
Dstd)
&C( 1 F Kb Terkoreksi x De meter1erdasarkan cara urutan peledakannya, pedoman penentuan spacing adalah sebagai berikut 0
• Peledakan serentak F '1
• Peledakan dengan delay inter<al lama !second delay# S F 1 • Peledakan dengan milisecond delay S antara & 1 hingga ' 1
• Jika terdapat kekear yang tidak saling tegak lurus. Santara &,' 1
hingga &, 1
• Peledakan dengan pola euilateral dan beruntun tiap lubang ledak
dalam baris yang sama S F&,&* 1
7ambar '.&) Pengaruh spacing pada penyebaran energi ledakan (. Stemming !T#
Kt F TC1
Kt F Stemming 6atio !9,-* / &,99# T F Kt. 1
:ungsi stemming 0
• Meningkatkan 5onining pressure dari akumulasi gas hasil ledakan • Menyeimbangkan tekanan didaerah stemming
). Kedalaman lubang ledak !?# Kh F ?C1
Kh F ?ole dept ratio ! &,* / ),9# ? F Kh.1 !meter#
Kedalaman lubang ledak biasanya disesuaikan dengan tingkat produksi !kapasitas alat muat# dan pertimbangan geoteknik.
'-*. Subdrilling !J# K% F JC1
K% F subdrilling ratio ! ',9 / 9,(# J F K%.1 !meter#
Pan%ang subdrilling dipengaruhi oleh struktur geologi, tinggi %en%ang dan kemiringan lubang ledak.
+. 5harge =enght ! P5# P5 F ? T
P5 F pan%ang kolom isian !meter# ? F kedalaman lubang tembak !meter#
T F stemming !meter#
-. =oading Density !de#
=oading density ialah %umlah isian handak per meter pan%ang kolom isian de F -&,+( De'CS5
de F 9,*9 De'!S7#
de F loading density !kgCm# De F Diameter lubang ledak !inchi# S7 F 1J bahan peledak
Jadi %umlah handak dalam stu lubang ledak !A# F P5.de.Kilogram . Powder actor !P#
P F CA
P F powder actor !tonCkg# Fberat batuan yang diledakan !ton# A F berat bahan yang digunakan!kg#
1. Aek Peledakan
Aek peledakan yang dimaksud adalah pengaruh adanya peledakan terhadap lingkungan sekitarnya dengan keamanan yaitu 0
/ 7round <ibration !getaran tanah# / "ir blast !suara ledakan#
/ :ly rock !batu terbang#
&# 7round Libration
7etaran tanah !ground <ibration# ter%adi pada daerah elastis. Pada daerah ini tegangan yang diterima mineral lebih kecil dan kuat tarik mineral sehingga hanya menyebabkan bentuk dan <olume.
'# "ir 1last !Suara =edakan#
Suara ledakan !air blast# adalah suara yang ditimbulkan oleh atau pada saat ter%adi ledakan air blast tidak seperti yang didengarkan seperti biasa, tetapi merupakan gelombang tekanan yang ter%adi pada atmoser yang terindikasikan oleh rekuensi tinggi, rekuensi rendah bahkan yang tidak terdengar sekalipun. (# :ly 6ock
1atu terbang yaitu batu yang terlempar secara liar pada saat ter%adi peledakan. 1atu terbang dapat ter%adi oleh beberapa sebab, antara lain karena 0
/ Penempatan lubang bor tidak tempat / Kesalahan pola penyalaan
/ =antai %en%ang kotor
/ A<aluasi pemboran tidak tepat / Kesalahan penyambungan / Jumlah isian terlalu banyak
/ Karena ada struktur retakan, kekar, dan sebangainya.
2.*.$ Pe%&a!asan
&. 7ambarkan geometri peledakan tampak atas G tampak samping beserta keterangan gambar !gunakan kertas milimeter block#3
'. Sebutkan eek dari peledakan dan berikan cara penanggulangannya menurut analisa anda untuk meminimalisir eek peledakan3
(. ?itunglah geometri peledakan !1, S, T, J, ?, =, P5, de, A, L, P:# berdasarkan rumus 6.=. "sh, %ika diketahui 0
Kbstd F (9 S7 F &,&* grCcc S7std F &,'9 grCcc Le F &*.-),9( ps Lestd F &'.999 ps De F ) Ench
D F ',&; tonCm !&(* lbCt(#
Dstd F &+9 lbCt( !',*+ tonCm(#
ote 0 S7 dan D dirubah disesuaikan angka akhir EM masing/ masing.
2.*.' Kes#%(ulan
&. Dalam menentukan geometri peledakan, kita harus mencari nilai 1, S, T, J, ?, P5, =, de, A, L, P:. Teori 6.=. "sh dan 5.J Konya memiliki perbedalan rumus dalam penentuan nilai/nilai tersebut. Dan tentunya hasil dari geometri berbeda antara keduanya. amun hasil perhitungannya tidak terpaut terlalu %auh.
'. Pengaruh adanya peledakan terhadap lingkungan sekitarnya dengan keamanan yaitu 0
/ 7round <ibration !getaran tanah# / "ir blast !suara ledakan#
/ :ly rock !batu terbang#
(. Aek Peledakan tersebut bisa diminimalisir dengan penentuan geometri yang sesuai.
2.6 Aara )I Per!#tungan -rag%entas# 2.6.1 Penda!uluan
Jumlah boulder merupakan salah satu kriteria keberhasilan suatu peledakan. Perkiraan %umlah boulder diperoleh dari persamaan ragmentasi model Ku>/ram. :aktor/aktor yang terkait dalam memperkirakan %umlah boulde dengan menggunakan persamaan model Ku>/6am diantaranya adalah aktor batuan. Untuk mendapatkan nilai aktor batuan digunakan pembobotan massa batuan, yaitu blastability indeH.
2.6.2 latar Belakang Te"r#
". Perhitungan Tingkat :ragmentasi ?asil Peledakan
Parameter pembobotan massa batuan yang berhubungan dengan peledakan berdasarkan nilai indeks peledakan, yang disusun oleh 5arlos = Jimeno !&;;*#,
dapat dilihat dibawah ini 0
Untuk menghitung nilai rock actor masing/masing batuan maka terlebih dahulu harus dihitung nilai blastability indeHnya. Parameter pembobotan massa batuan berdasarkan nilai indeks peledakan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini 0
Tabel
'.-Pembobotan massa batuab di lapangan
P"6"MATA6 PAM1212T"
&. 6ock mass description !6MD#
&.& Powdery-Criabel &9
&.' 1locky '9
&.( Totally massi<e (9
'. Joint plane spacing !JPS#
'.& 5lose !Spasi V 9,& m# &9 '.& intermediate !spasi 9,& /& m# '9
'.( ide !Spasi 8 &m# *9
(. Joint plane orientatione !JP2#
(.& ?ori>ontal &9
(.' Dipout oace '9
(.( Strikr normal to ace (9
(.) Dipinto ace )9
). Speciic graity inuence S7E F '* H S7 *9
*. ?ardness!?# &/&9
1erdasarkan pembobotan massa batuan seperti diatas, maka dapat diketahui blastability indeH dan aktor batuan sebagai berikut 0
• 1lasttability EndeH !1E# F 9,* !6MD R JPS R JP2 R S7E R ?D# • :aktor 1atuan !6:# F 1E H 9,&'
Ukuran rata/rata ragmentasi hasil peledakan, dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan Ku>neto< !&;-(# yaitu sebagai berikut 0
O F " H Q V
Q
¿
9, H @9,&- H !A C &&*#/9,+(
Dimana 0
O F 6ata/rata ukuran ragmentasi " F :aktor batuan !6ock :aktor F 6:# L F Lolume batuan yang terbongkar !m(#
@ F Jumlah bahan peledaak pada setiap lubang ledak !kg# A F 6elati<e eight Stength bahan peledak, emulsion F &99
Untuk mengetahui besarnya prosentase bongkah pada hasil peledakan digunakan rumus indek keseragaman !n# dan karakteristik ukuran !Oc#, dengan persamaan sebagai berikut 0
n F ! ',' / &) B De¿ H
[
1+
A' 2]
9,* H(
1−
W B)
H(
PC L)
Dimana 0 1 F 1urden De F Diameter"W F isbah spasi dan burden
Perhitungan nilai karakteristik ukuran !Oc# menggunakan rumus sebagai berikut 0
Oc F X
(
0,693)
1/nPerhitungan prosentase bongkah adalah sebagai berikut 0 6H F e−( XcX )
Dimana 0
6H F Prosentase material yang tertahan pada ayakan !# O F Ukuran ayakan !cm#
n F indek keseragaman
2.$.6 Pe%&a!asan
&. Dari hasil geometri peledakan pada tugas *, tentukan prosentase distribusi ragmentasi pada ukuran ayakan '9 cm, )9 cm, +9 cm, 9 cm, &99 cm. 1erikan analisa secara singkatnya.
Parameter Pembobotan 6ating
' oc* "a## De#cription ("D)
&.& po+dery!friable &9
&.' bloc*y '9
&.( totally ma##ie *9 *9
'. oint %lane &pacing !JPS#
'.& -lo#e !Spasi V9,& m# &9 &9 '.' .ntermediate !Spasi 9,& /& m# '9
'.( /ide !Spasi 8&m# *9
(. oint %lant Orientation !JP2#
(.& 0orizontal &9
(.' Dip out of face '9
(.( &tri*e normal to face (9 (9
(.) Dip into face )9
). &pecific grafity influence !S7E# S7E F '* H S7 *9
1 0ardne## (0) &/&9
2.6.' Kes#%(ulan
&. Parameter pembobotan massa batuan yang berhubungan dengan peledakan berdasarkan nilai indeks peledakan, yang disusun oleh 5arlos = Jimeno.
'. Perkiraan %umlah boulder pada praktikum kali ini diperoleh dari persamaan ragmentasi model Ku>/ram.
(. ?asil akhir dari perhitungan ini yaitu prosentase material yang tertahan pada ayakan ukuran tertentu.
2.7 Aara )II Peledakan Ta%&ang Ba8a! Tana! 2.7.1 Penda!uluan
Peledakan bawah tanah mempunyai beberapa tu%uan, yaitu 0
&. Meledakkan batuan dengan tu%uan menghasilkan ruangan untuk gudang, %alan, saluran, terowongan pipa, dan lain sebagainya.
'. Meledakan batuan dengan tu%uan mengambil materialCoperasi penambangan.
Dari kedua %enis kegiatan diatas terowongan merupakan bagian yang terpenting dari keseluruhan kegiatan. Terowongan umumnya dibuat dengan arah mendatar, miring, atau <ertikal kebawah maupun ke atas.
'.-.' =atar 1elakang Teori
Daur waktu ker%a pembuatan terowongan adalah 0 &. Pemboran
'. Pemuataan bahan peledak (. Peledakan
). Pembersihan asap !<entilasi#
*. scalingN !groutingN apabila diperlukan# +. Pengangkutan
-. Mempersiapkan pemboran dan lain/lain selan%utnya.
Dari %enis/%enis peker%aan diaatas yang perlu diperhatikan khusus adalah peker%aan pemboran. =ubang ledak harus dibor tepat ditempat yang telah ditentukan dan dengan kemiringan yang benar atau dengan perkataan lain pemboran lubang ledak harus sempurna.
Untuk pemboran lubang ledak bawah tanah dapat dilakukan dengan ' metode, yaitu 0
&. ?andheld Drilling, dengan menggunakan alat bor Jackleg.
'. Mechani>ed Drilling, dengan menggunakan alat bor Jumbo Drill
Perbedaan utama antara peledakan bawah tanah dengan peledakan dipermukaan tanah adalah 0
&. Peledakan bawah tanah dilakukan kearah satu bidang bebas !ree ace#, sedangkan peledakan dipermukaan tanah dilakukan kearah dua atau lebih bidang bebas.
'. Tempat peledakan atay ruangan bawah tanah lebih terbatas.
2leh karena itu batuan akan lebih sukar untuk diledakan dan perlu dibuat bidaang bebas kedua yang akan merupakan arah peledakan selan%utnya. Dalam pembuatan terowongan bidaang bebas kedua diperoleh dengn membuat cutN pada permukaan terowongan. Macam/macam cutN yang dipergunakan untuk
membuat terowongan adalah paralel hole cutN, L/cutN, un/cutN dan lain/lain.
7ambar '.&* Macam/macam cut pada peledakan tambang bawah tanah
cutN dapat diletakan sembarangan tempat pada muka terowongan, tetapi harus diperhatikan bahwa letak cutN mempengaruhi 0 lemparan, konsumsi bahan peledak, dan %umlah lubang ledak dalam roundN.
Untuk mendapatkan arah peledakan kedepan dan tumbukan ditengah, cutN diletakkan ditengah/tengah penampang dan agak kebawah. Posisi ini akan menghasilkan lemparan yang dekat dan konsumsi bahan peledak lebih sedikit karena semua stopingN kearah bawah.
Posisi cutN yang tinggi akan memberikan kemudahan pemuatan hasil peledakan, tetapi konsumsi bahan peledak lebih tinggi karena banyak stopingN
kearah atas.
7ambar '.&+ =etak cutN pada muka terowongan
=ubang ledak pada terowongan dikelompokan men%adi beberapa %enis berdasarkan letak dan ungsinya. Pengelompokan lubang ledak antara lain 0
&. 6oo ?oles '. Stoping ?oles (. all ?oles ). :loor ?oles *. Spreader ?oles +. 5ut ?oles
(-7ambar '.&- Pengelompokan lubang ledak pada terowongan
2.7.$ Pe%&a!asan
&. 5arilah tu%uan dari wadgeCpyramid cut, dragCan cut, burnCparalel cut '. Sebutkan ungsi dari tiap/tiap lubang ledak !holes# pada peledakan
terowongan
2.7.' Kes#%(ulan
&. Peledakan bawah tanah mempunyai beberapa tunuan, yaitu 0
a. Meledakkan batuan dengan tu%uan menghasilkan ruangan untuk gudang, %alan, saluran, terowongan pipa, dan lain sebagainya.
b. Meledakan batuan dengan tu%uan mengambil materialCoperasi penambangan.
'. =ubang ledak pada terowongan dikelompokan men%adi beberapa %enis
berdasarkan letak dan ungsinya. Pengelompokan lubang ledak antara lain 0 &. 6oo ?oles
'. Stoping ?oles (. all ?oles ). :loor ?oles *. Spreader ?oles +. 5ut ?oles (;
BAB III KE/IMPULAN
&. Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tu%uan, yaitu membongkar atau melepaskan batuan !bahan galian# dari batuan induknya '. Karakteristik gas hasil peledakan dapat diklasiikasikan sebagai berikut0
ZOB ( zero oxygen balance), Deficient Oxygen Balance ( Negatie ! "inu# Oxygen Balance, $xce##ie Oxygen Balance ( %o#itie ! &urplu# Oxygen Balace
(. Dalam menentukan geometri peledakan, kita harus mencari nilai 1, S, T, J, ?, P5, =, de, A, L, P:. Teori 6.=. "sh dan 5.J Konya memiliki perbedalan dalam penentuan nilai/nilai tersebut.
). Pengaruh adanya peledakan terhadap lingkungan sekitarnya dengan keamanan yaitu 0
/ 7round <ibration !getaran tanah# / "ir blast !suara ledakan#
/ :ly rock !batu terbang#
*. =ubang ledak pada terowongan dikelompokan men%adi beberapa %enis
berdasarkan letak dan ungsinya. Pengelompokan lubang ledak antara lain 0 &. 6oo ?oles
'. Stoping ?oles (. all ?oles ). :loor ?oles *. Spreader ?oles +. 5ut ?oles &. )9
BAB I) PENUTUP '.1 Kr#t#k
Peralatan peraga praktikum peledakan untuk saaat ini belum memadai. '.2 /aran
&. Diharapakan untuk praktikum peledakan selan%utnya bisa diupauyakan lagi untuk peningkatan peralatan praktikum
'. Diharapkan agar tugas besar praktikum peledakan lebih di arahkan ke tugas mengenai kelengkapan praktikum peraga agar dalam melakukan praktikum peraga, peralatan yang di pakai bisa lebih memadai.
(. Diharapkan agar tugas acara praktikum lebih di arahkan semirip mungkin dengan study kasus dalam sebuah perusahaan agar praktikan lebih memahami keadaaan di lapangan.