• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Abdulrahman, O. M et al. (2012). Prevalence of Overweight and Obesity among Adolescents

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Abdulrahman, O. M et al. (2012). Prevalence of Overweight and Obesity among Adolescents"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman, O. M et al. (2012). Prevalence of Overweight and Obesity among Adolescents in Seven Arab Countries: A Cross-Cultural Study. Journal of Obesity 2012

Adesuwa, F. A et al. (2012). Weight status of adolescents in secondary school in port Harcourt using Body Mass Index (BMI). Italian Journal of Pediatrics. 38:31

Ahmed, F et al. (1998). Dietary patterns, nutrient intake and growth of adolescent school girls in urban Bangladesh. Pub Health Nutr 1:83-92

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar ILMU GIZI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anderson, J.B. (1991). The status of adolescent nutrition. Nutrition Today 26:7-10

Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Astuti, N. D. (2011). Perbedaan Konsumsi Fast Food, Asupan Energi, Asupan Lemak Dan Status Gizi Pada Remaja Putri Di SMA Kota Dan Desa Kabupaten Boyolali. Surakarta: Jurusan Gizi, Universitas Muhammadiyah.

Atikah, P dan Siti, A. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika

B, M and Vashist et al. (2009). Nutritional status of Adolescents in Rural and Urban Rohtak, Haryana. Health and Population: Perspectives and Issues 190-197

Badan Pusat Statistik. (2010). Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin. Diakses tanggal September 26, 2010, dari www.bps.go.id

Ball, K et al. (2008). Can Social Cognitive Theory Constructs Explain Socioeconomic Variations in Adolescent Eating Behaviours? A Mediation Analysis.

(2)

Beghin, I et al. (1988). A Guide to Nutritional Assesment. World Health Organizatiton, Geneva, Switzerland.

Bouis, H. E et al. (1998). Gender equality and investments in adolescents in the rural Philippines. Washington, DC: IFPRI, Research Report 108.

Burt, M. R. (1996). Why should we invest in adolescents? Paper prepared for the Conference on Comprehensive Health of Adolescents and Youth in Latin America and the Caribbean, July 9-12, 1996. Washington DC: PAHO, Kellogg Foundation (www.paho.org/english/hpp/adol_burt.htm).

Cavadini, C et al (2000). Us adolescence Food Intake Trends from 1965 to 1996. Arch Dis Child, 82:18-24.

Cholifah. (2010). Persepsi Body Image, Asupan Energi, Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Normalweight (Penelitian Pada Siswi SMP Negeri 3 Semarang). Skripsi Jurusan Gizi Universitas Diponegoro Semarang.

De Onis, M et al. (2000). The national Centre of Health Statistics reference and growth of Indian Adolescent boys. American Journal Clinical Nutrition, 74:43-53, From http://www.ajcn.org.in/article.asp.

De Onis, M and Habicht, J. P. (1997). Anthropometric reference data for international use: recommendations from a WHO Expert Committee. Food Nutr Bull 18:179-89.

Escobar, A. (1999). Factors Influencing Children’s Dietary Practices. Diakses tanggal Febuari 10, 2010, dari http://www.gizi.net.depkes.kebijakan-gizi-makro

(3)

Fauziah, Umi. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji, Asupan Energi dan Zat Gizi Dengan Status Remaja Di SMAN 1 Tangerang. Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Poltekes Jakarta II.

Gillespie, S. (1997). Improving adolescent and maternal nutrition: an overview of benefits and options. UNICEF Staff Working Papers, Nutrition Series.

Harian, B. (2012). Strategi Perbaikan Gizi Buruk Di Jatim. Diakses tanggal Febuari 28, 2012, dari hhtp://strategi-perbaikan-gizi-buruk-di-jatim.htm

Hidayanti, R. (2008). Gambaran Asupan Energi, Protein, Fe, Kalsium Dan Status Gizi Remaja Putra Di Panti Asuhan Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera Kedaung Pamulang. Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Poltekes Jakarta II.

Hidayat, A. A. A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Surabaya: Health Books Publishing.

Himes, J.H and Bouchard, C. (1989). Validity of anthropometry in classifying youths as obese. Int. J. Obes.,13: 183-193.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2009). Gambaran Masalah Kesehatan Remaja Dan Pelayanannya. Diakses tanggal Januari 1, 2009, dari http://artikel.asp jumlah remaja.htm

Istiqomah, E. (2011). Perbedaan Asupan Energi, Asupan Lemak Dan Status Gizi Pada Remaja Putri Di SMA Desa Dan Kota Kabupaten Boyolali. Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kennedy, E and Gracia, M. (1994). Body Mass Index and Economis Productivity. Eur J Clin Nutr 48 (Suppl 3): S45-55.

(4)

Key, J. D and Key, L. L. Jr. (1994). Calcium needs of adolescents. Curr Opin Pediatr 6:379-82.

Lifshitz, F et al. (1993). Nutrition in adolescence. Endocr Metab Clinics North Amer 84:1019-28.

Maha, M. M. (2007). Overweight and Obesity Among Adolescents (15-18 years) in Damascus: Prevalence and Associated Factors.

Muchtadi, D. (2009). Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta.

Nikmawati, E.E. (2009). Analisis Perilaku Gizi Remaja Untuk Pengembangan Model Pendidikan Gizi Yang Berintegrasi Dengan Kegiatan Sekolah. Penelitian Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Novita, R. (2008). Gambaran Asupan Energi, Protein, Zat Besi, Frekuensi Makan Dan Status Gizi Siswi SMA PGRI 1 Bekasi. Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Poltekes Jakarta II.

Nurani, G. S. (2004). Analisis Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat Dan Serat Dengan Indeks Massa Tubuh CDC Pada Siswa SLTA. Skripsi Jurusan Gizi Universitas Diponegoro Semarang.

Nurhasanah. (2012). Perbedaan konsumsi energi dan protein serta faktor sosial ekonomi terhadap status gizi remaja usia 10-19 tahun didaerah perkotaan di pulau Jawa dan pulau Sumatra (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2012). Skripsi S1 Jurusan Gizi Universitas Esa Unggul.

(5)

Nurlayla. (2007). Hubungan Konsumsi Fast Food, Aktifitas Fisik Dan Status Gizi Pada Remaja SMUN 2 Tangerang. Skripsi Jurusan Ilmu Gizi Universitas Indonusa Esa Unggul.

Parimalavalli, R and Sangeetha, M. (2011). Anthropometric Measurements and Nutrient Intake of Adolescent Girls. Anthropologist, 13(2): 111-115.

Ratnaeni, I. M. (2011). Perbedaan Pengetahuan Gizi Dan Status Giz Padai Remaja Di SMA Kota Dan Desa (Studi di SMAN 1 Boyolali Dan SMAN 1 Cepego). Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rees, J. M and Christine, M. T. (1989). Nutritional influences on physical growth and behaviour in adolescence. In: Adams G (ed). Biology of adolescent behaviour and development. California: Sage Publications.

Rolland, C. M. F. (1993). Body composition during adolescence: methods, limitations and determinants. Hormone Research, 39: 25-40.

Romadona, E. Y. (2011). Perbedaan Status Gizi Remaja Putri Pedesaan Dan Remaja Putri Perkotaan (Studi di SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung Dan SMA Negeri 6 Surabaya). Skripsi Jurusan Gizi Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Rumah Belajar Psikologi. (2011). Remaja. Diakses tanggal Juli 6, 2011, dari http://rumahbelajarpsikologi.com.

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (1992). Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(6)

Safarina, H. (2005). Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Santri Tsanawiah Di Pesantren Babus Salam Pebuaran Sibang Tangerang. Karya Tulis Ilmiah D3 Jurusan Gizi Poltekes Jakarta II.

Singh, R and Henneberg, M. (1999). Physical growth and nutritional anthropometric indices of affluent Indian children and nutritional anthropomehks of adult men and women editors. Perspectives in Human Biology. Perth: Centre for Human Biology, The Univ. Of Western Australia, 4(2): 51-66.

Supariasa, I. D. N. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Suparyanto. (2010). Konsep Status Gizi. Diakses tangga Juli 10, 2010, dari http://konsep-status-gizi.blogspot.html

Survei Kesehatan Nasional. (2011). Status Gizi Remaja Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Diakses tanggal November 27, 2011, dari http://www.litbang.depkes.go.id/surkesnas2

Susilowati, D. (2012). Profil Status Gizi Remaja Di Indonesia. Diakses tahun 2012, dari www.scribd.com/doc/69154015/Profil-Status-Gizi-Remaja

Stang, J and Story, M et al. (2005). Nutrition Needs of Adolescents. Guidelines for

Adolescent Nutrition Services, From http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.shtm.

Takhor, H. G et al. (2000). Physical growth of Urban Adolescents (10-15) years from south Gujarat. Indian J Community Med 2000-04, 2000-06; 25: 2, From http://www.idmedica.com/journals.php.

(7)

The Word Bank. (2011). Bank Dunia Dan Pendidikan Indonesia. Diakses tanggal Juli 1, 2010, dari www.wordbank.org/id/education

Tim Penulis Poltekkes Depkes. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Troiano, P. R et al. (2000). Energy and Fat Intakes of Children and Adolescents in The United States: data from the National health and Nutrition Examination Surveys.

Usman, H. (1995). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Venkateshwarlu, V. (2003). Health status of the rural aged in Andhra Pradesh- Asocial perspective. Indian Research and Development Journal, 9(2): 17.

Wikipedia. (2010). Jawa Timur. Diakses tanggal April 1, 2011, dari id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur

Wikipedia. (2012). Kabupaten Lamongan. Diakses tanggal Febuari 9, 2012, dari http://Kabupaten_Lamongan tingkat pendidikan.htm

Wordpress. (2010). Status Gizi. Diakses tanggal Januari 1, 2010, dari http://creasoft.wordpress.com/status-gizi/

World Health Organizatiton. (1995). Physical Status: The Use and Interpretation of Anthropometry. Technical Report Series No. 854. World Health Organizatiton, Geneva.

Yayasan Kesehjahteraan Anak Indonesia. (2005). Jumlah Penduduk Umur Golongan Umur Dan Jenis Kelamin. Diakses tanggal 01 Januari 1, 2005, dari http://index.php umur.htm.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk menapis dan mengkarakterisasi beberapa isolat Pseudomonas sebagai agen biokontrol terhadap cendawan patogen tular tanah yaitu

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Tata Kelola Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Perekonomian Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi

Pengaruh  suhu  dan  konsentrasi  sodium  bisulfit  dalam  proses sulfonasi  lignin  TKKS  terhadap  respon  rendemen  sodium  Iignosulfonat  merupakan  salah  satu 

Annisa Shanti Rahmani dan Fitri Rista Riana, 2015, Prarancangan Pabrik Butena-1 dengan Proses Dehidrogenasi n-Butana Kapasitas 60.000 Ton/Tahun, Jurusan Teknik

Pada fase akhir dari infeksi HIV, yang terjadi sekitar 10 tahun atau lebih setelah terinfeksi, gejala yang lebih berat mulai timbul dan infeksi tersebut akan berakhir pada

Segala puji dan syukur penulis panjatkan sebesar-besarnya atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

セ・ョオイオエ@ Persetudjuan ini , segala fasilitas jang diperlu.kan untuk mendjalankan tugas mereka dengan baik berdasarkan kontrak2 jang dibuat setjara tersendiri