• Tidak ada hasil yang ditemukan

Summary [cited 2013 Jan 17]. Available from: nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3xsum.pdf 8. Almatsier S. Penuntun Diet.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Summary [cited 2013 Jan 17]. Available from: nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3xsum.pdf 8. Almatsier S. Penuntun Diet."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Oktaviani WD, Saraswati LD, Rahfiludin MZ. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fastfood, Aktivitas fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2012 [cited 2013 Feb 15]; 1(2):542-553. Available from:

http://ejournal-s1.undip.ac.id/ index.php/jkm/article/view/1152

2. Centers for Disease Control and Prevention. Growth charts for the United States: methods and development. Washington: Department of Health and Human Services, 2000.

3. Dewi M. Resistensi Insulin terkait Obesitas: Mekanisme Endokrin dan Intrinsik Sel. Jurnal Gizi dan Pangan [internet]. 2007 [cited 2013 Feb 15]; 2(2): 49-54. Available from: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/ article/viewFile/4423/2975

4. Sunarsih ES, Hakim L, Sugiyanto, Sumantri. Senyawa Aktif Sayuran Cruciferae dan Perubahan Kadar Kolestrol Serta Vitamin C pada Tikus Hiperkolestrolemia. Media Medika Indonesiana [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov 14]; 45(3):151-157. Available from: http://ejournal.undip.ac.id/ index.php/mmi/article/view/3235

5. Muhammad A, Yasir M. platelet, hypercholesterolemic and Anti-oxidant Effects of Ethanolic Extracts of Brassica oleracea in High Fat Diet Provided Rats. World Applied Sciences Journal [Internet]. 2010 [cited 2012 Nov 14]; 8(1):107-12. Available from: idosi

6. Cartea ME, Fransisco M, Soengas P, Velasco P. Phenolic Compounds in Brassica Vegetables. Molecules [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov14]:16: 251-280. Available from:http://www.mdpi.com/1420-3049/16/1/251

7. Third report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III). Executive

(2)

46

Summary. 2001 [cited 2013 Jan 17]. Available from: http://www.nhlbi. nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3xsum.pdf

8. Almatsier S. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2006. 9. Sargowo D, Andarini S. Pengaruh Komposisi Asupan Makan terhadap

Komponen Sindrom Metabolik pada Remaja. Jurnal Kardiolologi Indonesia. 2011; 32:14-23.

10. Guyton, Arthur C, Hall JE. Fisiologi Kedokteran Ed. 9. 1997. Jakarta: EGC; 1997.

11. Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; 2008.

12. ATP III, US Department of Health and Human Service Public Health, National Institute of Health, National Health and Blood Institute. PLANTS Profile for Brassica oleracea (cabbage). 2013 [updated 2013 Jan 15; cited 2012 14 November]; Available from: http://plants.usda.gov/java/ profile?symbol=BROL.

13. Pilar S, Tamara S, Pablo V, Maria E. Antioxidant Properties of Brassica Vegetables. Functional Plant Science and Biotechnology [Internet]. 2011 [cited 2012 Nov 26]; 5(2):43-55. Available from: http://www.global sciencebooks.info

14. Winarsi H. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius; 2007.

15. Meydani et al. Antioxidants and Immune Response in Aged Persons: Overview of Present Evidence. American Journal of Clinical Nutrition [internet]. 1995 [cited 2013 Jan 17]; 62(6):1462S-1476S. Available from:

http://ajcn.nutrition.org

16. Pejic RN, Lee DT. Hypertrigliseridemia. Journal of The American Board of Family Medicine [Internet]. 2006 [cited 2012 Nov 14]; 19(3):310-316. Available from: http://www.jabfm.org/content/19/3/310.full

17. Silalahi, Jansen. Makanan Fungsional. Jakarta: Penerbit Kanisius; 2010. 18. Sherwood L. Human Physiology: From Cells to System. Cetakan I. Jakarta:

(3)

47

19. Sya’bani M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi ketiga. Balai Jakarta: Penerbit FK UI; 2001.

20. Hesse A, Goran H, Jahnen A. Urinary Stone Diagnosis, Treatment and Prevention of Recurrence: 2nd edition. 2002.

21. Menon M, Resnick, Martin I. Urinary Lithiasis: Etiologi and Endourologi, in: Chambell’s Urology, 8th ed, Vol 14, W.B. Philadelphia: Saunder Company; 2002

22. Soepriatno AT, Rifki M. Pola Penderita Batu Saluran Kencing di RSUP Dr.Kariadi Tahun 1996-1998 Naskah lengkap MABI XII. Jakarta: 1999. 23. Drach, George W. Urinary lithiasis, in Chambell’s Urology, 5th ed.W.B.

Philadelphia: Saunders Co; 1996.

24. Maragela M, Vitale C, Petrulo M. Et al. Renal Stone: from Metabolic to Physicochemical Abnormalisies. How useful are Inhibitor. Journal of Nephrology. 2000;13(Suppl 3):S51-S60.

25. Kajander OE, Ciftcioglu N. Nanobacteria: An alternative mechanism for pathogenic intra-and extracellular calcfication and Stone Formation. Proceedings of the National Academy Science of USA, Vol 95:14 (1998), 8274-8279.

26. Ciftcioglu N, Bjorklund M, Bergsom K, Kajander OE. Nanobacteria: an infections causes kidney stone formation. Http://www.nanobac.com/ klin%20lab/.

27. Stoler M, Maxwell VM, Harrison AM, Kane JP. The Primary Stone Event: A New Hypotesis Involving a Vasculer Etiology. Journal of Urology. 2004. 171(5):1920-1924.

28. Kim SC, Coe FL, Tinmouth W et al. Stone Formatioan Proortion to Papier Surface Coverage by Randall’s Plaque. Journal of Urology. 2005, 173(1): 117.

29. John JP, Amir AR, Nepholitiasis: Clinical Manual of Urology MC. Graw-Hill; 2001; 9:231-252.

30. Organization WH. General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: WHO; 2001.

(4)

48

31. Maliya A. Perbedaan Profil Lipid Serum dan Perkembangan Lesi Aterosklerotik Aorta Abdominalis Antara Kelompok yang Diberi Perasan Pare (Momordica charantia) dan Kontrol. Semarang: Universitas Diponegoro; 2006.

32. Yuniastuti A, Purwaningsih E. Pengaruh pemberian susu fermentasi lactobacillus casei galur shirota terhadap kadar fraksi lipid serum dan jumlah coliform serta lactobacili pada feses tikus hiperkolesterolemi. Media Medika Indonesiana [Internet]. 2004 [cited 2013 Feb 2]; 39(4)

33. Nurrochmad A, Nugroho AE, Hakim L, Donatus IA, Sugiyanto, Wahyono D, Nurlaila. Petunjuk Praktikum Farmakologi ed.7. Yogyakarta: Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Gajah Mada; 2006.

34. Lamarche J, Nair R, Peguero A, Courville C. Case Report: Vitamin C – Induced Oxalate Nefropathy. International Journal of Nephrology [Internet].

2011 [cited 2013 Jul 31]. Available from:

http://www.hindawi.com/journals/ijn/2011/146927/

35. Direktorat Gizi Depkes R.I 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara.

36. Life Sciences Research Office: Third Report on Nutrition Monitoring in the United States.Washington, DC: US Government Printing Office;1995

37. Gerster H. No contribution of ascorbic acid to renal calcium oxalate stones. Annals of Nutrition & Metabolism [Internet]. 1997 [cited 2013 Jul 31]; 41(5). Available from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9429689

38. Saleem U et al. Nephro-protective effect of vitamin C and Nigella sativa oil on gentamicin associated nephrotoxicity in rabbits. Pakistasn Journal of Pharmaceutical Sciences [Internet]. 2012 [cited 2013 Jul 31]; 25(4). Avaiable from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23009987

(5)

49

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearane

(6)

Lampiran 2. Hasil analisis mikroskopik organ ginjal Lampiran 2. Hasil analisis mikroskopik organ ginjal

(7)

51

Lampiran 3. Metode baku histologik pemeriksaan jaringan A. Cara pengambilan dan fiksasi jaringan

1) Mengambil jaringan hepar sesegera mungkin setelah tikus didekapitasi (kurang dari 2 jam) dengan ukuran 1x1x1 cm3.

2) Memasukkan jaringan ke dalam larutan fiksasi dengan urutan sebagai berikut:

a. Fiksasi dalam larutan buffer formalin 10%.

b. Dehidrasi dengan larutan alkohol 30% selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20 menit III.

Lalu dilanjutkan alkohol 40% 1 jam alkohol 50% 1 jam alkohol 60% 1 jam alkohol 70% 1 jam alkohol 80% 1 jam alkohol 90% 1 jam alkohol 96% 1 jam c. Larutan xylol alkohol 1:1 dengan waktu ± 24 jam.

d. Clearing dengan larutan xylol 1, 2, 3 dengan waktu masing-masing 20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang.

e. Xylol parafin 1:1 selama 20 menit/24jam dengan dipanaskan dalam oven 60oC.

(8)

52

f. Embeding dan blocking: parafin 1, 2, 3 selama 20 menit, lalu jaringan dicetak blok parafin, kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat dibuka.

g. Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan mudah dipotong.

B. Cara pemotongan blok

1) Menyiapkan kaca objek bersih.

2) Kaca objek diberi albumin di tengahnya.

3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu dimasukkan air panas ±60oC. Setelah jaringan mengembang, jaringan diambil menggunakan kaca objek yang sudah diberi albumin.

4) Keringkan.

5) Paraffin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan dipanaskan dalam oven ± 60oC atau dengan tungku.

C. Pewarnaan

Slide jaringan dimasukkan dalam:

1) Xylol 1, xylol 2, dan xylol 3 masing-masing 10 menit. 2) Rehidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit.

3) Bilas dengan alkohol 30%-96%, masing-masing ±30 menit. 4) Bilas aquadest 1x ± 10 menit.

5) Rendam dalam hematoksilin ± 10 menit. 6) Bilas dengan air mengalir sampai bersih.

(9)

53

7) Bilas dengan aquadest lalu alkohol asam (alkohol+NaCl 0,9%) 8) Bilas alkohol 50%-96%.

9) Eosin ±2-5 menit.

10) Bilas alkohol 96% dua kali. 11) Bilas alkohol xylol.

12) Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-kotoran yang ada di sekitar jaringan.

13) Xylol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit), tetesi basam Canada, langsung ditutup kaca penutup.

(10)

54 Lampiran 4. Hasil analisis

1. Uji normalitas data Shapiro-wilkgambaran mikrokopis ginjal Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Skor Rerata Kelompok Kontrol

(tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

,334 5 ,071 ,884 5 ,329

Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)

,147 5 ,200(*) ,995 5 ,994

Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)

,159 5 ,200(*) ,990 5 ,980

Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

,222 5 ,200(*) ,923 5 ,553

* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction

(11)

55 Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error

Skor Rerata Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

Mean 5,9200 ,42237 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4,7473 Upper Bound 7,0927 5% Trimmed Mean 5,9444 Median 6,0000 Variance ,892 Std. Deviation ,94446 Minimum 4,40 Maximum 7,00 Range 2,60 Interquartile Range 1,40 Skewness -1,102 ,913 Kurtosis 2,533 2,000 Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari) Mean 3,8800 ,30067 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3,0452 Upper Bound 4,7148 5% Trimmed Mean 3,8778 Median 3,8000

(12)

56 Variance ,452 Std. Deviation ,67231 Minimum 3,00 Maximum 4,80 Range 1,80 Interquartile Range 1,20 Skewness ,147 ,913 Kurtosis ,154 2,000 Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari) Mean 3,5200 ,24166 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2,8490 Upper Bound 4,1910 5% Trimmed Mean 3,5222 Median 3,6000 Variance ,292 Std. Deviation ,54037 Minimum 2,80 Maximum 4,20 Range 1,40 Interquartile Range 1,00 Skewness -,183 ,913 Kurtosis -,681 2,000 Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

Mean

(13)

57 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2,7677 Upper Bound 6,5923 5% Trimmed Mean 4,7000 Median 4,2000 Variance 2,372 Std. Deviation 1,54013 Minimum 2,60 Maximum 6,40 Range 3,80 Interquartile Range 2,80 Skewness -,209 ,913 Kurtosis -1,199 2,000

2. Uji homogenitas varian Levene testgambaran mikrokopis ginjal

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig. Skor Rerata Based on Mean 2,249 3 16 ,122

Based on Median 1,140 3 16 ,363

Based on Median and with adjusted df

1,140 3 9,407 ,382 Based on trimmed mean 2,266 3 16 ,120

(14)

58 3. Uji beda Oneway ANOVAgambaran mikrokopis ginjal

ANOVA

Skor Rerata

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 16,968 3 5,656 5,645 ,008 Within Groups 16,032 16 1,002

Total 33,000 19

4. Uji Post Hoc-LSD gambaran mikrokopis ginjal

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Skor Rerata LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper

Bound Lower Bound Upper Bound Lower Bound Kelompok Kontrol

(tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)

(15)

59

Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)

2,40000(*) ,63309 ,002 1,0579 3,7421

Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

1,24000 ,63309 ,068 -,1021 2,5821

Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)

Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

-2,04000(*) ,63309 ,005 -3,3821 -,6979

Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)

,36000 ,63309 ,577 -,9821 1,7021

Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

-,80000 ,63309 ,224 -2,1421 ,5421

Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)

Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

(16)

60

Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)

-,36000 ,63309 ,577 -1,7021 ,9821

Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

-1,16000 ,63309 ,086 -2,5021 ,1821

Kelompok Perlakuan 3 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 5 ml/hari)

Kelompok Kontrol (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur)

-1,24000 ,63309 ,068 -2,5821 ,1021

Kelompok Perlakuan 1 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 2,5 ml/hari)

,80000 ,63309 ,224 -,5421 2,1421

Kelompok Perlakuan 2 (tikus+pakan standar dan minum ad libitum+diet kuning telur+jus kubis 3,75 ml/hari)

1,16000 ,63309 ,086 -,1821 2,5021

(17)

61 5. Uji normalitas data pada semua kelompok kolesterol total dan trigliserida sebelum dan sesudah perlakuan

Tests of Normality ,318 5 ,109 ,776 5 ,051 ,376 5 ,020 ,815 5 ,107 ,212 5 ,200* ,905 5 ,439 ,327 5 ,086 ,779 5 ,054 ,291 5 ,193 ,841 5 ,169 ,164 5 ,200* ,991 5 ,982 ,275 5 ,200* ,825 5 ,128 ,275 5 ,200* ,921 5 ,533 ,226 5 ,200* ,858 5 ,221 ,294 5 ,181 ,881 5 ,315 ,218 5 ,200* ,963 5 ,832 ,344 5 ,054 ,753 5 ,032 ,275 5 ,200* ,869 5 ,261 ,165 5 ,200* ,972 5 ,886 ,296 5 ,175 ,764 5 ,040 ,220 5 ,200* ,874 5 ,285 Kelompok Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 PreKolesterolTotal PreTrigliserida PostKolesterolTotal PostTrigliserida

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

(18)

62 6. Uji homogenitas data kolesterol total dan trigliserida sebelum dan sesudah perlakuan

Test of Homogeneity of Variance

12,149 3 16 ,000 1,189 3 16 ,345 1,189 3 8,102 ,373 10,712 3 16 ,000 2,736 3 16 ,078 1,518 3 16 ,248 1,518 3 9,908 ,270 2,666 3 16 ,083 3,190 3 16 ,052 ,923 3 16 ,452 ,923 3 11,315 ,461 3,052 3 16 ,059 1,525 3 16 ,246 ,783 3 16 ,521 ,783 3 10,040 ,530 1,421 3 16 ,273 Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean PreKolesterolTotal PreTrigliserida PostKolesterolTotal PostTrigliserida Levene Statistic df1 df2 Sig.

(19)

63 7. Uji normalitas data post kolesterol total setelah transformasi data

Tests of Normality ,232 5 ,200* ,859 5 ,224 ,286 5 ,200* ,890 5 ,355 ,248 5 ,200* ,905 5 ,440 ,336 5 ,067 ,757 5 ,034 Kelompok Kontrol Perlakuan1 Perlakuan2 Perlakuan3 postkoltrans

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

(20)

64 8. Paired t test kelompok kontrol prepost kolesterol total dan trigliserida

Paired Samples Statistics

36,9100 5 8,19799 3,66625 55,7980 5 16,82419 7,52401 98,6800 5 20,70633 9,26015 77,7200 5 15,45322 6,91089 PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida PostTrigliserida Pair 2 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

5 -,090 ,885 5 ,060 ,924 PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida & PostTrigliserida Pair 2 N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-18,88800 19,36923 8,66218 -42,93807 5,16207 -2,181 4 ,095 20,96000 25,08302 11,21747 -10,18469 52,10469 1,869 4 ,135 PreKolesterolTotal -PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida -PostTrigliserida Pair 2 Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

(21)

65 9. Paired t test kelompok perlakuan 1 prepost kolesterol total dan trigliserida

Paired Samples Statistics

30,0080 5 5,43752 2,43173 39,7120 5 5,43791 2,43191 93,5200 5 37,30539 16,68348 74,8800 5 9,92809 4,43998 PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida PostTrigliserida Pair 2 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

5 -,547 ,340 5 ,184 ,766 PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida & PostTrigliserida Pair 2 N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-9,70400 9,56479 4,27750 -21,58026 2,17226 -2,269 4 ,086 18,64000 36,79121 16,45353 -27,04232 64,32232 1,133 4 ,321 PreKolesterolTotal -PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida -PostTrigliserida Pair 2 Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

(22)

66 10. Paired t test kelompok perlakuan 2 prepost kolesterol total dan trigliserida

Paired Samples Statistics

38,9800 5 2,91297 1,30272 39,8480 5 12,68609 5,67339 105,1800 5 12,37122 5,53258 88,2200 5 8,05090 3,60047 PreKolesterolTotal PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida PostTrigliserida Pair 2 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

5 ,096 ,878 5 -,175 ,779 PreKolesterolTotal & PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida & PostTrigliserida Pair 2 N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-,86800 12,74118 5,69803 -16,68827 14,95227 -,152 4 ,886 16,96000 15,89475 7,10835 -2,77594 36,69594 2,386 4 ,076 PreKolesterolTotal -PostKolesterolTotal Pair 1 PreTrigliserida -PostTrigliserida Pair 2 Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

(23)

67 11. UjiWilcoxon pada kelompok perlakuan 3 kolesterol total

12. Paired t test kelompok perlakuan 3 prepost trigliserida

Ranks 1a 5,00 5,00 4b 2,50 10,00 0c 5 Negative Ranks Positive Ranks Ties Total PostKolesterolTotal -PreKolesterolTotal

N Mean Rank Sum of Ranks

PostKolesterolTotal < PreKolesterolTotal a. PostKolesterolTotal > PreKolesterolTotal b. PostKolesterolTotal = PreKolesterolTotal c. Test Statisticsb -,674a ,500 Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Post Kolesterol Total -Pre Kolesterol Total

Based on negative ranks. a.

Wilcoxon Signed Ranks Test b.

Paired Samples Statistics

112,7000 5 11,03540 4,93518 96,6000 5 22,88613 10,23499 PreTrigliserida PostTrigliserida Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

(24)

68

Lampiran 5. Dokumentasi penelitian

Gambar a. Makroskopis kelompok kontrol. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata

Gambar b. Makroskopis kelompok perlakuan 1. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata

Gambar c. Makroskopis kelompok perlakuan 2. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata

Gambar d. Makroskopis kelompok perlakuan 3. Tampak Normal dengan permukaan halus dan rata

(25)

69

Gambar f. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Lumen menutup ( ). Brush border (-) ( ).

Gambar e. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Glomerulus ( ). Tubulus proximal ( ).

Gambar g. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Lumen menyempit ( ). Fokus radang ( ).

Gambar h. Perbesaran 400x. Mikroskopis ginjal. Perdarahan ( ). Fokus radang ( ).

(26)

70

Lampiran 6. Biodata mahasiswa

Identitas

Nama : Yurisal Akhmad Damy

NIM : G2A009137

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 23 Juli 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Pamularsih Raya No. 56, Kec. Semarang Barat, Kel. Salamanmloyo, Rt 02 / Rw 05. Kode Pos 50143 Nomor telpun : (024) 762 16 14

Nomor HP : 085 641 248 555

e-mail :[email protected] / [email protected] Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SD. Hj. Isriati Tahun lulus : 2004

2. SMP : SMP Semesta Tahun lulus : 2007

3. SMA : SMA Negeri 1 Semarang Tahun lulus : 2009 4. FK UNDIP : Masuk tahun 2009

Keanggotaan Organisasi

1. Koor Humas Diponegoro Care Center Tahun : 2012 s/d 2014

2. Ketua BEM FK KM UNDIP Tahun : 2011 s/d 2012

Pengalaman penelitian Belum ada

Gambar

Gambar b. Makroskopis kelompok perlakuan  1.  Tampak  Normal  dengan  permukaan  halus  dan rata
Gambar  f. Perbesaran  400x.  Mikroskopis  ginjal. Lumen menutup (          ). Brush border (-) (         ).

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana dengan judul Program Kreatifitas Masyarakat ini tersebut “PEMDA DIPINJAM; Pemanfaatan Dami Padi sebagai Pembudidayaan Jamur Merang (volvariella volvacea)

1) Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Alokasi Dana Desa di Desa Pinonobatuan Barat masih belum sesuai dengan asas-asas pengelolaan keuangan desa, salah satunya

SMA N 1 Seyegan merupakan lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas yang beralamat di Desa Margoagung, Seyegan, Sleman. Lokasi SMA N 1 Seyegan sangat strategis

Informasi tentaNg sistem yang sedang berjalan sangant penting sekali dalam proses pengembangan sistem informasi karena dari informasi tersebut dapat diketahui sejauh mana

Selain itu dengan adanya hotel resort yang berada di kawasan Ngadas ini diharapkan mampu mengingatkan manusia kepada Allah SWT melalui keindahan alam yang ada di kawasan Dusun

Lapsen ja sosiaalityöntekijän tavoiteltava suhde koettiin aineistossa eri tavoin. Yleisesti nähtiin, että tapaamisia, yhteydenpitoa ja lapseen tutustumista tulisi olla riittävästi.

Berdasarkan hasil penelitian, karakter masyarakat investor Kota Palembang adalah medium risk taker yaitu sebanyak 77%, sedangkan sisanya 13% merupakan low risk

jadi its as simple as that mereka itu, kayak mereka tu semua, kayak mereka mengakui mereka semua masih belajar, mana yang pas mana yang cocok, udah kita trial and error aja,