Server Cluster Dengan
Windows 2000 Adv.Server – Windows 2003 Server
Server Cluster adalah kumpulan server-server yang masing-masing sebenarnya
berdiri sendiri-sendiri yang semuanya akan bekerja secara kolektif dan mereka
menjalankan Microsoft Cluster Service (MSCS). Dengan menggunakan
server-server yang dicluster akan didapatkan jaminan terhadap ketersediaan layanan
yang diberikan oleh server kepada client-client. Jaminan tersebut meliputi :
•
high availability
•
failback
•
scalability
•
dan manageability untuk resources dan applications
Dengan adanya server cluster, maka akses client terhadap aplikasi maupun
sumber daya yang ada pada server akan terjamin meskipun pada saat terjadinya
kegagalan system (system failure) dan atau sesuatu yang terjadi diluar dugaan.
Secara sederhana dapat digambarkan, bila satu server di-dalam grup cluster
mengalami kegagalan yang mengakibatkan ia menjadi unavailable dan atau
server tersebut sedang dalam keadaan di-maintenance sehingga harus di
“offline”-kan sementara waktu, maka semua sumber daya (data dan aplikasi)
yang sebelumnya ada pada server tersebut akan berpindah tangan kepada
server lain yang tidak “offline”. Dengan kata lain keberadaan server pertama
akan tergantikan oleh server berikutnya yang available, dan para pengguna
(client / terminal) tidak akan mengetahui apakah pada saat mereka melakukan
akses, adalah kepada server sebelumnya atau kepada server berikutnya, yang
mereka ketahui adalah bahwa server dengan alamat sekian tetap online dan
dapat di-akses.
Solusi Cluster server dengan menggunakan Windows lebih dekat kepada konsep
High Availability (jaminan ketersediaan layanan) bukan kepada konsep Fault
Tolerant pada masa lalu (Toleransi Kesalahan system, misalnya Mirroring Hard
Disk, Raid, Hardware Agregation, dll.). Konsep dari teknologi Fault Tolerant
menawarkan level yang sangat tinggi atas kegiatan resilience dan recovery
data/system. Fault tolerant server biasanya menggunakan cara hardware
redudancy dengan derajat yang sangat tinggi ditambah dengan software khusus
yang memberikan layanan hampir instan dalam rangka recovery dari berbagai
kesalahan singgle hardware atau software. Biasanya proses syncronisasi baik
data maupun system pada saat terjadi failure akan memakan waktu yang cukup
panjang dan lebih parahnya lagi proses tersebut akan membebani system
secara significant. Biaya yang harus dikeluarkan untuk solusi dari konsep fault
tolerant jauh lebih tinggi dibanding dengan solusi menggunakan windows cluster.
Meskipun server cluster tidak memberikan jaminan dalam bentuk non-stop
operation, namun ia mencukupi atas tersedianya kebanyakan mission-critical
applications. Service cluster dapat memantau applikasi-aplikasi dan berbagai
sumber daya dan juga secara otomatis akan me-recognize dan me-recover dari
berbagai kondisi failure yang terjadi. Dengan kata lain server cluster sangat
flexible dalam hal mengelola workload yang terjadi didalam grup clusternya.
Selain itu ia juga amat sedikit dalam membebani system dan bahkan bisa
meningkatkan overall system performance.
Keuntungan Menerapkan Cluster service :
• High Availibility : dengan server cluster, sumber betul – betul sebagai sebuah disk drive dan Internet Protocol (IP) address secara otomatis mentransfer dari sebuah server yang fail kepada server yang masih bertahan. Ketika sebuah system atau application pada cluster fail. Software cluster akan merestart application yang rusak pada server yang akan menggantikannya, atau akan mengalihkan pekerjaan dari node yang fail ke node berikutnya. Hasilnya, users akan merasakan hanya sesaat terjadinya perhentian sementara atas layanan.
• Failback : Layanan cluster akan secara otomatis mengembalikan beban kerja pada sebuah cluster ketika sever yang fail sebelumnya telah kembali online, jadi layanan akan kembali kepada server yang sebelumnya tersebut. Fitur failback ini dapat dikonfigurasikan namun secara default fitur ini disable, maka server yang sebelumnya offline, jika telah online ia akan menjadi member cluster berikutnya. Workload tidak akan diberikan kembali padanya.
• Manageability : Anda bisa menggunakan tool Cluster Administrator(CluAdmin.exe) untuk mengelola sebuah cluster sebagai sebuah system tunggal dan mengelola aplikasi sebagai mana aplikasi tersebut bekerja pada server tunggal (tidak di cluster / bukan server cluster). Anda dapat memindahkan Aplikasi dari satu server ke server lain dalam satu cluster. Cluster Administrator dapat digunakan untuk secara manual mengatur keseimbangan beban kerja server – server, dan melepaskan server pada perawatan yang telah direncanakan.
• Scalability: Pelayanan cluster dapat dikembangkan untuk meningkatkan akan kebutuhan. Ketika proses keseluruhan aplikasi cluster-aware melebihi kemampuan cluster, maka akan membutuhkan tambahan node.
Checklists untuk Konfigurasi Server Cluster :
Checklist akan membantu anda untuk mempersiapkan Instalasi. Semua langkah
– langkah untuk instalasi cluster baru akan dimulai apabila checklist telah
selesai, berikut ini adalah checklist yang harus di perhatikan.
Software Requirements
Microsoft Windows 2000 ADV Server, Windows 2003 Server Enterprise Edition atau Windows 2003 Server Datacenter Edition di instal pada semua komputer yang akan tergabung dalam cluster.
Sebuah metode Name Resolution seperti sebuah Domain Name System (DNS), DNS dynamic update protokol, Windows Internet Name Service (WINS), HOSTS, and so on. Sebuah model domain yang tetap
Semua node harus menjadi anggota pada domain yang sama.
Sebuah level account pada domain adalah anggota dari kelompok administrators local pada setiap node. Account yang dedicated adalah mandatory.
Hardware Requirements
Hardware untuk cluster harus disesuiakan dengan cluster Hardware Compability List (HCL). Untuk mencari versi terlama dari cluster service HCL, hubungi Windows Hardware Compability List di http://www.microsoft.com/hcl/, dan Kemuadian lakukan pencarian untuk cluster. Dan semuanya harus disertifikasi pada HCL, tidak hanya untuk Component tersendiri. Untuk tambahan informasi, lihat pada artikel pada Microsoft Knowledge Base:
309395 Microsoft Support Policy untuk Server Cluster dan Hardware.
Catatan : sekiranya anda ingin meng – install cluster ini pada storage area network (SAN) dan merencanakan untuk memiliki multiple device dan cluster sharing SAN dengan cluster, solusi nya pun harus sesuai dengan ““Cluster/Multi-Cluster Device” Hardware Compatibility List. Untuk tambahan informasi, lihat pada artikel pada Microsoft Knowledge Base:
Dua storage device controllers—Small Computer System Interface (SCSI) atau Fibre Channel. Pada local system disk untuk OS harus di install pada sebuah controller. Dan sebuah peripheral component interconnect (PCI) storage controller yang terpisah untuk Shared Disks
Dua kartu jaringan PCI pada setiap node di cluster
Kabel penyimpanan dihubungkan pada alat penyimpanan yang di share untuk semua komputer. Arahkan pada pusat perintah untuk mengkonfigurasi alat peyimpanan. Lihat pada lampiran artikel ini untuk menambah informasi pada kebutuhan konfigurasi yang jelas ketika menggunakan SCSI atau Fibre Channel.
Semua hardware sebaiknya identik, misalnya setiap slot, setiap card, bios, firmware revisions dan juga untuk semua node. Hal ini akan mempermudah dalam configurasi dan menghilangkan masalah compatibility.
Network Requirements
NetBIOS name.
Alamat IP yang tetap untuk semua komponen network untuk setiap node
Catatan: Server Cluster tidak mendukung penggunaan alamat IP yang dibuat berdasarkan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) servers.
Akses ke domain controller.
Setiap node harus memiliki paling sedikit 2 NIC, satu untuk hubungan ke client public network dan satu lagi untuk ke node private cluster network.
Semua node harus memiliki 2 fisik LANs yang tidak berkaitan atau Pembagian LANs untuk hubungan public dan private
Jika anda menggunakan NIC yang mendukung fault-tolerant atau pengelompokan NIC, periksa beberapa recent firmware dan drivers yang digunakan. Cek pada vendor NIC tersebut untuk menggunakan NIC yang disiapkan untuk cluster.
Shared Disk Requirements:
HCL menyepakati penggunaan hardisk external yang dihubungkan ke semua komputer. Ini akan digunakan sebagai clustered shared disk. Disarankan, beberapa jenis hardware melebihi dari yang disiapkan untuk hardisk bebas (RAID)
Semua Share disk, yang di masukkan dalam lingkup disk, harus disertakan dengan sharedbus.
Shared disks harus pada controller yang berbeda kemudian salah satu digunakan oleh system drive.
Pembuatan banyak logical drive pada tingkat hardware pada Raid Configuration di sarankan mencukupi untuk digunakan sebagai disk logical tunggal, kemudian membagi menjadi banyak partisi pada tingkat Operating System. Ini berbeda dari konfigurasi bersama yang menggunakan server stand alone. Bagaimanapun, ini menjadikan anda untuk memiliki banyak sumber hardisk dan mengaktifkan / Mengaktifkan konfigurasu dan proses secara manual dan menyeimbangkan penjelasan dari node – node pada cluster..
Pemakaian hardisk dengan ukuran minimal 50 MB akan digunakan sebagai quorum device. Sebuah partisi paling sedikit disarankan 500 MB untuk mengoptimalkan gunakan NTFS file system performance.
Periksa hardisk yang akan disisipkan ke shared bus dapat dilihat dari semua node. Hal ini dapat digunakan untuk mengecek host adapter setup level. Dan mengarahkan ke manufacturer’s documentation untuk printah spesific card.
Komponen SCSI harus di tentukan unique SCSI identification numbers dan properly terminated according untuk perintah dari pembuat. Lihat lampiran article untuk informasi dan peng – instalan.
Toleransi kesalahan software bukan berarti tidak support atas cluster shared disk
Semua hardisk shared harus dikonfigurasi sebagai master boot record (MBR) hardisk pada system yang berjalan pada windows server 2003 versi 64 – bit.
Semua partisi pada hardisk cluster harus terformat sebagai NTFS.
Toleransi kesalahan konfigurasi hardware RAID adalah saran untuk semua hardisk. Disarankan minimal terdapat 2 logical drive yang di share
Quorum disk digunakan untuk menyimpan database konfigurasi cluster,
perubahan terakhir dari database dan file – file log yang berguna untuk mengatur
cluster dan konsistensi maintenan. Procedur quorum disk berikut ini adalah
direkomendasikan :
Catatan Penting : suatu kerusakan pada quorum disk dapat mengakibatkan
keseluruhan grup cluster menjadi rusak; Oleh karena itu sangat dianjurkan anda
menggunakan suatu volume khusus pada hardware array raid yang digunakan.
Jangan gunakan quorum disk untuk keperluan selain cluster management.
Sumber daya quorum memainkan peranan penting dalam operasi cluster. Pada
kebanyakan cluster, sumber daya yang tunggal sengaja dibuat khusus untuk
keperluan sumber daya quorum. Quorum disk sengaja dibuat khusus dan dapat
berupa sebuah pisikal disk dengan fungsi – fungsi sebagai berikut :
• Fungsi untuk menduplikasi (replication) registry cluster ke semua node lain dalam satu cluster.
• Jika terjadi putus komunikasi diantara node – node cluster, maka protokol challenge response akan mulai active mecengah terjadinya scenario aliran data yang tak terkendali. Pada situasi seperti ini, pemilik sumber daya quorum disk akan menjadi satu – satunya pemilik cluster dan semua sumber daya yang ada. Pemlik kemudian membuat sumber daya tetap tersedia untuk para pengguna. Bila node yang memiliki fungsi quorum disk tersebut tidak bekerja sebagai mana mestinya, maka node lain yang masih bekerja akan berebut untuk mengambil alih device (quorum disk dan sumber daya cluster).