• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

55

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Setelah beberapa perencanaan alat pada bab 3 selesai, maka ada beberapa tahap yang akan dilakukan, dimana tahap tersebut, yaitu pengumpulan dan pengolahan data yang merupakan tahap sebelum tahap pengujian dan analisa modul Perancangan Alat Uji Golongan Darah dengan sistem ABO.

4.1 Persiapan Alat dan Bahan

Dalam bab ini diuraikan beberapa persiapan alat dan bahan yang akan digunakan sebagai penunjang yang diperlukan selama proses pengujian perangkat keras dan pengujian keseluruhan sistem dalam peralatan berikut :

4.1.1 Persiapan Alat

Dari hasil pengukuran dan pendataan pada alat yang dibuat, maka akan digunakan beberapa alat pendukung yang dipergunakan dalam melaksanakan pendataan adalah sebagai berikut :

1. Multitester Analog Merk : Sanwa

Model : YX-360 TRD Buatan : Jepang

(2)

2. Power Supply dengan keluaran +5V terhadap ground dan keluaran +12V , digunakan untuk memberi catu daya pada rangkaian.

3. Modul Perancangan Alat Uji Golongan Darah dengan sistem ABO berbasis mikrokontroller AT89S52.

4.2 Metode Pendataan

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan pengujian pada rangkaian alat. Pada metode ini akan di amati apa yang terjadi dengan beberapa buah titik pengukuran dengan penjelasan sebagai berikut :

TP 1 : keluaran dari rangkaian sensor anti–A yang di gunakan sebagai input ke rangkaian penguat non inverting

TP 2 : keluaran dari rangkaian penguat non inverting dengan penguatan 10 kali yang akan di gunakan sebagai input ke rangkaian komparator TP 3 : keluaran dari rangkaian komparator yang akan digunakan untuk

memberi triger ke kaki basis pada transistor.

TP 4 : keluaran dari transistor yang berfungsi untuk memberikan sinyal inputan untuk rangkaian mikrokontroler

TP 5 : keluaran dari rangkaian sensor anti –B yang digunakan sebagai input ke rangkaian penguat non inverting.

TP 6 : keluaran dari rangkaian penguat non inverting dengan penguatan 10 kali yang akan di gunakan sebagai input ke rangkaian komparator. TP 7 : keluaran dari rangkaian komparator yang akan digunakan untuk

(3)

TP 8 : keluaran dari transistor yang berfungsi untuk memberikan sinyal inputan untuk rangkaian mikrokontroler.

4.3 Pengujian Subsistem dan Analisa Hardware

4.3.1 Pengujian dan analisa rangkaian sensor anti –A ( TP 1 ) dan

rangkaian sensor anti–B ( TP 5 )

Analisa pada TP1 dan TP 5 adalah bertujuan untuk mengetahui apakah rangkaian Penguat Non Inverting mendapatkan input dari rangkaian sensor Anti–A dan sensor Anti–B..

Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah avometer digital, caranya adalah dengan menghubungkan lead positif AVO ke salah satu kaki LDR yang menuju ground dan lead negative ke ground. Tegangan akan terbaca pada AVO dan tulis pada tabel yang telah disediakan.

6 3 2 1 10 K LDR VCC 2K 18K 1K 1K 10K Gambar 4.1

Rangkaian Sensor anti–A dan Rangkaian Sensor anti–B. TP 1 & TP 5

(4)

Tabel 4.1

Data uji rangkaian sensor anti–A (TP 1) dan rangkaian sensor anti–B (TP 5) Hasil Pengukuran Golongan Darah A B O AB TP 1 0.03 V 0.32 V 0.05 V 0.03 V TP 5 0.04 V 0.03 V 0.05 V 0.03 V

Dari hasil pengukuran yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian sensor anti –A dan rangkaian sensor anti – B dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan

4.3.2 Pengujian dan analisa rangkaian Penguat Non Inverting pada

sensor Anti–A (TP 2) dan rangkaian Penguat Non Inverting

pada sensor Anti–B (TP 6)

Analisa pada TP 2 dan TP 6 merupakan pengukuran tegangan output pada rangkaian Penguat Non Inverting. Dimana input dari rangkaian sensor anti –A dan rangkaian sensor anti – B yang masuk ke rangkaian penguat non inverting ini sudah di kuat kan sebanyak 10 kali.

Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah avometer digital, caranya adalah dengan menghubungkan lead positif AVO ke kaki 6 pada IC op amp yang menuju rangkaian komparator dan lead negative ke ground. Tegangan akan terbaca pada AVO dan tulis pada tabel yang telah disediakan.

(5)

6 3 2 1 18K 6 3 2 1 10 K VCC Rangkaian Sensor Gambar 4.2

Rangkaian Penguat Non Inverting

Tabel 4.2

Data uji rangkaian Penguat Non Inverting pada TP 2 dan TP 6 Hasil Pengukuran Golongan Darah A B O AB TP 2 0.32 V 0.42 V 0.60 V 0.32 V TP 6 0.40 V 0.34 V 0.60 V 0.35 V

Dari hasil pengukuran yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian Penguat Non Inverting pada sensor anti – A dan sensor anti – B dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

4.3.3 Pengujian dan analisa rangkaian Komparator pada sensor

anti–A (TP 3) dan sensor anti–B (TP 7)

Analisa pada TP 3 dan TP 7 merupakan pengukuran tegangan pada output rangkaian komparator pada sensor anti – A

(6)

dan sensor anti – B. Dimana rangkaian komparator ini berfungsi untuk memberikan triger ke kaki basis pada transistor yang terhubung ke rangkaian mikrokontroler.

Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah avometer digital, caranya adalah dengan menghubungkan lead positif AVO output pada IC op amp dan lead negative ke ground. Tegangan akan terbaca pada AVO dan tulis pada tabel yang telah disediakan.

1K

6

3

2

1

10 K

VCC

R. Penguat Non Inverting

Gambar 4.3

Rangkaian Komparator

Tabel 4.3

Data uji rangkaian Komparator pada sensor Anti–A dan sensor anti–B

Hasil Pengukuran Golongan Darah A B O AB TP 3 11.18 V -10.22 V -10.22 V 11.18 V TP 7 -10.20 V 11.18 V -10.21 V 11.18 V TP 3 & TP 7

(7)

Dari hasil pengukuran yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian komparator pada sensor anti – A dan sensor anti – B dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

4.3.4 Pengujian dan analisa rangkaian Mikrokontroler (TP 4) dan

(TP 8)

Analisa pada TP 4dan TP 8 merupakan pengukuran tegangan keluaran pada transistor. Dimana transistor ini berfungsi untuk memberikan sinyal inputan ke rangkaian mikrokontroler.

Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah avometer digital, caranya adalah dengan menghubungkan lead positif AVO ke kaki emiter transistor dan lead negative ke ground. Tegangan akan terbaca pada AVO dan tulis pada tabel yang telah disediakan. R. Komparator VCC 1K P 1.0 1 P 1.1 2 P 1.2 3 P 1.3 4 P 1.4 5 P 1.5 6 P 1.6 7 P 1.7 8 RST 9 P 3.0 (RXD) 10 P 3..1 (TXD) 11 P 3.2 (INT0) 12 P 3.3 (INT1) 13 P 3.4 (T0) 14 P 3.5 (T1) 15 P 3.6 (WR) 16 P 3.7 (RD) 17 XTAL2 18 XTAL1 19 GND 20 P 2.0 (A8) 21 P 2.1 (A9) 22 P 2.2 (A10) 23 P 2.3(A11) 24 P 2.4 (A12) 25 P 2.5 (A13) 26 P 2.6 (A14) 27 P 2.7 (A15) 28 PSEN 29 ALE/PROG 30 EA/VPP 31 P 0.7 (AD7) 32 P 0.6 (AD6) 33 P 0.5 (AD5) 34 P 0.4 (AD4) 35 P 0.3 (AD3) 36 P 0.2 (AD2) 37 P 0.1 (AD1) 38 P 0.0 (AD0) 39 VCC 40 AT89S52 8.2k 50 uF/16 V VCC 1XTAL2 33 PF Gambar 4.4 Rangkaian Mikrokontroler TP 4 & TP 8

(8)

Tabel 4.4

Data uji rangkaian Mikrokontroler Hasil Pengukura n Golongan Darah A B O AB TP 4 4.95 V 0 V 0 V 4.95 V TP 8 0 V 4.95 V 0 V 4.95 V

Dari hasil pengukuran yang di dapat, maka dapat disimpulkan bahwa transistor dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

4.4 Pengujian dan Analisa Sistem

Pada bagian ini pengujian dilakukan dengan menggabungkan semua rangkaian sub-sistem. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah keseluruhan dari rangkaian dapat berfungsi dengan baik dan kerja dari semua rangkaian sesuai dengan spesifikasi yang penulis rencanakan yaitu memberikan hasil uji golongan darah dengan sistem ABO mendekati hasil jenis golongan darah sebenarnya. Pengujian dilakukan dalam beberapa tahap berikut ini.

4.4.1 Uji Fungsi Rangkaian Sensor

Pada uji fungsi rangkaian sensor berfungsi untuk mendeteksi sampel yang sudah direaksikan dengan antisera. mengukur apakah intensitas cahaya yang diterima setelah melewati kaca preparat yang sudah di beri sampel darah manusia. Dalam hal ini dilakukan pengujian dengan empat jenis sampel golongan darah, yaitu golongan darah A, B, O dan AB.Dari hasil uji fungsi

(9)

yang telah dilaksanakan oleh penulis didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Percobaan pengujian dengan 4 jenis sampel golongan darah Cara menguji :

Bila terjadi reaksi aglutinasi maka intensitas cahaya yang akan ditangkap oleh LDR akan semakin sedikit yang membuat nilai tahanannya semakin besar dan tegangan keluarannya semakin kecil.

Begitu pula sebaliknya bila tidak terjadi reaksi aglutinasi maka intensitas cahaya yang akan ditangkap oleh LDR akan semain banyak yang membuat nilai tahanannya semakin kecil dan tegangan keluarannya semakin besar.

Tabel 4.5

Data hasil pengujian 4 jenis sampel golongan darah

Sensor Golongan Darah

A B O AB

Anti - A 1 0 0 1

Anti - B 0 1 0 1

4.4.2 Analisa Data

Pada bagian ini penulis akan melakukan analisa data secara keseluruhan yang meliputi pendataan dengan avo meter digital pada titik pengukuran yang akan ditunjukan pada tabel 4.6 sebagai berikut :

(10)

Tabel 4. 6

Data hasil pengujian pada titik pengukuran Hasil Pengukuran Golongan Darah A B O AB TP 1 0.03 V 0.04 V 0.05 V 0.03 V TP 2 0.32 V 0.42 V 0.60 V 0.32 V TP 3 11.18 V -10.22 V -10.22 V 11.18 V TP 4 4.95 V 0 V 0 V 4.95 V TP 5 0.04 V 0.03 V 0.05 V 0.03 V TP 6 0.40 V 0.34 V 0.60 V 0.35 V TP 7 -10.20 V 11.18 V -10.21 V 11.18 V TP 8 0V 4.95 V 0 V 4.95 V

Setelah melihat tabel pengujian secara keseluruhan diatas, maka kesalahan dari modul yang dibuat dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dengan menggunakan rumus di atas, maka persen tingkat kesalahan pada modul simulasi alat yang dibuat dapat diketahui sebagai berikut : % 100 praktek % x teori hasil hasil teori hasil kesalahan 

(11)

Tabel 4.7

Data % kesalahan pada golongan darah A

Hasil Titik Pengukuran

TP 2 TP 3 TP 4 TP 6 TP 7 TP 8

Teori 0.30 V 12.00 V 5 V 0.40 V -12.00 V 0 V

Praktek 0.32 V 11.18 V 4.95 V 0.42 V -10.20 V 0 V % Kesalahan 0.07 % 0.07 % 0.01 % 0.05 % 0.15 % 0 %

Dari tabel 4.7 maka dapat disimpulkan :

Maka tingkat keakurasiannya adalah = 100% - 0.06% = 99,94%

Jadi analisa dari ketiga percobaan uji fungsi rangkaian sensor berkerja dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.

Tabel 4.8

Data Percobaan Pada 10 orang dengan jenis golongan darah berbeda

No Nama Pendonor Golongan Darah Sebenarnya Hasil Percobaan 1 Jamelia A A 2 Andika A B 3 Seni B B 4 Aris B B 5 Eko B B 6 Nanik O O 7 Meby O O 8 Afina O O 9 Cahya O O 10 Randi AB AB % 06 . 0 % 100 8 0 15 . 0 05 . 0 01 . 0 07 . 0 07 . 0 %kesalahankomulatif       x  % 100 % % x kuran titikpengu Jumlah pengkuran titik emua Kesalahans Jumlah kesalahan

(12)

Gambar 4.5

(13)

Dari Tabel 4. 8 maka dapat disimpulkan :

Maka tingkat keakurasian alat uji golongan darah dengan 10 kali percobaan pada jenis golongan darah yang berbeda adalah 90 % hal ini terjadi karena proses kombinasi reaksi darah dan antisera sehingga menyebabkan proses aglutinasi yang tidak merata pada saat diletakan di bawah sensor. % 100 % x ercobaan BanyaknyaP an rahpercoba golonganda nya rahsebenar Golonganda kesalahan  % 90 % 100 10 9 %kesalahankomulatifx

Gambar

Gambar 4.3 Rangkaian Komparator

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T Tuhan semesta alam yang telah memberikan karunia tidak terhingga, salawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad S.A.W

Dalam sebuah kendaraan sebaiknya memperhatikan sisi aerodinamika untuk kenyamanan dan keamanan berkendara, karena pada saat kendaraan melaju denagn kecepatan ynag tinggi maka

yang dianggap sebagai penanda infeksi bakteri akut adalah jumlah leukosit, hitung jenis, laju endap darah, dan berbagai adalah jumlah leukosit, hitung jenis, laju endap darah,

Kahn (2004) menyatakan bahwa kebuntingan dini pada kambing dapat dideteksi pada hari ke-12 dengan gambaran USG anechoic (hitam) cairan embrionik dari vesikel

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu perawat yang meliputi pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dan insiden

Interpretasi yang dilakukan menggunakan kedua citra tersebut mempunyai hasil yang baik dalam pemetaan informasi geologi yaitu struktur geologi, lithologi, dan bentuklahan

Bayu Buana (BAYU) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 117,95% pada semester I/2014 menjadi Rp22,84 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp8,21

Bedasarkan 4 indikator tersebut akan terlihat bagaimana kompetensi mahasiswa dalam pelaksanaan layanan BKp, dimana berdasarkan angket yang disebarkan didapatkan