• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN BAB I PENDAHULUAN. 1. Memberikan penjelasan dan contoh tentang dasar dasar pemograman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM DASAR PEMROGRAMAN BAB I PENDAHULUAN. 1. Memberikan penjelasan dan contoh tentang dasar dasar pemograman."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum

Delphi merupakan sebuah software yang sangat berguna untuk membuat program, seperti program untuk hitungan, program pengolahan data, maupun program menganalisa gambar.

I.2 Latar Belakang

Borland Delphi sering disebut juga dengan Delphi. Delphi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis antarmuka grafis di lingkungan sistem operasi Microsoft Windows. Delphi dibuat oleh perusahaan Borland Software Corporation. Delphi telah ada sejak 1993 dan versi yang saya gunakan disini adalah Delphi versi 7.0 . Bahasa pemograman yang digunakan Delphi adalah bahasa Pascal.

I.3 Tujuan Praktikum

1. Memberikan penjelasan dan contoh tentang dasar – dasar pemograman. 2. Memberikan penjelasan tentang dan contoh penyeleksian kondisi dengan : 2.1 Statemen IF – Then

2.2 Statemen IF – Then – Else 2.3 Statemen Case - Of

3. Memberikan penjelasn tentang dan contoh perulangan dengan : 3.1 Statemen For – To – Do

3.2 Statemen For – Downto 3.3 Statement Repeat - Until 3.4 Statemen While

(2)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 2

BAB II

DASAR TEORI

II.1 Sistem Yang Diperlukan

Kebutuhan sistem yang untuk menjalankan Delphi 7.0 adalah sebagai berikut : Sistem Operasi Microsoft Windows 98, Microsoft Widows

2000 dan Windows XP

Procesor Intel Pentium 3 atau yang lebih tinggi

Ruang Hard Disk

75 MB ( Compact Install) 160 MB (Full Instal)

Monitor SVGA

CD ROOM Mouse

II.2 IDE Delphi

IDE atau Integrated Development Environment adalah tempat untuk membuat aplikasi mulai dari mendesain antarmuka, menulis kode program (coding), menjalankan program (running), mendebug, mengkompilasi (compile), dan menyebarluaskan aplikasi yang dibuat (deploy). Tampilan Delphi dapat dilihat seperti dibawah ini.

(3)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 3 II.2.1 Menu Bar dan Tool Bar

Menu bar merupakan tempat menggulung (pull-down) menu – menu perintah. sebuah menu terdiri dari beberapa daftar perintah (menu command). Disebelah kiri masing – masing perintah terdapat sebuah ikon yang menggambarkan fungsinya.

Tool Bar adalah sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk melakukan suatu perintah. Fungsi Tool Bar sama dengan Menu Bar, namun keunggulannya adalah cepat diakses untuk menjalankan perintah tertentu.

II.2.2 Component Palette

Component Palette digunakan untuk mengumpulkan komponen Delphi yang dibagi menjadi beberapa katagori. secara garis besar komponen Delphi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komponen visual dan komponen non visual. Komponen visual adalah kokmponen yang terlihat pada saat proses mendesain aplikasi maupun setelah aplikasi dijalankan. komponen non visual adalah komponen yang hanya terlihat pada saat proses mendesain aplikasi, namun tidak dapat terlihat pada saat aplikasi dijalankan.

(4)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 4 Form Designer atau Form adalah tempat meletakkan komponen – komponen yang diambil dari komponent Palette saat membuat desain antarmuka aplikasi. Ketika anda menjalankan Delphi secara default maka akan tampil form secara otomatis seperti gambar diatas.

II.2.4 Code Editor

Code Editor adalah btempat untuk menuliskan kode – kode program. Didalam Code Editor telah ada beberapa baris yang dibuat Delphi secara otomatis. Ditempat inilah menyisipkan atau menuliskan kode – kode program secara lengkap.

II.2.5 Object Inspector

Object Inspector digunakan untuk mengubah properti komponen terpilih yang berada dalam di Form. Ada dua bagian utama pada Object Inspector, yaitu properties dan event. pada

(5)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 5 setiap bagian tersebut terdapat dua buah kolom. Kolom disebelah kiri merupakan nama – nama properti atau event. sedangkan kolom disebelah kanan adalah nilai – nilai yang diisikan pada properti atau event yang bersangkutan.

II.2.6 Object TreeView

Object TreeView berfungsi untuk menampilkan berbagai komponen yang digunakan pada saat membuat aplikasi. Komponen – komponen ditampilkan dengan struktur pohon.

(6)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 6 II.3 Komponen Delphi

Komponen adalah “jantung” bagi pemograman visual. Componen Palette telah terbagi menjadi berbagai jenis komponen, diantaranya adalah Standard, Additional, Win32, System, dan beberapa lainnya.

beberapa komponen yang sering digunakan saat pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut : Jenis Standard

Ikon Nama Keterangan

Frames Membuka sebuah dialog box yang menampilkan daftar frames yang disertakan pada proyek.

Label Menampilkan teks yang tidak dapat diubah oleh user

Edit Menampilkan sebaris teks yang dapat diisi oleh user

Memo

Menampilkan sebuah area pengeditan dimana user dapat memasukkan atau memodifikasi beberapa baris teks didalamnya

Button Untuk membuat tombol tekan yang akan diisi dengan suatu aksi tertentu

Listbox Menampilkan daftar pilihan yang dapat digulung (scroll)

Scrollbar Dapat digunakan untuk meluaskan area pandang di form

(7)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 7 II.4 File-file Delphi

Sebuah proyek adalah sekumpulan file yang diperlukan untuk membangun sebuah aplikasi. Beberapa file ini akan dibuat pada saat proses mendesain aplikasi,sedangkan beberapa lainnya dibuat saat proses kompilasi source code.

Sebuah proyek Delphi akan terdiri dari berberapa file. Ada file yang menyimpan program dan ada file lain yang menyimpan binari, gambar. Karena setiap aplikasi terdiri dari beberapa file. Sangat disarankan agar menyimpan sebuah aplikasi pada sebuah folder.

Berbagai jenis file yang dibuat saat membangun aplikasi menggunakan Ddelphi adalah sebagai berikut :

Jenis File Keterangan

.dpr File-file proyek

.dfm File-file form

.pas File-file unit

.dpk File-file paket

.res File-file Resource

.cfg File-file konfigurasi proyek .dof File-file pilihan proyek .dcu File unit yang terkompilasi .exe File yang dapat dijalankan

.dsk Pengaturan desktop

(8)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 8 II.5 Reserved Word

Reserved Word adalah kata – kata baku yang digunakan dalam pemograman dan sudah terintergrated dalam pascal dan juga mempunyai bentuk serta kegunaan tertentu yang telah didefinisikan oleh Delphi.

Reserved word tidak boleh didefinisikan kembali oleh pemakai, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pengenal (identifier). Dalam bahasa pemograman Delphi, beberapa Reserved Word dalam Delphi diantaranya sebagai berikut:

And Except Label Resourcestring

Array Exports Library Set

As File Mod Shl

Asm Finalization nil shr

begin Finally not string

Case For object then

Class Function of threadvar

Const Goto or to

constructor If out try

destructor Implementation packed type

dispinterface in procedure unit

Div Inherited program until

Do Initialization property uses

Downto Inline raise var

Else Interface record while

End Is repeat with

(9)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 9 II.6 Program dan Unit

Pada pemograman Delphi file program utama dan program bantu disimpan dalam ekstensi .dpr sedangkan file program bantu disimpan dengan ekstensi .pas. Sintaksis Program utama adlah sebagai berikut:

Program NamaProgram; Uses Unit1, Unit2, Unit3 ;

Type TipeData1, TipeData2;

Var variabel1, variabel2 ;

Begin

{tempat meletakkan pernyataan program} …….

…… End.

Sintaks program bantu (unit ) adalah sebagai berikut : unitNamaUnit;

interface

usesUnit11, Unit12, Unit13; typeTipeData1, TipeData2; VarVariabel1,Variabel2; Implimentation

Begin {tempat meletakkan pernyataan program } End.

(10)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 10 Terlihat bahwa sintaks program utama dan program bantu sangat mirip. Sintaks tersebut secara garis besar dapat di bagi menjadi tiga yaitu :

1. Bagian judul

Bagian ini digunakan untuk memberi nama pada program/unit. Penulisannya diawali dengan kata program diikuti dengan nama yang akan diberikan. Penulisan nama program tidak boleh dipisahkan dengan tanda spasi.

Contoh pemberian nama program Program Pertama_dan_yang_kedua; Contoh pemberian nama unit

Unit Contoh_satu ; 2. Bagian deklarasi

Bagian ini digunakan untuk mendeklarasikan semua pengenal (identifier) yang akan dipakai dibagian pernyataan (statement). Jenis deklarasi adalah sebagai berikut :

1.Deklarasi Label 2.Deklarasi Const 3.Deklarsi Type 4.Deklarasi var 5.Deklarasi Function 6.Deklarasi Procedure

3. Bagian pernyataan (statement)

Bagian ini digunakan untuk menuliskan kode yang akan dilakukan program, dituliskan diantara begin dan end. Setiap akhir penulisan sebuah pernyataan jangan lupa mengakhirinya dengan tanda titik koma( ; ).

(11)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 11 II.7 Aturan Penulisan Delphi

Beberapa aturan penting penulisan yang ditentukan oleh Delphi :

1. BahasaPascal menggunakan huruf (a,A..z,Z), angka (0..9), dan simbol khusus (+ - * / = ^ < > ( ) { } , . ; ‘ # $ ).

2. Tidak dibedakan penulisan menggunakan huruf kapital maupun huruf kecil.

3. Penulisan kode bisa dimulai dari kolom ke berapa saja dan bisa memanjang samapi kolom berapa pun.

4. Setiap akhir pernyataan diakhiri dengan tanda titi koma ( ; ) 5. Akhir program atau unitditandai dengan penulisan tanda titik ( . ).

6. Komentar program dapat ditulis dibelakang tanda double slash “ // “hingga akhir baris atau ditulis dengan tanda ( “ “ ).

II.8 Tipe Data

Ada enam jenis tipe data pada borland Delphi 7, yaitu : 1. Tipe sampel

Tipe sanpel terbagi atas dua tipe yaitu : 1. Tipe ordinal terbagi menjadi :

1. Tipe Integer 2. Tipe Character 3. Tipe Boolean 4. Tipe Enumerated 5. Tipe Subrange 2.Tipe real. 2. Tipe String 3. Tipe Structured 4. Tipe Pointer 5. Tipe Procedural

(12)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 12 6. Tipe Variant

II.8.1 Tipe Integer

Tipe integer dignakan untuk menyimpan semua bilangan bulat. Tabel berikut ini menyajikan jangkauan dan format penyimpanan tipe integer.

Type Jangkauan Format

shortint -128..127 Signed 8 bit

Smallint -32768..32767 Signed 16 bit

Longint -2147483648..21474483647 Signed 32 bit

Int64 -2^63..2^63-1 Signed 64 bit

Byte 0..255 Unsigned 8 bit

Word 0..65535 Unsigned 16 bit

Longword 0..4294967295 Unsgned 32 byte

II.8.2 Tipe Real

Tipe real digunakan untuk menyimpan biangan real. Jenis real tercantum di tabel berikut ini :

Tipe Jangkauan Digit

Penting Ukuran (byte) Real48 2.9 x 10^-39 .. 1.7 x 10^38 11-12 6 Single 1.5 x 10^-45 .. 3.4 x 10^38 7-8 4 Double 5.0 x 10^-324 .. 1.7 x 10^308 15-16 8 Extended 3.6 x 10^-4951 .. 1.1 x 10^4932 19-20 10 Comp -2^63+1 .. 2^63 – 1 19-20 8 Currency -922337203685477.5808 .. 922337203685477.5807 19-20 8

(13)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 13 II.8.3 Tipe Character

Tipe ini digunkan untuk menyimpan data alfanumeris misalnya ‘a’, ‘A’, ‘1’, ‘&’ dan sebagainya. Tipe Character terdiri dari dua jenis yaitu AnsiChar dan WideChar. AnsiChar berukuran 8 bit. WideChar berukuran 16 bit.

Contoh

Var aksara : char;

Ada beberapa cara untuk memberi nilai pada variabel bertipe Character, yaitu: 1. Menuliskan diantara dua tanda perik tunggal. Contoh :

Aksara := ‘A’ ; -

2. Menuliskan tanda # diikuti dengan nomor ASCII karakter yang akan dituliskan. Contoh : Aksara := #65 ;

3. Menggunakan fungsi char ( ). Contoh : aksara := char ( 65 ) ;

II.8.4 Tipe String

Sebuah String adalah urutan sekumpulan karakter (huruf). Delphi mendukung tipe String predefined sebatgai berikut :

Tipe Panjang Maksimum Memori Yang Dibutuhkan

ShortString 255 Characters 2 to 256 Bytes

AnsString -2 ^31 characters 4 Bytes sampai 2 GB Widestring -2 ^ 30 Characters 4 Bytes sampai 2 GB

Cara mendeklarasikan tipe String : Var Kalimat : shortstring ;

Variabel kalimat yang bertipe string dapat diisi dengan suatu nilai yang diletakkan diantara tanda petik ( ‘ ‘ ), contoh :

Kalimat := ‘pemograman Delphi’ ;

(14)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 14 II.8.5 Tipe Boolean

Tipe boolean hanya dapat bernilai benar atau bernilai salah

Tipe Format

Boolean 1 byte

Byteword 1 byte

Wordbool 2 byte( 1 word )

Longbool 4 byte (2 word)

II.8.6 Mengubah Tipe Data

Salah satu syarat sebuah program yang baik adalah dapat menerima masukan (input) program dari pengguna (user) dan menampilkan suatu keluaran (output ) yang benar. Pada pemograman Delphi, jenis komponen yang sering digunakan untuk menerima input dari user adalah TEdit. Komponen ini hanya dapat menerima input berupa teks (character , string).

Delphi juga menyediaka berbagai fungsi untuk melakukan konversi tipe data. Empat fungsi yang akan dibahas adalah StrToInt, IntToStr, dan FloatToStr.

II.8.6.1 Fungsi StrToInt

Digunakan untuk mengubah string yang mempresentasikan data bertipe string menjadi angka bertipe Integer.

Sintaks:

Function StrToInt (const S: string) : integer ; Contoh :

….

Nilai integer := StrToInt (Edit1.Text);

Artinya mengubah sebuah data tipe string dikomponen Edut1 menjadi data bertipe integer yang disimpan di Variabel NilaiInteger.

II.8.6.2 Fungsi StrToFloat

Digunakan untuk mengubah string mepresentasikan data bertipe Integer menjadi sebuah nilai floating-point (bilangan real).

(15)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 15 Function StrToFloat(const S : string): Extended;

Overload

Function StrToFloat (const S : string; const FormatSettings: TFormatSettings): Extended;

Overload; Contoh :

……

BilanganReal := StrToFloat (Edit1.Text) ; ……..

Artinya mengubah data bertipe string dikomponen Edit1 menjadi data bertipe Extended (Real) yang disimpan di Variabel BilannganReal.

II.8.6.3 Fungsi IntToStr

Digunakan untuk mengubahh data bertipe integer menjadi sebuah string . Sintaks:

Function IntToStr (Value: Integer) : String ; OverLoad; Function IntToStr (Value: Int64) : String ; OverLoad; Contoh:

…….

MyString := IntToStr (5*6); …….

Artinya data bertipe Integer ( yaitu 30, yang merupakan hasil perhitungan 5*6) diubah menjadi data bertipe String yang disimpan di Variabel MyString.

II.8.6.4 Fungsi FloatToStr

Digunakan untuk mengubah nilai Floatimg-point menjadi String. Sintaks :

Function FloatToStr (Value: Extended): String; OverLoad;

Function FloatToStr (Value Extended; const FormatSettings:TFormSettings ): String ; OverLoad;

(16)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 16 Contoh:

...

MyString :=FloatToStr (3.14* 4); …….

Artinya data bertipe Real ( yaitu 12,56 yang merupakan hasil perhitungan 3.14*4) diubah menjadi data bertipe String yang disimpan di variabel MyString.

II.9 Variabel

Variabel adalah pengenal yang nilainya dapat berubah pada saat program dijalankan (runtime). Variabel serupa dengan penampung untuk data. Variabel dapat memberitahu Compiler untuk menerjemahkan data yang dipegangnya.

Sintaks umum variabel : Var identifier :Type ; Dengan

Identifier List adalah data yang dipisahkan tanda koma (,) , type adalah sebarang type yang dikenal.

Contoh :

Var I : Integer ;

Mendeklarasikan sebuah variabelI dengan tipe Integer, sedangkan Var x, y : Real;

Mendeklarasikan dua variabel yaitu x dan y dengan tipe real. Contoh lain : Var x, y, z : Double; Digit : 0..9; Okay : Boolean; II.10 Operator

Variabel bisa dioperasikan dengan menggunakan operator tertentu sehingga menghasilkan nilai baru. Berikut ini adalah operator yangsering digunakan, yaitu :

(17)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 17 II.10.1 Operator Aritmatika

Operator aritnatika ini terdiri dari +, -, *, /, div, mod. Operator ini bekerja pada operan bertipe Integer atau Real.

Operator aritmatika tunggal (unary)

Operator Operasi Tipe Operan Tipe Hasil Contoh

+(unary) Sign identity Integer, real Integer, real +7 -(unary) Sign negotion Integer, real Integer,real -7

Operator aritmatika biner (binary)

Operator Operasi Tipe operan Tipe hasil Contoh

+ Penjmlahan Integer,real Integer,real X + Y

- Pengurangan Integer,real Integer,real Waktu -1

* Perkalian Integer,real Integer,real m * a

/ Pembagian Integer,real real X / 2

div Pembagian integer Integer Integer Gaji div jam kerja

mod Sisa (remainder) Integer Integer Y mod 6

Aturan penting pada operator aritmatika ; 1. Nlai dari x/y adalah bertipe Extended.

2. Nilai dari x div y adalah nilai dari x/y yang dibulatkan kebilangan bulat (integer) terdekat.

3. Operator mod menghasilkan sisa yang diperoleh dari pembagian operannya. Dengan kata lain, x mod y = x – (x div y )*y.

4. Jjika y bernilai nol, maka x/y, x div y, atau x mod y akan menghasilkan suatu kesalahan (error).

(18)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 18 II.10.2 Operator Boolean

Operator boolean bekerja pada tipe data Boolean dan menghasilakan nilai bertipe Boolean.

Operator Operasi Tipe Operan Tipe Hasil

Not Negation Boolean Boolean

And Conjunction Boolean Boolean

Or Disjunction Boolean Boolean

Xor Exclusive disjunction Boolean Boolean

II.10.3 Operator Logical ( Bitwise )

Operator ini digunakan untuk memanipulasi it pada operan bilangan bulat ( integer ).

Operator Operasi Tipe Operan Tipe Hasil Contoh

Not Bitwise Negation Integer Integer Not X

And Bitwise and Integer Integer X and Y

Or Bitwise or Integer Integer X or Y

Xor Bitwise xor Integer Integer X xor Y

Shl Bitwise shift left Integer Integer X shl 2 Shr Bitwise shift right Integer Integer X shr l

II.10.4 Operator String

Ada satu jenis operator string yaitu “+” yang digunakan untuk menghubungkan dua string.

Operator Operasi Tipe Operan Tipe Hasil Contoh

+ Penggabungan String,Packed

String, Character

String S + ‘,’

II.10.5 Operator Relational

Operator Relational digunakan untuk membandingkan dua operan. Sebagai contoh,I=J bernilai benar ( True ) jika I dan J mempunyai nilai yang sama.

(19)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 19

Operator Operasi Tipe Operan Tipe Hasil Contoh

= Sama dengan Simple, class, class reference, interface, string packed string

Boolean I = Max

< > Tidak sama dengan

Simple, class, class reference, interface, string packed string

Boolean X < > Y

< Lebih kecil dari Simple,string, packed string, pc Char Boolean X < Y > Lebih besar dari Simple,string, packed string, pc Char Boolean Len > 0 <= Lebih kecil atau

sama dengan dari

Simple,string, packed string, pc Char Boolean Cnt <= l

>= Lebih besar atau sama dengan dari

Simple,string, packed string, pc Char Boolean l >= 1

II.10.6 Derajat Operator

Didalam sebuah pemograman yang mengandung ekspresi kompleks, diperlukan suatu aturan yang digunakan untuk menentukan suatu operasi mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Berikut ini adlah derajat operator menurut Deliphi :

Operator Urutan

@, not Pertama(tertinggi)

*, /, div, mod, shl, shr, as Kedua

+,-, or, xor Ketiga

=, < >, <, >, <=, >=,in, is Keempat

Contoh

Hasil1 := 3+4*5; Hasil2:= (3+4)*5;

Nilai dari hasil1 adalah 23, sedangkan hasil2 adalah 35.

Agar suatu operasi dengan derajat yang lebih rendah dikerjakan terlebih dahulu, tempatkanlah operasi yang diinginkan didalam tanda kurung.

(20)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 20 II.11 Pernyataan

Pernyatan menunjukkan tindakan jalannya algoritma dalam sebuah pemograman. Pernyataan yang sederhana seperti penugasan dan pemanngilan prosedur dapat dikombinasikan untuk membentuk perulangan, pernyataan kondisional maupun pernyataan terstruktur lainnya. II.11.1 Pernyataan If

Ada dua pernyataan if yaitu if..then dan if...then..else. Sintaks penulisan pernyataan if adalah sebagai berikut:

if ekspresithen pernyataan;

Ekspresi mengembalikan nilai Boolean. Bila Ekspresi bernilai benar (True), maka pernyataan akan dikerjakan; sebaliknya jika nilai Ekspresi bernilai salah (False), maka pernyataan tidak yang dikerjakan.

Contoh

if nilai ujian > 60 then labelhasil.caption :=’lulus’;

untuk pernyataan if..then..else sintks penulisannya adalah sebagai berikut if Ekspresi then pernyataan1 else pernyataan2

Ekspresi mengembalikan nilai Boolean. Bila Ekspresi bernilai benar (True), maka pernyataan1 akan dikerjakan; sebaliknya jika nilai Ekspresi bernilai salah (False), maka pernyataan2 yang dikerjakan.

Contoh

if nilai ujian =100 then label.caption := ‘sempurna’ else label.caption := ‘ berjuang lagi ’;

Yang perlu diperhatikan adalah jangan meletakkan tanda titik koma(;) diantara then dan else.Then dan else hanya boleh dipisahkan dengan spasi dan atau penekanan tombol Enter (carriage-return). Kesalahan yangsering terjadi adalah meletakkan tanda titik koma (;) sebelum else.

II.11.2 Pernyataan case

Pernyataan case ada dua bentuk yaitu case…of dan case..of..else. bentuk pernyataan case of adalah sebagai berikut

Case pilihan of

PilihanNomor1 : pernyataan1; PilihanNomer2 : pernyataan2;

(21)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 21 PilihanNomor3 : pernyataan3;

Pilihan nomorN : pernyataanN; End;

Pilihan pada pernyataan diatas adalah sebarang ekspresi tipe ordinal (bukan string). Contohnya sebagai berikut :

Case I of

1..5 : label.caption := ‘rendah’; 6..8 : label.caption := ‘sedang’; 9..10: label.caption := ‘tinggi’; End;

Bentuk pernyataan case..of..else adalah sebagai berikut : Case pilihan of PilihanNomor1 : pernyataan1 ; PilihanNomor2 : pernyataan2 ; Else Pernyataan ; end; Contoh: Case umur of 0..5 : label.caption := ‘Bayi’; 6..12: label.caption := ‘anak-anak’; 13..18 : label.caption := ‘remaja’; 19..50 : label.caption := ‘dewasa’; 51..80 : label.caption := ‘tua’; Else

Label.caption :=’panjang umur’; End;

(22)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 22 II.12 Perulangan

Pernyataan perulangan memungkinkan kita untuk melakukan sederetan perintah / pernyataan secara berulang – ulang menggunakan suatu kondisi pengendalian untuk menentukan kapan kita pernyataan tersebut akan digunakan. Delphi memiliki tiga jenis perulangan yaitu pernyataan repeat, while, dan for.

II.12.1 Perulangan repeat

Perulangan repeat ..until digunakan untuk mengulang pernyataan atau beberapa pernyataan didalam suatu blok program samapai dipenuhinya suatu kondisi tertentu.

Sintaks

Repeat pernyataan1; ….;

PernyataanN; Until ekspresi

Dimana ekspresi mengembalikan sebuah nilai Boolean. Pernyataan repeat akan melakukan sederetan perintah secara terus menerus, menguji ekspresi setiap kali selesai melakukan satu perulangan (interasi). Ketika interasi ekspresi bernilai true, pernyataan repeat akan dihentikan. Perulangan menggunakan repeat paling tidak akan dijalankan satu kali karena ekspresi tidak akan dievaluasi sampai setelah interasi pertama dilakukan.

Contoh

Repeat

X := X + 1; Until X = 20;

II.12.2 Perulangan While

Perulangan while mirip dengan perulangan repeat. Perbedaanya, pada perulangan While kondisi kendali dievaluasi sebelum perulangan pertama dilakukan. Jadi jika kondisi bernilai false maka pernyataan tidak akan pernah dijalankan

Sintaks

(23)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 23

Dimana nilai ekspresi mengembalikan nilai Boolean dan pernyataan dapat berupa pernyataan majemuk. Perulangan while akan menjalankan pernyataan secara berulang, menguji ekspresi sebelum menjalankan iterasi. Selam ekspresi bernilai true , program akan terus dijalankan.

Contoh

While data[I] < > x do I := I + 1; II.12.3 Perulangan for

Tidak seperti dua jenis perulangan sebelumnya, pada perulangn for harus menentukan secara jelas berapa kali iterasi dilakukan. Jadi, perulangan for akan dilakukan sebanyak jumlah yang telah ditentukan. Sintaks

For counter := initialvalue to finalvalue do Statement

Atau

For counter := initialvalue downto finalvalue do statement

Dimana

 Counter adalah variable local dengan tipe ordinal.

 Initialvalue atau Finalvalue adalah ekspresi yang sesuai dengan Counter.

 Statemen adalah pernyataan sederhana atau terstruktur yang tidak mengubah nilai Counter. Pernyataan for akan menerima value ke Counter, kemudian menjalankan pernyataan berulang, menambah atau mengurangi Counter setiap kali iterasi. Pada for…to, dilakukan proses penambahan Counter sedangkan pada for…downto dilakukan proses pengurangan Counter.

Saat Counter bernilai sama dengan finalvalue, pernyataan akan dilakukan sekali lagi dan proses pengulangan dihentikan.

Contoh:

(24)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 24

BAB III

HASIL PERCOBAAN

1. Program” Kalkulator Primitif “.

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b : integer;

begin

a:=strtoint(edit1.Text ); b:=strtoint(edit2.Text ); edit3.Text := inttostr(a+b); end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); var a,b : integer;

begin

a:=strtoint(edit1.Text ); b:=strtoint(edit2.Text ); edit3.Text := inttostr(a-b); end;

(25)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 25 var a,b : integer;

begin

a:=strtoint(edit1.Text ); b:=strtoint(edit2.Text ); edit3.Text := inttostr(a*b); end;

procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject); var a,b : real;

begin a:=strtofloat(edit1.Text ); b:=strtofloat(edit2.Text ); edit3.Text :=floattostr(a/b); end; end.

(26)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 26 2. Program “ Luas Persegi Panjang “.

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b :integer;

begin a:=strtoint(edit1.Text ) b:=strtoint(edit2.Text ); edit3.Text:= inttostr(a*b); end; end.

3. Program “ Menentukan Bilangan Ganjil Atau Genap “. procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

(27)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 27 var a:integer; begin a:=strtoint(edit1.Text ); if a mod 2 = 0 then showmessage('Bilangan Genap') else showmessage('Bilangan Ganjil'); end; end.

4. Program “Membandingkan Dua Buah Nilai”. procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,b:integer;

(28)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 28 begin

a:=strtoint(edit1.Text ); b:=strtoint(edit2.Text ); if a >b then

showmessage('Nilai A Lebih Besar Nilai B'); if a=b then

showmessage (' Nilai A Sama Dengan B') else

showmessage ('Nilai B Lebih Besar Nilai A'); end; end. 5. Program “Phitogras”. var Form1: TForm1; A,B,C :real; implementation {$R *.dfm}

(29)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 29 procedure TForm1.RadioGroup1Click(Sender: TObject);

begin if radiogroup1.ItemIndex = 0 then begin b:=strtofloat(edit2.Text ); c:=strtofloat(edit3.Text ); edit1.Text :=floattostr(sqrt((sqr(c))-(sqr(b)))); end; if radiogroup1.ItemIndex = 1 then begin a:=strtofloat(edit1.Text ); c:=strtofloat(edit3.Text ); edit2.Text :=floattostr(sqrt((sqr(c))-(sqr(a)))); end else a:=strtofloat(edit1.Text ); b:=strtofloat(edit2.Text ); edit3.Text :=floattostr(sqrt((sqr(a))+(sqr(b)))); end; end.

(30)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 30 6. Program “ Mencari Bilangan Prima”.

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var f :textfile; safriadifile :string; n,a,b,c,d,i,j :integer; begin safriadifile:= 'matriks.txt'; assignfile(f,safriadifile); rewrite (f);

writeln(f,'matriks dirancang oleh safriadi'); memo1.Clear ; n:= strtoint(edit1.Text ); writeln (f,'pembatas=',n) ; d :=0 ; for j:=2 to n do begin c:=j;

(31)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 31 b:=0; for i:=1 to c do begin a:=c mod i; if a = 0 then b:=b+1 ; end; if b=2 then begin if d<=19 then begin write (f,c,' '); d:=d+1; end else begin writeln(f,c,' '); d:=0 ; end; end; end; closefile(f); memo1.Lines.LoadFromFile(safriadifile) ; end;

(32)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 32 end.

7. Program Perulangan Menggunakan for to procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,i:integer; begin a:=strtoint(edit1.Text ); memo1.Lines.Clear; for i:=1 to a do memo1.Lines.Add(inttostr(i)); end;

(33)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 33 end.

8. Perluangan Menggunakan for downto

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,i:integer;

begin

a:=strtoint(edit1.Text ); memo1.Lines.Clear; for i:= a downto 1 do

memo1.Lines.Add(inttostr(i)); end;

(34)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 34 9. Program Menggunakan repeat

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,i:integer; begin a:=strtoint(edit1.Text ); memo1.Lines.Clear; i:= 0 ; repeat i:= i+1; memo1.Lines.Add(inttostr(i)); until i=a end; end.

(35)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 35 10.Program Menggunakan while

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a,i:integer; begin a:=strtoint(edit1.Text ); memo1.Lines.Clear; i:= 0 ; while i<a do begin i:= i+1; memo1.Lines.Add(inttostr(i)); end; end; end.

(36)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 36 11.Program menggunakan kondisi case

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var a:integer; begin a:=strtoint(edit1.Text ); case a of 0..20 : edit2.Text :='E'; 21..40 : edit2.Text := 'D'; 41..60 : edit2.Text := 'C'; 61..80 : edit2.Text := 'B'; 81..100: edit2.Text := 'A'; end; end; end.

(37)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 37

BAB IV

ANALISA HASIL PERCOBAAN

 Reserved Word adalah kata – kata baku yang digunakan dalam pemograman dan sudah terintergrated dalam pascal dan juga mempunyai bentuk serta kegunaan tertentu yang telah didefinisikan oleh Delphi. Reserved word tidak boleh didefinisikan kembali oleh pemakai, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pengenal (identifier).

 Statement digunakan untuk menuliskan kode yang akan dilakukan program, dituliskan diantara begin dan end. Setiap akhir penulisan sebuah pernyataan jangan lupa mengakhirinya dengan tanda titik kom( ; ).

 Pada pernyataan if…then, Ekspresi mengembalikan nilai Boolean. Bila Ekspresi bernilai benar (True), maka pernyataan akan dikerjakan; sebaliknya jika nilai Ekspresi bernilai salah (False), maka pernyataan tidak yang dikerjakan.

 Pada pernyataan if…then…else, Ekspresi mengembalikan nilai Boolean. Bila Ekspresi bernilai benar (True), maka pernyataan1 akan dikerjakan; sebaliknya jika nilai Ekspresi bernilai salah (False), maka pernyataan2 yang dikerjakan.

 Pernyataan bersyarat Case umumnya digunakan untuk kondisi dengan banyak pencabangan. Syarat pencabangan pada bentuk ini hanya boleh dilibatkan satu buah parameter dengan tipe data bukan Real. Pemeriksaan kondisi disini lebih tepat disebutkan dalam dalam hubungan relasi samadengan ( = ). Dengan demikian bila parameter benilai tertentu maka dilakukan suatu aksi terkait, bila bernilai lain maka dilakukan aksi yamg lain juga, demikian seterusnya.  Perulangan repeat ..until digunakan untuk mengulang pernyataan atau beberapa pernyataan didalam suatu blok program samapai dipenuhinya suatu kondisi tertentu. Dimana Ekspresi mengembalikan sebuah nilai Boolean. Pernyataan repeat akan melakukan sederetan perintah secara terus menerus, menguji Ekspresi setiap kali selesai melakukan satu perulangan (interasi). Ketika interasi Ekspresi

bernilai true, pernyataan repeat akan dihentikan. Perulangan menggunakan repeat paling tidak akan dijalankan satu kali karena ekspresi tidak akan dievaluasi sampai setelah interasi pertama dilakukan.

 pada perulangan While kondisi kendali dievaluasi sebelum perulangan pertama dilakukan. Jadi jika kondisi bernilai false maka pernyataan tidak akan pernah dijalankan. Dimana nilai Ekspresi

mengembalikan nilai Boolean dan pernyataan dapat berupa pernyataan majemuk. Perulangan While

akan menjalankan pernyataan secara berulang, menguji Ekspresi sebelum menjalankan iterasi. Selama Ekspresi bernilai true , program akan terus dijalankan.

(38)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 38  Pada perulangn for..to harus menentukan secara jelas berapa kali iterasi dilakukan. Jadi, perulangan for akan dilakukan sebanyak jumlah yang telah ditentukan. Pernyataan for akan menerima value ke

Counter, kemudian menjalankan pernyataan berulang, menambah atau mengurangi Counter setiap kali iterasi. Pada for…to, dilakukan proses penambahan Counter

 Pada perulangan for…downto sama dengan perulangan for…to namun pada perulangan for…dowto

dilakukan proses pengurangan Counter

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pada pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

Delphi adalah suatu bahasa pemograman (development language) yang digunakan untk merancang suatu aplikasi program.

Manfaat dari Delphi adalah sebagi berikut: 1. untuk membuat aplikasi windows

2. Untuk merancang aplikasi program berbasis grafis

3. Untuk membuat program berbasis jaringan (client/server) 4. Untuk merancang program .Net (berbasis internet) Keunggulan Delphi

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

2. Proses Kompilasi cepat, pada saat aplikasi yang kita buat dijalankan pada Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuaian lagi.

4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

5.2 SARAN

 Sebagai generasi Teknik Informatika, mahasiswa harus aktif berpartisipasi dibidang kemajuan teknologi, khususnya dibidang komputer.

(39)

D3 PERPUSTAKAAN FISIP UNS 39  Mahasiswa harus mengikuti perkembangan zaman dengan cara mengikuti segala perkembangan

teknologi yang telah menjamahi seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dalam menetapkan biaya pendidikan perlu di dukung dengan data dan informasi mengenai siapa yang harus dididik, berapa jumlah yang harus dididik, tujuan

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh wilayah di permukaan bumi dengan berbagai kenampakannya pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sketsa

The holder of the Customer Fund Account is fully responsible for any consequences arising from the management of the Customer Fund Account by Securities Company or Custodian Bank

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai ilmu pengetahuan, dan informasi bagi pembaca dan instansi terkait untuk mendalami metode seismik khususnya dalam

Jenis data pada regresi linier ganda untuk variabel dependen harus numerik, sedangkan untuk. variabel independen boleh semuanya numerik atau campuran numerik

negara adalah perwujudan “jiwa mutlak” (absolute idea) yang bersifat unik karena memiliki logika, system berpikir dan berperilaku tersendiri yang berbeda dengan

Banyak networker gagal hanya karena selalu melihat orang lain, dan membandingkan dengan diri kita, yang benar dan seharusnya kita lakukan adalah bagaimana kita melihat

Hubungan antara tingkat kontrol asma dengan tingkat pendidikan dan ada tidaknya penyakit komorbid selain rinitis yaitu p = 0,027 dan p=0,023 artinya terdapat hubungan