Lampiran I
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PERILAKU BIDAN TENTANG PENANGANAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS
PANTAI CERMIN KECAMATAN TANJUNG PURA TAHUN 2010
I. Karakteristik Responden
Nama Responden :
Umur Responden :
Pendidikan Responden :
Lamanya Responden Bekerja :
II. Daftar pertanyaan
Petunjuk Umum Pengisian :
1. Tuliskan tanda ( X ) untuk setiap jawaban yang paling benar, pada pertanyaan 2.1 (alat ukur pengetahuan).
2. Tuliskan tanda ( √ ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan pendapat yang saudara anggap paling benar, pada pertanyaan 2.2 (alat ukur sikap) dan pada pertanyaan 2.3 (alat ukur tindakan).
2.1. Pertanyaan Pengetahuan
1. Perdarahan pada atonia uteri, uterus perlu dirangsang agar berkontraksi dengan baik yaitu dengan cara ...
a. Melakukan massase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta. b. Menganjurkan ibu untuk berbaring dengan posisi semi fowler. c. Melakukan pemasangan kateter.
d. Memberikan oksitosin 20 IU secara intramuskuler.
2. Tindakan penanganan yang dapat dilakukan pada pada atonia uteri adalah a. Lakukan irigasi pada tempat luka.
b. Segera lakukan laparatomi.
c. Segera lakukan komprensi bimanual interna. d. Berikan kortikoseiroid 20 mg intra vena.
3. Sebelum memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dinding uterus
agar berkontraksi terlebih dahulu dilakukan : a. Pemberian obat-obatan
b. Pengosongan kandung kemih
c. Penyuntikan oksitosin 10 IU intramuskuler d. Penyuntikan ergometergin 0,2 mg IM
4. Setelah dilakukan Kompresi Bimanual Internal uterus tidak berkontraksi tindakan yang dilakukan :
a. Anjurkan keluarga untuk melakukan Kompresi Bimanual Eksternal (KBE)
b. Lakukan Kompresi Aorta c. Massase fundus uterus d. Rujuk pasien
5. Setelah dilakukan KBI uterus berkontraksi tindakan yang dilakukan adalah: a. Anjurkan keluarga untuk melakukan KBE
b. Berikan ergometergi 0,2 mg IM c. Teruskan KBI
d. Pemijatan pada fundus.
6. Untuk mencengah terjadinya retensio plasenta perlu dilakukan : a. Penyuntikan oksitosin 10 i.u IM
b. Perengangan tali pusat terkendali (PTT). c. Massase
d. Penyuntikan ergometrin 0,2 mg IM
7. Sebelum melakukan penyuntikan oksitosin pada pelaksanaan manajemen aktif kala III terlebih dahulu dipastikan :
a. Obat sudah tersedia b. Bayi sudah lahir c. Kehamilan tunggal d. Plasenta sudah lahir
8. Sebelum melakukan manual plasenta terlebih dahulu dilakukan tindakan... a. Tekan fundus uteri
b. Pasang infus
c. Massase fundus uteri
d. Berikan ergometergin 0,2 mg IM
9. Untuk memastikan robekan jalan lahir bukan dejat tingkat tiga atau empat dilakukan tindakan :
a. Masukkan jari yang bersarung tangan kedalam anus untukmengidentifikasi sfinter ani.
b. Periksa jalan lahir
c. kosongkan kandung kemih d. Berikan anastesi
10.Tindakan yang dilakukan pada manajemen aktif kala III adalah... a. Pemberian suntikan oksitosin
b. Penyuntikan ergometrin 0,2 mg IM. c. Penjahitan pada robekan jalan lahir d. Pemijatan pada funndus.
11.Robekan jalan lahir yang terjadi pada mukosa vagina, kulit dan otot perineum tindakan yang dilakukan adalah...
a. Pemberian obat-obatan b. Penyuntikan vit K c. Penjahitan
d. Dirujuk
12.Robekan jalan lahir yang dilakukan penjahitan oleh bidan adalah robekan jalan lahir derajat tingkat....
a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat
13.Plasenta tidak lahir dalam waktu 15 menit dan telah di lakukan manajemen aktif kala III tindakan yang dilakukan adalah...
a. Penyuntikan ulang oksitosin 10 IU seca intramuskuler. b. Massase fundus uterus.
c. Mendorong fundus ke arah bawah ibu d. Menyuntikan ergometrin 0,2 mg IM
14. Tertahannya plasenta selama 30 menit setelah bayi lahir dan terjadi perdarahan seorang bidan harus melakukan tindakan...
a. Merujuk ke RS. b. Manual plasenta.
c. Menunggu plasenta sampai lahir. d. Menyuntikkan ergometrin 0,2 mg IM
15.Kandung kemih yang penuh pada proses persalinan dapat menyebabkan terjadinya ....
a. Robekan jalan lahir. b. Retensio plasenta. c. Plasenta previa. d. Solutio plasenta
2.2. Pertanyaan Sikap
Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju
R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju\
NO Pertanyaan SS S R TS STS Alasan
1 TFU lebih dari normal pada kehamilan aterm dapat menyebabkan terjadinya atonia uteri sebaiknya persalinan dilakukan di RS.
2 Melakukan manajemen kala tiga merupakan salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya perdarahan pada ibu bersalin.
3 Pemberikan 0,2 mg ergometrin intramuskular atau misoprostol 600-1000 mg per rektal
merupakan penanganan
terhadap atonia uteri untuk mencengah perdarahan.
4 Pemasangan kateterisasi pada kandung kemih yang penuh adalah untuk mencengah terjadinya retensio plasenta 5 Untuk retensio plasenta tanpa
perdarahan pasien harus segera dirujuk ke RS
6 Retensio plasenta dengan perdarahan harus segera dilakukan manual plasenta. 7 Untuk memastikan robekan
jalan lahir tingkat 3 dan 4 tindakan yang dilakukan adalah memasukkan jari kedalam anus 8 Untuk menghentikan
perdarahan pada robekan jalan lahir dilakukan penjahitan yang dimulai dipuncak luka kurang lebih 1cm.
9 Laparatomi merupakan
tindakan penaganan yang tepat dapat dilakukan bidan pada perdarahan pasca persalinan 10 Pemeriksaan jalan lahir tidak
perlu dilakukan jika perdarahan yang terjadi setelah plasenta lahir dan uterus berkontraksi. 11 Pemberian oksitosin 10 IU
intramuskuler sebelum bayi lahir akan mempercepat pelepasan plasenta 12 Pemijatan uterus dan
mendorongnya ke bawah akan
mempercepat plasenta dilahirkan
13 Melakukan tekanan yang keras pada uterus, sangat membantu melahirkan plasenta pada ibu yang mengalami retensio plasenta
14 Robekan jalan lahir tingkat dua yang tidak dilakukan
penjahitan tidak mempengaruhi kehilangan darah
15 Alat dan bahan yang digunakan pada penjahitan robekan jalan lahir tidak perlu dipastikan sudah didesinfektan tingkat tinggi atau disterilkan.
2.3. Pertanyaan Tindakan
NO Pertanyaan Ya Tidak Alasan
1 Setelah pertolongan persalinan apakah saudara melakukan pemeriksaan jalan lahir
2 Untuk memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dinding uterus untuk berkontraksi, apakah saudara melakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit.
3 Agar uterus dapat berkontraksi dengan baik, apakah saudara membersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.
4 Untuk mencengah terjadinya retensio plasenta apakah saudara melakukan
manajemen aktif kala tiga setelah bayi lahir.
5 Apakah saudara melakukan manual plasenta pada pasien dengan perdarahan. 6 Jika tindakan manual tidak berhasil untuk
mengeluarkan plasenta, apakah saudara segera melakukan rujukan.
7 Penjahitan pada robekan jalan lahir apakah saudara lakukan dengan anastesi.
8 Apakah saudara melakukan manual plasenta pada tanpa perdarahan
9 Pada keadaan yang diduga berisiko tinggi terjadinya atonia uteri, apakah saudara selalu mengantisipasinya dengan memberikan suntikan oksitosin 20 IU secara intramuskuler.
10 Untuk menghindari atau mengurangi terjadinya robekan perineum apakah saudara melahirkan kepala janin dengan cepat.
11 Untuk melahirkan plasenta apakah saudara mendorong fundus kearah bawah ibu setelah bayi lahir.
12 Penjahitan luka merupakan tindakan pertama yang saudara lakukan pada robekan jalan lahir.
13 Apakah saudara memberikan misoprostol 600-1000 mcg per rectal, jika uterus tidak berkontraksi dalam 5 menit setelah dilakukan massase fundus uteri.
14 Apakah saudara melakukan penjahitan pada robekan jalan lahir tingkat tiga
Frequency Table
umurk 12 36,4 36,4 36,4 16 48,5 48,5 84,8 3 9,1 9,1 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 20-29 30-39 40-49 50-59 Total ValidFrequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
pendidikan terakhir responden
6 18,2 18,2 18,2 27 81,8 81,8 100,0 33 100,0 100,0 DI KEBIDANAN D3 KEBIDANAN Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent lamabkrjk 22 66,7 66,7 66,7 7 21,2 21,2 87,9 3 9,1 9,1 97,0 1 3,0 3,0 100,0 33 100,0 100,0 0-9 10-19 20-29 30-39 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
perdarahan pada atonia uteri, uterus perlu dirangsang agar berkontraksi dengan baik yaitu dengan cara
28 84,8 84,8 84,8 5 15,2 15,2 100,0 33 100,0 100,0 a d Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
tindakan penanganan yang dapat dilakukan pada atonia
33 100,0 100,0 100,0
c Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
sebelum memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dinding uterus agar berkontraksi terlebih dahulu dilakukan
21 63,6 63,6 63,6 10 30,3 30,3 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
setelah dilakukan kompresi bimanual internal uterus tidak berkontraksi tindakan yang dilakukan
16 48,5 48,5 48,5 7 21,2 21,2 69,7 1 3,0 3,0 72,7 9 27,3 27,3 100,0 33 100,0 100,0 a b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
setelah dilakukan KBI uterus berkontraksi tindakan yang dilakukan
13 39,4 39,4 39,4 9 27,3 27,3 66,7 6 18,2 18,2 84,8 5 15,2 15,2 100,0 33 100,0 100,0 a b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
untuk mencegah terja dinya re tensio plasenta pe rlu dilakuka n
26 78,8 78,8 78,8 6 18,2 18,2 97,0 1 3,0 3,0 100,0 33 100,0 100,0 a b c Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
sebelum melakukan penyuntikan oksitosin pada pelaksanaan manajemen aktif kala III terlebih dahulu dipastikan
3 9,1 9,1 9,1 29 87,9 87,9 97,0 1 3,0 3,0 100,0 33 100,0 100,0 b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
sebelum melakukan manual plasenta terlebih dahulu dilakukan tindakan 2 6,1 6,1 6,1 25 75,8 75,8 81,8 3 9,1 9,1 90,9 3 9,1 9,1 100,0 33 100,0 100,0 a b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
untuk mem astikan robeka n ja lan lahir bukan dejat tingka t tiga a t em pat dila kukan tinda kan
27 81,8 81,8 81,8 6 18,2 18,2 100,0 33 100,0 100,0 a b Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
tindakan yang dila kukan pada ma naj eme n a ktif kala III
25 75,8 75,8 75,8 2 6,1 6,1 81,8 6 18,2 18,2 100,0 33 100,0 100,0 a c d Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
robekan jalan lahir yang terjadi pada mukosa vagina, kulit dan otot perineum tindakan yang dilakukan
1 3,0 3,0 3,0 30 90,9 90,9 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 b c d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
robeka n ja lan lahir ya ng dilakuka n penja hita n oleh bida n adala robeka n ja lan lahir de raja t tingka t
12 36,4 36,4 36,4 21 63,6 63,6 100,0 33 100,0 100,0 a b Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
plasenta tidak lahir dalam waktu 15 menit dan telah di lakukan manajemen aktif kala III tindakan yang dilakukan
33 100,0 100,0 100,0
a Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
tertahannya plasenta selama 30 menit setelah bayi lahir dan terjadi perdarahan seorang bidan harus melakukan tindakan
15 45,5 45,5 45,5 17 51,5 51,5 97,0 1 3,0 3,0 100,0 33 100,0 100,0 a b d Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
ka ndung kemih ya ng penuh pada proses persalinan dapat me nye babkan terjadinya
13 39,4 39,4 39,4 20 60,6 60,6 100,0 33 100,0 100,0 a b Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
TFU le bih dari norma l pa da kehamilan ate rm dapa t menyeba bka n te rjadinya a uteri seba iknya persa lina n dilakuka n di Rumah Sa kit
3 9,1 9,1 9,1 4 12,1 12,1 21,2 2 6,1 6,1 27,3 15 45,5 45,5 72,7 9 27,3 27,3 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuj u ragu ragu setuju
sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
melakuka n pe na nga nan kala tiga secara a ktif merupa kan salah satu upa ya un mence ga h te rjadinya atonia ute ri
1 3,0 3,0 3,0 3 9,1 9,1 12,1 3 9,1 9,1 21,2 10 30,3 30,3 51,5 16 48,5 48,5 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuj u ragu ragu setuju
sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
pe mberia n 0,2 mg ergometrin intramuskula r atau misoprostol 600-1000 mcg p re ktal me rupa kan tindakan pena ngana n ya ng dila kuka n pada atonia ute ri
1 3,0 3,0 3,0 5 15,2 15,2 18,2 4 12,1 12,1 30,3 17 51,5 51,5 81,8 6 18,2 18,2 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuju ragu ragu setuju sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Pe ma sangan kateterisasi pa da kandung ke mih yang penuh a dala h untuk me nc te rjadinya retensio plase nta
3 9,1 9,1 9,1 1 3,0 3,0 12,1 1 3,0 3,0 15,2 16 48,5 48,5 63,6 12 36,4 36,4 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuj u ragu ragu setuju sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
Untuk rete nsio plase nta tanpa perda rahan pasien harus se gera dirujuk ke Rum Sa kit 5 15,2 15,2 15,2 18 54,5 54,5 69,7 1 3,0 3,0 72,7 7 21,2 21,2 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuj u ragu ragu setuju sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
retensio plasenta dengan perdarahan harus segera dilakukan manual plasenta
8 24,2 24,2 24,2 11 33,3 33,3 57,6 3 9,1 9,1 66,7 8 24,2 24,2 90,9 3 9,1 9,1 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuju ragu ragu setuju sangat setuju Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
untuk me nghentikan perdaraha n pa da robe kan jalan lahir dilakukan penjahitan dimulai dipuncak luka kurang le bih 1 cm
1 3,0 3,0 3,0 5 15,2 15,2 18,2 2 6,1 6,1 24,2 17 51,5 51,5 75,8 8 24,2 24,2 100,0 33 100,0 100,0 sangat tidak setuju
tidak s etuju ragu ragu setuju sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
La paratomi merupakan tindaka n pe nenganan yang te pat yang da pa t dilakukan pa da perdara han pa sca persalinan
2 6,1 6,1 6,1 1 3,0 3,0 9,1 2 6,1 6,1 15,2 6 18,2 18,2 33,3 22 66,7 66,7 100,0 33 100,0 100,0 sangat set uju
setuju ragu ragu tidak s etuj u sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
Pemeriksaan jalan lahir tidak perlu dilakukan jika perdarahan yang terjadi setelah plasenta lahir dan uterus berkontraksi
2 6,1 6,1 6,1 3 9,1 9,1 15,2 8 24,2 24,2 39,4 20 60,6 60,6 100,0 33 100,0 100,0 sangat setuju ragu ragu tidak s etuju sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
pemberian oksitosin 10 iu intramuskular sebelum bayi lahir akan mempercepat pelepasan plasenta 8 24,2 24,2 24,2 5 15,2 15,2 39,4 11 33,3 33,3 72,7 9 27,3 27,3 100,0 33 100,0 100,0 sangat setuju setuju tidak s etuju sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
Pemijatan uterus dan mendorongnya ke bawah akan mempercepat plasent dilahirkan 3 9,1 9,1 9,1 1 3,0 3,0 12,1 3 9,1 9,1 21,2 16 48,5 48,5 69,7 10 30,3 30,3 100,0 33 100,0 100,0
sangat set uju setuju ragu ragu tidak s etuju sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Me lakuka n te kanan yang ke ras pada uterus, sa nga t membantu untuk me lahir plasenta pada ibu ya ng mengala mi rete nsio pla senta
2 6,1 6,1 6,1 4 12,1 12,1 18,2 1 3,0 3,0 21,2 15 45,5 45,5 66,7 11 33,3 33,3 100,0 33 100,0 100,0 sangat set uju
setuju ragu ragu tidak s etuj u sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
robekan jalan lahir tingkat dua yang tidak dila kuka n penjahitan tidak me mpeng ke hila nga n darah
2 6,1 6,1 6,1 3 9,1 9,1 15,2 1 3,0 3,0 18,2 19 57,6 57,6 75,8 8 24,2 24,2 100,0 33 100,0 100,0 sangat set uju
setuju ragu ragu tidak s etuj u sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
Alat dan baha n yang diguna kan pa da penjahitan robe kan jalan lahir tida k pe dipastikan sudah didesinfektan tingkat inggi atau di sterilkan
1 3,0 3,0 3,0 1 3,0 3,0 6,1 3 9,1 9,1 15,2 7 21,2 21,2 36,4 21 63,6 63,6 100,0 33 100,0 100,0 sangat set uju
setuju ragu ragu tidak s etuj u sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumul ative Percent
Setelah pertolongan persalinan apakah saudara melakukan pemeriksaan jalan lahir
4 20,0 20,0 20,0 16 80,0 80,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
Apakah saudara melakukan Kompresi Bimanual Internal selama menit pada perdarahan dengan atonia uteri
12 60,0 60,0 60,0 8 40,0 40,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
agar uterus dapat berkontraksi dengan baik, apakah saudara membersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagian dan
lubang serviks 8 40,0 40,0 40,0 12 60,0 60,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
untuk mencegah terjadinya retensio plasenta apakah saudara melakukan manajemen aktif kala tiga setelah bayi lahir
3 15,0 15,0 15,0 17 85,0 85,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
apakah saudara melakukan manual plasenta pada pasien denga retensio plasenta yang mengalami perdarahan
13 65,0 65,0 65,0 7 35,0 35,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
jika tindakan manual tida k be rha sil untuk me nge luarkan pla sent apaka h sa uda r se gera me lakukan rujuka n
5 25,0 25,0 25,0 15 75,0 75,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
pe njahitan pa da robe kan jala n la hir a pakah saudara lakuka n de n anaste si 6 30,0 30,0 30,0 14 70,0 70,0 100,0 20 100,0 100,0 tidak ya Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
apaka h sa uda ra mela kukan manual plasenta pada pasie n retans pla senta tanpa pe rdaraha n
8 40,0 40,0 40,0 12 60,0 60,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
pada keadaan yang diduga berisiko tinggi terjadinya atonia uteri apakah saudara selalu mengantisipasinya dengan memberikan suntikan
oksitosin 20 iu secara intramuskular
10 50,0 50,0 50,0 10 50,0 50,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
untuk menghinda ri atau mengura ngi terjadinya robe kan perineu apaka h sa uda ra mela hirkan kepa la ja nin dengan ce pat
14 70,0 70,0 70,0 6 30,0 30,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumulative Percent
untuk melahirkan plasenta apaka h sa uda r mendorong fundus ke ar ba wah ibu setelah ba yi la hir
1 5,0 5,0 5,0 19 95,0 95,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
Apaka h pe nja hita n luka merupakan tinda kan pertama ya ng sauda lakuka n pada robekan jalan lahir
12 60,0 60,0 60,0 8 40,0 40,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
apakah saudara memberikan misoprostol 600-1000 mcg perrectal, jika uterus tidak berkontraksi dalam 5 menit setelah dilakukan massase
fundus uteri 10 50,0 50,0 50,0 10 50,0 50,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumul ative Percent
apaka h sa uda ra mela kukan penja hita n pada robeka n jalan lahi tinggkat tiga 3 15,0 15,0 15,0 17 85,0 85,0 100,0 20 100,0 100,0 ya tidak Total Valid
Frequency Percent Valid P ercent
Cumul ative Percent
pkat 17 51,5 51,5 51,5 14 42,4 42,4 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 baik cukup kurang Total Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent skat 28 84,8 84,8 84,8 5 15,2 15,2 100,0 33 100,0 100,0 baik tidak baik Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent pkat 17 51,5 51,5 51,5 14 42,4 42,4 93,9 2 6,1 6,1 100,0 33 100,0 100,0 baik cukup kurang Total Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent skat 28 84,8 84,8 84,8 5 15,2 15,2 100,0 33 100,0 100,0 baik tidak baik Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
pkat * skat Crosstabulation Count 17 0 17 11 3 14 0 2 2 28 5 33 baik cukup kurang pk at Total
baik tidak baik sk at
Total