BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN A.Paparan Data
1. Gambaran Umum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
Penelitian ini dilaksanakan di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yang beralamat di jalan RTA Milono KM 4 Palangka Raya kelurahan Langkai, kecamatan Pahandut kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Adapun profil SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yaitu:
a. Nama Sekolah : SDIT Sahabat Alam
b. Alamat Sekolah : Jl. RTA Milono KM 4
Kelurahan : Langkai
Kecamatan : Pahandut
Kota : Palangka Raya
c. Sekolah didirikan Tahun : 2010
d. Status Sekolah : Swasta
e. Kurikulum yang digunakan : Kurikulum Nasional & Sekolah
f. Keterangan di Sekolah : -
Kepala Sekolah : 1 Orang
Guru Kelas : 7 Orang
Guru Bidang Studi : 3 Orang
Manajer Inklusi : 1 Orang
Guru Pembimbing Khusus : 4 Orang
g. Jumlah Unit Bangunan : 4 Unit 2. Visi dan Misi SDIT Sahabat Alam
a. Visi Sekolah
Eksis sebagai sekolah alam berbasis islam dengan standar keilmuan yang berkualitas.
b. Misi Sekolah
- Membentuk sumber daya insani yang selaras antara jasad, akal dan hati.
- Mengembangkan potensi anak didik dalam aktualisasi diri.
- Menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal
dengan sistem dan metode yang modern.
- Menanamkan sejak dini kepada anak didik kecintaan pada alam.
3. Motto Sekolah
Belajar dimana saja dan kapan saja
4. Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
Tabel 3
Data Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
No Nama L/P Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1 Rizqi Tajuddin L S-1 Kepala Sekolah
2 Qanita P D II Guru Bidang Studi
3 Rani Fajar L D III Tata Usaha
4 Muhammad Husaini L S-1 Guru Kelas
5 Halimah Nur Amini P S-1 Guru Kelas
6 Puji Siswanto L S-1 Kepala Perpustakaan
7 Sherliana Shie P S-1 Guru Kelas
9 Kristin Dewi Nufita P S-1 Guru Kelas
10 Herlina P S-1 Guru Kelas
11 Kiswati P S-1 Guru Pendamping
12 Jariah P SMA Guru Pendamping
13 Ambrin Saleh L MA Guru Pendamping
14 Dudut Unggi L S-1 Guru Kelas
15 Yuni P SMA Guru TAB
16 Nita P S-1 Guru TAB
17 Ani Fatridha P S-1 Guru Bidang Studi
18 Amrullah L D II Guru Bidang Studi
19 Siti Rokhaniyah P S-1 Guru Kelas
20 Heri Saputra L SMA Guru Bidang Studi
21 Sangidun L SMA Guru Pendamping
22 Haris Risma P SMA Guru TAB
23 Nurul Huda L SMA Guru Kelas
24 Zainul L SMA Guru Pendamping
25 Sigit L SMA Guru Pendamping
26 Dewi P SMA Guru Pendamping
27 Yanti P SMA Guru Pendamping
28 Hendra L SMA Guru Pendamping
29 30
Sumber : Tata Usaha SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
5. Daftar Peserta Didik SDIT Sahabat Alam Palangka Raya Tabel 4
Data Peserta Didik
No Kelas Jenis Kelamin
L P Jumlah 1 Kelas 1 10 10 20 2 Kelas 2a 8 5 13 3 Kelas 2b 6 8 14 4 Kelas 3 13 10 23 5 Kelas 4 16 7 23 6 Kelas 5 3 5 8
6. Ruang dan Wali Kelas SDIT Sahabat Alam Palangka Raya Tabel 5
Ruang dan Wali Kelas
No Kelas Jumlah Siswa Wali Kelas
1 Kelas 1 20 Halimah Nur Amini
2 Kelas 2a 13 Sherliana Shie
3 Kelas 2b 14 Dudut Unggi
4 Kelas 3 23 Nurul Huda
5 Kelas 4 23 Herlina
6 Kelas 5 8 Kristin Dewi Nufita
7. Sarana dan Prasarana
Nama Sekolah : SDIT Sahabat Alam
Status : Swasta
Nomor Statistik : -
Alamat : Jl. RTA Milono KM 4
- Jalan : RTA Milono
- Kelurahan : Langkai
- Kecamatan : Pahandut
- Kota : Palangka Raya
- Provinsi : Kalimantan Tengah
Tabel 6 Sarana dan Prasarana
No Jenis Kerusakan Kondisi ket Baik Rusak ringan Rusak berat Jumlah
1 Ruang Kepala Sekolah 1 - - -
2 Ruang guru 1 - - -
3 Ruang tata usaha 1 - - -
4 Rumah dinas kepala
sekolah - - - -
5 Rumah dinas guru - - - -
7 Ruang keterampilan - - - - 8 Ruang perpustakaan 1 - - - 9 Ruang LSC 2 - - - 10 Ruang UKS 2 - - - 11 Aula 1 - - - 12 Ruang laboratorium - - - - 13 Ruang kelas a. Kelas I 2 - - - b. Kelas II 2 - - - c. Kelas III 1 - - - d. Kelas IV 1 - - - e. Kelas V 1 - - - f. Kelas VI - - - - 14 Komputer 10 - - - 8. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SDIT Sahabat Alam
b. Alamat : Jl. RTA Milono KM 4
c. Status Sekolah : Swasta
d. Tahun Pendirian : 2010
e. Keadaan Ruangan : -
- Ruangan Kepala Sekolah : Ada
- Ruangan Guru : Ada
- Ruang Kelas : 7 Ruang
- Ruang Perpustakaan : Ada
- Ruang Komputer : Ada
- Ruang UKS : Ada
- Ruang Aula : Ada
- Ruang kantin Sekolah : Tidak Ada
- Rumah Dinas Kepala Sekolah : Tidak Ada
- Rumah Dinas Guru-Guru : Tidak Ada
- Rumah Penjaga Sekolah : Ada
f. Mushola : Ada
g. Kebun Sekolah : Ada
h. Halaman Upacara : Ada
i. Outbond : Ada
B.Temuan Penelitian
Temuan dari hasil penelitian yang dilaksanakan selama peneliti di lapangan yang dimulai dari tanggal 10 Maret 2014 sampai 17 Mei 2014 di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dengan melakukan pengamatan dan wawancara dengan konselor, guru kelas, peserta didik serta melakukan dokumentasi di sekolah.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu bertemu dengan Kepala Tata Usaha pada tanggal 3 Maret 2014 untuk memberikan surat ijin penelitian. Pada tanggal 7 Maret 2014 peneliti kembali dan bertemu konselor meminta arahan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan pelaksanaan layanan bimbingan belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Dalam melaksanakan penelitian di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya baru diijinkan yaitu dimulai sejak 10 Maret 2014.
Berdasarkan arahan dari konselor, peneliti diperbolehkan melakukan penelitian dan pendekatan kepada peserta didik yang berada di kelas V (lima) SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Untuk minggu pertama peneliti tidak
diijinkan oleh konselor melakukan dokumentasi, berupa foto-foto kegiatan belajar peserta didik di kelas dan kegiatan treatment. Peneliti hanya diijinkan untuk melakukan observasi saja selama satu minggu tanpa mengambil dokumentasi tentang peserta didik. Selama melaksanakan penelitian tentang pelaksanaan bimbingan belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, peneliti mewawancarai 1 peserta didik tentang pelaksanaan bimbingan belajar, konselor serta guru kelas untuk memperkuat data dalam penelitian.
Selama melaksanakan penelitian peneliti melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara di sekolah, peneliti melihat keadaan sekolah cukup kondusif dan nyaman bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar, serta sarana dan prasarana yang memadai dalam melaksanakan belajar atau praktek di sekolah. Peneliti juga melakukan dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data tentang sekolah dan foto-foto sebagai bukti telah melakukan penelitian di sekolah. Dalam melaksanakan wawancara peneliti juga melakukan foto bersama dengan narasumber dan merekam pembicaraan yang dilaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada konselor, guru kelas, dan peserta didik (hasil wawancara terlampir pada lampiran), maka dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Konselor
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada konselor dapat dipaparkan hasilnya yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan belajar di sekolah. Pelaksanaan layanan bimbingan belajar dimulai dari penerimaan peserta didik diawal tahun ajaran baru, peserta yang
mendaftar itu akan dilakukan tes kematangan sekolah yang dilakukan oleh psikolog. Setelah melakukan tes kematangan maka akan kelihatan peserta didik yang terdiagnosa mengalami kesulitan belajar, seperti dalam tes menjawab soal-soal para peserta didik gugup, ragu-ragu, menoleh ke kiri dan ke kanan.
Apabila sudah diketahui permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik di bagian mana, apakah responnya yang lambat atau yang lainnya. Disini orang tua juga berperan dalam perkembangan anaknya.
Dalam penyusunan program pemberian bimbingan belajar, orang tua, guru kelas dan konselor terlibat secara aktif. Dalam penyusunan program tersebut konselor menanyakan kebiasaan peserta didik di rumah itu seperti apa saja perilaku yang ditampakkannya, dan konselor juga bertanya kepada guru kelas tentang kebiasaan peserta didik di kelas seperti apa dan mengalami masalah dalam pelajaran apa saja.
Program tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pemberian layanan bimbingan belajar bisa diberikan secara kelompok dan individual. Secara kelompok diberikan di dalam kelas oleh guru kelas pada saat jam pembelajaran berlangsung, bimbingan secara individual akan diberikan oleh konselor di ruang LSC pada saat Treatmen.
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan layanan bimbingan belajar pertama itu SDM. Jadi kita buat program , program pembelajaran individual itu kan cukup detail, dan aspeknya kita tidak hanya mengusung akademik. Detail-detail untuk menjabarkan aspek-aspeknya itu sangat diperlukan. SDM
dalam hal ini yaitu tenaga untuk berpikir itu jelas lebih dari satu orang, sedangkan di sekolah ini yang bisa mengerjakannya baru bisa ditangani oleh koordinator LSCnya. Kemudian faktor berikutnya adalah waktu, karena untuk menyelesaikan satu program itu butuh waktu kurang lebih seminggu untuk satu anak. Biar kita tidak salah tangani, kita ajari guru pendampingnya kalau ada guru pendampingnya. Sama waktu penanganannya agar waktu pembelajarannya di kelas tidak terganggu.
2. Guru Kelas
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas dapat dipaparkan hasilnya yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan belajar. Layanan bimbingan belajar ini diberikan kepada peserta didik awalnya mengacu kepada pembuatan program kepada anak didik
sesuai pada kebutuhannya masing-masing. Intinya ada program
pembelajaran individual dalam bentuk bimbingan. Untuk anak-anak mempunyai program individualnya sendiri-sendiri dan kalau jadwalnya mengacu kepada banyaknya program yang diberikan, kalau programnya sedikit maka jadwalnya juga sedikit, begitu pula sebaliknya.
Bimbingan belajar tentu diprioritaskan diberikan kepada beberapa peserta didik yang memerlukan atau memang ada kebutuhan khusus terhadap bimbingan belajar, sehingga ada perlakuan khusus untuk anak tersebut.
Untuk setiap anak dibuatkan program pembelajaran individual, misalkan ada program yang bisa diberikan di dalam kelas, itu akan kita berikan di dalam kelas, kalau misalkan memerlukan ruangan treatment,
memerlukan ruangan khusus, artinya memang harus ada waktu untuk treatment. Kalau treatment diberikan secara individual, sedangkan kalau di dalam kelas itu bisa diberikan bersama-sama dengan yang lainnya, tetapi tetap mendapat bimbingan individual, perorangan.
3. Peserta Didik
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada peserta didik dapat dipaparkan hasilnya yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan belajar, yaitu:
Konselor dan guru kelas sangat membantu peserta didik dalam memberikan bimbingan belajar, dan peserta didik merasa nyaman pada saat konselor melakukan treatment. Pemberian bimbingan belajar yang dilakukan konselor dan guru kelas itu dilakukan setiap hari baik pada saat jam belajar berlangsung maupun setelah pulang sekolah, karena sudah terjadwal dengan baik dan disetujui oleh orang tua peserta didik. Peserta didik juga mengatakan bahwa mereka belajar hanya di sekolah saja sementara di rumah peserta didik lebih banyak bermainnya. Orang tua tidak meminta anaknya untuk selalu belajar di rumah, karena peserta didik merasa kurang diperhatikan belajar di rumah, orang tuanya malah memperhatikan pekerjaan yang lain dibandingkan peserta didik tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti baik dari hasil wawancara, observasi, serta kajian dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan bimbingan belajar, peneliti menyajikan hasil penelitian sebagai berikut:
1. Bimbingan
Berdasarkan uraian pada bab II, kebutuhan akan bimbingan bagi para peserta didik disebabkan oleh perkembangan kebudayaan yang sangat pesat, yang mempengaruhi perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Program bimbingan sangat berkembang terutama di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pandangan-pandangan baru dalam pendidikan dan pengaruh perkembangan sosial ekonomi. Mengenai pengertian bimbingan masing-masing ahli memiliki pendapat yang berbeda, namun pada dasarnya unsur yang dikemukakan adalah sama.
Dari uraian di atas jelas bahwa betapa pentingnya pemberian bimbingan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku
2. Belajar
Belajar adalah key term, ’istilah kunci’ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas
dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. Dalam memberikan penafsiran tentang pengertian belajar, ahli pendidikan sering berbeda-beda namun tidak terdapat perbedaan yang prinsipil hanya perbedaan variasi pengungkapan atau peninjauan saja. Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku yang sangat baik, menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.
3. Bimbingan Belajar
Berdasarkan dari simpulan definisi bimbingan dan belajar, dapat diambil kesimpulan lagi mengenai bimbingan belajar. Bimbingan belajar adalah suatu proses mengembangkan diri dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya yang terjadi melalui latihan atau pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku yang sangat baik, menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap. Dengan kata lain, Berhasil atau gagalnya pencapaian dari peserta didik tersebut bergantung pada proses belajar yang dialaminya baik ketika berada dilingkungan sekolah maupun lingkungan sosialnya.
C.Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, baik yang diperoleh melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi, maka dilakukan pembahasan hasil penelitian tentang pelaksanaan layanan bimbingan belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Terlihat bahwa pelaksanaan layanan bimbingan belajar sangat penting dalam membantu para peserta didik yang memerlukan perlakuan khusus yang mengalami kesulitan belajar di dalam kelas. Ini sesuai dengan pendapat Prayitno dan Amti (Salahudin, 2010: 14) yang mengemukakan bahwa: bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Tujuannya adalah orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dalam pelaksanaan bimbingan belajar, konselor melakukan pengumpulan data terhadap peserta didik, melakukan treatment, menentukan metode remedial, menentukan waktu pengajaran remedial, serta melakukan evaluasi kemajuan peserta didik setelah mengikuti program pengajaran di kelas.
Sebagai seorang konselor, seharusnya konselor SDIT Sahabat Alam memberikan ijin kepada peneliti untuk terlibat langsung dalam melakukan bimbingan individual/treatment kepada peserta didik yang mempunyai masalah di dalam pembelajaran. Konselor harus terbuka dan mau berbagi informasi tentang pelaksanaan layanan bimbingan belajar di sekolah tersebut, terutama
pemberian bimbingan belajar yang diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan perlakuan khusus dalam bentuk treatment.
Penyusunan program remedial semester, konselor melibatkan guru kelas dan orang tua peserta didik, konselor harus mengetahui kebiasaan peserta didik, apa yang sering peserta didik lakukan pada saat berada di rumah. Konselor menanyakan itu semua kepada orang tua peserta didik karena pada saat di rumah peserta didik dalam pengawasan orang tuanya. Guru kelas juga menceritakan kebiasaan peserta didik pada saat di sekolah, baik itu pada saat belajar maupun perilakunya di sekolah tersebut.