• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Bagian Tubuh Laki-Laki sebagai Imajinasi Alam dalam Foto Hitam Putih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eksplorasi Bagian Tubuh Laki-Laki sebagai Imajinasi Alam dalam Foto Hitam Putih"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

EKSPLORASI BAGIAN TUBUH LAKI-LAKI SEBAGAI

IMAJINASI ALAM DALAM FOTO HITAM PUTIH

SKRIPSI

TUGAS AKHIR KARYA SENI

May Shela Khasanah

1010528031

PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI

JURUSAN FOTOGRAFI

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

S

SK

KR

RIIP

PS

SIII

T

TU

UG

GA

AS

S A

AK

KH

HIIR

R K

KA

ARYA S

S

SE

E

EN

NII

(2)
(3)

iii PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : May Shela Khasanah

No. Mahasiswa : 1010528031

Program Studi : S-1 Fotografi

Judul Karya Seni : Eksplorasi Bagian Tubuh Laki-Laki sebagai

Imajinasi Alam dalam Foto Hitam Putih

Menyatakan bahwa Karya Seni Tugas Akhir saya tidak terdapat bagian

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi mana pun dan juga tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain sebelumnya, kecuali secara tertulis saya

disebutkan dalam daftar pustaka.

Saya bertanggung jawab atas Karya Seni Tugas Akhir saya ini, dan saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku, apabila di kemudian hari

diketahui dan terbukti tidak sesuai dengan isi pernyataan ini

Yogyakarta, 28 Januari 2014

May Shela Khasanah

Imajinasi Alam dalam Foto Hitam

yatakan babahwhwa a KaKaryrya SeSenini Tugugasas A Akhkhirir s sayaya tida

diajajukukukanan u untukuk m memempeperoroleleh h gegelalar r kesasarjrjananaaaan n di

pu

pun n dadan n jujuga tididakak t tererdadapapat t hahahasisisil l l kakakaryrya a atatauau p pen

d

dititererbibitkan oleleh h pipihahak k lalainin s sebebelelumumnynya, kecececuauaualilili s

al

alamamam d dafaftar puststakaka.a.

bertananggggunung g g jajawawab b atatasas K Kararyaya S Seni Tugagas s AkAkhihir

enerima sasanknksisi s sesesuauai aturan yang g beberlrlakaku, apabila

(4)

iv

Tugas Akhir Karya Seni ini dipersembahkan untuk:

Ibuku Soemirah

Bapakku Mohammad Khasan

Adekku Tatag dan Iqbal Tu

Tu

Tugagagas s AkAkhir r KaKaryrya SeSenini i inini dipiperersesembmbahahkakan n ununtu

Ib

Ibukuku u SoSoemememiririrahahah

Ba

Bapapakkkku u MoMohahammmmadad K Khasan

Ad

(5)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S.W.T untuk segala karunia dan anugerah-Nya

sehingga penulis dapat menjalani masa studi perkuliahan dan menyelesaikan

pembuatan karya Tugas Akhir ini guna memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana seni. Ungkapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Tuhanku, Allah S.W.T

2. Bapak, Ibu, Tatag dan Iqbal untuk segala kasih sayangnya, doa, dukungan,

serta tak henti-hentinya memberikan semangat untuk menyelesaikan Tugas

Akhir ini;

3. Bapak Drs. Alexandri Luthfi R, M.S., Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI

Yogyakarta;

4. Bapak Mahendradewa Suminto, M.Sn., Ketua Jurusan Fotografi, Fakultas

Seni Media Rekam ISI Yogyakarta;

5. Bapak Oscar Samaratungga SE., M.Sn., Sekretaris Jurusan Fotografi Fakultas

Seni Media Rekam ISI Yogyakarta;

6. Bapak Mahendradewa Suminto, M.Sn., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan

penciptaan karya seni Tugas Akhir ini;

7. Ibu Arti Wulandari, M.Sn., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan penciptaan

karya seni Tugas Akhir ini;

bu, Tatag dan Iqbal ununtutuk k sesegala kasih sayangnya

henti-hehentntininyaya m memembeberirikakan sesemamangngatat u untntukuk men

i;

Dr

Drs.s. A Alelexaxandndriri Lututhfhfi i R,R, M M.S.S.,., D D Dekekekananan Fakakulultatas s SeSeni

ar artata; ;

Ma Ma

Mahehehendndraradewa S Sumuminintoto, M.M.SnSn.,., K K Ketua J J Jurururususanan F

edia R Rekekamam I ISI Y Yogogyayakakartrta;a;

Oscar Samamararatutungnggaga S SE.E., M.Sn., Sekekreretatariris JuJurusan

(6)

vi

8. Bapak Risman marah selaku Dosen Ahli yang telah memberikan bimbingan

dan arahan dalam penyempurnaan Penciptaan Tugas Akhir ini;

9. Pak Edi, Mbak Eni, Mas Suryo, Mas Pur, terima kasih atas kebaikannya;

10. Gogo Nugroho yang selalu sabar dalam memberikan semangat untuk tetap

menyelesaikan pengerjaan Tugas Akhir;

11. Diyas, Iqbal, Mas Muklis, Iso, Erick dan pace bos pace bos lainnya yang

bersedia menjadi model tanpa pamrih dipengerjaan Tugas Akhir ini;

12. Azka Amalina, Fitri Wulandari, Giusti Pribadi, Yuntri Winda, dan Abi Setiaji

terima kasih atas dukungan, kebersamaan serta semangat kalian;

13. Benny Widyo, Fajar Riyanto, Dwiki, Artha Sedana, Aji, Anggita Murti, Zaim,

Aditya Alfian, Eri Rama, terima kasih atas bantuannya dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini;

14. Teman-Teman Fotografi angkatan 2010;

15. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses Tugas Akhir ini yang tidak

dapat di cantumkan satu per satu;

Penulis menyadari bahwa penciptaan karya Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan penciptaan karya seni ini.

Yogyakarta, 28 Januari 2015

May Shela Khasanah malina, Fitri Wulandarari,i, G Giuiuststi i Pribadi, Yuntri Wind

asih atas dudukukungnganan, , kebebersrsamamaan n sesertrta a sesemamangngat kal

Widyo,o, F F Fajajarar Riyiyanantoto, DwDwikiki,i, A Arthaha S Sededanana,a, A Ajiji, , An

lf

lfiaian,n, E Eriri R Rama, t tererimima a kakasisih h atatatasasas b b banantutuanannynya a dadala

Ak

Akhihir r inini;

em em

emananan F Fototografifi a angngkakatatan n 20201010; ;

pihak k yayangng t telahah m memembabantntu u dadalalam m proseses T Tugugasas A

cantumkmkanan s satatu u peper r satu;

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR KARYA ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penciptaan... 1

B. Penegasan Judul ... 4

1. Eksplorasi ... 5

2. Bagian Tubuh Laki-laki ... 5

3. Imajinasi ... 5

4. Alam ... 6

5. Foto Hitam Putih ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan dan Manfaat ... 8

E. Metode Pengumpulan Data ... 9

1. Metode Pustaka ... 9 SI ...... ARYA . ...... AMBABABARR . ... .. ... ND

NDAHAHULUAUANN ...

Be Be

Belalalakakangng Penciciptptaaaan.n...

gasan n JuJududul l ...

Eksplorasisi . ...

(8)

viii

2. Metode Observasi ... 9

3. Metode Empiris ... 10

F. Tinjauan Pustaka ... 10

BAB II IDE DAN KONSEP PERWUJUDAN ... 14

A. Latar Belakang Timbulnya Ide ... 14

B. Landasan Penciptaan/Teori ... 15

C. Tinjauan Karya ... 20

D. Ide dan Konsep Perwujudan ... 25

BAB III PROSES PENCIPTAAN ... 27

A. Objek Penciptaan ... 27

B. Metode Penciptaan ... 28

1. Timbul Ide Penciptaan ... 29

2. Penentuan Objek ... 29

3. Pencarian Referensi... 29

4. Pemotretan dan Pengolahan Foto ... 30

5. Kurasi dan Bimbingan ... 30

C. Proses Perwujudan ... 30

1. Peralatan dan Perlengkapan ... 30

2. Alat Pengolahan Foto ... 33

3. Teknis Penciptaan Karya ... 34

4. Teknis Penyajian ... 37

5. Skema Perancangan ... 38

6. Rincian Anggaran ... 39 dan Konsep Perwujudadan n ...

OSES P PENENCICIPTPTAAAANN . ...

k Pencncipipiptataanan ...

de

de P Penenciciptptaaaan ...

Ti

Timbmbulul Ide P Penenciciptptaaaan n ...

Penenenentntntuauan n Objek k ...

Pencarariaian n ReRefererensnsi.i...

Pemotretanan dadadan n PePengngololahan Foto ...

(9)

ix

BAB IV ULASAN KARYA ... 40

BAB V PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(10)

x DAFTAR KARYA

Foto 01 Stone and Tree ... 41

Foto 02 Wave Stone ... 42

Foto 03 Beach and Coconut Tree ... 44

Foto 04 Jabal Al-Mazmar ... 45

Foto 05 Dua Pohon di Balik Bukit ... 47

Foto 06 Big Tree in Sand Dune ... 48

Foto 07 Ketika Bukit Kekeringan ... 50

Foto 08 Danau Bukit, dan Embun di Pagi Hari ... 51

Foto 09 Puncak Tebing ... 53

Foto 10 Gunung Rindang ... 55

Foto 11 Sungai Tepi Tebing ... 57

Foto 12 Suasana di Pinggir Danau ... 50

Foto 13 Pohon Beringin di Ujung Tebing ... 60

Foto 14 Pepohonan Kering di Gurun ... 61

Foto 15 Pohon di Bukit Berpasir ... 62

Foto 16 Rumput Rambut Kuda di Pegunungan ... 63

Foto 17 Kering di Pinggir Pantai ... 65

Foto 18 Bonsai versi Raksasa ... 67

Foto 19 Taman Alami ... 69

Foto 20 Dua Dunia ... 70

g Tree in Sand Dunee . ...

Ketika Bukukitit K Kekekereriningagann . ...

nau u BuBuBukikit,t, danan E Embmbunun d di i PaPagi H Harari . ...

nc

ncakak T Tebebining ...

un

ununung Rindndanangg . ...

ng ng

ngaiaiai T Tepepi Tebibingng . ...

asanana a didi P Pininggggirir D Dananauau . ...

hon Beriringngininin d di i UjUjung Tebing ...

(11)

xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 Mountain Climber ... 20

Gambar 02 Dolphins ... 21

Gambar 03 Farmlands ... 21

Gambar 04 Valley of The Reclining Women ... 23

Gambar 05 The Desert of Sleeping Men ... 23

Gambar 06 Shoulder Hill Valley ... 24

Gambar 07 Body Kamera DSLR Nikon D90 ... 31

Gambar 08 Lensa Nikkor 18-105 mm ... 31

Gambar 09 FlashYoungnuo YN560-II ... 32

Gambar 10 Trigger PT-04NE 4-Channel ... 33

Gambar 11Seleksi Objek ... 35

Gambar 12Menghilangkan Background ... 35

Gambar 13Pengaturan hitam putih ... 36

Gambar 14Contoh Hasil Proses Editing Foto ... 36

Shoulder Hill Valleyey . ...

Body K Kamamerera a DSDSLRLR N Nikikon D D9090 . ...

Lenensasasa N Nikikkokor 1818-1-105 m mm m ...

Fl

FlasashhYoYounungnuouo Y YN5N56060-I-II I ...

Tr

Trigigger PTPT-0-04N4NE E 4-4-ChChanannenel l ...

Se Se

Seleleleksksi i Objek ...

Mengnghihilalangngkakan n BaBackckgrgrououndnd . ...

Pengatururanan h h hititamam pututih ...

(12)

xii ABSTRAK

Objek penciptaan karya Tugas Akhir membahas tentang mengeksplorasi bagian tubuh laki-laki yang diimajinasikan sebagai pemandangan alam. Penciptaan ini memvisualkan sebuah eksplorasi keindahan tubuh dari kondisi fisik dengan ide dan gagasan yang kreatif sehingga tidak dipandang menjadi sebuah pornografi.

Penciptaan ini menggunakan fotografi sebagai media berekspresi. Di Indonesia fotografi sendiri dalam dunia seni merupakan media yang baru. Sehingga dalam perjalannya mendorong untuk bereksperimen. Karena melalui fotografi dapat mewakili ide pencipaan sesuai dengan tujuannya.

Kata kunci: Eksplorasi, bagian tubuh, imajinasi, pemandangan alam.

kspresi. Di Indonesia fofotografi sendiri dalam

pakan media yangng b bararu.u. Sehingga dalam pe orong untutuk k bebererekskspeperirimemen.n. K Kararenena a memelalalului foto wakili ide p penencicipapaanan sesuauai i dedenganan t tujujuauannnnyaya. .

k

kunununcicici: : : EkEksplolorarasisi, , babagigianan t tububuhuhuh, , , imimajajininasasi,i, pem al

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Perkembangan teknologi fotografi semakin berkembang dan

melengkapi berbagai bidang yang dapat mendukungnya. Fotografi

sekarang tidak hanya sekedar untuk melakukan pendokumentasian sesuai

fungsinya. Bahkan aspek-aspek dasar dalam fotografi juga berkembang

sedemikian pesat. Dari kamera sebagai alat utama untuk menciptakan

karya hingga hasil karya fotografi berkembang pesat. Fotografi juga dapat

dijadikan sebagai media berekspresi sebagian orang.

Dalam buku Pot-Pourri Fotografi dijelaskan bahwa;

“Fotografi ekspresi adalah sebuah karya fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek foto yang terpilih dan yang diproses dan dihadirkan bagi kepentingan si pemotretnya dengan luapan ekspresi artistic dirinya, maka karya tersebut bisa menjadi sebuah karya fotografi ekspresi. Dalam hal ini karya fotografi tersebut dimaknakan sebagai suatu medium ekspresi yang menampilkan jati diri si pemotretnya dalam proses berkesenian penciptaan karya fotografi seni” (Soedjono, 2006: 27).

Pada perkembangannya fotografi ekspresi sering menggunakan

tubuh sebagai media berekspresi. Tubuh perempuan banyak dijadikan

sebagai objek dalam penciptaan karya yang menampilkan seni sensualitas

wanita. Hal tersebut sering disalah artikan oleh orang awam yang tidak

mengerti, yang menganggap hal tersebut adalah pornografi. Sebuah

gambar yang menampilkan erotisme dan sensual bisa dianggap menjadi

sebuah karya seni jika ada tujuan atau makna tertentu dibalik karya

ng ya p

sinya. Bahkan aspepek-k-asaspepek k dadasar dalam fotografi

mikian p pesesatat. . DaDariri kamamerera a sebabagagai i alalatat u utatama u

hingnggagaga h hasasil k kararyaya fototogograrafifi b berkekembmbanang g pepesasat.t. F

ka

kan n sesebabagagai i medidia a beberereksksprpresesi i i sesebababagigigianan o orarangng. .

Da

Dalam bubukuku P Potot-P-Pouourrrri i FoFototografafi i didijelaskananan b b bahahwawa

“F “F

“Fototografi eksksprpresesi i adadalalahah s sebebebuah karyryrya a a fofototograf an k k konononsesep p tetertenentutu denengagan n mememimililih objek k k fofofototo y yan oses d danan d dihihadirirkakan n babagigi k kepepenentitingngan si pepemomotrtretny

resi artiststicic d d diriririnininyaya, , mamaka karya tersesebububut t bibisa men grafi ekspspreresisi. . DaDalalam hal ini kakaryrya a fofototografi ters gai suatu memedidiumum e eksksksprprpresi yangngng m m menenamampipilkan jati m proses berkeseniananan penciptptptaaaaaan karya fotografi

(14)

2

tersebut. Jika karya untuk kepentingan menyampaikan sebuah pesan

tertentu dan tidak menimbulkan birahi maka bisa saja karya tersebut

dianggap bukan sebuah produk pornografi. Perbedaannya mungkin

terletak pada maksud dan pesan yang hendak disampaikan, seni erotis

pada karya dimaksudkan sebagai karya seni. Sedangkan pornografi

dimaksudkan untuk menimbulkan birahi dan dibuat untuk membangkitkan

gairah seksual, sementara seni dibuat semata-mata untuk tujuan keindahan.

Genre foto yang digunakan dalam fotografi ekspresi ini adalah foto

surrealis. Pengertian surrealis menurut Frantisek Smejkal dalam bukunya

yang berjudul Surrealist Drawings adalah suatu aliran seni yang

menunjukan suatu kebebasan kreatifitas sampai melampaui batas logika

(Frantisek Smejkal, 1974:11). Surrealisme merupakan suatu karya seni

yang menggambarkan suatu ketidak laziman, oleh karena itu surrealisme

dikatakan sebagai seni yang melampaui pikiran atau logika. Karya

surrealisme ini hanya dapat ditafsirkan oleh seorang seniman yang

menciptakannya dan sangat sulit bagi seseorang untuk menafsirkan karya

seni surrealisme tersebut, karena pada hakikatnya surrealisme bersifat

tidak beraturan atau alurnya melompat-lompat.

Terdapat dua kecenderungan besar dalam perkembangannya, yakni

ekspresif dan fotografis. Pada lukisan fotografis ketidaksadaran, imaji

mimpi (imagery dream) atau ilusi umumnya berupa tampilan fisik yang

dihadirkan di atas kanvas dan sepenuhnya dipertimbangkan secara

rasional; namun sebaliknya, pada surrealisme ekspresif proses berkarya Genre foto yang didigugunanakakan n dalam fotografi eksp

ealis. Penengegertrtiaian n susurrrrealilis s memenururut t FrFranantitisesek k Smejka

bererjujujudududul l Surrrreaealilist D Drarawiwings a adadalalah h susuatatu u

nj

njukukanan s suauatu kebebebebasasanan k krereatatatifififitititasasas samampapai i memelamp

nt

ntisisekek Smejkjkalal,, 1 197974:4:1111).). S Sururrealalisismeme merupupupakakakanan

m m

menenenggggamambarkanan s suauatutu k ketetididakak l lazazaziman, , , olololeheh k karen

takan n sesebabagagai sesenini y yanang g memelalampmpaui pipikikiraran n at

ealisme inini i hahahanynya a dadapat ditafsirirkakan n ololeheh seora

(15)

3

yang melibatkan sisi pikiran manusia yang berisi aspek kesadaran dan

ketidaksadaran, termasuk daya psikomotorik, menjadi bagian penting yang

turut dilibatkan (Frantisek Smejkal, 1974:11).

Pada penciptaan ini kecenderungan perkembangannya adalah

surrealism fotografis, karena menghadirkan imaji atau ilusi berupa fisik

yang dihadirkan dalam karya fotografi dan sepenuhnya dipertimbangkan

secara rasional.

Dalam proses penciptaannya untuk menghadirkan imaji atau ilusi

dalam fotografi digital menggunakan sebuah software olah foto, Adobe

Photoshop.Dalam perkembangannya proses ini disebut digital imaging.

Alasan dipilihnya penciptaan ini adalah berawal dari kebosanan

melihat karya yang bertemakan tentang tubuh perempuan sebagai objek

utamanya. Tubuh perempuan dianggap mewakili keindahan alam.

Kebanyakan karya yang telah diciptakan menjadikan tubuh sebagai objek

utama dan menyorot lekuk tubuh tanpa ada elemen lain sebagai

pendukung.

Hal tersebut melatarbelakangi ide Tugas Akhir karya seni yang

menampilkan tentang keindahan tubuh manusia dengan cara pandang

pribadi dan fotografi sebagai media dalam penciptaanya. Penciptaan

menggunakan tubuh laki-laki menitik beratkan pada tubuh laki-laki

sebagai objeknya. Alasannya tubuh laki-laki sebagai objek utama adalah

untuk menambah referensi penciptaan karya seni bertemakan tubuh selain

menggunakan tubuh perempuan sebagai objek utamanya. Selain itu tubuh Dalam proses penciciptptaaaannnnyaya untuk menghadirka

m fotogrgrafafi i didigigitatal l mengnggugunakakan n sesebubuahah sosoftftware

oshopp..DaDaDalalam m peperkrkemembabangnganannynya prprososeses inini d disisebebut

Al

Alasasanan d dipipilihnynya a pepencncipiptataananan i i ininini adadalalah h beberarawa

ha

hat t kakarya yayangng b berertetemamakakan n tetentanang g tutubuh pepeperererempmpmp

an an

anyayaya. TuTubuh pepererempmpuauan n didianananggggggap m m mewewewakakilili

nyakakanan k kararyaya y yanang g tetelalah h didiciciptptakakan menenjajadidikakan n tu

a dan m menenyoyororot t lelekukuk tubuh tatanpnpa a adada elem

(16)

4

laki-laki dalam seni dipandang secara keseluruhan tapi perempuan

dipandang per bagian. Maka dari itu Penciptaan ini juga mencoba

memandang laki-laki per bagian dari sudut pandang keseluruhan. Selama

proses artistik masih dikendalikan oleh pengalaman estetis yang didapat

penulis selama ini dengan maksud agar karya tidak dikatakan porno.

Pengalaman estetis ini diharapkan berfungsi untuk menentukan wujud

ekspresi seninya.

Di Indonesia fotografi dalam dunia seni merupakan media yang

baru. Sehingga dalam perjalannya membutuhkan banyak eksperimen.

Karena melalui fotografi dapat mewakili ide pencipaan sesuai dengan

tujuannya.

Penciptaan ini adalah untuk memvisualkan eksplorasi keindahan

tubuh laki-laki dari kondisi fisik dengan ide dan gagasan yang kreatif

sehingga tidak dipandang menjadi sebuah pornografi. Keindahan tubuh

akan dijadikan latar sebuah imajinasi pemandangan.

B. Penegasan Judul

Penegasan judul berfungsi untuk menghindari salah penafsiran judul

yang ingin disampaikan. Berikut ini adalah penjelasan judul dari karya

penciptaan tugas akhir “Eksplorasi Bagian Tubuh sebagai Imajinasi Alam

dalam Foto Hitam Putih”:

Di Indonesia fotogograrafifi d dalalamam dunia seni meru

Sehingnggaga d dalalamam pererjajalalannya m memembubututuhkhkan ban

na m melelelalaluiui fotogograrafi d dapapatat m mewakakilili idide e pepencncipaa

an annynya.a.

Pe

Penciptaanan i inini a adadalalah h ununtutuk mememvmvisualklklkananan e eksks

h lalalakikiki-l-lakaki dari k konondidisisi f fisisikik d denenengagagan ididide e e dadadan n gagaga

ngga t tididakak d dipanandadangng m menenjajadidi s sebebuah popornrnogograrafi.

(17)

5 1. Eksplorasi

Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman

baru dari situasi yang baru (KBBI, 2005:222). Eksplorasi dalam

aktivitas seni adalah penggalian potensi nurani manusiawi dan potensi

murni lingkungan serta sarana dengan sentuhan estetika.

Eksplorasi juga merupakan pencarian penggalian sesuatu yang

belum tampak kemudian dimunculkan. Dalam hal ini eksplorasi tubuh

manusia. Eksplorasi menggunakan tubuh manusia sebagai objek

merupakan ide dasar penciptaan karya, dalam hal ini tubuh laki-laki.

2. Bagian Tubuh Laki-Laki

Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia atau binatang yang

kelihatan dari bagian ujung kaki sampai ujung rambut. Tubuh manusia

merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan. Karena

tubuh manusia diciptakan dengan sangat sempurna, berbeda dengan

makhluk lainnya (Ika Riqiwati dan Annah el-Hisani, 2010:9). Tubuh

manusia terdiri dari kepala, leher, punggung, tangan, pinggang, kaki.

Pada penciptaan ini dikhususkan menggunakan tubuh laki-laki.

Eksplorasi tubuh laki-laki pada bagian tertentu yang dapat

diimajinasikan sebagai pemandangan alam.

3. Imajinasi

Daya pikir untuk menjelaskan (di angan-angan) atau untuk

menciptakan gambar (Hasan Alwi 2001:426). Imajinasi juga

merupakan kekuatan atau proses menghasilkan ide. Jadi imajinasi manusia. Eksplorasi memengnggugunanakan tubuh manusi

merupakakan n idide e dadasasar r pencncipiptaan k kararyaya, , dadalalam m hal ini

Bagianan T T Tububuhuh L Lakaki-i-LaLakiki

T

Tububuhuh adalalah h kkeseselelururuhuhanan jan j jasasasadadad m mananususiaia ata

ke

kelilihahatan dariri b bagagiaian n ujujunung g kakakiki samampapai ujung g g rararambmb

me

merururupapapakakan anugugererahah t tererinindadah h yayayangngng diberererikikikanan ole

tubuh mamanunusisia didiciciptptakakanan d denengagan n sangatat s semempupurn

makhluk lalaininnynya a (I(Ikaka R Riqiwati dan n AnAnnanah h elel-Hisan

(18)

6

hanya terdapat dalam pikiran manusia yang membayangkan

gambar-gambar atau kata-kata. Imajinasi bersifat khayal, bukan yang

sebenarnya. Imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk

gambar-gambar dalam pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan. Sehingga

imajinasi setiap orang pasti berbeda-beda.

Dengan kemampuan berimajinasi sebuah daya pikir untuk

membentuk tanggapan baru yang telah ada yang tidak seperti bentuk

aslinya.

4. Alam

Dapat berarti bumi, jagat raya yang diketahui maupun yang

belum diketahui yang mendasari semua peristiwa di dalam dunia

(Ichtiar 1980). Alam dalam hal ini yang dimaksudkan adalah berupa

pemandangan atau landscape.

Dalam buku Photography: A Cultural History, pemandangan

adalah menunjukkan ruang dalam dunia, kadang-kadang luas dan tak

berujung, tapi sering kali mikroskopis. Foto-foto biasanya menangkap

kehadiran alam tetapi juga dapat fokus pada fitur buatan manusia

(Mary Warner Marien, 2006:136).

Alam menjadi inspirasi penciptaan ini karena hubungannya

manusia dengan alam. Detail-detail tubuh manusia dianggap menjadi

gambaran pemandangan alam.

aslinya.

Alam Da Da

Dapapat t beberarartrti i bumimi,, j jagagatat rayaya a yayangng d dikiketetah

be

belulum m didikeketatahui yayangng m menendadasasarisariri s s semememuaua p pererisistitiwa

ch

chtitiarar 1980)0). AlAlamam d dalalamam h halal inini y yanang dimamaksksksudud

pemamamandndndanangan atauau lalandndscscapape.e.

Da

Dalalam m bukuku PhPhototogograraphphy:y: A Cultuturaral l HiHist

adalah mmenenununjujujukkkkanan ruang dalamam d dununiaia, , kakadadang-ka

(19)

7 5. Foto Hitam Putih

Pada era digital terdapat perbedaan antara foto hitam putih dan

fotografi hitam putih. Pengertian ini cenderung dalam proses

pembuatan foto menggunakan film negatif, sedangkan foto hitam putih

berupa foto warna yang diedit dengan hasil finishing foto hitam putih.

Tom dan Mark mengatakan:

“Foto yang menampilkan satu nada warna yang mencakup gradasi dari hitam, abu-abu hingga putih. Dalam fotografi hitam putih, perbedaan nada benar-benar mengacu kepada gradasi warna dari lapisan-lapisan nada mulai dari hitam pada satu ujung sisi hingga putih (maksudnya tidak ada perak sekalipun) pada ujung yang lain.” (Tom Grill dan Mark Scanlon, 1990:76)

Foto hitam putih merupakan hal penting dalam judul penciptaan

karya tugas akhir ini, fungsinya sebagai penjelas bahwa karya yang

akan diciptaan dengan finishing foto hitam dan putih. Hitam dan putih

dipilih untuk menyelaraskan warna dalam foto. Foto pemandangan

biasanya menonjolkan keindahan warnanya. Pada karya ini hitam putih

untuk menghilangkan warna kulit agar tidak menjadi fokus perhatian.

Karena menurut Djelantik, penonjolan mempunyai maksud

mengarahkan perhatian orang yang menikmati suatu karya seni sesuatu

hal tertentu, yang dipandang lebih penting dari pada hal-hal yang lain.

(Djelantik, 1999:5)

Dalam penciptaan ini penonton diharapkan menikmati karya

secara keseluruhan sebagai sebuah pemandangan bukan dimaksudkan

untuk menikmati perbagian. Sehingga dengan hitam putih tidak ada

penonjolan sesuatu hal tertentu.

gradasi dari hitam, ababu-abu hingga putih. Dala

putih, perbedaanan n nadada a bebenar-benar mengac warna dadariri l lapapisisanan-l-lapapisisanan n nadada a mumulalai i dadari hitam sisi h hiningggga a puputih (m(makaksudndnyaya t tididakak a adada perak ujunung g yayang lain.” ( (ToTom m Grill dan MaMarkrk S Scanlon

Fo Fo

Fotototo h hitam p pututihih m mererupupakakanan h h halalal penentitingng d dalalam

karyrya tutugagas s akakhir inini,i, f funungsgsininyayaya sebagagaiai penenjejelalas

ak ak

akananan d d dicicipiptaan d denengagan n fifininishshininggg f fotototo o o hihihitam dadan n puputiti

pilililih h h ununtutuk k memenynyelelararasaskakan n wawarnrna dalalalam m m fofototo. Fo

asanya m menenenonononjojojolkanan k keindahan warnananynynya.a. P Pada ka

untuk mengnghihilalangngkakan n wawawarna kukulilit t agagarar t tididak menja

(20)

8

Berdasarkan pemaparan penegasan judul di atas, yang dimaksud dengan

tugas akhir “Eksplorasi Bagian Tubuh Laki-Laki sebagai Imajinasi Alam

dalam Foto Hitam Putih” penciptaan karya fotografi mengenai eksplorasi

tubuh dalam hal ini tubuh manusia. Penciptaan ingin menampilkan tubuh

manusia yaitu tubuh laki-laki hanya sepotong saja. Sebagai latar gambar

angan-angan pemandangan alam yang disajikan dengan finishing foto hitam

putih.

C. Rumusan Masalah

Eksplorasi bagian tubuh sebagai imajinasi alam dalam foto hitam

putih adalah sebuah konsep penciptaan karya fotografi seni sebagai

ungkapan dalam menanggapi eksistensi tubuh dalam imajinasi sebuah

pemandangan alam. Sebuah tantangan bagi fotografer bagaimana

mengeksplorasi tubuh dengan kreativitas sehingga membentuk imajinasi

pemandangan alam. Bagaimana menata serta menyelaraskan objek lain

agar membentuk imajinasi alam.

D. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam penciptaan karya eksplorasi bagian tubuh sebagai

imajinasi alam dalam foto hitam putih dibuat adalah sebagai berikut :

1. Mengeksplorasi tubuh dengan kreatif sehingga membentuk imajinasi

pemandangan alam.

2. Dapat menyelaraskan objek lain agar membentuk imajinasi alam.

musan MaMasasalalah h

Ek Ek

Ekspspsplolorarasisi bagagiaian tutububuh h sesebabagagai i imimajininasasi i alalam

ad

adalalahah s sebebuah kokonsnsepep p penenenciciciptptptaaaaaan n kakaryrya a fofotogr

ap

apanan dalamam m menenananggggapapi i ekeksisistenensisi tubuh d d dalalalamam

nd nd

ndananangagan n alamam. . SeSebubuahah t tanantatangngngan b b bagagagi i i fofoto

ekspsplolorarasisi t tubuhuh d denengagan n krkreaeatitivivitas sehihingnggaga m mem

ndangan n alalamam. . BaBagaimimana menanatata s serertata menyela

(21)

9

Sedangkan manfaat penciptaan karya untuk penikmatnya adalah

sebagai berikut:

1. Memperkaya bidang fotografi yang berkaitan dengan eksplorasi tubuh.

2. Melalui penciptaan karya ini dapat menambah bahan referensi dalam

bidang fotografi, khususnya tubuh sebagai objeknya.

3. Menambahkan keragaman penciptaan karya fotografi dalam lingkup

akademik Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni

Indonesia Yogyakarta.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk kelengkapan data pendukung penciptaan ini, maka teknik

pengumpulan data yang dipilih:

1. Metode Pustaka

Metode pustaka merupakan salah satu metode pengumpulan

data dengan mencari referensi yang sudah ada sebelumnya. Baik

melalui internet, jurnal, maupun buku. Hal ini dilakukan untuk

menghindari duplikasi dengan karya yang sudah ada, atau paling tidak

ada perbedaan dengan karya yang sebelumnya. Metode ini membantu

memperkuat teori-teori yang digunakan dalam proses penciptaan.

2. Metode Observasi

Metode observasi juga merupakan salah satu metode yang

digunakan dalam penciptaan ini. Observasi dalam penciptaan ini

adalah mencari gambaran-gambaran alam yang ada. Hal tersebut dapat

dijadikan inspirasi untuk membuat storyboard yang kemudian

akademik Jurusan Fotografifi, Fakultas Seni Media Re

Indonesia Yogygyakartata. .

de Pengugumpmpulan Datata a

Un

Untututuk k k kekelengngkakapapan n dadatata p penendududukukukungngng p penenciciptptaan

umpupulalan n dadatata yang didipipililih:h:

Me Me

Metototodedede P Pustakaka

Metode p pusustatakaka mererupupakakanan salahah s s satatatu u memeto

data d dengagan mememencarari i rerefeferensi i yangng s sududahah ada

melalui ininteternrnetet, , jujurnal, maupupunun b bukuku.u. Hal ini

(22)

10

diwujudkan dalam karya. Observasi ini juga melakukan peninjauan

dari karya-karya fotografi yang telah ada mengenai tubuh manusia

untuk menghindari kesamaan dalam penciptaan.

3. Metode Empiris

Pemaknaan empiris diperoleh berdasarkan pengalaman dan

pengamatan langsung terhadap suatu objek. Bentuk dari ekspresi apa

yang dirasakan, dilihat, dialami oleh pencipta tidak terlepas dari

fenomena atau peristiwa yang sedang terjadi dalam diri pribadi dan

masyarakat pada umumnya.

F. Tinjauan Pustaka

Tugas akhir ini tidak lepas dari acuan tulis. Adapun

sumber-sumber yang digunakan adalah

1. Djelantik, A. A. M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung. Indo-

nesia

Buku pengantar estetika Dr. A. A. M. Djelantik, memiliki posisi-

nya yang unik sejauh ini, tidak terlalu banyak paparan tentang estetika

yang runtun, koheren, menyeluruh dan praktis yang dituangkan dalam

bahasa Indonesia. Berdasarkan pengalamananya baik sebagai

budayawan maupun pengamat seni. Dr. A. A. M. Djelantik berusaha

setahap demi setahap mengurangi kompleksitas dunia seni, serta

menyederhanakan abstraksi tanpa kehilangan subtansinya. nomena atau peristiwiwa a yayangng sedang terjadi dalam

masyarakakatat p padada a umumumnynya.a.

au

auanan P Pusustatakaka

Tu

Tugas akakhihir r inini i titidadak k lelepapas dadariri acuanan t t tulululisis.

er er

er y y yananang g digunakakan n adadalalahah

Djelanantitik,k, A A. A.A. M M. . 19199999. EsEstetetitikaka Sebuah h PePengngananta

nesia

(23)

11

Bagian penulisan yang berhubungan langsung dengan konsep

karya ini adalah bagian tentang pengertian penonjolan dalam sebuah

komposisi karya seni dari sudut pandang estetika.

2. Grill, Tom and Mark Scanlon. 1990. Photographic Composition.

Amphoto. New York.

Buku ini merupakan buku yang menunjukan pendekatan modern

untuk menyusun foto-foto besar menggabungkan teks sederhana

dengan intruktif namun menarik. Buku ini dapat membantu semua

fotografer mendapat kontrol yang baik atas desain dan produksi

foto-foto mereka. Serta komposisi dan warna yang tepat. Bagian yang

berhubungan langsung dalam karya ini adalah pengertian hitam putih

dalam fotografi.

3. Soedjono, Soeprapto. 2007, Pot-Pourri Fotografi, Jakarta: Universitas

Trisakti.

Buku ini merupakan salah satu buku panduan fotografi. Secara

keseluruhan berisi tentang kumpulan tulisan yang banyak memuat

wacana fotografi. Buku ini tidak hanya memuat dengan bahasa tulis,

tetapi dalamnya juga terdapat teks dengan menggunakan bahasa

gambar. Masing-masing diyakini memiliki nilai yang berbeda dengan

kekuatan nuansa yang berbeda pula dalam konteks bahasa visual.

Dalam buku ini banyak ditampilkan foto-foto yang beragam, baik foto

hitam putih maupun warna. Buku ini dapat dijadikan sebagai referensi

karena membantu dalam memaknai fotografi serta menambah dengan intruktif namunun m menenararik. Buku ini dapat

fotograferer m menendadapapat t kontntrorol yayangng b baiaik k atatasas d desain

foto m merererekeka.a. Serertata komompoposisisisi danan w warnana y yanang g te

be

berhrhububunungagan n langsusungng d dalalamam k k karararyayaya i i ininini a adadalalah h pepeng

da

dalalam m fotografafi.i.

Soedededjojojonono, Soepraraptpto.o. 2 200007,7, Pot-Pot-PoPoPourururri Fotototogogograrafifi, , Ja

Trisakaktiti.

Buku i inini m mererupupakakan salah satatu u bubukuku panduan

(24)

12

wawasan tentang perkembangan metode fotografi. Kutipan diambil

dari buku tersebut untuk menjelaskan pengertian tentang fotografi

ekspresi.

4. Sumardjo, Jacob. 2000. Filsafat Seni. Penerbit ITB; Bandung.

Bagian yang diambil dalam buku Filsafat Seni adalah pendapatnya

mengenai nilai seni yang bisa ditemukan di sebuah karya seni. Dalam

bukanya tersebut Jacob menjelaskan pengertian seni sebagai sesuatu

yang kontekstual.

5. Sutrisno, Mudji. 2006. Oase Estetis: Estetika dalam Kata dan Sketsa.

Kanisius; Yogyakarta.

Mengambil penjelasan Mudji Sutrisno mengenai hubungan seni

sensuat erotis yang membedakanya dengan nakedness (kebugilan) dan

nudity (kepolosan telanjang) dalam estetika tubuh.

6. Marien, Mary Warner. 2006.Photography: A Cultural History.

Laurence King Publishing.

Buku ini ditulis untuk memperkenalkan mahasiswa fotografi,

bahwa fotografi sebelumnya tidak membutuhkan pengetahuan teknik.

Di dalamnya juga terdapat survey yang dilakukan Mary Marien

tentang sejarah fotografi sedemikian rupa sehingga siswa dapat

mengukur perkembangan dengan berbagai media dan melihat konteks

sejarah dan budaya. Ini akan menjadi fokus yang aneh pada

pekerjaan-foto berbasis kontemporer dan media elektronik. Buku ini menjelaskan

yang kontekstual.

Sutrisno, MuMudjdji.i. 2 200006. OaOasese Estetetisis: : EsEstetetitikaka dalam

Kanisisisiususus; ; YoYogyakakarartata.

Me

Mengngamambibil pepenjnjelelasasanan M Mududjiudjiji S S Sutututririsnsno o memengngen

se

sensnsuauat erotisis y yanang g memembmbededakakananyaya d denengan nanakekekedndneses

nudididitytyty ( (kekepolosan n tetelalanjnjanang)g) d dalalamamam e e estetika a a tututububuh.h.

Marienen, , MaMaryry W Wararnener.r. 2 200006.6. PhPhotograraphphy:y: A A

Laurence K Kining g PuPublblisishihing.

(25)

13

tentang pemandangan serta peran foto yang menangkap kehadiran

alam.

7. Smejkal, Frantisek. 1974. Surrealist Drawing. Octopus Books

Limited.

Buku ini berisi tentang berbagai hal mengenai surrealisme. Dari

sejarah terbentuknya surrealisme, yang mempopulerkan surrealisme,

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga model skoring GHQ-12 memiliki tingkat keakuratan yang berbeda namun ketiganya tetap dapat digunakan sebagai instrumen skrining GP karena memiliki nilai AUC lebih

Ardans Kelurahan Satimpo Telp..

kreatif yang ada di kota Solo, wisatawan tersebut akan menceritakan hal-hal yang menarik yang dapat dinikmati atau dilihat di kota Solo misalnya ; kota Solo

Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan penyelesaian pembiayaan macet dengan jaminan hak tanggungan di Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah

■ Hakisan dengan kadar sehingga 0.5 m setahun berlaku di dalam alur masuk antara Pulau B dengan Teluk.. Kumbar disebabkan oleh keadaan arus

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 4 Februari 2015 melalui metode wawancara terhadap 10 orang remaja yang berusia 15 sampai

Dinas Kehutanan Provinsi memiliki kebijakan tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang dilihat dari Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun