• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 04 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 04 Agustus 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Penutupan IHSG pada akhir pekan lalu berhasil mencatatkan kenaikan singnifikan, hal ini sekaligus dapat memberikan sinyal dari perspekltif tenikal terkonfirmasi positif. Indikator stochastic dan MACD mengindikasi trend positif bagi indeks. Demikian dengan lagging indikator maupun candle mengkonfirmasikan sinyal positif bagi IHSG di pekan ini.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4800.182 -2.347 4,413.99 4,537.31

LQ-45 815.054 +1.957 1,151.29 3,314.10

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Senin (03/08), IHSG ditutup melemah tipis 2,35 poin (0,05%) dari level 4.802,53 ke level 4.800,18. Dari domestik, badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Juli 2015 menembus 0,93 persen, atau mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,54 persen. Inflasi di bulan Juli tahun ini dipengaruhi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Sektor transportasi mengalami inflasi sebesar 1,74 persen dengan andil 0,35 persen terhadap kenaikan harga sepanjang Juli karena ada momen Lebaran. Inflasi Juli kali ini relatif lebih rendah dibanding beberapa tahun terakhir, bahkan besarannya hampir sama dengan bulan yang sama 2014. Pada 2012, inflasi Juli sebesar 0,7 persen, sementara 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,67 dan 1,57 persen. Dari pasar global, indeks Wall Street mengalami pelemahan pada perdagangan hari Jumat (31/7) yang diseret oleh industri minyak dan data ekonomi AS yang lemah, yang berpotensial untuk mengundurkan waktu kenaikan Fed rate. Beberapa data-data ekonomi yang krsuial akan dikeluarkan pada bulan Agustus dan dapat memberi efek kepada keputusan kapan Fed rate akan dinaikkan. Data tersebut akan di diskusikan pada rapat the Fed pada bulan September. Seperti diketahui, Janet Yellen mengatakan bahwa dia akan menaikan Fed rate jika dia melihat penguatan ekonomi yang tercermin dari data-data ekonomi AS. Dari regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 40.82 poin (1,11%) ke level 3.622,91. Pelemahan pada indeks tersebut disebabkan oleh harga-harga energi yang turun dan data PMI Caixin Tiongkok yang anjlok ke level 47,8, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang berada di level 48,3. Data tersebut juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada di level 48,2. Indeks Hang Seng juga ditutup menurun 224,86 poin (0,91%) ke level 24.411,42 mengikuti pasar saham Tiongkok. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 37,13 poin (0,18%) ke level 20.548,11 mengikuti pergerakan saham regional yang kebanyakan bergerak di zona merah. Selain itu, PMI manufaktur Jepang juga menunjukan penurunan walaupun hanya tipis ke level 51.2, dari level 51.4 sebelumnya. Dari Eropa, bursa saham Yunani kembali dibuka setelah tutup selama 5 minggu. Indeks tersebut jatuh sebesar 22% pada pembukaan, dengan sektor perbankan turun sekitar 30%. Namun, saham-saham Eropa lainnya bergerak mixed pada awal perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari Senin merilis data inflasi Indonesia untuk periode Juli 2015 yang tercatat mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,93% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,26. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan laju inflasi Juni lalu yang sebesar 0,54%. Sedangkan, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2015 sebesar 1,90% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,26%. Peningkatan laju inflasi di medio Juli dipicu oleh eskalasi harga-harga bahan makanan dan transportasi yang terjadi sebelum maupun sesudah perayaan Lebaran. Inflasi Juli sudah di antisipasi pelaku pasar akan terjadi peningkatan seiring dengan berlangsungnya puasa dan lebaran, yang dapat mendorong kenaikan tingkat inflasi. Masih terkait dengan inflasi adanya khawatrian fenomena El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga Desember dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia, seiring berkurangnya pasokan pangan nasional dari dalam negeri akibat puso. Sentimen lain dari dalam negeri, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor. Kebijakan tersebut diambil karena harmonisasi tarif bea masuk sudah waktunya berubah. Barang akhir atau barang yang sifatnya konsumsi akan kena tarif baru, termasuk barang non konsumsi yang sudah banyak diproduksi di Indonesia. Peraturan Menteri Keuangan tersebut menyebutkan bahwa barang yang sifatnya input, seperti bahan baku atau barang modal, yang belum diproduksi di Indonesia di tiadakan. Selain dari faktor dari dalam negeri, sejumlah sentimen yang dapat memicu bagi pasar, dibukanya bursa saham Yunani mulai hari Senin setelah ditutup lebih dari sebulan lamanya, padahal negosiasi bailout Yunani dan kreditunya tengah berlangsung alot. Pemerintah Yunani telah memulai diskusi dengan pihak kreditur dalam harapan akan mencapai kesepakatan mengenai bailout ketiga. Sentimen pelemahan terhadap komoditas minyak menjadi pemberat kenaikan atas harga saham sektor energi. Bursa saham AS ditutup melemah pada hari Senin investor cemas atas penurunan tajam pada harga minyak yang akhirnya menekan saham. Disamping itu data ekonomi yang buruk dan China mengindikasikan melambatnya tingkat permintaan ikut memberikan andil tekanan bagi indeks AS ini. Sementara itu, indeks bursa saham Eropa di tutup variatif pada Senin. Investor merespon hari pertama dibukanya pasar saham Yunani. Pasar saham domestik yang dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif, membuka lebar akan potensi tekanan bagi IHSG ke zona negatif hari ini.

DAILY REPORT

04 Agustus 2015

• WSKT akan ambil konsesi bagian ruas tol Pemalang-Batang • ADHI akan pasang tiang pancang LRT pada 17 Agustus 2015 • ITMG incar pembangkit listrik USD 3,2 miliar

• Volume produksi ITMG mencapai 14 juta ton pada semester I-2015 • SUGI bukukan rugi US$320.354 pada 1H15

• INTP akan revisi turun capex tahun 2015 • INTP menjajaki pasar ekspor baru

• GJTL bukukan rugi Rp 351 miliar pada semester I-2015 • Anak usaha MYRX lakukan penyertaan saham di Purisakti • PWON tetap targetkan penjualan tahun 2015 capai Rp3.4 triliun • TLKM siapkan obligasi Rp 5 triliun

• LINK bukukan pendapatan Rp 1,24 triliun pada semester I-2015 • CPGT bukukan rugi Rp16,8 miliar pada 1H15

• GIAA kerja sama bidang corporate sales dengan Stanchard • MAYA akan melakukan rights issue

• Tingkatkan modal, PNBN revaluasi aset • PNBN turunkan target kredit

• BCIC akan tingkatkan CASA hingga akhir tahun 2015 • BBTN jajaki bilateral loan untuk program 1 juta rumah • KREN akan spin off anak usaha dan jadi holding • KREN siapkan IPO dua perusahaan terafiliasi • Inflasi Juli 2015 sebesar 0,93% MoM, 7,26% YoY

Support Level 4778/4756/4737

Resistance Level 4819/4838/4860

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

4 August 2015

4 August 2015

Waskita Karya (WSKT) menyatakan serius untuk mengambil konsesi ruas tol yang menjadi bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa, yaitu ruas tol Batang. Saat ini ruas Tol Pemalang-Batang dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pemalang Batang Toll Road yang merupakan hasil patungan sejumlah investor yang terdiri dari PT Sumber Mitra Jaya yang menguasai 45% saham, PT Langkah Hutama Perkasa 45%, dan Countryside Investment Corporation 10%. Waskita menargetkan bisa menjadi mayoritas pemegang saham dalam pengambilalihan ruas tol Pemalang-Batang. Waskita Karya telah menyiapkan dana kurang lebih sekitar Rp 5 triliun untuk melancarkan pengambilalihan ruas Tol Pemalang-Bantang.

Adhi Karya (ADHI) akan melaksanakan penerbitan saham baru untuk membiayai proyek Light Rail Transit (LRT) pada 27 Agustus 2015. ADHI akan menerbitkan sebanyak 1.817.892.144 dengan target penerimaan dana mencapai Rp 2,75 triliun. Perseroan mengklaim hingga kini sudah ada pihak yang menyatakan minat untuk membeli saham baru tersebut. Adhi Karya masih menunggu diterbitkannya peraturan Presiden yang berisi perihal revisi penunjukan perusahaan sebagai penggarap proyek tersebut. Perseroan berharap bisa melakukan pemasangan tiang pancang pada 17 Agustus 2015. Nilai investasi proyek LRT diperkirakan mencapai Rp 24,95 triliun. Nilai tersebut terbagi sebesar Rp 12 triliun untuk tahap I ruas Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas), sebesar Rp 8,54 triliun untuk tahap II ruas Cibubur-Bogor dan sebesar Rp 4,3 triliun untuk investasi properti.

Indo Tambangraya Megah (ITMG) mengincar dua proyek pembangkit listrik senilai total USD 3,2 miliar. Perseroan didukung oleh induk usahanya, Banpu PCL, serta operator pembangkit listrik asal Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL. Perseroan telah lolos tahap prakualifikasi untuk PLTU Jawa 7 di Jawa Barat. Saat ini, ITMG siap untuk mengikuti proses bidding dalam tender PLTU berkapasitas 2X1.000 MW tersebut yang akan berlangsung pada Oktober 2015. Bila berhasil memenangi tender, konsorsium perseroan akan menguasai kepemilikan sebesar 70%. Nilai investasi setiap 1 MW berkisar antara USD 1-2 juta. Langkah ITMG masuk ke bisnis power plant seiring dengan rencana induk usahanya, Banpu Plc, untuk menggarap bisnis power plant di Asia Tenggara.

Sepanjang semester I-2015, volume produksi Indo Tambangraya Megah (ITMG) diperkirakan mencapai 14 juta ton atau setara 47,46% dari target tahun ini sebesar 29,5 juta ton.

Sugih Energi (SUGI) mengalami rugi bersih sebesar US$320.354 pada semester I/2015, turun dari semester I/2014 yang membukukan laba bersih US$1,73 juta. Kendati demikian, perseroan masih membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan yakni 72.439,79% menjadi US$1,47 miliar pada 1H15. Dari jumlah tersebut sekitar 64,31% berasal dari produk minyak dan sisanya trading serrta lifting minyak mentah. Namun, kenaikan pendapatan tersebut diikuti oleh kenaikan beban pokok dari US$103.301 pada semester I/2014 menjadi US$1,47 miliar pada semester I/2015.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menyatakan dengan turunnya permintaan semen di Indonesia mendorong perseroan mengerem belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015. Pada awal tahun 2015 perseroan menganggarkan dana capex sebesar Rp 4-5 triliun. Namun pada semester I 2015

perseroan menurunkan anggaran capex menjadi Rp 3,5 triliun. Sebagian besar akan digunakan untuk penyelesaian proyek pembangunan pabrik P-14. Pengurangan ini terkait dengan kelebihan pasokan yang dialami perseroan yang disebabkan karena terjadi penurunan permintaan semen. Hingga semester I 2015 telah merealisasikan dana belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun, dimana sebesar Rp1,1 triliun untuk pabrik P-14 di Citereup.

Untuk mengantisipasi pelemahan permintaan semen di dalam negeri, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) meningkatkan ekspor. Perseroan mengekspor 73,2 ribu semen putih dan clinker sepanjang semester I-2015, lebih tinggi 75,4% YoY. INTP juga sedang mencari pasar-pasar ekspor baru. Saat ini, perseroan telah mengekspor semen ke Malaysia, Brunei dan Bangladesh. INTP juga akan ikut tender pengadaan semen di Australia.

Gajah Tunggal (GJTL) membukukan peningkatan margin laba kotor menjadi 18,4% pada semester I-2015, dibandingkan periode sama tahun lalu sekitar 17,1%. Peningkatan ini ditopang oleh penurunan harga bahan baku utama, khususnya karet alam. Penjualan perseroan turun 5,6% YoY menjadi Rp 6,29 triliun pada semester I-2015. Penurunan dipicu oleh pelemahan permintaan ban di pasar domestik. Penurunan pendapatan bersamaan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah menyebabkan GJTL merugi hingga Rp 351 miliar pada semester I-2015, dibandingkan laba bersih sebesar Rp 235,67 miliar pada periode sama tahun lalu.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menyiapkan rencana penerbitan obligasi senilai Rp 5 triliun. Emisi surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I senilai total Rp 12 triliun. Sesuai rencana, perseroan akan melangsungkan PUB obligasi I tahap II senilai Rp 5 triliun pada awal 2016. TLKM akan menggunakan sebagian dana hasil PUB I tahap II tersebut untuk membiayai ekspansi usaha, seperti pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi serta kebutuhan merger dan akuisisi.

Link Net (LINK) meningkatkan pendapatan sebesar 22% YoY menjadi Rp 1,24 triliun pada semester I-2015. Saat ini, perseroan terus melakukan perluasan jaringannya, yang mencakup 1.553.870 homes passed pada 30 Juni 2015. Selain menambah 121.363 homes passed pada semester pertama, LINK juga memperluas jumlah pelanggan (RGU) broadband dan televisi berbayar, masing-masing meningkat menjadi 420.687 dan 392.850. Laba bersih meningkat 13% YoY menjadi Rp 314 miliar pada semester I-2015.

Hanson Internasional (MYRX) melalui anak usahanya, yaitu PT Mandiri Mega Jaya, pada 30 Juni 2015 telah melakukan penyertaan saham sebesar 66% di PT Purisakti Bangunpersada. PT Mandiri Mega Jaya memiliki 1.155.000 saham di Purisakti senilai Rp 115.500.000.000. Sementara sisanya dimiliki PT Santana Surya Lestari atau sejumlah 595.000 saham senilai Rp 59.500.000, yang mewakili 34% dari total.

Pakuwon Jati (PWON) tetap menargetkan penjualan tahun 2015 mencapai Rp3.4 triliun, perseroan optimis target tersebut tercapai didukung sejumlah unit baru. Hingga Semester I 2015 perseroan telah membukukan penjualan lebih dari Rp2 triliun. Saat ini perseroan tengah menggarap beberapa proyek seperti pembangunan apartemen Casa Grande II di Kota Kasablanka dan ekspansi Tunjungan City serta apartemen di Supermal Pakuwon Indah di Surabaya.

(3)

     

           

 

 

4 August 2015

4 August 2015

Citra Maharlika Nusantara Corpora (CPGT) membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp16,8 miliar sepenjang semester I/2015, turun dari periode yang sama tahun sebelumya yang membukukan laba sebesar Rp26,6 miliar. Pendapatan perseroan mengalami penurunan sebesar 39,06% dari Rp310,12 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp188,98 miliar pada semester pertama tahun ini.

Garuda Indonesia (GIAA) dan Standard Chartered Bank melaksanakan penandatanganan kerja sama bidang corporate sales. Dengan ditandatanganinya kerja sama ini, maka Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan resmi bagi karyawan Standard Chartered Bank di semua negara. Selain itu, melalui kerja sama ini, seluruh nasabah/pemegang kartu debit dan kartu kredit Standard Chartered Bank juga akan mendapatkan potongan harga/diskon hingga 15% untuk penerbangan Garuda Indonesia baik rute domestik maupun internasional.

Bank Tabungan Negara (BBTN) tengah melakukan penjajakan bilateral loan guna mensukseskan program sejuta rumah. Beberapa lembaga sudah menawarkan pinjaman tersebut, seperti Asean Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) dan China Development Bank (CDB). Potensi pinjaman bilateral tersebut mencapai USD 1 miliar dan dapat direalisasikan pada tahun 2016. Namun, saat ini, ada beberapa faktor yang masih menjadi pertimbangan, seperti biaya hedging untuk menekan cost. Pinjaman dari ADB nilainya bisa mencapai USD 160 juta – USD 200 juta atau sekitar Rp 2,08 triliun – Rp 2,6 triliun. Sedang IFC menawarkan pinjaman lebih dari USD 500 juta. Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC) bersama China Development Bank (CDB) siap mengucurkan pinjaman masing-masing USD 20 miliar.

Bank Mayapada Internasional (MAYA) akan melakukan rights issue dengan 391.310.798 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 1.665 setiap saham dan rasio 10:1. Perkiraan tangggal RUPSLB adalah 9 September 2015. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 17 September 2015 dan pasar tunai 22 September 2015. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD adalah 25 September 2015 - 1 Oktober 2015. Dana yang diperoleh akan dipergunakan seluruhnya untuk memperkokoh struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit.

Bank Panin (PNBN) berencana merevaluasi aset tetap guna meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, rasio CAR diperkirakan meningkat dari saat ini 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015. Target pertumbuhan kredit diturunkan dari sebesar 12% menjadi 8-12%.

Bank Panin (PNBN) menurunkan target pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi 8%-10% dari sebelumnya 10%-12% akibat adanya perlambatan ekonomi yang menjadi tantangan industri perbankan. Tururunya laba PNBN, menyebabkan perseroan mengambil langkah konservatif dalam memberikan fasilitas pembayaran.

Bank JTrust Indonesia (BCIC) menargetkan akan mencatatkan kenaikan porsi dana murah pada akhir tahun nanti hingga dua kali lipat dibandingkan adengan akhir tahun lalu. CASA perseroan baru menyentuh sekitar 10% pada akhir 2014 dan memasuki pertengahan tahun ini, porsi dana murah perseroan naik ke 15%.

Pada semester kedua tahun ini, perseroan akan mendapatkan dana dari instansi asing terkait adanya reputasi JTrust.

Kresna Graha Sekurindo (KREN) pada 31 Juli 2015 memisahkan

usaha (

spin off

) dan mengubah nama menjadi PT Kresna Graha

Investasi Tbk. dan nantinya Kresna Investama akan menjadi induk (holding) dari anak-anak usahanya. Kresna Graha saat ini telah memiliki dua usaha yang bergerak di bidang sekuritas dan aset manajemen. Dalam waktu dekat perseroan berencana menambah satu entitas usaha baru yang akan bergerak di bidang kreatif terkait dengan jasa keuangan, yang akan bernama PT Kresna Usaha Kreatif (KUK). Pendanaan berasal dari kas internal. Perseroan akan mengakuisisi sekitar 3 perusahaan (start-up), terdiri dari dua dari luar negeri dan satu dari Indonesia.

Kresna Graha Investama (KREN) sedang menyiapkan IPO saham dua perusahaan afiliasinya, yakni Kresna Life Insurance & Pension Fund dan Kresna Usaha Kreatif. Realisasi aksi korporasi ini ditargetkan pada akhir 2015 hingga pertengahan 2017.

Badan Pusat Statistik melaporkan laju inflasi pada bulan Juli 2015 mencapai sebesar 0,93% MoM. Tingkat inflasi tahun kalender periode Januari - Juli 2015 sebesar 1,90% YTD dan tingkat inflasi tahun ke tahun periode Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 7,26% YoY. Komponen inti pada Juli 2015 mengalami inflasi sebesar 0,34% MoM, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender dari Januari-Juli 2015 sebesar 2,34% YTD. Tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun yakni Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 4,86% YoY. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 2,02%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13%, kelompok sandang 0,39%, kelompok kesehatan 0,36%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,34%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,74%.

Inflasi Indonesia memuncak pada Juli 2015 mengikuti tren inflasi tinggi musiman sekitar periode Lebaran. Badan Pusat Statistik melaporkan indeks harga konsumen pada Juli 2015 naik 0,93% MoM, sedangkan inflasi

year on year

tersurvei sebesar 7,26% YoY

dan inflasi inti tercatat sebesar 4,86% YoY. Data Juli menjadikan angka inflasi

year to date

Januari--Juli 2015 sebesar 1,90% YTD. Bank Indonesia menargetkan inflasi 3%-5% pada tahun 2015, sedangkan pemerintah menetapkan target inflasi 5% dalam asumsi makro ekonomi RAPBN-P 2015.

Tarif angkutan dan harga bahan makanan menjadi pendorong utama inflasi tinggi pada sekitar Lebaran. Badan Pusat Statistik melaporkan indeks harga konsumen pada Juli 2015 naik 0,93% MoM atau setara dengan 7,26% YoY

.

Inflasi Juli merupakan inflasi bulanan paling tinggi pada tahun 2015. Kenaikan harga pada Juli merupakan tren musiman karena dipengaruhi kenaikan tingkat konsumsi pada sekitar Lebaran. Kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi menjadi faktor yang penyumbang utama inflasi sepanjang bulan lalu. Inflasi harga kelompok bahan makanan mencapai 2,02% dan berkontribusi 0,40% dari tingkat inflasi bulanan 0,93%. Bahan makanan dengan tingkat inflasi tertinggi pada periode Lebaran adalah daging sapi yang mengalami kenaikan harga 5,39%. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 1,74% dengan andil 0,35% pada inflasi Juli. Tarif angkutan udara memberikan andil inflasi 0,20%, tarif angkutan antarkota 0,10%, sedangkan tarif kereta api 0,02%.

(4)

      

 

 

 

 

 

4 August 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 45,39 0,22 TLKM (US) 43 14.442 -44

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,76 0,01 ANTM (GR) 0,03 503 59

Gold (US$)/Ounce 1084,69 -2,11

Nickel (US$)/MT 10745,00 -295,00

Tin (US$)/MT 16005,00 -295,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 58,60 -3,80

Coal (RB) (US$)/MT* 55,65 -7,71

CPO (ROTH) (US$)/MT 630,00 -15,00

CPO (MYR)/MT 2105,50 2,50

Rubber (MYR/Kg) 683,00 -2,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,05 0,63

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17598,20 -0,52 -1,26 15,83 14,55 2,97 2,79 5.335,5

USA NASDAQ COMPOSITE 5115,38 -0,25 8,01 22,41 19,49 3,65 3,32 8.092,4

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6688,62 -0,11 1,87 16,34 14,65 1,88 1,81 1.677,3

CHINA SHANGHAI SE A SH 3795,90 -1,10 11,99 14,99 13,20 1,81 1,64 4.766,3

CHINA SHENZHEN SE A SH 2147,57 -2,73 45,26 30,15 23,70 3,70 3,28 3.231,1

HONG KONG HANG SENG INDEX 24411,42 -0,91 3,42 11,82 10,75 1,26 1,18 1.939,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4800,18 -0,05 -8,16 15,30 13,06 2,45 2,17 340,3

JAPAN NIKKEI 225 20548,11 -0,18 17,75 19,50 17,58 1,77 1,65 3.058,1

MALAYSIA KLCI 1744,19 1,22 -0,97 16,34 15,00 1,90 1,78 264,3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3192,79 -0,30 -5,12 13,41 12,31 1,19 1,13 378,7

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.509,50 -29,50 1000 IDR/ USD 0,07 0,0002

EUR/IDR 14.793,44 -30,21 EUR / USD 1,10 0,0000

JPY/IDR 108,99 0,22 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.797,66 -6,88 SGD / USD 0,73 -0,0003

AUD/IDR 9.822,42 -30,70 AUD / USD 0,73 -0,0015

GBP/IDR 21.056,45 -55,06 GBP / USD 1,56 -0,0001

CNY/IDR 2.175,57 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.498,51 -8,86 MYR / USD 0,26 -0,0007

KRW/IDR 11,53 -0,05 100 KRW / USD 0,09 -0,0004

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.99

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

4 August 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Jun’15 May’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.96 0.42 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.15 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.54 0.50

Foreign Reserve (USD) 110.80 Bn 110.80 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,724,691.70

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

04 Aug Indonesia Consumer Confidence Index --

04 Aug US Factory Orders Naik menjadi 1.7% dari -1.0% 05 Aug Indonesia GDP YoY Turun menjadi 4.64% dari 4.71% 05 Aug Indonesia GDP QoQ Naik menjadi 3.74% dari -0.18%

05 Aug US Trade Balance Defisit naik menjadi $42.9Bn dari $41.87Bn 06 Aug US Initial Jobless Claims Naik menjadi 273 ribu dari 267 ribu 06 Aug US Continuing Claims Turun menjadi 2253 ribu dari 2262 ribu

07 Aug Indonesia Foreign Reserves --

07 Aug Indonesia Net Foerign Assets --

07 Aug US Unemployment Rate Tetap 5.3%

07 Aug US Underemployment Rate --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 10450 4.50 11.56 UNVR IJ 38875 -2.81 -9.03 BMRI IJ 9700 1.84 4.25 SUPR IJ 7775 -19.85 -2.30 BBCA IJ 13250 1.15 3.85 TLKM IJ 2920 -0.68 -2.12 ICBP IJ 12650 2.85 2.15 TOWR IJ 3800 -4.88 -2.09 ASII IJ 6700 0.75 2.13 SCMA IJ 2830 -4.07 -1.85 NISP IJ 1370 9.60 1.43 KLBF IJ 1710 -2.01 -1.73 SMRA IJ 1820 4.60 1.21 SMGR IJ 9850 -2.48 -1.56 BSDE IJ 1845 3.07 1.11 MIKA IJ 26075 -3.34 -1.38 BBNI IJ 4815 1.16 1.07 PNBN IJ 1015 -4.69 -1.25 EXCL IJ 3080 3.88 1.03 UNTR IJ 19900 -1.49 -1.18

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Bank Harda

Internasional

Banking & Finance

115-150 950.00 04 Aug-06 Aug’15 12 Aug’15 Lautandhana Securindo Gelombang Seismic

Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

4 August 2015

4 August 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

MTLA 100:1 Stock Dividend  05 Aug-15 06 Aug-15 10 Aug-15 25 Aug-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 11 Aug-15 12 Aug-15 19 Aug – 14 Sep’15

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 02 Jul - 04 Aug’15

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

ASJT Stock Split 1:2 -- -- 31 Jul-15 31 Jul-15

CEKA Stock Split 1:2 -- -- 03 Aug-15 03 Aug-15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- 26 Aug-15 26 Aug-15

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

HMSP RUPSLB 10-Aug-15

AGRO RUPSLB 12-Aug-15

BUMI RUPST/LB 13-Aug-15

ITMA RUPST 14-Aug-15

BRAU RUPSLB 19-Aug-15

PGLI RUPSLB 19-Aug-15

CMNP RUPST/LB 19-Aug-15

MLBI RUPSLB 20-Aug-15

STAR RUPSLB 20-Aug-15

SUPR RUPSLB 20-Aug-15

SRAJ RUPSLB 24-Aug-15

BNII RUPSLB 24-Aug-15

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

(7)

      

 

 

 

 

 

4 August 2015

4 August 2015

BMRI

TRADING BUY

S1 9500 R1 9825 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 9175 R2 10150

Closing

Price 9700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 9500-Rp 9825

• Entry Rp 9700, take Profit Rp 9825

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.41 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -25.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 9901 Negatif

MA5 9525 Positif 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600

2015 February March April May Jun Jul August BMRI Downward Sloping Channel

9,700 9,700 9,659.38 9,525 9,275 8,350 8,350 9,700 9,901.25 10,113.5 10,113.5 10,400 10,551.1 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 25.84, Stochastic %K = 35.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.8351 25.8351 20 35.9563 35.9563 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 6.48, Signal() = 38.05

6.48243 38.0477 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -25.26 -25.2614 -32.4834 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BMRI - William's % R(14) = -62.22, Volume() = 47,425,700.00 -62.222247,425,700

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WSKT

TRADING BUY

S1 1765 R1 1815 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1715 R2 1865

Closing

Price 1795

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 1765-Rp 1865

• Entry Rp 1795, take Profit Rp 1865

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 40.73 Positif

MACD -0.51 Positif

True Strength Index (TSI) -5.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 1756 Positif

MA5 1739 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

2015 February March April May Jun Jul August

WSKT Upward Sloping Channel

1,767.5 1,755.5 1,739 1,637.06 1,637.06 1,615 1,581.01 1,795 1,795 1,795 1,900 2,008.24 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 41.50, Stochastic %K = 61.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.4993 41.4993 20 61.4512 61.4512 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = -5.62, Signal() = 2.54 -5.62447 2.54108 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WSKT - TSI(3,5,3) = -5.81 -5.80855 -17.2035 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 WSKT - William's % R(14) = -36.84, Volume() = 32,339,600.00 -36.8421 32,339,600

(8)

      

 

 

 

 

 

4 August 2015

4 August 2015

BSDE

TRADING BUY

S1 1780 R1 1875 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1685 R2 1970

Closing

Price 1845

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1780-Rp 1875

• Entry Rp 1845, take Profit Rp 1875

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 27.33 Positif

MACD 3.08 Positif

True Strength Index (TSI) 7.41 Positif

Bollinger Band (Mid) 1770 Positif

MA5 1752 Positif 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200

2015 February March April May Jun Jul August BSDE Upward Sloping Channel

1,845 1,776.88 1,770 1,752 1,682.5 1,682.5 1,675 1,845 1,845 1,845.8 1,885 2,077.5 2,077.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 39.38, Stochastic %K = 63.77, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

39.3762 39.3762 20 63.7652 63.7652 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -14.59, Signal() = -3.48

-14.5943 -3.48448 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 7.41 0.00000 -7.47292 7.41292 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BSDE - William's % R(14) = -19.05, Volume() = 12,341,200.00 -19.0476

12,341,200

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

LPCK

TRADING BUY

S1 8375 R1 8900 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 7850 R2 9425

Closing

Price 8700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 8375-Rp 8900

• Entry Rp 8700, take Profit Rp 8900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 16.38 Positif

MACD -30.28 Positif

True Strength Index (TSI) -6.42 Positif

Bollinger Band (Mid) 8614 Positif

MA5 8265 Positif 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000

2015 February March April May Jun Jul August LPCK Downward Sloping Channel

8,700 8,613.75 8,459.38 8,265 8,000 7,425 7,425 8,700 8,700 8,842.86 8,842.86 9,050 10,176.8 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 17.22, Stochastic %K = 36.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 17.2188 17.2188 36.9841 36.9841 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 LPCK - MACD (5,3) = -45.98, Signal() = 13.42 -45.9831 13.4173 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPCK - TSI(3,5,3) = -6.42 -6.42251 -21.8266 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPCK - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 1,780,500.00 -33.3333 1,780,500

(9)

      

 

 

 

 

 

4 August 2015

4 August 2015

CTRA

TRADING BUY

S1 1045 R1 1125 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 965 R2 1205

Closing

Price 1085

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 1045-Rp 1125

• Entry Rp 1085, take Profit Rp 1125

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 6.14 Positif

MACD -25.96 Positif

True Strength Index (TSI) -76.71 Positif

Bollinger Band (Mid) 1209 Negatif

MA5 1082 Positif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700

2015 February March April May Jun Jul August CTRA Downward Sloping Channel

1,085 1,085 1,085 1,082 1,038.48 1,038.48 1,025 1,133.13 1,201.82 1,201.82 1,209.25 1,265 1,384.36 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 9.87, Stochastic %K = 17.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

17.3482 9.87263 9.87263 17.3482 20 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 CTRA - MACD (5,3) = 16.45, Signal() = 22.06

16.4488 22.0556 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CTRA - TSI(3,5,3) = -76.71 -76.707 -83.655 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 CTRA - William's % R(14) = -78.18, Volume() = 18,285,600.00 -78.181818,285,600

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

STAR

TRADING BUY

S1 78 R1 87 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 70 R2 95

Closing

Price 82

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 79-Rp 87

• Entry Rp 82, take Profit Rp 87

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 73.46 Negatif

MACD 0.87 Positif

True Strength Index (TSI) 49.98 Positif

Bollinger Band (Mid) 77 Positif

MA5 79.4 Positif 54.0 60.0 66.0 72.0 78.0 84.0

March April May Jun Jul August

STARAscending Triangle Bullish Breakout 79.4 78.375 76.5 74.875 74.875 73 62.3348 81 81 81 82 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 STAR - Stochastic %D(6,3,3) = 73.43, Stochastic %K = 77.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

73.4331 73.4331 20 77.2436 77.2436 80 -1.60 -1.20 -0.80 -0.40 0.00 0.40 0.00 STAR - MACD (5,3) = -0.91, Signal() = -0.72

-0.908391 -0.724396 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 STAR - TSI(3,5,3) = 49.98 39.8361 0.00000 49.9805 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 STAR - William's % R(14) = -25.00, Volume() = 23,050,200.00 -25

23,050,200

(10)

      

 

 

 

 

 

 

4 August 2015

4 August 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

03-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 19800 19800 19250 17900 19250 20600 21950 Negatif Negatif Negatif 26000 19675

LSIP Trading Sell 1320 1320 1280 1165 1280 1395 1510 Negatif Negatif Negatif 1685 1315

SGRO Trading Sell 1665 1665 1650 1650 1660 1670 1680 Negatif Negatif Positif 1830 1600

Mining

BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 68 50

PTBA Trading Sell 5950 5950 5875 5675 5875 6075 6275 Negatif Negatif Negatif 9450 6000

ADRO Trading Sell 570 570 555 520 555 590 625 Negatif Negatif Negatif 815 550

MEDC Trading Sell 2570 2570 2550 2550 2565 2580 2595 Negatif Negatif Positif 2820 2325

INCO Trading Sell 1925 1925 1900 1825 1900 1975 2050 Negatif Negatif Negatif 2960 1960

ANTM Trading Sell 479 479 469 446 469 492 515 Negatif Negatif Negatif 735 475

TINS Trading Sell 615 615 505 580 605 630 655 Negatif Negatif Positif 765 575

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 9850 9850 9675 9225 9675 10125 10575 Negatif Negatif Negatif 12475 9900

INTP Trading Buy 20050 20050 20325 18925 19625 20325 21025 Positif Positif Negatif 22450 19475

SMCB Trading Sell 1400 1400 1385 1340 1385 1430 1475 Negatif Negatif Negatif 1610 1420

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6700 6700 7000 6325 6550 6775 7000 Positif Positif Positif 7150 6325

GJTL Trading Sell 745 745 725 725 740 755 770 Negatif Negatif Negatif 950 730

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6000 6000 6100 5750 5925 6100 6275 Positif Positif Positif 6950 5775

GGRM Trading Buy 49375 49375 50000 47200 48600 50000 51400 Positif Positif Positif 54150 43550

UNVR Trading Sell 38875 38875 38650 38125 38650 39175 39700 Negatif Negatif Negatif 42125 38100

KLBF Trading Sell 1710 1710 1690 1645 1690 1735 1780 Negatif Negatif Positif 1745 1600

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1845 1845 1875 1685 1780 1875 1970 Positif Positif Positif 1885 1605

PTPP Trading Buy 3855 3855 3920 3680 3800 3920 4040 Positif Positif Negatif 4190 3130

WIKA Trading Buy 2670 2670 2745 2595 2645 2695 2745 Positif Positif Negatif 3190 2480

ADHI Trading Sell 2270 2270 2230 2140 2230 2320 2410 Negatif Negatif Negatif 2795 1910

WSKT Trading Buy 1795 1795 1865 1715 1765 1815 1865 Positif Positif Positif 1900 1490

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4000 4000 4035 3855 3945 4035 4125 Positif Positif Positif 4390 3900

JSMR Trading Buy 5650 5650 5725 5525 5625 5725 5825 Positif Positif Positif 6075 5275

ISAT Trading Sell 4300 4300 4275 4275 4295 4315 4335 Negatif Negatif Negatif 4420 3890

TLKM Trading Sell 2920 2920 2885 2825 2885 2945 3005 Negatif Negatif Positif 2955 2800

Finance

BMRI Trading Buy 9700 9700 9825 9175 9500 9825 10150 Positif Positif Positif 10400 9275

BBRI Trading Buy 10450 10450 10600 9700 10150 10600 11050 Positif Positif Positif 11200 9300

BBNI Trading Buy 4815 4815 4870 4600 4735 4870 5000 Positif Positif Positif 5700 4450

BBCA Trading Buy 13250 13250 13675 12700 13025 13350 13675 Positif Positif Positif 13900 12650

BBTN Trading Buy 1170 1170 1185 1145 1165 1185 1205 Positif Positif Negatif 1230 1070

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 19900 19900 1625 19050 19625 20200 20775 Negatif Negatif Positif 20675 17850

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah hasil belajar siswa yang

Dari uraian yang telah disajikan dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan baik kinerja kegiatan maupun kinerja pencapaian sasaran dalam pelaksanaan kegiatan yang

Nilai Tingkat Kepentingan didapatkan dari perolehan jumlah seluruh hasil jawaban yang terdapat dalam kuisioner dibagi oleh jumlah responden, seperti yang

Hasil pengujian sensor kristal fotonik satu dimensi yang sudah diproduksi, dengan cahaya polikromatik dan monokromatik sebagai sumber cahaya, menunjukkan intensitas cahaya

Peserta didik diminta untuk memusatkan perhatiannya mengamati, mendengarkan penjelasan guru, pada slide materi yang ditampilkan melalui google classroom:.. •

Dalam hubungannya dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Weber melalui telaah yang dikemukakan oleh para sosiolog tersebut, dalam konteks ini dapat

Pada kesempatan yang ini · pula kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para anggota Dewan yang terhormat yang telah ·

Ada beberapa faktor perkawinan Batak Simalungun tidak dilaksanakan oleh masyarakat Batak Simalungun yaitu Rata-rata diantara mereka yang sudah lahir dan dibesarkan