• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN APLIKASI GAME LET S DANCE MENGGUNAKAN J2ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN APLIKASI GAME LET S DANCE MENGGUNAKAN J2ME"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN APLIKASI GAME LET’S DANCE

MENGGUNAKAN J2ME

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Rachmat Wijayanto

06.11.1050

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2010

(2)
(3)

LET’S DANCE GAME APPLICATION DEVELOPMENT USING

MEMBANGUN APLIKASI GAME LET’S DANCE MENGGUNAKAN J2ME

Tukul Arwana Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The rapid technological developments led to the need for greater technology. Mobile is one of the development of communication technology. Technological development is having an effect on the development of the game, in which changes more rapidly growing.

Applications Game Let's Dance is a mobile-based games that are built to meet the needs of entertainment for mobile users on the sidelines of free time to avoid boredom in their daily activities. Game Let's Dance is a sports game genre or type of sport that this game requires speed of hand and requires concentration in play.

Let's Dance gamers in charge of pressing the buttons located on the cell phone keypad buttons up, down, right and left, according to the direction of the arrow that come out on mobile phone screens. The direction the arrow like a board foot is used to play this game.

(4)

1.1 Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini menyebabkan kebutuhan akan teknologi yang semakin besar. Dalam dunia hiburan pun sekarang ini teknologi juga sangat berperan mulai dari film, musik, dan bahkan hiburan interaktif atau yang biasa kita sebut video game, tidak hanya dalam dunia hiburan saja pada teknologi komunikasi pun juga berkembang sangat pesat. Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi komunikasi.

Perkembangan teknologi sangat berpegaruh terhadap perkembangan game, dimana perubahannya semakin pesat berkembang. Jika video game hanya bisa dimainkan oleh satu atau dua orang pemain pada sebuah console. Pesawat televisi dibutuhkan sebagai media tampilan. Jenis game-nya juga masih sangat sederhana dengan grafik yang sangat kasar. Tampilannya mirip seperti game dari bahasa program Java, yang bisa dimainkan di handphone sekarang ini. Pada perkembangannya sekarang, kebanyakan vendor handphone telah menyertakan fasilitas "java enable" pada produknya. Adanya fitur "java enable" pada handphone memungkinkan penggunanya semakin mudah untuk menambahkan sendiri aplikasi-aplikasi berbasis Java 2 Micro

Edition (J2ME). Game merupakan aplikasi yang masih terus berkembang dan sangat

diminati pengguna sebagai salah satu fitur entertainment pada handphone.

Game Let’s Dance adalah suatu game berbasis mobile yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan hiburan bagi pengguna handphone disela-sela waktu luang untuk menghindari kebosanan dalam aktivitas sehari-hari. Game Let’s Dance merupakan game

genre sport atau jenis olahraga sehingga permainan ini membutuhkan kecepatan tangan

dan membutuhkan konsentrasi dalam bermain.

Pemain game Let’s Dance bertugas menekan tombol-tombol yang terdapat pada keypad

handphone yaitu tombol atas, bawah, kanan dan kiri, sesuai dengan arah panah yang

keluar pada layar handphone. Arah panah layaknya papan kaki yang digunakan untuk memainkan game ini.

(5)

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Game

Video game atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan game. Dalam bahasa Indonesia “Game” berarti “permainan”. Permainan yang dimaksud dalam game juga merujuk pada pengertian sebagai “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Sementara kata “game” bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya. Ada target-target yang ingin dicapai pemainnya. Kelincahan intelektual pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal.

Video game atau Console game ini adalah sebuah bentuk dari multimedia interaktif yang digunakan untuk sarana hiburan. Game ini dimainkan dengan menggunakan sebuah alat yang bisa digenggam oleh tangan dan tersambung ke sebuah kotak alat atau console. Alat yang digenggam tangan tadi dikenal dengan nama joystick. Isinya adalah beberapa tombol-tombol sebagai kontrol arah maju, mundur, kiri dan kanan, dimana fungsinya adalah untuk berinteraksi dan mengendalikan gambar-gambar di layar pesawat televisi. Game ini juga biasanya dimainkan dengan memasukan sebuah keping CD yang bisa diganti-ganti atau cartridge yang harus dimasukkan ke dalam game console.

2.1.2 Jenis-Jenis Game

Permaianan video umumnya menyediakan sistem penghargaan misalnya skor yang dihitung berdasarkan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan misi-misi yang ada di dalam permainan. Jenis-jenis game ditinjau dari cara memainkannya. Contoh-contoh genre tersebut yaitu 1:

a. Maze Game

Jenis game ini adalah game yang paling awal muncul. Contoh yang paling dikenal di Indonesia adalah game pacman dan digger. Konsep dasar dari genre ini adalah mengitari maze (lorong – lorong yang berhubungan) dan memakan beberapa item untuk menambah tenaga atau kekebalan.

b. Board Game

Jenis game ini sama dengan game board tradisional seperti Monopoly. Tidak ada variasi yang memunculkan gameplay ataupun perubahan desain dari versi tradisional ke versi elektronik. Versi elektronik benar-benar hanya memindahkan versi tradisional ke layar komputer. Umumnya game ini lebih menekankan pada kemampuan komputer menjadi lawan tanding dari pemain. Ini melibatkan AI (Artificial Inteligence) atau

1 http://blog.isi-dps.ac.id/pagehwibawa/permainan-elektronik-game-sebagai-alternative-media-pembelajaran

(6)

kecerdasan buatan yang andal untuk bisa menjadikan game ini menantang pemain dengan baik.

c. Card Game

Game ini hampir sama dengan board game dan tidak memberikan perubahan yang berarti dari game versi tradisional yang sejenisnya. Variasi yang diberikan adalah kemampuan multiplayer dan tampilan yang lebih bervariasi dari versi tradisional. Contoh dari jenis game ini adalah solitaire dan Hearts.

d. Battle Card Game

Jenis game ini jarang masuk ke Indonesia. Versi game ini sangat digemari di luar negeri dimana kita bisa membeli card untuk dikoleksi dan dipertarungkan dengan pemain lain.

e. Quiz Game

Salah satu yang umum dikenal adalah game kuis “Who wants to be a millioner”, sebuah game dengan nama yang sama dari acara kuis televisi. Game ini sederhana dalam cara bermain yaitu hanya memilih jawaban benar dari beberapa pilihan jawaban.

f. Puzzle Game

Game jenis ini memberikan tantangan kepada pemainnya dengan menjatuhkan sesuatu dari sisi sebelah atas ke bawah. Pemain harus menyusun sedemikian rupa dan tidak ada yang tersisa ketika susunan diatasnya sudah akan dibuat. Susunan ini dilakukan secepat dan sebaik mungkin.

g. Shooting Game

Jenis ini banyak diminati karena mudah dimainkan. Biasanya musuh kita adalah berbentuk pesawat maupun jenis lain. Datang dari sebelah atas dengan jumlah yang banyak dan tugas kita adalah menembaki dan menghancurkannya secepat dan sebanyak mungkin.

h. Side Scrolling Game

Pemain bergerak sepanjang alur permainan ke satu arah dan menyelesaikan tugasnya. Ada yang meloncat, berlari, mengendap, dan menghindari halangan seperti proyektil, jurang dan sebagainya.

i. Fighting Game

Game ini memberikan kesempatan kepada pemain untuk bertarung dengan menggunakan berbagai kombinasi gerakan dalam pertarungan. Ada yang mengadopsi gerakan bela diri, ada yang sama sekali tidak bisa dikategorikan alias gerakan liar.

j. Racing Game

Game ini memberikan permainan lomba kecepatan dari kendaraan yang dimainkan pemain. Terkadang didalam arena, terkadang diluar arena balap.

(7)

k. Simulation

Merupakan jenis game yang menggunakan simulasi seperti keadaan sebenarnya, terkadang kita diajak untuk menciptakan suasana lingkungan yang diinginkan. Dalam memainkan tokoh karakter tersebut pemain bertanggung jawab atas inteligen serta kemampuan fisik dari tokohnya tersebut.

l. Strategy Game

Game ini terbagi menjadi dua yaitu Turn-Based Strategy Game dan Real-Time

Strategy Game. Perbedaannya adalah Turn-Based Strategy Game jika diilustrasikan

sama dengan permainan catur, jadi terjadi saling pergantian antar pemain, sedangkan

Real-Time Strategy Game tidak perlu menunggu, jadi kecepatan pemain akan sangat

memungkinkan untuk menang.

m. Role Playing Game (RPG)

RPG (role-playing game) adalah sebuah permainan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini.

n. Adventure Game

Game ini merupakan game petualangan dimana dalam perjalanan, pemain akan menemukan banyak hal dan peralatan yang akan disimpan. Peralatan itu akan digunakan selama dalam perjalanan, baik untuk membantu dan menjadi petunjuk. Permainan ini menggunakan tokoh karakter fiksi yang bertugas mengekplorasi memecahkan sebuah misteri atau kasus, memburu harta karun, maupun menyelamatkan tokoh karakter buatan.

o. Sport Game

Game ini merupakan jenis game olahraga yang ada pada keadaan nyata. Seperti game sepak bola, basket, dansa, dan sebagainya.

p. Edutainment Game

Game ini bertujuan lebih untuk memancing minat belajar anak sambil bermain. Contoh Boby Bola.

(8)

2.1.3 Elemen-Elemen Game

Sebuah game biasanya mempunyai elemen-elemen yang membentuk game itu sendiri. Elemen–elemen dari sebuah game terdiri dari elemen–elemen pokok dan elemen–elemen tambahan. Elemen–elemen pokok adalah elemen-elemen utama yang selalu ada dalam sebuah game walaupun genre satu sama lain berbeda. Berikut adalah elemen-elemen dari sebuah game 2:

a. Judul atau Title

Judul adalah elemen pertama dari sebuah game. Sebuah judul harus singkat namun menyiatkan isi dari game itu sendiri. Judul game harus menarik perhatian dan mudah diingat.

b. Title Screen

Title screen atau layar judul digunakan untuk memberi kesan bahwa sebuah

game lebih menarik dengan adanya tambahan grafis sesuai dengan game yang akan dimainkan. Biasanya berbentuk animasi atau gambar.

c. Credits

Credits digunakan untuk menunjukkan siapa saja orang yang terlibat dalam

pembuatan game tersebut.

d. Intro

Intro digunakan untuk mengenalkan game dibuat kepada pengguna game, yang pertama kali memainkan game tersebut. Dengan adanya intro maka secara perlahan pemain akan masuk kealur permainan. Intro juga bisa berbentuk animasi ataupun gambar atau bahkan teks.

e. Control Panel

Control panel digunakan untuk mengatur permainan, biasanya digunakan untuk

pengaturan audio, visual, serta game play.

f. User Interface

User interface adalah tampilan yang muncul dilayar selang sebuah game

dimainkan, tidak hanya itu, user interface juga berupa mouse atau keyboard. User

interface yang berada layar biasanya berisi simbol-simbol untuk menandakan

sesuatau variable dalam game.

g. Help Screen

Help screen dibuat untuk membantu pemain yang mengalami kesulitan dalam

game, seperti game play ataupun interface. Tidak semua game mempunyai help

screen, terkadang help screen digabung dengan intro atau dengan awal permainan.

2

(9)

h. Story Line

Tidak semua game harus mempunyai alur cerita misalnya pada game mini

puzzle tersebut sebenarnya tidak terlalu membutuhkan alur cerita. Lain halnya

dengan game jenis RPG atau adventure.

i. Level

Pada dasarnya setiap game mempunyai level untuk dimainkan, sehingga pemain tidak merasa bosan dan terasa lebih menantang. Namun pada game-game tertentu istilah level diganti dengan stage atau chapter.

j. Exit Screen

Exit screen berguna untuk menunjukkan bahwa permainan sudah berakhir atau

selesai.

3.1 Analisis

Analisis sistem merupakan tahap yang paling penting dalam suatu pengembangan sebuah aplikasi, karena kesalahan pada tahap analisis sistem akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Dengan adanya proses ini, diharapkan dapat menentukan sejauh mana aplikasi yang dibuat tersebut dapat mencapai target. Dari proses tersebut akan dihasilkan suatu gambaran sistem yang kemungkinan memiliki kesalahan-kesalahan ataupun kelemahan-kelemahan sehingga dimungkinkan dilakukan perbaikan.

Dalam sebuah sistem pasti sering terjadi suatu kendala untuk mencapai suatu tujuan dan sering kali kita menyadari bahwa masalah itu terjadi setelah sistem yang berjalan tidak benar. Jika terjadi masalah kita harus bisa menemukan penyebabnya, karena masalah timbul tidak dengan sendirinya melainkan ada sebab yang menimbulkan masalah tersebut. Tujuan dilakukannya analisis sistem yaitu untuk memahami sistem yang sedang berjalan.

3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Pada analisis kebutuhan sistem akan dibagi menjadi 2 bagian diantaranya sebagai berikut :

3.1.1.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsionalistas berisi proses-proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu melakukan fungsi-fungsi seperti :

1. Sistem harus dapat melakukan perhitungan nilai dari setiap level yang telah dimainkan, sehingga pemain dapat melihat nilai yang mereka kumpulkan sewaktu bermain permainan ini.

(10)

2. Sistem dapat menampilkan panah dan membuat variasi-variasi arah panah yang muncul pada layar handphone.

3. Sistem dapat menampilkan alert pada setiap level apabila skor telah mencapai

target, dimana pada setiap level mempunyai target skor yang berbeda-beda. Dalam

game ini terdapat 4 buah level yang dapat dimainkan oleh satu pengguna, dimana dari level satu ke level berikutnya terdapat jumlah arah anak panah yang muncul semakin bervariasi.

4. Sistem dapat memberikan informasi mengenai cara bermain dalam game Let’s Dance.

5. Sistem dapat memberikan informasi mengenai nilai tertinggi yang telah dicapai oleh pemain.

6. Sistem dapat memberikan informasi mengenai pembuatan pemainan ini.

3.1.1.2 Kebutuhan Non Fungsional

Aspek non fungsional adalah aspek diluar fungsional meliputi perangkat keras, perangkat lunak, serta aspek brainware.

3.1.1.2.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan sebagai sarana penunjang dalam pembuatan game Let’s Dance ini, yaitu berupa seperangkat PC (Personal Computer) dan

handphone.

3.1.1.2.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan pemrosesan data dari sistem yang diusulkan adalah :

1. Microsoft windows XP SP2 sebagai sistem operasinya.

2. Netbeans 6.7.1 sebagai software untuk melakukan pemograman. 3. MS.Office 2007 untuk membuat laporan.

4. Adobe photoshop CS 2.0 dalam melakukan pengolahan gambar.

3.1.1.2.3 Brainware

Dalam memainkan game ini minimal pemain harus fokus pada layar handphone karena selama memainkan game ini pemain dituntut untuk terus berkonsentrasi terhadap arah panah yang muncul, selain itu juga membutuhkan kecepatan tangan dalam memainkan game ini. Penulis telah menyertakan menu petunjuk (help) untuk membantu pemain dalam memainkan game ini.

(11)

3.2.2 Analisis Kelayakan Sistem 3.2.2.1 Kelayakan Teknologi

Dalam sebuah perancangan sistem tentunya dibutuhkan adanya elemen sistem yang akan mendukung sistem tersebut agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Salah satu elemen sistem tersebut adalah teknologi, berikut ini adalah analisis mengenai kelayakan teknologi dalam perancangan aplikasi game Let’s Dance :

a. Teknologi Game

Perkembangan teknologi komunikasi tidak hanya menyentuh aspek-aspek yang berkaitan dengan dunia formal dan edukasi. Game tidak hanya berada pada komputer PC (Personal Computer) saja, tetapi di dalam perangkat telepon seluler juga sudah terdapat hiburan berupa game, selain itu game sudah dapat diakses melalui internet yang lebih dikenal sebagai game online. Game sejak kemunculannya memang sudah digemari oleh masyarakat dunia.

Jenis game sangat banyak dan bervariasi, dengan berbagai tantangan yang ditawarkan. Dari waktu ke waktu perkembangan game pertumbuhan sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi. Banyak perusahaan-perusahaan swasta yang membeli lisensi game untuk dipasarkan. Terlepas dari efek negatif yang ditimbulkan, adopsi teknologi komunikasi di dunia game telah merubah gaya bermain dan pola-pola yang telah ada. Walaupun perkembangan dunia game yang sangat pesat tetapi dapat diterima oleh masyarakat.

b. Teknologi Handphone

Teknologi telepon seluler saat ini telah mampu mengadopsi beberapa teknologi yang dahulu hanya dapat berjalan pada platform desktop saja. Misalnya video

conference, dahulu masyarakat hanya dapat melakukan percakapan video conference

melalui komputer, namun saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi hal tersebut dapat dilakukan melalui telepon seluler. Dari sisi perangkat lunak juga mengalami perkembangan demikian, beberapa perangkat lunak tertentu saat ini telah tersedia dalam versi mobile, misal : Windows Mobile, Opera mini, YM tiny, eBuddy, Fennec dsb.

Dari fenomena tersebut diatas dapat diambil suatu hipotesa, bahwa tingkat penggunaan telepon seluler dan piranti bergerak semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi telepon seluler baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Konsep layanan dalam genggaman akan semakin berkembang dari tahun ke tahun ditandai dengan semakin banyaknya layanan yang berbasis mobile.

(12)

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Setelah aplikasi dibuat dan berhasil dijalankan pada emulator yang tersedia pada perangkat lunak netbeans 6.7.1 maka langkah selanjutnya yaitu menerapkan aplikasi game Let’s Dance pada ponsel nokia 3120 classic. Sebelum melakukan uji coba, terlebih dahulu mengecek apa handphone yang akan digunakan support platform java MIDP 2.0. Selama proses pengembangan aplikasi ini, penulis menggunakan

handphone nokia seri 3120 classic.

Berikut ini adalah kelebihan dari game Let’s Dance :

1. Dapat melatih konsentrasi bagi pemain game Let’s Dance, karena pemain harus cermat dalam menekan tombol pada keypad handphone sesuai dengan arah panah yang muncul pada layar handphone.

2. Ukuran aplikasi game yang kecil yaitu 218 kb, sehingga aplikasi game ini dapat berjalan atau dapat dimainkan pada handphone yang memiliki memori yang kecil, aplikasi game Let’s Dance ini telah diujicoba pada handphone nokia 3120 classic dan sony ericsson k320i yang masing-masing telah terdapat platform java MIDP 2.0 dan berhasil berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Berikut ini adalah kelemahan dari game Let’s Dance :

1. Tingkat kesulitan game dari level satu ke level yang lain kurang menarik, dikarenakan perbedaan tiap level hanya dibedakan pada karakter dancer dan variasi jumlah anak panah yang muncul pada layar handphone.

2. Pendeteksian tumbukan relatif kurang sensitif, metode yang digunakan untuk mendeteksi tumbukan antar sprite masih sederhana karena hanya berdasarkan pixel. Jika deteksi pixel digunakan, maka tabrakan yang terdeteksi pada saat pixel saling bertumbukan. Artinya, sebuah pixel dalam sprite pertama harus berbenturan dengan pixel sprite kedua agar tumbukan atau tabrakan antar sprite dapat terdeteksi.

4.1.1 Cara Bermain Game Let’s Dance

Menggunakan sistem atau aplikasi dipahami sebagai sebuah proses yang menentukan apakah apikasi game mampu mengoperasikan dengan baik serta mengetahui apakah player atau pemain bisa mandiri dalam memainkan game Let’s Dance ini. Adapun langkah-langkah untuk menggunakan atau menjalankan sistem aplikasi ini antara lain :

1. Jalankan aplikasi let’s dance yang telah terinstall pada handphone

2. Pilih menu mulai bermain kemudian pilih level yang diinginkan, ada empat level yang dapat dimainkan oleh player yaitu level mudah, level sedang, level sulit dan

(13)

level sangat sulit, apabila player telah memilih level maka akan ditampilkan

seorang dancer dan anak panah yang muncul dengan berbagai variasi arah, panah akan mucul dari arah bawah menuju keatas.

3. Untuk bisa memperoleh skor, pemain harus mengerakkan dancer sesuai dengan anak panah yang muncul dengan cara menekan tombol navigasi pada keypad handphone sesuai arah panah.

4. Pada level mudah, player atau pemain harus mengumpulkan nilai sebanyak 20 poin untuk dapat memenangkan level tersebut, jika player telah memperoleh skor 20 maka game akan berhenti dan muncul alert “Level Mudah : Game Over”. 5. Pada level sedang, player atau pemain harus mengumpulkan nilai sebanyak 40

poin untuk dapat memenangkan level tersebut, jika player telah memperoleh skor 40 maka game akan berhenti dan muncul alert “Level Sedang :Game Over”. 6. Pada level sulit, player atau pemain harus megumpulkan nilai sebanyak 60 poin

untuk dapat memenangkan level tersebut, jika player telah memperoleh skor 60 maka game akan berhenti dan muncul alert “Level Sulit : Game Over”.

7. Pada level sangat sulit, player atau pemain harus megumpulkan nilai sebanyak 100 poin untuk dapat memenangkan level tersebut, jika player telah memperoleh skor 100 maka game akan berhenti dan muncul alert “Level Sangat Sulit : Game Over”.

8. Untuk melihat skor player dapat memilih menu nilai tertinggi yang terdapat pada menu utama.

9. Kemudian untuk melihat bagaimana cara memainkan game Let’s Dance bantuan, player dapat memilih menu bantuan yang terdapat pada menu utama.

10. Untuk dapat mengetahui informasi mengenai game let’s Dance maka player dapat memilih menu About yang terdapat pada menu utama.

4.1.2 Memelihara Sistem

Setelah digunakan, maka aplikasi game akan dievaluasi oleh pengguna untuk menentukan apakah aplikasi sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Setelah dilakukan evaluasi dan perubahan yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, maka pengembangan sistem akan masuk pada tahap pemeliharaan yaitu sebagai berikut :

1. Pastikan bahwa memori handphone tidak terlalu penuh, karena akan mengakibatkan handphone menjadi kurang optimal dalam menjalankan aplikasi ini. 2. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat menjalankan aplikasi game ini.

(14)

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini telah dihasilkan sebuah aplikasi game yaitu game Let’s Dance.

2. Jumlah class mempengaruhi ukuran game yang berformat *.jar. 3. Keunggulan dari game Let’s Dance yaitu :

a. Dapat melatih konsentrasi bagi pemain game Let’s Dance.

b. Ukuran aplikasi game yang kecil yaitu hanya 218 kb, sehingga dapat berjalan atau dapat dimainkan pada handphone yang memiliki memori kecil.

4. Kelemahan dari Game Lest’s Dance :

a. Tingkat kesulitan game dari level satu ke level yang lain kurang menarik. b. Pendeteksian tumbukan relatif kurang sensitif.

5. Game Let’s Dance hanya dapat dijalankan pada handphone dengan tipe-tipe tertentu.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Tes Online Menggunakan HAndphone Dengan Platform Java dan Koneksi GPRS,http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/inf/article/ viewFile/16896/1 6879, diakses tanggal 20 Maret 2010

Hartanto Aditya Antonius.2004 Pemograman Mobile Java Dengan MIDP 2.0. Yogyakarta : Penerbit Andi

Hermawan, Benny . 2006. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming. Bandung : Penerbit Informatika

Keunggulan dan Kelemahan Netbeans, http://ontaprograming.blogspot.com/ 2008/11/pada-artikel-sebelumnya tentang.html, diakses tanggal 20 Maret 2010

M. Shalahuddin, Rosa A.S.2006. Pemrograman J2ME Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Lunak Telekomunikasi Mobile. Bandung : Penerbit Informatika

Netbeans, http://osc.ugm.ac.id/ossdata/index.php?title=NetBeans, diakses tanggal 20 maret 2010

Pengembangan Aplikasi Mobile, http://poss.ipb.ac.id/files/JENI-J2ME-Bab01 Pengembangan%20Aplikasi%20Mobile.pdf, diakses tanggal 25 Maret 2010

Pengenalan Bahasa Java, http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/ Artikel/MODUL%20PEMROGRAMAN%20JAVA/ MODUL%20FINAL/ BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf, diakses tanggal 25 Maret 2010.

Permainan Elektronik (Game) sebagai alternative media pembelajaran, http://blog.isi-dps.ac.id/pagehwibawa/permainan-elektronik- game-sebagai-alternative-media-pembelajaran, diakses tanggal 25 Maret 2010.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka mengatur ketentuan mengenai standar kebutuhan bahan bakar minyak mobil ambulan dan mobil jenazah, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 4

fungsional adalah peran sosial, pola institusional, proses sosial, pola kultur, emosi, norma sosial, organisasi kelompok, struktur.

A magyarországi helyzetkép azt mutatja, hogy míg az energiahatékonyság erősítése már napirenden van (bár a felmért nagyvállalatok többségénél még csupán a leg-

Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Manado Tahun 2011-2015 Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah

Dapat dilihat bahwa semakin besar nilai beban, maka semakin besar pula batas saturasi bawahnya sampai pada nilai saturasi minimum karena kapabilitas transistor dan

Dengan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian produk wisata Spa dan

Alat ini mampu mendeteksi kebocoran gas elpiji dengan mendeteksi adanya kontaminasi gas pada sensor dan data yang diterima akan dikirimkan ke mikrokontroler, Setelah data

[r]