• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Ritel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Ritel"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 9

BAB 9

Sistem Informasi Manajemen Ritel

Sistem Informasi Manajemen Ritel

(SIM RITEL)

(SIM RITEL)

Dalam perdagangan eceran atau ritel dimana arus data barang dagangan dan Dalam perdagangan eceran atau ritel dimana arus data barang dagangan dan uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan ya

uang berputar sangat cepat diperlukan pengendalian dan pengawasan yang baik.ng baik. Sa

Salalah h sasatu tu bebentntuk uk pepengngenendadalilian an dadan n pepengngawawasasan an tetersrsebebut ut adadalalah ah dedengnganan melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi melakukan pencatatan data yang tertib dan teratur, serta penyuguhan informasi da

dalalam m bebentntuk uk sisiststem em pepelalapoporaran n yayanng g tetepapat t wawaktktu u dadan n akakururat at sesehihingnggaga memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil. memberikan manfaat yang optimal bagi setiap keputusan yang akan diambil.

Si

Siststem em InInfoformrmasasi i RiRitetel l (S(SIM IM RiRitetel) l) adadalalah ah susuatatu u sisiststem em ininfoformrmasasi i yayangng dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis pada pemanfaatan tek

teknolnologi ogi terterpadpadu u peperalralataatan n sissistem tem memekankanisaisasi si pepengongolah lah datdata a sebsebagai agai pepenyenyediadia in

infoformrmasasi i ununtutuk k memenununjnjanang g sesemumua a asaspepek k kekegiagiatatan n yayang ng beberhrhububunungan gan dedengnganan operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan.

operasional, manajemen, analisis maupun dalam hal pembuatan keputusan.

Se

Secacara ra umumum um ststruruktktur ur SISIM M RiRitetel l titidadak k beberbrbededa a dedengngan an SiSiststem em InInfoformrmasasii Manajemen lainnya, meliputi :

Manajemen lainnya, meliputi :

1.

1. Tingkatan informasi untuk proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah sebagaiTingkatan informasi untuk proses transaksi, dalam hal ini fungsinya adalah sebagai

inquiry response.

inquiry response. Tingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atauTingkatan ini biasanya menjadi tanggung jawab dari staff atau clerk

clerk..

2.

2. TiTingngkakatatan n ininfoformrmasasi i ununtutuk k pepererencncananaaaan n opopererasasioionanal, l, pepengngenendadalilian an dadann

pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional pengambilan keputusan. Informasi yang berkaitan dengan kegiatan operasional setiap harinya dibutuhkan oleh

setiap harinya dibutuhkan oleh Lower Lower ManageManagementment yang berada pada yang berada pada tingktingkatan iniatan ini untuk pengambilan keputusan.

untuk pengambilan keputusan.

3.

3. Tingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. PadaTingkatan informasi untuk perencanaan taktis dan pengambilan keputusan. Pada

tingkatan ini

tingkatan ini Middle Management Middle Management membutuhkan informasi yang datangnya darimembutuhkan informasi yang datangnya dari ti

(2)

perusahan seperti informasi tentang pesaing. Informasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pembuatan rencana taktis perusahaan contohnya pembuatan anggaran maupun pengambilan keputusan seperti penentuan jenis dan harga barang.

4. Tingkatan informasi untuk perencanaan strategik, kebijakan dan pengambilan keputusan. Tujuan dan arah perusahaan ditentukan oleh Top Management. Karena itu informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan keadaan lingkungan luar perusahaan perlu dimiliki oleh tingkat ini demi kemajuan perusahaan.

Lebih jelasnya struktur tingkatan Sistem Informasi Ritel dapat dilihat sebagai berikut :

IS for transaction processing and inquiry response

IS for operational planning control and decision making

IS for tactical planning and decision making IS for strategic and  policy planning and

decision making Top Management Middle Management Lower  Management Staff / Clerk 

(3)

10.2 Elemen-elmen SIM Ritel

Untuk membangun suatu Sistem Informasi Ritel dibutuhkan beberapa elemen, meliputi :

1. Perangkat Keras 2. Perangkat Lunak 3. Database

4. Manual Procedur

5. Petugas pengoperasian sistem

Elemen-elemen di atas kemudian tersusun ke dalam suatu sistem konfigurasi, yang merupakan rangkaian perangkat keras dan lunak yang dirancang serta disusun secara terpadu dalam suatu sistem, sehingga sistem tersebut dapat berjalan sesuai yang dibutuhkan. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam sistem konfigurasi diantaranya adalah : - skala usaha - aplikasi SIM - volume data - frekuensi data - kecepatan data - keamanan data

Untuk membangun Sistem Informasi Ritel ada beberapa alternatif sistem teknologi, diantaranya :

1. Teknologi Electronic Cash Register System 2. Teknologi PC-based POS System

Alternatif sistem teknologi di atas dapat dikombinasikan menjadi beberapa konfigurasi diantaranya :

(4)

- Register to Register System (Master to Slave System – POS LAN)

- Register to Register to PC System ( Mater-Slave System to Cluster System)

- Register to PC Communication System (Master-Slave POS LAN Communication System / POS WAN)

10.3 Tahapan pengembangan Sistem Informasi

Berikut ini akan dijelaskan tahapan pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Ritel :

1. Menentukan Jenis dan Skala Usaha

2. Menentukan Lingkup dan Prioritas Sistem Informasi yang dibutuhkan 3. Menentukan Besarnya Volume Data yang akan diproses

4. Menentukan Besarnya Frekuensi Transaksi Data yang akan diproses 5. Menentukan Jenis dan Jumlah Peralatan Mekanisasi yang dibutuhkan 6. Menentukan format Struktur Database

7. Menentukan Jenis dan Format Laporan / Informasi yang dibutuhkan 8. Menentukan Jadual Pengembangan Program-program Aplikasi SIM 9. Menentukan Jadual Pelatihan dan Implementasi

10. Evaluasi

Dalam Sistem Informasi Ritel identifikasi barang memegang peran yang sangat penting. Mulai dari Jenis barangnya, merk barang, produsen, sampai harga. Untuk memudahkan identifikasi tersebut, biasanya setiap barang dibuat kodenya sesuai dengan kelompok jenisnya. Contoh struktur kode barang yang dapat digunakan dalam sistem informasi ritel adalah sebagai berikut :

(5)

Berikut ini adalah beberapa contoh laporan yang merupakan informasi bagi tingkatan manajemen yang ada di perusahaan retail :

• Informasi dari data processing yang berguna bagi manajemen tingkat operasional

Laporan Penjualan per Kasir Tanggal 31 Juli

Shift Kode Kasir Nama Kasir Jumlah Trans Netto Penjualan Potongan Penjualan Bruto Penjualam I 123 Karmila 76 727.000 0 727.000 II 124 Medya 93 950.000 13.000 937.000

• Informasi bagi tingkat perencanaan taktis

Laporan Penjualan per Item / Kelompok Barang  Tanggal 31 Juli 1998 Kode Barang Nama Barang Unit Harga Satuan  Jumlah Penj. % Ratio Penj. Harga Pokok  Jumlah H.P Laba Kotor % Laba Kotor 10.001 Coca Cola 8 2.000 16.000 7.69 1.570 12.560 3.440 21.50 10.002 7 up 7 2.000 14.000 6.73 1.570 10.990 3.010 21.50 10.003 Mineral Water 1 3.000 3.000 1.44 2.355 2.355 645 21.50 10.004 Aqua 15 1.500 22.500 10.82 1.177 17.655 4.845 21.53 Kelompok –10 Min.Non ALkohol 31 55.500 36.69 43.560 11.940 21.51 20.001 Heineken Beer 4 8.500 34.000 16.35 5.984 23.936 10.064 29.60

20.002 AnkerBeer 0 7.000 0 0.00 4.928 0 0 ERR

20.003 Brandy 3 9.500 28.500 13.71 6.688 20.064 8.436 29.60 20.004 French Wine White 1 10.500 10.500 5.05 7.392 7.392 3.108 29.60 Kelompok – 20 Min. Alkohol 8 73.000 35.10 51.392 21.608 29.60 30.001 Djie Sam SU 5 3.500 17.500 8.42 3.132 15.660 1.840 10.51 30.002 Marlboro Light 8 3.000 24.000 11.54 2.685 21.480 2.520 10.50 30.003 Dunhil Merah 1 3.200 3.200 1.54 2.864 2.864 336 10.50 30.004 GG Surya 10 2.500 25.000 12.02 2.237 22.370 2.630 10.52 30.005 GG Filter 3 2.000 6.000 2.89 1.790 5.370 630 10.50 30.006 Benson & Hendes 1 3.750 3.750 1.80 3.356 3.356 397 10.51

Kelompok – 30 Rokok 28 79.450 38.21 71.100 8.350 10.51 Total Penjualan 67 207.950 100.00 166.052 41.898 20.15 Kelompok 10 Alkohol Item 001 Coca Cola Item 004 Aqua Kelompok 20 Non Alkohol GROUP 1 MINUMAN

(6)

• Informasi bagi tingkat perencanaan dan pengendalian strategis Laporan Perhitungan Laba / Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Juli 1998 URAIAN PENJUALAN - Total Penjualan 21.724.625 - Retur Penjualan 45.000 Penjualan Bersih : 21.679.625 100.0 HPP : - Persediaan awal 17.599.314 -Pembelian 0

Persediaan siap jual 17.599.314 - Persediaan akhir 1.351.547 HPP: 16.247.767 74.9 LABAKOTOR 25.1 BIAYA OPERASIONAL -B.Pemasaran 400.000 1.8 - B. Administrasi Umum

Gaji&Upah 2.150.000 9.9

Telp. / Fax. / Listrik 725.000 3.3

Dll 300.00 1.4

Total Biaya Operasional 3.575.000 16.5

LABA Sebelum Pajak : 1.856.858 8.6

PAJAK(pph-25) 0 0.0

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penerapan PSAK 109 ataupun PSAK 45 mengingat masjid adalah termasuk organisasi nirlaba dan masjid merupakan sumber dananya berasal dari zakat, infaq

Inflasi sebesar 0,14 persen di Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2014 dipicu oleh naiknya indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang

Jenis gula yang paling umum digunakan untuk susu cokelat adalah gula pasir (sukrosa), meskipun di pasaran juga terdapat produk susu cokelat yang juga menggunakan jenis gula

enunjukkan pengetahuan sejarah lokal, dari guru yang diteliti rata-rata guru sudah memahami tetapi belum sistematis dalam memberikan penjelasan kepada siswa. Di

Pada masa kanak-kanak dini, hypotonia dapat dengan mudah terlihat oleh ketidakmampuan dari bayi untuk memperoleh segala kontrol kepala ketika ditarik oleh lengan-lengan

Analisis Sensitivitas. Analisis sensitivitas dilakukan dengan kondisi penurunan harga jual produk dan kenaikan harga BBM. Hasil analisis sensitivitas.. menunjukkan bahwa

Jadi, dalam judul skripsi ―Perbedaan Karakteristik Wirausaha Etnis China dengan Wirausaha Pribumi dalam perspektif Ekonomi Islam‖ (Studi di Pasar Kec. Sumber rejo, Kab Tanggamus)‖

status digunakan admin untuk melacak posisi barang yang telah dikirim, menu detail menampilkan detail data table pelacakan barang, menu update digunakan untuk