• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Oktober 014, Nusa Tenggara Timur terjadi inflasi sebesar 0,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,31. Dari dua kota IHK di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang terjadi inflasi sebesar 0,24 persen dengan IHK 113,77 dan Kota Maumere terjadi deflasi sebesar 0,51 persen dengan IHK 110,29 persen.

 Dari 82 kota sampel IHK Nasional, tercatat 74 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,18 persen dengan IHK 120,13 dan terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar 0,06 persen dengan IHK 112,61. Deflasi terbesar terjadi pada Kota Sorong sebesar 1,08 persen dan terendah terjadi pada kota Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen.

 Inflasi di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik sebesai 0,51 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan dan kelompok sandang yang masing-masing naik sebesar 0,38 persen dan 0,31 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok bahan makanan yang masing-masing turun sebesar 0,42 persen dan 0,20 persen.

 Inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2014 Nusa Tenggara Timur sebesar 2,47 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 4,56 persen. Untuk Kota Kupang, inflasi tahun kalender (Januari- Oktober 2014) sebesar 2,64 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 4,86 persen, sedangkan Kota Maumere laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2014) sebesar 1,32 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 2,60 persen.

No. 01/11/53/Th. XVII, 3 November 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

OKTOBER 2014 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,14 PERSEN

(2)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di dua kota sampel IHK Nusa Tenggara Timur, pada Oktober 2014 Nusa Tenggara Timur terjadi inflasi 0,14 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,15 pada September 2014 menjadi 113,31 pada Oktober 2014. Laju inflasi tahun kalender (Januari- Oktober 2014) sebesar 2,47 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 4,56 persen. Kota Kupang Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 113,50 pada September 2014 menjadi 113,77 pada Oktober 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari- Oktober 2014) sebesar 2,64 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 4,86 persen. Sedangkan Kota Maumere Oktober 2014 mengalami deflasi sebesar 0,51 persen atau terjadi penurunan IHK dari 110,85 pada September 2014 menjadi 110,29 pada Oktober 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari- Oktober 2014) sebesar 1,32 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 2,60 persen.

A. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Nusa Tenggara Timur Oktober 2014

Inflasi sebesar 0,14 persen di Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2014 dipicu oleh naiknya indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik sebesar 0,51 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kelompok bahan makanan yang masing-masing turun sebesar 0,42 persen dan 0,20 persen.

Tabel 1.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Oktober 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Okt 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Sep 2014 Okt 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 110,58 113,15 113.31 0.14 2.47 4.56 1 Bahan Makanan 106,12 105,25 105.04 -0.20 -1.02 2.92

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 115,54 119,01 119.15 0.12 3.12 5.05 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 111,26 115,45 116.05 0.51 4.31 7.14

4 Sandang 108,62 111,82 112.16 0.31 3.26 4.13

5 Kesehatan 103,97 105,76 106.16 0.38 2.11 2.63

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 110,19 116,89 116.40 -0.42 5.64 7.05 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 115,55 117,99 118.33 0.29 2.41 2.21

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Oktober 2013

(3)

Gambar 1.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Nusa Tenggara Timur Oktober 2014

Pada Oktober 2013 yang lalu Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,59 persen, dan pada bulan Oktober 2014 ini Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan indeks harga yakni sebesar 0,14 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Inflasi Nusa Tenggara Timur Oktober 2013 – Oktober 2014 -0,20 0,12 0,51 0,31 0,38 -0,42 0,29 0,14 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum

-0,59 0,75 1,36 0,42 1,48 -0,14 -0,03 0,08 0,61 0,96 -0,71 -0,35 0,14 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14 Jul'14 Agt'14 Sep'14 Okt'14

(4)

Menurut kelompok pengeluaran, pemberi andil terbesar dalam pembentukan inflasi di Nusa Tenggara Timur bulan Oktober 2014 adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen, diikuti oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang menghambat laju inflasi Oktober 2014 ini adalah kelompok bahan makanan dengan andil sebesar -0,07 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dengan andil sebesar -0,03 persen.

Tabel 2.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Nusa Tenggara Timur Oktober 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 113.31 0.14

Bahan Makanan 105.04 -0.20 -0.07

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 119.15 0.12 0.02

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 116.05 0.51 0.13

Sandang 112.16 0.31 0.02

Kesehatan 106.16 0.38 0.02

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 116.40 -0.42 -0.03

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 118.33 0.29 0.06

B. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Kupang Oktober 2014

Setelah mengalami deflasi pada bulan September 2014 yang sebesar 0,32 persen, pada bulan Oktober ini Kota Kupang mengalami tekanan inflasi. Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Oktober 2014, Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 113,50 pada bulan September 2014 menjadi 113,77 pada Oktober 2014.

(5)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Kupang Oktober 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Okt 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Sep 2014 Okt 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 110,84 113,50 113.77 0.24 2.64 4.86 1 Bahan Makanan 106,53 105,10 105.16 0.06 -1.29 3.29

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 115,24 118,45 118.56 0.09 2.88 4.24 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 111,65 116,24 116.85 0.52 4.66 7.71

4 Sandang 108,95 112,54 112.93 0.35 3.65 4.45

5 Kesehatan 103,67 105,57 106.02 0.43 2.27 2.68

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 108,73 116,25 115.67 -0.50 6.38 7.94 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 116,43 119,51 120.00 0.41 3.07 2.78

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Oktober 2013

Tekanan inflasi di sumbang oleh hampir semua kelompok pengeluaran, kecuali kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga yang mengalami penurunan indeks harga. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik sebesar 0,52 persen, diikuti oleh kelompok kesehatan yang naik 0,43 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang naik sebesar 0,41 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang turun sebesar 0,50 persen.

Gambar 3.

Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Kupang Oktober 2014

0,06 0,09 0,52 0,35 0,43 -0,50 0,41 0,24 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 Bhn Makanan Makanan Jadi

(6)

Gambar 4.

Perkembangan Inflasi Kota Kupang Oktober 2013 – Oktober 2014

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Kupang Oktober 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 113.77 0.24

Bahan Makanan 105.16 0.06 0.01

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 118.56 0.09 0.01

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 116.85 0.52 0.14

Sandang 112.93 0.35 0.02

Kesehatan 106.02 0.43 0.02

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 115.67 -0.50 -0.04

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 120.00 0.41 0.08

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan inflasi Kota Kupang bulan Oktober 2014 adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil sebesar 0,14 persen, diikuti oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,08 persen.

-0,67 0,60 1,59 0,50 1,46 -0,10 -0,18 0,01 0,81 1,08 -0,87 -0,32 0,24 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14 Jul'14 Agt'14 Sep'14 Okt'14

(7)

Beberapa komoditas utama yang menyumbang andil inflasi terbesar di Kota Kupang antara lain naiknya harga tarif listrik PLN, harga beras, harga sepeda motor, tarif angkutan udara, bahan pelumas/oli, celana panjang bahan drill, cabai merah, ikan tongkol, keramik, dan air kemasan.

Sedangkan komoditas utama yang menghambat laju inflasi di Kota Kupang antara lain turunnya tarif uang sekolah SMP, bawang merah, tomat sayur, cabai rawit, daging ayam ras, bawang putih, gula pasir, ikan kakap merah, jeruk, dan buncis,

C. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Kota Maumere Oktober 2014

Berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Oktober 2014 Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi penurunan IHK dari 110,85 pada bulan September 2014 menjadi 110,29 pada Oktober 2014.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober 2014) sebesar 1,32 persen dan inflasi “year on year” (Oktober 2014 terhadap Oktober 2013) sebesar 2,60 persen. (lihat Tabel 5).

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi Kota Maumere Oktober 2014, Tahun Kalender 2014 danYear on Year

menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi Okt 2014 *) Laju Inflasi tahun Kalender **) Laju inflasi YOY ***) Des 2013 Sep 2014 Okt 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 108,85 110,85 110.29 -0.51 1.32 2.60 1 Bahan Makanan 103,40 106,22 104.22 -1.88 0.79 0.54

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 117,52 122,70 123.02 0.26 4.68 10.45 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 108,67 110,29 110.77 0.44 1.93 3.40

4 Sandang 106,47 107,08 107.14 0.06 0.63 1.97

5 Kesehatan 105,96 107,00 107.10 0.09 1.08 2.28

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 119,78 121,07 121.20 0.11 1.19 1.78 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 109,79 108,00 107.39 -0.56 -2.19 -1.84

*) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2014 terhadap IHK bulan Oktober 2013

Pemicu deflasi bulan Oktober 2014 di Kota Maumere adalah karena turunnya indeks harga pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang masing-masing turun sebesar 1,88 persen dan 0,56 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik sebesar 0,44 persen.

(8)

Gambar 5.

Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Maumere Oktober 2014

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Maumere Oktober 2014

Kelompok Pengeluaran IHK Perubahan

(%) Andil (%)

(1) (2) (3) (4)

Umum 110.29 -0.51

Bahan Makanan 104.22 -1.88 -0.60

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 123.02 0.26 0.04

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 110.77 0.44 0.10

Sandang 107.14 0.06 0.00

Kesehatan 107.10 0.09 0.00

Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 121.20 0.11 0.01

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 107.39 -0.56 -0.07

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap pembentukan deflasi di Kota Maumere adalah kelompok bahan makanan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,60 persen dan kelompok transport, komunikadi dan jasa keuangan dengan andil sebesar -0,07 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi Kota Maumere antara lain turunnya harga ikan layang, kangkung, ikan kembung/gembung, tarif angkutan udara, kacang panjang, bawang merah, tomat sayur, daging ayam ras, kol putih/kubis, dan terong panjang. -1,88 0,26 0,44 0,06 0,09 0,11 -0,56 -0,51 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 Bhn Makanan Makanan Jadi

(9)

Sedangkan komoditas dominan yang menghambat laju deflasi di Kota Maumere antara lain naiknya harga pada komoditas tarif listrik, Mie, ikan selar, daging babi, buku tulis bergaris, sawi hijau, nasi dengan lauk, ikan tongkol, pisang, dan bayam.

Gambar 6.

Perkembangan Inflasi Kota Maumere Oktober 2013 – Oktober 2014

Sebagaimana dengan tahun sebelumnya, Oktober 2013 Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,17 persen, dan pada Oktober 2014 ini Kota Maumere juga mengalami deflasi namun lebih tinggi yakni sebesar 0,51 persen.

-0,17 1,54 0,15 -0,08 1,61 -0,46 0,99 0,58 -0,72 0,13 0,35 -0,55 -0,51 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00

Okt'13 Nov'13 Des'13 Jan'14 Feb'14 Mar'14 Apr'14 Mei'14 Jun'14 Jul'14 Agt'14 Sep'14 Okt'14

(10)

D. Perbandingan Inflasi Bulanan, Inflasi Tahun Kalender, dan Inflasi Year on Year

Pada bulan Oktober 2014 ini Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,51 persen. Provinsi Nusa Tenggara Timur (gabungan dua kota IHK) mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) Nusa Tenggara Timur tahun 2014 yang sebesar 2,47 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Demikian juga Kota Kupang inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2014 yang sebesar 2,64 persen juga lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada tahun tahun-tahun sebelumnya.

Tabel 7.

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on year

di Maumere, Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur Oktober 2010-2014

Tahun Maumere Kupang Nusa Tenggara Timur

(1) (2) (3) (4)

Inflasi Bulanan (Oktober)

2010 -0,20 -0,18 -0,18

2011 0,20 -0,03 0,01

2012 0,66 -0,44 -0,26

2013 -0,17 -0,67 -0,59

2014 -0,51 0,24 0,14

Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober) 2010 7,63 8,62 8,46 2011 4,59 3,13 3,36 2012 6,52 3,04 3,61 2013 4,48 6,49 6,16 2014 1,32 2,64 2,47

Inflasi Year on Year

2010 7,16 9,85 9,41

2011 5,42 4,40 4,57

2012 8,56 4,23 4,93

2013 4,45 8,62 7,93

(11)

E. Inflasi Beberapa Kota di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

Dari 24 kota sampel IHK Nasional di Kawasan Timur Indonesia pada bulan Oktober 2014 ini, 21 kota mengalami inflasi dan 3 kota deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Mamuju sebesar 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sorong sebesar 1,08 persen dan terendah terjadi di kota Bima sebesar 0,47 persen.

Tabel 8.

Indeks Haga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota di Kawasan Timur Indonesia Oktober 2014 (2012=100)

Kota IHK (%) Inflasi Tahun Kalender Inflasi 2014 (%) 1 2 3 4 TUAL 120.13 2.18 6.85 MANADO 112.47 1.42 3.99 PALU 116.63 1.31 5.60 TERNATE 118.13 0.96 5.61 JAYAPURA 113.88 0.71 2.30 SINGARAJA 119.56 0.66 5.13 BAU-BAU 116.07 0.66 6.05 DENPASAR 112.35 0.63 4.24 MAKASSAR 111.93 0.43 4.26 PARE-PARE 111.37 0.43 3.48 MANOKWARI 110.55 0.41 3.79 PALOPO 111.76 0.38 4.48 GORONTALO 110.01 0.36 1.31 MATARAM 113.57 0.30 3.62 BULUKUMBA 120.34 0.29 4.86 MERAUKE 117.08 0.25 6.13 KUPANG 113.77 0.24 2.64 KENDARI 110.63 0.18 2.28 AMBON 112.03 0.15 4.01 WATAMPONE 112.96 0.13 4.17 MAMUJU 112.61 0.06 3.97 BIMA 117.60 -0.47 4.98 MAUMERE 110.29 -0.51 1.32 SORONG 113.96 -1.08 4.92

(12)

F. Inflasi Kota-kota Sampel IHK Nasional

Dari 82 kota sampel IHK Nasional, sebanyak 74 kota mengalami inflasi dan sisanya, 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 2,18 persen dan terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di kota Sorong sebesar 1,08 persen dan terkecil di kota Tanjung Pandan, masing-masing sebesar 0,12 persen.

Tabel 9.

Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di 82 Kota Oktober 2014 (2012=100)

Kota IHK Inflasi 2014*) Kota IHK Inflasi 2014*)

TUAL 120.13 2.18 6.85 MANOKWARI 110.55 0.41 3.79

MANADO 112.47 1.42 3.99 DKI JAKARTA 114.58 0.40 4.54

PALU 116.63 1.31 5.60 BOGOR 114.62 0.40 3.35

TANGERANG 120.32 1.23 6.06 MALANG 114.28 0.40 3.71

PADANG 118.68 1.18 5.37 BENGKULU 118.39 0.39 5.37

TERNATE 118.13 0.96 5.61 BANDA ACEH 110.96 0.38 4.19

TEGAL 111.69 0.95 4.56 PALOPO 111.76 0.38 4.48

CILEGON 116.31 0.88 5.74 SERANG 117.43 0.37 6.18

BANDAR LAMPUNG 114.07 0.83 4.39 TARAKAN 121.48 0.37 7.36 MEULABOH 117.89 0.82 5.81 PADANGSIDIMPUAN 113.36 0.36 2.93 BUNGO 114.03 0.80 4.38 BEKASI 112.95 0.36 3.52 PALEMBANG 111.49 0.80 3.31 GORONTALO 110.01 0.36 1.31 MEDAN 115.69 0.71 3.76 TASIKMALAYA 112.96 0.33 4.38 JAYAPURA 113.88 0.71 2.30 PALANGKARAYA 113.19 0.33 3.90 SIBOLGA 114.57 0.69 3.97 KEDIRI 114.15 0.32 3.14

TANJUNG PINANG 115.20 0.66 3.77 SUKABUMI 114.72 0.31 4.19

SINGARAJA 119.56 0.66 5.13 MATARAM 113.57 0.30 3.62

BAU-BAU 116.07 0.66 6.05 BATAM 112.28 0.29 3.26

SUMENEP 112.89 0.65 3.98 BULUKUMBA 120.34 0.29 4.86

LUBUKLINGGAU 110.76 0.64 3.98 PEMATANG SIANTAR 116.51 0.28 3.11 DENPASAR 112.35 0.63 4.24 YOGYAKARTA 113.54 0.28 3.58 SAMARINDA 115.91 0.60 2.94 MERAUKE 117.08 0.25 6.13 PEKANBARU 115.15 0.56 4.53 KUPANG 113.77 0.24 2.64 BANJARMASIN 112.46 0.56 3.92 TANJUNG 112.79 0.20 4.95 TEMBILAHAN 120.77 0.55 7.14 CILACAP 117.29 0.19 4.71 SEMARANG 114.40 0.55 4.57 METRO 122.46 0.18 2.78 LHOKSEUMAWE 111.50 0.53 4.78 CIREBON 113.92 0.18 4.16 JAMBI 114.49 0.51 3.70 KENDARI 110.63 0.18 2.28 BANYUWANGI 113.42 0.51 2.74 AMBON 112.03 0.15 4.01 DEPOK 114.42 0.50 3.38 BANDUNG 112.99 0.14 3.97 BUKITTINGGI 113.77 0.49 5.13 WATAMPONE 112.96 0.13 4.17 SURABAYA 113.80 0.49 4.23 JEMBER 112.34 0.12 2.78 SURAKARTA 112.57 0.46 4.06 MAMUJU 112.61 0.06 3.97

PROBOLINGGO 114.72 0.46 3.19 TANJUNG PANDAN 120.95 -0.12 7.90

MADIUN 112.62 0.46 3.53 PONTIANAK 117.22 -0.42 4.90

KUDUS 119.60 0.43 4.60 BIMA 117.60 -0.47 4.98

MAKASSAR 111.93 0.43 4.26 SINGKAWANG 113.77 -0.48 6.03 PARE-PARE 111.37 0.43 3.48 BALIKPAPAN 115.05 -0.48 3.93

DUMAI 115.50 0.42 4.81 MAUMERE 110.29 -0.51 1.32

PURWOKERTO 113.49 0.41 3.56 PANGKAL PINANG 114.04 -0.68 3.00

SAMPIT 113.41 0.41 4.38 SORONG 113.96 -1.08 4.92

(13)

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

Telp (0380) 826289,821755, e-mail : bps5300@bps.go.id distribusi5300@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pandangan “whole language” membaca tidak diajarkan sebagai suatu pokok bahasan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dalam

Refleksi siklus kedua terlihat semua tindakan dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan (observasi) dapat di simpulkan bahwa tahap tindakan yang

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4) Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Batang Napier untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVC siklus.. I menunjukkan adanya peningkatan

Seiring dengan perkembangan isu perempuan, di tahun 1998- 2014 Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mendampingi dan berusaha memberikan pandangannya khusus terkait

Mengeksplorasi simbol-simbol yang ditampilkan oleh televisi Metro TV dalam menampilkan pesan dakwah yang disampaikan oleh dua Ulama Islam Indonesia dalam acara Mata

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC