• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Antar Kabupaten/Kota Se-Karisidenan Surakarta Tahun 2008 – 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Antar Kabupaten/Kota Se-Karisidenan Surakarta Tahun 2008 – 2015"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-KARISIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2008 – 2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

AYU DIAN PERTIWI B300140152

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-KARISIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2008 – 2015

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Oleh:

AYU DIAN PERTIWI B300140152

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-KARISIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2008-2015 Oleh:

AYU DIAN PERTIWI B300140152

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 09 Juni 2018

Dan telah dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Maulidyah IH., MS ( )

(Ketua)

2. Muhammad Arif., SE., MEc., Dev ( )

(Sekretaris)

3. Drs. Yuni Prihadi Utomo., MM ( )

(Anggota I)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Syamsudin, M.M. NIDN. 017025701

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 10 Juni 2018 Penulis,

(5)

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ANTAR KABUPATEN/KOTA SE-KARISIDENAN SURAKARTA

TAHUN 2008 – 2015 ABSTRAK

Ketimpangan distribusi pendapatan antara masyarakat berpenghasilan rendah dengan masyarakat berpenghasilan tinggi merupakan masalah yang sering terjadi di negara berkembangan sepeerti Indonesia. Ketimpangan distribusi pendapatan merupakan masalah pembangunan ekonomi yang dapat di pengaruhi oleh banyak hal.

Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Antar Kabupaten/Kota Se-Karisidenan Surakarta Tahun 2004-2015”. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel independen yaitu jumlah penduduk miskin, IPM, dan UMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat ketimpangan dan besarnya pengaruh jumlah penduduk miskin, IPM, UMK terhadapad tingkatb ketimpangan pendapatan di karisidenan Surakarta tahun 2004-2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Data yang digunakan berupa cross section 7 kabupaten/kota dan time series selama 2008-210. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Indeks pembangunan manusia dan Upah Minimum berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan jumlah penduduk miskin tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin.

Kata Kunci: Ketimpangan Pendapatan, Kemiskinan, IPM, UMK ABSTRACT

The inequality of income distribution between low-income and high-income communities is a common problem in developing countries such as Indonesia. The inequality of income distribution is a matter of economic development that can be influenced by many things.

In this study the authors take the title "Analysis Inequality Distribution Income And Factors Affecting Inter District / City Se-Karisidenan Surakarta Year 2004-2015". This study uses 3 (three) independent variables, namely the number of poor people, human development index, and minimum wage. This study aims to determine the level of inequality and magnitude of the influence of the number of poor people, human development index, minimum wage against the level of income inequality in Surakarta residency 2004-2015. This research is a quantitative research using secondary data obtained from Central Bureau of Statistics of Central Java. The data used in the form of cross section 7 districts / cities and time series during 2008-210. The method of analysis used in this research is panel data regression analysis. The results of this study indicate that the Human Development Index and Minimum Wages have a significant effect on

(6)

income inequality. While the number of poor people does not significantly affect the number of poor people.

Keywords: Inequality Income, Poverty, Human Development Index, Minimum Wage Keywords : Inequality of income, Human Development Index, Poverty Level, Inflation.

1. PENDAHULUAN

Ketimpangan distribusi pendapatan antara masyarakat berpenghasilan tinggi dan masyarakat berpenghasilan rendah merupakan masalah yang sering terjadi di negra berkembang seperti Indonesia. Permasalahan ketimpangan pendapatan tidak dapat di pisahkan dengan masalah kemiskinan.

Di Indonesia ketimpangan ekonomi sudah di dibicarakan sejak 1970-an. Banyak kajian dan pemikiran agar pertumbuhan ekonomi juga bisa menciptakan pemerataan, yang akhirnya mengurangi ketimpangan dan kemiskinan. Namun banyak orang merasakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi gagal untuk mengurangi bahkan menghilangkan besarnya kemiskinan dan ketimpangan khususnya di Negara Sedang Berkembang (Lincolin 2010).

Kondisi seperti ini merupakan tantangan pembangunan yang harus di hadapi karena masalah ketimpangan dapat menjadi penghalang dalam melaksanakan pembangunan ekonomi nasional yang berlandaskan pemerataan. Maka dari itu masalah ketimpangan tidak dapat dihilangkan melainkan hanya dapat dikurangi. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi demi terlaksananya pembanguan ekonomi yang berlandaskan pemerataan.

Provinsi Jawa Tengah tidak lepas dari masalah ketimpangan distribusi pendapatan terutama di karisidenan Surakarta. Secara geografis karisidenan Surakarta terdiri dari tujuh kabupaten/kota yaitu kabupaten Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Boyolali, dan Klaten. Aspek yang penting untuk diperhatiakan selain peningkatan pendapatan adalah pemertaan,

(7)

karena salah satu tujuan pembangunan nasional adalah pemerataan pendapatan.

Tabel 1.1

Distribusi Pendapatan (Indeks Gini) Kabupaten/Kota Karisidenan Surakarta tahun 2008-2015 Wilayah 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Boyolali 0,28 0,26 0,27 0,36 0,38 0,40 0,30 0,30 Klaten 0,31 0,23 0,25 0,32 0,33 0,34 0,36 0,36 Sukoharjo 0,24 0,25 0,30 0,33 0,35 0,34 0,35 0,35 Wonogiri 0,27 0,29 0,29 0,35 0,32 0,34 0,33 0,33 Karanganyar 0,29 0,31 0,29 0,37 0,40 0,33 0,36 0,36 Sragen 0,27 0,24 0,28 0,35 0,37 0,35 0,33 0,33 Surakarta 0,27 0,27 0,34 0,33 0,37 0,35 0,36 0,36 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Pada table 1.2 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata koefisien gini karisidenan Surakarta pada tahun 2008-2015 adalah sebesar 0,32 hal ini menunjukan bahwa tingkat ketimpangan rendah karena nilai koefisien gini kurang dari 0,4. Ketimpangan pendapatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menyebabkan naiknya ataupun turunya nilai ketimpangan itu sendiri.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Tingkat pendapatan rata-rata dan ketimpangan pendapatan adalah kemiskinan. Banyak atau sedikitnya penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. Semakin tinggi garis kemiskinan maka penduduk miskin akan semakin banyak dan sebaliknya (Maipita, 2014).

Selain kemiskinan ketimpangan pendapatan di karisidenan Surakarta juga dapat di pengaruhi oleh Indeks pembangunan manusia (IPM) dan Upah Minimum.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SE-KARISIDENAN SURAKARTA TAHUN 2008 - 2015”.

(8)

2. METODE PENELITIAN

2.1 JENIS DAN SUMBER DATA

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dengan tipe data panel. Penelitian ini menggunakan data time series dengan kurun waktu 8 tahun (t=8) yaitu pada tahun 2008 sampai 2015, dan data cross section dengan tempat penelitian ditujuh kabupaten/kota (n=7). Jadi total data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 x 7 = 56

Data yang digunakan diperoleh dari berbagai instasi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah data jumlah penduduk miskin, indeks pembangunan manusia, upah minimum dan Indeks Gini di Karisidenan Surakarta pada tahun 2008-2015.

2.2 METODE ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi data panel dengan aplikasi E-Views 7.1. Data panel atau pooled merupakan gabungan dari dua data yaitu data runtut waktu (timeseries) dan data cross section. Berikut adalah persamaan regresi Data panel :

IGit = β0 + β1IMPit + β2JPMit + β3UMRit + uit Keterangan :

IG : Koefisien Indeks Gini untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t JMP : Jumlah penduduk miskin untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

IPM : Indeks pembangunan manusia untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

UMR : Upah minimum regional untuk wilayah i dan waktu ke-t

(9)

t : Menunjukan deret waktu 2008-2015 βα : Koefisien

β1,2,3 : Koefisien masing-masing variabel

 : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati

3. HASIL DAN PEMBAHSAN

Tabel 4.4

Hasil Regresi Data Panel Variabel Koefisien Model

PLS FEM REM

C 0,401347 0,842452 0,401347

IPM -0,002231 -0,007841 -0,002231 JPM -0,000191 -0,000441 -0,000191

UMK 1,25E-07 1,19E-07 1,25E-07

Error term 0,066506 0,054094 0,066506

R2 0,326672 0,452331 0,326672

Prob F statistik 0,000118 0,000501 0,000118 Sumber: Output data panel menggunakan E-views8

Berdasarkan hasil dari Uji Chow dan Uji Hausman didapatkan hasil bahwa model mengikuti Fixed Effect Model (FEM). Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut dengan Uji Hipotesis yang terdiri dari Uji kebaikan model dan uji validasi pengaruh. Pada table diatas dapat diketahui bahwa slope Indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar -0,007841 dengan p-value 0,0116, slope jumlah penduduk miskin (JPM) sebesar -0,000441 dengan p-value 0,3108, slope upah minimum (UMK) sebesar 1,25E-07 (0,000000119) dengan p-value 0,0103. Dengan signifikansin sebesar α = 0,10.

Pengujian dilakukan dengan variabel p-value IPM sebesar 0.0116 < 0,10 maka H0 ditolak variabel IPM memiliki pengaruh signifikan. Variabel JPM sebesar 0.3108> 0,10 maka H0 diterima variabel JPM tidak memiliki pengaruh signifikan. Variabel UMK sebesar 0.0103 < 0,10. maka H0 ditolak vriabel UMK memiliki pengaruh signifikan.

(10)

Hasil uji F dilakukan dengan Prob. F-statistic sebesar 0,000501 < 0,10. H0 ditolak maka model yang dipakai eksis. Variabel IPM, JPM, dan UMK secara simultan atau bersam-sama berpengaruh terhadap variabel ketimpangan pendapatan (IG).

Berdasarkan hasil regresi FEM menunjukan bahwa nilai R-square (R2) sebesar 0,452331 atau 45,23%. Artinya variabel independent dalam model yaitu IPM, Jumlah Penduduk Miskin, dan Upah Minimum mampu menjelaskan variasi tingkat ketimpangan pendapatan sebesar 0,452331 atau 45,23%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 0,547669 atau 54,77% variasi dari tingkat ketimpangan pendapatan dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

3.1.Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Berdasarkan hasil dari estimasi data panel menunjukan bahwa variabel IPM mempengaruhi tingkat ketimpangan pendapatan. IPM berpengaruh negative dan signifikan artinya apabila variabel IPM di karisidenan Surakarta naik maka dapat menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arif1 dan Rossy Agustin Wicaksani (2017) yang berjudul “Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” penelitian ini menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan.

3.2.Upah Minimum

Berdasarkan hasil dari estimasi data panel menunjukan bahwa variabel UMK mempengaruhi tingkat ketimpangan pendapatan. UMK berpengaruh positif dan signifikan artinya apabila variabel UMK di karisidenan Surakarta naik maka dapat meningkatkan tingkat ketimpangan pendapatan.

(11)

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusli Abdulah (2013) yang berjudul “Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan di provinsi Jawa Tengah tahun 2003-2011”.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian model dengan menggunakan uji Chow menunjukan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada model PLS. Selanjutnya, dengan menggunakan uji Hausman menunjukan bahwa model FEM lebih tepat digunakan daripada model REM. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model FEM.

2. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,10 variabel indeks pembangunan manusia dan upah minimum kabupaten memiliki pengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan, sedangkan variabel jumlah penduduk miskin tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di karisidenan Surakarta pada tahun 2008-2015.

4.2.Saran

1. Bagi pemerintah

Berdasarkan dari angka indeks Gini dan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan pemerintah daerah di kabupaten/kota karisidenan Surakarta dapat membuat kebijakan untuk memperkecil angka ketimpangan pendapatan, yaitu dengan cara meningkatkan potensi yang dimiliki di pada setiap daerah di karisidenan Surakarta. Seperti dengan memaksimalkan sumber daya alam yang ada, dan mengkatkan Sumber daya manusia (SDM).

2. Bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan ketimpangan pendapatan diharapkan dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut baik dengan

(12)

menambahkan variabel ataupun model analisis agar mendapatkan hasil yang lebih sempurna dan bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, R., 2013. Faktor-faktor yang memengaruhi ketimpangan pendapatan di jawa tengah. JEJAK (journal of economics and Policy), 6(1), pp.42–53. Available at: http://dx.doi.org/10.15294/jejak.v6i1.3747 Received:

Arif, M. & Wicaksani, R.A., 2017. Ketimpangan Pendapatan Propinsi Jawa Timur dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Urecol, pp.323–328.

Badan Pusat Statistik. 2017. Jawa Tengah Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.

Boediono, 1992. Teori pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Borjas, G. j., 2010. Labor Economic, New York: Mc Graw Hill.

Cahyono, S.A. & Wijaya, W.W., 2014. Pendapatan Antar Kabupaten DI Sub Das Bengawan Solo Hulu. , 11(1).

Dumairy, 1999. Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga.

Frisdiantara, C. & Muklis, I., 2016. Ekonomi Pembangunan: Sebuah kajian Teoritis dan Empiris, Malang: Universitas Kanjuruhan Malang.

Gujarati, D.N. & Porter, D.C., 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika, Jakarta: Salemba Empat.

Hidayat, E.P.L.P., 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi-Provinsi di Indonesia (Metode Kointegrasi). Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2(2), pp.14–27.

Juanda, B. & Junaidi, 2012. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasinya, Bogor: IPB Press.

Kuncoro, M., 2000. Ekonomi Pembangunan Teori Masalah dan Kebijakan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

(13)

Kuznets, S., 1955. Economic Growth and Income Inequality. The American Economic review, XLV(1), pp.1–28. Available at:

http://www.jstor.org/stable/1811581 .%0AAccessed:

Lincolin, A., 1999. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: STIE YKPN. Lincolin, A., 2010. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: STIE YKPN.

Maipita, I., 2014. Mengukur Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Nangarumba, M., 2015. Analisis Pengaruh Struktur Ekonomi , Upah Minimum Provinsi , Belanja Modal , dan Investasi Terhadap Ketimpangan Pendapatan di Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2005-2014. JESP, 7(2), pp.9–26. Stewart, F., 2000. Income Natons Conference On Trade And Development,

Bangkok: UNITED NATIONS CONFERENCE ON TRADE AND DEVELOPMENT.

Sudarlan, 2015. Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan dan Kemiskinan di Indonesia. , 11(1), pp.3096–3103.

Sukirno, S., 1994. Pengantar Teori Ekonomika Makro, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukirno, S., 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: Rajawali Per. Sukirno, S., 2005. Mikro Ekonomi Teori pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sukirno, S., 2007. Makroekonomi Moderen, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suryawati, C., 2005. Memahami kemiskinan secara multidimensional. Jmpk, 8(3),

pp.121–129.

Suwarto, 2003. Hubungan Industrial dalam Praktek, Jakarta: Asosiasi Hubungan Industrial Indonesia.

Tambunan, T., 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan temuan Empiris, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Todaro, M.P., 2000. Pembangunan Ekonomi 1, Jakarta: Bumi Aksara.

Todaro, M.P., 2006. Pembangunan Ekonomi Di Dubia Ketiga, Jakarta: Erlangga. Todaro, M.P., 2008. Pembangunan Ekonomi 9th ed., Erlangga.

(14)

Widarjono, A., 2010. Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya 4th ed., Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Winarno, W.W., 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika Dengan Eviews, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Winarno, W.W., 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YK.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang sama yaitu jalur lintasan penambangan yang

Jika nukleofil menyerang dari arah belakang molekul substrat, ketiga gugus yang terikat pada atom karbon dengan hibridisasi sp 3 berubah posisi menjadi datar pada

Aplikasi penilaian kinerja berdasarkan sasaran kerja pegawai negeri sipil pada Kantor Pertanahan Kabupaten Lamongan ini diharapkan dapat membantu pihak Kantor

Sebaliknya kemahiran berucap boleh dipupuk dan diasah melalui proses pemelajaran, pendedahan dan amalan dengan panduan dan bimbingan dari pengucap-pengucap yang

Hasil analisis spasial citra Landsat 7 ETM+ tahun 2009 dari Pulau Batam, Tarakan dan Ternate diperoleh karakteristik yang berbeda dari pola, distribusi dan luas ruang terbuka hijau

mempunyai variabel hanya satu, variabelnya berpangkat satu, dihubungkan dengan tanda sama dengan, dan merupakan kalimat ter- buka; (e) Subjek laki-laki menjelaskan bahwa

Laporan Penelitian Evaluasi Kenyamanan Termal Pada Ruang Dalam Bangunan Gading Nias Residence (Studi kasus: Tower Crysant).. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | i

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Subjek KF mengalami kesulitan fakta berkaitan dengan ketidakmapuan menginterpretasi hasil akhir yang diperoleh; (2) subjek KK mengalami