• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BBM

(BANTUAN BELAJAR MAHASISWA) PADA POLITEKNIK NEGERI PADANG MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION

MAKING

Rika Idmayanti1

ABSTRACT

Padang State Polytechnic along with the Directorate General of Higher Education, Ministry of National Education to work together on an ongoing basis providing scholarships Student Learning Assistance (BBM) to students who are less able Not all who enroll as eligible recipients that will be accepted , only who meet the criteria just who will receive scholarships of fuel. For the PNP requires a Decision Support System that can determine whether or not a student receives a scholarship of fuel. Decision Support System is made with a model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Simple Additive Weighting method (SAW). On each - each criterion determined the weight value calculation that consists of five fuzzy number, namely Very Low (SR), Low (R), Medium (S), High (H), and Very High (ST). Then a ranking process that will determine the optimal alternative and accurate. DSS applications are standalone applications using the programming language Java 2 Standard Edition and Relational Database Management Systems MySQL Server.

Keywords: Decision Support Systems, Scholarship, Student Learning Assistance, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making, Simple Additive Weighting

INTISARI

Politeknik Negeri Padang beserta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama secara berkesinambungan memberikan bantuan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) kepada para mahasiswa yang kurang mampu Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa yang akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa BBM. Untuk itu PNP memerlukan sebuah Sistem Pendukung Keputusan yang bisa menentukan layak atau tidaknya seorang mahasiswa menerima beasiswa BBM. Sistem Pendukung Keputusan ini dibuat dengan model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Pada masing - masing kriteria ditentukan perhitungan nilai bobot yang terdiri dari lima bilangan fuzzy, yaitu Sangat Rendah (SR), Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (ST). Kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal dan akurat. Aplikasi SPK merupakan aplikasi standalone menggunakan bahasa pemrograman Java 2 Standard Edition dan Relational Database Management System MySQL Server.

1

(2)

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, Bantuan Belajar Mahasiswa, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making, Simple

(3)

PENDAHULUAN

Mengacu pada Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan Nasional, mengupayakan pemberian bantuan biaya pendidikan dan beasiswa bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu membiayai pendidikan. Program bantuan biaya pendidikan dan beasiswa ini dilaksanakan sesuai dengan prinsip 3T, yaitu: Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu. Salah satu jenis beasiswa yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional adalah beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). Beasiswa ini dikhususkan bagi mahasiswa yang berasal dari orang tua/wali kurang mampu.

Politeknik Negeri Padang (PNP), sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi berusaha untuk meningkatkan akses dan pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswanya, dan PNP juga berusaha mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah karena kurang mampu membiayai pendidikan. Oleh sebab itu Politeknik Negeri Padang beserta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama secara berkesinambungan memberikan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) kepada mahasiswa ekonomi kurang mampu. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa yang akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa BBM.

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon penerima beasiswa diantaranya kriteria sosial ekonomi, kemampuan akademik dan kegiatan extra kurikuler serta adanya pengurangan nilai jika mahasiswa

yang bersangkutan mengalami pelanggaran disiplin kampus dan masing- masing kriteria ini juga memiliki atribut-atribut penilaian.

Disebabkan jumlah peserta yang mengajukan beasiswa banyak serta indikator kriteria yang banyak juga, maka PNP berusaha mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering muncul seperti kurang tepat sasaran dan akuratnya penyaluran beasiswa BBM terhadap mahasiswa, misalnya mahasiswa yang sebenarnya tidak layak mendapatkan beasiswa namun mendapatkan beasiswa, sebaliknya mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa karena kurang mampu tetapi tidak mendapatkan beasiswa.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya kesalahan dalam pemberian beasiswa maka PNP membutuhkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa. Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan dapat membantu penentuan siapa yang berhak untuk mendapatkan beasiswa BBM sehingga hasil penyeleksian calon penerima beasiswa menjadi lebih akurat, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk Sistem Pendukung Keputusan adalah dengan menggunakan model Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making (FMADM)

dengan metode Simple Additive

Weighting (SAW). Adapun aplikasi

yang dirancang untuk sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Java 2 Standard Edition sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai Database Management

System (DBMS). Penelitian

dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang

(4)

akan menentukan alternatif yang optimal dan akurat.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM)

Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa adalah beasiswa yang dikhususkan bagi mahasiswa yang orang tua/walinya kurang mampu. Tujuan dari beasiswa ini adalah : a. Meningkatkan akses dan

pemerataan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi warga negara Indonesia.

b. Mengurangi jumlah mahasiswa yang putus kuliah, karena kurang mampu membiayai pendidikan. c. Meningkatkan prestasi dan

motivasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kurikuler.

Persyaratan umum beasiswa BBM: a. Diberikan dengan

mempertimbangkan prestasi dan latar belakang kemampuan ekonomi orang tua kepada mahasiswa:

b. Jenjang S1/ Diploma IV paling rendah duduk pada semester II dan dan paling tinggi duduk pada semester VIII dan Diploma III, paling rendah duduk pada semester II dan paling tinggi duduk pada semester VI.

c. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor/Ketua/Direktur atau pimpinan perguruan tinggi yang berwenang untuk mendapatkan beasiswa

Sistem Pendukung Keputusan Tujuan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan

1. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.

2. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.

3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

Karakteristik SPK 1. Adaptability 2. Flexibility 3. User friendly

4. Support Intelligence, design,

choice

5. Effectiveness FMADM

FMADM (Fuzzy Multiple Attribute Decision Making) adalah

suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif.

Masing masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. (Kusumadewi, 2007). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM antara lain (Kusumadewi, 2006):

a. Simple Additive Weighting

(5)

b. Weighted Product (WP)

c. ELECTRE

d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS)

e. Analytic Hierarchy Process

(AHP)

Algoritma Fuzzy MADM adalah: 1. Memberikan nilai setiap alternatif

(Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang

sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp.

3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij)

dari alternatif Ai pada atribut Cj

berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit =MAKSIMUM atau atribut biaya/cost=MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom

atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom,

sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap

kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.

4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)

dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih( Kusumadewi ,

2007).

Simple Additive Weighting Method (SAW)

Metode SAW dikenal juga dengan istilah metode penjumlahan terbobot .Konsep dasar metode

SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

.

(1

)

Nilai preferensi untuk setiap

alternatif (Vi) diberikan sebagai: Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan

bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Keterangan :

rij = nilai rating kinerja

ternormalisasi

xij = nilai atribut yang dimiliki dari

setiap kriteria

max i xij = nilai terbesar dari setiap

kriteria

min i xij = nilai terkecil dari setiap

kriteria

benefit = jika nilai terbesar adalah

terbaik

cost = jika nilai terkecil adalah

terbaik

dimana rij adalah rating kinerja

ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: n

Vi = Σ wj rij (2) j=1

Keterangan :

Vi = rangking untuk setiap alternatif

wj = nilai bobot dari setiap kriteria

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

Nilai Vi yang lebih besar

mengindikasikan bahwa alternatif Ai

lebih terpilih.

Langkah Penyelesaian

Penelitian ini menggunakan Fuzzy MADM dengan metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1. Menentukan kriteria dan bobot

(6)

2. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang

sudah ditentukan, dimana nilai i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

3. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp.

4. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij)

dari alternatif Ai pada atribut Cj

berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit =MAKSIMUM atau atribut biaya/cost=MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom

atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom,

sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap

kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.

Melakukan proses perankingan untuk setiap alternatif (Vi)

dengan cara mengalikan nilai bobor (wi) dengan nilai rating

kinerja ternormalisasi (rij).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian pencangan dan pembangunan Sistem Pendukung Keputusan penentuan penerima beasiswa BBM dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Mengumpulkan dan

mempelajari

Studi Pustaka dilakukan untuk

mengumpulkan dan

mempelajari referensi dan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibangun.

2. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan fungsional dan non fungsional yang diinginkan dari sistem. 3. Perancangan

Perancangan terdiri dari perancangan arsitektur seperti perancangan kriteria-kriteria dan nilai bobot masing-masing kriteria, perancangan data, perancangan antarmuka dan perancangan prosedural aplikasi.

4. Implementasi

Graphical User Interface (tatap

muka pengguna) SPK diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan teknologi Java 2 Standard Edition dan Relational Database

Management System

menggunakan MySQL Server. 5. Pengujian

Setelah program aplikasi SPK selesai dibuat, selanjutnya dilakukan proses pengujian. Penggujian dilakukan pada komputer standalone. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan output yang diharapkan serta mempunyai hasil yang akurat. Pengujian ini dimulai dengan membuka Frame Utama (Main

Frame) kemudian menguji

akses menu aplikasi SPK, pengujian kriteria dan bobot masing-masing kriteria, serta perankingan nilai bobot masing-masing pelamar beasiswa 6. Perbaikan Aplikasi

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi jika ditemukan kelemahan-kelemahan dan kekurangan aplikasi maka dilakukan perbaikan program aplikasi SPK.

7. Publikasi

Jika proses perbaikan telah selesai selanjutnya dilakukan publikasi melalui pembuatan jurnal.

(7)

Analisis FMADM dengan Metode SAW

Pada proses penyeleksian alternatif pelamar beasiswa terbaik menggunakan model Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making (FMADM)

dengan metode Simple Additive

Weighting (SAW) diperlukan

perhitungan nilai kriteria-kriteria dan bobot masing-masing kriteria sehingga didapat alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak menerima beasiswa berdasarkan nilai bobot kriteria-kriteria yang ditentukan. Sehingga beasiswa yang diberikan benar-benar bersifat akurat dan tepat sasaran.

Kriteria dan Bobot

Model Fuzzy MADM dan metode SAW memerlukan kriteria yang akan dijadikan bahan perhitungan pada proses perankingan.

Tabel 1. Kriteria Kriteria Keterangan

C1 Penghasilan Orang Tua

C2 Status Rumah

C3

Kondisi Rumah Orang Tua

C4

Jumlah Tanggungan Keluarga

C5 Status Hidup Orang Tua

C6 Tingkat di Politeknik

C7 IPK

Dari masing-masing kriteria ditentukan perhitungan nilai bobot. Pada bobot terdiri dari lima bilangan

fuzzy, yaitu Sangat Rendah (SR),

Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (ST) seperti terlihat pada Gambar 1

Gambar 1. Grafik Penilaian Bobot

Tabel kriteria dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Penghasilan Orang Tua

(C1)Penghasilan

Ortu Bilangan Fuzzy Nilai

< 1.000.000 Sangat Rendah (SR) 0 > 1.000.000 – 2.000.000 Rendah (R) 2.5 > 2.000.000 – 3.000.000 Sedang (S) 5 > 3.000.000 – 5.000.000 Tinggi (T) 7.5 < 5.000.000 Sangat Tinggi (ST) 10

Tabel 3 Status Rumah (C2Status Rumah Bilangan Fuzzy Nilai Penampungan/Numpang Tinggal/Panti Asuhan Sangat Rendah 2,5 Menyewa/Kontrakan Rendah (R) 2.5

Milik Keluarga Sedang (S) 5

Rumah Dinas Tinggi (T) 7.5

Hak Milik Pribadi Sangat

Tinggi (ST) 10

Tabel 4 Kondisi Rumah Orang Tua (C3) Kondisi Rumah Orang Tua Bilangan Fuzzy Nilai Pondok Sangat Rendah 0 Rumah Kayu/Semi Permanen Rendah (R) 2.5 Permanen Belum di Plester Sedang (S) 5 Permanen(Sudah Selesai) Tinggi (T) 7.5 Real Estate/Rumah Mewah Sangat Tinggi (ST) 10 0 2.5 5 7.5 10 10 SR R S T ST ST

(8)

Tabel 5. Jumlah Tanggungan Keluarga (C4) Jumlah Tanggungan Keluarga Bilangan Fuzzy Nilai

<= 2 Jiwa Sangat Sedikit 0

3 - 4 Jiwa Sedikit (SD) 2.5

5 - 6 Jiwa Sedang (S) 5

7 - 9 Jiwa Banyak (T) 7.5

>=10 Jiwa Sangat

Banyak(ST) 10

Tabel 6. Status Hidup Orang Tua (C5) Status

Orang Tua

Bilangan

Fuzzy Nilai

Yatim Piatu Sangat

Rendah 0

Yatim (Ayah

Meninggal) Rendah (R) 2.5

Piatu (Ibu

Meninggal) Sedang (S) 5

Ayah dan Ibu

Cerai Tinggi (T) 7.5

Ayah Ibu Masih Hidup

Sangat Tinggi

(ST) 10

Tabel 7. Tingkat di Politeknik Negeri Padang (C6)Tingkat di Politeknik Bilangan Fuzzy Nilai I Rendah (R) 2.5 II Sedang (S) 5 III Tinggi (T) 7.5 IV Sangat Tinggi (ST) 10

Tabel 8 IPK (Tingkat II dan III) (C7) IPK Bilangan Fuzzy Nilai IPK >= 2.00 – 2.25 Sangat Rendah 0 IPK >= 2.25 – 2.50 Rendah (R) 2.5 IPK >= 2.50 – 3.00 Sedang (S) 5 IPK >= 3.00 – 3.50 Tinggi (T) 7.5 IPK >= 3.50 – 4.00 Sangat Tinggi (ST) 10

Tabel 9. Contoh Data 3 orang Pelamar yang Mengajukan Beasiswa BBM P.hasil an Ortu Statu s rmhs Kondi si Rmh Tangg Kel. Status Hidup Ortu Ti ng kat IP K 1.200. 000 Milik Kelua rga Rumah

Kayu 4 Yatim III

3,1 5 2.000. 000 Meny ewa Perma nen 6 Ayah Ibu Masih Hidup II 3, 45 3.000. 000 Ruma h Dinas Perma nen 8 Ayah Ibu Masih Hidup I 2,8 5

Perhitungan Hasil Seleksi Beasiswa BBM

1. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria

Untuk menentukan penerima beasiswa menggunakan Model

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW)

dilakukan pemberian nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj)

yang sudah ditentukan.

Tabel 10. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria.

Tabel rating kecocokan kemudian diubah kedalam matriks keputusan X.

(2)

Ai Kriteria(Cj) C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 A1 2,5 5 2,5 2,5 2, 5 7, 5 7, 5 A2 2,5 2,5 7,5 5 10 5 7, 5 A3 5 7,5 7,5 7,5 10 2, 5 5

(9)

2. Memberikan nilai bobot Vektor (W)

Tabel 11. Tingkat kepentingan masing-masing kriteria Kriteria Bobot Nilai

C1 Sangat Tinggi 10 C2 Sedang 5 C3 Sedang 5 C4 Tinggi 7,5 C5 Sangat Tinggi 10 C6 Sedang 5 C7 Sedang 5

Sehingga diperoleh Vektor bobot (W) dengan data

Tabel 12. Penggolongan Kriteria Kriteria Cost Benefit

Penghasilan Orang Tua √ Status Rumah √ Kondisi Rumah Orang Tua √ Jumlah Tanggungan Keluarga √ Status Hidup Orang Tua √ Tingkat di Politeknik √ IPK √

a. Penghasilan orang tua termasuk kedalam atribut (cost),

b. Status rumah termasuk kedalam atribut biaya (cost)

c. Kondisi rumah termasuk kedalam atribut biaya (cost)

d. Jumlah tanggungan keluarga termasuk kedalam atribut benefit

e. Status hidup orang tua termasuk kedalam atribut cost

f. Untuk tingkat di politeknik termasuk kedalam atribut benefit

,

g. IPK termasuk kedalam atribut benefit,

Sehingga didapatkan nilai untuk Matrix R

(10)

3. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2) V1 = (10)(1) + (5)(0,5) + (5)(0.5) +(7.5)(0.25) + (10)(0.5)+ (5)(0.75)+(5)(0.75) = 10 + 2,5 + 2,5 + 1.875 +5 + 3.75 + 3.75 = 29.375 V2 = (10)(1) + (5)(1) + (5)(0.33) + (7.5)(0.5) + (10)(0.25)+ (5)(0.5)+(5)(0.75) = 10 + 5 + 1.65 + 3.75 + 2,5 + 2,5 + 3,75 = 29,15 V3 = (10)(0.5) + (5)(0.33) + (5)(0.33) + (7.5)(0.75) + (10)(0.25)+ (5)(0.25)+(5)(0.5) = 5 + 1.65 + 1,65 + 5,625 + 2,5 +1,2 +1,25 = 18.925 V1 = 29.375, V2 = 29,15 dan

V3 = 18.925 Dapat dikatakan bahwa

pelamar alternatif A1 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Antar Muka a. Halaman Utama

Gambar 2. Halaman Utama

Gambar 3. Message Dialog jika Login Berhasil

Gambar 4. Message Dialog jika Login Gagal

b. Input Data Pelamar Beasiswa BBM

Gambar 5. Input Data Pelamar c. Input Data Tahun Ajaran

Gambar 6. Input Data Tahun Ajaran

d. Pemberian Nilai Bilangan Fuzzy dan Bobot Kriteria

(11)

Gambar 7. Pemberian Nilai Fuzzy dan Bobot Kriteria

e. Penyimpanan Nilai Fuzzy dan Bobot Berhasil Dilakukan

Gambar 8. Penyimpanan Nilai Fuzzy dan Bobot f. Proses Perankingan

Gambar 9. Proses Perankingan Kesimpulan

1. Metode Fuzzy Multiple Attribute

Decision Making (FMADM)

dengan metode Simple Additive

Weighting (SAW) dapat

diterapkan untuk menentukan

penerima beasiswa BBM pada Politeknik Negeri Padang

2. Sistem yang dibangun dapat mempercepat proses penyeleksian beasiswa dan mampu mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima beasiswa.

3. Perancangan sistem pengambilan keputusan untuk menentukan penerima beasiswa BBM di Politeknik Negeri Padang sesuai prosedur yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dwi Prasetyo, Didik. 2004, Tip

dan Trik Pemograman Java 2.

Jakarta : Elex Media Komputindo [2] Bambang Hariyanto. 2003. Esensi-Esensi Bahasa Pemograman Java. Bandung : Informatika.

[3] Abdul Kadir. 2004, Dasar Pemograman Java 2. Yogyakarta : Andi

[4] Sri Kusumadewi, Sri Hartati, , Agus Harjoko, dan Retantyo Wardoyo. 2006 ,Fuzzy

Multi-Attribute Decision Making

(FUZZY MADM). Yogyakarta:

Graha Ilmu.

[5] Shofwatul Imam dkk. 2011, A

Fuzzy Topsis Multiple-Attribute Decision Making for Scholarship Selection, Telkomnika.

[6] Turban, Efran, Jay E Aronson, Ting – Peng Liang, 2007.

Decision Support System and Intelligent System

Gambar

Tabel 11. Tingkat kepentingan  masing-masing kriteria  Kriteria  Bobot  Nilai
Gambar 2. Halaman Utama
Gambar 7. Pemberian Nilai Fuzzy  dan Bobot Kriteria

Referensi

Dokumen terkait

(3) Pelaksanaan program pengembangan SDM (Guru) telah berjalanan sesuai dengan perencanaan, dan (4) Pengawasan dalam pelaksanaan program pengembangan SDM (Guru) di dilakukan

Sehubungan adanya perbedaan pendapat dari para pengikutnya maka, dalam tulisan ini penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai Saksi-Saksi Yehuwa khususnya

Hasil penelitian menunjukkan pengembangan model asuhan keperawatan adaptasi Roy secara signifikan dapat memperbaiki self efficacy (p=0,000), memperbaiki respon psikologis

Karakteristik arus listrik I sebagai fungsi tegangan V yang dilakukan menggunakan input tegangan naik adanya perbedaan nilai antara perlakuan tanpa dan dengan adanya

Tugas akhir pengerawi t dalam bentuk penyajian gendhing-gendhing karawitan gaya Surakarta merupakan salah satu alternatif dari tiga jalur Tugas akhir yang ditawarkan

Dari fenomena yang penulis pelajari dari prasurvei dan penelitian terdahulu, penelitian ini akan menguji apakah kompensasi, pengembangan karier dan gaya

Semoga panduan ini dapat menjadi acuan yang jelas dalam pembuatan proposal Program Pengembangan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan