• Tidak ada hasil yang ditemukan

karya ilmiah zat aditif Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "karya ilmiah zat aditif Indonesia"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di masa sekarang ini banyak makanan-makanan kecil yang tidak baik untuk tubuh kita beredar dimana-mana. Contohnya kue yang dicampur dengan pewarna tekstil, bakso dengan boraks, formalin, tawas dan masih banyaknya makanan lainnya. Seharusnya kita sebagai konsumen lebih selektif dalam membeli makanan, terutama makanan bagi anak.

Banyak penjual makanan yang tidak jujur dengan menambahkan bahan kimia berbahaya di dalam makanannya. Makanan yang mengandung zat kimia berbahaya ini dapat mempengaruhi kecerdasan anak, menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanker. Oleh karena itu, sebaiknya kita sebagai konsumen harus lebih hati-hati dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka saya ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Zat Aditif Bagi Kesehatan

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada penelitian saya adalah:

a. Apakah zat aditif itu?

b. Apakah jenis-jenis zat aditif ?

c. Bagaimanakah pengaruh zat aditif bagi kesehatan?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian saya adalah :

(2)

c. Mengetahui makanan yang mengadung zat aditif yang berbahaya

I.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka manfaat penelitian saya adalah :

a. Masyarakat

Masyarakat sadar bahwa banyak makanan yang tidak sehat di luar sana. Makanan yang banyak mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan menyebabkan penyakit berbahaya.

b. Penulis

Mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, besarnya pengaruh zat adtif bagi kesehatan tubuh.

I.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas, tulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika berikut ini:

Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka. Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai apa itu zat aditif, macam-macam zat aditif, pengaruh zat aditif bagi kesehatan dan hasil penelitian. Yang sekarang banyak diperjual belikan di khalayak ramai.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

Macam-macam Zat Aditif

A. Zat Aditif Alami 1) Zat Pengawet

(4)

2) Zat Antioksidan

11 jenis sayuran atau lalapan yang mengandung senyawa antioksidan alami yang banyak dijumpai di sekitar kita atau mungkin bahkan kita telah menggunakannya dalam menu makanan sehari-hari:

1. Katuk (Sauropus androgynus)

Tanaman berdaun kecil-kecil dan sering dijadikan pagar ini, selain bagus untuk meningkatkan jumlah produksi ASI bagi ibu menyusui, ternyata juga mengandung flavonoid tinggi, yaitu 831,70 miligram per 100 gram. 2. Kenikir (Cosmos caudatus)

Pohon yang memiliki bunga cantik berwarna-warni ini memiliki kandungan total flavonoid 420,85 miligram per 100 gram dan total fenol 1225,88 miligram per 100 gram.

3. Kedondong cina (Polyscias pinnata)

Pohonnya sering dijadikan tabulampot karena mudah ditanam, cepat berbuah dan bisa jadi penghias rumah. Daun kedondong juga sering direbus untuk dijadikan lalapan teman nasi hangat dan sambal. Total flavonoid yang terkandung di dalamnya adalah 358,17 miligram per 100 gram.

4. Beluntas (Pluchea indica)

Perdu yang sering dijadikan pagar hidup dan bahan jamu tradisional ini mengandung fenol sebesar 1030,03 miligram per 100 gram. Selain itu, tanaman ini sudah terkenal sebagai pengusir bau badan yang ampuh. 5. Mangkokan (Nothopanax scutellarium)

Selain dimasukkan ke dalam masakan, orang jaman dulu juga memanfaatkan daun mangkokan untuk memperindah rambut perempuan. Namun ternyata, tanaman perdu ini juga berguna sebagai antiopksidan alami karena memiliki kandunngan fenol sebesar 669,30 miligram per 100 gram.

6. Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)

(5)

tanaman berbunga merah dan cantik ini juga dapat menghilangkan bau badan, memperbanyak produksi ASI dan pembersih darah kandungan. Antioksidan daunnya jauh lebih tinggi dibandingkan di bunga dan rimpangnya, namun yang paling sering dikonsumsi adalah bunganya, baik yang masih kuncup ataupun yang sudah mekar.

7. Kemangi (Ocimum sanctum)

Tanaman perdu berbau wangi khas ini selain mengandung antioksidan, juga kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI vitamin A. Kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi. Kemangi mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, mengatasi gangguan pencernaan, gangguan kepala (sakit telinga, demam, saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), bahkan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, dan insomia).

8. Antanan atau pegagan (Centella asiatica)

Tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah ini selain mengandung antioksidan juga kaya mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan zat besi. Tanaman merambat ini juga sangat kaya manfaat, telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah, membersihkan dan melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretik), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan, meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi.

(6)

Tanaman berbunga kuning cantik ini selain kaya antioksidan, juga memiliki kalsium tinggi, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B1.

10. Daun ginseng (Talinum paniculatum)

Selain flavonoid, ginseng atau yang sering disebut som Jawa ini juga mengandung saponin, dan tanin. Akar dan daunnya dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Yang pasti bagian daun mengandung vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.

11. Krokot / Gelang (Portulaca oleracea)

Meskipun memiliki memiliki kandungan flavonoid terkecil diantara 10 sayuran lain yang sudah disebutkan diatas yaitu hanya 4,05 miligram per 100 gram, namun krokot memiliki kandungan kimia lain serta vitamin seperti KCl, KSO4, KNO3, nicotinic acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C, l-noradrenalin, noradrenalin, dopamin, dopa. Krokot sudah dikenal luas sebagai tanaman obat yang bermanfaat untuk penyembuhan disentri, diare akut, radang usus buntu akut, radang payudara, wasir berdarah, reumatik, keputihan, gangguan saluran kencing, hepatitis, cacingan dan sesak napas.

3) Zat Pewarna

1. Karoten(C40H56), menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak, seperti minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dsb.

2. Biksin, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, dan minyak jagung.

(7)

berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa ataupun es cendol.

4. Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk makanan.Saat ini bahkan mulai digunakan pada berbagai produk kesehatan.Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji, pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji, daun pandan, dan daun katuk sebagai penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.

5. Antosianin, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air,kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang, menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice dan susu).

4) Zat Penyedap Rasa a) Tempe

Jika tidak ada ikan, tempe juga bisa menjadi penyedap rasa alami yang dapat diandalkan. Selain sehat, tempe juga sudah terbukti sebagai sumber protein dan kalsium yang tinggi. Sebab tempe terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang difermentasikan. Jika Anda ingin membuatnya sebagai penyedap rasa maka sebaiknya ambil tempe yang belum diolah atau belum diberi bumbu apa pun. Cukup Anda potong-potong kecil tempe segar ini. Nah, tumisan kangkung atau tumisan aneka sayuran lainnya jadi gurih sekali. Jangan lupa masakannya tambahkan bubuk lada putih halus.

b) Lada putih dan garam

(8)

wadah bersih dan kering. Jadilah penyedap rasa alami yang sehat, mudah dan paktis. Gunakan campuran ini sebagai penyedap rasa. Sayur asam menjadi tambah gurih jika pakai penyedap rasa jenis ini.

c) Tomat merah

Irisan tomat merah segar adalah penyedap rasa alami yang luar biasa. d) Terasi

Bagi Anda yang suka terasi, ini merupakan kekayaan penyedap rasa tradisional yang kita miliki. Terasi umumnya terbuat dari udang atau ikan yang dihaluskan bersama garam. Selain untuk menyedapkan sambal, saya pernah mencoba, ternyata terasi sangat gurih jika ditambahkan ke dalam sup ayam atau daging. Bisa juga untuk tumisan aneka sayuran misalnya tumis kangkung, kacang panjang, tumis bayam, tumis brokoli, tumis sawi, labuh siam, nasi goreng, dan tentu saja sayur lodeh serta sayur asam.

e) Gula

Ada juga sebagian orang yang menggunakan gula sebagai penyedap, katanya cukup sejumput atau satu sendok teh. Namun bagi saya cita rasa gurih yang dimunculkannya belumlah kuat. Saya biasanya menambahkan lagi dengan sentuhan penyedap lain berupa campuran lada-garam.

5) Zat Pemanis

Merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani.

1. Gula Tebu

Mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.

(9)

Merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur dodol dan lain-lain.

3. Madu

Merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu.

4. Kulit Kayu Manis

Merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai pengawet (Anonim, 1992).

B. Zat Aditif Buatan (Sintetik) a) Zat Pengawet

Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain: 1. Asam asetat

Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.

2. Benzoat

Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini. 3. Sulfit

(10)

4. Propil galat

Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan. e. Propianat Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan ini.

5. Garam nitrit.

Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.

6. Sorbat

Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.

b) Zat Antioksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contohnya : • Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada

daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.

• Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan • Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarine dan mentega.

(11)

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu. Garam alginat dan gliserin merupakan bahan aditif buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan memekatkan suatu makanan sehinggga dapat membuat makanan bertekstur lembut dan rata.Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab.

2. Pemutih dan pematang tepung.

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

3. Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, ammonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

4. Anti kempal.

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja).

5. Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan).

6. Sekuestran

(12)

7. Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

c) Zat Pewarna

Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Contoh pewarna sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit (merah) dan hijau FCF (hijau).

d) Zat Penyedap Rasa

1. Penyedap rasa dan aroma (flavor)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum).

2. Penguat rasa (flavour echancer)

Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin. MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh.

e) Zat Pemanis a. Aspartam

(13)

dalam suhu panas dari pada suhu dingi.Intensitas kemanisan 180 – 200 kali sukrosa.Mudah terhidrolisis pada suhu tinggi, sehingga rasa manisnya akan berkurang. Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI) adalah 2,5mg/kg bb.

b. Sakarin

Sakarin berupa Ca atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang paling lama dikenal, sakarin merupakan senyawa benzosulfinida atau O-sulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.Na-sakarin diserap kedalam tubuh dan tidak mengalami metabolisme sehingga dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan.Sakarin tidak stabil jika dipanaskan dan pada konsentrasi tinggi sakarin mempunyai afterfaste pahit.Intensitas kemanisa sakarin 200-700 kali gula.Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI) adalah 2,5mg/kg bb.

c. Siklamat

Mempunyai rumus molekul C6 H11 NHSO3Na. Siklamat biasanya biasa dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.Tahan panas serta mudah larut dalam air.Stabil pada kisaran yang luas baik dalam temperature maupun Ph. Digunakan sebagai pemanis bagi penyandang DM, dalam perdagangan dikenal sebagai sucaryi dan saccoit.Pada konsentrasi rendah dapat menutupi kegetiran dari beberapa buah-buahan.Intensitas kemanisanya 30-80 kali gula dan tidak memberikan after tante.Konsumsi perhari yang aman (ADI) dari siklamat adalah 0-1 1mg/kg bb.

d. Sorbitol

Sorbotil merupakan alcohol polihidrik degan rumus molekul C6H11O6.Banyak ditemukan pada ganggang laut serta biah-buahan. Mempunyai sifat larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme.Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing pun tak terbantahkan.Mempunyai bertahan pada temperature tinggi dan ikut serta dalam reaksi mailllard.Intensitas kemanisan 0,6 kali gula dam memberi energy 3,994 kalori/gram.

(14)

Merupakan kristal putih mempunyai sifat hidroskopis stabil dalam suhu kamar dan larut dalam air. Tidak mengalami metabolisme didalam tubuh sehingga dapat diekskresikan keluar tubuh bersama urine dengan sempurna.Bebas dari sifat karsinogenik dan tidak meniggalkan rasa pahit.Intensitas kemanisan 200 kali sukrosa.

f. Xylitol

Merupakan bentuk alcohol pentahidrat dari xylon atau disebut juga gula alcohol dan mempunyai rumus kimia C6H7(OH)5. Berbentuk serbuk, berwarna putih, dan tidak berbau.Xylitol tersa dingin apabila mencair dalam mulut dan stabil terhadap udara dan panas, hanya Titik lelehnya rendah (94 derajat celcius), sehingga sering digunakan dalam produksi sifat larut dalam air dan sulit difermentasikan oleh khamir dan kurang baik oleh mikroorganisme umurnya. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula sehingga pemberiannya dibatasi antara 30-50 g/ hari.

g. Erithol

Merupakan anggota kelompok polyol terbaru.Berbentuk keristal bubuk, berwarna putih,non-higroskopis, serta mempunyai tingkat kelarutan yangbaik dalam air. Stabil dalam temperature tinggi dan mempunyai efek dingin yang sedang dimulut. Intesitas kemanisanya 2 kali gula.

h. Laktisol

Mampu menutupi rasa pasca mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak dikehendaki.Bersifat non-higroskpik,satabil pada temperature tinggi saat proses pengolahan makanan. Laktisol tidak menyentuh usus besar dan dapat digunakan sebagai sumber energi bagi mikroflora intestinal.Intensitas kemanisannya 0,4 kali gula.

i. Maltitol

Merupakan tepung dengan kristal putih yang sidat kemanisannya mirip dengan gula. Secara subtansial non-higroskopik dan thermosstabil.Tidak menunjukan adanya efek pendinginan dan dapat digunakan untuk menggantkan lemak.Intensitas kemanisanya 0.5 kali gula.

(15)

Sifatnya non-higroskopik.Adakah digunakan sebagai platicier untuk membantu memperbaiki tekstur yang lembut dari gum. Mempunyai titik leleh yang tinggi (165°-169°C).Funginya sebagai bahan pengisi dalam tablet kunyah atau hisap. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula.

Pengaruhnya Bagi Kesehatan

Pengaruh zat aditif pada makanan bagi kesehatan, terutama zat aditif sintetis, sebagai berikut:

A. Pewarna

Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :

1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.

2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.

3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.

5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.

(16)

7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin.

B. Pemanis

Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :

1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).

2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).

3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)

4. Mutagenik

C. Pengawet

Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan.

1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.

2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.

3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.

4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.

(17)

6. Nitrit dan Nitrat

a. Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

b. Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.

7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

8. Kalsium dan Natrium propionate

Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit. 10. Asam sorbat.

Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.

D. Penyedap rasa dan aroma

Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh.

(18)

Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE

1 Chitato Makanan Ringan TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB

2 Chitos Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna, NaB, MSG

3 Piattos Makanan Ringan KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG 4 French Fries Makanan Ringan NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG 5 Potato Chips Makanan Ringan NB, FF, pewarna, AS, MSG 6 Potato Steak Makanan Ringan DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG 7 Happy Tos Makanan Ringan KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG

8 Balls Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB, Si

9 Taro Makanan Ringan NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI, MSG

10 Double Dekker

Makanan Ringan TBHQ, MSG, CaCO3, DG, NaB, pewarna, AS

11 Jet Zet Makanan Ringan KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ, pewarna, KCO3, NB

12 Twisko Makanan Ringan DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ, MSG

(19)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE

ABC Aas

14 Indomie Goreng

Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB, Aas, NB

15 Selera Rakyat Makanan Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna, KB

16 Sedap Makanan Siap Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB, CaB

17 ABC Makanan Siap Saji MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF 18 Sarimie Makanan Siap Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe 19 Gaga Makanan Siap Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK

20 Mi Duo Makanan Siap Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR

21 Salam Mie Makanan Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af, MSG

22 POP Mie Makanan Siap Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po 23 CUP Noodles Makanan Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps

24 Mie Gelas Makanan Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB 25 Mie Soun Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF 26 Al-Ham Mie Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF 27 Sambal Asam

Manis Kokita

Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph

28 Sambal Terasi Kokita

(20)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE 29 Sambal Bajak

Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB

32 Sambal

35 Sambal Sasa Bumbu dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB 36 Saus Tomat

38 Saus Tiram Bumbu dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks 39 Kecap Sate Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,NB,P

40 Kecap Indofood

Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG

(21)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE Dorang

42 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P 43 Kecap Piring

Lombok

Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk

44 Kecap ABC Bumbu dalam Botol MSG,P,Sk,NB

45 Saus Inggris Bumbu dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk 46 Santan Kara Bumbu Pelengkap

dalam Kemasan

48 Cip Soppini Makanan Kaleng TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB 49 Corned ABC Makanan Kaleng MNG,Nn,Bd,Pn,Sn

50 Sosis Champ Makanan dalam Kemasan Plastik

52 Sosis Vida Makanan dalam Kemasan Plastik

NB,TBHQ,Po,Sn,Bd

53 Sosis Bernardi Makanan dalam Kemasan Plastik

NB,Bd,Po,Pt

(22)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE Kemasan Plastik

56 Qeju-Qeju Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas

KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An

57 Kraft Singles Makanan Pelengkap dalam Kemasan Kertas

KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G

58 Blue Band Makanan Pelengkap dalam Kemasan Plastik

Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB

(23)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE

66 Gulas Permen pewarna,At,AS

67 Travella Permen Hm,M,CA,pewarna

68 Relaxa Permen pewarna,M,Hm

69 Station Rasa Permen AS,A,pewarna

70 Tango Permen CA,A,pewarna

71 Manise Permen AS,A,pewarna,Sk,P,Sl 72 Tamarin Permen At,AS,Sk

73 Plonk Permen Sg,Gl,M,Al,Pp 74 Kopiko Permen Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P 75 Hexos Permen Gl,M,Al,El,Pp

76 Sugus Permen AS,Ga,Gs,F,pewarna 77 Collins Permen P,F,AS,Am,Gl

78 Boom Permen M,CA,AS,Hm,Gl

79 Pindy Mint Permen M,Hm,F,AS,pewarna 80 Hulabaloo Biskuit Ab,R,Pn,Sn,NB

81 Tops Biskuit Sl,Ab,NB

82 Gery Biskuit S,Pn.Sn,NB

(24)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE

87 Good Time Biskuit Ab,NB,V,Sl

88 Micmac Biskuit Ab,F,pewarna,NB,SB 89 Trenz Biskuit Ab,pewarna,V,Sl,MSG

90 Dueto Biskuit Ab,NB,SB

91 Snips Snaps Biskuit Ab,Sl,S,Pp,SB,NB 92 Trakinas Biskuit Ab,NB,pewarna,F,Sl 93 Oops Biskuit pewarna,Hp,NB,MSG

94 Oreo Biskuit Ab,NaB,NB

95 Ritz Biskuit Am,Pr,MNG,Kf

96 Tropicool Jelly NB,AS,Kr,Pc,pewarna

97 Okky Jelly I,Ks,Pe,pewarna

98 Inaco Jelly NB,AS,I,Pc,pewarna

99 Mariza Selai AS,Ks,pewarna

100 Welco Selai AS,pewarna,NB,Ks,P 101 Harry Selai pewarna,NB,AS,Ks,Pt 102 Pido Selai NB,AS,Ks,P,pewarna 103 Iduna Selai NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I 104 Fresh Pemanis dalam

botol

NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe

(25)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE botol

106 Abc Pemanis dalam botol

pewarna,Pe,P,Cab,Nb

107 Coffe Mocca Pemanis dalam botol

Pe,NB,KB,P,pewarna

108 Leo Pemanis dalam botol

P,Pe,pewarna,CaB,NB

109 Pocarri Sweat Minuman dalam kaleng

AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs

110 Fanta Minuman dalam kaleng

Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd

111 Green Sand Minuman dalam kaleng

Prs,CaB,KB,Bd,Mg

112 Sprite Minuman dalam kaleng

Prs,Mg,AS,Kal,NB

113 Coca-cola Minuman dalam kaleng

KB,NB,Mg,Kal,AS

114 Diet Coke Minuman dalam kaleng

AS,NB,Mg,Kal

115 Pepsi Minuman dalam kaleng

AS,NB,Mg,Kal,Prs

116 Calpico Water Minuman dalam kaleng

(26)

Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan

ID NAMA

PRODUK JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE 117 Sunkist Minuman dalam

kaleng

pewarna,Prs,NB,Kal

118 Fruit Tea Minuman dalam kaleng

Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB

119 Ribena Minuman dalam kaleng

Ps,Prs,pewarna,NB,AS

120 Go-go Mnuman dalam kaleng

Prs,pewarna,NB,AS

Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang saya lakukan, saya menyimpulkan sekarang banyak penjual makanan yang curang dengan menambahkan zat kimia berbahaya di dalam makanannya. Bahan-bahan zat kimia berbahaya yang sering digunakan adalah :

No Zat Kimia Zat Aditif Pengaruhnya bagi Kesehatan

1 Formalin Pengawet Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.

2 Boraks Pengawet Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.

(27)

perlukaan kulit.

4 Kalium Asetat Pengawet Kerusakan fungsi ginjal.

5 Nitrit dan Nitrat Pengawet Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

6 Kalsium Benzoate

Pengawet Memicu terjadinya serangan asma.

7 Sulfur Dioksida Pengawet Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

8 Kalsium dan Natrium propionate

Pengawet Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

Pewarna Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus

11 Tartazine Pewarna Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.

12 Sunset Yellow Pewarna Menyebabkan kerusakan kromosom 13 Ponceau 4R Pewarna Anemia dan kepekatan pada hemoglobin. 14 Carmoisine

(merah)

Pewarna Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

15 Quinoline Yellow

Pewarna Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid

16 Siklamat Pemanis Kanker (Karsinogenik)

17 Sakarin Pemanis Infeksi dan Kanker kandung kemih 18 Aspartam Pemanis Gangguan saraf dan tumor otak

(28)

Glutamat dan Monosodium Glutamat

rasa tinggi, Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit, Mual, Muntah, Migren, Asma, Ketidakmampuan belajar, Depresi.

20 Hydroxyanisole butylated (BHA) dan butylated hydrozyttoluene (BHT)

Antioksidan menyebabkan kerusakan sistem saraf otak dan kanker.

21 Asam sorbat Pengawet Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa zat pengawet,pemanis,pewarna,penyedap, dan antioksidan dapat menyebabkan timbulnya penyakit berbahya seperti kanker. Di dalam makanan kemasan banyak digunakannya pewarna sintetik, MSG, pengawet sintetik. Salah satu contohnya adalah Nutrijell mengandung pengawet sintetik Kalium Sitrat dan Asam Sitrat, perisa leci.

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

(29)

MSG, Natrium Benzoat, vetsin, tartrazine, aspartam, dan masih banyak lagi. Zat aditif ini apabila digunakan pada makanan akan menyebabkan mual-mual, kanker, dan penyakit bahaya lainnya.

III.2 SARAN

Sebaiknya kita sebagai konsumen lebih cerdas dalam memilih makanan yang sehat. Walaupun kita menggunakan zat aditif, setidaknya zat aditif yang tidak berbahaya dan hanya sedikit saja menggunakannya tidak boleh berlebihan karena akan berakibat fatal bagi kesehatan kita. Terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, sebaiknya kita lebih selektif membelikan jajanan bagi anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA

Lutfi. 2004. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. : Esis

TIM MGMP IPA SMP. 2007. Pendalaman Materi Sukses Ujian Nasional Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Kelas 3. : Akasia.

Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 untuk Sekolah Menengah Umum. : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(30)

http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagi-kesehatan.html

http://pakrahmid.blogspot.com/2012/10/macam-macam-zat-aditif_9257.html

http://mahardika014.tripod.com/id3.html

http://www.merdeka.com/sehat/9-zat-aditif-yang-ditemukan-dalam-makanan-kemasan.html

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/zat-aditif.html

http://pustaka-puri.blogspot.com/2011/08/penyedap-rasa-gurih-dari-bahan-alami.html

http://andy2dsd.wordpress.com/2012/01/10/macam-macam-zat-adiktif-alami-dan-buatan/

http://www.psychologymania.com/2012/11/bahan-pemanis-makanan.html

http://www.berita-315-berbagai-macam-zat-aditif-makanan-dan-bahayanya-bagi-kesehatan-.html

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: 1 guru SD, sebaiknya dapat mengembangkan media gambar seri dalam pembelajaran mengarang, sehingga memudahkan siswa dalam

Penggunaaan zat aditif pada makanan seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif. Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunaan bahan aditif sintetik karena

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa evaluasi stabilitas kimia selama masa penyimpanan sediaan mikroemulsi kombinasi ekstrak daun mangkokan (Nothopanax

Program Kegiatan yang telah disusun dalam Renja PD Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta merupakan hasil analisis dan kajian yang cermat untuk menjadi pedoman di dalam

Dalam rangka implementasi pengelolaan sistem perpustakaan secara melalui sistem otomasi dan perpustakaan digital, maka perlu dilakukan studi

Dengan menggunakan metoda keseimbangan titik serta metoda Cremona, bisa dicari semua gaya-gaya batang, namun harus dimulai dari titik simpul dimana terdapat dua batang

Anak babi dari induk yang belum pernah divaksin bisa dilakukan vaksinasi pada saat umur 2 minggu, sedangkan anak babi dari induk yang telah divaksin dan mendapatkan

AIR TERJUN JUNJONG IPD KULIM MASJID TAUFIK TAMAN SENTOSA TAMAN USAHA MRSM KULIM TAMAN KERJASAMA BANDAR BARU PERDA L EB UH RA YA U TA RA - S ELA TA N KLINIK DESA MACHANG