BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A A.. TTUUJJUUAANNMembuat sediaan obat dala
Membuat sediaan obat dalam bentuk suppositoria dengan Aminophym bentuk suppositoria dengan Aminophylin sebagai alin sebagai at akti!.t akti!. ".
". MAMAN#N#AAAATT
Mengetahui dan memahami apa itu suppositoria dan $ara pembuatannya. Mengetahui dan memahami apa itu suppositoria dan $ara pembuatannya.
BAB II
BAB II
T%NJAUAN PU&TA'A
T%NJAUAN PU&TA'A
A.
A. DE#DE#%N%%N%&% &&% &UPPUPP(&%(&%T(T()%A)%A
Menurut #armakope %ndonesia ed. %* suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai Menurut #armakope %ndonesia ed. %* suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot
bobot dan dan bentuk+ bentuk+ yang yang diberikan diberikan melalui melalui rektal+ rektal+ ,agina ,agina atau atau uretra. uretra. Umumnya Umumnya meleleh+meleleh+ me
melulunanak k atatau melaau melarurut t papada suhu tubda suhu tubuhuh. . -#% -#% ed.%* ed.%* hal hal /0. /0. &u&uppppososititororia ia ,a,agiginal -o,nal -o,ulula0a0 umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 1 g+ dibuat dari at umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 1 g+ dibuat dari at pemba2a
pemba2a yang yang larut larut dalam dalam air air atau atau yang yang dapat dapat ber$ampur ber$ampur dalam dalam air+ air+ seperti seperti polietilen polietilen glikolglikol atau gelatin
atau gelatin tergltergliserinaiserinasi. si. UmumnUmumnya+ supositoya+ supositoria ria re$tum pan3angre$tum pan3angnya 4 nya 4 56 mm 56 mm -+1 in$i0+-+1 in$i0+ berbentuk
berbentuk silinder silinder dan dan kedua kedua u3ungnya tau3ungnya ta3am. 3am. "eberapa "eberapa supositoria supositoria untuk untuk re$tum re$tum diantaranyadiantaranya ada yang berbentuk seperti peluru+ torpedo atau 3ari73ari ke$il tergantung kepada bobot 3enis ada yang berbentuk seperti peluru+ torpedo atau 3ari73ari ke$il tergantung kepada bobot 3enis bahan
bahan obat obat dan dan habis habis yang yang digunakan. digunakan. "eratnya "eratnya pun pun berbeda7beda. berbeda7beda. bobot bobot suppositoria suppositoria kalaukalau tidak dinyatakan lain adalah 5 gr untuk orang de2asa dan 6 gr untuk anak+ suppositoria tidak dinyatakan lain adalah 5 gr untuk orang de2asa dan 6 gr untuk anak+ suppositoria disimpan dalam 2adah tertutup baik dan ditempat yang se3uk.
disimpan dalam 2adah tertutup baik dan ditempat yang se3uk. .
. TuTu3uan 3uan PengPenggunaagunaan &en &ediaan diaan "entu"entuk &k &uppouppositoriasitoria a0
a0 &upp&uppositoositoria dipakria dipakai untuai untuk pengok pengobatan lokabatan lokal+ baik dal+ baik dalam rektulam rektum maupm maupun ,agiun ,agina atauna atau urethra+ seperti penyakit haemorroid 8 2asir 8 ambein dan in!eksi lainnya.
urethra+ seperti penyakit haemorroid 8 2asir 8 ambein dan in!eksi lainnya. b0
b0 Juga Juga se$ara se$ara rektal rektal digunakan digunakan untuk untuk distribusi distribusi sistemik+ sistemik+ karena karena dapat dapat diserap diserap oleholeh membran mukosa dalam rektum.
membran mukosa dalam rektum. $0
$0 ApabiApabila penggla penggunaan obunaan obat peroral tidat peroral tidak memunak memungkinkgkinkan+ seperti paan+ seperti pasien mudsien mudah muntahah muntah++ tidak sadar.
tidak sadar. d0
d0 Aksi kerAksi ker3a a2al akan di3a a2al akan diperolperoleh se$ara $epeh se$ara $epat+ karenat+ karena obat diaba obat diabsorpsi msorpsi melalui muelalui mukosakosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah.
rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah. e0
e0 Agar terAgar terhindar dhindar dari pengari pengrusakarusakan obat olen obat oleh enym dh enym di dalam salui dalam saluran gastran gastrointesrointestinal dantinal dan perubahan obat se$ara biokimia di dalam hepar .
perubahan obat se$ara biokimia di dalam hepar . 6.
6. 'eunt'euntungan ungan 'erug'erugian dian dari &ari &ediaan ediaan "entu"entuk &uk &upposippositoriatoria 'e
'euuntntuungnganan 99 a0
a0 Dapat Dapat mengmenghindahindari teri ter3adinyr3adinya irita iritasi pasi pada ada lambulambung.ng. b0
b0 Dapat menghindari kerusakan obat oleh enym penDapat menghindari kerusakan obat oleh enym pen$ernaan dan asam lambung.$ernaan dan asam lambung. $0
d0
d0 "aik b"aik bagi paagi pasien ysien yang mudang mudah munah muntah atau tah atau tidak tidak sadarsadar.. '
'eerruuggiiaann 99 a0
a0 DaeDaerah rah absabsorporpsinysinya la lebiebih kh ke$ie$ill b0
b0 Absorpsi hanya melalui di!usi pasi! Absorpsi hanya melalui di!usi pasi! $0
$0 PePemamakakaian ian kukuranrang prg prakaktitiss d0
d0 TiTidak dapdak dapat diguat digunakan nakan untuk untuk at7at yat7at yang rusaang rusak oleh pk oleh pH di rektH di rektumum 5.
5. MaMa$am $am : Ma: Ma$am $am &u&uppppososititororiaia a0
a0 "er"erdasdasarkarkan tan tempempat pat pengenggungunaanaannynyaa
•
• &upp&uppositoositoria ria untuuntuk k rektum umumnyrektum umumnya a dimasudimasukkan dengan kkan dengan 3ari 3ari tangantangan. . "iasan"iasanyaya
suppositoria rektum pan3angnya 4 56 mm -+1 in$hi0+ berbentuk silinder dengan suppositoria rektum pan3angnya 4 56 mm -+1 in$hi0+ berbentuk silinder dengan kedua u3ungnya ta3am. "entuk suppositoria rektum antara lain berbentuk peluru+ kedua u3ungnya ta3am. "entuk suppositoria rektum antara lain berbentuk peluru+ torpedo+ atau 3ari ke$il+ tergantung kepada bobot 3enis bahan obat dan basis yang torpedo+ atau 3ari ke$il+ tergantung kepada bobot 3enis bahan obat dan basis yang digunakan. "eratnya menurut U&P sebesar 6gr untuk yang menggunakan basis digunakan. "eratnya menurut U&P sebesar 6gr untuk yang menggunakan basis oleum $a$ao.
oleum $a$ao.
•
• Vaginal Suppositoria (Ovula),Vaginal Suppositoria (Ovula), bentuk bola lon3ong seperti keru$ut+ digunakan bentuk bola lon3ong seperti keru$ut+ digunakan
le2
le2at at ,ag,aginaina+ + berberat at umuumumnymnya a 1 1 g. g. &up&uposiositortoria ia kemkempa pa ataatau u &up&uposiositortoria ia sisisisipanpan ada
adalah lah supsuposiositoritoria a ,ag,aginainal l yanyang g dibdibuat uat dendengan gan $ara $ara menmengemgempa pa massmassa a serbserbuk uk men3adi bentuk yang sesuai+ atau dengan $ara pengkapsulan dalam gelatin lunak. men3adi bentuk yang sesuai+ atau dengan $ara pengkapsulan dalam gelatin lunak. Menur
Menurut #%.ed.%*ut #%.ed.%*. &upp. &uppositoositoria ,aginal ria ,aginal dengadengan n bahan dasar yang dapat larut bahan dasar yang dapat larut 88 ber$ampur
ber$ampur dalam dalam air air seperti seperti PE; PE; atau atau gelatin gelatin tergliserinasi tergliserinasi berbobot berbobot 1 1 g.g. &upo
&upositoria dengasitoria dengan n bahan dasar gelatin terglibahan dasar gelatin tergliserinasi serinasi -<= bag.gli-<= bag.gliserin+ 6= bag.serin+ 6= bag. gelatin dan = bag. air0 harus disimpan dalam 2adah tertutup rapat+ sebaiknya pada gelatin dan = bag. air0 harus disimpan dalam 2adah tertutup rapat+ sebaiknya pada suhu diba2ah 51
suhu diba2ah 51==>?.>?. •
• Urethral Suppositoria (bacilla, bougies)Urethral Suppositoria (bacilla, bougies) digunakan le2at urethra+ bentuk batang digunakan le2at urethra+ bentuk batang
pan3ang antara < $m 7 @ $m. pan3ang antara < $m 7 @ $m. b0
b0 "erdasarkan basis lemaknya"erdasarkan basis lemaknya
•
• "ahan dasar lemak $oklat -(leum >a$ao0"ahan dasar lemak $oklat -(leum >a$ao0 •
• "ahan dasar PE;"ahan dasar PE; •
• "ahan dasar "ahan dasar ;elatin Terg;elatin Tergliserinasiliserinasi
Pada suppossi
Pada suppossitoria dengan bahan ini toria dengan bahan ini perlu penambahperlu penambahan an pengapenga2et - 2et - NipagNipagin in 00 karena bahan dasar
karena bahan dasar ini merupakan media yang ini merupakan media yang baik bagi pertumbuhbaik bagi pertumbuhan bakteri an bakteri dandan disimpan ditempat yang dingin.
disimpan ditempat yang dingin.
'erugian 9$enderung menyerap uap air karena si!at gliserin yang hygroskopis 'erugian 9$enderung menyerap uap air karena si!at gliserin yang hygroskopis yang dapat menyebabkan dehidrasi 8 iritasi 3aringan+ memerlukan tempat untuk yang dapat menyebabkan dehidrasi 8 iritasi 3aringan+ memerlukan tempat untuk melindunginya dari udara lembab supaya ter3aga bentuknya dan konsistensinya. melindunginya dari udara lembab supaya ter3aga bentuknya dan konsistensinya.
Dalam
Dalam farmakope farmakope BelandaBelanda terdapat !ormula &uppositoria dengan bahan dasar terdapat !ormula &uppositoria dengan bahan dasar ;elatin. yaitu 9 panasi 6 bagian ;elatin dengan @ bagian air dan 1 bagian ;liserin ;elatin. yaitu 9 panasi 6 bagian ;elatin dengan @ bagian air dan 1 bagian ;liserin sampai diperoleh massa yang homogen. Tambahkan air panas sampai diperoleh sampai diperoleh massa yang homogen. Tambahkan air panas sampai diperoleh bagian. "iarkan
&uppositoria dengan berat @ gram. (bat yang ditambahkan dilarutkan atau digerus dengan sedikit air atau ;liserin yang disisakan dan di$ampurkan pada massa yang sudah dingin.
• "ahan dasar &ur!aktan
"eberapa sur!aktan nonionik dengan si!at kimia mendekati polietilen glikol dapat digunakan sebagai bahan pemba2a suppositoria. >ontoh sur!aktan ini adalah ester asam lemak polioksietilen sorbitan dan polioksietilen stearat. &ur!aktan ini dapat digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan pemba2a suppositoria lain untuk memperoleh rentang suhu lebur yang lebar dan konsistensi. &alah satu keuntungan utama pemba2a ini adalah dapat terdispersi dalam air. Tetapi harus hati7hati dalam penggunaan sur!aktan+ karena dapat meningkatkan ke$epatan absorpsi obat atau dapat berinteraksi dengan molekul obat yang menyebabkan penurunan akti,itas terapetik.
@. "asis &uppositoria
"asis suppositoria mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang dikandungnya. &alah satu syarat utama basis suppositoria adalah selalu padat dalam suhu ruangan tetapi segera melunak+ melebur atau melarut pada suhu tubuh sehingga obat yang dikandungnya dapat tersedia sepenuhnya+ segera setelah pemakaian. Menurut #armakope %ndonesia %*+ basis suppositoria yang umum digunakan adalah lemak $oklat+ gelatin tergliserinasi+ minyak nabati terhidrogenasi+ $ampuran polietilenglikol -PE;0 dengan berbagai bobot molekul dan ester asam lemak polietilen glikol. "asis suppositoria yang
digunakan sangat berpengaruh pada pelepasan at terapeutik (FI IV,hlm.16). ang perlu diperhatikan untuk basis suppositoria adalah 9
a0 Asal dan komposisi kimia b0 Jarak lebur8leleh
$0 &olid7#at %ndeB -&#%0 d0 "ilangan hidroksil e0 Titik pemadatan
!0 "ilangan penyabunan -saponi!ikasi0 g0 "ilangan iodida
h0 "ilangan air -3umlah air yang dapat diserap dalam == g lemak0 i0 "ilangan asam
&yarat basis yang ideal antara lain 9 a0 melebur pada temperatur rektal
b0 tidak toksik+ tidak menimbulkan iritasi dan sensitisasi $0 dapat ber$ampur -kompatibel0 dengan berbagai obat d0 tidak berbentuk metastabil
e0 mudah dilepas dari $etakan
h0 stabil se$ara !isika dan kimia selama penyimpanan
i0 dapat dibentuk dengan tangan+ mesin+ kompresi atau ekstrusi Jika basis adalah lemak+ ada persyaratan tambahan sebagai berikut 9 a0 "ilangan asam C =+6
b0 "ilangan penyabunan 6== : 6@1 $0 "ilangan iodine C <
1. Ma$am : ma$am "asis &uppositoria
a0 "asis suppositoria yang meleleh -"asis berlemak0
"asis berlemak merupakan basis yang paling banyak dipakai+ terdiri dari oleum $a$ao+ dan ma$am7ma$am asam lemak yang dihidrogenasi dari minyak nabati seperti minyak palem dan minyak bi3i kapas.
(leum $a$ao merupakan 9
• Lemak yang diperoleh dari bi3i Theobroma $a$ao yang dipanggang.
• &e$ara kimia adalah trigliserida yang terdiri dari oleapalmitostearin dan oleo
distearin
• Pada suhu kamar+ ber2arna kekuning7kuningan sampai putih padat sedikit redup+
beraroma $oklat
• Melebur pada 5=75/o> • Titik leleh 9575@ o>
• 'elarutan 9 mudah larut dalam kloro!orm+ eter+ petroleum spirit+ larut dalam etanol
panas+ sedikit larut dalam etanol 1.
• &tabilitas dan penyimpanan 9 pemanasan diatas 5/ o> menyebabkan pembentukan
kristal menstabil. (leum $a$ao disimpan di suhu C 61 o> • "ilangan iod 5@ : 5F
• "ilangan asam @
• Mudah tengik dan meleleh harus disimpan di tempat se3uk dan kering terhindar dari
$ahaya.
• "entuk polimor!isa 9
"entuk G melebur pada 6@?> diperoleh dengan pendinginan se$ara tiba7tiba
sampai =o>.
"entuk diperoleh dari $airan oleum $a$ao yang diaduk pada suhu F765 =>
titik leburnya 6F75 o>.
"entuk stabil diperoleh dari bentuk I+ melebur pada 5@751 => diikuti dengan
kontraksi ,olume
"entuk melebur pada suhu Fo>+ diperoleh dengan menuangkan oleum $a$ao
suhu 6=o> sebelum dipadatkan ke dalam 2adah yang didinginkan pada suhu
pemanasan+ proses pendinginan dan keadaan selama proses. Pembentukan kristal non stabil dapat dihindari dengan $ara 9
Jika massa tidak melebur sempurna+ sisa7sisa krsital men$egah pembentukan krsital non stabil.
&e3umlah kristal stabil ditambahkan ke dalam leburan untuk memper$epat perubahan dari bentuk non stabil ke bentuk stabil. -istilahnya “seeding”).
Leburan di3aga pada temperatur 6F756 => selama 3am atau hari.
'elemahan dengan menggunakan basis ini adalah sebagai berikut 9
• Meleleh pada udara yang panas
• Dapat men3adi tengik pada penyimpanan yang lama
• Titik leburnya dapat turun atau naik bila ditambahkan bahan tertentu • Adanya si!at Polimor!isme
• &ering bo$or -keluar dari rektum karena men$air0 selama pemakaian • Tidak dapat ber$ampur dengan sekresi.
'arena ada beberapa kelemahan (l.>a$ao tersebut+ maka di$ari pengganti (l.>a$ao sebagai bahan dasar &uppositoria yaitu 9
• >ampuran asam oleat dengan asam stearat dalam perbandingan yang dapat diatur. • >ampuran $etilalkohol dengan (l.Amygdalarum dalam perbandingan K < 9 F5 • (l.>a$ao sintetis 9 >oa buta + &upositol
Hal7hal yang harus diperhatikan 9
;unakan panas minimal pada proses peleburan+ C @=o> • Jangan memperlama proses pemanasan
• Jika melekat pada $etakan gunakan lubrikan
• Titik pemadatan oleum $a$ao terletak 675 o> diba2ah titik leburnya sehingga
dapat diman!aatkan dalam pembuatan suppositoria -men3aga suppositoria tetap $air tanpa berubah men3adi bentuk tidak stabil0.
• Penambahan emulgator seperti t2een / sebanyak 17= akan meningkatkan
absorpsi air sehingga men3aga at7at yang tidak larut tetap terdispersi8tersuspensi dalam oleum $a$ao.
• 'estabilan suspensi dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan7bahan seperti
Al7monostearat atau silika yang memberikan leburan oleum $a$ao bersi!at tiksotropik.
• Untuk obat7obat yang dapat menurunkan titik lebur oleum $a$ao seperti minyak
atsiri+$reosote+ !enol+. 'loralhidrat+ digunakan $ampuran malam atau sperma$eti -lemak ikan paus0.
b0 "asis &uppositoria yang Larut dan "er$ampur dengan Air
"asis yang penting dari kelompok ini adalah basis gelatin tergliserinasi dan basis polietilen glikol. "asis gelatin tergliserinasi terlalu lunak untuk dimasukkan dalam rektal sehingga hanya digunakan melalui ,agina -umum0 dan uretra. "asis ini melarut dan ber$ampur dengan $airan tubuh lebih lambat dibandingkan dengan oleum $a$ao sehingga $o$ok untuk sediaan lepas lambat. "asis ini menyerap air karena gliserin yang higroskopis. (leh karena itu+ saat akan dipakai+ suppositoria harus dibasahi terlebih dahulu dengan air.
Polietilen glikol -PE;0 merupakan polimer dari etilen oksida dan air+ dibuat men3adi berma$am7ma$am pan3ang rantai+ berat molekul dan si!at !isik. Polietilen glikol tersedia dalam berbagai ma$am berat molekul mulai dari 6== sampai F===. PE; yang umum digunakan adalah PE; 6==+ @==+ /==+ ===+ 1==+ 1@=+ 551=+ @===+ /=== dan F===. Pemberian nomor menun3ukkan berat molekul rata7rata dari masing7 masing polimernya. Polietilen glikol yang memiliki berat molekul rata7rata 6==+ @==+ /== berupa $airan bening tidak ber2arna dan yang mempunyai berat molekul rata7rata lebih dari === berupa lilin putih+ padat dan kekerasannya bertambah dengan bertambahnya berat molekul. "asis polietilen glikol dapat di$ampur dalam berbagai perbandingan dengan $ara melebur+ dengan memakai dua 3enis PE; atau lebih untuk
memperoleh basis suppositoria dengan konsistensi dan karakteristik yang diinginkan. PE; menyebabkan pelepasan lebih lambat dan memiliki titik leleh lebih tinggi daripada suhu tubuh. Penyimpanan PE; tidak perlu di kulkas dan dapat dalam penggunaan dapat dimasukkan se$ara perlahan tanpa kuatir suppositoria akan meleleh
di tangan -hal yang umum ter3adi pada basis lemak0. >ontoh !ormula basis
• PE; === /+ PE; @=== @ • PE; === <1+ PE; @=== 61
"asis a0 memiliki titik leleh rendah+ sehingga membutuhkan tempat dingin untuk penyimpanan+ terutama pada musim panas. "asis ini berguna 3ika kita ingin
disintegrasi yang $epat. &edangkan basis b0 lebih tahan panas daripada basis a0 sehingga dapat disimpan pada suhu yang lebih tinggi. "asis ini berguna 3ika kita ingin pelepasan at yang lambat. &uppositoria dengan polietilen glikol tidak melebur ketika
terkena suhu tubuh+ tetapi perlahanlahan melarut dalam $airan tubuh. (leh karena itu basis ini tidak perlu di!ormulasi supaya melebur pada suhu tubuh. Jadi boleh sa3a dalam penger3aannya+ menyiapkan suppositoria dengan $ampuran PE; yang mempunyai titik lebur lebih tinggi daripada suhu tubuh.
'euntungannya+ tidak memungkinkan perlambatan pelepasan obat dari basis begitu suppositoria dimasukkan+ tetapi 3uga menyebabkan penyimpanan dapat dilakukan di luar lemari es dan tidak rusak bila terkena udara panas. &uppositoria dengan basis PE; harus di$elupkan ke dalam air untuk men$egah rangsangan pada membran mukosa dan rasa menyengat+ terutama pada kadar air dalam basis yang kurang dari 6=.
'euntungan basis PE; 9
• stabil dan inert
• polimer PE; tidak mudah terurai.
• Mempunyai rentang titik leleh dan kelarutan yang luas sehingga memungkinkan
!ormula suppositoria dengan berbagai dera3at kestabilan panas dan la3u disolusi yang berbeda.
• Tidak membantu pertumbuhan 3amur
'erugian basis PE;9
• se$ara kimia lebih reakti! daripada basis lemak.
• dibutuhkan perhatian lebih untuk men$egah kontraksi ,olume yang membuat
bentuk suppositoria rusak
• ke$epatan pelepasan obat larut air menurun dengan meningkatnya 3umlah PE;
dengan "M tinggi.
• $enderung lebih mengiritasi mukosa daripada basis lemak.
'ombinasi 3enis PE; dapat digunakan sebagai basis suppositoria dan memberikan keuntungan sebagai berikut 9
• titik lebur suppositoria dapat meningkat sehingga lebih tahan terhadap suhu
ruangan yang hangat.
• pelepasan obat tidak tergantung dari titik lelehnya. • stabilitas !isik dalam penyimpanan lebih baik.
$0 "asis &ur!aktan
&ur!aktan tertentu disarankan sebagai basis hidro!ilik sehingga dapat digunakan tanpa penambahan at tambahan lain. &ur!aktan 3uga dapat dikombinasikan dengan basis lain. "asis ini dapat digunakan untuk mem!ormulasi obat yang larut air dan larut
lemak.
'euntungan 9
• Dapat disimpan pada suhu tinggi • Mudah penanganannya
• Dapat ber$ampur dengan obat
• Tidak mendukung pertumbuhan mikroba • Nontoksik dan tidak mensensitisasi
/. #aktor yang Mempengaruhi Absorpsi (bat Per )ektal a0 #aktor !isiologis 9
)ektum mengandung sedikit $airan dengan pH <+6 dan kapasitas daparnya rendah. Epitel rektum keadaannya berlipoid -berlemak0+ maka diutamakan permeable terhadap obat yang tidak terionisasi -obat yang mudah larut dalam lemak0.
b0 #aktor !isika7kimia dari obat dan basis 9
• 'elarutan obat 9 (bat yang mudah larut dalam lemak akan lebih $epat terabsorpsi
dari pada obat yang larut dalam air.
• 'adar obat dalam basis 9 bila kadar obat naik maka absorpsi obat makin $epat. • Ukuran partikel 9 ukuran partikel obat akan mempengaruhi ke$epatan larut dari obat
ke $airan rektal.
• "asis &uppositoria 9 (bat yang larut dalam air dan berada dalam basis lemak
dilepas segera ke $airan rektal bila basis $epat melepas setelah masuk ke dalam rektum+ dan obat akan segera diabsorpsi dan aksi ker3a a2al obat akan segera nyata. (bat yang larut dalam air dan berada dalam basis larut dalam air+ aksi ker3a a2al dari obat akan segera nyata bila basis tadi segera larut dalam air.
<. Nilai Tukar
Pada pembuatan supositoria menggunakan $etakan+ ,olume supositoria harus tetap. Tetapi+ bobotnya beragam tergantung pada 3umlah dan bobot 3enis yang dapat diabaikan+ misalnya ekstrak belladonea dan garam alkaloid. Nilai tukar dimaksudkan untuk mengetahui bobot minyak $okelat yang mempunyai ,olume yang sama dengan g obat.
Dalam praktik+ nilai tukar beberapa obat adalah =.< ke$uali untuk garam "ismuth dan in$y (Bydum. Untuk larutan nilai tukarnya dianggap satu. "ila supositoria mengandung obat atau at padat yang banyak+ pengisian pada $etakan berkurang dan 3ika dipenuhi
dengan $ampuran massa+ akan diperoleh 3umlah obat yang melebihi dosis. (leh sebab itu+ untuk membuat supositoria yang sesuai dapat dilakukan dengan $ara menggunakan perhitungan nilai tukar.
Nama Obat Nilai tukar ol cacao per 1g A$idum bori$um =./1 ;aram alkaloid =.< "ismuth subgallas =.5< %$htam molum =.<6 Tanninum =./F Aethylis aminobenoas =./F Aminoplhylinum =.F/ "ismuth subnitras =.6= &ul!onamidum =./= in$i oBydum =.61
". >A)A PEM"UATAN &UPP(&%T()%A
Pembuatan supositoria se$ara umum yaitu bahan dasar supositoria yang digunakan dipilih agar meleleh pada suhu tubuh atau dapat larut dalam bahan dasar+ 3ika perlu dipanaskan. Jika obat sukar larut dalam bahan dasar+ harus dibuat serbuk halus. setelah $ampuran obat dan bahan dasar meleleh atau men$air+ tuangkan ke dalam $etakan supositoria kemudian didinginkan. Tu3uan dibuat serbuk halus untuk membantu homogenitas at akti! dengan bahan dasar.
>etakan suppositoria terbuat dari besi yang dilapisi nikel atau logam lainnya+ namun ada 3uga yang terbuat dari plastik. >etakan ini mudah dibuka se$ara longitudinal untuk
mengeluarkan supositoria. Untuk mengatasi massa yang hilang karena melekat pada $etakan+ supositoria harus dibuat berlebih -4=0+ dan sebelum digunakan $etakan harus dibasahi lebih dahulu dengan para!in $air atau minyak lemak+ atau spiritus sapotanus -Soft Soap liniment 0 agar sediaan tidak melekat pada $etakan. Namun+ spiritus sapotanus tidak boleh digunakan untuk supositoria yang mengandung garam logam karena akan bereaksi dengan sabunnya dan sebagai pengganti digunakan oleum re$ini dalam etanol. 'husus supositoria dengan bahan dasar PE; dan T2een bahan peli$in $etakan tidak diperlukan+ karena bahan dasar tersebut dapat mengerut sehingga mudah dilepas dari $etakan pada proses pendinginan.
Metode pembuatan supositoria 9 . Dengan tangan
aitu dengan $ara menggulung basis suppositoria yang telah di$ampur homogen dan mengandung at akti!+ men3adi bentuk yang dikehendaki. Mula7mula basis diiris+ kemudian diaduk dengan bahan7bahan akti! dengan menggunakan mortir dan stamper+ sampai diperoleh massa akhir yang homogen dan mudah dibentuk. 'emudian massa digulung men3adi suatu batang silinder dengan garis tengah dan pan3ang yang dikehendaki.
Amilum atau talk dapat men$egah pelekatan pada tangan. "atang silinder dipotong dan salah satu u3ungnya dirun$ingkan.
6. Dengan men$etak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin men3adi suatu bentuk yang dikehendaki. &uatu roda tangan berputar menekan suatu piston pada massa suppositoria yang diisikan dalam silinder+ sehingga massa terdorong kedalam $etakan.
5. Dengan men$etak tuang
Pertama7tama bahan basis dilelehkan+ sebaiknya diatas penangas air atau penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan+ kemudian bahan7bahan akti! diemulsikan atau disuspensikan kedalamnya. Akhirnya massa dituang kedalam $etakan logam yang telah didinginkan+ yang umumnya dilapisi krom atau nikel.
>. PEN;EMA&AN &UPP(&%T()%A
&uppositoria gliserin dan suppositoria gelatin gliserin umumnya dikemas dalam 2adah gelas ditutup rapat supaya men$egah perubahan kelembapan dalam isi suppositoria. &uppositoria yang diolah dengan basis oleum $a$ao biasanya dibungkus terpisah7pisah atau dipisahkan satu sama lainnya pada $elah7$elah dalam kotak untuk men$egah ter3adinya hubungan antar suppositoria tersebut dan men$egah perekatan. &uppositoria dengan kandungan obat yang sedikit pekat biasanya dibungkus satu per satu dalam bahan tidak tembus $ahaya seperti lembaran metal - alu!oil 0. &ebenarnya kebanyakan suppositoria yang terdapat di pasaran di bungkus dengan alu!oil atau bahan plasti$ satu per satu. "eberapa diantaranya dikemas dalam strip kontinu berisi suppositoria yang dipisahkan dengan merobek lubang7 lubang yang terdapat diantara suppositoria tersebut. &uppositoria ini biasa 3uga dikemas dalam kotak dorong - slide boB 0 atau dalam kotak plasti$.
'arena suppositoria tidak tahan pengaruh panas+ maka perlu men3aga dalam tempat yang dingin. &uppositoria yang basisnya oleum $a$ao harus disimpan di ba2ah 5= =# dan akan lebih
baik bila disimpan dalam lemari es. &uppositoria gelatin gliserin baik sekali bila disimpan di ba2ah 51=#. suppositoria dengan basis polietilen glikol mungkin dapat disimpan dalam suhu
ruangan biasa tanpa pendinginan. &upositoria yang disimpan dalam lingkungan yang kelembaban nisbinya tinggi mungkin akan menarik uap air dan $enderung men3adi seperti spon sebaliknya bila disimpan dalam tempat yang kering sama sekali mungkin akan kehilangan kelembapannya sehingga akan men3adi rapuh.
D. E*ALUA&% &UPP(&%T()%A . U3i Homogenitas
U3i homogenitas ini bertu3uan untuk mengetahui apakah bahan akti! dapat ter$ampur rata dengan bahan dasar suppositoria atau tidak+ 3ika tidak dapat ter$ampur maka akan
mempengaruhi proses absorbsi dalam tubuh. (bat yang terlepas akan memberikan terapi yang berbeda. >ara mengu3i homogenitas yaitu dengan $ara mengambil 5 titik bagian suppo -atas7tengah7ba2ah atau kanan7tengah7kiri0 masing7masing bagian diletakkan pada ka$a ob3ek kemudian diamati diba2ah mikroskop+ $ara selan3utnya dengan mengu3i kadarnya dapat dilakukan dengan $ara titrasi.
6. 'esegaman "entuk
"entuk suppositoria 3uga perlu diperhatikan karena 3ika dari bentuknya tidak seperti sediaan suppositoria pada umunya+ maka seseorang yang tidak tahu akan mengira bah2a sediaan tersebut bukanlah obat. Untuk itu+ bentuk 3uga sangat mendukung karena akan memberikan keyakinan pada pasien bah2a sediaa tersebut adalah suppositoria. &elain itu+ suppositoria merupakan sediaan padat yang mempunyai bentuk torpedo.
5. U3i Oaktu Han$ur
U3i 2aktu han$ur ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama sediaan tersebut dapat han$ur dalam tubuh. >ara u3i 2aktu han$ur dengan dimasukkan dalam air yang di set sama dengan suhu tubuh manusia+ kemudian pada sediaan yang berbahan dasar PE; === 2aktu han$urnya 41 menit+ sedangkan untuk oleum $a$ao dingin 5 menit. Jika melebihi syarat diatas maka sediaan tersebut belum memenuhi syarat untuk digunakan dalam tubuh. Pengu3ian menggunakan media air+ dikarenakan sebagian besar -4 /=0 tubuh manusia mengandung $airan.
@. U3i 'eseragaman "obot
'eseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui apakah bobot tiap sediaan sudah sama atau belum+ 3ika belum maka perlu di$atat. 'eseragaman bobot akan mempengaruhi terhadap kemurnian suatu sediaan karena dikha2atirkan at lain yang ikut ter$ampur. >aranya dengan ditimbang seksama se3umlah suppositoria+ satu persatu kemudian dihitung berat rata7ratanya. Hitung 3umlah at akti! dari masing7masing se3umlah suppositoria
dengan anggapan at akti! terdistribusi homogen. Jika terdapat sediaan yang beratnya melebihi rata7rata maka suppositoria tersebut tidak memenuhi syarat dalam keseragaman bobot. 'arena keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam masing7masing suppositoria tersebut sama dan dapat memberikan e!ek terapi yang sama pula.
1. U3i Titik Lebur
U3i ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui 2aktu yang dibutuhkan sediaan supositoria yang dibuat melebur dalam tubuh. Dilakukan dengan $ara menyiapkan air dengan suhu 45<?>. 'emudian dimasukkan supositoria ke dalam air dan diamati 2aktu leburnya. Untuk basis oleum $a$ao dingin persyaratan leburnya adalah 5 menit+ sedangkan untuk PE; === adalah 1 menit.
&upositoria sebaiknya 3angan terlalu lembek maupun terlalu keras yang men3adikannya sukar meleleh. Untuk u3i kerapuhan dapat digunakan u3i elastisitas. &upositoria dipotong horiontal. 'emudian ditandai kedua titik pengukuran melalui bagian yang melebar+ dengan 3arak tidak kurang dari 1= dari lebar bahan yang datar+ kemudian diberi beban seberat 6=N -lebih kurang 6kg0 dengan $ara menggerakkan 3ari atau batang yang dimasukkan ke dalam tabung.
E. >A)A PEM"E)%AN &UPP(&%T()%A Oaktu pemakaian suppositoria adalah 9
• &esudah de!a$tio untuk suppositoria analia • Pada saat posisi tidur
>ara pakai suppositoria adalah 9
• Pertama7tama $u$ilah tangan terlebih dahulu
• "uka bungkus aluminium !oil dan lunakkan suppositoria dengan air
• "erbaring miring dengan tungkai yang di ba2ah lurus+ dan yang di atas ditekuk
• Masukkan suppositoria ke dalam anus dengan menggunakan 3ari kira7kira 6 $m dan terus
berbaring selama 1 menit
• >u$i tangan setelah memasukkan suppositoria
• Jika suppositoria terlalu lunak untuk dimasukkan+ dinginkan obat dalam lemari pendingin
selama 5= menit atau direndam dengan air dingin sebelum membuka bungkus aluminium !oil.
#. M(N(;)A#% "AHAN . Aminophylin
a0 &i!at 'imia
• Nama ain !Aminophyllinum
• Nama kimia ! Theo!ilina Etilendiamina • "umus #olekul ! >/H6@ N=(@
• Berat #olekul ! @6=+@5
• p$ ! 4 F+F
b0 &i!at #isika (rganoleptis
• %emerian ! serbuk hablur putih atau agak kekuningan+ bau lemah mirip
amoniak+ rasa pahit+ bersi!at anhydrous atau tidak mengandung lebih dari 6 molekul air. Amino!ilin mengandung tidak kurang dari F@.= dan tidak lebih dari F<.@ teo!ilin anhydrous+ serta mengandung 5.1 sampai 1 anhydrous ethylenediamine.
• &elarutan ! larut dalam lebih kurang 1 bagian air+ 3ika dibiarkan mungkin
men3adi keruh+ praktis tidak larut dalam etanol -10 dan dalam eter.
• Stabilitas ! &ediaan parenteral9 &impan pada suhu 1?>75=?>+ terlindung dari
$ahaya. &impan dalam kardus sampai pada 2aktu ingin digunakan. Amino!ilin merupakan larutan yang stabil pada suhu ruangan. Pada pH 5.17F./+ stabilitas dalam suhu kamar pada konsentrasi tidak kurang dari @= mg8mL dapat di3aga hingga @F 3am. &tabilitas Amino!ilin dalam plasti$ syringes 4 1 3am. Amino!ilin bersi!at basa
-pH sekitar F.F0 sehingga memiliki ke$enderungan untuk meluluhkan plastik dan karet+ oleh karena itu tidak direkomendasikan penyimpanan dalam plasti$ syringes dalam 2aktu lama.
6. PE;
• %emerian ! serbuk hablur putih+ bau manis yang samar8sedikit' • itk lebur ! 1/ 7 /=>
• itik beku ! @ : F =>
• ungsi ! Pengikat tablet lubrikan
• &elarutan ! Larut dalam air dan dapat ber$ampur dalam semua proporsi dengan
polietilen glikol lainnya larut dalam aseton+ diklorometana+ etanol dan metanol agak sukar larut dalam hidrokarbon ali!atik dan eter tidak larut dalam lemak+ fied oil, dan minyak mineral. &emua PE; larut dalam air dan ber$ampur dalam berbagai perbandingan polietilen glikol -setelah dipanaskan+ 3ika diperlukan0. Larutan PE; dengan bobot meolekul yang tinggi dapat gel. Polietilen glikol yang $air larut dalam aseton+ alkohol+ benene+ gliserin dan glikol. Polietilen glikol yang 2u3udnya padat larut dalam aseton+ diklorometan+ etanol -10.
• Stabilitas ! PE; se$ara kimia stabil di udara dan dalam larutan+ 2alaupun PE;Q6===
higroskopis. PE; tidak rentan terhadap pertumbuhan mikroba dan tidak mudah men3adi tengik. PE; -padat atau $air0 dapat disterilisasi dengan autokla!+ !iltrasi atau gama irasiasi. &terilisasi PE; yang padat dengan pemanasan pada suhu 1=R> selama 3am dapat menyebabkan oksidasi+ penggelapan 2arna dan pembentukan degradasi asam. %dealnya sterilisasi dilakukan pada lingkungan yang inert. (ksidasi PE; dapat 3uga dihambat dengan penambahan antioksidan yang tepat. Penyimpanan dalam bnitrogen dapat mengurangi kemungkinan ter3adinya oksidasi. Harus disimpan dalam 2adah yang tertutup baik pada tempat yang se3uk dan kering. Oadah yang terbuat dari stainless steel+ aluminium+ ka$a atau lined steel diutamkan untuk penyimpanan PE; $air.
• Incomp ! PE; dalam 2u3ud padat dan $air inkompatibel dengan beberapa at
pe2arna' Akti,itas antibakteri dari beberapa antibiotik+ seperti penisilin dan basitrasin+ berkurang dalam basis PE;. E!ekti,itas penga2et seperti paraben 3uga dapat berkurang karena membentuk ikatan dengan PE;. Perubahan !isik yang ter3adi pada basis PE; adalah men3adi lebih lunak atau lebih $air dengan adanya $ampuran !enol+ asam tannat
dan asam salisilat. Dapat menyebabkan perubahan 2arna sul!onamid dan ditranol+ 3uga pengendapan sorbitol. Plastik+ seperti polietilen+ !enol!ormaldehid+ poli,inilklorida dan membran selulosa dapat mne3adi lebih lunak atau larut dengan PE;. Perpindahan PE; dapat ter3adi dari salut !ilm tablet+ menyebabkan interaksi dengan komponen pada inti tablet.
PE; Titik Leleh -?>0 === 5< : @=
1== @@ : @F
1@= @= : @F
@=== 1= : 1F
/=== 11 : /5
;. #A)MA'(L(;% DAN D(&%& &er*a Obat !
Menghambat ker3a pos!odiesterasi+ menimbulkan peningkatan konsentrasisiklik adenosine monopos!at - $AMP0 dalam 3aringan. Peningkatan kadar $AMP menyebabkan9
• "ronkodilatasi • &timulasi &&p
• E!ek inotropik dan konotropik positi! • Dieresis
• &ekresi asam lambung
armakokinetik !
• Absobsi 9 diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral. Absorbsi dari bentuk dosis lepas
lambat bersi!at lama tetapi sempurna. Absorbsi dari supposutoria re$tal tidak menentu dan tidak diandalkan.
• Distribusi 9 distribusi se$ara luas sebagai teo!ilin+ menembus plasenta+konsentrasi dalam asi
<= dari kadar plasma.
• Metabolisme dan Ekskresi 9 dimetabilosme dihati men3adi ka!ein+ yang dapat
terakumulasi pada neonatas. Metabolismenya diekskresi melalui gin3al. armako+inamik !
• menyebabkan relaksasi otot polos+ terutama otot polos bronkus+ merangsang &&P+ otot
BAB III
MET(D(L(;% 'E)JA
A. PE)H%TUN;AN "AHAN . )esep &tandar
#()NA& Edisi %% tahun <F hal 9 6 Aminophylini &uppositoria
Tiap suppositoria mengandung 9
7 Aminophylin 61= mg
7 &uppositorium dasar yang $o$ok Ss
Penyimpanan 9 dalam 2adah tertutup baik+ di tempat se3uk Dosia 9 sampai 6 kali sehari 6 suppositorium
>atatan 9 sediaan lain berkekuatan 61 mg dan 1== mg 6. )esep "aru
Menggunakan Aminophylin dengan dosis 1== mg untuk de2asa dengan berat per suppositorium 5 gr ber3umlah F buah. &uppositorium dasar yang digunakan pada sediaan ini adalah PE; === -<1 0 dan PE; @=== -61 0.
a0 Perhitungan bahan
• &uppositorium yang dibuat 9 F 6 K = buah -perhitungan dibuat lebih0 • "erat suppositorium 9 = B 5 gr K 5= gr
• Aminophylin 9 =+1 gr B = K 1 gr
• "asis 9 berat suppos : total at akti!
9 5= gr : 1 gr K 61 gr 7 PE; === -<1 0 9 75 100 x25=18,7 5gr 7 PE; @=== -61 0 9 25 100 x25gr=6,25gr
". ALAT DAN "AHAN
No Alat "ahan
Timbangan+ anak timbangan+ penara Amino!illin
6 Perkamen PE;===
5 >a2anporselen PE;@===
@ &endok Tanduk Alumunium !oil
1 &udip Parra!in LiSuidum
/ "atang pengaduk < Mortir F &tamper &erbet = Pen$etak supositoria >. P)(&EDU) PEM"UATAN Penimbangan "ahan
N
o Nama "ahan
Jumlah "ahan
-@ buah0 Penimbangan Para! Aminophylin 1.=== mg 1.=== mg
6 PE; === -<1 0 F.<1= mg F.<1= mg 5 PE; @=== -61 0 /.61= mg /.61= mg Pembuatan
. &iapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
6. Timbang seluruh bahan yang dibutuhkan yaitu Aminophylin9 @=== mg+ PE; .===9 F.<1= mg+ dan PE; @===9 /.61= mg.
5. Lebur PE; === dan PE; @=== di atas penangas air ad men$air -massa %0
@. &etelah massa % melebur+ turunkan dari penangas. Tambahkan Aminophylin yang sudah digerus terlebih dahulu+ aduk menggunakan pengaduk ka$a -massa %%0. Jika massa %% mengeras lakukan sedikit sa3a pemanasan sambil diaduk.
1. Tuang massa %% kedalam $etakan suppositoria yang telah dilubrikasi dengan Para!!in LiSuidum. Pastikan massa %% dituang kedalam $etakan se$ara terus : menerus tanpa berhenti dan biarkan isi melebihi $etakan. >etak suppositoria sebanyak F buah.
/. "iarkan suppos mendingin dalam suhu ruang terlebih dahulu. &etelah suhu suppos sama dengan suhu ruang+ suppos dapat dimasukkan ke lemari pendingin untuk proses pengerasan lebih lan3ut.
<. 'eluarkan suppos dari lemari pendingin+ buka $etakan dan dorong suppos perlahan dengan hati : hati.
F. &egera lapisi suppositoria dengan aluminium !oil+ masukkan kedalam kotak+ simpan di tempat yang kering dan se3uk+ dan tambahkan brosur ke dalam kotak.
Label9 ni -tidak boleh di ulang tanpa resep dokter0 Tambahan 9
a. label komposisi bahan obat b. ukuran sediaan
$. tanggal eBplaired date
BAB IV
HA&%L DAN PEM"AHA&AN
A. E*ALUA&% &ED%AAN
Pembuatan 9 / Juni 6=@ E,aluasi 9 < Juni 6=@
U3i !isik Aminophylin &uppositoria meliputi u3i homogenitas+ 2aktu han$ur+ keseragaman bobot+ dan titik lebur. Dari u3i !isik tersebut didapatlah data sebagai berikut 9
1' U*i $omogenitas
Dengan $ara mengambil 5 titik bagian suppositoria -atas : tengah : ba2ah0 dan diamati di ba2ah mikroskop+ dan didapatlah seperti diba2ah ini 9
Pangkal Tengah "a2ah
Pembahasan 9
U3i ini bertu3uaan untuk melihat homogenitas dari at akti! yaitu Aminophylin+ 3ika dilihat dari hasil pengamatan bagian yang hitam merupakan at akti! yang dapat disimpulakan tersebar merata. 'arena suppositoria ini dibuat dari basis PE; === dan @===+ hal ini menyebabkan sediaan men3adi sangat keras seperti lilin. 'erasnya suppositoria ini menyebabkan sulitnya sediaan dipotong men3adi bagian yang sangat tipis. Jadi+ adanya $elah pada pengamatan bukan karena at akti! yang tidak tersebar
merata namun dikarenakan sulitnya suppos untuk dipotong men3adi bagian yang tipis.
' U*i -aktu $ancur
Dengan $ara memasukkan sediaan kedalam air yang suhunya diset sama dengan suhu tubuh normal. U3i ini dilakukan dengan alat Desintegrasi Tester+ dan didapatlah hasil sebagai berikut 9
• &uhu 9 5<=>
Pembahasan 9
U3i 2aktu han$ur dilakukan untuk mengetahui berapa lama 2aktu yang dibutuhkan sediaan suppositoria untuk han$ur didalam tubuh. Pada umumnya sediaan s uppositoria yang menggunakan basis PE; memiliki 2aktu han$ur 4 1 menit. Jadi+ dapat disimpulkan bah2a sediaan suppos yang diu3i memenuhi syarat yaitu 5 menit @= detik. Dalam pengu3ian ini menggunakan media air dikarenakan sebagian besar tubuh mengandung $airan.
.' &eseragaman Bobot
Diu3i dengan menimbang sediaan satu per satu di timbangan analitik dan ditimbang dengan satuan gram. Dalam hal ini penyimpangan keseragaman ,ariasi bobot yang didapat tidak boleh lebih dari 1. -"P 6==6+ AppendiB %% H+ A.615+ #% %* 1 hal.0
No "erat &uppositoria Persentase
Penyimpangan Para! 5+65gr =+/ 6 5+5gr +F@ 5 5+6/gr =.5= @ 5+6gr +65 1 5+6Fgr =+6 / 5+6Fgr =+6 < 5+6gr +65 F 5+/gr 6+< x´=3,25gr +65 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35
Grafk Keseragaman Bobot
Meskipun berat suppositoria tidak tepat 5 gram+ namun lebihnya berat tidak terlalu besar dengan bobot paling besar lebih =+5 gram dan hal ini masih bisa ditoleransi. 'eseragaman bobot mengindikasikan semua bahan obat terdistribusi merata dan mempengaruhi e!ek terapi yang diberikan obat.
b' U*i itik ebur
U3i ini dilakukan di alat Melting Point dengan $ara
• Meletakkan suppos ditempatkan pada lempeng area pe manas • Amati perubahan yang ter3adi selama ±10detik .
• geser 3arum pemba$aan sedemikian rupa sehingga 3arum berada tepat pada batas antara at
yang melebur dan tidak melebur.
• "a$a garis skala yang ditun3ukkan oleh 3arum penun3uk. )ange pada "angku Lebur ini 1=
℃−260℃
.
• Dan didapatlah hasil titik lebur dari basis yaitu 9
PE; === 9 51= : /5= > PE; @=== 9 1== : 1F= >
Jadi+ range titik lebur 9 51= : /F= >
&etelah dilakukan u3i di alat khusus didapatlah hasil bah2a suppositoria memiliki t itik lebur 16=>.
Pembahasan 9
&uppositoria yang menggunakan basis PE; pasti akan memiliki titik lebur yang besarnya melebihi suhu tubuh normal. Oalaupun demikian tidak akan mempengaruhi proses absorbsi didalam tubuh+ karena basis PE; melarut bersama $airan yang ada didalam tubuh. Titik lebur yang tinggi ini memberikan keuntungan terutama dinegara iklim tropis+ dan memberikan kemudahan dalam penyimpanan yang tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari es. &uppositoria dengan PE; dapat disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruang+ tanpa rasa kha2atir suppos akan meleleh dan berubah bentuk. Namun+ kekurangan dari PE; kombinasi === dan @=== ini adalah si!atnya yang keras dapat mengiritasi mukosa+ pelepasan at akti! se$ara perlahan -lambat0 semakin lambat seiring dengan besarnya "erat Molekul PE; yang digunakan.
". P)E : #()MULA&%
• &uppositorium yang dibuat 9 F 6 K = buah -perhitungan dibuat lebih0 • "erat suppositorium 9 = B 5 gr K 5= gr
• Aminophylin 9 =+1 gr B = K 1 gr
• "asis 9 berat suppos : total at akti!
9 5= gr : 1 gr K 61 gr 7 PE; === -<1 0 9 75 100 x25=18,75gr 7 PE; @=== -61 0 9 25 100 x25gr=6,25 gr
Pada pembuatan sediaan suppositoria kali ini menggunakan Aminophylin sebagai at akti! yang ber!ungsi sebagai antiasma. Dalam pembuatan resep baru+ sediaan ini berpedoman pada #ornas edisi %% tahun <F hal 9 6 dengan nama resep Aminophylini &uppositoria. Dalam resep tersebut menggunaan at akti! berkekuatan 61 mg+ namun pada resep baru dipilih sediaan berkekuatan lain yaitu 1== mg. Pertimbangan memilih at akti! 1== mg+ karena suppositoria ini
ditu3ukan untuk orang de2asa dengan berat per bobot 5 g.
'arena pada sediaan ini berupa suppositoria 3adi diperlukan basis dasar sebagai pemba2a dan pembentuk. Pada sediaan ini menggunakan basis dasar PE; === -<10 dan PE; @=== -610. "asis ini merupakan basis tidak berair atau dalam pembuatannya tidak ada pen$ampuran air. ;abungan kedua PE; ini akan menghasilkan suppositoria yang tidak mudah meleleh saat dipegang atau dikondisi lingkungan tropis dan memiliki bentuk yang sedikit keras. Tidak mudahnya meleleh pada suhu tubuh+ tidak men3adi masalah karena suppositoria dengan basis ini akan larut dengan $airan sekresi tubuh+ karena melarut 3adi dibutuhkan 2aktu yang
sedikit lebih lama untuk suppositoria tersebut habis.
N
o Nama "ahan pH Titik Lebur Aminophylin F+F 6 PE; === -<1 0 51= : /5= > 5 PE; @=== -61 0 1= : 1F=>
BAB V
'E&%MPULAN
No Nama "ahan Jumlah "ahan - F buah0 #ungsi Aminophylin 1.=== mg at Akti! 6 PE; === -<1 0 F.<1= mg "asis Dasar 5 PE; @=== -61 0 /.61= mg "asis Dasar
6. &uppositoria han$ur dalam 2aktu 5 menit @= detik pada suhu 5<=>+ u3i ini menggunakan alat
Desintegrasi Tester. Hal ini memenuhi syarat+ dimana suppos yang menggunakan basis PE; memiliki 2aktu han$ur 41 menit.
5. &etelah ditimbang di nera$a analitik bobot rata : rata dari delapan sediaan adalah 5+61 gr+ dengan bobot terberat 5+5 gr dan teringan 5+6 gr dengan penyimpangan bobot +65 .
@. &uppositoria melebur pada suhu 16=>. Hasil ini memenuhi kriteria dari range titik lebur yang telah ditentukan 3ika menggunakan basis PE; === dan @===+ yaitu dengan range 51= : /5=>.
DA#TA) PU&TA'A
• 'niai+ &ar!ara -6==0. Vol!me "ne Se#ond $dition %and&ook of 'harma#e!ti#al
an!fa#t!ring Form!lation ompressed Solid 'rod!#ts. Ne2 ork9 %n!orma Health$are U&A.
• )o2e > )aymond.+ &heskey J Paul.+ V Wuinn E Marian -6==0. %and&ook of
'harma#e!ti#al $#ipients Sith $dition. London 9 Pharma$euti$al Press and Ameri$an Pharma$ists Asso$iation
• Dit3en P(M. <. Farmakope Indonesia. Ed. %%%. Jakarta9 Depkes )%. • Dit3en P(M. 1. Farmakope Indonesia. Ed. %*. Jakarta9 Depkes )% • #ormularium Nasional+ Edisi 'edua 9 tahun <F
• Anie!+ M.F<. Ilm! er#ik "&at. ogyakarta9 U;M Press.
• Anie!+ M.6===. Farmasetika. ogyakarta9 ;a3ah Mada Uni,ersity Press.
&umber Oebsite9
• En3oy2ithsains.blogspot.$om • Pharma$y$ity.2ordpress.$om • &el!iamonapeggystia.blogspot.$om
LAMP%)AN
A. DE&A%N '(TA'
>.