• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pencemaran Udara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pencemaran Udara"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Udara adalah campuran

Udara adalah campuran gas yang gas yang terdapat pada terdapat pada permukaan bupermukaan bumi. Udarami. Udara  bumi

 bumi yang yang kering kering mengandung mengandung 78% 78% nitrogen, nitrogen, 21% 21% oksigen, oksigen, dan dan 1% 1% uap uap air,air, karbondioksia, dan gas-gas lain. Udara akan berubah sesuai dengan ketinggianya. karbondioksia, dan gas-gas lain. Udara akan berubah sesuai dengan ketinggianya. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,fisik, kimia,kimia, atauatau  biologi

 biologi didi atmosfer atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak  hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak   properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber

 properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber -sumber alami maupun-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti

kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti  polusi  polusi suara,suara,  panas, panas, radiasi

radiasi atauatau  polusi  polusi cahayacahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udaradianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,lokal, regional,

regional, maupunmaupun global.global.

Perubahan lingkungan udara ini pada umumnya disebabkan karena adanya Perubahan lingkungan udara ini pada umumnya disebabkan karena adanya kebakaran hutan, akibat gunung berapi, industri, pembuangan sampah, aktifitas kebakaran hutan, akibat gunung berapi, industri, pembuangan sampah, aktifitas transportasi, serta kegiatan rumah tangga. Pencemaran udara biasanya berakibat transportasi, serta kegiatan rumah tangga. Pencemaran udara biasanya berakibat  pada

 pada gangguan gangguan pernafasan pernafasan kronis. kronis. Salah Salah satu satu unsur unsur pencemar pencemar udara udara yangyang  berdampak pada kesehatan adalah CO (Karbonmon

 berdampak pada kesehatan adalah CO (Karbonmonoksida).oksida).

CO merupakan polutan yang dapat mencemari lingkungan sekitar dengan CO merupakan polutan yang dapat mencemari lingkungan sekitar dengan mudah karena tidak perlu bereaksi dengan zat lain. CO dapat merusak tanaman, mudah karena tidak perlu bereaksi dengan zat lain. CO dapat merusak tanaman, serta pada manusia dapat mengganggu fungsi faal dari organ tubuh seperti serta pada manusia dapat mengganggu fungsi faal dari organ tubuh seperti paru- paru,

 paru, pembuluh pembuluh darah, darah, serta serta iritasi iritasi pada pada mata mata dan dan kulit. kulit. KarbonmonoksidaKarbonmonoksida dihasilkan melalui proses pembakaran tidak sempurna oleh bensin dalam mobil, dihasilkan melalui proses pembakaran tidak sempurna oleh bensin dalam mobil,  pembakaran

 pembakaran di di perindustrian, perindustrian, pembangkit pembangkit listrik, listrik, pemanas pemanas rumah, rumah, pembakaranpembakaran  pertanian,

 pertanian, dari dari asap asap rokok, rokok, dan dan sebagainya. sebagainya. Gas Gas ini ini tidak tidak berwarna berwarna dan dan tidak tidak   berbau, tetapi sangat berbahaya.

 berbau, tetapi sangat berbahaya.

Berdasarkan data di Indonesia pada tahun 2009 jumlah kendaraan Berdasarkan data di Indonesia pada tahun 2009 jumlah kendaraan  bermotor

 bermotor mencapai mencapai 70 70 juta juta lebih, lebih, dimana dimana sepeda sepeda motor motor mencapai mencapai 74%. 74%. PadaPada tahun 2008 jumlah kendaraan 65,27 juta, hal ini

tahun 2008 jumlah kendaraan 65,27 juta, hal ini menunjukkan adanya peningkatanmenunjukkan adanya peningkatan  jumlah

(2)
(3)

 bermotor

 bermotor dari dari tahun tahun 2005 2005 sampai sampai dengan dengan tahun tahun 2009 2009 di di Kota Kota Semarang Semarang sebesar sebesar  2% per tahun, sedangkan kenaikan jumlah jaringan jalan relatif kecil atau hampir  2% per tahun, sedangkan kenaikan jumlah jaringan jalan relatif kecil atau hampir  tidak ada.

tidak ada.

Bila konsentrasi CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih Bila konsentrasi CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam maka akan mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri dari 24 jam maka akan mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri  bebas

 bebas yang yang ada ada pada pada lingkungan lingkungan terutama terutama yang yang terdapat terdapat pada pada akar akar tanaman.tanaman. Dampak CO terhadap manusia secara umum dapat mengakibatkan reaksi antara Dampak CO terhadap manusia secara umum dapat mengakibatkan reaksi antara CO dengan Haemoglobin darah (Hb), sehingga dapat menghambat fungsi dari Hb CO dengan Haemoglobin darah (Hb), sehingga dapat menghambat fungsi dari Hb itu sendiri untuk mengikat oksigen.

itu sendiri untuk mengikat oksigen.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan  pencemar

 pencemar sekunder. sekunder. Pencemar Pencemar primer primer adalah adalah substansi substansi pencemar pencemar yangyang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.

ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksidaKarbon monoksida adalahadalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari  pembakaran.

 pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dariPencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di

reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.atmosfer. PembentukanPembentukan ozonozon dalamdalam smogsmog fotokimia

fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

Berdasarkan latar belakang

Berdasarkan latar belakang diatas, maka kamidiatas, maka kami tertarik untuk melakukantertarik untuk melakukan sebuah penelitian lingkungan den

sebuah penelitian lingkungan dengan judul “Pencememaran Udara”gan judul “Pencememaran Udara” ..

1.2

1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

1. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara?Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara? 2.

2. Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lingkungan fisik?Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lingkungan fisik? 3.

3. Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lapangan sosial?Bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lapangan sosial? 4.

4. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara?Bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara? 1.3

1.3 Tujuan Tujuan PenulisanPenulisan

Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah : Adapun tujuan dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah : 1.

1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinyaUntuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya  pencemaran udara.

(4)

2.

2. Untuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran udara terhadapUntuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lingkungan fisik.

lingkungan fisik. 3.

3. Untuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran udara terhadapUntuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran udara terhadap lapangan sosial.

lapangan sosial. 4.

4. Untuk menetahui bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara.Untuk menetahui bagaimana cara penanggulangan pencemaran udara. 1.4

1.4 Manfaat Manfaat PenulisanPenulisan

Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : 1.

1. Penyusun (Tim Kerja)Penyusun (Tim Kerja) a.

a. Kita dapat mengetahui/membedakan udara yang sudah tercemar danKita dapat mengetahui/membedakan udara yang sudah tercemar dan yang belum tercemar 

yang belum tercemar   b.

 b. Kita dapat mengetahui perasaan dari masyarakat tentang bagaimanaKita dapat mengetahui perasaan dari masyarakat tentang bagaimana rasanya tinggal/bermukim di daerah yang tercemar udaranya yang rasanya tinggal/bermukim di daerah yang tercemar udaranya yang ternyata menurut meraka sangatlah kurang nyaman

ternyata menurut meraka sangatlah kurang nyaman c.

c. Kita mendapatkan referensi pembelajaran baru karena baru kali iniKita mendapatkan referensi pembelajaran baru karena baru kali ini kita mekukan metode “On The Field” alias langsung Di Lapangan kita mekukan metode “On The Field” alias langsung Di Lapangan mencari informasi tentang pencemaran udara

mencari informasi tentang pencemaran udara d.

d. Kita mendapatkan tambahan ilmu tentang dunia jurnalistik karenaKita mendapatkan tambahan ilmu tentang dunia jurnalistik karena dalam pelaksanaannya kita melakukan pencarian informasi melalui dalam pelaksanaannya kita melakukan pencarian informasi melalui warga sekitar dengan cara Tanya jawab

warga sekitar dengan cara Tanya jawab e.

e. Kita dapat memanfaatkan proses pembelajaran ini, untuk bekal nantiKita dapat memanfaatkan proses pembelajaran ini, untuk bekal nanti  jika

 jika akan akan ada ada lagi lagi metode metode pembelajaran pembelajaran seperti seperti ini ini di di waktu waktu yangyang akan datang nanti

akan datang nanti 2.

2. SekolahSekolah a.

a. Media pembelajaMedia pembelajaran “On The Field” ini dapat dijadikan mediaran “On The Field” ini dapat dijadikan media  pembelajaran

 pembelajaran baru baru selain selain media media pembelajaran pembelajaran lewat lewat LKS LKS ataupunataupun BSE

BSE  b.

 b. Meningkatkan tanggapan positif terhadap SmaN 1 Pangkalan karenaMeningkatkan tanggapan positif terhadap SmaN 1 Pangkalan karena keaktifan siswa bukan hanya terjadi di sekolah saja melainkan terjadi keaktifan siswa bukan hanya terjadi di sekolah saja melainkan terjadi di luar sekolah juga.

di luar sekolah juga. 3.

(5)

a. Masyarakat dapat berkeluh resah pada tim kerja tentang pencemaran udara yang terjadi di lingkungan sekitarnya

 b. Masyarakat dapat mengetahui bahayanya pencemaran karena dalam  pelaksanaannya kita berbagi ilmu tentang pencemaran

c. Masyarakat mendapatkan sedikit informasi tentang bahayanya  pencemaran udara dari tim kerja, masyarakat pun menjadi lebih

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pencemaran

Pengertian polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh  proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan  biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang

dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan  pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap

lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar  0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak 

Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat. 3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.

(7)

2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.

2.2 Pengertian Udara

Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu  berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu. Udara dalam istilah meteorologi disebut juga atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di dunia ini. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak   bereaksi satu dengan lainnya. Atmosfir terdiri dari selapis campuran gas-gas,

sehingga sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali apabila berbentuk  cairan berupa uap air dan padatan berupa awan dan debu.

Giddings (1973) mengemukakan bahwa atmosfir pada keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95% O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2; sedangkan gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi udara bersih yaitu semua uap air telah dihilangkan dan relatif konstan.

Akibat perubahan aktifitas manusia, udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya.

Komposisi udara kering yang bersih, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini:

(8)

Komponen Konsentrasi Dalam Volume

(Ppm) (%)

 Nitrogen (N2) 780.900 78.09

Oksigen (O2) 209.500 20.95

Argon (Ar) 9.300 0.93

Karbon Dioksida (CO2) 320 0.032

 Neon (Ne) 18 1.8 x 10-3 Helium (He) 5.2 5.2 x 10-4 Metana 1.5 1.5 x 10-4 Krypton 1.0 1.0 x 10-4 H2 0.5 5.0 x 10-5 H2O 0.2 2.0 x 10-5 CO 0.1 1.0 x 10-5 Xe 0.08 8.0 x 10-6 O3 0.02 2.0 x 10-6  NH3 0.006 6.0 x 10-7  NO2 0.001 1.0 x 10-7  NO 0.0006 6.0 x 10-8 SO2 0.0002 2.0 x 10-8 H2S 0.0002 2.0 x 10-8

Tabel 2.1. Komposisi udara bersih 2.3 Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau  biologi di atmosfer  dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber  alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

(9)

Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan  pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar 

dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam atmosfer  telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta basa-basa dan banyak  senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran.

Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang  berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih  besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol ini tidak mengendap melainkan melayang atau terapung-apung di udara dan oleh karena itu mudah sekali disebarkan angin.

Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi kesehatan,  benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang  peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif  dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan

mengganggu pernafasan.

(10)

ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah  pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga mempengaruhi  pembentukan embun atau kabut.

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan  pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari  pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

2.4 Zat-zat Pencemar dan Pencemaran Udara

Adanya gas-gas dan partikulat-partikulat tersebut, baik yang diperoleh secara alami dari gunung berapi, pelapukan tumbuh-tumbuhan, ledakan gunung  berapi dan kebakaran hutan, maupun yang diperoleh dari kegiatan manusia ini akan mengganggu siklus yang ada di udara dan dengan sendirinya akan mengganggu sistem keseimbangan dinamik di udara, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Gas-gas CO, SO2, H2S, partikulat  padat dan partikulat cair yang dapat mencemari udara secara alami ini disebut  bahan pencemar udara alami, sedangkan yang dihasilkan karena kegiatan manusia

disebut bahan pencemar buatan.

Untuk kepentingan kesejahteraan makhluk hidup di alam semesta ini telah terjadi sistem keseimbangan dinamik melalui berbagai macam siklus yang telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu contoh adalah siklus nitrogen dan siklus karbon.

(11)

Gambar 1 Siklus nitrogen

Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1984, Jonathan Turk & Amos Turk 

Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.

(12)

Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1983, hal. 50

Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan  penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh

dunia yaitu:

1. Gas karbon monoksida, CO 2. Gas-gas nitrogen oksida, NOx 3. Gas hidrokarbon, CH

4. Gas belerang oksida, SOx

5. Partikulat-partikulat (padat dan cair)

Gas karbon monoksida merupakan bahan pencemar yang paling banyak  terdapat di udara, sedangkan bahan pencemar berupa partikulat (padat maupun cair) merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya (sifat racunnya sekitar  107 kali dari sifat racunnya gas karbon monoksida).

1. Gas karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak  mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari  berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:

a. Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa senyawa karbon lainnya: 2 C + O 2 ? 2 CO

 b. Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur: CO2 + C ? 2 CO

c. Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi: 2 CO2 ? 2 CO + O 2 d. Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke

atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.

(13)

Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida  NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas NO dan NO2 antara lain:

(1210 – 1765)ºC  N + O2 ? 2 NO

2 NO + O2 ? 2 NO 3. Hidrokarbon CH

Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuhtumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer :

2 (CH2O)n ? CO2 + CH4 4. Gas-gas belerang oksida SOx

Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas  belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawasenyawa yang

mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara  biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi

simbol sebagai SOx.

S + O2 ? SO2

2 SO2 + O 2 ? 2 SO3 5. Partikulat

(14)

Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat  padat dan tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan

atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya. 2.5 Ciri-ciri Pencemaran Udara

1. Udara terasa sesak dan pengap

2. Banyaknya kandungan CO2 dan CO dalam udara 3.  Naiknya suhu udara

4. Iritasi mata karena debu 2.6 Dampak Pencemaran Udara

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh  bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem  peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma,  bronkitis, dan gangguan  pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik  dan

karsinogenik.

Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.

2. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan  bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.

(15)

 pH  biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar  udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

a. Mempengaruhi kualitas air permukaan

 b. Merusak tanaman

c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan

d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer  yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

a. Peningkatan suhu rata-rata bumi  b. Pencairan es di kutub

c. Perubahan iklim regional dan global d. Perubahan siklus hidup flora dan fauna

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan  pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter  radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari  pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Udara

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran udara di atmosfer  adalah:

1. Kelembaban

Kelembaban udara relatif yang rendah (< 60%) di daerah tercemar SO2, akan mengurangi efek korosif dari bahan kmia tersebut. Pada kelembaban

(16)

relatif lebih atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2, akan terjadi  peningkatan efek korosif SO2 tersebut.

2. Suhu

Suhu yang menurun pada permukaan bumi, dapat menyebabkan  peningkatan kelembaban udara relatif, sehingga akan meningkatkan efek 

korosif bahan pencemar di daerah yang udaranya tercemar. Pada suhu yang meningkat, akan meningkat pula kecepatan reaksi suatu bahan kimia. 3. Sinar matahari

Sinar matahari dapat mempengaruhi bahan oksidan terutama O3 di atmosfer. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan atau alat  bangunan, atau bahan yang terbuat dari karet. Jadi dapat dikatakan bahwa

sinar matahari dapat meningkatkan rangsangan untuk merusak bahan. 4. Pergerakan udara

Pergerakan udara yang cepat dapat meningkatkan abrasi bahan bangunan. 5. Dampak Bahan Pencemar Udara

Baik gas maupun partikel yang berada di atmosfer dapat menyebabkan kelainan pada tubuh manusia.

Secara umum efek pencemaran udara terhadap individu atau masyarakat dapat berupa:

a. Sakit, baik yang akut maupun kronis.

 b. Penyakit yang tersembunyi yang dapat memperpendek umur, menghambat  pertumbuhan dan perkembangan.

c. Mengganggu fungsi fisiologis dari: paru, saraf, transpor oksigen oleh hemoglobin, kemampuan sensorik.

d. Kemunduran penampilan, misalnya pada: aktivitas atlet, aktivitas motorik, aktivitas belajar.

e. Iritasi sensorik.

f. Penimbunan bahan berbahaya dalam tubuh. g. Rasa tidak nyaman (bau).

(17)

2.7 Cara Menanggulangi Pencemaran Udara

Pencemaran udara sebenarnya dapat ditanggulangi. Akan tetapi, usaha untuk menanggulangi pencemaran udara ini harus didukung oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bagi kehidupan. Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran udara antara lain sebagai  berikut :

a. Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa

 pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong  benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara tanaman dalam pot dan

meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau beranda rumah.

 b. Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian

mungkin. Jika Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan pulang kantor   bukan?

c. Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan  pribadi Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi jumlah kendaraan yang membuang  polusinya setiap hari ke angkasa.

d. Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang r amah lingkungan

seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini  bagus untuk jantung.

e. Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.

(18)

g. Lakukan gerakan menanam pohon dengan baik di lingkungan pinggir 

 jalan yang berkoordinasi dengan dinas tata kota atau Anda bisa melakukan sebuah acara khusus untuk mewujudkan gerakan cinta kepada lingkungan dan stop polusi udara.

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode

Metode (Yunani:  Methodos), dalam arti kata yang sesungguhnya adalah

cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka definisi dari metode yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang  bersangkutan.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode deskriptif. Metode observasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara meninjau langsung ke lokasi penelitian.

3.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang dipergunakan untuk  menghimpun data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti:

1. Penelitian ini bersifat observasi siswa mengamati langsung ke suatu daerah yang telah di tugaskan sekolah secara berkelompok untuk mengadakan  penelitian tentang adanya pencemaran air, dalam kegiatan penelitian siswa

mewancarai masyarakat setempat untuk mencari tahu langsung adanya  pencemaran air di sekitar lingkungan daerah Tamansari dan Kutamaneuh

Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. 2. Studi Literatur dan Dokumentasi

Melalui teknik studi literatur, kami mendapatkan berbagai konsep yang relevan dengan penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku- buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, baik pendapatnya sebagai

dasar teori maupun sebagai pembanding dalam pemecahan masalah ini.

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data-data yang dapat menunjang penelitian, bisa diperoleh dari internet, atau dokumentasi-dokumentasi yang kami peroleh langsung dari lokasi penelitian. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder seperti keadaan lokasi yaitu dengan cara mempelajari dokumentasi-dokumentasi dan literatur-literatur lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

(20)

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti, data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai faktor, dampak dan cara penanggulangan pencemaran air di daerah Tamansari dan Kutamaneuh Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang.

3.3 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan penelitian yang kami gunakan terbialang tidak neko-neko, sangat sederhana sekali, hanya ada delapan alat dan bahan seerhana yang kami gunakan dalam melaksanakan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Kamera 2. Handphone 3. Recorder  4. Buku Catatan 5. Bolpoin 6. Masker 

(21)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

1. Tempat Penelitian Pertama

TKP : Kp. Pakapuran Ds. Tamansari Rt 03/Rw 05 Kec. Pangkalan Kab. Karawang.

Waktu : Tanggal 28 Januari 2013. 2. Tempat Penelitian Kedua

TKP : Kp. Palasari Ds. Kutamaneuh Rt 09/Rw 03 Kec. Tegalwaru Kab. Karawang

Waktu : Tanggal 25 Februari 2013. 1. Kp. Pakapuran

Kampung pakapuran merupakan salah satu contoh pencemaran udara, karena adanya pembuatan kapur dan asapnya mengganggu lingkungan, mengganggu kesehatan manusia dan mengganggu kendaraan bermotor akibat asap-asap pembakaran tersebut. 4.2 Pembahasan

1. Faktor Penyebab Pencemaran Udara a. Pabrik kapur Di Pakapuran

Dari hasil penelitian kami di Kp. Pakapuran Ds. Tamansari membuktikan  bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan udara di lingkungan tersebut  bisa terbilang tercemar, dan berikut faktor-faktor penyebab tercemarnya udara di

Kp. Pakapuran tersebut :

1) Banyaknya pabrik kapur di lingkungan sekitar 

Banyaknya pabrik kapur di kampung Pakapuran, membuat hampir 90% lingkungan sekitar kampung Pakapuran tercemar udaranya karena asap yang  banyak keluar dari pabrik kapur tersebut. Karenanya sekarang kampung Pakapuran sangat pengap dan sangat tidak nyaman udaranya untuk di hirup oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat yang melewati jalan kampung Pakapuran tersebut.

(22)

Pembakaran batu kapur yang menggunakan bahan dasar karet ini sangat  buruk bagi lingkungan dan juga masyarakat yang berada di lingkungan sekitar 

maupun masyarakat yang melewati jalan dari kampung Pakapuran tersebut. Dampak buruk bagi maasyarakat sekitar adalah udara menjadi berbau sangat tidak  sedap karena karet yang di bakar, menambah wabah penyakit pada masyarakat sekitar seperti Batuk-batuk, asma, bronchitis, dan lain-lain

 b. Pabrik Batu Di Palasari

Berikut faktor-faktor penyebab tercemarnya udara di Kp. Palasari tersebut :

1) Limbah pabrik berupa polutan

Limbah pabrik yang berupa udara yang tidak sehat/sudah tercampur  dengan zat kimia berbahaya menjadikan pabrik ini sebagai faktor tercemarnya Kp. Palasari. Karena adanya pabrik tersebut warga Palasari sangat dirugikan baik  dalam kesehatan maupun perekonomian. Dalam hal kesehatan, warga Palasari terancam terkena banyak penyakit karena limbah pabrik tersebut seperti Bronhitis, asma, iritasi kulit, TBC dsb. Sementara dalam hal perekonomian limbah pabrik  tersebut mengakibatkan lahan sawah yang ada di sekitar pabrik tersebut tidak   berfungsi/tidak dapat di Tanami lagi yang membuat warga Palasari sangat di

rugikan oleh pabrik tersebut.

2) Debu yang beterbangan karena mesin pabrik 

Debu yang beterbangan ini menyebabkan pernapasan bisa terbilang sangat terganggu ke intensitasannya karena hampir 75% dalam ruang lingkup pabrik  tersebut terkontaminasi oleh debu-debu yang berhamburan di sekitar pabrik  tersebut. Sementara dalam radius 250m dari pabrik tersebut hampir 30% ruang lingkup tersebut telah terkontaminasi oleh debu-bedu yang sungguh merugikan dan tak menyehatkan bagi warga sekitar.

3) Banyaknya kendaraan yang lewat

Selain pencemaran oleh pabrik, Kp. Palasari juga tercemar udaranya karena banyaknya kendaraan yang lewat dengan kondisi jalan yang rusak dan  berdebu. Sekitar 45% mobil truk dan mobil diesel, sekitar 45% motor dan 10% mobil pribadi keluar masuk Kp. Palasari setiap harinya yang mengakibatkan udara di kampung Palasari tercemar karena partikel debu yang berterbangan akibat

(23)

lewatnya kendaraan-kendaraan tersebut yang sedikit demi sedikit menambah bibit  penyakit bagi warga Kp. Palasari.

2. Dampak Terhadap Lingkungan Fisik  a. Dampak Pada Lingkungan Fisik  1) Kp. Pakapuran

Dampak lingkungan fisik yang paling meninjol di Kp. Pakapuran tidak  lain dan tidak bukan adalah banyaknya asap berbau menyengat di lingkungan sekitar dari hasil pembakaran batu kapur dengan menggunakan bahan dasar   pembakaran karet (Ban). Sehingga setiap sudut pada lingkungan sekitar pun

tertutupi oleh sisa pembakaran kapur yang berwarna hitam menyelimuti lingkungan di Kp. Pakapuran.

2) Kp. Palasari

Dampak lingkungan fisik yang ada di Kp. Palasari tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di Kp. Pakapuran, hanya bedanya di Kp. Palasari ini asap Yang dikeluarkan bukan berupa asap kapur melainkan partikel-partikel debu yang  beterbaran karena proses peleburan batu dengan mesin berbobot berat sehingga lingkungan sekitar pun tertutup oleh debu. Selain di sebabkan karena pabrik Kp. Palasari juga terkena pencemaran udara karena jalan umum yang rusak dan  berdebu tebal akibatnya bukan hanya lingkungan sekitar pabrik saja yang terkena imbas berupa lingkungan yang tertutupi oleh debu, akan tetapi lingkungan yang terbilang jalannya masih jelek pun terkena imbas yang sama yaitu lingkungan yang terlapisi oleh debu.

3. Dampak Pada Lingkungan Sosial

Pencemaran udara tersebut bisa merugikan masyarakat setempat, misalnya seperti pada tempat tinggal dan kesehatan, contohnya: Tempat tinggal, bisa menjadi kotor dan pepohonan pun menjadi kotor sehingga debu tersebut akan menyebar lewat angin dan membahayakan kesehatan pada manusia seperti sesak napas/asma, batuk-batuk, gatal-gatal, menimbulkan jerawat  pada kulit sensitif, dan lainnya.

(24)

4. Cara Penanggulangan Pencemaran Udara Di Lokasi Penelitian a. Kp. Pakapuran

Melapisi atap genting rumah masyarakat dengan asbes

Cara yang satu ini telah diterapkan oleh hampir seluruh warga masyarakat Kp. Pakapuran yang digunakan dengan maksud untuk menangkal debu dari pabrik  kapur yang ada di sekitar warga melalui atap rumah mereka.

Jadi dengan cara ini debu yang ada kemungkinan tidak akan bisa masuk ke dalam rumah warga lewat atap karena sebelum memasang genting mereka sebelumnya melapisi atap mereka dengan asbes terlebih dahulu baru setelahnya genting di pasang di atap mereka.

 b. Kp. Palasari

1) Menanami banyak tanaman yang menyerap debu

Tanaman berdaun kecil-kecil dan lebat diduga memiliki daya isap CO2 lebih kuat dibanding yang lebar tetapi sedikit. Ada beberapa jenis tanaman yang ditandainya mampu menyerap gas beracun dengan berbagai kapasitas rendah hingga sedang. Misalnya, puring, lidah mertua, sri rejeki, monstera, dan pandan  bali.

Tanaman penghalang mampu menyerap debu. Butiran halus kotoran akan menempel pada daun yang kemudian luruh saat diguyur hujan. ''Perdu juga  peredam suara, lho,'' kata Iin. Ia menggambarkan bentuk gelombang suara yang melingkar vertikal dan horisontal 'seperti bola' bakal terhambat jalannya oleh daun  perdu yang relatif rapat. Alternatif yang bisa dipilih adalah pohon teh-tehan,

kembang anak nakal (Durant repens), dan tanaman dolar (Ficus pumila). 2) Menggunakan alat filtrasi di dalam rumah setiap warga

Memasang filter dipergunakan dalam ruangan di maksudkan untuk  menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan. Pembersihan udara secara elektronik ini, udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang  polutannya atau disebut bebas polutan.

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti  polusi suara,  panas, radiasi atau  polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. , serta pada manusia dapat mengganggu fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru, pembuluh darah, serta iritasi pada mata dan kulit  proses pembakaran tidak sempurna oleh bensin dalam mobil, pembakaran di  perindustrian, pembangkit listrik, pemanas rumah, pembakaran pertanian, dari asap rokok, dan sebagainya. Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat  berbahaya Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan  biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang

dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari, Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.

5.2 Saran

setelah membaca makalah ini di harapkan para pembaca bisa mengerti dan sadar akan kesehatan lingkungannya masing-masing dan tidak mencemari lingkungan.

(26)

DAFTAR PUSTAKA id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran _ udarawww.depkes.go.id/downloads/Udara. PDF putracenter.net/.../pencemaran-udara-dampak-dan- soldavintugas.blogspot.com/.../pencemaran-udara _6858.dedi- smk.blogspot.com/.../efek-dampak-pencemaranrepository.binus.ac.id/content/S0104/S010457879.pptlifestyle.kompa siana.com/.../polusi-udara-outdoor-kim

(27)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR  DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan 1.4 Manfaat Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pencemaran 2.2 Pengertian Udara

2.3 Pengertian Pencemaran Udara

2.4 Zat-zat Pencemar dan Pencemaran Udara 2.5 Ciri-ciri Pencemaran Udara

2.6 Dampak Pencemaran Udara

2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Udara 2.8 Cara Menanggulangi Pencemaran Udara

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode

3.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.3 Alat Dan Bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA i ii 1 1 2 2 3 5 5 6 7 9 13 13 14 15 18 18 18 19 20 20 24 24 24 25

(28)

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan  penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk  maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan  pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk  kesempurnaan makalah ini.

Pangkalan, Mei 2013

(29)

PENELITIAN PENCEMARAN UDARA

Laporan ini

Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup

Disusun oleh

Kelas : XI.IPA’3

Ketua : M.Bayu Ahmadi

Anggota : Sumiyati

Mela Laelatul K  Memey Meiliasari Ika siti m

Afni Rahma D Ira Sri rahmawati  Nurhalimah

Esih Sukaesih  Namah Fitriani  Nunung

Pipih Sopiah

Dani Robi Hidayat Arif Septiana Aris Nandar 

Muhamad Hidayatullah

SMA NEGERI 1 PANGKALAN

KARAWANG

TAHUN

2013

(30)

Gambar

Tabel  2.1. Komposisi udara bersih 2.3 Pengertian Pencemaran Udara
Gambar 1 Siklus nitrogen

Referensi

Dokumen terkait

Gereja Katolik mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah, yang artinya adalah: 1) manusia dapat mengenal dan mengasihi Penciptanya; 2) manusia

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan (audit) perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia dari

Namun ketika ia melihat realitas sosial dengan banyaknya penyimpangan ‘ ibādah yang dilakukan oleh umat Islam, maka konsep yang telah diperolehnya secara normatif dari

adanya media flash card dan tahapan model induktif kata bergambar yang dapat.. menambah kosakata yang kaya, sehingga siswa dapat

Berdasarkan pada analisa pasar dapat disimpulkan bahwa proyek ini layak untuk dijalankan, mengingat belum adanya pesaing langsung dalam bisnis ini walaupun pesaing

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkan kelompok belajar yang dibagi berdasarkan sosiometri dalam menyelesaikan soal

FORMAT KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Direktorat Pembinaan SMK..

Laboratorium Eco Material 57 Berdasarkan perhitungan berat, jika berat jenis beton normal diketahui berdasarkan pengalaman yang lalu, maka berat pasir yang dibutuhkan