• Tidak ada hasil yang ditemukan

Flying Book 26

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Flying Book 26"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Risalah Rabbi ku

Risalah Rabbi ku

NO(5,6) D

One Million

One Million

Phenomena

Phenomena

Good news

for

modern men

FAHMI BASYA

FAHMI BASYA

Mutakabbir

Mutakabbir

Muhhaimin

Muhhaimin

Akbar

Akbar

Syadiiqul’iqoob

Syadiiqul’iqoob

Dzikir

Dzikir

BOX Infaq fii sabiilillaahh: BANK CENTRAL ASIA (BCA)

KCP PALMERAH

3191017607

FAHMI BASYA HAMDI

(2)

Mutakabbir

(YANG MENYOMBONGKAN DIRI)

Dia berkata: “Pergilah daripadanya, karena tidak patut engkau menyombong padanya. Maka keluarlah,

sesungguhnya engkau dari orang yang rendah” (Al-Quran, surat Al-A’raf, ke 7 ayat 13)

Sebenarnya, bahwa Allaahh mengetahui apa-apa yang mereka sembunyikan dan apa-apa yang mereka nyatakan, sesungguhnya

Dia tidak suka kepada orang-orang Yang Menyombongkan Diri. (Al-Quran, surat An-Nahl, ke 16 ayat 23)

(3)

“Lantaran itu masuklah ke pintu-pintu neraka dengan keadaan kekal padanya, maka sesungguhnya jelek tempat orang-orang

Yang Menyombongkan Diri”

(Al-Quran, surat An-Nahl, ke 16 ayat 29)

Dia Allaahh Yang tidak ada Tuhan melainkan Dia Raja Yang AgungYang Mensejahterakan, Yang Berpendirian Teguh, Yang Melengkapi,Penakluk Yang Menggagahi Yang Menyombongkan

Diri,Maha Penggerak Allaahh dari hal apa yang mereka

sekutukan.

(4)

Muhhaimin

(Yang Melengkapi)

Dan kami turunkan kepadamu Kitab dengan lengkap

membetulkan untuk apa yang di hadapannya dari kitab dan

MELENGKAPI atasnya. Maka putuskanlah antara mereka

dengan apa yang telah diturunkan Allaahh dan jangan kamu ikuti hawa-hawa mereka.

(Al-Quran, surat Al-Maidah, ke 5 ayat 48)

Dia Allaahh Yang tidak ada Tuhan melainkan Dia Raja Yang AgungYang Mensejahterakan, Yang Berpendirian Teguh, Yang

Melengkapi,Penakluk Yang Menggagahi Yang Menyombongkan

Diri,Maha Penggerak Allaahh dari hal apa yang mereka sekutukan.

(5)

AKBAR

Melalui lorong waktu

kita

mendatangi

zaman Nabi Yusuf as.

Kita

melihat

perempuan-perempuan kota duduk

berbaris

sedang

memegang

pisau

mengupas

mangga,

atas

undangan

Amratul

‘Aziz.

Kemudian Nabi Yusuf

disuruh

keluar

di

hadapan mereka. Apa

yang terjadi ?.

(6)

Yang terjadi adalah dibuatnya KAMUS kata

AKBAR. Sebab itu konteks kisah ini dimasukkan

di dalam Kitab Al-Quran.

31.Maka ketika mereka melihatnya, mereka meng-akbarkannya,

dan mereka potong tangan-tangan mereka….

(Al-Quran surat Yusuf, ke 12 ayat 31)

Memulai sholat kita mengucap “Allaahhu

Akbar”. Setelah itu apa yang kita kerjakan ?.

Yang kita kerjakan

memusatkan perhatian.

Itulah manifestasi mengakbarkan Tuhan, yaitu

dengan membaca ayat-ayat dan memahami

artinya.

(7)

Ketika Ibrahim melihat Bintang, kemudian Bulan, ia tidak terkejut, walau besar bulan demikian menyolok dibanding dengan besarnya bintang dilihat dari bumi, tetapi ketika ia melihat matahari mengapa ia mengatakan AKBAR ?. Apakah arti AKBAR di sini ? . Akbar di sini artinya “Ini Lebih Menyolok”, bukan “Ini lebih besar”, karena Ibrahim bukan sedang mencari yang besar.

Maka ketika ia melihat matahari terbit, ia berkata : ”Inikah Rabbi ku, ini lebih menyolok”

(8)

Kalau anda artikan Akbar = Lebih Besar di sini,

maka anda akan terjebak pada pernyataan

VOLUME. Yaitu Volume Matahari lebih besar dari

Bulan.

Kita, kalau membeli

beras misalnya, kita

akan tanya berapa se

kilo atau berapa se

liter,

atau

berapa

sekarung. Tidak boleh

kita tanya berapa se

meter. Karena meter

bukan

satuan

dari

beras.

Begitu juga Akbar, ia bukan satuan Volume. Ia

satuan Memperhatikan, Melihat, Mengingat,

seperti ayat ini menyebutkan:

(9)

Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari Tulisan dan dirikan sholat, sesungguhnya sholat menahan dari fahsya dan

kemungkaran, dan ingatlah Allaahh dengan lebih menyolok, dan Allaahh mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.

(10)

Padanan dari kata mengingat(menyebut) dengan

lebih menyolok ini adalah mengingat dengan

lebih dahsyad (Asyaddu dzikro) seperti disebut

pada data ini:

Maka apabila kamu telah sempurnakan manasik (haji) kamu, maka ingatlah Allaahh seperti kamu mengingat bapak-bapak

kamu atau ingatan yang lebih dahsyad

(11)

Jadi data (012,031) itu pemahamannya :

31.Maka ketika mereka melihatnya, mereka

memusatkan perhatian kepadanya,dan mereka potong

tangan-tangan mereka….

(surat Yusuf, ke 12 ayat 31)

Jadi ada makna PUSAT PERHATIAN pada kata

AKBAR itu. Phenomena ini melihatkan

seakan-akan Yusuf sebagai Berhala yang

menjadi pusat semadi.

(12)

Melalui lorong waktu kita mendatangi zaman

Nabi Ibrahim as. Kita melihat ia sedang

masuk ke dalam kuil dengan kampak di

tangannya, kemudiaan ia jadikan

keping-keping berhala-berhala yang besar-besar di

pinggir kuil sebagai berhala pengawal yang

kasar pahatannya, dan ia tinggalkan berhala

kecil yang menyolok yang menjadi pusat

semadi kaumnya, agar mereka kembali

kepadanya. Apa yang terjadi ?. Yang terjadi

adalah Kamus kata Kabir. Bahwa Kabir berarti

Pusat Perhatian atau Yang Menyolok, Yang

Menarik Perhatian sebagai Pusat Semadi.

(13)

Maka ia menjadikan mereka keping-keping, kecuali yang jadi pusat semadi bagi mereka, agar mereka kembali kepadanya

(surat Al-Anbiya’, ke 21 ayat 58)

Mungkin dalam keseharian kita akan tetap mengatakan Allaahhu Akbar itu berarti Allaahh Maha Besar, tetapi ingatlah bahwa Besar tidak dalam makna Volume. Kata Allaahhu Akbar pada adzan yang diucapkan oleh muadzin pada dasarnya memanggil, menyeru (nuudiy) atau memberitahukan bahwa telah masuk waktu untuk Mengingat Allaahh atau Memusatkan perhatian kepada Allaahh. Ini dijelaskan pada surat Al-Jumu’ah.

(14)

Hai orang yang beriman, apabila diseru (dipanggil lewat adzan) untuk sholat dari hari jum’at, maka hendaklah kamu bersegera

(berjalan) kepada mengingat Allaahh……..

(surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 9)

Jadi aba-aba “Allaahhu Akbar” yang diucapkan Imam seperti aba-aba “Memusatkan Perhatian kepada Allaahh dimulai”. Dan itupun sebagai rangkaian dari kamus Akbar. Dan kata Nuudiy yang berarti Seru ini dikamuskan pada kisah Musa, ketika ia diseru di Lembah Muqaddas Thuwaa, seperti disebut pada ayat berikut :

(15)

Maka ketika ia datang kepadanya diseru (nuudiy):”Hai Musa !,

sesungguhnya Aku Penguasa mu, maka tanggalkanlah dua sendalmu,

sesungguhnya engkau di Lembah Besar Thuwaa”

(surat Tho Hha, ke 20 ayat 11-12)

Kata Nuudiy ini benar-benar Panggil, bukan

Wahyu, sebab ayat selanjutnya mengatakan

agar Musa mau mendengarkan apa yang

akan diwahyukan.

(16)

“Dan Aku telah piliih mu oleh sebab itu dengarlah apa yang akan diwahyukan”

(surat Tho Hha, ke 20 ayat 13)

Jadi kata KUBROO dapat diartikan Luar Biasa. Seperti data ini :

“Untuk kami lihatkan kepadamu (Musa) sebagian dari ayat-ayat kami yang luar biasa”

(surat Tho Hha, ke 20 ayat 23)

(17)

Dalam surat Ali-‘Imran ayat 11 dikatakan bahwa Allaahh Dahsyad pembalasan-Nya. Yang jadi pertanyaan “Apa itu Dahsyad ?”.

Dan Allaahh

dahsyad

pembalasan-Nya

(surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 11)

Dengan memahami AKBAR kita dapat memahami Dahsyad, karena kedua kata ini disepadankan pada dua ayat berikut :

(18)

1.Fithnah itu lebih dahsyad dari pembunuhan

(surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 191)

2.Fithnah itu lebih menyolok dari pembunuhan.

(19)

dzikir

Kamus Dzikir atau ayat muhkamat dari istilah ini adalah pada data (002,235), yang menerangkan bahwa ingat itu seperti seorang laki-laki mengingat calon isterinya.

Dan tidak ada larangan atas kamu tentang peminangan yang kamu sindirkan kepada perempuan-perempuan atau kamu

simpan dalam diri-diri kamu. Allaahh mengetahui bahwa kamu

akan mengingat-ingat mereka…..

(20)

Dan ingatlah Allaahh banyak-banyak agar kamu mendapat kejayaan

(surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 10)

Yang mengingat Allaahh sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring,Dan memikirkan peristiwa dalam penciptaan

langit dan bumi

(surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 191)

“Sesungguhnya Aku Allaahh, tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku,dan dirikan sholat untuk

mengingat Aku”

(21)

Oleh sebab itu ayat Al-Quran yang dibaca dalam sholat, menjadi tanda bahwa Al-Quran itu adalah sebuah Peringatan. Sebab itu orang sering memahami kata Dzikir (Peringatan) pada ayat berikut adalah Al-Quran.

Sesungguhnya kami yang menurunkan peringatan, dan sesungguhnya kami kepadanya sungguh menjaga.

(22)

Demikian Risalah Rabbi ku

No:(5,6) D

One Million Phenomena

Fahmi_Basya @ hotmail.com

BOX Infaq fii sabiilillaahh: BANK CENTRAL ASIA (BCA) KCP PALMERAH

3191017607

FAHMI BASYA HAMDI

Flying Book 26

Referensi

Dokumen terkait

SpamAssassin dapat menandakan apakah e-mail yang masuk ke server berisi spam atau bukan dengan mengaktifkan parameter berikut ini. Parameter di atas mengubah subject

Dalam analisis numerik, sebuah metode Quasi Monte Carlo merupakan metode untuk perhitungan integral (pemasalahan lainnya) yang didasarkan pada barisan bilangan dengan ketidakcocokan

Adapun perbedaan penelitian Dakwah Ustad Wiyanto pada Acara Cerita Hati KOMPAS TV dengan penelitian terdahulu yang dipaparkan di atas yaitu terletak pada Dakwah

Tidak diragukan lagi memperlambat iqamah dari adzan termasuk tindakan tolong-menolong yang dianjurkan dalam perkara kebaikan dan taqwa..  Muadzin lebih berkuasa atas

Untuk meningkatkan aktifitas kelompok tani Saluyu dan usahanya, program yang telah gulirkan oleh pemerintah (SL-FTT) dapat aplikasi dengan baik. Stakeholder yang perlu

Dari pemilihan proses disebutkan bahwa proses yang digunakan adalah proses Oxo, pembuatan butanol menggunakan bahan baku propilen dan gas sintesa. Proses Oxo dapat diuraiakan

Dari hasil kajian dapat disimpulkasn sebagai berikut : (1) Di lihat dari gambaran pembangunan di Kabupaten Pandeglang, dilihat dari tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan

Serat tebu digunakan sebagai bahan tambah pembuatan genteng beton karena memiliki kuat tarik yang tinggi , selain itu dapat memperdayakan serat tebu yang dibuang