• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGERTIAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM.docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)

 A.

 A. PengertianPengertian

Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi met

metaboabolik lik yanyang g ditditandandai ai oleoleh h hiphipergergliklikemiemia, a, asiasidosdosis is dandan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. KAD dan

atau relatif. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akuthipoglikemia merupakan komplikasi akut dia

diabetbetes es melmelituitus s yanyang g serserius ius dan dan memmembutbutuhkuhkan an penpengelgelolaolaanan ga

gawawat t dadarururarat. t. AkAkibibat at didiururesesis is ososmomotitik, k, KAKAD D bibiasasananyaya m

meennggaallaammi i ddeehhiiddrraassi i bbeerraat t ddaan n bbaahhkkaan n dadappaat t ssaammppaaii men

menyebyebabkabkan an syosyok. k. KetKetoasoasidoidosis sis diadiabetbetik ik (KA(KAD) D) mermerupaupakankan ko

kompmplilikakasi si akakut ut didiababetetes es memelilitutus s yayang ng diditatandndai ai dedengnganan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Ketoasidosis dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Ketoasidosis diabetik

diabetik merupakan merupakan akibat dakibat dari deari defisiensi fisiensi berat berat insulin insulin dandan di

disesertrtai ai gagangngguguan an memetatabobolilismsme e prprototeiein, n, kakarbrbohohididrarat t dadann le

lemamak. k. KeKeadadaaaan n inini i memerurupapakakan n gagangngguguan an memetatabobolilismsme e yayangng paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.

paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. KAD

KAD adalaadalah h keadakeadaan an yan yan g g ditaditandai ndai dengadengann asi

asidosdosis is met met aboabolik lik akiakibat bat pempembenbentuktukan an ketketon on yanyangg berlebihan,

berlebihan, sedangk sedangk an an SHH SHH ditandai ditandai dengan dengan hiperoshiperos molalitas

molalitas berat berat dengan dengan kadar kadar glukosa glukosa serum serum yang yang biasanyabiasanya l

lebebiih h ttiningggi gi dadarri i KAKAD D murmurnni i ((AmAmereriicacan n DiDiababeetetess Association, !!")

Association, !!") Ket

Ketoasoasidoidosis sis diadiabetbetikuikum m adaadalah lah mermerupaupakan kan tritrias as dardarii hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang terlihat terutama hiperglikemia, asidosis, dan ketosis yang terlihat terutama pad

pada a paspasien ien dendengan gan diadiabetbetes es tiptipe#$e#$. . (Sa(Sami%mi%ean ean &or&ordmadmark,rk, !!').

!!'). Salah Salah satu satu kendala kendala dalam dalam laporan laporan mengenaimengenai ins

insideidensinsi, , epiepide miolode miologi dan gi dan angangka kemaka kematiatian n KAD adaKAD adalahlah be

belulum m diditetemumukakannnnya ya kekesesepapakakatatan n tetentntanang g dedefifininisi si KAKAD.D. Sindroma ini mengandung triad yang terdiri dari Sindroma ini mengandung triad yang terdiri dari hiperglikemia,

hiperglikemia, ketosis ketosis dan dan asi asi demia. demia. Konsensus Konsensus diantaradiantara para ahli dibidang ini

para ahli dibidang ini mengenai kriteria diagnost mengenai kriteria diagnost ikik untuk

untuk KAD KAD adalah adalah pH pH arterial arterial   ,*, ,*, kadar kadar bikarbonatbikarbonat 

 $+ $+ m-/, m-/, d d an an kadar kadar glucosa glucosa darah darah 0 0 +! +! m m gd/gd/ dise

disertai rtai ketoketonemia dan nemia dan ketoketonuria moderate nuria moderate (Kita(Kitabchi bchi dkk,dkk, $11").

$11"). 2

2 Diabetic Diabetic Keto Keto Acidosis Acidosis (DKA) (DKA) adalah adalah komplikasi komplikasi akutakut yang menganca

yang mengancam m %iwa seorang %iwa seorang pendependerita rita diabdiabetes etes mellmellitus yangitus yang ti

tidadak k teterkrkonontrtrolol. . KoKondndisisi i kekehihilalangngan an ururinin, , aiair, r, kakaliliumum,, amonium, dan natrium menyebabkan hipo3olemia, ketidakseimbangan amonium, dan natrium menyebabkan hipo3olemia, ketidakseimbangan elek

elektrolitrolit, t, kadar glukosa kadar glukosa daradarah h sangsangat at tinggtinggi, i, dan dan pemecpemecahanahan asam lemak bebas menyebabkan asidosis dan

asam lemak bebas menyebabkan asidosis dan sering disertai koma.sering disertai koma. (

(2)

5. 678/897

5. 678/897 K68AS7D8S7S D7A567K:;K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) (KAD) Ada

Ada seksekitaitar r !< !< paspasien ien KAD KAD yanyang g barbaru u dikdiketaetahui hui menmenderderita ita D;D; un

untutuk k pepertrtamama a kakalili. . =a=ada da papasisien en yayang ng susudadah h didikeketatahuhui i D;D; se

sebebelulumnmnyaya, , '!'!< < dadapapat t didikekenanali li adadananya ya fafaktktor or pepencncetetusus.. ;en

;engatgatasi asi fakfaktor tor penpencetcetus us ini ini penpentinting g daldalam am penpengobgobataatan n dandan pen

pencegcegahaahan n ketketoasoasidoidosis sis berberulaulang. ng. 6id6idak ak adaadanya nya insinsuliulin n ataatauu tidak cukupnya %umlah insulin yang

tidak cukupnya %umlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkannyata, yang dapat disebabkan oleh 4

oleh 4 $.

$. 7ns7nsuliulin n tidtidak ak dibdiberierikan kan ataatau u dibdiberierikan kan dendengan gan dosdosisis yang dikurangi

yang dikurangi .

. Keadaan Keadaan sakit sakit atau atau infeksiinfeksi *.

*. ;ani;anifestafestasi si pertpertama ama pada pada penyapenyakit kit diabdiabetes etes yang yang tidaktidak terdiagnosis dan tidak diobati

terdiagnosis dan tidak diobati

5eberapa penyebab ter%adinya KAD adalah4 5eberapa penyebab ter%adinya KAD adalah4 2

2 7nfeksi 7nfeksi 4 4 pneumonia, pneumonia, infeksi infeksi traktus traktus urinarius, urinarius, dandan s

sepepssisis. . didikekettahahuui i bbahahwwa a %u%umlmlah ah ssel el dadarrah ah puputtih ih mmununggkikinn meningkat tanpa indikasi yang mendasari infeksi.

meningkat tanpa indikasi yang mendasari infeksi. 2

2 Ketidakpatuhan4 Ketidakpatuhan4 karena karena ketidakpatuhan ketidakpatuhan dalam dalam dosisdosis 2

2 =engobatan4 =engobatan4 onset onset baru baru diabetes diabetes atau atau dosis dosis insulininsulin tidak adekuat

tidak adekuat 2

2 Kardio3askuler Kardio3askuler 4 4 infark infark miokardiummiokardium 2

2 =en=enyebyebab ab lailain n 4 4 hiphipertertiroiroidiidismesme, , panpankrekreatiatitistis,, kehamilan,

kehamilan, pengobatan pengobatan kortikosteroid kortikosteroid and and adrenergik.adrenergik. (Sami%ean &ordmark,!!')

(Sami%ean &ordmark,!!')

>.

>. ?AK68@ =&>6:S?AK68@ =&>6:S K68AS7D8S7S D7A567K:; K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) (KAD) Krisis hiperglikemia pada diab

Krisis hiperglikemia pada diab etes etes tipe tipe   biasanyabiasanya ter%

ter%adi adi karekarena na ada ada keadkeadaan aan yang yang mencmencetusketuskannyannya. a. ?akt?aktoror pencetus krisis hiperglikemia ini antara lain 4

pencetus krisis hiperglikemia ini antara lain 4 $.

$. 7nfeksi 7nfeksi 4 4 melimeliputi puti ! ! ++< ++< ddari ari kakasus sus krkrisisisis hip

hipergergliklikemiemia a dicdicetuetuskaskan n oleoleh 7nfeh 7nfeksiksi. 7nfe. 7nfeksiksinya danya dapatpat berupa 4 =neumonia, 7nfeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, berupa 4 =neumonia, 7nfeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, /ain#lain.

/ain#lain. .

. =en=enyakyakit it 3as3askulkular ar akuakut4 t4 =en=enyakyakit it serserebrebro3ao3askuskulerler,, 7nfark miokard akut, mboli paru,

7nfark miokard akut, mboli paru, 6hrombosis B.;esenterika6hrombosis B.;esenterika *.

*. 6rauma, 6rauma, luka luka bakar, bakar, hematom hematom subdural.subdural. ".

". Heat Heat strokestroke +.

+. KeKelalaininan an gagaststroroininteteststininalal4 4 =a=anknkrereatatititis is akakutut,, Kholesistitis akut, 8bstruksi intestinal

Kholesistitis akut, 8bstruksi intestinal C.

C. 8bat#obatan 8bat#obatan 4 4 Diuretika, Diuretika, Steroid, Steroid, /ain#lain/ain#lain =ada

=ada diabetes diabetes tipe tipe $, $, krisis krisis h h iperglikemia iperglikemia seringsering ter%adi

ter%adi karena karena yang yang bersangkutan bersangkutan menghentikan menghentikan suntikansuntikan insulin

insulin ataupun ataupun pengobatannya pengobatannya tidak tidak ad ad ekuat. ekuat. KeadaanKeadaan ini

ini ter%adi ter%adi pada pada !#"!< !#"!< kasus kasus KAD. KAD. =ada =ada pasien pasien mudamuda dengan D;

dengan D; tipe $, permasalahan psikologi tipe $, permasalahan psikologi yang diperumityang diperumit dengan

dengan gangguan gangguan makan makan berperan berperan sebesar sebesar !< !< da da riri seluruh

(3)

bisa mendorong penghen tian suntikan insulin pada pasien muda meliputi ketakutan akan naiknya berat badan pada keadaan kontrol metabolisme yang baik, ketakut an akan %atuh dalam hypoglikem ia, pemberontakan terhadap otoritas, dan stres akibat penyakit kronis (9aglia dkk, !!")

D. 6A&DA DA& 9A/A K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

9e%ala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang dari " %am. =oliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang nyata biasanya ter%adi beberapa hari men%elang KAD, dan sering disertai mual#muntah dan nyeri perut. &yeri perut sering disalah#artikan sebagai Eakut abdomenE. Asidosis metabolik diduga men%adi penyebab utama ge%ala nyeri abdomen, ge%ala ini akan menghilang dengan sendirinya setelah asidosisnya teratasi. Sering di%umpai penurunan kesadaran, bahkan koma ($!< kasus), dehidrasi dan syok hipo3olemia (kulitmukosa kering dan penurunan turgor, hipotensi dan takikardi). 6anda lain adalah napas cepat dan dalam (Kussmaul) yang merupakan kompensasi hiper3entilasi akibat asidosis metabolik, disertai bau aseton pada napasnya.

2 Sekitar '!< pasien D; ( komplikasi akut ) 2 =ernafasan cepat dan dalam ( Kussmaul )

2 Dehidrasi ( tekanan turgor kulit menurun, lidah dan bibir kering )

2 Kadang#kadang hipo3olemi dan syok

2 5au aseton dan hawa napas tidak terlalu tercium 2 Didahului oleh poliuria, polidipsi.

2 @iwayat berhenti menyuntik insulin

2 Demam, infeksi, muntah, dan nyeri perut

(Dr. ;HD. Syahputra. Diabetic ketosidosis. http4www.library.usu.ac.id )

. =A68?7S78/897 K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

Ketoasidois ter%adi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya %aringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. 5ila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan men%adi asam sehingga %aringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya ter%adi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot %antung, stroke, dan sebagainya.

?aktor faktor pemicu yang paling umum dalam perkembangan ketoasidosis diabetik (KAD) adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin. Semua gangguan gangguan metabolik yang ditemukan pada ketoasidosis diabetik (KAD)

(4)

adalah tergolong konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kekurangan insulin.

;enurunnya transport glukosa kedalam %aringan %aringan tubuh akan menimbulkan hiperglikemia yang meningkatkan glukosuria. ;eningkatnya lipolisis akan menyebabkan kelebihan produksi asam asam lemak, yang sebagian diantaranya akan dikon3ersi (diubah) men%adi keton, menimbulkan ketonaemia, asidosis metabolik dan ketonuria. 9likosuria akan menyebabkan diuresis osmotik, yang menimbulkan kehilangan air dan elektrolit seperti sodium, potassium, kalsium, magnesium, fosfat dan klorida. Dehidrsi ter%adi bila ter%adi secara hebat, akan menimbulkan uremia pra renal dan dapat menimbulkan syok hipo3olemik. Asidodis metabolik yang hebat sebagian akan dikompensasi oleh peningkatan dera%ad 3entilasi (peranfasan Kussmaul).

;untah#muntah %uga biasanya sering ter%adi dan akan mempercepat kehilangan air dan elektrolit. Sehingga, perkembangan KAD adalah merupakan rangkaian dari siklus interlocking 3icious yang seluruhnya harus diputuskan untuk membantu pemulihan metabolisme karbohidrat dan lipid normal.

Apabila %umlah insulin berkurang, %umlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang %uga . Disamping itu produksi glukosa oleh hati men%adi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan menimbulkan hiperglikemi. Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, gin%al akan mengekskresikan glukosa bersama#sama air dan elektrolit (seperti natrium dan kalium). Diuresis osmotik yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan (poliuri) akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangna elektrolit. =enderita ketoasidosis diabetik yang berat dapat kehilangan kira#kira C,+ / air dan sampai "!! hingga +!! m- natrium, kalium serta klorida selama periode waktu " %am.Akibat defisiensi insulin yang lain adlah pemecahan lemak (lipolisis) men%adi asam#asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah men%adi badan keton oleh hati. =ada ketoasidosis diabetik ter%adi produksi badan keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. 5adan keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah, badan keton akan menimbulkan asidosis metabolik

(5)
(6)

=athophysiology of DKA adapted from :rden4 6helanFs >ritical >are &ursing4 Diagnosis and ;anagement. +th ed.>ited in &ursing >onsult. www.nursingconsult.com

=ada keadaan normal kurang lebih +! < glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna men%adi >8 dan air, $! < men%adi glikogen dan ! < sampai "! < diubah men%adi lemak. =ada Diabetes ;ellitus semua proses tersebut terganggu karena terdapat defisiensi insulin. =enyerapan glukosa kedalam sel macet dan metabolismenya terganggu. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga ter%adi hiperglikemia.

=enyakit Diabetes ;ellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah men%adi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan ter%adi hiperglikemi. 9in%al tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah $'! mg< sehingga apabila ter%adi hiperglikemi maka gin%al tidak bisa menyaring dan mengabsorbsi se%umlah glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine yang disebut glukosuria. 5ersamaan keadaan glukosuria maka se%umlah air hilang dalam urine yang disebut poliuria. =oliuria mengakibatkan dehidrasi intraselluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.

=roduksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke sel#sel sehingga sel#sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein men%adi menipis. Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. 6erlalu banyak lemak yang dibakar maka akan ter%adi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan keasaman darah meningkat atau asidosis. Gat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan pernapasan, akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah#buahan. Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan ter%adi koma yang disebut koma diabetik (=rice, $11+).

(7)

=athway Ketoasidosis Diabetik

?. =;@7KSAA& =&:&A&9 K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) a. =emeriksaan /aboratorium

$. 9lukosa.

Kadar glukosa dapat ber3ariasi dari *!! hingga '!! mgdl. Sebagian pasien mungkin memperlihatkan kadar gula darah yang lebih rendah dan sebagian lainnya mungkin memiliki kadar sampai setinggi $!!! mgdl atau lebih yang biasanya bergantung pada dera%at dehidrasi. Harus disadari bahwa ketoasidosis diabetik tidak selalu berhubungan dengan kadar glukosa darah. Sebagian pasien dapat mengalami asidosis berat disertai kadar glukosa yang berkisar dari $!!  !! mgdl, sementara sebagian lainnya mungkin tidak memperlihatkan ketoasidosis diabetikum sekalipun kadar glukosa darahnya mencapai "!!#+!! mgdl.

(8)

fek hiperglikemia ekstra3askuler bergerak air ke ruang intra3askuler. :ntuk setiap $!! mg  d/ glukosa lebih dari $!! mg  d/, tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar $,C m-  /. 5ila kadar glukosa turun, tingkat natrium serum meningkat dengan %umlah yang sesuai.

*. Kalium.

7ni perlu diperiksa sering, sebagai nilai#nilai drop sangat cepat dengan perawatan. K9 dapat digunakan untuk menilai efek %antung ekstrem di tingkat potasium.

". 5ikarbonat.

Kadar bikarbonat serum adalah rendah, yaitu !# $+ m-/ dan pH yang rendah (C,'#,*). 6ingkat p>8 yang rendah ( $!# *! mmHg) mencerminkan kompensasi respiratorik (pernapasan kussmaul) terhadap asidosisi metabolik. Akumulasi badan keton (yang mencetuskan asidosis) dicerminkan oleh hasil pengukuran keton dalam darah dan urin. 9unakan tingkat ini dalam hubungannya dengan kesen%angan anion untuk menilai dera%at asidosis.

+. Sel darah lengkap (>5>).

6inggi sel darah putih (5>) menghitung (0 $+ I $!1  /) atau ditandai pergeseran kiri mungkin menyarankan mendasari infeksi. C. 9as darah arteri (A59).

pH sering .*. Bena pH dapat digunakan untuk mengulang pH

measurements. 5randenburg dan Dire menemukan bahwa pH pada

tingkat gas darah 3ena pada pasien dengan KAD adalah lebih rendah dari pH !,!* pada A59. Karena perbedaan ini relatif dapat diandalkan dan bukan dari signifikansi klinis, hampir tidak ada alasan untuk melakukan lebih menyakitkan A59. Akhir >8 pasang surut telah dilaporkan sebagai cara untuk menilai asidosis %uga.

. Keton.

Diagnosis memadai ketonuria memerlukan fungsi gin%al. Selain itu, ketonuria dapat berlangsung lebih lama dari asidosis %aringan yang mendasarinya.

'. J#hidroksibutirat.

Serum atau hidroksibutirat J kapiler dapat digunakan untuk mengikuti respons terhadap pengobatan. 6ingkat yang lebih besar dari !,+ mmol  / dianggap normal, dan tingkat dari * mmol  / berkorelasi dengan kebutuhan untuk ketoasidosis diabetik (KAD). 1. :rinalisis (:A)

>ari glikosuria dan urin ketosis. Hal ini digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kencing yang mendasari.

$!. 8smolalitas

Diukur sebagai  (&a ) (m-  /)  glukosa (mg  d/)  $'  5:& (mg  d/)  .'. =asien dengan diabetes ketoasidosis yang berada dalam keadaan koma biasanya memiliki osmolalitis 0 **! m8sm  kg H8. ika osmolalitas kurang dari 0 **! m8sm  kg H8 ini, maka pasien %atuh pada kondisi koma.

(9)

$$. ?osfor

ika pasien berisiko hipofosfatemia (misalnya, status giLi buruk, alkoholisme kronis), maka tingkat fosfor serum harus ditentukan.

$. 6ingkat 5:& meningkat.

Anion gap yang lebih tinggi dari biasanya. $*. Kadar kreatinin

Kenaikan kadar kreatinin, urea nitrogen darah (5:&) dan Hb %uga dapat ter%adi pada dehirasi. Setelah terapi rehidrasi dilakukan, kenaikan kadar kreatinin dan 5:& serum yang terus berlan%ut akan di%umpai pada pasien yang mengalami insufisiensi renal.

6abel Sifat#sifat penting dari tiga bentuk dekompensasi (peruraian)

metabolik pada diabetes.

Sifat#sifat Diabetic ketoacidosis (KAD) Hyperosmolar non ketoticcoma (H8&K) Asidosis laktat

9lukosa plasma 6inggi Sangat tinggi 5er3ariasi

Ketone Ada 6idak ada 5er3ariasi

Asidosis Sedanghebat 6idak ada Hebat

Dehidrasi Dominan Dominan 5er3ariasi Hiper3entilasi Ada 6idak ada Ada

b. =emeriksaan Diagnostik

=emeriksaan diagnostik untuk ketoasidosis diabetik dapat dilakukan dengan cara4

$. 6es toleransi 9lukosa (669) meman%ang (lebih besar dari !!mgdl). 5iasanya tes ini dian%urkan untuk pasien yang menun%ukkan kadar glukosa meningkat dibawah kondisi stress.

. 9ula darah puasa normal atau diatas normal.

*. ssei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal. ". :rinalisis positif terhadap glukosa dan keton.

+. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat menandakan ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan propensitas pada ter%adinya aterosklerosis.

C. Aseton plasma4 =ositif secara mencolok

. As. /emak bebas4 kadar lipid dan kolesterol meninggkat '. lektrolit4 &a normalmenurunM K normalmeningkat semuM ? turun

1. Hemoglobin glikosilat4 ;eningkat #" kali normal

$!. 9as Darah Arteri4 pH rendah, penurunan H>8* (asidosismetabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik

(10)

$$. 6rombosit darah4 Ht mungkin meningkat, leukositosis, hemokonsentrasi

$. :reumcreatinin4 meningkatnormal

$*. Amilase darah4 meningkat mengindikasikan pancreatitis akut

9. D7A9&8S7S K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

Didasarkan atas adanya Ntrias biokimiaN yakni 4 hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis. Kriteria diagnosisnya adalah sebagai berikut 4

2 Hiperglikemia, bila kadar glukosa darah 0 $$ mmol/ (0 !! mgd/).

2 Asidosis, bila pH darah  ,*. 2 kadar bikarbonat  $+ mmol/).

Dera%at berat#ringannya asidosis diklasifikasikan sebagai berikut 4

2 @ingan4 bila pH darah ,+#,*, bikarbonat $!#$+ mmol/.

2 Sedang4 bila pH darah ,$#,", bikarbonat +#$! mmol/.

2 5erat4 bila pH darah  ,$, bikarbonat  + mmol/.

H. D7A9&8S7S 5A&D7&9 K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

KAD %uga harus dibedakan dengan penyebab asidosis, sesak, dan koma yang lain termasuk 4 hipoglikemia, uremia, gastroenteritis dengan asidosis metabolik, asidosis laktat, intoksikasi salisilat, bronkopneumonia, ensefalitis, dan lesi intrakranial.

7. K8;=/7KAS7 K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

Komplikasi dari ketoasidoisis diabetikum dapat berupa4 $. 9in%al diabetik ( &efropati Diabetik )

&efropati diabetik atau gin%al diabetik dapat dideteksi cukup dini. 5ila penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein. Dengan menurunnya fungsi gin%al akan disertai naiknya tekanan darah. =ada kurun waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal gin%al dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa menimbulkan gagal %antung kongesif.

. Kebutaan ( @etinopati Diabetik )

Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata. =englihatan men%adi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan.

*. Syaraf ( &europati Diabetik )

&europati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. =enderita bisa stres, perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan (mati rasa).

(11)

6erganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada pembuluh darah %antung. 5ila diabetesi mempunyai komplikasi %antung koroner dan mendapat serangan kematian otot %antung akut, maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. 7ni merupakan penyebab kematian mendadak. +. Hipoglikemia.

Hipoglikemia ter%adi bila kadar gula darah sangat rendah. 5ila penurunan kadar glukosa darah ter%adi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan dapat menyebabkan kematian. 9e%ala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan ke%ang#ke%ang.

C. Hipertensi.

Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, gin%al penderita diabetes harus beker%a ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada diabetisi %uga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan#kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang ter%adi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan signal ke otak untuk menambah takanan darah.

K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

. =&A6A/AKSA&AA& ;D7S K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) 6u%uan penatalaksanaan 4

$. ;emperbaiki sirkulasi dan perfusi %aringan (resusitasi dan rehidrasi),

. ;enghentikan ketogenesis (insulin), *. Koreksi gangguan elektrolit,

". ;encegah komplikasi,

+. ;engenali dan menghilangkan faktor pencetus.

Airway dan 5reathing 8ksigenasi  3entilasi

alan napas dan pernapasan tetap prioritas utama. ika pasien dengan kesadaran  koma (9>S ') mempertimbangkan intubasi dan 3entilasi. =ada pasien tsb sementara saluran napas dapat dipertahankan oleh penyisipan 9uedelEs saluran napas. =asang oksigen melalui masker Hudson atau non#rebreather masker %ika

(12)

ditun%ukkan. ;asukkan tabung nasogastrik dan biarkan drainase %ika pasien muntah atau %ika pasien telah muntah berulang. Airway, pernafasan dan tingkat kesadaran harus dimonitor di semua treatment DKA.

>irculation

=enggantian cairan

Sirkulasi adalah prioritas kedua. DKA pada pasien yang menderita dehidrasi berat bisa berlan%ut pada shock hipo3olemik. 8leh sebab itu, cairan pengganti harus dimulai segera. >airan resusitasi bertu%uan untuk mengurangi hiperglikemia, hyperosmolality, dan counterregulatory hormon, terutama dalam beberapa %am pertama, sehingga mengurangi resistensi terhadap insulin. 6erapi 7nsulin paling efektif %ika didahului dengan cairan awal dan penggantian elektrolit. Defisit cairan tubuh $!< dari berat badan total maka lebih dari C liter cairan mungkin harus diganti. @esusitasi cairan segera bertu%uan untuk mengembalikan 3olume intra3askular dan memperbaiki perfusi gin%al dengan solusi kristaloid, koloid dan bisa digunakan %ika pasien dalam syok hipo3olemik. &ormal saline (&a>l !,1<) yang paling sesuai. 7dealnya +!< dari

total defisit air tubuh harus diganti dalam ' %am pertama dan +!< lain dalam " %am berikutnya. Hati#hati pemantauan status hemodinamik secara teliti (pada pasien yang tidak stabil setiap $+ menit), fungsi gin%al, status mental dan keseimbangan cairan diperlukan untuk menghindari o3erload cairan.

(lisabeth 3a 8akes, @&. !!. Diabetic Ketoacidosis DKA)

K. =&9KA7A& K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) $. Akti3itas  7stirahat

9e%ala 4 /emah, letih, sulit bergerakber%alan, Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istirahattidur

6anda 4 6akikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas, /etargidisorientasi, koma

(13)

=enurunan kekuatan otot . Sirkulasi

9e%ala 4 Adanya riwayat hipertensi, 7; akut, Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas, :lkus pada kaki, penyembuhan yang lama, 6akikardia

6anda 4 =erubahan tekanan darah postural, hipertensi, &adi yang menuruntidak ada, Disritmia, Krekels, Distensi 3ena %ugularis, Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung *. 7ntegritas go

9e%ala 4 Stress, tergantung pada orang lain, ;asalah finansial yang berhubungan dengan kondisi

6anda 4 Ansietas, peka rangsang ". liminasi

9e%ala 4 =erubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, @asa nyeriterbakar, kesulitan berkemih (infeksi), 7SSK baruberulang, &yeri tekan abdomen, Diare

6anda 4:rine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang men%adi oliguriaanuria, %ika ter%adi hipo3olemia berat), :rin berkabut, bau busuk (infeksi), Abdomen keras, adanya asites, 5ising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)

+. &utrisi>airan

9e%ala 4 Hilang nafsu makan, ;ualmuntah, 6idak mematuhi diet, peningkattan masukan glukosakarbohidrat, =enurunan berat badan lebih dari beberapa hariminggu, Haus, penggunaan diuretik (6hiaLid)

6anda 4 Kulit keringbersisik, turgor %elek, Kekakuandistensi abdomen, muntah, =embesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau halisitosismanis, bau buah (napas aseton)

C. &eurosensori

9e%ala 4 =usingpening, sakit kepala, Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia, 9angguan penglihatan

6anda 4 Disorientasi, mengantuk, alergi, stuporkoma (tahap lan%ut). 9angguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, @efleks tendon dalam menurun (koma), Aktifitas ke%ang (tahap lan%ut dari DKA)

. &yerikenyamanan

9e%ala 4 Abdomen yang tegangnyeri (sedangberat)

6anda 4 a%ah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati# hati

'. =ernapasan

9e%ala 4 ;erasa kekurangan oksigen, batuk dengan tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksitidak)

6anda 4 /apar udara, batuk dengantanpa sputum purulen, ?rekuensi pernapasan meningkat

1. Keamanan

(14)

6anda 4 Demam, diaforesis, Kulit rusak, lesiulserasi, ;enurunnya kekuatan umumrentang erak, =arestesiaparalisis otot termasuk otot#otot pernapasan (%ika kadar kalium menurun dengan cukup ta%am)

$!. Seksualitas

9e%ala 4 @abas 3agina (cenderung infeksi), ;asalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita

$$. =enyuluhanpembela%aran

9e%ala 4 ?aktor resiko keluarga D;, %antung, stroke, hipertensi. =enyembuhan yang, /ambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik (thiaLid), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah). ;ungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan

@encana pemulangan 4 ;ungkin memerlukan bantuan dalam pengatuan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah

/. D7A9&8SA K=@AA6A& K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD)

$. Defisit 3olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikema, pengeluaran cairan berlebihan4 diare, muntah, pembatasan intake akibat mual, kacau mental

. =ola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik

*. @esiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa

". Ketidakseimbangan nutrisi4kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme.

+. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpa%an informasi

;. @&>A&A K=@AA6A& K68AS7D8S7S D7A567K:; (KAD) &

8

D7A9&8SA K=@AA6A&

6::A& DA& K@76@7A

HAS7/ 7&6@B&S7 $ Defisit Bolume >airan Definisi 4 =enurunan cairan intra3askuler, interstisial, danatau intrasellular. 7ni mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan pengeluaran &8>4 2 ?luid balance 2 Hydration 2 &utritional Status 4 ?ood and ?luid 7ntake

Kriteria Hasil 4

2 ;empertahankan urine output sesuai dengan usia dan 55, 5 urine normal, H6 normal &7> 4 ?luid management 2 =ertahankan catatan intake dan output yang akurat 2 ;onitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,

(15)

sodium 5atasan Karakteristik 4 # Kelemahan # Haus # =enurunan turgor kulitlidah # ;embran mukosakulit kering # =eningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan 3olumetekanan nadi # =engisian 3ena menurun # =erubahan status mental # Konsentrasi urine meningkat # 6emperatur tubuh meningkat # Hematokrit meninggi # Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing) ?aktor#faktor yang berhubungan4 # Kehilangan 3olume cairan secara aktif # Kegagalan mekanisme pengaturan 2 6ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal 2 6idak ada tanda tanda dehidrasi, lastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), %ika diperlukan 2 ;onitor 3ital sign 2 ;onitor masukan makanan  cairan dan hitung intake kalori harian 2 Kolaborasikan pemberian cairan 7B 2 ;onitor status nutrisi 2 5erikan cairan 7B pada suhu ruangan 2 Dorong masukan oral 2 5erikan penggantian nesogatrik sesuai output 2 Dorong keluarga untuk membantu pasien makan 2 6awarkan snack ( %us buah, buah segar ) 2 Kolaborasi dokter %ika tanda cairan berlebih muncul meburuk 2 Atur kemungkinan

(16)

tranfusi 2

=ersiapan untuk tranfusi

 =ola &afas tidak efektif Definisi 4 =ertukaran udara inspirasi danatau ekspirasi tidak adekuat 5atasan karakteristik 4 # =enurunan tekanan inspirasiekspiras i # =enurunan pertukaran udara per menit # ;enggunakan otot pernafasan tambahan # &asal flaring # Dyspnea # 8rthopnea # =erubahan penyimpangan dada # &afas pendek # Assumption of *#point position # =ernafasan pursed#lip # 6ahap ekspirasi berlangsung sangat lama # =eningkatan diameter anterior# posterior # =ernafasan rata#rataminimal 2 5ayi 4  + atau 0 C! &8> 4 2 @espiratory status 4 Bentilation 2 @espiratory status 4 Airway patency

2 Bital sign Status Kriteria Hasil 4

2 ;endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)

2 ;enun%ukkan %alan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)

2 6anda 6anda 3ital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan) &7> 4 Airway ;anagement 2 5uka %alan nafas, guanakan teknik chin lift atau %aw thrust bila perlu 2 =osisikan pasien untuk memaksimalkan 3entilasi  7dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat %alan nafas buatan   =asang

mayo bila perlu  /akukan fisioterapi dada %ika perlu  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan  /akukan suction pada mayo  5erikan bronkodilator bila perlu

(17)

2 :sia $#" 4  ! atau 0 *! 2 :sia +#$" 4  $" atau 0 + 2 :sia 0 $" 4  $$ atau 0 " # Kedalaman pernafasan 2 Dewasa 3olume tidalnya +!! ml saat istirahat 2 5ayi 3olume tidalnya C#' mlKg # 6iming rasio # =enurunan kapasitas 3ital ?aktor yang berhubungan 4 # Hiper3entilasi # Deformitas tulang # Kelainan bentuk dinding dada # =enurunan energikelelahan # =erusakanpelemaha n muskulo#skeletal # 8besitas # =osisi tubuh # Kelelahan otot pernafasan # Hipo3entilasi sindrom # &yeri # Kecemasan # Disfungsi  5erikan pelembab udara Kassa basah &a>l /embab 2 Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. 2 ;onitor respirasi dan status 8 6erapi oksigen 2 5ersihkan mulut, hidung dan secret trakea 2 =ertahankan %alan nafas yang paten 2 Atur peralatan oksigenasi 2 ;onitor aliran oksigen 2 =ertahankan posisi pasien 2 8nser3asi adanya tanda tanda hipo3entilasi 2 ;onitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Bital sign ;onitoring ;onitor 6D, nadi, suhu, dan @@

>atat adanya fluktuasi

(18)

&euromuskuler # Kerusakan persepsikognitif # =erlukaan pada %aringan syaraf tulang belakang # 7maturitas &eurologis ;onitor BS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi 6D pada kedua lengan dan bandingkan ;onitor 6D, nadi, @@, sebelum, selama, dan setelah akti3itas ;onitor kualitas dari nadi ;onitor frekuensi dan irama pernapasan ;onitor suara paru ;onitor pola pernapasan abnormal ;onitor suhu, warna, dan kelembaban kulit ;onitor sianosis perifer ;onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 7dentifikasi penyebab dari perubahan 3ital sign * @esiko 7nfeksi Definisi 4 =eningkatan resiko masuknya organisme patogen &8> 4 2 7mmune Status 2 Knowledge 4 7nfection control 2 @isk control Kriteria Hasil 4 &7> 4 7nfection >ontrol (Kontrol infeksi)  5ersihkan

(19)

?aktor#faktor resiko 4 # =rosedur 7nfasif # Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen # 6rauma # Kerusakan %aringan dan peningkatan paparan lingkungan # @uptur membran amnion # Agen farmasi (imunosupresan) # ;alnutrisi # =eningkatan paparan lingkungan patogen # 7monusupresi # Ketidakadekuatan imum buatan # 6idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, /eukopenia, penekanan respon inflamasi) # 6idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma %aringan, penurunan ker%a silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan

2 Klien bebas dari tanda dan ge%ala infeksi 2 ;enun%ukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi 2 umlah leukosit dalam batas normal 2 ;enun%ukkan perilaku hidup sehat

lingkungan setelah dipakai pasien lain  =ertahankan teknik isolasi   5atasi pengun%ung bila perlu  7nstruksikan pada pengun%ung untuk mencuci tangan saat berkun%ung dan setelah berkun%ung meninggalkan pasien 2 9unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 2 >uci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan 2 9unakan ba%u, sarung tangan sebagai alat pelindung 2 =ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 2 9anti letak 7B perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petun%uk umum 2

(20)

peristaltik) # =enyakit kronik intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing 2 6ingktkan intake nutrisi 2 5erikan terapi antibiotik bila perlu 7nfection =rotection (proteksi terhadap infeksi) 2 ;onitor tanda dan ge%ala infeksi sistemik dan lokal 2 ;onitor hitung granulosit, 5> 2 ;onitor kerentanan terhadap infeksi 2 5atasi pengun%ung 2 Saring pengun%ung terhadap penyakit menular 2 =artahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko 2 =ertahankan teknik isolasi kp 2 5erikan perawatan kuliat

(21)

pada area epidema 2 7nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase 2 7speksi kondisi luka  insisi bedah 2 Dorong masukkan nutrisi yang cukup 2 Dorong masukan cairan 2 Dorong istirahat 2 7nstruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep 2 A%arkan pasien dan keluarga tanda dan ge%ala infeksi 2 A%arkan cara menghindari infeksi 2 /aporkan kecurigaan infeksi 2 /aporkan kultur positif " Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh &8> 4 2 &utritional Status 4 food and ?luid 7ntake 2 &utritional &7> 4 &utrition ;anagement 2 Ka%i adanya alergi makanan

(22)

Definisi 4 7ntake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh. 5atasan karakteristik 4 # 5erat badan ! < atau lebih di bawah ideal # Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari @DA (@ecomended Daily Allowance) # ;embran mukosa dan kon%ungti3a pucat # Kelemahan otot yang digunakan untuk menelanmengunyah # /uka, inflamasi pada rongga mulut # ;udah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan # Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan # Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa # =erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan # ;iskonsepsi # Kehilangan 55 dengan makanan cukup # Keengganan untuk makan Status 4 nutrient 7ntake Kriteria Hasil 4 2 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tu%uan

2 5erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

2

;ampumengidentifikas i kebutuhan nutrisi 2 6idk ada tanda tanda malnutrisi 2 ;enun%ukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 2 6idak ter%adi penurunan berat badan yang berarti

2 Kolaborasi dengan ahli giLi untuk menentukan %umlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 2 An%urkan pasien untuk meningkatkan intake ?e 2 An%urkan pasien untuk meningkatkan protein dan 3itamin > 2 5erikan substansi gula 2 Oakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi 2 5erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli giLi) 2 A%arkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 2 ;onitor %umlah nutrisi dan kandungan kalori 2 5erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi 2 Ka%i kemampuan pasien untuk mendapatkan

(23)

# Kram pada abdomen # 6onus otot %elek # &yeri abdominal dengan atau tanpa patologi # Kurang berminat terhadap makanan # =embuluh darah kapiler mulai rapuh # Diare dan atau steatorrhea # Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) # Suara usus hiperaktif # Kurangnya informasi, misinformasi ?aktor#faktor yang berhubungan 4 Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi Lat#Lat giLi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi. nutrisi yang dibutuhkan &utrition ;onitoring 2 55 pasien dalam batas normal 2 ;onitor adanya penurunan berat badan 2 ;onitor tipe dan %umlah akti3itas yang biasa dilakukan 2 ;onitor interaksi anak atau orangtua selama makan 2 ;onitor lingkungan selama makan 2 adwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama %am makan 2 ;onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi 2 ;onitor turgor kulit 2 ;onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah 2 ;onitor mual dan muntah 2 ;onitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht 2 ;onitor makanan kesukaan 2 ;onitor pertumbuhan dan perkembangan 2 ;onitor

(24)

pucat, kemerahan, dan kekeringan %aringan kon%ungti3a 2 ;onitor kalori dan intake nuntrisi 2 >atat adanya edema, hiperemik, hipertonik

papila lidah dan ca3itas oral. 2 >atat %ika lidah berwarna magenta, scarlet C Kurang pengetahuan Definisi 4

6idak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik. 5atasan karakteristik 4 mem3erbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai. ?aktor yang berhubungan 4 keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk &8> 4 2 Kowlwdge 4 disease process 2 Kowledge 4 health 5eha3ior Kriteria Hasil 4 2 =asien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan 2 =asien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang di%elaskan secara benar 2 =asien dan keluarga mampu men%elaskan kembali apa yang di%elaskan perawattim kesehatan lainnya. &7> 4 6eaching 4 disease =rocess $. 5erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik . elaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

*. 9ambarkan tanda dan ge%ala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat ". 9ambarkan proses penyakit,

(25)

mencari informasi, tidak mengetahui sumber#sumber

informasi.

dengan cara yang tepat

+.

7dentifikasi kemungkinan

penyebab, dengna cara yang tepat C. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat . Hindari %aminan yang kosong '. Sediakan bagi keluarga atau S8 informasi tentang kema%uan pasien dengan cara yang tepat 1. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit $!. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan $$. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan $. ksplorasi kemungkinan

(26)

sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat $*. @u%uk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

$". 7nstruksikan pasien mengenai tanda dan ge%ala untuk melaporkan pada pemberi perawatan

kesehatan,

dengan cara yang tepat

DA?6A@ =:S6AKA

Hyperglycemic crises in patien ts with diabetes mellitus. American Diabetes Association. Diabetes >are3ol supplement$ !!", S1"#S$!.

9aglia /, yckoff , Abrahamson ; . Acute hyperglycemic cr isis in elderly. ;ed >li & Am ''4 $!C*# $!'", !!".

Sikhan. !!1. Ketoasidosis Diabetikum. http4id.sh3oong.com. Diakses pada tanggal $ &o3ember !$.

;uhammad ?aiLi, &etty =. ?K :&A7@ @S Dr Soetomo Surabaya.

Kuliah tatalaksana ketoasidosis diabetic.

http4www.pediatric.com. Diakses pada tanggal $ &o3ember !$.

allace 6;, ;atthews D@. @ecent Ad3ance in 6he ;onitoring and management of Diabetic Ketoacidosis. P ;ed !!"M 1 4 *#'!. Dr. ;HD. Syahputra. Diabetic ketosidosis. www. /ibrary.usu.ac.id. Diakses pada tanggal $ &o3ember !$!.

Sami%ean &ordmark. Critical Care Nursing Handbook. http4books.google.co.id. Diakses pada tanggal $ &o3ember !$

lisabeth 3a 8akes, @&. !!. Diabetic Ketoacidosis DKA . http4intensi3ecare.hsnet.nsw.go3.au. Diakses pada tanggal $ &o3ember !$.

Kitabchi A, ?isher &, ;urphy ;5 , @umbak ; 4 Diabetic ketoacidosis and the hyperglycemic hyperosmolar

(27)

nonketoti c state. 7n oslinFs Diabetes ;ellitus . $*th ed. Kahn >@, eir 9>, ds. =hiladelphia, /ea Q ?ebiger, $11", p.*'!

Referensi

Dokumen terkait

pengangkutan dalam hal tanggung jawab Pimpinan Kapal/Nakhoda terhadap keselamatan, keamanan dan ketertiban kapal maupun pelayar pada pokoknya bermuara pada kepentingan barang

 Pemerintah berencana menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) final untuk jasa konstruksi lewat Ran- cangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perubahan Kedua atas

Di samping ke tiga komponen yang telah disebutkan itu, dalam model linear goal programming kadang-kadang terdapat komponen yang lain, yaitu, kendala struktural artinya

Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan lingkungan (UKL-UPL) merupakan sebuah dokumen yang disusun dengan maksud: (1) Mencegah, mengendalikan dan

Tanaman jarak pagar trimonoecious asal bunga betina memiliki kandungan karbon organik yang tinggi dan kandungan nitrogen yang rendah sehingga berada dalam fase generatif,

Beberapa parameter dipilih dengan seksama yang merujuk pada sifat-sifat khas enzim protease pada umumnya, meliputi: (1) jenis proteasenya; berdasarkan sifat kimia

Penelitian ini menekankan pada penetapan SPM infrastruktur terminal penumpang transportasi jalan, dimana permasalahan yang sangat utama adalah kurangnya peraturan dan standar

Hal yang kemudian menjadi masalah adalah ketika jumlah karyawan BNN kota Malang ini bertambah setiap tahunnya dengan jumlah 6 karyawan per tahun, yang kemudian berimbas