• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif - Adi Bayu Nugroho BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Pembelajaran Kooperatif - Adi Bayu Nugroho BAB II"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas tugas terstruktur disebut sebagai sistem “ pembelajaran gotong royong” atau cooperative

learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator (Anitalie, 2008: 12) . menurut Anita lie (2008: 19) metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan tanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Semua metode pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya (Slavin, 2005: 10)

Menurut Nurulhayati dalam Rusman (2011: 203) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembejalaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Menurut Rusman (2011: 204) mengatakan bahwa cooperative learning adalah teknik pengelompokan yang didalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang .

(2)

ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin (1995) dinyatakan bahwa: (1) penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan perestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah dan mengintergrasi pengetahuan dengan pengalaman.( Rusman, 2011: 205).

Pembelajaran koopertif sendiri mempunyai tujuan dan manfaat. Menurut Majid (2013: 175) tujuan dan manfaat pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model pembelajaran kooperatif ini mempunyai keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit;

b. Agar siswa dapat menerima teman-temanya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang;

c. Mengembangkan ketrampilan sosial siswa, berbagai tugas, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Pembelajaran kooperatif dalam bukunya Majid (2013: 176) mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut :

(3)

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki ketrampilan tinggi, sedang, dan rendah (heterogen).

c. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda.

d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompk daripada individu. Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti dapat beranggapan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang didalamnya menggunakan sistem kelompok. Pembelajaran kooperatif juga cocok dengan hampir semua materi mata pelajaran terutama mata pelajaran yang bersifat teori. Pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan dari model-model pembelajaran lain diantaranya adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswa dapat berpikir kritis. Pembelajaran ini menuntut adanya kerjasama dalam sebuah kelompok sehingga dari kegiatan ini akan dapat menumbuhkan kesadaran anak dalam hubungan sosial, mau mendengarkan dan memberikan pendapat. Jiwa sosial akan dapat terbentuk sejak dini sehingga kepekaan anak akan lingkungan sekitar dapat lebih baik lagi.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture

(4)

Model pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran, sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar.

Menurut Hanafi, (2012: 42) menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Menyajikan materi sebagai pengantar.

(5)

d. Guru menunjuk atau memanggil peserta didik secara begantian memasang dan mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

f. Dari urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetisi yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan/rangkuman.

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture and Picture Menurut Hanafi, (2012: 43), kelebihan:

a. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. b. Melatih berpikir logis dan sistematis.

c. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,

d. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. e. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas

Kekurangan:

a. Memakan banyak waktu b. Banyak siswa yang pasif.

(6)

d. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.

e. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan model pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga dari proses pembelajaran ini diharapkan akan lebih menarik minat siswa dalam mengikuti proses tidak hanya sekedar untuk duduk dan mendengarkan guru. Keikutsertaan peserta didik dalam proses pembelajaran akan membuat peserta didik lebih dianggap sehingga anak akan mempunyai kesan tersendiri. Kesan yang tak terlupakan ini yang nantinya akan memperkuat memori atau ingatan anak sehingga akan berpengaruh pada ingatan dan pemahaman anak.

3. Rasa ingin tahu

a. Pengertian Rasa Ingin Tahu

(7)

meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Sedangkan menurut (Mustari, 2011:104) kuriositas (rasa ingin tahu) adalah emosi yang dihubungkan dengan prilaku mengorek secara alamiah seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Menurut Hadi dan Permata (2010:10) sumber rasa ingin tahu dibagi menjadi 2, yaitu :

1) Kebutuhan

Rasa ingin tahu muncul dari kesadaran kita akan kondisi masyarakat yang terdapat disekitar kita ataupun sesuatu yang kita alami sehari-hari. Rasa ingin tahu biasa kita alami jika ada sesuatu persoalan yang belum terselesaikan.

2) Keanehan

Keanehan berasal dari kata dasar aneh. Kata ini memiliki makna sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang umum dilihat maupun dirasakan karena berlawanan dengan kebiasaan atau aturan yang telah disepakati. Rasa ingin tahu, bisa muncul kalu kita memandang ada suatu hal yang dianggap salah secara umum, namun tetap berlangsung di masyarakat. Rasa ingin tahu akan muncul, karena sesuatu yang aneh atau janggal itu tentunya membuat kita penasaran untuk mencari tahu penyebabnya. Tujuan dari rasa ingin tahu keanehan adalah penggambaran dan penjelasan yang kemudian disebut pemahaman.

(8)

Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Karakter Rasa Ingin Tahu.

NO Nilai Indikator

1. Rasa Ingin Tahu

 Sistem Pembelajaran diarahkan untuk

mengeksplorasi keingintahuan siswa.

 Sekolah memberikan fasilitas, baik

melalui media cetak maupaun elektronik, agar siswa dapat mencari informasi yang baru.

Sumber : Buku Pendidikan karakter berbasis nilai dan etika di sekolah. Fitri, Z, A (2012:41)

Dari indikator tersebut, kemudian dijabarkan atau lebih dirinci lagi untuk selanjutnya dibuat alat ukur atau angket. Rincian indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a) Hasrat atau keingintahuan siswa b) Membuka dan mencari informasi baru c) Berusaha mencari pemecahan masalah

d) Mengerjakn tugas sampai batas waktu yang telah ditentukan.

(9)

kabutuhan dan memandang suatu keanehan yang terjadi dilingungan sekitarnya untuk kemudian dipelajari lebih mendalam seperti mengeksplorasi, investigasi dan belajar. Model pembelajaran picture and picture dianggap dapat untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu siswa di dalam kelas dalam bentuk pertanyaan yang muncul dari gambar-gambar yang diperlihatkan oleh guru. Siswa akan langsung bertanya kepada guru atau orang lain yang dianggap mengetahui atau mampu untuk menjawabnya.

4. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi

Menurut KBBI, edisi ketiga tahun 2002. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb).

Menurut Hamdani (2011:137) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil kerja atau upaya manusia dari suatu kegiatan yang diciptkan dan dilakukannya.

b. Pengertian Belajar

(10)

Pengertian belajar yang lain disampaikan oleh Morgan dkk dalam Baharuddin dan Esa (2010:14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Selain itu belajar juga bisa diartikan sebagai proses mengubah, mereduksi, memerinci, menyimpan dan memakai setiap masukan (input) pengetahuan yang datang dari alat indra sebagai penajam fungsi kognitif. Bagian paling mendasar dari kognisi manusia adalah representation of knowledge, atau bagaimana informasi yang berasal dari pengalaman-pengalaman sensorik disimbolkan dan dikombinasikan dengan sesuatu yang tersimpan dalam otak. Pendapat ini disampaikan oleh Solso (2007:9). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar

Faktor yang memperngaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor interen dan factor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada pada individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang sedang belajar.

Slameto (2010:60) dalam bukunya memaparkan tentang faktor intern dan faktor ekstern yang memperngaruhi belajar, berikut penjelasanhya :

1) Faktor-faktor Intern

(11)

b) Faktor Psikologis

Diantara faktor prikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : Intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, kesiapan.

c) Faktor Kelelahan

Untuk menghilangkan kelelahan baik secara jasmani mapunun rohani dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

(1) Tidur (2) Istirahat

(3) Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja. (4) Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan

peredaran darah, misalnya obat gosok. (5) Rekreasi dan ibadah yang teratur (6) Olehraga secara teratur

(7) Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya yang memenuhi empat sehat lima sempurna.

(12)

2) Faktor-faktor Ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat.

a) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengeruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasan rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah diantaranya adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar. c) Faktor Masyarakat

(1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat (2) Mass Media

(3) Teman Bergaul

(4) Bentuk Kehidupan Masyarakat

(13)

mulai belajar dan mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

d. Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2011: 12) prestasi berarti hasil usaha. Pada bukunya arifin menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari usaha yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran. Menurut Arifin (2011: 12) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tau. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “ tendensi

keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

(14)

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik dimasyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

(15)

5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Trianto (2010: 136-137) Ilmu Pengetahuan Alam adalah kumpulan teori yang sistematis, penerapan secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

Trianto (2010: 141) menyatakan IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen penting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.

Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan oleh Paolo dan Marten dalam Haryono (2013: 39) sebagai berikut : (1) Mengamati apa yang terjadi, (2) Mencoba mengamati apa yang diamati, (3) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, (4) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan itu benar.

(16)

Menurut Jasin Jasin (2011: 1) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk dimuka bumi ini sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu ilmiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis artinya kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan menghasilkan konsep, dari konsep selanjutnya dan mendorong untuk melakukan percobaan berikutnya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala yang ada di alam semesta, termasuk di dalamnya bumi ini sehingga menghasilkan sebuah teori, konsep, dan prinsip. Pengetahuan ini didapat dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dari hasil percobaan-percobaan yang sistematis sebagai deretan konsep serta yang berhubungan satu sama lain yang berkesinambungan dan bersifat umum dan akan terus berlanjut untuk disempurnakan. Ilmu pengetahuan alam menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka dan jujur.

6. Materi Pelajaran IPA Struktur Bumi dan Matahari

Materi yang akan digunakan sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sebagai berikut:

(17)

Indikator : 1. Menyebutkan lapisan-lapisan struktur bumi. 2. Menyebutkan struktur matahari.

3. Menjelaskan ciri-ciri struktur bumi dan matahari 4. Menggambarkan secara sederhana struktur bumi

dan matahari.

Bumi terbentuk seperti bola dengan diameter kurang lebih 13.000 km. Bumi terbentuk kira- kira 4,5 milyar tahun yang lalu. Bumi terselubungi oleh lapisan udara yang disebut Atmosfer. Lapisan Atmosfer melindungi dari benturan pecahan- pecahan benda langit yang terlepas dari orbitnya dan masuk ke permukaan bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet matahari yang bisa berbahaya bagi kehidupan di bumi. Bumi mempunyai beberapa lapisan yang terdiri dari batuan panas dan logam.

a. Lapisan Bumi

Menurut jenis komposisi jenis materialnya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan- lapisan sebagai berikut:

1) Kerak bumi

(18)

2) Mantel bumi

Mantel bumi terletak antara kerak dan inti luar bumi. Matel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silicon. Suhu pada mantel bumi bagian atas ± 1300º C - 1500 º C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 º C - 3000 º C. Mantel atau selubung terdiri dari dua lapisan. Lapisan dalam tebalnya sekitar 2000 km, dan lapisn luar sekitar 700km. Pada bagian ini berkumpul batuan cair berpijar yang disebut magma. Dapur tempat magma mengumpul mempunyai suhu yang sangat tinggi. Magma dapat keluar ke permukaan bumi pada saat terjadi letusan gunung berapi. Gunung berapi meletus diawali dengan keluarnya udara panas, gas beracun, dan awan deu yang menyelimuti puncak gunung. Kemudian, disusul dengan keluarnya magma. Magma yang keluar dari permukaan bumi disebut lahar (lava). 3) Inti Bumi

(19)

b. Matahari

Matahari merupakan benda dalam tata surya yang memancarkan cahaya. Matahari adalah sebuah bintang. Di antara bintang- bintang lain yang ada di alam semesta, matahari adalah bintang yag jaraknya paling dekat dengan bumi. Jarak matahari dengan bumi 150 juta km (jarak 150 km ini disebut 1 satuan astronomi).

Matahari merupakan bola gas yang sanat besar, terdiri dari 94% atom hydrogen dan sekitar 5,9 % atom helium. Sisanya adalah unsur- unsur karbon an atom lainnya. Matahari tersusun dari lapisan- lapisan yaitu:

Inti matahari memiliki kepadatan sekitar 150g/cm3. Suhu dan tekanan dalam inti matahari tergolong sangat tinggi, yaitu 15 derajat celcius. Total besar inti matahari adalah seperempat jarak dari pusat ke permukaan atau sekitar 1/64 total volume matahari. Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi nuklir di inti matahari ini menghasilkan sinar gamma dan neutrino yang memberi tenaga luar biasa besar dan menghasilkan energi panas dan cahaya yang dikeluarkan melalui radiasi hingga diterima oleh bumi.

(20)

lebih luar. Zona radioaktif juga memiliki suhu dan tekanan yang tinggi, yaitu 7 – 2 juta derajat celcius, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir. Zona radioaktif ini memiliki kepadatan sekitar 20g/cm3.

Zona konvektif adalah zona penyeimbang karena memiliki suhu yang lebih rendah, yaitu 2 juta derajat celcius, sehingga memungkinkan inti atom mengalami pergerakan yang lebih lambat. Energi dari inti matahari membutuhkan waktu kurang lebih 170.000 tahun untuk dapat mencapai zona ini. Sedangkan untuk mencapai bagian atas zona konvektif, energi membutuhkan waktu selang beberapa minggu.

Lapisan fotosfer memiliki tebal 500 kilometer dan suhu sekitar 5.500 derajat celcius. Sebagian besar radiasi matahari akan diobservasi di fotosfer menjadi sinar matahari di bumi dalam tenggat 8 menit setelah meninggalkan matahari.

Warna dari lapisan kromosfer seringkali tidak tampak karena seringkali tertutup cahaya terang yang dihasilkan oleh fotosfer. Namun di saat- saat tertentu, misalnya saat terjadi gerhana matahari total, maka warna kromosfer akan terlihat seperti bingkai merah yang mengelilingi matahari. Warna merah ini disebabkan oleh tingginya kandungan helium di lapisan ini.

(21)

lebih tinggi dari bagian dalam matahari yaitu antara 2 – 5 juta derajat farenheit.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Uswatun Khasanah (2009) tentang pengaruh pembelajaran Mpmodel picture and picture terhadap hasil belajar materi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia siswa kelas VIII MTs Sunan Kalijaga Bawang Batang menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa di kelas kontrol.

Penelitian lain oleh Nur Chasanah (2012) tentang efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture terhadap hasil belajar IPA pada materi pokok daur hidup beberapa hewan, peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Bahrul Ulum Balen Bojonegoro menujukan hasil bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa di kelas kontrol.

(22)

C. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti penerapan model pembelajaran picture and picture terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Model pembelajaran picture and picture ini dianggap sesuai untuk pembelajaran IPA yang dalam pembelajaranya terdapat praktik-praktik yang melibatkan imajinasi dan rasa ingin tahu pada siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran sehingga, siswa dapat merasakan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat membuat kesimpulan sendiri dengan didampingi oleh guru. Dari pembelajaran ini, diharapkan siswa mempunyai kesan tersendiri. Oleh karena itu, model pembelajaran picture and picture ini dapat digunakan untuk mata pelajaran IPA dengan materi struktur bumi.

(23)

Gambar. 2. 1 Kerangka Pemikiran Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap prestasi belajar siswa materi struktur bumi pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Majatengah.

Ha: p < α

2. Ada pengaruh model pembelajaran picture and picture terhadap rasa ingin tahu siswa pada materi struktur bumi pada mata pelajaran IPA di kelas V SD Negeri Majatengah.

Ha: p < α

Kondisi awal prestasi belajar IPA

rendah

Penerapan model pembelajaran picture

and picture

Prestasi belajar dan rasa ingin tahu siswa IPA

naik Kondisi Akhir

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Karakter Rasa Ingin Tahu.
Gambar. 2. 1  Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Mungkin maksud Ayu Utami yang menekankan bahwa segala sesuatu mempunyai bayang-bayang tidak sama dengan tujuan saya yang didapatkan dari perenungan terhadap nasib pertunjukan

Mengetahui cara yang paling efektif dan efisien untuk mengetahui kebenaran berita/gambar Pelatihan dan pemaparan tentang alat bantu penelusuran hoax seperti Turn Back

Dari hasil diskusi dengan pengelola dan penelusuran lapangan, ditemukan bahwa sangat sulit bagi lembaga untuk menggalang dana masyarakat secara besar-besaran karena beberapa factor,

Responden berdasarkan jumlah kelahiran dengan Diastasis Rectus Abdominis diketahui responden yang tidak ada Diastasis Rectus Abdominis adalah responden yang

 Ancaman dari Produk Pengganti  Kekuatan Tawar Menawar Pembeli  Kekuatan Tawar Menawar Pemasok  Pengaruh Kekuatan stakeholder

19 sama dengan 50 tahun dan responden yang berusia lebih dari 50 tahun memberikan penilaian yang sama bahwa faktor-faktor yang diajukan dalam kuesioner (kualitas pengawas

Kegunaan bagi pelaku budidaya buah naga adalah keterbatasan bunga betina pada penyerbukan silang buatan dapat teratasi dengan memanfaatkan bunga yang telah lewat

Anak-anak dengan kesulitan belajar spesifik adalah anak-anak yang mengalami hambatan satu/beberapa proses psikologis dasar, seperti: koordinasi motorik,