• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kandidat Pelepasliaran Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kandidat Pelepasliaran Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kandidat Pelepasliaran Program Reintroduksi

Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng

Release Candidates of Central Kalimantan Orangutan

Reintroduction Program at Nyaru Menteng

(2)

Tentang Yayasan BOS

About BOS Foundation

[in]

Didirikan pada 1991, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) adalah sebuah organisasi non-profit Indonesia yang didedikasikan untuk konservasi orangutan Borneo dan habitat-nya, bekerjasama dengan masyarakat setempat, Kementrian Kehutanan Republik Indonesia dan organisasi mitra internasional.

Yayasan BOS saat ini merawat lebih dari 750 orang-utan dengan dukungan 400 karyawan yang berde-dikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan kesehatan orangutan.

[en]

Established in 1991, the Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation is an Indonesian non-profit organization dedicated to the con-servation of the Bornean orangutan and its habitat, in cooperation with local communities, the Indonesian Ministry of Forestry and interna-tional partner organizations.

The BOS Foundation is currently taking care of almost 750 orangutans with the support of 400 highly devoted staff, as well as experts in prima-tology, biodiversity, ecology, forest rehabilitation, agroforestry, community empowerment, educa-tion, and orangutan healthcare.

(3)

[in]

Rehabilitan adalah para orangutan yang diselamatkan pada usia yang sangat muda dan/atau pernah men-jadi peliharaan manusia. Orangutan seperti ini be-lum memiliki atau sudah kehilangan sebagian besar kemampuan untuk hidup mandiri di hutan, dan kare-nanya harus terlebih dahulu melalui proses rehabilitasi (Sekolah Hutan dan tahap pra-pelepasliaran di pulau/ hutan singgah); sebuah proses yang memakan waktu selama rata-rata 7 tahun.

[en]

Rehabilitants are orangutans who were rescued at a very young age and/or had been kept by humans as pets. These orangutans did not have or had lost most of the necessary skills to sur-vive independently in the forest and thus must go through an intensive rehabilitation process (Forest School and the final pre-release stage on an island/halfway forest), which can take up to 7 years on average.

Rehabilitan

(4)

[in]

Slamet tiba di Wanariset, Kalimantan Timur, pada 23 Januari 1999 setelah disita dari seorang warga Palangka Raya yang menjadikannya hewan peliharaan. Pada bulan November 1999, Yayasan BOS membuka Program Reintroduksi Orang-utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, dan pada 17 Desember 1999 Slamet masuk ke Nyaru Menteng untuk melanjutkan proses rehabilitasinya. Saat tiba di Nyaru Men-teng, orangutan jantan ini masih berusia 3 tahun dengan berat badan 12 kg.

Setelah lulus dari Sekolah Hutan, Slamet masuk ke Pulau Pa-las untuk menjalani tahap akhir proses rehabilitasinya pada 2004. Slamet tumbuh menjadi orangutan jantan dominan yang aktif dan tidak lagi suka dengan kehadiran manusia. Ia memiliki rambut panjang berwarna coklat gelap dan kulit berwarna hitam dengan bantalan pipi yang kini mulai tum-buh menghiasi wajahnya.

Kini usia Slamet 18 tahun dengan berat badan 65 kilogram. Setelah 15 tahun menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng, tak lama Slamet yang gagah siap menjelajah rumah sejatinya di Hutan Lindung Bukit Batikap.

[en]

Slamet arrived in Wanariset, East Kalimantan on January 23, 1999 after being confiscated from a res-ident of Palangka Raya who kept him as a pet. In November 1999, the BOS Foundation established an new Orangutan Reintroduction Program in Nya-ru Menteng, Central Kalimantan and on December 17, 1999 Slamet entered Nyaru Menteng to contin-ue his rehabilitation. On arrival in Nyaru Menteng, the then three year old male orangutan weighed 12 kg.

Having graduated from Forest School, Slamet con-tinued his education on Palas Island for the last phase of the rehabilitation process in 2004. He has grown into an active dominant orangutan who dis-likes human presence. He has dark brown long hair, dark skin and growing cheekpads.

Slamet is now 18 years old and weighs 65 kg. After 15 years of rehabilitation in Nyaru Menteng soon the dashing Slamet will explore his true home in the Bukit Batikap Conservation Forest.

Slamet

18 tahun, Jantan | 18 years old, Male

Olympia

15 tahun, Betina | 15 years old, Female

[in]

Olympia masuk ke Nyaru Menteng pada 27 Maret 2002 setelah disita dari seorang warga di Desa Tumbang Samba, Kabupaten Katingan. Saat itu orangutan betina ini berusia 2 tahun dengan berat badan 7,5 kilogram dan sifat liar masih ada pada dirinya.

Sebelum dipersiapkan sebagai kandidat pelepasliaran, Olym-pia belajar di Nursery Group dan Sekolah Hutan. Ia lulus pada tahun 2006 dan ditempatkan ke Pulau Palas. Salah satu sahabat baik yang sudah dikenalnya sejak di Sekolah Hutan dan akan dilepasliarkan bersamanya adalah orangutan betina bernama Kacio.

Olympia berperilaku lembut dan bersahabat dengan orang-utan lainnya. Kini Olympia berusia 15 tahun dengan berat badan 53 kilogram. Setelah 12 tahun belajar di Nyaru Menteng, akhirnya orangutan betina yang menggemari buah hutan dan pakan alami ini siap membuktikan kemampuannya di Hutan Lindung Bukit Batikap.

[en]

Olympia arrived in Nyaru Menteng on March 27, 2002 after being confiscated from a resident of Tumbang Samba, Katingan Regency. She was two years old, weighed only 7.5 kg and still retained her natural behaviour.

Before being prepared as a release candidate, Olympia learnt in Nursery Group and Forest School. She graduated in 2006 and moved to Palas Island. One of her good friends since Forest School, Kacio, will also be released with her this April.

Olympia is a gentle orangutan and friendly to other orangutans. Now she is 15 years old and weighs 53 kg. After 12 years of rehabilitation in Nyaru Menteng, the female orangutan who prefers forest fruit and natural foods will finally prove her abilities in the Bukit Batikap Conservation Forest.

(5)

Kiki

20 tahun, Betina | 20 years old, Female

Hardi

8 tahun, Betina | 8 years old, Female

[in]

Kiki tiba di Nyaru Menteng pada 18 April 2001 setelah disita dari seorang warga di Ketapang, Kalimantan Barat yang menjadikannya hewan peliharaan. Saat itu orang-utan betina ini baru berusia 6 tahun dengan berat badan 18,5 kilogram. Selain tiba dalam keadaan kurus, kiki juga mengalami atrophi (kaku otot) akibat terlalu lama dipeli-hara dalam kandang sempit. Ia tidak bisa berdiri dan se-lalu menunjukkan ekspresi takut. Setiap hari Tim Medis melakukan pemijatan untuk mengembalikan fungsi otot kakinya hingga pulih dan membimbingnya memanjat po-hon.

Kiki lulus dari Sekolah Hutan dan mendiami Pulau Palas pada tahun 2005. Kiki dikenal sebagai orangutan yang ra-mah terhadap orangutan lain dan gemar menjelajah. Pada 24 Oktober 2006, Kiki melahirkan putri pertamanya di Pulau Palas dan diberi nama Hardi. Kiki dan si kecil Hardi termasuk salah satu bintang film dokumenter “Orangutan Island” ber-sama dengan Bonita, Kacio, dan Mego.

Kini Kiki memasuki usia 20 tahun, dengan berat badan 61 ki-logram. Kiki yang memiliki rambut panjang berwarna coklat kehitaman ini telah menjadi induk orangutan yang mandiri. Kiki dan putrinya Hardi, telah siap untuk menjalani hidup se-bagai orangutan liar sejati di Hutan Lindung Bukit Batikap.

[en]

Kiki arrived in Nyaru Menteng on April 18, 2001 after being confiscated from a resident in Ketapang, West Kalimantan who kept her illegally as a pet. She was six years old and weighed 18.5 kg. Asides from being un-derweight, she also suffered from atrophy due to hav-ing spent her life in a narrow cage. She was not able to stand and always seemed scared. Every single day the Medical Team provided massage theraphy to help recover her leg muscle function and to teach her how to climb a trees.

Kiki graduated from the Forest School and moved to live on Palas Island in 2005. She is known as a friend-ly orangutan towards other orangutans and loves to explore. On October 24, 2006, she gave birth to her firstborn, a daughter named Hardi. Kiki and little Har-di were amongst the orangutans who starred in the documentary “Orangutan Island”, along with Bonita, Kacio and Mego.

Kiki is now 20 years old and weighs 61 kg. The moth-er with dark brown long hair is now ready to be an independent mother to her daughter. Kiki and Hardi are both ready to live as wild orangutans in the Bukit Batikap Conservation Forest.

[in]

Hardi merupakan anak pertama dari orangutan betina ber-nama Kiki, yang lahir di Pulau Palas pada 24 Oktober 2006. Hardi mendapat pengasuhan langsung dari induknya seh-ingga ia tumbuh menjadi anak orangutan liar yang mandi-ri. Si kecil Hardi bersama dengan ibunya Kiki menjadi salah satu bintang film dokumenter “Orangutan Island”.

Karena sifatnya yang liar dan sangat aktif, kemampuan Har-di cepat berkembang. Ia pintar mengenali pakan alaminya, membuat sarang, dan banyak beraktivitas di pepohonan. Layaknya orangutan liar, Hardi sangat menggemari buah hutan dan tidak menyukai kehadiran manusia. Di Pulau Pa-las Hardi tidak terlalu banyak bergaul dengan orangutan lainnya. Ia hanya berteman dengan orangutan betina yang berperilaku lembut dan menjauhi orangutan jantan dewasa yang dominan.

Kini di usia 8 tahun, Hardi yang lincah dengan berat badan 26 kilogram ini siap pulang ke Hutan Lindung Bukit Batikap bersa-ma induknya untuk menjadi orangutan liar rebersa-maja yang bersa-mandiri.

[en]

Hardi is the firstborn of orangutan Kiki, born on Palas Island on October 24, 2006. She grew up under her mother’s care to become an independent wild orang-utan. Young Hardi and her Mother are two of the stars featured in the documentary “Orangutan Island”.

Due to her wild and very active nature, Hardi’s ability grew fast. She is intelligent in recognising natural foods, building nest, and conducts most of her activities in the trees. Just like a normal wild orang-utan, Hardi loves forest fruits and dislikes human presence. On Palas Island Hardi doesn’t socialise much with other orangutans. She only makes friends with female orangutans who have a gentle nature and avoids dominant male orangutans.

Now in her 8th year of age, agile Hardi weighs 26 kg and is ready to go home to the Bukit Batikap Conservation Forest with her mother to become an independent teenage orangutan.

(6)

Kacio

15 tahun, Betina | 18 years old, Female

Trold

14 tahun, Betina | 14 years old, Female

[in]

Kacio disita dari Banjar Baru, Kalimantan Selatan, saat usianya masih 3 tahun dengan berat badan 7 kilogram. Orangutan betina berambut panjang dan tebal ini masuk ke Nyaru Menteng pada 13 Mei 2002 dalam kondisi telah kehilangan jari tengah dan jari manis pada kaki kirinya yang diakibatkan semacam benda tajam.

Kacio yang terampil mencari pakan alami seperti buah hutan, daun, hingga kulit kayu, lulus dari Sekolah Hutan dan melanjutkan pembelajarannya di Pulau Palas pada 2006. Kacio yang lembut dan mudah bergaul, berperilaku baik dengan hampir semua orangutan dan berteman dekat dengan Kiki dan Olympia yang akan dilepasliarkan bersa-manya dan juga Yasmine. Kacio yang mandiri tidak terlalu sering muncul di feeding platform karena ia lebih tertarik untuk menjelajah pulau. Kacio juga merupakan salah satu bintang film dokumenter “Orangutan Island”.

Dua belas tahun sudah Kacio menjalani proses rehabilita-si di Nyaru Menteng. Kini di urehabilita-sia 15 tahun dengan berat badan 56 kilogram, orangutan cantik bermata bulat ini akan pulang ke Hutan Lindung Bukit Batikap untuk menjadi orangutan liar sejati.

[en]

Kacio was confiscated from Banjar Baru, South Kaliman-tan when she was only three years old and weighed sev-en kilograms. The female orangutan with long, thick hair arrived in Nyaru Menteng on May 13, 2002, having lost her middle toe and little toe on her left foot due to a strike from a sharp tool.

Kacio who is skilled in looking for natural foods such as forest fruit, leaves, and barks graduated from Forest School and continued her learning on Palas Island in 2006. With her gentle and friendly nature, she behaves nicely towards almost all other orangutans on the island. She is a close friends of Kiki, Olympia, and Yasmine who are going to be released with her. The independent Ka-cio rarely comes to the feeding platform because she prefers to explore the forest instead. She was also one of the stars in documentary “Orangutan Island”.

Now it has been 12 years since Kacio started her re-habilitation in Nyaru Menteng. Fifteen years old and weighing 56 kg, this beautiful orangutan with round eyes will soon go home to the Bukit Batikap Conserva-tion Forest to become a true wild orangutan

[in]

Trold yang saat itu berusia 1 tahun dengan berat badan 4,8 kilogram tiba di Nyaru Menteng pada 28 Februari 2002 setelah disita dari seorang warga Desa Tumbang Talaken, Kabupaten Gunung Mas, yang menjadikannya hewan peliharaan. Anak orangutan liar ini datang dalam kondisi terluka pada jari tangan dan kakinya.

Lulus dari Sekolah Hutan pada tahun 2006, Trold mengasah ke-mampuan bertahan hidupnya di alam liar di Pulau Palas. Trold yang memiliki rambut tebal pada bagian lehernya ini dikenal sebagai penjelajah handal dan terampil memilih pakan alami. Ia juga merupakan orangutan betina yang suka bergaul dengan orangutan lainnya dan tidak menyukai kehadiran manusia.

Trold telah belajar di Nyaru Menteng selama 12 tahun. Kini di usianya yang ke-14 tahun dengan berat badan 41 kilogram, Si cantik Trold siap menjalani hidup baru sebagai orangutan liar sejati di Hutan Lindung Bukit Batikap.

[en]

One year old Trold who weighed 4.8 kg arrived in Nyaru Menteng on February 28, 2002 after being confiscated from a resident of Tumbang Talaken, Gunung Mas Regency who was keeping her illegally as a pet. This young wild-born orangutan arrived with some wounds on his fingers and toes.

Graduating from the Forest School in 2006, Trold im-proved her survival skills on Palas Island. Trold who has thick hair on her neck is also famous for being an expert explorer and skillful in choosing natural foods. She is a friendly orangutan who loves soc ialising with other orangutans but is not keen on human presence.

Trold has been learning in Nyaru Menteng for 12 years. Now 14 years old and weighing 41 kg, pretty Trold is ready to live a new life as a true wild orangutan once again in the Bukit Batikap Conservation Forest.

(7)

Bonita

14 tahun, Betina | 14 years old, Female

Sella

12 tahun, Betina | 12 years old, Female

[in]

Bonita tiba di Nyaru Menteng setelah disita dari warga di Tumbang Samba pada 11 Januari 2003 saat usianya masih 2 tahun dengan berat badan 5,1 kilogram. Orangutan liar ini kemudian ditempatkan di Nursery Group. Bonita bela-jar di Sekolah Hutan dan bersahabat dekat dengan Satur-nus, namun sahabatnya ini meninggal karena sakit pada tahun 2011. Bonita lulus dengan predikat sebagai murid yang pintar sehingga ditempatkan di Midway (Nyaru Men-teng II). Pada 9 Desember 2006, Bonita dipindahkan ke pulau pra-pelepasliaran di Pulau Palas. Di film dokument-er “Orangutan Island”, Bonita kdokument-erap diganggu oleh “The Bandit Boys”.

Ketika tinggal di pulau pra-pelepasliaran, Bonita pernah menghilang selama 2 bulan lebih. Pencarian dilakukan oleh para teknisi dengan menyisir seisi pulau, hingga suatu hari ia muncul kembali dalam kondisi sehat. Kemampuan alami Bo-nita berkembang dengan cepat. Ia terampil memilih pakan alami seperti daun muda dan rayap, serta senang bergaul dengan orangutan lainnya.

Orangutan cantik dengan rambut coklat tua yang menawan ini kini berusia 14 tahun dengan berat badan 53 kilogram. Pengalaman yang ia dapatkan selama 11 tahun di pusat re-habilitasi menjadi bekalnya untuk menjelajah rumah sejati-nya di Hutan Lindung Bukit Batikap.

[en]

Bonita arrived in Nyaru Menteng after being confis-cated from a resident in Tumbang Samba on January 11, 2003 when she was two years old and weighed 5.1 kg. This wild-born orangutan was then placed in our Nursery Group. Bonita learned at the Forest School and was a close friend of Saturnus, who unfortunately passed away from illness in 2011. Bonita graduated as a smart student and was then placed in Midway (Nyaru Menteng II). On December 9, 2006, Bonita was moved to Palas Island. In the documentary “Orang-utan Island”, we can see that Bonita was often being disturbed by “The Bandit Boys”.

While living on the pre-release island, Bonita once went missing for more than two months. A search commenced throughout the island, but to no avail until one day she simply came back, as fit as a fiddle. Her natural abilities improved quickly. She is skillful in choosing natural foods such us young leaves and ter-mites and loves socialising with other orangutans.

This beautiful orangutan with dark brown hair is now 14 years old and weighs 53 kg. The experience she has gathered during 11 years at the rehabilitation center will help her explore her true home in the Bukit Batikap Conservation Forest.

[in]

Sella disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dari seorang warga di Kota Palangka Raya. Sella masuk ke Nyaru Menteng pada tang-gal 13 April 2002 saat usianya masih 3 tahun dengan berat badan 11 kilogram.

Sella lulus dari Sekolah Hutan pada 2005 dan ditempatkan di Pulau Palas. Orangutan yang berambut tebal namun ti-dak terlalu panjang ini senang bergaul dengan orangutan lainnya dan tidak menyukai kehadiran manusia. Kemam-puan Sella mencari pakan alami berkembang dengan signifikan.Sella yang cukup disegani di Pulau Palas, sangat gemar mencari rayap di pulau.

Kini 12 tahun sudah Sella menjalani proses rehabilitasi. Di usia 15 tahun dengan berat badan 59 kilogram, orangutan yang memiliki ekspresi wajah marah ini segera berangkat ke Hutan Lindung Bukit Batikap untuk menjalani hidup ba-runya sebagai orangutan liar sejati.

[en]

Sella was confiscated by the Central Kalimantan Conservaton and Natural Resources Authority from a resident in Palangka Raya. She arrived in Nyaru Menteng on April 13, 2002, when she was three years old and weighed 11 kg.

She graduated from Forest School in 2005 and was placed on Palas Island. This orangutan with thick hair loves to socialise with other orangutans, but dislikes human presence. Her ability to search for natural foods has improved rsignificantly. Sella is also a respected orangutan on Palas Island and she loves spending time looking for termites.

Now she has been through the rehabilitation process for 12 years. At the age of 15 and weighing 59 kg, this orangutan will soon depart for the Bukit Batikap Conservation Forest where she will live her new life as a true wild orangutan.

(8)

Miss Owen

17 tahun, Betina | 17 years old, Female

Mego

17 tahun, Jantan | 17 years old, Male

[in]

Miss Owen disita dari seorang warga di Pontianak, Kali-mantan Barat. Pada tanggal 29 November 1998 orangutan betina ini dikirim ke Wanariset di Kalimantan Timur untuk menjalani rehabilitasi, karena saat itu Wanariset merupa-kan satu-satunya pusat rehabilitasi orangutan di Kaliman-tan. Setelah fasilitas rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng dibuka pada November 1999, barulah orangutan asal Kali-mantan Tengah ini masuk ke Nyaru Menteng saat usianya masih 2 tahun dengan berat badan 6,5 kilogram pada 17 Desember 1999 untuk melanjutkan proses rehabilitasinya.

Miss Owen mengikuti Sekolah Hutan dan bersahabat dekat dengan Noor, orangutan pertama di Nyaru Menteng yang kini telah tinggal di Hutan Lindung Bukit Batikap. Miss Owen lulus dari Sekolah Hutan dan masuk ke Pulau Palas pada 2004. Di pulau pra-pelepasliaran, Miss Owen termasuk orangutan yang baik dan mudah berteman den-gan para orangutan. Orangutan yang terkadang terlihat menyendiri ini dulu pernah sangat dekat dengan orang-utan jantan bernama Reno yang kini telah menghuni Bukit Batikap.

Kini 15 tahun sudah Miss Owen menjalani rehabilitasi di Nyaru Menteng. Ia telah tumbuh menjadi orangutan bet-ina dewasa berusia 17 tahun dengan berat badan 40 kilo-gram. Dengan pengalamannya tinggal di Pulau Palas, Miss Owen telah siap hidup di Hutan Lindung Bukit Batikap se-bagai orangutan liar sejati.

[in]

Omego (Mego) disita dari Jakarta dan masuk ke Nyaru Menteng pada 31 Mei 2001 saat usianya masih 3 tahun dengan berat badan 8 kilogram. Saat disita terdapat bekas penyakit kulit yang telah mengering di bagian tubuh depan, paha, dan pada lipatan lengannya. Setelah mendapatkan perawatan hingga penyakit kulitnya sembuh, Mego yang memiliki rambut tebal berwarna coklat ini masuk ke Sekolah Hutan.

Mego yang memiliki mata bulat ini lulus dari Sekolah Hutan dan menjalani tahap pra-pelepasliaran pada 2005 di Pulau Palas. Mego adalah orangutan jantan dominan dengan bantalan pipi yang kini mulai tumbuh menghiasi wajahnya.

Pengalaman yang Mego dapatkan setelah 13 tahun belajar di Nyaru Menteng cukup sebagai bekalnya bertahan hidup di habitat alaminya. Mego yang gagah kini berusia 17 tahun dengan berat badan 72 kilogram. Ia telah siap pulang ke ru-mah barunya di Hutan Lindung Bukit Batikap dan menjadi orangutan liar.

[en]

Omego (Mego) was confiscated from Jakarta and arrived in Nyaru Menteng on May 31 2001, when he was three years old and weighed 8 kg. By the time he was confiscated, there were dried scabs on his front part of the body, thighs, and arm folds. After going through medical care to completely recover his skin condition, Mego with his brown thick hair was enrolled in the Forest School.

Mego who has round eyes graduated from Forest School and continued to the final pre-release stage in 2005 on Palas Island. Mego has grown into a dominant male orangutan with growing cheekpads.

The experience he has gained after 13 years of living in Nyaru Menteng is sufficient to help him survive in his natural habitat. Now a dashing 17 year old weighing 72 kg, he is ready to go home to become a true wild orangutan in his new home the Bukit Batikap Conservation Forest.

[en]

Miss Owen was confiscated from a resident in Ponti-anak, West Kalimantan. On November 29, 1998, this female orangutan arrived in Wanariset in East Kaliman-tan to undergo the rehabilitation process, because at the time Wanariset was the only orangutan rehabilita-tion center in Kalimantan. After Nyaru Menteng was established in November 1999, this Central Kaliman-tan oranguKaliman-tan was then transferred to Nyaru Menteng when she was two years old and weighed 6.5 kg on December 17, 1999 to continue her rehabilitation process.

Miss Owen joined the Forest School and is a good friend of Noor, the very first orangutan who arrived in Nyaru Menteng and who is now living in Bukit Batikap. Miss Owen graduated from forest school and entered Palas Island in 2004. On the pre-release island, Miss Owen was a friendly orangutan and easily made friends with other orangutans. The orangutan who sometimes looked like a loner used to be a good friend of Reno until he was released earlier into Bukit Batikap.

She has been undergoing the rehabilitaton process for 15 years and grown into an adult 17 year old orang-utan weighing 40 kg. With the experience she has gained on Palas Island, Miss Owen is now ready to live in the Bukit Batikap Conservation Forest as a true wild orangutan.

(9)

[in]

Semi-Liar adalah orangutan yang, pada saat diselamatkan, masih berperilaku alami (liar), dan secara konsisten memperlihatkan bahwa ia telah memiliki kemampuan yang cukup untuk hidup mandiri di hutan

[en]

Semi-wilds are orangutans who have still retained their true nature at the time of rescue and have consistently showed that they have learned adequate forest skills.

Semi-Liar

(10)

Wardah

11 tahun, Betina | 11 years old, Female

[in]

Wardah tiba di Nyaru Menteng pada 21 Oktober 2006 setelah diselamatkan oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Tim Rescue Yayasan BOS. Saat itu bayi orangutan liar yang diselamatkan dalam kondisi tanpa induk dari sebuah kawasan hutan kecil yang tersisa di areal perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur ini masih berusia 3 tahun dengan berat badan 7 kilogram.

Wardah termasuk kategori orangutan semiliar. Ia pun diper-siapkan sebagai kandidat pelepasliaran di kandang karantina di Kompleks Nyaru Menteng 3.

Sudah 8 tahun Wardah menjalani rehabilitasi di Nyaru Men-teng dan ia masih menunjukkan perilaku liarnya. Kini usia Wardah sudah 11 tahun dengan berat badan 43 kilogram. Tak lama lagi Wardah akan menikmati kebebasannya menjelajah Hutan Lindung Bukit Batikap untuk menjalani hidupnya se-bagai orangutan liar sejati.

[en]

Wardah arrived in Nyaru Menteng on October 21, 2006 after being rescued by the Central Kalimantan Conservation and Natural Resources Authority and the BOS Foundation Rescue Team. She was res-cued from a remaining small patch of forest in an oil palm plantation in East Kotawaringin Regency when she was three years old and weighed only 7 kg. Her mother was nowhere in sight.

Wardah is a semi-wild orangutan and has been pre-pared as an orangutan release candidate in Nyaru Menteng Quarantine Complex 3.

It has been eight years since she started the reha-bilitation process in Nyaru Menteng and she still retains her wild behaviour. She is now 11 years old and weighs 43 kg. Soon she will enjoy her freedom in exploring the Bukit Batikap Conservation Forest to live as a true wild orangutan.

Cuplis

12 tahun, Betina | 12 years old, Female

[in]

Cuplis masuk ke Nyaru Menteng pada tanggal 29 Desember 2005 setelah diselamatkan oleh Balai Konservasi dan Sum-ber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Tim Rescue Yayasan BOS dari seorang pawang ular yang menjadikannya hewan peliharaan di Satuan Pemukiman 4 (SP 4) Transmigrasi Desa Padas, Parenggean. Saat itu Cuplis yang berambut pan-jang dan tebal ini masih berusia 2 tahun dengan berat badan 10 kilogram. Cuplis diselamatkan dengan kondisi kurus dan memiliki bekas luka yang mengering akibat rantai besi di le-hernya.

Semasa belajar di Sekolah Hutan, Cuplis yang aktif terkenal cerdik dan pandai melarikan diri dari sekolah dan menghilang selama berhari-hari. Karena sifatnya yang semiliar, kemampuan Cuplis di Sekolah Hutan cepat berkembang. Ia pun diper-siapkan sebagai kandidat pelepasliaran dan dipindahkan ke kandang karantina di Kompleks Nyaru Menteng 3.

Kini Cuplis yang aktif dan suka menjelajah di Sekolah Hutan ini sudah berusia 12 tahun dengan berat badan 52 kilogram. Cuplis yang mandiri sudah 9 tahun belajar di Nyaru Menteng dan siap menjalani hidup barunya di rimba yang sesungguhnya.

[en]

Cuplis Arrived in Nyaru Menteng on December 29, 2005 after being rescued by the Central Kalimantan Conservation and Natural Resources Authority and the BOS Foundation Rescue Team from a snake charmer who kept her as a pet in Transmigration Complex 4 in Padas village, Parenggean. Cuplis with her thick and long hair was two years old weighed only 10 kg. She was skinny and there was a dry wound from the metal chain on her neck.

During her time learning in Forest School, the ac-tive Cuplis was famous for being smart and crafty in escaping school and disappear for days. Due to her semiwild nature, her abilities improved rapidly. She was then prepared as a release candidate and moved to Nyaru Menteng Quarantine Complex 3.

The active and independent Cuplis who loves to explore the Forest School is now 12 years old and weighs 52 kg. After nine years undergoing rehabili-tation in Nyaru Menteng, she is now ready to live in the real forest.

(11)

Terima Kasih

(12)

Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng

Central Kalimantan Orangutan Reintroduction Program at Nyaru Menteng

Jl. Cilik Riwut KM 28 PO BOX 70, Palangka Raya 7300, Kalimantan Tengah, Indonesia

T: +62 (0) 536 3308416 | F: +62 (0) 536 3225065 | E: bos_nyarumenteng@orangutan.or.id

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu arus listrik yang

Definisi Bencana Definisi Bencana (Disaster) (Disaster).. Menurut Departemen "esehatan #epublik +ndonesia de*inisi bencana adalah  peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang

c) Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Bu hali bulanların sonsuz lezzetini Allah-ü Teâla şöyle anlatır: - «Cennete gidenler, orada ebedî kalırlar.» (Araf, 42) Yine buyurur:. - «Allah sabredenlerle biledir.»

Melaksanakan penjumlahan wang terkumpul TKS di peringkat Iskandariah, pemusatan wang TKS di seluruh Mesir dan menerima agihan wang TKS mengikut nisbah-nisbah yang telah

Hal ini perlu dikaji mengingat dalam konsep pengendalian hama terpadu (PHT) pengkajian dan pemanfaatan musuh alami hama yang menyerang tanaman budidaya sangat dianjurkan

Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada uji hedonik dengan Dari hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada uji hedonik dengan parameter penampakan

Promosi KADARZI adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan keluarga melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar dapat mengenal, mencegah dan mengatasi