• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Atap dan Detail Kuda-Kuda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Atap dan Detail Kuda-Kuda"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Renc Atap, Kuda Kuda dan

Detailnya

(2)

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP LIMASAN SEDERHANA

(denah segi empat).

a. Tentukan garis denah A,B,C,D

b. Tentukan lebar teritis dan gambar garis teritis

A B D C garis teritis

(3)

E F

d. Dengan menghubungkan titik E dengan titik F akan didapat garis nok.

c. Tentukan garis jurai luar

dengan menarik garis

bagi < DAB, < ABC,

<CDA. Garis bagi yang

melalui titik Adan D

akan berpotongan di

titik E, dan garis bagi

yang melalui titik B dan

C akan berpotongan di

titik F. Garis AE, BF, CF,

DE adalah garis jurai

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP LIMASAN SEDERHANA

(denah segi empat).

A B

(4)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

LIMASAN SEDERHANA

(denah segi empat). Di dekat titik ujung itu perlu kita

tempatkan kuda-kuda.

K K

K = Kuda kuda

Kuda-kuda adalah struktur utama

pendukung bentuk atap.

Agar letak jurai dan nok berada pada tempatnya, maka harus didukung

oleh kuda-kuda. Untuk

menetukan letak kuda-kuda pertama kali harus diperhatikan letak ujung-ujung nok.

A B

(5)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

LIMASAN SEDERHANA (denah segi empat).

nok K K 2-3,5 2-3,5 2-3,5

K = Kuda kuda

Jika antara kedua kuda-kuda itu terbentang jarak yang cukup panjang,

maka perlu ditambah kuda-kuda diantaranya. Jarak antar kuda-kuda umumnya ditentukan maksimum sepanjang

gording yang tersedia. Umumnya antara 2-3,5

m. Tujuannya agar nok

dan gording tidak melentur.

A B

(6)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

LIMASAN SEDERHANA (denah segi empat).

½ K ½ K K K 2-3,5 2-3,5 2-3,5

Jika sisi lebar (BC / AD) cukup panjang, sehingga gording mungkin

melentur, maka pada sisi itu (kebar) perlu diberi kuda-kuda juga. Karena bentuknya separo kuda-kuda K, maka disebut ½ kuda-kuda. A gording B D C K = Kuda kuda ½ K = ½ Kuda kuda nok

(7)

PERLETAKKAN KUDA KUDA

atap limasan

½ Kuda kuda

Kuda kuda Jurai luar

(8)

PERLETAKKAN KUDA KUDA

(9)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

LIMASAN SEDERHANA (denah segi empat).

KT KT

1/3 K K K

Jika jurai begitu panjang

dan dikawatirkan

melentur maka perlu diberi kuda-kuda untuk menopangnya. Kuda-kuda itu umumnya berbentuk trapesium,

sehingga disebut

kuda-kuda trapesium. A B D C gording K = Kuda kuda ½ K = ½ Kuda kuda

(10)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

LIMASAN SEDERHANA (denah segi empat).

K K ½ K teritis 2-3,5 2-3,5 2-3,5

Jika teritis cukup lebar, sehingga dikawatirkan melengkung, maka perlu ditopang dengan tiang. Akan tetapi jika tidak

diinginkan adanya tiang, tiang diganti dengan

konsol. Biasanya konsul dipasang sesuai letak kuda-kuda. Tetapi hal itu tidak mutlak. gording konsul nok K = Kuda kuda ½ K = ½ Kuda kuda

(11)

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP

LIMASAN (denah gabungan segi empat).

A G B D C

F E

a. Gambar garis denah.

Denah seperti ini

hendaknya dianggap

dua segi empat yang

disambung.

b. Tentukan lebar teritis

dan gambarkan garis

tepi.

(12)

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP

LIMASAN (denah gabungan segi empat).

A G B H K I D C J F E c. Tentukan garis jurai luar

dengan menarik garis bagi < FAB , < ABC, < DEF,

<EFA, < AGD, dan garis jurai dalam dengan

menarik garis bagi sudut luar titid D.

Garis-garis bagi yang

melalui titik A dan G akan berpotongan di titik H, yang melalui titik B dan C berpotongan di titik I, yang melalui titik E dan F

berpotongan di titik J,

Yang melalui titik D dan G berpotongan di titik K.

(13)

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP

LIMASAN (denah gabungan segi empat).

A G B H K I D C J F E d. Dengan menghubung kan titik H dan J akan didapat garis nok.

Begitu juga dengan menghubungkan titik I dan K akan didapat

garis nok. Garis nok HJ letaknya lebih tinggi dari pada nok IK. Jika lebar BC = lebar EF, maka tinggi nok HJ dan IK sama.

(14)

CARA MENGGAMBAR GARIS ATAP

LIMASAN (denah gabungan segi empat).

A G B K C D E F

e. Oleh karena bidang AGF dan bidang GBIK adalah sebidang, maka garis GK bukan garis jurai meskipun batang jurainya tetap ada

sebgai kelanjutan garis HK ke G. Garis GK,

karena tidak ada, maka dihapus.

(15)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

ATAP LIMASAN (denah gabungan segi empat).

Untuk menentukan letak kuda-kuda pertama kali harus diperhatikan letak ujung-ujung nok di titik K,I.H,J. Di ujung nok (pertemuan jurai) itulah perlu ditumpu kuda kuda. Pada titik K pertemuan jurai tidak perlu ditumpu kuda kuda, karena jurai KD ditumpu oleh jurai HG A G B H K I D C F E J KD KD KD Jurai dalam / talang Jurai luar

(16)

PENENTUAN LETAK KUDA KUDA

ATAP LIMASAN (denah gabungan segi empat).

Untuk menentukan letak kuda-kuda pertama kali harus diperhatikan letak ujung-ujung nok di titik K,I.H,J. Di ujung nok (pertemuan jurai) itulah perlu ditumpu kuda kuda. Pada titik K pertemuan jurai tidak perlu ditumpu kuda kuda, karena jurai KD ditumpu oleh jurai HG A B C D F E J KD KD KD Jurai dalam / talang Jurai luar H G I K L Jurai dalam / talang

(17)

GAMBAR

RENCANA ATAP

nok 8/14 K2 talang gording 8/14 gording K2 jurai 8/14 K3 talang talang talang nok 8/14 K1 jurai 8/14 jurai 8/14 K1 jurai 8/14 gording gording 8/14 talang gording GN GN nok gording RENCANA ATAP GN GN GN GN talang kuda kuda 8/14 - bt. 8,0 M gunung gunung K1 : GN :

(18)

CATATAN

Semua rencana letak kuda-kuda dan konsol

ini bersifat sementara. Rencana ini masih

harus disesuaikan dengan masalah masalah

letak pintu, jendela, tiang dan tembok

. Oleh

karena itu sebelum memutuskan letak

kuda-kuda dan konsol, harus juga direncanakan

terlebih dulu letak pintu, jendela, tiang,

(19)

CONTOHNYA ;

• Pengurangan kuda-kuda sehubungan ada tembok di bawahnya yang dapat diteruskan menjadi

gunung-gunung. Artinya, kuda-kuda diganti gunung-gunung.

• Penggeseran letak kuda-kuda sehubungan dengan letak tiang, atau sebaliknya letak kuda-kuda tetap dan letak tiang menyesuaikan kuda kuda.

• Penggeseran letak kuda-kuda sehubungan berada

menumpu di atas pintu, jendela atau bukaan lain. Atau letak kuda-kuda tetap dan di atas pintu, jendela atau

bukaan lainnya diberi balok pendukung kuda-kuda. Atau

(20)

PENENTUAN

LETAK GORDING

• Gording adalah batang / balok yang bersama-sama

dengan nok dan balok tembok / tepi merupakan penopang usuk / kasau.

• letak gording ditentukan sesuai dengan panjang usuk.

Dengan mempertimbangkan kemungkinan lenturan usuk, jarak gording dengan gording, gording dengan nok, dan

gording dengan balok tembok / tepi, diatur maksimum 2 m.

• Disamping itu, demi stabilitas konstruksi, sedapat mungkin

gording terletak di atas titik buhul kuda-kuda

(21)

PENENTUAN

LETAK GORDING

2 m

(22)

Gbr

1

Gbr

2

Gbr

3

Gbr

4

(23)

Gbr

5

Gbr

6

Gbr

7

(24)

KUDA KUDA BENTANG 8-10 M 01 2 2 sisanya 02 teritis 03 04 2,5 3 2,5 3 3 3 3,5 3 3,5 nok 8/12 kuda kuda 8/12 usuk 4/6 gapit 2 X 6/12 gording 8/12

(25)

DETAIL SAMBUNGAN KUDA KUDA

DETAIL 02

(26)

DETAIL SAMBUNGAN KUDA KUDA

(27)

DETAIL SAMBUNGAN KUDA KUDA

(28)

02 01 detail 01 detail 02 2,5 2,5 3 3 3,5 3,5

KUDA KUDA BENTANG 5-7M

murplat 8/12 ring balk 15/20 nok 8/12 kuda kuda 8/14 usuk 5/7 gapit 2 X 6/12 gording 8/12

(29)

KUDA KUDA BENTANG 11-12 M

2,5 3 3 2,5 3 3 3 3 3 2,5 2,5 3 nok 8/14 kuda kuda 8/14 usuk 5/7 gapit 2 X 6/12 gording 8/14

(30)

Pemasangan

usuk di atas

gording

(31)

Pemasangan usuk

(32)

MACAM MACAM

DETAIL TALANG

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Gambar

GAMBAR   RENCANA ATAP  nok  8/14 K2  talang gording 8/14 gording K2 jurai 8/14  K3  talang talang talang nok 8/14 K1 jurai 8/14 jurai  8/14 K1 jurai 8/14  gording gording 8/14 talang gording GN GN nok gording  RENCANA ATAP GN GN GN GN talang kuda kuda 8/14

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan tahap evaluasi dan pembuktian kualifikasi dalam proses pelelangan paket PEMBANGUNAN PACUAN KUDA - LINTASAN DAN SALURAN PACUAN KUDA, dengan ini kami mengundang

OPTIMASI UKURAN PENAMPANG, TOPOLOGI, DAN BENTUK STRUKTUR PADA STRUKTUR RANGKA KUDA-KUDA ATAP BAJA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA.. RICHARD FRANS

Constraint yang paling menentukan dalam kasus ini (optimasi struktur rangka kuda-kuda atap baja) adalah angka kelangsingan batang, bukan.. faktor

 Guru mengaitkan materi gerak dasar kuda kuda dan serangan tangan pencak silat yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik (Apersepsi).. 

(1/500 L) hal ini menyebabkan kuda-kuda atap struktur dengan tumpuan sendi-sendi tersebut tidak memenuhi syarat defleksi ijin, sehingga tidak dapat dilaksanakan maka

GAMBAR DENAH ◼ Denah : organisasi ruang suatu bangunan Suatu kesatuan yang terpadu dari berbagai ruang dengan fungsi dan sifat yang berbeda ◼ Dipengaruhi fungsi bangunan ◼

Budidaya kuda laut dengan sistem stagnan pada prinsipnya adalah volume air sebagai media pemeliharaan kuda laut dipertahankan tetap, namun ada penambahan sekitar 20 – 30 % untuk

Kastrasi kuda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan kuda dibius dan tetap berdiri atau dengan kuda dibius dan ditempatkan dalam posisi berbaring telentang atau